Raina putri bersama adiknya berusaha tegar untuk melanjutkan hidup mereka, rumah mereka telah dijual oleh kedua orangtua mereka, dan menghilang tanpa jejak, tidak meninggalkan bekal sedikit pun untuk kedua anaknya. Raina tidak putus harapan, karena masih ada yang butuh kasih sayangnya.
raina: dek kita pergi yuk, jangan sedih ya, masih ada kakak disini. (memeluk adiknya)
raiden: iya kak. hiks iden gk balang sedih lagi hiks. (menangis di dalam pelukan kakaknya)
Raina yang mendengarkan tangisan adiknya tidak bisa menahan untuk tidak menangis. dia sedih di usia seperti mereka seharusnya mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya, tapi nasip berkata lain. Raina harus semangat, perjalanan hidupnya masih panjang, dia akan berusaha membahagiakan adiknya. di bangkit dari kesediannya mengajak adiknya meninggalkan rumah kenangan mereka.
raina: yuk dek kita pergi. (menggenggap tangan adiknya.
Di sepanjangan jalan mereka menangis, air mata mereka tidak bisa berhenti. Raina sedih melihat adiknya harus hidup pontang panting di jalan, sedangkan seharusnya di usianya di asik bercanda, bermain dengan keluarganya. karena tidak tega melihat adiknya lelah, dia mengajak adiknya berhenti didepan pos satpam. untuk menghilangkan lelah mereka berjalan selama hampir setenga hari sambil mencari tempat beristirahat.
Raina" kata hatinya ya Allah aku terima semua yang kau tulis di takdirku, akan ku jalani ini semua dengan lapang dada, aku yakin akan ada hikmah dari setiap semua ini. dek kakak janji padamu, kau akan hidup bahagia, tidak seperti kakak dek, sekolah aja harus berjuang sendiri.
raina: dek kita duduk sana dulu yuk. adek pasti capek ya. maaf kakak ya dek. kakak gk nyimpan uang untuk makan kita, tapi adk jangan sedih ya, kakak pasti usaha kita bisa makan hari ini. (menatap sendu adiknya yang kelaparan dan wajah terlihat pucat)
iden: iya kak. iden gk papa kok kak. iden tahan kok. (melihat ke warung makan yang ada di seberang jalan, seberannya dia dan kakaknya sangat kelaparan karena mereka tidak sarapan tadi pagi dan melewatkan makan siang)
Raiden" kata hatinya ya allah maafkan aku, aku sangat lapar, aku tau kakak juga menahan lapar sepertiku, bantu kakakku ya allah semoga dia bisa dapat uang dan kami bisa membeli sebungkus nasi ya Allah. Aamiin.
Raina tau apa yang adiknya rasakan karena dia juga merasakannya, mereka tidak sarapan tadi pagi karena tidak ada uang yang dia simpang sampai mereka melewatkan makan siangnya, tapi raina tidak putus harapan, dia bangkit dari duduknya untuk mendapatkan sebungkus nasi untuk mereka.
raina: dek, tunggu disini ya, kakak kesana dulu, kita pasti bisa makan hari ini. adek harus sabar ya, (mengusap kepala adiknya, dan bangkit untuk menuju warung nasi tersebut dengan hati yang sedang kacau)
Raina menyeberang jalan untuk sampai ke warung nasi. Setelah sampai sana dia masuk untuk bertemu langsung pemilik warung makan tersebut, supaya dia bisa mengatakan maksudnya, ada rasa takut yang di rasakan Raina, takut jika apa yang ingin dia sampaikan tidak di terima.
Raina" permisi bu, maaf ganggu ibu. (menahan rasa laparnya sambil memengan perutnya)
ibu Wartek" (kata hatinya kenapa dia mengusap perutnya, wajahnya aja pucat sekali, apa dia belum makan siang, ini sudah jam 3 sore, ya Allah kasihan sekali dia, sepertinya dia dari perjalanan jauh) iya neng, ada apa ya neng ? (tanya ibu wartek melihat Raina mengusap perutnya)
raina: begini bu, maaf sebelumnya raina lancang, saya membeli sebungkus nasi untuk saya sama adik saya, tapi saya tidak memiliki uang, boleh tidak bi saya ganti dengan cuci piring disini. adik saya ada di seberang, dia menahan lapar karena tadi pagi belum sempat sarapan bu. (rina menjawabab dengan sopan dan menyanpaikan maksudnya)
tanpak ibu wartek berpikir atas apa yang di utarakan raina, dengan yakin dia mengangguk dan berkata untuk menjemput adiknya.
