NovelToon NovelToon

Ksatria Untuk Caramel

Caramel

"Cara!" Teriak Chaca yang tak lain adalah sang Mami Chaca.

Tok tok tok ...

"Caramel bangun sayang, sudah siang." Chaca terus mengetuk pintu kamar anak perawan nya namun tak juga mendapat jawaban dari sang empunya.

"Astagfirullah Cara, mesti bagaimana lagi Mami membangunkan mu?" ucap Chaca begitu frustasi. Lalu ia pun berjalan mengambil kunci cadangan dari kamar nya. Untungnya Chaca selalu menyimpan kunci cadangan kamar Cara karena ia tau selalu seperti ini setiap harinya.

Ceklek.

Saat pintu terbuka Chaca bisa melihat pemandangan yang wow di kamar anaknya tersebut. Sambil menarik napas dalam, Chaca pun berjalan membuka paksa selimut yang di kenakan oleh Cara dan melemparnya asal.

"Cara, bangun!" Seru Chaca gemas.

"Five minutes Mi," kata Cara dengan suara serak khas bangun tidur.

"Bangun sayang, ini sudah mau jam 7 loh! Kamu setiap hari selalu terlambat begini lama-lama kamu jadi anak kesayangan guru BK kalau begini!" Chaca semakin kesal saat mengingat ia sering mendapatkan surat cinta dari guru BK. Eits jangan salah paham tentang surat cinta ya, surat cinta yang di dapatkan mami Chaca adalah surat cinta atas kenakalan Cara bukan surat cinta beneran, bisa perang dunia dengan Papi Dimas kalau beneran hihihihi.

"Mami, Cara libur aja ya?" ucap Cara yang masih enggan bangun.

"Cara kemarin kamu sudah libur, sekarang hari senin cepat bangun atau Mami panggil kakak kamu!" Ucap Chaca tegas seketika langsung membuat Cara terperanjat bangun.

"Hah kakak belum berangkat ngantor?" Tanya Cara terkejut.

"Belum, dia masih nunggu kamu di bawah, buruan bangun atau Mami panggil kakak," ucap Chaca lagi.

"Siap Mi," kata Cara memberi hormat lalu segera berlari ke kamar mandi dan Chaca pun mulai membereskan kamar putri semata wayangnya.

Di antara Papi, Mami dan Kakak hanya sang kakak lah yang paling di takuti oleh Cara, bukan takut di marahin tapi semua uang jajan Cara paling banyak ia peroleh dari sang kakak.

Kalau sampai sang kakak menyetop uang jajan nya bisa bisa ia mati berdiri karena tidak bisa shoping dan jajan.

"Mami, mana kakak?" Tanya Cara sambil menuruni anak tangga dan memakai dasi nya.

"Kakak ada meeting sayang, jadi dia sudah berangkat tadi pagi," jawab Chaca santai.

"Mami bohongin Cara ya!" Seru Cara cemberut.

"Mami udah capek bangunin kamu, bagaimana caranya Mami bangunin kamu agar segera bangun hem?" Tanya Chaca lembut seketika membuat Cara menyengir kuda.

"Ya sudah sana berangkat sudah hampir setengah 8 loh," ucap Chaca melirik jam di dinding.

"Papi mana?" tanya Cara yang tidak melihat keberadaan Dimas.

"Papi sudah berangkat bareng sama Kakak tadi," jawab Chaca.

"Mami yang cantik baik hati dan tidak sombong. Cara pakai motor yah biar cepat." Rayu Cara sambil bergelayut manja di lengan Chaca.

Cara sebenarnya sangat menyukai motor namun Aiden dan sang Papi melarang nya karena khawatir terjadi apa apa dengan princess kesayangan mereka.

"Pliss Mami, kali ini aja. Cara sudah hampir telat, kalau pakai mobil nanti pasti makin telat karena macet nya duhh alamat kena hukuman lagi nanti." Keluh Cara sambil memanyunkan bibirnya.

"Tapi jangan ngebut ya sayang, Mami gak mau kamu kenapa kenapa," ucap Chaca.

"Siap bos," jawab Cara dengan cepat, lalu ia segera berlari menuju garasi.

