Pagi itu jam menunjukan pukul 6:15 WIB, alarm terus saja berbunyi di kamar cewek cantik yang sepertinya hari ini Dia akan kesiangan untuk berangkat kuliah.
" Anellyanaa... Anellyanaaaaa.... Bangunn sayang, sudah siang " Teriak Mamah Wilna sambil terus mengetuk pintu.
Dengan tak sabar, Mama Wilna membuka pintu dan masuk ke dalam kamar anak bungsungnya.
" Sayang... Bangun udah jam 7 ini.. " Ucap Mamah Wilna sambil membuka tirai dan terus menggoyang goyangkan badan anaknya.
" Mamaaaahhhh.. Kenapa Nggak bangunin Anel dari tadi sih..?? " Ucap Anel sambil bergegas masuk ke kamar mandi melewati Mamahnya.
Ya dia adalah Anellyana, mahasiswi cantik cerdas semester 4 universitas x.
" Mamah tunggu di meja makan ya nak cepetan mandinya.. " Teriak Mamah Wilna sambil turun menuju meja makan.
Di meja makan sudah duduk Papah William atau Papah Anel. Dan juga Emely Kakak dari Anel, meraka menunggu sambil mengobrol, tak lama Anel pun datang dengan pakain ngampus lengkap.
" Pagi semua.." Sapa Anel sambil meletakan tas dan duduk di kursi makannya.
" Pagi juga Nak... " Jawab Papah William dan juga Mamah Wilna barengan.
" Nel elo lama baget sih.. Di tungguin dari tadi juga..." Sambung Emely ketus.
Emely memang terkadang ada sedikit rasa iri dengan Anel, tentu saja karena Anel memiliki paras yang lebih cantik dan cerdas darinya, juga lebih mendapat perhatian dari Mamahnya, tapi itu hanya perasaan Emely saja, karna sesungguhnya Mamah Wilna tidak membedakan antara kedua kakak beradik itu, sedang Papah William, beliau termasuk orang yang cuek, tidak begitu memperhatiakan bagaimana hubungan antara Anel juga Emely.
Papah William tidak pernah tau kalau di antara anaknya kadang mempunyai masalah, karena mereka berdua selalu bersikap biasa saja ketika di depan orang tuanya, meskipun mereka sedang dalam masalah atau bisa di katakan tidak pernah akur.
" Sorry... Kak tadi gue nggak denger alarm bunyi... " Jawab Anel tersenyum kikuk.
" Iya.. Harus di bohongin dulu baru mau bangun tuh anak nakal.." Jelas Mamah Wilna sambil tersenyum.
Setelah selesai sarapan, kedua kakak beradik itu pamit untuk berangkat kerja dan juga kuliah, mereka pamit dengan kedua orang tua dan langsung berangkat dengan mobil masing-masing.
.
Begitu juga dengan Papah William yang sudah selesai dengan sarapannya langsung pamit kepada istrinya untuk berangkat ke kantor. Meskipun beliau pemilik perusahaan tapi beliau tetap bekerja keras untuk kedua putri-putrinya.
DI Kediaman kaluarga Stanley
" Yahh anak kita nanti jadi pulang kan?? " Tanya Bunda Ratna kepada suaminya.
" Jadi dong bun.. Kayaknya udah di jalan dia " Jawab Ayah Rendi sambil melihat jam.
" lho kok udah di jalan aja?? dia ngabari Ayah dari sana jam berapa?? " Tanya Bunda Ratna dengan terkejut.
" Udah tadi Bun.. dia mau kasih surprise buat bunda katanya.. Tadinya Ayah juga di suruh rahasiain dulu.. Tapi sepertinya Bunda sudah tidak sabar bertemu dengan anak kesayangannya hehe.." Jelas Ayah Rendi sambil terkekeh.
" Kebiasaan ya kalian selalu ngerjain Bunda... awas aja nanti.." Jawab Bunda Ratna lalu menuju ke dapur untuk membantu asisten rumah tangganya menyiapkan makanan untuk anak tercintanya pulang. Membuat Ayah Rendi menanggapinya dengan kekehan.
Di bandara. Tampak seorang pria tampan, tinggi, denagn kulitnya yang putih memakai kaca mata hitam, pakaiannya rapih tapi masih santai menambah kesan dan kekaguman para kaum hawa yang melihatnya, dia adalah Zafano Stanley anak dari Rendi Stanley dan Ratna Larasati, dia mengambil ponselnya untuk menelfon seseorang.
