NovelToon NovelToon

Majikan Yang Kejam

Episode 1

Assalamualaikum kakak-kakak semuanya.

Ini karya baru Author.

kalau ada Saran Atau kritik tulis di kolom komentar ya

Tiara baru saja lulus SMA di salah satu sekolah di kota Jakarta.

Gadis yang berumur 18 tahun itu harus merasakan pahitnya kehidupan setelah di tinggal Ibu nya di saat dia berumur lima tahun dan ayah nya lah yang mengurus Tiara.

Dia mempunyai kakak laki-laki yang beda Lima tahun dengan nya Tapi mereka berpisah di saat dua tahun kemudian Ayah nya meninggal karena tertimpa mesin pabrik tempat ayah nya bekerja.

Di saat itu umur kakak laki-laki nya itu 12 tahun dia ikut dengan Paman nya ke Jakarta untuk bekerja serabutan.

Sementara Tiara di titipkan pada Saudara kandung Ayah Tiara.

Keluarga dari Ibu Tiara tidak ada yang tinggal di Jakarta mereka juga mempunyai kehidupan masing-masing dan jauh dari kata mampu sehingga mereka bisa menitipkan Tiara dengan saudara ayah nya.

Sementara Kakak nya yang tamat SD langsung ikut ke Jakarta, dia harus bekerja keras untuk kehidupan nya dan adik nya.

Namun setelah sampai di Jakarta kakak laki-laki Tiara itu sama sekali tidak ada mengabari nya dan juga saat itu Tiara kecil dia tidak terlalu memikirkan itu.

Dia belum mengerti apa-apa.

Hidup nya baik-baik saja tinggal bersama keluarga ayah nya itu dia di sekolah kan sampai Tamat SD, dan setelah itu ada keluarga bisa di katakan mampu datang berkunjung ke tempat Tiara tinggal.

Sebenernya mereka ke sana hanya ingin memantau tempat untuk di jadikan pabrik kertas saja kebetulan Dekat rumah Tiara.

Tiara adalah anak yang rajin di usia nya yang masih kecil dia sudah bisa membantu Bibi dan juga paman nya keladang dan beres-beres rumah karena Bibi nya masih mempunyai anak bayi.

Keluarga Wijaya itu Melihat Tiara yang sedang bermain di depan rumah Tiara pun langsung tertarik.

Selain Anak yang rajin Tiara anak yang cantik, rambut hitam panjang serta kulit putih dan pipi tembam nya.

Dia juga anak yang periang dia sangat gampang berbaur dengan orang yang baru di kenal.

"Halo sayang!" sapa Enjel istri dari Wijaya.

Tiara yang sedang bermain Boneka di depan rumah pun tersenyum ke arah Enjel dan juga Wijaya.

"Kamu lagi main apa tuh? Ibu ada di rumah?" tanya Enjel dengan lembut.

Enjel wanita yang sangat cantik walau sudah mempunyai anak satu body nya tetap Sangat cantik dan elegan.

Dia mempunyai anak namanya Niko Dia berumur sama seperti Kakak laki-laki Tiara.

Sekarang pasti nya dia sudah berumur 17 tahun.

sementara Tiara baru berumur 12 tahun.

Sudah lama Enjel ingin anak perempuan namun belum ada rejeki nya.

Namun tiba-tiba Dewi keluar dari dalam, Dewi adalah Bibi Tiara dia mempunyai pribadi yang sangat baik dan lembut.

Nama suami nya Tama! Tama bekerja di sebuah pabrik minyak dia juga orang nya baik dan juga tidak banyak cerita bisa di katakan dia pendiam namun dia sangat sayang pada Tiara.

Dia tidak pernah akan membiarkan Tiara sedih dia akan berusaha menghibur Tiara.

"Eh Ibu! Bapak! Silahkan masuk dulu!" suruh Dewi kepada Enjel dan juga Wijaya. Karena Dewi Sudah tau mereka Siapa.

Wijaya dan Enjel tersenyum mereka pun masuk.

Dewi ke dapur membuat kan teh sementara mereka di depan bersama Tiara.

"Hay anak cantik! Kenalin nama Tante Enjel!" ucap Enjel sambil tersenyum.