Raina" batinya ya allah bantu aku, buka hati pemilik warung ini, supaya dia mau menolong kami, semoga adikki bisa makan hari ini, aku masih bisa menahannya, tapi aku tidak yakin sama adikku, sunggu aku tidak tahan melihatnya, maafkan kakak dek.
ibu wartek: (kasihan mereka, kemana kedua orang tuanya, apa mereka di usir keluar dari rumahnya, jika memang begitu berarti orang tua mereka tidak punya hati, menelantarkan anak-anak mereka. batinya) boleh neng, ajak adikmu kesini, kasihan dia disana sendirian.
raina bahagia sekali mendengarkan jawaban dari ibu wartek memperbolehkan nya makan di bayar dengsn mencuci piring. wajanyanya senangnya di tambah dengan senyumnya. membuat dia tambah cantik walaupun tampil sederhana.
Raina: alhamdulillah, makasih ya bu. atas pengertian ibu, (senyum kepada ibu wartek) raina jemput adik saya dulu ya bu, permisi.
raina berjalan menuju pos satpam tempat adiknya menunggu. setelah sampai di sana raina mengajak adiknya ke warung nasi yang berada di seberang jalan. dengan wajah yang bahagia dia mengajak adiknya menuju tujuannya. sesampai di sana mereka di beri 2 bungkus nasi, raina tidak menduga kalau ibu warteng memberi mereka 2 bungkus nasi. raina hanya minta 1 bungkus untuk dia dan adiknya. dia bersyukur masih diberi nikmat atas keadaannya yang mereka rasakan sekarang.
raina: dek kita kesana yuk. kakak udah bilang sama pemiliknya, kita boleh makan disana.
iden: asyik. kita bisa makan, yuk kak kita kesana. (loncat-loncat sakin bahagia)
raina: ati-ati dek, nanti jatuh gimana, yok kesana. (mengganden adiknya)
Akhirnya sampai di warung nasi. raina langsung masuk ke warung, ibu wartek mempersilakan mereka duduk sambil memberikan dua bungkus nasi.
Ibu wartek: silakan duduk neng, ini nasi dan airnya.
raina: makasih banyak bu.(terukir senyuman diwajahnya) dan ini mala berlebih, ini untuk saya bu. (membukakan bungkusan nasi untuk dirinya dan adiknya, dan mereka makan dengan lahapnya)
dijawab dengan anggukkan, raina merasa bahagia sekali. setelah habis makan raina langsung pergi untuk mencuci piring sesuai dengan janjinya, walaupun banyak cucian piring kotor raina dengan iklas menjalankan. adiknya menunggu raina selesai mencuci piring, untuk melanjutkan perjalanan mereka. mereka berpamitan dengan ibu wartek untuk melanjutkan perjalanan mereka yang tidak ada tujuan.
raina: bu kita pamit ya bu. makasih atas makanannya. semoga di balas dengan Allah SWT. (sanbil memcium punggun tangan ibu wartek, di ikuti raiden adiknya)
ibu wartek: hati-hati ya neng di jalannya. semoga sampai ditempat tujuan dengan selamat.
raina: iya bu. kami pamit iya. assalamualaikum.
Ibu wartek: walaikum salam.
raina dan adiknya melanjutkan perjalanan mereka, tanpa tujuan yang pasti mereka berjalan menyusuri jalan.
""""
Salam manis 🤗🤗 dari penulis untuk semua pembaca yang sudah mampir.
Semoga di beri kesehatan dan tetap bisa beraktivitas,
like, vote & komen jika terdapat kesalahan dalam penulisan...
🤗🤗🤗
Hari telah menjelang malam, namun raina dan adik belum mendapatkan tempat untuk berteduh untuk malan ini, malam yang semakin dingin, Raina melanjutkan perjalanan nya.