" Hallo Rak lo dimana..?? gue udah nyampe nih..." Kata Zafano dengan tidak sabarnya.
" Wuih... sante man.. gue udah di jalan bentar lagi juga nyampe..." Jawab Raka sambil menyetir.
Raka adalah sahabat Zafano, dia juga sering membantu di kantor Ayah Rendi yang tak lain adalah Ayah Zafano sendiri. Raka termasuk anak yang bisa di andalkan di kantor Stanley.
Tak lama mobil yang dikendarai Raka sampai di bandara. Sambil clingukan mencari keberadaan Zafano, Raka mengambil ponselnya untuk menghubungi Zafano.
" Woyyy... Rak gue disini " Teriak Zafano sambil memukul bahu Raka.
" Etdahhh... udah nongol aja lo.. kayak setann... baru juga mau gue telepon" Jawab Raka memeluk Zafano.
" Gue kangen lo zaf... " Sambung Raka dengan senyum tampannya.
" Enak aja gue di samain sama setan.. dasaar tuyul Lo... dan inget gue nggak kangen sama Lo.." Jelas Zafano tak trima tapi juga membalas candaan Raka.
Membuat Raka tersenyum miring.
" Gue tuyul kaya banget dong... gue rasa nggak perlu capek-capek bantuin bokap lo di kantor hehe.. " Jawab Raka sambil terkekeh.
" Serah loe.. udah ah cabut.. capek gue pengen istrhat.." Jawab Zafano menuju mobil.
" Oke boss.." Jawab Raka menuju kemudi mobil.
"Mana sih tuh anak kok belum nongol juga." Ucap Cleo.
" Iya nih, tumben tuh anak belum kelihatan." Ucap Clara.
" Kalau misal tuh anak belum datang juga tinggal aja yok ke kantin." Ajak Clara.
" Boleh juga tuh." Jawab Cleo.
"Nah tuh dia mobilnya dah datang." Ucap Clara
" Panjang umur tuh anak baru diomongin datang juga." Ucap Cleo.
Mobil sport warna kuning milik Anel sudah memasuki tempat parkiran dan berhenti disamping mobil Cleo. Kemudian Anel keluar dari mobilnya dan nyamperin kedua temannya yang sejak tadi menunggu.
"Nel lama banget sih elo." Ucap Cleo
" Sorry guys.." Ucap Anel sambil memelas
" Capek tau nel kita nunggunya." Ucap Clara
" Iya gue tau, kalau gitu kita kekantin yok sebelum kalian juga masuk kelas." ucap Anel
" Ayo...gue juga udah haus nih." Ucap Cleo lalu diangguki Anel dan Clara.
Di Kantin
"Kita duduk di meja pojok itu aja ya." Ajak Anel pada kedua temannya.
" Iya." Jawab Clara dan Cleo barengan
" Cle..Nel..kalian mau pesan apa biar gue pesenin." Ucap Clara.
" Jus Jeruk ." ucap Anel dan Cleo barengan
" Mang Ujang pesan jus jeruknya 3 ya." Ucap clara
" Iya non Ara tunggu aja disana ntar Mang Ujang anterin ke meja non." Ucap Mang Ujang yang diangguki Clara lalu pergi duduk bersama kedua temannya.
"Nel elo masuk kelasnya jam berapa?" Tanya Clara
" Sepuluh menit lagi gue masuknya." Jawab Anel
" Kalo kalian..?" lanjut Anel
"Kalo gue sih sama kek elo." Ucap Clara
" Yah gue sendiri dong ntar disini kalo kalian udah masuk" Ucap Cleo.
" Permisi non..non cantik nih jus jeruk pesanan kalian." Ucap Mang Ujang ke tiga cewek cantik itu.
" Makasih Mang Ujang" Ucap serempak ketiga cewek itu ke Mang Ujang. Sambil Anel memberi uang ke Mang Ujang.
"Emang elo masuknya masih berapa jam lagi Cle." Tanya Anel sambil menyeruput jusnya
" Gue masih setengah lagi." Jawab Cleo dan diangguki Anel.
