NovelToon NovelToon

Bukan Cinta Semusim

Keberangkatan

Sebulan sudah gadis cantik berkulit putih,bermata lebar dan lesung pipi yang menawan itu berada dipenampungan PJTKI di Jakarta.Senyum lebar mengembang dibibirnya saat mendengar kabar bahwa ia sudah mendapatkan majikan.Itu artinya minggu ini ia bisa segera berangkat untuk bekerja.

Shinta namanya.Ia berlari kecil ia menyusuri office menuju kamar asrama dimana teman-temannya berkumpul.Ia ingin membagi kebahagiaannya disana.

"udah balik Sin?" tanya mbak Rika di tepi pintu.

"udah mba..doakan sinta dapat majikan baik hati ya mbak...sinta pastii ingat sama mbak"

spontan dia peluk teman sekamarnya yang sudah dia anggap sebagai kakak.Rika mengelus punggungnya.

"pasti Sin.doakan juga aku segera dapat majikan.ntar kita ketemu disana ya dhek"

Seisi kamar gaduh saling berpelukan,saling mendoakan.Begitulah kondisi penampungan.Orang lain serasa saudara karena kebanyakan penghuninya adalah wanita yang berada dibawah garis kemiskinan atau bermasalah walau tidak semuanya.Tujuan mereka hanya satu...merubah nasib.

Mbak Lasmi,calon TKW tujuan Taiwan sampai menitikkan air mata.Enam bulan disana membuatnya merasakan pahitnya jauh dari keluarga.Tiap hari dia menyaksikan teman-teman sekamar atau seangkatannya berangkat ke negara tujuan.Tapi nasib belum berpihak padanya.

"cah,gek kapan giliranku budal?" tanyanya dalam logat jawa kental.semua mengalihkan pandangan padanya.Sekarang dialah yang banyak menerima pelukan.Semua menyemangati agar kuat.Menangis dan tertawa memang hanya berbeda tipis.Sudah makanan sehari-hari bagi mereka.

**********

"sin,ini aku ada jaket.kamu pake ya.disana pasti lagi musim dingin.Takutnya kamu kedinginan.aku lihat kamu nggak punya jaket"

Dona,gadis eks Taiwan datang sambil menyerahkan jaket tebal pada Sinta.Gadis itu tersenyum sambil mengucapkan terimakasih.

"wooii...dari kapan Singapura ada musim dingin Don?yang ada,sekarang pasti lagi hujan itu." Yanti terkekeh pelan,ikutan nimbrung.

"ealah mosok mbak?"

" kandani ngeyel"

"emang aku belum pernah kesana mbak.ya harap maklum.orang biasanya di Taiwan musim dingin kok"

"Makane...ojo panggah nek Taiwan ae.pindah kemana gitu biar jadi si Bolang.siapa tau kamu terdampar di Korea trus dinikahin oppa-oppa cakep itu Don."

"terlanjur kerasan di Taiwan aku mbak.gajinya lebih gede ha..ha...haa."

Shita,Dona,Yanti,Rika dan Lasmi memang berasal dari satu daerah walaupun beda kota.merek terbiasa bicara dengan campuran bahasa jawa dengan dialek amburadul.

Shinta menatap tas usangnya.Disana hanya ada beberapa helai pakaian murah yang sudah kusam warnanya.Untunglah teman-teman eks yang punya baju agak mendingan masih mau berbagi beberapa helai untuk dia pakai kesana.Ia memang berasal dari keluarga tidak mampu.Ibunya sudah lama meninggal.Hanya ada ayahnya dan Rio adik laki-lakinya yang masih kelas enam SD.Walau sudah bekerja banting tulang,tapi ayahnya masih kesulitan untuk membiayai hidup mereka.Sinta tau ayahnya tidak akan pernah mengeluh.Ia tetap ingin anak-anaknya lulus sekolah.

Saat tau rumah sederhana mereka terancam disita bank karena sudah berbulan-bulan telat bayar,Sinta tak kuasa menahan kesedihannya.Ia tidak akan menambah beban ayahnya.Ia juga harus membantu Rio agar tetap sekolah.Tekatnya sudah bulat,ia harus jadi TKW agar bisa mengcover angsuran bank dan membantu ayah dan adiknya hidup layak.