Dari kejauan terlihat rumah, Raina mengajak adiknya untuk mampir dirumah tersebut. Akhirnya mereka sampai rumah yang mereka tujuh ternyata rumah itu adalah panti asuhan kasih ibu, raina berniat untuk pamit supaya bisa bermalam untuk semalam sampai besok pagi untuk melanjutkan lagi perjalanan mereka. raina memberanikan diri untuk mengetok pintu.
Raina: Sabar ya dek, kita bisa tidur di kasur untuk malam ini, kakak akan melakukan apa aja agar kita dapat tinggal dan berkerja untuk kehidupan kita, maaf kakak dek, andai saja kakak tidak maksa mama lahirin adek, mungkin adek bahagia di sisi Allah dek, ya Allah bantu kami, bukakan hati pemilik rumah yang kami tuju ya allah, aamiin.
raina: (tok, tok, tok) assalamualaikum, permisi bu, assalamualaikum bu,
iden: kak, aoa ada orang di dalam kak, kenapa gk di bukain pintunya, iden ngantuk kak mau tidur, dingin disini. (mengusap bahunya yang dingin malam)
raina: sabar iya dek, kakak usaha lagi gedornya, semoga di bukain pintu sama yang punya rumah ini. (bangkit dari tempat duduknya untuk mengetok pintu kembali)
tok. tok. tok. tok
raina: assalamualaikum bu. permisi, maaf ganggu istirahatnya,
Perjuangan raina akhirnya membuahkan hasil, pemilik rumah membukakan pintu. pemilik rumah bingun dengan kehadiran kami di depa pintu rumahnya.
ibu panti: walaikum salam, ada pa ya neng (melirik raina dan raiden) eh, maaf silakan masuk nak. (mempersilakan masuk dan duduk di ruang tamu)
Ibu Panti: siapa mereka, kenapa mereka ada duluan malam-malam ini, mana orang tuanya. apa mereka diusir dari rumahnya, wajah adiknya sangat pucat, sudah berapa lama mereka di luar sana. batinnya.
Raina: makasih sebelumnya bu (tersenyum bahagia) yuk dek kita kedalam dulu. sini kakak bawain tasnya. (mengambil tas milik mereka dan mengajak adiknya tuk masuk kedalam rumah)
iden: Horeeee kita bisa dapat tidur dirumah, bukan di luar,
Setelah masuk kedalam rumah, ibu panti menanyakan maksud mereka.
Ibu Panti: kalian dari mana malam2 begini. masih di luar nak, keluarga kalian mana, apa kalian tersesat (tanya ibu panti)
Raina menceritakan semua apa yang sedang mereka rasakan, dari keluarga meninggalkan mereka sampai mereka sampai di depan disini. mendengarkan cerita raina, ibu panti hatinya sakit, marah, dan sedih atas apa yang sedang menimpa mereka. Ada orangtua menganggap anak mereka sebagai beban, tanpa dosa meninggalkan mereka, menjual rumah dan menghilang tanpa ada kabar, yang sangat menyakitkannya tidak meninggalkan pegangan uang untuk anak mereka untuk bertahan hidup. Sungguh sangat tidak prikemanusian manusia itu. Karena ikut merasakan apa yang mereka rasakan, ibu panti memperbolehkan mereka nginap di panti sampai mereka mampu berdiri sendiri, ibu panti juga berniat untuk menyekolahkan raina sampai jenjang SMA. Niat baik dari ibu panti di sambut dengan baik oleh raina dan adiknya.
ibu panti: ibu sangat marah terhadap kedua orangtua kalian, mereka itu bukan manusia tapi iblis, binatang aja sayang sama anaknya, mereka mala mengsiasiakan kalian (menahan emosi) kalian boleh tinggal disini sampai kapan pun, disini banyak anak yang bernasib sama dengan kalian, ada yang di tinggal usia bayi, 3 tahun, ada pula yang ditinggal di keramain kala utu ada pasar malam.