Tiara tersenyum dia menyalim tangan Enjel dan juga Wijaya sambil memperkenalkan Nama nya mereka sangat salut dengan kesopanan Tiara.

"Maaf yah buk, pak rumah kami hanya ada tikar seperti ini!" ucap Dewi yang datang membawakan teh.

"Ah ini sudah jauh lebih nyaman Buk," ucap Enjel.

Mereka pun berbincang-bincang.

"Oh iya ini anak ibu yah?" tanya Enjel pada Tiara yang sedang di pangkuan Dewi.

"Hmm ini adalah anak kakak ipar saya! Dari kecil dia sudah bersama saya, dia sudah seperti anak saya sendiri!" ucap Dewi.

"Kemana ibu dan Ayah nya? kenapa dia bisa tinggal bersama ibu di sini?" tanya Enjel lagi.

Dewi pun menceritakan semua nya kalau Tiara sudah anak yatim piatu.

Beberapa bulan kemudian Enjel Sangat asik berkunjung ke rumah Dewi dan bermain-main dengan Tiara bahkan tidak jarang dia membawa kan Tiara barang-barang dan mainan yang Mahal.

Sampai akhirnya Enjel dan Wijaya menyampaikan niat nya akan mengadopsi Tiara mereka mau Tiara jadi anak angkat mereka.

Awalnya Tama sangat keberatan bahkan dia tidak mengijinkan Tiara bertemu lagi dengan Enjel dan Wijaya.

Namun Enjel selalu datang dan membujuk Tama, bahkan dia rela Membuat surat perjanjian kalau dia akan tanggung jawab tentang Tiara dan dia akan menyanyangi Tiara dengan baik.

Tama mulai luluh dan juga firasat nya Tiara akan baik-baik saja dan masa depan nya akan terjamin jika bersama Enjel.

Akhirnya dia pun menyetujui nya dia menandatangani surat perjanjian di atas materai.

Isi perjanjian itu adalah Enjel dan Wijaya harus tanggung jawab atas Tiara.

Tama Sangat sedih jika harus melepaskan Tiara namun Demi masa depan Tiara dia harus ikhlas.

Beberapa bulan kemudian Tiara sudah lulus dari SD dia pun ikut dengan Keluarga Wijaya ke Jakarta.

Tiara Sangat sedih dia memeluk erat tubuh Tama dan Juga Dewi.

Mereka pun berangkat.

Enjel dan Wijaya Sangat senang mereka pun membawa Tiara ke rumah nya.

Tiara Sangat kagum dengan rumah mewah milik mereka.

Enjel tertawa kecil melihat tingkah Alira yang sangat lucu ketika melihat benda-benda aneh di rumah itu.

Di rumah itu hanya ada Pelayan, security dan juga Dewi serta suaminya.

Anak nya Niko sedang bersekolah di Luar negeri yaitu di Amerika, dia sedang menempuh pendidikan SMA tahun terakhir di sana.

Satu tahun kemudian semua nya berjalan normal sekarang Tiara sudah naik ke kelas Dua SMP.

Entah mengapa usaha dan juga semua bisnis Wijaya dan Enjel Sangat lah berjalan lancar sehingga Tiara sekarang sekolah di SMA favorit dan yang paling termahal di kota itu.

Walaupun sudah mewah Tiara bukan anak manja dia tetap mau bantu-bantu bibi di rumah untuk bersih-bersih setelah pulang sekolah dia juga mendapat kan juara di sekolah sehingga orang tua angkat nya itu bangga.

Suatu hari kemudian Niko di kabar kan akan pulang dari Amerika.

Enjel dan Wijaya Sangat senang mereka mempersiapkan semuanya untuk menyambut anak nya itu.

Di sore hari Niko sudah sampai di rumah.

Enjel langsung memeluk tubuh tinggi Niko.

Niko berbadan Tinggi besar putih dan juga dia sangat tampan wajahnya sudah dewasa Walau dia hanya tamatan SMA.

...----------------...

***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author.

Jika ada saran tulis di kolom komentar ya.

jangan pernah Bosan.

Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya.

biar author tambah semangat lagi.