Mereka bertiga selalu bersama sama terus dimanapun berada dan yang pasti mereka tidak bisa terpisahkan dari dulu sejak SMA. Namun setelah masuk kuliah mereka harus terpisah kelas karena beda jurusan. Anel mengambil jurusan Psikologi sesuai keinginannya, Cleo mengambil jurusan Hukum seperti kedua orang tuanya yang sudah sukses menjadi Pengacara, sedangkan Clara mengambil Bisnis Management karena disuruh orang tuanya setelah lulus disuruh melanjutkan usaha kuliner memiliki beberapa resto, kedai cofe dan cafe milik keluarga yang tersebar di Plosok Negeri ini. Walaupun mereka berbeda jurusan tapi mereka lulus bareng dengan mengambil dua tahun buat S1nya. Hebat bukan mereka yang akan lulus S1 di umur 19 tahun. Bukan hanya untuk S1 mereka bisa lulus 2 tahun waktu mereka SMA mereka juga lulus 2 tahun dan lulus di umur 17 tahun.
" Cle gue pamit masuk kelas dulu ya keburu dosen datang." Ucap Clara
" Iya gue juga." Ucap Anel
" Iya ga pa pa kok, tapi ntar kalau udah pulang langsung pulang kerumah aja ." Ucap Cleo
" Ga usah nongkrong dulu dulu lagi ga mood gue." Lanjut Cleo.
" Iya emak." Ucap Anel dan Clara bersamaan.
" Bye.." Ucap Anel dan Clara kepada Cleo. Sambil meninggalkan Cleo sendiri yang masih duduk di kantin.
Dikediaman Stanley
Mobil mewah warna hitam menuju kepekarangan rumah yang begitu tampak besar dan mewah,mereka sudah sampai dikediaman Zafano.
Setelah memarkirkan mobil mewahnya, Raka segera membangunkan sahabat sekaligus bos mudanya, memang dalam perjalanan tadi mereka belum sempat banyak bicara karna Zafano yang kecapean memilih untuk tidur.
" Bangun brotherr.. udah sampai.." Seru Raka.
" Hmmm.." Gumam Zafano masih enggan untuk terbangun.
" Lo suka banget ya Zaf tidur dimobil gue, jangan bilang lo disana tidur di emperan depan toko-toko..." Sambung Raka bercanda.
" Sialan lo" Ketus Zafano,membuat Raka hanya menggeleng dan tersenyum.
Zafano merentangkan kedua tangannya, sambil melihat kesekeliling tampak pelataran rumah mewah yang beberapa tahun ini dia tinggalkan, dia baru bekerja dan membantu ayahnya diperusahaan keluarganya diNew York setelah selesai kuliah S3 tahun lalu di New York.
Dia sendiri belum tau apa alasan orang tuanya menyuruh untuk pulang, karena mereka tidak mau menjelaskan, mereka hanya bilang tidak ingin berlama lama jauh dari anak semata wayangnya, itulah yang orang tuanya katakan.
Setelah turun dari mobil, mereka menuju kepintu yang disana sudah disambut oleh kedua orang tua Zafano, dengan cepat Bunda Ratna langsung memeluk anak kesayangannya itu.
" Sayang.. Bundaa kangen, kamu pasti capek ya nak " Ucap Bunda Ratna sambil mengusap punggung anaknya yang jauh lebih tinggi darinya.
" Miss you too Bunda..." Jawab Zafano membalas pelukan Bundanya.
" Ehhmmmm... jadi Bunda cuma kangen sama Zafa aja nih..? Sama Raka nggak?? " Tanya Raka yang berada disebelah mereka.
Bunda Ratna melepaskan pelukan anaknya, dia beralih memeluk Raka yang sedari tadi berdiri disebelah mereka.
" Nggak dong sayang..bunda juga kangen kamu. Raka juga kan anak Bunda.." Jawab Bunda Ratna sambil memeluk Raka.
Membuat Raka tersenyum senang, meskipun tadi dia hanya bergurau, nyatanya dia juga dapat kasih sayang seperti Zafano.
Raka memang sudah dianggap seperti keluarga sendiri, bahkan jika dilihat seperti saudara Zafano, karena Bunda Ratna dan Pak Rendi yang sangat baik padanya.
Raka dulu tinggal bersama neneknya, setelah neneknya meninggal, dia tinggal bersama keluarga Zafano, karena Raka anak yatim piatu dan tidak memilik saudara, tapi sekarang dia sering tinggal diapartemen miliknya hadiah dari kedua orang tua Zafano tentunya.