Raina: beneran bu, alhamdulillah kami sangat berterimakasih karena ibu berkenan menampung kami di tempat ibu. bu apa boleh kalau aku melanjutkan pendidikanku, aku akan berusaha mendapatkan beasiswa. (tanya raina ke ibu panti meminta persetujuan dari beliau)
ibu panti: sama2 nak, ibu juga sangat mendukung raina untuk melanjutkan pendidikan mu, itu bisa jadi bekal kamu nantinya untuk masa depan. Kamu harus semangar dalam belajar agar apa yang kau cita-citakan semua dapat tercapai.
raina: Terimakasih bu, sudah menyediakan tempat tinggal untuk kami, dan raina juga boleh melanjutkan sekolah raina, (sambil memeluk ibu panti, karena rasa syukurnya kepada allah atas Nikmatnya) ibu sangat baik, Raina janji akan sekolah dengar semangat, nanti setelah aku lulus dan mendapat pekerjaan dan membantu adik-adikku, agar mereka tidak merasakan hal yang sama pernah aku rasakan.
bu panti: iya nak, ibu akan selalu mendukunmu, jadilah contoh yang baik untuk adik-adikmu, buat mereka selalu tersenyum dalam keadaan apapun. percayalah padanya, tidak ada yang bisa menguba jalan takdirnya. selalu ingat dia didalam keadaan suka maupun suka, ingat pesan ibu ya nak (mengelus kepala Raina)
Setelah berbincang-bincang antara ibu panti dan raina, ibu panti mengantar raina dan adiknya ke kamar yang ada di panti. karena sekarang menunjukkan tengah malam, mereka bergegas untuk tidur supaya besok hari menjalankan hari mereka dengan semangat.
ibu panti: raina sekarang udah tengah malam, ayok ibu mengantar kalian ke kamar kalian, sepertinya adikmu sudah mengantuk sekali.
raina: baiklah bu, raina juga sudah ngantuk bu, (bangkit dari duduk dan mengajak adiknya untuk menuju kamar)
Raina bersama adiknya berjalan mengikuti ibu panti yang menunjukkan kamar untuk mereka. Setelah sampai depan kamar, ibu panti pamit untuk melanjutkan istirahatnya.
ibu panti: raina ini kamar untuk kalian berdua, silakan istirahat, besok ibu mengantar nak raina ke SMP dekat sini, agar nak raina bisa sekolah kembali.
raina: ya allah, terimakasih atas semua nikmat-Mu, engkau telah mengirimkan kami malaikat tanpa sayap, agar kami bisa untuk melanjutkan hidup kami.( mengucapkan rasa syukur sambil memeluk ibu panti, tanpa di sadari dia menitikan air mata) terimakasih bu.
ibu panti: sama2 nak, ibu juga senang membantu kalian, sekarang tidur lah, sebelum tidur bersikan badan kalian . (membalas pelukan raina) ibu ke kamar ya, mau melanjutkan tidur ibu.
Raina: iya bu, selamat istirahat bu. dek, cuci muka, kaki, tangan, dan gosok giginya ya. setelah itu ganti baju baru tidur, udah ngantuk ya dek.
Iden: iya kk, idek kekamar mandi dulu ya kk. (bangkit dari kasur menuju kamar mandi)
Raina sambil menunggu adiknya selesai dari kamar mandi, raina memyusun pakaian ke lemari. tidak lama berselang adiknya keluar dari kamar mandi, raina un ke kamar mandi untuk memberikan dirinya, setelah selesai membersikan diri, mengganti pakaian. bergegas ke kamar mandi mengambil air wudhu.
Raina menunaikan sholat isa, dalam doanya.
Raina: ya Allah terimah kasih, kau telah membantu kami mendapat tempat berteduh, dan aku bisa menyelesaikan pendidikanku. aku masih bersyukur masih di beri kesempatan. Terimakasih kau telah memberi malaikat tanpa sayap, yang telah membantu menampung kami di tempatnya. (doa Raina dalam tangisannya)
""""
Salam manis 🤗🤗 dari penulis untuk semua pembaca yang sudah mampir.
Semoga di beri kesehatan dan tetap bisa beraktivitas,
like, vote & komen jika terdapat kesalahan dalam penulisan...