Terimakasih 🙏***

Episode 2

"Kamu sudah besar saja nak, asal kamu tau Mamah dan Papah sangat merindukan kamu!" ucap Enjel.

"Aku juga sangat merindukan kalian Mah, Pah!" ucap Niko.

"Oh iya kenalin ini Nama nya Tiara! Dia anak angkat Mamah sama Papah!" ucap Enjel memperkenalkan Tiara.

Niko tersenyum manis pertama melihat saja Niko sudah mengakui kalau Tiara cantik.

Walaupun masih SMP Tiara Sudah seperti wanita dewasa dengan wajah nya yang cantik serta gaya nya yang elegan karena ajaran dari orang tua angkat nya.

"Salam kenal Kak, nama Aku Tiara!" ucap Tiara sambil menyalim tangan Niko.

Enjel dan Wijaya tersenyum.

"Kalau gitu Tiara ke kamar dulu yah mah, Tiara mau ngerjain tugas!" ucap Tiara dengan sopan.

"Iyah! kamu semangat lah ngerjain tugas nya!" ucap Enjel.

Tiara pun segera masuk ke kamar yang ada di lantai atas.

Niko pun bertanya di mana Orang tua nya bertemu Tiara.

Enjel dan Wijaya pun menceritakan semua nya dan juga selama Tiara di sini rejeki mereka melimpah dan Tiara anak yang sangat sopan dan baik.

Niko hanya menyimak saja penjelasan orang tua nya.

mereka sudah hampir dua jam berbincang-bincang.

Dan juga mereka membahas kuliah Niko.

"Oh iya nak berapa lama kamu di sini? Mamah harap kamu di sini sedikit lama yah, mamah Masih rindu sama kamu!" ucap Enjel.

"Iyah mah, Niko di sini Akan tinggal mungkin selama lima bulan!" jawab Niko.

"Itu waktu yang Yang Sangat singkat Sayang! Bagaimana bisa Mamah melepaskan rindu!" ucap Enjel.

"Huff kalau begitu ngapain Mamah suruh Niko kuliah jauh-jauh kalau ujung-ujungnya tetap jadi anak manja!" ucap Niko.

"Hmm Iyah deh Mamah ngalah," ucap Enjel.

"Ya udah kita makan dulu! Baru kamu istirahat!" ucap Wijaya.

Mereka pun makan Tampa memanggil Tiara karena seperti biasa Tiara tidak akan mau makan sebelum tugas nya selesai.

Setelah selesai makan Niko pun langsung istirahat karena hari sudah malam.

Tiara yang baru saja selesai mengerjakan tugas pun merasa lapar dia segera keluar dan melihat di ruang tamu sudah sepi.

"Non segera lah makan! Nyonya dan tuan sudah makan duluan!" ucap Bibi.

"Oohh Iyah Bik," ucap Tiara dengan sopan sambil tersenyum.

Tiara pun segera makan.

"Bik! Bik!" Panggil Niko dari arah tangga.

"Iyah den, ada apa?" tanya Bibi.

"Tolong buat kan aku Kopi panas!" ucap Niko.

Lalu mata nya Melihat gadis cantik yang duduk sambil makan.

Niko yang tidak berniat turun kebawah akhirnya dia pun turun.

"Lagi makan?" tanya Niko basa-basi sambil menarik satu kursi untuk dia duduki.

"Kak Niko! Kakak sudah makan? atau mau Tiara ambil kan!" ucap Tiara.

"Ah tidak perlu, aku baru saja selesai makan sama Mamah dan papah!" ucap Niko.

Mereka pun berbincang-bincang walau bagaimanapun Tiara tetap Sangat sungkan pada Niko.

Dua bulan kemudian Tiara dan Niko sudah sangat dekat, bahkan Enjel dan Wijaya Sangat tidak menyukai kedekatan mereka.

Bukan Tiara yang keterlewatan namun Niko yang selalu mengambil kesempatan agar bisa dekat dengan Tiara.

Bahkan Niko mau tidur sekamar dengan Tiara.

Sebenernya Tiara Sangat risih namun Niko berusaha untuk menyakinkan bahwa dirinya hanya sebatas kakak laki-laki buat Tiara.