"Yes yes yes akhirnya kita bisa jalan bareng lagi Redy," gumam Chaca pelan sambil memeluk motor kesayangan nya.

Dengan perasaan senang akhirnya Cara pun langsung menuntun motor kesayangan nya keluar garasi dan segera menancapkan gas nya menuju sekolah.

15 menit kemudian Cara dan Redy sudah sampai di sekolah dan bertepatan dengan pak Joko yang sudah menutup gerbangnya.

"Pak Joko pliss bukain pintu nya," ucap Cara memelas.

"Haduhh Non Cara selalu saja seperti ini setiap hari senin, upacara sudah di mau di mulai non," kata pak Joko berdecak.

"Ya makanya buruan bukain Pak, biar Cara bisa ikut upacara. Pak Joko gak kasian apa sama Cara? Cara udah ngebut loh sama Redy," Cara memasang wajah semelas mungkin agar pak Joko mau berbaik hati membuka kan pintu gerbang nya.

"Astaga non, buruan ... " ucap pak Joko akhirnya membuka pintu membuat Cara langsung bersorak senang.

"Pak Joko memang terbaik." Ucap Chaca langsung menyalakan motor nya menuju tempat parkir.

"Pak Joko memang terbaik," cibir pak Joko menirukan ucapan Cara sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

Pak Joko sudah hapal dengan jadwal Cara yang selalu telat masuk ke sekolah, entahlah pak Joko bingung mengapa gadis secantik dan sebaik Cara harus memiliki sifat pemalas dan rajin telat masuk sekolah sehingga jadi murid kesayangan guru BK.

"Felli sialan!" Jerit Cara saat melihat Felli tengah berjalan santai menuju lapangan untuk upacara.

"Tumben ikut upacara?" Tanya Felli santai.

"Kampret! gara gara lo semalem nangis gak jelas gue jadi telat bangun dan hampir telat masuk!" Ucap Cara sebal.

"Hehehe sorry Car, namanya juga lagi galau," Felli memang selalu menelfon Cara hingga larut setiap saat ia merasa galau karena merindukan sang kekasih.

"Sorry Car, namanya juga galau," cibir Cara kesal. "Gimana si kunyuk udah ngabarin lo?" Tanya Cara membuat Felli langsung menghembuskan napas kasar dan menggelengkan kepala nya pelan.

"Udah sih putus aja, gue yakin banget tu kunyuk bakal kelabakan kalau lo tinggalin." Kata Cara sambil membenarkan penampilan nya dan berjalan menuju lapangan.

"Gue sayang banget sama dia Car, mana bisa gue mutusin dia." Ucap Felli pelan.

"Lo itu bego apa dodol sih Fel, betah banget pacaran LDR bertahun tahun hadeuh capek gue!"

"Lo gak tau sih Car gimana rasanya pacaran, rasanya tuh bahagia banget hanya dengan berbalas chat apalagi kalau mendengar suaranya dan juga bertatap muka saat Video Call, ya Allah Car lo buruan cari pacar biar tau rasanya!" Sungut Felli kesal karena Cara selalu memintanya putus dari sang kekasih.

"Gue bakal pacaran kalau gue udah nemuin ksatria berkuda putih gue," ucap Cara sambil tersenyum senang membayangkan laki laki pujaan hatinya menjemput nya dengan menunggangi kuda putih.

"Halu lo ketinggian!" Seru Felli menyenggol bahu Cara hingga membuatnya terhuyung hampir terjatuh.

Brug!

Untung saja ada seseorang yang dengan sigap menangkap tubuh Cara hingga ia tidak sampai terjatuh ke tanah.

Untuk beberapa saat mata mereka bertemu saling tatap dan saling mengerutkan dahinya. Namun suara pengumuman upacara yang akan segera di mulai membuat lamunan kedua nya buyar dan Cara langsung menjauhkan tubuhnya dari cowok tersebut.

"Terimakasih" ucap Cowok itu datar lalu segera pergi menuju lapangan membuat Cara melongo.

"Njirr baru kali ini ada cowok yang gak terpesona sama kecantikan sang gue," ucap Cara yang masih menatap punggung cowok tersebut.

"Ganteng banget ya Car," kata Felli menatap kagum kepada cowok yang menangkap sahabat nya tadi.

