"Arlla,,, " teriak seseorang dari arah belakangku
"Ada apa kenapa lo lari lari kayak di kejar setan aja" ucapku padanya
"Ar... ar.. ta.. ta" ucapnya dengan terbata bata karena masih berusaha mengatur nafasnya setelah berlari lari
"Kenapa kalau ngomong yang jelas dong" ucapku dengan kesal
Bukannya mendapat jawaban kini tanganku ditarik olehnya
"Ada apa sih ren jangan tarik tarik kayak gini" ucapku dengan kesal lantaran aku hampir saja terjatuh karena ditarik olehnya
"Ikut gue sebentar aja" ucapnya
Aku pun hanya pasrah di tarik olehnya ternyata dia mengajakku ke dalam kelas
"Gue belum ngerjain pr,,, nyontoh dong" ucapnya membuatku menghembuskan nafas kesal
"Ambil sendiri di tas" ucapku sambil meletakkan tasku di atas meja
"Eh emang ada tugas?" tanyaku setelah sadar bahwa minggu depan adalah hari kelulusan
"Gak ada sih" ucapnya sambil menyengir
"Kamu bohong ya,,, ada apa sebenarnya" tanyaku
"Tadi ada Lela kesini nyari nyari kamu" ucap Irene sahabatku sejak SMP hingga kini SMA
Ya, lela musuhku dari awal masuk di SMA ini. Aku pun tak tahu apa alasan dia membenciku
"Yaudah biarin aja" ucapku santai
"Yah lu mah" ucap Irene
"Dia yang benci gue,, gue juga gak tau apa masalahnya coba" ucapku
"Pacarnya si Ardan suka sama lu makanya dia kesel kayak gitu" ucap Irene
"Emang iya? tapi aku kan gak ada hubungan sama Ardan" ucapku
"Tapi si Lela cuma nebak kalau si Ardan suka sama lu,, dia belum ada bukti" ucap Irene
...****************...
Satu minggu kemudian
Hari ini adalah hari wisuda yang diadakan di gedung
Kini tubuhku telah berbalut kebaya berwarna merah sedangkan Irene memakai kebaya berwarna Kuning
Pukul delapan acara wisuda dilaksanakan setelah beberapa rangkaian acara terlaksanakan kini pada acara akhir yaitu pengumuman yang mendapatkan juara kelas
"Dan juara kedua adalah Irene Mega Putri" ucap MC
Seketika aku memeluk sahabatku itu dengan perasaan haru
"Selamat ya" ucapku dengan tulus
"Makasih" ucapnya kemudian berdiri dan melangkah menuju panggung
"Dan untuk juara pertama adalah... "
"Arlla Ratu Asyila Denata" ucap MC membuatku tak percaya
Aku berdiri dan melangkah menuju panggung tepat di sebelah Irene
Kebahagiaan menyelimuti kita berdua
Setelah selesai kini aku dan orang tuaku berpamitan pada Irene dan orang tuanya untuk pulang
"Selamat ya" ucap papa dan mama
Aku adalah anak kedua dari Verandra Denata dan Sandra Vania Arjaya setelah kakak laki lakiku yang bernama Deviko Mahendra Denata dan adik kecilku yang masih bayi bernama Bella Avina Denata
Saat ini aku bersama kedua orang tuaku berada di dalam mobil dengan aku yang menggendong adik kecilku yang baru berusia dua minggu
Seharusnya mama tidak ikut namun dia memaksa untuk ikut ke acara wisudaku
"Kau ingin kemana,,, apa kamu ingin jalan jalan sebagai perayaan kelulusan kamu" tanya mama
"Gak perlu ma aku mau pulang aja" ucapku karena khawatir dengan keadaan mama
"Yaudah"
Mobil sudah memasuki area halaman rumahku dan kini aku masuk ke dalam kamar bersama Bella di tanganku
Tak lama aku memanggil seorang pelayan untuk membawa Bella kembali ke kamarnya namun sebelumnya aku meminta pelayan tersebut untuk mencuci tangannya hingga steril
Aku masuk ke dalam kamar mandi sejenak aku berendam di dalam bathup untuk melepas penat
Setelah membersihkan tubuhku aku keluar dan masuk ke dalam walk in closet dan memakai bajuku
Lalu aku turun untuk makan malam bersama dan disana ternyata sudah ada mama dan papa yang sudah menunggu ku sedari tadi
Satu bulan kemudian
Kini aku dan Irene kuliah di universitas yang sama
"Hei,,, kamu ada kelas gak nanti" ucap seseorang di belakangku membuatku harus memutar badan
"Gak ada memang kenapa" tanyaku
"Mau gak kita jalan bareng" ucapnya memberi tawaran
"Mmm gimana ya,, tapi.. " ucapku hendak menolak namun tak menemukan kata kata yang tepat
"Pliisss" ucapnya memohon
"Udahlah terima aja,,, aslinya suka tapi pura pura nolak lu" ucap Irene setengah berbisik
Membuat pipi ku merah dan degub jantungku yang sedari tadi berdebar kencang
"Yaudah deh iya" ucapku pada akhirnya
Dia adalah Gio teman lelaki pertama ku di universitas ini
...****************...