Namun perlakuan Niko pada nya sangat lah berlebihan.

Enjel sudah beberapa kali menegur Tiara dan Niko.

Sebenarnya Tiara Sudah Sangat tidak enak.

Tiga bulan kemudian Niko Semakin menempel dengan Tiara.

Enjel tidak habis Fikir dengan anak laki-laki nya itu.

Di pagi hari tepatnya di hari Minggu, Tiara seperti biasa dia akan menyiram tanaman.

Namun tiba-tiba Niko datang dari belakang nya.

"Pagi Tiara!" sapa Niko sambil memeluk pinggang Tiara.

Tiara Sangat terkejut dia langsung mengawaskan tangan Niko dari perut nya.

"Hari ini kamu kemana?" tanya Niko.

"Gak kemana-mana kak, ada apa?" tanya Tiara sambil menunduk.

"Kakak mau ngajak kamu ke sesuatu tempat! kamu ikut yah!" ucap Niko.

"Tapi kak," ucap Tiara.

"Tapi apa? Jangan buat lagi alasan karena tugas, karena kakak sudah memeriksa semua buku kamu dan tidak ada tugas sama sekali! Hari ini kamu tidak bisa menolak kakak lagi, kalau kamu menolak kamu akan kakak hukum!" ucap Niko.

Seketika Tiara merinding mendengar kata hukuman karena dia saat Niko Marah padanya Niko berusaha untuk mencium bibir merah merona milik Tiara.

Karena Tidak sengaja Niko melihat Tiara berbincang-bincang dengan Kakak kelas nya.

Akhirnya Tiara pasrah saja mau di bawa ke mana oleh Niko dari pada dia mendapat kan hukuman.

Sementara Enjel dari tadi memerhatikan mereka dari lantai atas dia terlihat sangat Marah dia sedang berfikir keras Entah apa yang di pikirkan oleh nya.

"Tunggu dulu kak, Tiara ganti baju dulu!" ucap Tiara saat Niko menarik tangan Tiara.

"Sudah seperti itu ajA!" ucap Niko.

Tiara melihat baju tidur warna pink nya.

"Tidak mungkin Tiara keluar pakai baju tidur!" ucap Tiara.

"Di sana hanya ada kita berdua Tiara! Kamu tetap cantik mau pakai baju apa pun!" ucap Niko.

Dia menarik tangan Tiara ke dalam mobil dan segera meninggalkan rumah besar milik orang tua nya itu.

Enjel yang melihat mereka pergi dia pun mengikuti nya dia merasa tidak ada yang beres.

Tidak beberapa lama berhenti lah mobil milik Niko di depan sebuah vila milik keluarga nya Tiara kebingungan namun tangan nya terus di tarik lembut oleh Niko.

Enjel masih penasaran kemana Niko membawa Tiara.

Sementara Tiara yang di sambut dengan musik romantis dan enak di dengar pun tersenyum seketika dia langsung tenang.

Niko pun tersenyum langkah-langkah demi langkah Niko membawa Tiara ke kamar mengikuti terus bunga mawar merah yang tertata di lantai.

Setelah masuk ke dalam kamar Tiara Seketika takjub dengan desain kamar itu. lengkap dengan bunga-bunga lilin, balon, dan ada kursi diner untuk pasangan kekasih.

Serta ada terpajang foto Tiara.

Enjel sudah tidak habis Fikir apa yang terjadi.

Niko Berdiri di hadapan Tiara.

"Kamu suka?" tanya Niko.

"Suka! Ini semua untuk Tiara?" tanya Tiara.

Niko tersenyum, perlahan tangan nya mengambil tangan Tiara.

Tiara kaget namun dia juga bingung harus apa.

Niko bersikulutut di depan Tiara.

"Kakak ngapain? Berdiri!" ucap Tiara.

...----------------...

***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah bosan tungguin terus kelanjutan ya, jika ada saran tulis di kolom komentar ya.

Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya.

Biar author tambah semangat lagi.

Selamat membaca 🙂***

Episode 3

Niko mengambil tangan Tiara dan memegang nya sambil menatap wajah Tiara.

Tiara semakin bingung.