"Ganteng doang tapi songong buat apaan?" Kata Cara ketus lalu ia berjalan cepat menuju lapangan upacara.

"Ganteng doang tapi songong buat apa? sumpah itu anak gak ngaca emang dirinya gimana? Cantik doang tapi jomblo buat apa juga coba?" Gumam Felli mencibir Cara sambil menggelengkan kepalanya lalu ia segera menyusul Cara ke lapangan upacara.

Kena Hukuman

"Sssstt, Felli  sssttt”Cara terus memangil  Felli namun sang empunya tidak mendengar lantara fokus dengan HP. Cara begitu kesal

lantaran Felli tidak juga merespon panggilan nya, akhirnya dengan terpaksa dia langsung menyenggol bahu Felli hingga membuatnya terjatuh.

Brug!

Felli langsung menatap Cara dengan tatapan tajam dan kesal, karena akibat ulah Cara semua fokus langsung teralihkan kepada Felli.

"Ada apa?”tanya seseorang langsung menolong Felli sedangkan Cara menunduk berusaha menahan tawa nya.

"Maaf Kak, tadi kaki saya kram, jadi saya terjatuh. Sekali lagi maafkan saya," ucap Felli meminta maaf.

"Tapi beneran gapapa?” tanya nya.

"Heemm masih sedikit sakit sih Kak,”ucap Felli pura-pura meringis menahan sakit.

"Ya sudah, saya akan antar kamu ke UKS,” ucap kakak kelas tersebut.

"Kak biar Felli aku aja yang antar gimana?” kata Cara menawarkan diri.

"Hem boleh juga,” ucapnya setuju, namun tidak dengan Felli. "Saya sendiri saja Kak, kasian Cara dia kan jarang ikut upacara, masa sekalinya ikut

upacara gara-gara aku dia langsung bolos lagi,” kata Felli pura-pura tidak enak hati.

"Oh iya kamu benar juga, Cara kamu tetap disini, dan kamu Feli yakin gapapa ke UKS sendiri?” tanya kakak kelas dengan wajah tidak tega.

"Bener kok Kak, saya permisi dulu,” ucap Felli sebelum pergi. Felli begitu puas melihat wajah Cara yang tampak menahan kesal karena nya.

"Biarlah sekali-kali tu anak harus ikut upacara, enak aja mau ikut bolos hahaha,’ gumam Felli dalam hati.

Upacara telah selesai, dengan langkah cepat Cara Pun segera berlari menuju ruang UKS. "Felli sialan!” pekik Cara begitu dia sampai di ruang

UKS. Kemarahan Cara tambah memuncak saat ia melihat Felli ternyata malah asik VC dengan pacarnya dan membicarakan dirinya.

"Cie yang abis ikut upacara akhirnya selesai juga," ucap Felli meledek.

"Kampret sialan lo, katanya sakit malah asik pacaran disini!” kata Cara dengan kesal.

"Ini juga gara-gara elo Cara! Lo tadi ngapain

dorong-dorong gue sampai jatuh!" ucap Felli kesal.

"Makanya lo itu jangan pacaran mulu, jadi nya gue mau ngode lo nya gak peka ya sudah gue ambil jalan pintas nyenggol elo!”ucap Cara ketus.

"Jadi kamu jatuh karena si Queen?" tanya seseorang dari seberang sana.

"Iya memang nya siapa lagi, tapi aku gapapa kok sayang," ucap Felli dengan tersipu malu.

"Najis sumpah gue lihatlo berdua pacaran begini,ucap Cara jengah.

"Lo juga Vier mending lo cepetan balik kesini dan kasih kejelasan sama si Felli, jangan lo ajak pacaran lewat HP mulu!” Ujar Cara menampakkan wajahnya di layar Hp Felli.

"Kenapa lo yang marah dan sewot sih Queen, kami yang pacaran lo yang repot!”

ucap Javier di seberang sana, yah kekasih Felli adalah Javier sepupu dari Caramel.  Mereka sudah berpacaran sejak 2 tahun yang

lalu saat Felli dan Cara masuk SMA.