Yang Shinta lakukan hanyalah mencari negara tujuan yang memungkinkan ia cepat berangkat.Dan sampailah ia disini...diantara teman-teman senasib seperjuangan.teman rasa saudara.Berbekal uang 500 ribu hasil menjual ternak ayahnya ia nekat berangkat.Uang saku dari PT yang di berikan setelah dia dinyatakan fit,ia kirim sebagian kerumah.untuk biaya ujian Rio.Shinta hanya berdoa agar Tuhan memudahkan langkahnya di negara orang.

*********

Setelah berpamitan dengan rekan-rekan dan para lause,Shinta diantar menuju bandara.Check in sudah diuruskan petugas PT.Ia yang note bane orang desa minim pengalaman hanya menangguk sambil menunggu perintah.Tiga orang yang akan terbang bersamanya juga melakukan hal yang sama.Sepertinya mereka juga orang baru.

Sekian menit menunggu,akhirnya berangkat juga.Tubuhnya bergetar gugup campur takut.Ini pengalaman pertamanya naik pesawat.Mulutnya tak berhenti berdoa mohon keselamatan.

sesaat setelah pesawat lepas landas ia mulai merasakan pusing dan perut seperti diaduk-aduk.Bisa dipastikan ia mabuk.Niat hati ingin beranjak ke toilet,tapi ia lupa tubuhnya masih terjerat sabuk pengaman.Shintapun oleng kekanan dan memuntahkan isi perutnya pada penumpang disebalahnya.

"oooohhh Shitt.apa yang kau lakukan bodoh!!"

"tau begini aku tidak akan naik pesawat murahan seperti ini.dasar gadis brengsek"

Pria disebelahnya membentak keras lalu mendorong tubuhnya hingga membentur jendela pesawat.Shinta diam tanpa ekspresi menatap manusia dingin disebelahnya.rasa pusing dan perut mual masih menguasainya.Ia tak ambil pusing dengan makian pria itu.Yang penting sekarang kondisinya sudah agak baik walau pusing berat menerpanya.

Sekian detik berikutnya sang pria berlalu pergi.Shinta memejamkan matanya untuk menetralisir kondisi tubuhnya.Ia hanya sedikit membuka matanya ketika tercium aroma pinus segar didekatnya.Pria itu sudah kembali dan berganti pakaian,entah dari mana dapatnya.

"aku tidak akan segan-segan membunuhmu jika kau membuat masalah lagi bodoh!"

"ma..maafkan saya pak"

.Shinta menjawab terbata,tak berani menatap pria disebelahnya.

"pak?kau panggil aku apa tadi?dasar gadis bodoh.kau kira aku bapakmu!". pria itu makin marah dan menatap sinis padanya.

" Kalau kamu tidak biasa naik pesawat lebih baik kamu tidur dirumah sambil bermain mobil-mobilan"

'mobil-mobilan....dia pikir aku anak laki-laki usia TK apa?dasar cerewet' maki Shinta dalam hati.

Shinta hanya diam dan mengalihkan pandangannya.Melihat keluar jendela bukan ide yang baik saat ini,ia sangat takut ketinggian.Memandang sekilas saja sudah membuat kepalanya makin berat.

"ma..maaf tuan,a...apa disini ada air hangat?perutku mual sekali"

tidak ada jawaban.hanya lirikan sinis dari pria disampingnya.Shinta sudah hampir putus asa saat pria itu memanggilkan pramugari dan memesankan minuman hangat untuknya.

"aku hanya tidak ingin kau menyusahkan aku lagi bodoh!jadi jangan menatapku.cepat minum dan palingkan wajah jelekmu itu dariku jika kau masih ingin lehermu tetap utuh!" bisikan yang nyaris seperti ancaman.Shinta bergidik ngeri.Buru-buru minum lalu menyembunyikan wajahnya.Tidak ada gunanya berdebat dan melawan.Ia sudah tidak sanggup untuk itu.

'kenapa lama sekali?kapan aku sampai?Tuhaaann selamatkan hambamu ini dari raja setan jahat ini' jerit shinta dalam hati.Entah kenapa waktu seperti berhenti berputar.terasa lama dan tidak bersahabat padanya.Entahlah......

Majikan psikopat

Rasa pusing masih menguasai kepala sinta saat keluar dari pesawat.Terhuyung ia berusaha mencari tiga teman yang terbang bersamanya ke negara ini.Saat bertemu ia langsung di bawa ke yayasan penampungan sementara milik agen di Singapura.Tak sempat menghafal jalan,menikmati atau sekedar melihat suasana disana,Shinta hanya memejamkan mata.Berharap cepat sampai dan beristirahat sebentar.