"Kakak mau ngapain? Kenapa kakak seperti ini!" ucap Tiara melepaskan tangan nya dari Niko namun Niko tidak mau melepaskan nya dia semakin mempererat pegangan nya.

"Kakak mau ngomong serius sama kamu!" ucap Niko.

Seketika Tiara menatap Niko.

"Mungkin kakak tau ini sangat konyol, Saat lah di luar dugaan namun ini yang sekarang kakak rasakan, Kakak menyukai kamu!" ucap Niko dengan tulus sambil menatap mata Tiara.

Tiara mencoba untuk tenang.

"Makasih kak Sudah menyukai Tiara seperti Adik kakak! Tiara juga menyukai kakak karena sudah sayang dan mau menerima Tiara di keluarga kakak!" ucap Tiara.

Seketika Niko mengeluarkan kotak kecil dari kantong celananya.

"Bukan itu yang kakak maksud, kakak menyukai kamu karena Kakak mencintai kamu, mencintai sebagai Kekasih bukan seperti saudara!" ucap Niko sambil membuka kotak merah itu yang berisi kalung.

Enjel yang berdiri di dekat pintu pun terkejut dia menutup mulutnya dia terkejut apa yang dia dengar.

"Gak mungkin kak, kakak harus tau Tiara Siapa! Kakak hanya bercanda kan, tidak mungkin! ini tidak boleh terjadi mendingan kita sekarang pulang!" ucap Tiara.

Tiba-tiba Niko menarik tangan Tiara dan memeluk nya.

"Walau pun kamu masih SMP tapi kamu mampu menaklukkan hati kakak, kamu wanita yang berfikiran dewasa banyak keistimewaan di dalam diri kamu!" ucap Niko.

Tiba-tiba Tiara mendorong tubuh Niko.

"Ini memang sangat konyol, tapi kakak akan berusaha menjelaskan pada Mamah sama Papah,!" ucap Niko sambil memasang kan kalung di leher Tiara.

Air mata Enjel sudah keluar, melihat kenyataan dan mendengar itu semua dia sangat hancur dia bingung harus apa.

Dia merasa sangat Marah dia merasakan benci.

Enjel berlari keluar dari vila.

Tiara sedikit menjauh dari Niko di saat Niko mau memasang kan kalung.

"Maaf kak Tiara gak bisa! Kakak memang sangat baik pada Tiara namun Tiara hanya menganggap itu semua karena kakak adalah anak Mamah dan Papah tidak lebih dari saudara!" ucap Tiara.

Niko terdiam.

"Kakak tau kok kamu menolak kakak hanya karena memikirkan perasaan Mamah sama Papah, karena Kakak tau kalau kamu pasti mencintai kakak!" ucap Niko.

"Aku mencintai kakak karena Kakak adalah saudara Tiara!" ucap Tiara.

"Kamu bukan saudara aku Tiara! Kamu hanya anak angkat orang tua aku, jadi tidak ada larangan nya jika kita menjalin hubungan!" ucap Niko sedikit meninggi kan suara nya.

Tiba-tiba Tiara mendorong Niko.

"Tiara sadar diri kok kak, tapi Tiara tidak mau menghancurkan hati Mamah dan Papah karena ini semua!" ucap Tiara.

Dia pun pergi meninggalkan Niko yang terdiam.

Namun Niko lagi-lagi menahan Tiara dengan memeluk dari belakang.

"Maaf kan kakak yang berbicara tidak berfikir dulu! Maaf!" ucap Niko merasa bersalah.

Tiara melepaskan tangan Niko.

"Tiara memaafkan kakak, lebih baik sekarang kita pulang Mamah sama Papah pasti mencari kita!" ucap Tiara.

"Walaupun Untuk saat ini kamu menolak kakak, namun Kakak akan berusaha untuk mendapatkan kamu!" ucap Niko sambil memasang kalung di leher Tiara.

"Aku harap kita bersifat seperti biasa saja di rumah, anggap saja kejadian ini tidak pernah terjadi!" ucap Niko.

Tiara hanya diam.

"Bagaimana bisa aku bersifat seperti biasa dan melupakan kejadian ini, sementara sekarang saja aku sudah sangat canggung dan tidak mempunyai muka untuk pulang ke rumah!" Batin Tiara.