Baik bukan..? Ya begitulah Pak Rendi yang terkenal tegas juga dermawan.
" Ehemmm..." Deheman Ayah Rendi, membuat ketiganya tertawa kecil karena melupakan sosok yang sedari tadi hanya mengamati mereka.
" Udah kalian pelukannya.. Sepet nih mata liat drama kalian yang seperti pemain korea.." Sambung Pak Rendi sambil terkekeh.
" Aahh ayahh..." Ucap Zafano sambil memeluk Ayahnya, juga dijawab Pak Rendi dengan pelukan hangat anak tampannya.
Tak lama Raka juga melakukan hal yang sama, memeluk Pak Rendi, mereka menuju ruang tamu melepas kangen sambil terus mengobrol dan tertawa karena obrolan Pak Rendi dan Raka kalau sudah ngumpul tidak akan ada habisnya bergurau satu sama lain mereka.
Anel masih duduk terdiam di atas tempat tidurnya dan hanya menatap ke layar handphonenya. Lalu ia mengirimkan pesan digroup chat mereka bertiga.
sesekali Isi chat grup mereka
Anel: " Hai Cleo gue mau kerumah lo sekalian nginep."
Cleo: " Iya , mumpung dirumah gue lagi ga ada nyokab bokap gue pergi ke luar kota."
Clara: "Gue sekalian deh nginep dirumah lo."
Clara: " Tapi gue datangnya ntar malam."
Cleo: " Okay gue tunggu kalian datang ke rumah gue."
Anel: " Sekalian yok ntar malam kita ke club."
Cleo: " Setuju gue lagian kita udah lama ga main ke club."
Clara: "Okay."
Lalu Anel berdiri berjalan kearah kamar mandi karena dirinya juga sudah merasa gerah.
Tidak lama pintu kamar mandi terbuka dengan Anel yang keluar dengan piyama mandi berwarna putih.
Kemudia mengambil baju dilemari dan memakainya.
Setelah itu ia memasukkan beberapa baju buat ia pergi nanti malam ke club dan kuliah besok.
Dengan segera Anel turun ke lantai bawah. Dan mencari mamah Wilna untuk pamit kerumah Cleo. Sambil clingak clinguk akhirnya ia menemukan mama Wilna yang sedang duduk di ruang keluarga sambil nonton TV.
" Mah..Anel ijin ya untuk main kerumah Cleo sekalian nginep." Ucap Anel kepada Wilna.
"Iya boleh tapi kamu besok juga harus berangkat kuliah." Ucap Wilna.
" Okay mah...makasih muach" Ucap Anel sambil mencium pipi Wilna
************
Di meja makan , semua orang terlihat fokus dengan makanan di depannya hanya sesekali suara dentingan sendok yang beradu pada piring keramik.
" Zafa " panggil Rendi memecahkan keheningan.
" Emmm " sahut Zafano
" Kapan kamu akan mulai mengajar ? " tanya Rendi lagi.
Tadi setelah Zafano tiba dirumah ia mengajak ngobrol Zafano sebentar dan memintanya untuk menjadi rektor dikamus milik keluarganya. Dan Zafano menerimanya karena tak ingin membuat ayahnya kecewa.
" Terserah ayah saja maunya kapan " jawab Zafano datar.
" Kalau besok gimana ? " tanyanya lagi.
" Wah kalau besok sepertinya kecepatan yah , aku belum nyiapin apa apa " kata Zafano sambil berusaha membantah.
" Memang apa yang mau kamu siapin ? " kata Rendi sambil tersenyum.
" Ya banyak ayah " kata Zafana lagi.
" Tidak ada yang perlu kamu siapin, semua sudah di atur pak Handoyo , kamu tinggal datang ke kampus dan memperkenalkan diri sebagai rektor disana " jelas Rendi pada Zafano sambil terkekeh.
" Baikalah" jawab Zafano yang terdengar sedikit keberatan.
" Itu baru anak ayah " kata Rendi sambil tersenyum lebar kearah istrinya.
Setelah selesai makan Zafano langsung beranjak menuju kamar tidurnya.
Di ambilnya benda pipih miliknya dan mencari nama Raka di kontak teleponnya dan segera menekan tombol panggilan.
" Hmm ya Zaf , ada apa ? " jawab Raka dengan suara serak.