🤗🤗🤗
Seperti kebiasaan dirumah lamanya, raina selalu bangun pagi untuk menyiapkan sarapan sebelum mengawali aktivitas hari-harinya, memang orangtua mereka dari orangtua apa umumnya, semua keperluan mereka di cukupi, tetapi berbeda dengan raina, sekolah saja raina mengandalkan beasiswa, karena memang tekat raina yang besar akhirnya dia berhasil mendapatkan beasiswa.
Raina masih bersyukur karena orangtuanya tidak melarang dia untuk sekolah namun sikap tidak kepedulian dan tanggung jawab yang tidak pernah raina dan adiknya rasakan. Sebenarnya raidan sempat tidak diinginkan oleh kedua orangtuanya, karena bagi mereka anak itu merepotkan tapi berkat bujukan raina yang menginginkan akan kehadiran adiknya, akhirnya ibunya mempertahankan kandungan sampai melahirkan raiden, sifat dan sikat mereka tidak berubah, untung saat raidan lahir neneknya masih ada, nenek sangat kecewa akan sifat anak dan menantunya yang tidak pernah menunjukkan kasih sayang terhadap anak-anaknya. Tetapi Raina tidak kurang kasih sayang walaupun dia dapatkan dari nenek mereka.
Jika mengingat masalalu yang menyakitkan itu membuar raina sedih, marah dan kecewa kepada orangtaunya. Raina berusaha untuk bangkit dan melupakan masalalu, dan melanjutkan masa depan, hari ini awal baru raina untuk menatap masa depan yang lebih baik.
Raina berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan, di dapur sudah ada ibu panti yang biasa bangun pagi untuk membuat sarapan anak-anak, raina menyapa ibu panti dan berniat membantu ibu panti.
Raina: selamat pagi bu, ada yang bisa raina bantu (sapanya yang membuat ibu panti kaget karena fokos sama apa yang dia kerjakan tidak menyadari kedatangannya, karena rasa bersalahnya dia minta maaf) maaf bu bila raina buat kaget, raina tidak bermaksud begitu bu.
Ibu Panti: gak papa nak, ibu nya saja yang terlalu fokus, jadinya tidak menyadari kedatangan nak raina. jangan merasa bersalah, (ibu panti menjelaskan agar raina tidak merasa bersalah terhadap dirinya) sekarang bantu ibu buat sarapan, setelah itu kamu siap2 tuk ke sekolah baru, agar ibu bisa mengantar kamu, nanti ibu jelaskan kepada kepala sekolahnya.
Raina: baiklah bu, apa bisa raina bantu (ucap raina yang merasa lega dan bertanya kepada ibu)
Ibu Panti merasa lega akhirnya raina tidak lagi berpikir jika dia melakukan kesalahan, dia meminta raina untuk membuat nasi goreng untuk sarapan pagi ini, dia akan membuatkan teh angat tuk minuman.
Ibu Panti: na gitu dong, buatkan nasi goreng aja untuk sarapan pagi ini (jawab ibu dengan senyuman) kamu harus bangkit dari masalalu dan menyongsong masa depan lebih baik lagi.
Raina yang mendengarkan kata-kata ibu panti menjadi lebih semangat lagi, dia harus bisa membuktikan bahwa dirinya bisa berhasil dan membantu ibu panti nantinya.
Akhirnya sarapan sudah tertata rapi di meja makan, sekarang tunggal membangunkan anak-anak panti lainnya. ibu panti berjalan untuk membangun kan yang lain, sedangkan raina membangunkan adiknya. setelah mereka bangun semua acara sarapan pagi berjalan baik, dan sekaligus ibu mengenali raina dan akiknya kepada anak panti lainnya.
Ibu Panti: anak2 kenalkan ini kak raina, dan adiknya raiden.
revan: revan kak, salam kenal.
radit: radit kak, paling ganteng. yang lain ma kalah sama Radit (jawabnya dengan gaya sok keren, sok tampan membuat mereka ketawa semua)
kevin: songon banget lo dit, cakepan lagi gue dari lo, gaca sono, (gak mau kalah) kakak cantik kenalin aku kevin.