Mereka pun pulang setelah sampai di rumah mereka bersifat biasa.

"Mamah! Papah!" sapa Tiara pada orang tua nya yang duduk di ruang tamu.

Wijaya tersenyum namun Enjel hanya fokus dengan buku nya.

Tiara langsung ke dapur bantu para pelayan masak seperti biasa karena dia sangat hobi masak.

Sementara Niko ikut bergabung dengan Wijaya dan Enjel di ruang tamu.

"Bagaimana pendaftaran kuliah kamu?" tanya Wijaya.

"Baik-baik saja Pah, dua bulan lagi Niko harus berangkat ke Paris!" ucap Niko.

"Oohh bagus lah, Papah sama Mamah kamu cepat selesai kuliah mu dan gantikan Papah untuk bekerja di masa tua seperti ini Papahh ingin istirahat!" ucap Wijaya.

"Hmm Papah masih muda mau istirahat saja, bahkan Papah mau punya anak saja bisa!" ucap Niko.

"Ah kamu! Kamu dan Tiara Sudah cukup jadi kebahagiaan Kami berdua!" ucap Wijaya.

"Oh iya Mah, kata mamah hari ini mau ke Butik!" Ucap Niko.

"Mamah bisa sendiri!" ucap Enjel dengan nada datar.

"Oohh ya udah kalau gitu, Niko hari ini ke bar milik kawan Niko yah!" ucap Niko.

Enjel mengangguk.

"Kamu mau ke bar teman kamu yang si Doni-Doni itu yah?" tanya Wijaya.

"Iyah Pah! emang kenapa?" tanya Niko.

"Perusahaan Papah dan perusahaan dia sudah tidak kerja sama lagi, karena ada kesalah pahaman!" ucap Wijaya.

"Ah sudahlah itu urusan orang tua, tadi Doni baru saja menghubungi ku, meminta ku agar ke sana!" ucap Niko.

"Ya sudah kalau begitu Niko mandi dulu yah!" ucap Niko segera meninggalkan orang tua nya di Ruang tamu.

Namun ternyata Tiara sedang di meja makan Menata makanan.

Niko tersenyum sambil main mata dan berlari ke atas.

Tiara Melihat Enjel yang sangat bersifat lain hari ini dia merasa tidak enak.

Setelah selesai sarapan Niko pamit pergi, sementara Enjel dan Wijaya juga pergi.

Tinggal lah Tiara di meja makan Sendiri.

"Kenapa yah sifat Mamah Sangat beda, bahkan dia tidak mau mencakapi aku, biasa nya dia selalu meminta aku menyendok kan nasi ke piring nya namun dia tidak ada sama sekali melontarkan kata-kata pada ku!" batin Tiara.

Tiara merasa sangat ada yang janggal akan sikap orang tua nya tidak sehangat biasa nya.

Malam hari Satu pun di antara mereka belum pulang.

Tiara menunggu mereka di ruang tamu.

Namun ternyata yang pertama pulang ada Enjel.

"Mamah sudah pulang! Kenapa selarut ini?" tanya Tiara sambil tersenyum.

"Bukan urusan mu!" ucap Enjel dengan nada datar sambil menatap tajam ke arah Tiara.

Tiara terdiam dia terkejut dengan jawaban Enjel.

"Mamah kenapa yah, tidak biasa nya dia seperti itu!" Batin Tiara.

"Ah mungkin Mamah Lagi kecapean habis dari butik!" Batin Tiara lagi.

Dan tidak beberapa lama Wijaya pulang.

"Tiara! Kok belum tidur?" tanya Wijaya yang melihat Tiara menonton di ruang tamu.

"Belum ngantuk Pah!" jawab Tiara.

"Hmm Jangan terlalu larut, besok kamu harus sekolah Apa mamah sudah pulang?" tanya Wijaya lagi.

"Sudah Pah! Mamah sudah dapat kamar!" ucap Tiara.

Wijaya tersenyum dan segera meninggalkan Tiara di ruang tamu.

...----------------...

Terimakasih sudah mampir.

Jangan Pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author.

Vote sebanyak-banyak nya.

Kalau ada saran tulis di kolom komentar ya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!