"Masalah nya tiap kali lo ngilang atau kalian berantem, gue terus yang kena imbas nya!" kata Cara cemberut.

"Iya iya sorry, tapi gue belum bisa baik cepet. Mungkin 2 tahunan lagi gue baru bisa balik,”ucap Vier pelan melihat ekspresi

kekasih nya yang selalu murung kala membahas kepulangan nya.

"Dah ah buruan matiin aja, gue mau ngajak cewek lo ke kantin!” ucap Cara mengalihkan pembicaraan agara Felli tidak murung lagi.

"Iya iya bawel lo!" kata Vier. “Sayang, nanti malam aku akan menelfon mu lagi.” Ucap Vier lembut kepada Felli.

"Hemmmttt baiklah, kamu baik-baik ya di sana, jaga hati dan jaga mata!” ucap Felli langsung di balas senyum manis oleh Vier, dan hanya

dengan senyum itu mampu membuat hati Felli berbunga.

"Aaaaahhhh kalian berdua plis jangan buat jiwa jomblo gue meronta – ronta!” pekik Cara menutup wajahnya dengan tangannya.

"Makanya cari pacar!” seru Vier dan Felli bersamaan lalu tertawa bersama.

"Kampr*t!' Ucap Cara lalu ia segera keluar dari ruangan Felli dan berniat ke kantin sendirian. Baru ia hendak berjalan ke arah kantin, tiba-tiba saja nama nya sudah di panggil

oleh guru kesayangan nya.

"Caramel!” teriak nya membuat langkah Caramel berhenti seketika.

"Mamp*s!” gumam Cara pelan, lalu ia perlahan membalikkan tubuhnya dan menyengir kuda ke arah guru yang memanggil nama indahnya. “Selamat pagi Pak.”

"Mau kemana kamau?” tanya pak Darius selaku guru BK.

"Mau ke kantin Pak,” jawab Cara polos.

"Inikan sudah jam pelajaran. Kamu ini selesai upacara bukannya langsung ke kelas malah keluyuran! Kamu mau di hukum lagi?” tanya pak

Darius menatap tajam ke arah Cara.

"Dih si bapak, suka banget sih ngehukum Cara.  Cara laper pak, tadi gak sempat sarapan.

Sekalian mau beliin roti buat Felli, Bapak tau  kan kalau tadi Felli sakit," ucap Cara memberi alasan.

"Pak, nanti kalau Felli kenapa-kenapa gimana? Dia juga belum sarapan dan kaki nya masih sakit apa Bapak tega ngebiarin dia kelaperan karena gak bisa jalan ke kantin sendiri.” imbuhnya dengan memasang wajah memelasnya.

Pak Darius membenarkan ucapan Cara, akhirnya ia pun mengijinkan Cara untuk ke kantin dan membelikan makanan untuk Felli. Namun

baru pak Darius hendak membuka mulut nya tiba-tiba melihat  Felli keluar dari ruang UKS.

"Cara ayo," ucap Felli tidak menyadari keberadaan pak Darius karena matanya masih fokus membalas pesan di HP nya.

"Mamp*s!”umpat Cara pelan sambil menepuk jidatnya karena kini dirinya ketahuan berbohong.

"Oops!”Ucap Felli pelan menutup mulut nya saat

menyadari  bahwa ada pak Darius.

"Kalian berdua pinter yah!” kata pak Darius dengan senyum licik nya. ini udah bukan sekali dua kali ia sukses di bohongi oleh Caramel dan

Fellicia.

"Ke ruangan saya sekarang!” ucap pak Darius datar lalu pergi begitu saja meninggalkan Caradan Felli.

.

.

Readers : Mom, kenapa panggil Cara? kenapa bukan Amel aja? aku bingung mau baca Kara atau Sara.

Mommy : Kenapa bukan Amel? Mommy suka sama Cara 🙈😂 lebih lucu dan belum banyak yang pakai. Kalau Amel udah sering denger 🙈🙈

Dan kalau baca itu KARA ya bukan Sara atau Cara. 🙈🙈🙈

Readers : Bagusan Amel mom.