Saat ini aku dan Gio berada di sebuah mall terbesar di kota ini
Satu jam berkeliling mall ini dan berbelanja akhirnya kita pulang ke rumah
Lebih dulu dia mengantarkan diriku ke rumah namun kali ini ada yang aneh dia biasanya tidak pernah mampir namun kali ini dia berniat untuk bertamu sejenak
"Mau minum apa" tanyaku
"Terserah kamu aja" ucap Gio
Aku masuk ke dalam dapur dan membuatkannya minum
Sebenarnya ada pelayan sih tapi aku ingin membuatkannya minum dengan tanganku sendiri
Tak lama kemudian aku kembali dengan membawa secangkir kopi untuk Gio namun aku terkejut ternyata di sana ada mama dan papa
"Ini" ucapku sambil meletakkan kopi tersebut di hadapannya
"Terima kasih"
Aku duduk di samping mama dan hanya diam karena canggung
"Dia pacar kamu" tanya papa tiba tiba
"Bukan kita cuma temen" ucapku langsung takut papa salah paham
"Pacaran juga gak apa apa kok" ucap papa dengan senyum mengembang membuat pipi ku memerah
"Saya tidak ingin pacaran om,,, maksud tujuan saya kesini untuk melamar Arlla untuk menjadi pasangan hidup saya" ucap Gio membuatku tak percaya
Apa dia sedang melamarku?
Jantungku berdetak dengan cepat
"Kalau kami mengizinkan tapi semua keputusan ada di Arlla" ucap papa dan mama pun mengangguk tanda setuju
"Arlla,,, maukah kamu menjadi pendamping hidupku untuk selamanya" tanya Gio lembut sambil menatapku membuatku salah tingkah
"A.. a.. aku.. m... mau" ucapku terbata bata karena menahan rasa bahagiaku
Kini senyum Gio mengembang dengan sempurna di bibirnya membuatku terpesona
Sedangkan papa dan mama tersenyum haru sambil menatapku
"Assalamualaikum" ucap kk Viko yang baru pulang
"Waalaikumsalam"
"Siapa dia" tanya kk Viko langsung
"Calon adik ipar kamu" jawab mama
"Ha?" kk Viko melongo tak percaya
"Kenapa,,, kau kalah jauh dengan adikmu" ucap papa meremehkan
"Kau akan melangkahiku" ucap kk Viko
"Tidak aku hanya akan melewati kk aja" ucapku sambil menahan tawa
"Yaudah gk masalah asal kamu bahagia aja kk udah seneng" ucap kk Viko
"Makasih kk" kini aku memeluk kk Viko dengan erat
"Bella mana" tanya kk Viko setelah melepas pelukanku
"Ada... di kamarnya" jawabku
Kk Viko langsung masuk hendak menemui Bella yang sedang tertidur di dalam kamarnya
"Kita makan malam bareng,,, mau?" tawar mama
"Gak usah te saya harus segera pulang" ucap Gio sambil berdiri
"Ya sudah hati hati ya" ucap mama
Kemudian Gio beranjak dan berjalan keluar rumah
Setelah Gio pergi aku langsung masuk ke dalam kamarku
Aku menyentuh pipiku dan tak percaya dengan kejadian barusan
Senyum mengembang di bibirku dan itu tak pernah surut
30 hari setelah lamaran hari itu
Kini hari ini pernikahan ku akan dilaksankan di sebuah hotel mewah
Tubuhku sudah terbalut dengan kebaya berwarna putih
Dan saat ini disampingku ada mama dan calon mama mertuaku, Rena
Sedangkan Gio saat ini berada di tengah gedung sambil menjabat tangan papaku
Ijab Qobul akan dimulai dan hal ini membuat jantungku berdetak tak beraturan dan tanganku sangat dingin