*****

Esoknya,setelah menjalani rangkaian test Shinta dipertemukan dengan majikan barunya.Pasangan yang sangat ramah.Menurut data mereka punya usaha kafe dan resto kecil disana.

Dua jam perjalanan, mereka sampai di bangunan lantai dua yang cukup luas.Shinta disuruh masuk dan istirahat seperlunya.Hari ini juga dia sudah harus bekerja.Ternyata benar,lantai bawah bangunan itu digunakan untuk resto.Pandangan Shinta tertuju pada gadis manis berkulit putih yang melayani pelanggan sendirian.Beberapa saat kemudian dia tau,nama gadis itu Ayya.

********

menjelang malam,saat resto fast food itu sudah mau tutup,mereka bersih-bersih sambil bercakap-cakap.Banyak yang mereka bicarakan.hingga tak terasa seluruh pekerjaan usai.Ayya mengajak Shinta ke belakang resto.ada kamar berukuran sedang disana.

"Shin,ini kamar kita.Aku benar-benar senang kau datang.aku sangat lelah bekerja sendirian.Kalau saja tidak ingat ibuku sakit diFiliphina,aku sudah lari dari sini." Ayya sengaja memelankan suaranya.Shinta hanya mengangguk dan merapikan barang bawaanya.Ayya gadis yang ramah.Semoga mereka bisa terus bersama hingga kontrak kerja berakhir.

"cepatlah tidur,kita harus bangun pagi-pagi sekali,mempersiapkan dagangan juga membantu nyonya Celine mengurus ibunya"

"hah?mengurus ibunya?"

"iya,ibunya sudah tua.Nyonya juga punya adik yang kurang waras.Ia selalu bikin onar dirumah sebelah."

"jadi kita mengurus dua rumah Ay?"

Ayya mengangguk.

"pelankan suaramu.jika mak lampir itu dengar,bisa mati kita berdua"

"maksutmu nyonya Celline?" Shinta bertanya dengan nada menelisik

"iya.siapa lagi?nennek lampir itu pandai sekali berakting.nanti kau juga akan tau.pasangan itu setan berwujud manusia."

Tiba-tiba Shinta bergidik ngeri.Bayangan buruk berkelebat dikepalanya.Ia menggelengkan kepala,berusaha berpikir positif.Tapi lagi-lagi perkataan Ayya membuatnya ragu.Saat berbalik hendak bertanya lagi,ia melihat Ayya sudah tidur dengab posisi telentang.Ahh...gadis ini.mungkin dia benar-benar capek.

*******

'prang..prangk...'

Gelas dan piring berjatuhan dari tangan Shinta yang gemetaran.Tubuhnya benar-benar lemas.Sejak pagi dua majikannya selalu menyuruh ini itu tanpa membiarkannya istirahat.Jangankan sarapan,jam makan siangpun sudah terlewatkan.Ayya datang,buru-buru membantu mengumpulkan pecahan kaca.

"Kau harus hati-hati Shin.kalau tuan dan nyonya tau,bisa habis kamu."

Belum sempat berdiri Celline sudah berdiri di depan keduanya.Menyeret tubuh Shinta masuk dan memberi isyarat pada Ayya untuk kembali melayani pelanggan.

"kau...orang baru tapi sudah berani memecahkan piringku?benar-benar tidak becus bekerja!"

"maaf nyonya..aku tidak akan mengulanginya.aku...aku sangat lapar."

Tawa Celline pecah seketika.Tanpa rasa kasihan,wanita itu menyeret Shinta ke kamar mandi,melemparkan tubuh lemas tak berdaya itu begitu saja.

"kau harus biasa makan sekali sehari jika kerja disini.kalau kau ingin makan kenyang,habiskan saja sisa pelanggan.kalian para pembantu tak lebih dari seekor anjing untukku."

"aahh iya,kau juga harus mengganti barang yang kau pecahkan dengan gajimu,dan jangan bermimpi bisa makan hari ini."

'brakk'

pintu kamar mandi tertutup,Shinta berlari,menggedor pintu sambil berteriak minta tolong dan belas kasih pada Celline.Tapi semua sia-sia.

Suara langkah kaki terdengar dibalik pintu.Sangat pelan....