Mommy : Ya kalau kamu mau manggil Amel silahkan. Mommy mah nulisnya Cara 🙈🙈🙈🤣🤣

Jadi Kang Sapu

Waktu pulang sekolah telah tiba, namun dua gadis cantik nan manis kesayangan sang guru BK tersebut masih setia berdebat di taman sekolah dengan membawa sapu juga pengki. Jangan tanyakan kenapa dan mengapa, karena sudah pasti itu hadiah istimewa dari sang guru BK, eh bukan istimewa sih karena kedua gadis tersebut sudah sering mendapatkan nya.

Caramel Angelica Pranata dan Fellicia Grace Sebastian, dua gadis yang selalu menjadi langganan guru BK. Bila boleh berkata Jujur sebenarnya pak Darius sudah lelah memberikan hukuman kepada dua gadis tersebut.

Padahal Cara dan Felli bukanlah siswa bodoh atau pemalas dalam mengerjakan pelajaran. Tapi entah mengapa mereka berdua selalu suka datang terlambat dan bolos di jam pelajaran.

"Ini semua gara-gara elo Fell!" ucap Cara membanting sapu nya lalu ia mendudukkan dirinya di rumput.

"Lah gue yang di salahin," kata Felli menunjuk dirinya sendiri.

"Iyalah, kalau aja tadi itu lo gak keburu keluar ruang UKS, kita gak bakal dapet hukuman kaya gini," ujar Cara cemberut.

"Lah lagian ngapain lo bohong segala combro!" ucap Felli dengan kesal. Dirinya yang jadi korban tapi dirinya juga yang selalu di salahkan.

'Dasar sepupu gak ada akhlak!' umpat Felli dalam hati.

"Huaaa andai aja ada seorang ksatria yang datang dengan menaiki kuda dan memberikan sebotol minuman dingin kepada tuan Putri disini," ucap Cara kembali berkhayal sambil menatap langit cerah.

"Ksatria berkuda putih, cih yang ada mobil putih baru tuh keren!" sungut Felli ketus.

"Mobil putih mah elo! Tuh mobil si kunyuk putih," ucap Cara malas.

"Hehehe, andai juga ya Vier disini. Duh dia pasti gak bakal ngebiarin gue sama lo begini terus!" Cibir Felli.

"Cih," decih Cara, memang benar sih bahwa Cara lah biang rusuh sesungguhnya yang selalu membawa Felli kedalam masalah nya dan mendapat hukuman bersama.

"Kenapa malah pada ngobrol itu!" Teriak pak Darius dari kejauhan yang ternyata mengawasi interaksi Cara dan Felli sedari tadi.

"Njir mamp*s ternyata pak Dar ngawasin! Buruan lo Car nyapu nya elah!" Felli segera kembali mengambil sapu nya dan menyapu taman tersebut. Memang tidak terlalu kotor hanya ada beberapa daun kering yang jatuh dan juga beberapa botol plastik.

"Pak Dar, Cara capek! Hausss!" Teriak Cara menatap pak Darius yang tengah melihat ke arah nya dari lantai dua.

"Selesaikan dengan cepat agar kalian bisa istirahat dan pulang!' ucap pak Dar santai.

"Mami, Papi, kakak! lagi-lagi Cara jadi tukang sapu!" keluh Cara dengan terpaksa akhirnya membantu Felli menyapu dengan asal.

Jam pulang sekolah yang biasanya hanya sampai jam 2 siang, kini Cara baru sampai di rumah nya saat jam 5 sore. Tentu saja karena hukuman yang ia dapatkan dan Chaca selaku Mami Cara sudah hapal betul dengan kebiasaan anak nya itu. Bahkan sebenarnya Chaca dan Dimas lah yang meminta agar memberikan hukuman kepada Cara berharap Cara jengah dan menjadi rajin. Namun nyatanya sama saja.

"Jadi apa hari ini?" Tanya Chaca santai sambil membaca majalah, saat melihat Cara memasuki rumah nya dengan gontai.

Brug!

Cara menjatuhkan tubuhnya di samping Chaca dan merebahkan kepalanya di paha Chaca.

"Cara jadi tukang sapu," ucap Cara lirih membuat Chaca berusaha menahan tawa nya.

"Sana mandi dulu dong sayang, masa langsung rebahan disini sih," kata Chaca sambil mengusap kepala Cara yang ternyata sudah memejamkan matanya.