" Lo dimana ? " ucap Zafano.
" Apartemen guelah dimana lagi " jawab Raka setengah mengantuk.
" Gue kesana sekarang " ucap Zafano sebelum menutup panggilannya.
" Bun aku keluar sebentar " pamit Zafano pada Ratna , saat melihat wanita paruh baya itu sedang duduk di sofa ruang keluarga yang di laluinya.
" Mau kemana nak ? " tanya Ratna saat melihat anaknya sudah rapi.
" ke tempat Raka sebentar bun " jelas Zafano sambil berjalan menghampiri Ratna.
" Jangan pulang larut malam , besok kamu sudah mulai mengajar " kata Ratna mengingatkan pada anaknya.
" Siap bunda sayang..muach." sahut Zafano sambil mencium pipi bundanya.
" Aku pergi dulu ya bunda " pamitnya lagi.
" Hati hati nak " kata Ratna sambil terus melihat ke arah anaknya.
~~
Anel kemudian turun dari mobilnya setelah sampai didepan rumah Cleo. Saat ingin memencet bel ia dikagetkan dengan klason mobil Clara.
" Woi elo mau bikin gue jantungan ya." Teriak Anel kepada Clara karena mengagetkannya dengan suara klason mobilnya.
" Hahaha....sorry Nel." Jawab Clara yang sudah berada disampingnya.
ting ........tong ( suara bel rumah tiba tiba berbunyi)
" Sepertinya Anel udah datang " ucap Cleo.
Tidak lama suara pintu kamar terbuka dengan seorang gadis yang masuk.
" Surpriseeeee " teriaknya.
" Garing " jawab datar Cleo.
" Sialan lo " Ucap Anel kesal.
" Eh curut katanya elo mau datang ntar malam." tanya Cleo ke Clara.
"Iya nih, tau tau datang aja. Mana tadi dia ngagetin gue dengan suara klason saat dibawah." sambung Anel
" Hehe..sorry..sorry, gue ga jadi nganterin nyokap kerumah nenek jadi gue kesini." jawab Clara sambil senyum.
" Terus nyokap lo elo suruh pergi sendiri." tanya Anel
" Ya ngga lah mana tega gue sama nyokap sendiri. Tadi waktu mau gue anterin dia jadi minta dianterin oleh sopirnya karena gue bilang mau kerumah Cleo." jawab Clara lalu dianggukin Anel dan Cleo.
Setelah sampai dikamar Cleo mereka langsung tidur ditempat tidur Cleo sambil nonton drakor ditemani beberapa minuman dan cemilan.
" Bosan nih , keluar yuk " ajak Clara tiba tiba.
" Ayo " sambung Cleo , yang membuat Amel langsung melihat ke arahnya.
" Wah respon dia" ucap Clara takjub sambil melempar pandangannya pada Cleo.
" Memang mau kemana kita ? " tanya Clara.
" Ke Club tadi kan Anel ngajakin " sahut Cleo sambil melihat Anel yang tengah main hp.
" Ya udah siap siap " lanjut Anel menyetujui.
" Gue mau pipis dulu sama ganti baju " kata Anel pada Cleo
" Sesuka lo aja " sahut Amel .
Clara terlihat sudah sibuk merias mukanya , ia memang tipe gadis dandanan tapi dalam bentuk yang masih natural dan terlihat cocok di wajah anak remaja seumurannya , dengan baju crop abu abu berleher sabrina lengan panjang, rok pendek berwarna putih , tas selempang dan sneaker berwarna putih dan penampilannya pun sudah siap.
Namun berbeda dengan Anel yang memakai kaos putih tanpa lengan melihatkan belahan payudara bagian atas dan rok berbahan levis pendek. Amel dengan dress pas body di atas lutut berwarna merahMaroon serta jaket levis dan rambut yang di biarkan tergerai serta sneaker Nike berwarna abu abu putih sebagai alas kaki.
" Let's go " teriak mereka bersamaan.
~~
Zafano masuk kedalam apartemen Raka dan langsung membaringkan tubuhnya ke atas kasur.
" Minggir elo " kata Zafano pada Raka yang masih tertidur.
Dengan setengah sadar dari tidurnya Raka bangun dari tempat tidur dan beranjak menuju kamar mandi.
dan Zafano masih membaringkan tubuhnya di ranjang Raka
" Ada apa lagi sih Zaf " tanya Raka.