"Shinta,jangan berteriak lagi.hukumanmu akan ditambah jika kau membuat gaduh.Bersabarlah,doakan saja dagangan kita cepat habis hari ini.aku bisa membuka pintu jika toko ini sudah tutup."

Seketika Shinta menutup mulutnya.Ia tau tak ada gunanya berteriak.Ayya benar,ia harus menghemat tenaganya agar tidak pingsan.

'Tuhaaann,kenapa cobaanmu seberat ini?' gumamnya lirih.

*******

"Shinta" Suara pelan Ayya masih bisa ia dengar sebelum tubuhnya ambruk kelantai.Dengan cekatan Ayya menopang tubuhnya dan membawanya keluar dari kamar mandi yang pengap.

"ya Tuhan,Shin....bertahanlah.ayo minum ini..." Ayya menyodorkan segelas susu hangat padanya.

"cepat habiskan sebelum setan itu datang"

dengan sisa tenaganya Shinta meraih gelas dan meneguknya hingga tandas.meski masih lemas,tapi setidaknya sekarang ia agak punya tenaga.Ayya kembali mengulurkan sebuah roti tawar kecil.

"semoga bisa mengganjal perutmu"

tapi belum sempat roti itu masuk kemulut Shinta,tangan kekar merebutnya.Menginjak roti itu jadi remah-remah kecil.

"tu...tuan james" hampir bersamaan dengan wajah pucat.Pria yang dipanggil james berdiri dengan berkacak pinggang didepan keduanya.

"kenapa?kaget?kau juga berani melawanku Ayya.benar-benar tidak tau terimakasih.Jangan harap kau akan menerima gajimu bulan ini.aku tidak suka penghianat"

"tapi tuan...saya hanya menolong Shinta.bagamana kalau dia mati?"

"persetan dengan pembantu dungu itu.dan kalian....keluar dari kamar ini.Tidur di halaman belakang"

"tapi....."

"diam.atau kuseret kalian keluar"

dengan tubuh gemetaran keduanya bangkit lalu berjalan gontai menuju belakang bangunan.hanya teras kecil dan tumpukan sampah diujung teras.Tikus berkeliaran entah berapa jumlahnya.Shinta bergidik ngeri.

"Ay,apa mereka selalu bersikap begini?"

Ayya terisak lalu menganggukkan kepala.Gadis itu sangat sedih.

"kenapa tidak lari Ay?kita bisa melapor ke agency atau polisi kan?"

"aku sudah berkali-kali mencoba Shin,tapi selalu gagal.Mereka pasangan pintar yang selalu menutupi kejahatannya dengan wajah iblisnya."

"kau sering disiksa?"

"ya.jarang makan,dikunci di toilet,tak terima gaji juga perlakuan tak manusiawi lainnya."

Shinta melemas.Andai dia tau nasibnya akan begini,lebih baik ia tidak kesini.Jauh dari orang tua,tanah kelahiran dan datang hanya untuk berjuang hidup,bukan merubah nasib hidup.Ia ingat kata-kata para sponsor yang menceritakan berbagai kesuksesan para TKW,kerja enak,gaji besar dan liburan dihari minggu.Ternyata........tidak semua bisa begitu.semuanya tergantung nasib,semuanya tak semudah membalik telapak tangan.Hingga disinilah mereka berada sekarang.Tidur dilantai tanpa alas,dibawah langit,berselimutkan angin,bermandikan rinai hujan dan berteman tikus-tikus liar tak beraturan.

"ahh siaaaalll!!!kita harus melawan mereka Ay.kita tidak boleh lemah." suara Shinta penuh semangat,namun hanya mendapat tatapan lesu dari Ayya.

"kau punya Tuhan kan Shin?" tanya gadis itu tiba-tiba.

"iya.apa maksutmu?"

"lebih baik sekarang kau berdoa pada Tuhanmu.Mohon keselamatan dan mintalah PadaNya agar mengirimkan pangeran berkuda putih untuk menolong kita."

hah????pangeran.......

"kau terlalu percaya dongeng Ay.sebaiknya....."

'ahhhh..kenapa gadis ini selalu saja tertidur saat kuajak bicara?' dengus Shinta kesal.,

Melarikan diri

Sebulan berlalu.Dua sahabat baru itu tetap bekerja dibawah tekanan dan perlakuan tak manusiawi dari majikan mereka.Tak ada yang bisa mereka lakukan kecuali berusaha sabar dan mencoba bersahabat dengan keadaan.