"Saya terima nikah..... dibayar tunai" ucap Gio mengucapkan ijab qobul dan semua saksi dan para tamu mengucapkan sah
Aku menghembuskan nafas lega kini statusku sudah berubah
"Selamat ya sayang" ucap mama
Kini aku berjalan ke arah Gio dengan perlahan dengan mama dan mama Rena di sampingku
Setelah berada di hadapan Gio kini aku duduk di sebelahnya
"Kamu cantik" puji Gio
Gio menyematkan cincin berlian ke jari manisku kemudian aku melakukan hal yang sama pada Gio
Setelah itu aku mencium punggung tangan Gio dan Gio mencium keningku
Setelah ijab qobul kini berganti acara resepsi
"Arlla... " teriak Irene sambil memelukku
"Aku gak nyangka kamu bakalan ninggalin aku" ucap Irene dengan sedih
"Aku masih tetap sahabat kamu aku juga tetap kuliah" ucapku
"Bener" tanya Irene dengan mata berbinar
"Iya" jawabku
Sedangkan di sisi lain seseorang sedang memperhatikan mereka dari kejauhan dengan tatapan luka
...****************...
Seharian penuh acara pernikahan kini mereka berada di rumah mewah pembelian Gio untuk Arlla sabagai mahar pernikahan
"Aku ngantuk" ucapku
"Tidurlah" ucap Gio padaku
Aku pun patuh aku tertidur lelap sambil memeluk Gio
Pagi harinya aku bangun subuh dan langsung menuju dapur untuk memasak
Pukul enam semua masakan telah siap dan aku menata di meja makan
"Pagi" ucap Gio
"Kau sudah bangun" ucapku
"Mau makan sekarang" tanyaku dengan lembut
"Iya" ucap Gio
Kini aku dan Gio duduk di meja makan aku mengambilkan nasi di piring Gio
"Mau makan apa" tanyaku
"Yang kau masak ini bukan makanan yang ku suka" ucap Gio membuat hatiku mencelos
Hatiku berdenyut nyeri mendengar kata kata Gio namun aku mencoba sabar
"Lalu kau mau makan apa" tanyaku
"Sudah aku mau berangkat kerja dulu nanti aku makan di luar aja sekalian berangkat" ucap Gio
"Ya sudah hati hati ya" ucapku
Kemudian Gio pergi berangkat ke kantor sedangkan aku kembali duduk di kursi sambil menatap makanan yang sudah susah payah aku masak
Aku berusaha menahan air mataku yang hendak menetes
"Pelayan" panggilku
"Iya nyonya ada apa" tanya pelayan di rumahku itu
"Makan saja semua ini" ucapku
"Lalu nyonya bagaimana" tanyanya
"Gak masalah saya nanti bisa makan di jalan sekalian berangkat ke kampus" ucapku kemudian masuk ke dalam kamar dan berganti pakaian
Mengambik kunci mobil dan dan tas, aku pergi menuju garasi dan mengemudi mobil menuju kampus
"Hai ren" panggilku
"Loh Arlla,,, kamu gak cuti" tanya Irene
Aku hanya menggelengkan kepala
"Kenapa" tanya Irene
"Gak apa apa" ucapku sambil menggelengkan kepala
"Yaudah masuk yuk" ajak Irene karena saat ini kami sedang berada di parkiran
Saat berjalan aku tak sengaja menabrak seseorang
"Maaf" ucapku sambil membantu membereskan barang barangnya
"Lela" ucapku karena terkejut
Ternyata dia kuliah di sini juga tapi kenapa aku tak tau
"Heh ketemu lagi" ucapnya dengan sinis sedangkan aku berjalan melewati nya bersama Irene
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!