Raina: udah2 jangan bertengkar (kekeh mendengarkan obrolan anak panti) adek nama siapa, kenapa diam.
kevin: dia ma orangnya gak asyik, pendiam banget, kita-kita aja gak ada yang tau mananya, semenjak di ajak ibu tinggal disini, dia gak pernah mau ngomong sama kami kak (jelas kevin panjang lebar)
Raina: gak papa dek, ngomong aja sama kakak, mungkin kakak bisa bantu (menatap dengan wajah sendu) sini duduk dekat kakak (menariknya dalam pelukannya)
Andri: (hiks, hiks, hiks) ibu ninggalin andri di taman kak, ibu gak sayang sama andri.
Semua yang mendengarkan ikut larut dalam kesedian andri, semua anak panti memeluk raina, mereka bahagia dengan kedatangan raina menambah keceriaan di panti, ibu panti bahagia melihat keakraban mereka semua.
Karena jam menunjukkan 8 pagi, raina bersiap-siap untuk melanjutkan rencananya mendaftar ke sekolah baru. Setelah selesai semua riana dan ibu panti berpamitan dengan anak-anak.
Ibu panti: (bahagianya melihat mereka ceria, bercanda gurau, semoga akan selamanya begitu, sebelum ada nak raina melihat mereka berkumpul saja jarang. Terimakasih nak raina, dengan kehadiran kalian disini menambah wanra untuk mereka. batin bu panti) anak-anak kemari semua (memanggil anak-anak) ibu sama kak raina mau pergi daftar kak raina sekolah, kalian jangan ada yang berantem.
anak²: iya bu, kami tidak berantem (salam satu persatu)
Radit: ibu sama kak raina hati² dijalan.
Raina: iya radit, kalian hati² juga dirumah. ibu sama raina pergi dulu ya. assalamualaikum.
anak²: walaikum salam.
Raina dan Ibu Panti berangkat ke SMP terdekat di dengan kediaman mereka, setelah sampai di SMP yang ditujuh, raina bersama ibu panti langsung menuju ruang tata usaha untuk mengurus pendaftaran perpindahan murid baru.
Ibu Panti: assalamualaikum bu, pak, maaf mengganggu aktivitas semua.
Stap TU: walaikum salam, bu, silakan masuk (mempersilakan masuk) ada yang bisa saya bantu bu (tanya stap TU)
Ibu Panti: bigini bu, maksud kedatangan kami kemari untuk mendaftarkan anak saya di sekolah ini (menghela napas), apa di sekolah ini ada program beasiswa (tanya ibu kepada staf TU)
staf TU: kalau masalah beasiswa alhamdulillah ada bu (jawab staf TU) memang adek sebelumnya kelas berapa (tanya staf TU kepada raina)
Raina: Kelas 3 bu, saya seminggu yang lalu berhenti sekolah, karana kami baru pindah kemari bu (jawab raina dengan rasa takut jika dia tidak diterima di sekolah ini)
staf TU: oh begitu, boleh saya melihat berkas sekolah adek sebelumnya. apa boleh dek (tanyanya pada raina)
Raina: boleh, ini beskas sekolah saya sebelumnya (menyerahkan kepada staf tu)
Setelah Raina menyerahkan berkas sekolahnya kepada staf tu TU, staf TU langsung memeriksa berkas calon murid pindahan. Dia sangat puas dengan hasil nilai yang raina capai di sekolah sebelumnya, karena semua memenui standar untuk menerima beasiswa, Raina boleh sekolah mulai minggu depan.
Staf TU: nilai kamu semuanya tinggi, dan memenuhi standar untuk mendapatkan beasiswa, jadi Raina bisa mulai sekolah minggu depan (staf TU menjelaskan semuanya kepada Raina bahwa dia diterima di sekolah ini lewat jalur beasiswa)
Raina yang mendengarkan semua yang di jelaskan oleh staf TU merasa lega sekaligus bahagia karena dia bisa melanjutkan pendidikannya lagi, terlihat jelas rona dibahagia di wajah raina. Awal masa depan sudah didepan mata, Raina menanti hari dimana dia bisa sekolah lagi, mendapat teman baru, pengalaman baru, dan pendidikan.
""""
Salam manis 🤗🤗 dari penulis untuk semua pembaca yang sudah mampir.
Semoga di beri kesehatan dan tetap bisa beraktivitas,
like, vote & komen jika terdapat kesalahan dalam penulisan...
🤗🤗🤗
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!