Baru Chaca hendak meletakkan kepala Chaca di bantal, pintu rumah kembali terbuka dan terlihat Aiden serta Dimas yang baru pulang dari kantor.

"Kenapa Mi?" tanya Aiden menunjuk Cara yang masih mengenakan seragam sekolah dan tidur di pangkuan Chaca.

"Biasa, baru pulang abis nguli jadi kang sapu di sekolah," kata Chaca terkekeh.

"Astaga Queen, kapan ilangnya sih itu gelar," decak Aiden menggelengkan kepalanya.

"Pi, angkat anak gadis kamu Nih," kata Chaca.

"Aiden, angkat adek kamu!" ucap Dimas lelah.

"Tenaga Papi udah tua Mi, jadi biar Aiden aja yang ngangkat si Queen," ucap Aiden meledek Dimas.

"Bukan tenaga Papi tua, tapi Papi itu baru pulang kerja dan capek banget!" kata Dimas tak terima di katai tua oleh anak sulung nya.

"Sudah sudah kalian ini selalu saja bertengkar!" lerai Chaca karena jengah, suami dan anak nya ini saling berdebat dan tidak ada yang mau mengalah.

"Aiden kamu jangan meledek Papi kamu begitu terus, dan kamu Mas memang sudah tua jadi terima saja nasib nya." kata Chaca sukses membuat Aiden tertawa terbahak bahak hingga membuat Cara terbangun dari tidur cantik nya.

"Aiden!" seru Dimas semakin kesal lalu ia segera berjalan cepat ke kamar nya.

"Aiden kamu ini," Chaca pun langsung mengejar suami nya menuju kamar karena Cara sudah terbangun juga dari pangkuan nya.

"Kakak," gumam Cara pelan sambil mengucek matanya.

"Tidur di kamar Queen, pulang sekolah bukan nya mandi dulu malah tidur di sofa. Kamu ini ck," ujar Aiden menggelengkan kepalanya.

"Kakak gendong ke kamar," kata Cara merentangkan kedua tangan nya ke arah Aiden.

"Ayo," Aiden selalu memanjakan Cara sedari kecil, dan sejak kepulangan nya dari luar Negri beberapa tahun yang lalu membuat Cara semakin menjadi manja nya kepada nya.

"Kakak, tadi Cara jadi kang sapu. Pak Dar itu ngeselin deh, padahal kan Cara cuma mau bantuin Felli beli makan ke kantin eh di hukum juga sama dia. Dan Felli juga ngeselin, dia kan pura-pura sakit tapi malah dengan santai nya keluar dari UKS dan pas banget pak Dar di depan UKS sama Cara. Ya sudah jadi deh kita berdua di jadiin kang sapu lagi." Aiden selalu setia mendengarkan celotehan dan curhatan sang adik saat di sekolah nya. Aiden tidak pernah mengeluh atau berkata lelah saat Cara selalu bermanja dengan nya.

"Terus tadi kamu ke sekolah sama siapa?" tanya Aiden menurunkan Cara di atas kasur.

"Sama Redy hehehe," ucap Cara menyengir kuda dan memasang wajah melas nya agar sang kakak tidak memarahi nya.

"Tadi terpaksa Kak, kakak tau semalam si Felli telfon Cara nangis-nangis gara-gara si kunyuk. Karena Cara adalah sepupu yang baik jadi Cara temenin Felli curhat eh akhirnya telat bangun. Salah Mami juga sih gak bangunin Cara." Kata Cara menyalahkan orang lain dan Aiden hanya bisa menghela napasnya kasar.

"Sekarang kanu mandi terus turun ke bawah!" ucap Aiden tegas pura-pura marah.

"Iya sekarang juga Cara mandi!" Kata Cara langsung berlari menuju kamar mandi.

'Jangan cepat dewasa Queen, tetap jadilah princess kecil kakak," gumam Aiden tersenyum melihat ke arah kamar mandi Cara.

.

.

.

Hayoo sudah terjawab kan siapa Felli sebenarnya? Felli anak siapa udah tau kan? Jadi jangan tanya-tanya lagi oke 😘😘🥳🥳🥳🤣

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!