" Keluar yuk " ajak Zafano tiba tiba.
" Kemana ? " tanya Raka dengan dahi yang sedikit berkerut.
" Tempat biasa " jawab Zafano singkat , yang di maksud tempat biasa oleh Zafano adalah sebuah club malam terkenal di daerah Bandung , disitulah biasa Raka dan Zafano , ntah untuk sekedar minum atau menghilangkan rasa jenuh mereka.
" Siap bos" ucap Raka bersemangat.
" Tunggu gue siap siap dulu " ucapnya lagi
sambil menuju ke ruang pakaiannya.
~~
Anel, Cleo dan Clara baru saja keluar dari restoran ternama di Bandung , mereka baru saja selesai makan .
" Mau lanjut ke club nih" tanya Clara.
" Iya dong lanjut."sambung Anel sambil tersenyum.
" Tarik sis.....semongko." Ucap Cleo sambil tertawa dan diikuti tawa Anel.
" Serius nih jadi ? " tanya Clara meyakinkan.
" Kita besok Kuliah" sambungnya lagi.
" Atur ajalah pokoknya " kata Cleo sambil memutar arah mobilnya menuju tempat yang di maksud oleh Anel.
Setelah sampai di parkiran club Cleo dan Clara masuk kedalam club dulu. Meninggalkan Anel yang masih berdiri didepan mobil untuk mengikat tali sepatunya yang lepas.
Zafano dan Raka baru saja tiba di sebuah club malam dan Raka yang berjalan duluan masuk ke dalam ruangan yang di penuhi dengan suara musik yang memekak telinga.
Tak sengaja Zafano menabrak seseorang dihadapannya.
"Bruuukk.." suara Anel terjatuh.
"Woi elo punya mata ga sih." teriak Anel ke Zafano sambil melihat Zafano.
Lalu Zafano melihat kearah Anel yang masih terduduk karena jatuh.
" Cantiik" batin Zafano lalu pergi meninggalkan Anel tanpa berniat membantu berdiri dan minta maaf.
"Auwwwh sakit kaki gue." ucap Anel.
"Tadi siapa kok ganteng banget sih tuh cowok." batih Anel.
"Ahhh..apaan sih gue bilang dia ganteng. Kalo dia ganteng pasti dia udah nolongin elo dan minta maaf ke elo." ucap Anel pada dirinya sendiri.
"Auwwh..mana sakit lagi kaki gue." sambung Anel
Raka dan Zafano sudah berada didalam club dan disambut oleh Dion pemilik Club.
" Welcome brother " teriak Dion si pemilik club menyambut dua lelaki tampan yang baru saja datang.
" Suatu kebanggaan penerus keluarga Stanley datang ke tempatku" ucapnya lagi sambil menundukkan kepalanya.
" Lo bukan mau cabut surat izin usaha gue kan Zaf? " sambungnya bercanda kepada Zafano.
Keluarga Stanley memang sangat terkenal di kalangan atas , mereka mempunyai aset tak terhitung dengan perusahan yang sudah bercabang di mana mana bahkan di Eropa , kekayaannya telah menduduki angka nomor satu seAsia
" Untuk sekarang belum tapi nggak tahu kalau nanti " jawab Zafano sambil tertawa.
Setelah masuk kedalam club Anel masih clingukan mencari keberadaan kedua temannya.
" Anel....Anellyana.." teriak 2 Cl sambil melambaikan kedua tangannya ke arah Anel. Karena suara musik yang begitu keras.
"Sini Nel duduk" ucap Cleo lalu Anel duduk
"Zaf kita duduk dimana nih udah ga da tempat."Tanya Raka
"Entah." Jawab Zafano.
"Yaudah kita duduk disana aja gabung sama tiga cewek yang ada disana." Ucap Raka sambil menunjuk meja Anel dkk lalu diangguki Zafa
Karena Raka cuma melihat meja yang masih agak kosong cuma dimeja itu.
"Permisi apa kita boleh gabung duduk disini sialnya mrja lain sudah penuh." Tanya Raka dengan lembut dan sopan.
"Iya boleh silahkan duduk kak." Jawab Cleo karena ia tau meja lain sudah penuh semua dan cuma meja mereka yg belum begitu penuh.
LUPA LIKE, COMENT AND VOTE.........
THANK YOU.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!