Benar kata Ayya,terlalu sulit untuk lari dari pasangan monster itu.Hampir tiga kali hendak meloloskan diri,Shinta tetap berakhir diseret ketempat ini dan berakhir dengan kejadian yang sama.Mereka begitu pintar meyakinkan polisi atau orang yang menemukan dirinya bahwa Shinta punya kelainan,atau alasan apapun.Benar-benar setan berwujud manusia.

Menurut kontrak Shinta hanya bekerja sebagai ART dikediaman james.Tapi nyatanya ia disuruh bekerja jadi ART dua rumah juga melayani pembeli diresto mereka,tanpa kompensasi yang jelas.Tapi dengan mudahnya mereka berkelit dan lepas dari jerat hukum.Dari Ayya Shinta tau,bahwa mereka adalah orang kesekian yang pernah bekerja pada pasangan itu.Sebenarnya sudah banyak agen penyalur tenaga kerja yang tidak mau melayani mereka lagi,tapi dengan pintarnya mereka tetap bisa mengelabuhi yayasan itu.

Pagi itu,mereka tertunduk lesu.Sama-sama tidak menerima gaji.Ayya mulai menangis,menceritakan ibunya yang sakit dikampung halaman.Shinta juga membayangkan wajah rio,ayah dan rumah mereka.Bukankah menurut perjanjian walaupun enam bulan potong gaji,tapi ia tetap menerima separuh gaji sebagai hak?Lain halnya Ayya,harunya gadis itu sudah menerima gaji utuh tanpa potongan bulan ini.

tiba-tiba Shinta menegakkan kepalanya.

"Kita harus melawan Ay,kita harus lari dari sini."

"kau sudah berkali-kali mencoba tapi gagal kan Shin?"

"tapi kita tidak boleh tinggal diam dan jadi sapi perahan mereka.kita kesini untuk uangkan?"

Ayya mengangguk lemah.Tidak ada harapan lagi baginya.

"terserah kau saja"

"aku butuh bantuanmu juga"

"apa?kau ingin kita lebih tersiksa?"

"ayolah Ay.ini terakhir kalinya kita mencoba.kalau kita gagal,mungkin takdir kita memang seperti ini"

"baiklah.tapi apa kau punya cara kabur?"

Shinta menggelengkan kepalanya.Ia benar-benar tidak mendapat ide apapun.

"kita lihat saja nanti Ay.berdoalah agar pangeran berkuda putihmu benar-benar datang menyelamatkanmu."

Ayya terkekeh.Selama ini cerita dongeng itu yang menyemangatinya untuk bertahan.Ia sendiri tidak yakin kalau cerita itu akan menjadi nyata.

*********

Siang yang terik saat sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti diseberang jalan resto kecil tempat Shinta bekerja.

"shiittt.kenapa bisa macet nic.kau tau aku ada meeting penting hari ini?"

"maaf tuan,saya tidak sempat memeriksa mesin saat berangkat tadi"

"kau....ahhhh!kau ingin kupecat?" pria yang dipanggil nic langsung memucat.

"saya akan segera menghubungi Willy agar mengirim mobil baru secepatnya tuan."

"terserah kau saja"

"tuan...tuan Michael...anda hendak kemana?"

Nic buru-buru menyusul tuannya yang melangkah keseberang jalan.

"kita bisa menunggu willy sambil ngopi Nic."

"Tapi tuan....anda...."

"disini aku bosnya Nic.aku bebas mau apa!"

Michael menghardik kesal.Nic tidak berkutik.Ia langsung menghubungi Willy dan berlari menyusul tuannya masuk kedalam.

"selamat datang,mau pesan apa tuan? Ayya menyapa sambil tersenyum.Tapi michael tetap acuh.

" Berikan aku dua cangkir kopi"

"baik tuan"

Shinta melihat sekilas kearah Michael.Pria yang sangat tampan,kulit putih,rahang tegas,mata elang dan bibir seksinya pasti membuat siapa saja melongo.Dia....bukankah dia...pria itu.Pria yang ia temui di pesawat dulu?Ia menoleh lagi,memastikan.Sesaat kemudian Nico sang sekretaris tampan menyusul masuk dan berdiri dihadapan Michael.

"duduk nic"

tanpa diulang nico duduk tegang.

"sepuluh menit lagi Willy akan sampai tuan"

michael hanya mengangguk lalu menyecap kopinya.

"waaaahhhh...tampan sekaliii pria yang barusan datang Shin" tiba-tiba Ayya datang sambil membawa pesanan.Dua tangannya langsung menangkup pipi kemerahan dengan mulut meganganya.Shinta tertawa.

"mungkin dia pangeran kuda putihmu" ledeknya.membuat pipi ayya makin merah.

"mana,aku antarkan pesanannya"

belum sempat melangkah,Celline yang semula dibelakang meja kasih merabut nampan ditangan Shinta lalu melangkah kemeja dekat jendela.Celline tersenyum ramah lalu membungkukkan badannya.

"Tuan muda maverich.suatu kehormatan anda datang ketempat kami.silahkan menikmati"

hah...........baru kali ini Celline mau melayani sendiri pembelinya,bersikap sopan dan menunduk hormat.Berarti,orang ini bukan orang sembarangan,batin Shinta.

"sssshhhhttt...Ay,apa kau tau siapa orang itu?"

"sedikit.Dia Michael maverich,putra Abraham maverich.jajaran orang kaya dinegara ini Shin"

"kau,tau dari mana?"

"aku juga barusan tau saat nenek lampir itu tiba-tiba bersikap baik.aku jadi ingat iklan ditelevisi"

"benarkah?"

"iya.tapi aku lebih tertarik pada pria disebelahnya.manis,seperti oppa korea"

"diam dan berhentilah berimajinasi Ay.Dia satu-satunya cara agar kita bisa lari."

"maksutmu?jangan cari perkara dengan mereka Shin.dia pria kejam dan berkuasa.kita bisa mati"

"kita akan hidup dan kembali kenegara kita Ay.Maverich adalah orang kaya dan berkuasa.kalau aku memukulnya,dia akan melaporkan aku kepolisi dan aku yakin Celline dam james tidak akan bisa memutup mulut polisi lagi karen maverich tidak akan membiarkannya"

mulut Ayya mengangga lebar.

"kau gila Shin.aku tidak mau.aku masih mau hidup"

"kau hanya tinggal lari sejauh mungkin Ay.minta tolong orang yang kau temui untuk mengantarmu kekantor imigrasi.laporkan kondisi kita disini"

"lalu kau...''

" jangan pikirkan aku.Tuhan pasti akan menolongku"

"aku tidak bisa meninggalkanmu Shinta" desis Ayya.Walau belum lama kenal,tapi Ayya merasa hubungan mereka sangat dekat.Ia juga bukan tipe tidak setiakawan.

"salah satu diantara kita harus selamat kalau kau tak ingin kita jadi budak disini selamanya.kumohon....turuti aku kali ini saja.kalau aku ditangkap polisi,setidaknya pihak imigrasi tidak tinggal diam" Shinta meyakinkan Ayya dengan berapi-api.Gadis itu masih bimbang hingga shinta mengguncang bahunya.

"mereka sudah akan keluar.sekarang saatnya...."

Shinta berjalan cepat diikuti Ayya.James yang melihat dari balik kaca segera berjingkat menyusul keduanya.instingnya sangat peka.Tapi Shinta dengan cepat meraih lengan Michael,menariknya lalu melayangkan tinjunya sekuat mungkin kewajah pria tampan itu.

'buuuggghhh'

"Aawwwoooww"

sekretaris Nic spontan mendorong Shinta hingga terjatuh.Michael yang mendapat serangan tiba-tiba terhuyung sekali.Masih mengumpulkan kesadarannya.

"kau.....gadis bodoh itu.Shiiitttt!!Nic,tangkap dia"

secepat kilat Nic menyeret Shinta berdiri.memegang kedua tangan gadis itu erat.sekelebat Shinta melihat bayangan james menyusul,ia langsung panik.

"Ayya lariii....cepat lariiiii" Shinta berontak sekuat tenaga untuk melepaskan tangannya dari Nic.Menghalangi langkah James yang hendak mengejar Ayya dengan menjegal langkah pria tambun itu hingga terjungkal.lalu menghajar pinggangnya dengan tendangan.

"kejar dia Nic.aku tidak ingin seorangpun lepas".

Nic berlari mengejar Ayya sedangkan Michael memegang tangan Shinta kasar dan menyeret gadis itu masuk kemobil Willy yang berhenti tepat didepannya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!