NovelToon NovelToon

Cinta Tiada Batas

pertemuan

Seorang gadis kecil berumur 8 tahun sedang berjalan seorang diri dengan mengenakan seragam sekolah dasar dengan banyak nya kunciran di rambut nya , karena jarak dari sekolah ke tempat tinggal nya cukup dekat , setiap pulang dan pergi tak butuh naik kendaraan ,hanya dengan berjalan kaki pun tak memerlukan waktu lama kira kira sepuluh menitan sudah sampai.

"dor dor dor"

Di persimpangan jalan tiba tiba gadis itu di kejutkan dengan suara tembakan ,

bukan nya takut gadis itu malah terlihat penasaran dengan apa yang terjadi , dia berjalan ,menajamkan telinga , dia pun melihat ke arah suara tembakan itu ,dia berlari dan bersembunyi untuk menyaksikan apa yang sedang terjadi.

Seseorang keluar dari sebuah mobil hitam dengan kepala yang sudah di todong senjata api , ada 2 orang penjahat yang gadis itu lihat yang satu berdiri di depan mobil hitam nya dan yang satu nya tengah menodongkan senjata api.

Jalanan yang sepi seperti ini memang selalu di gunakan mereka para begal melancarkan aksi nya , tak jarang juga di tempat ini selalu terjadi pembegalan ,membuat siapa saja enggan untuk melintas atau berjalan di jalan yang sepi itu, tapi tidak dengan Naraya Tiffany , ya gadis kecil itu adalah Naraya Tiffany kecil,

gadis itu malah suka sekali lewat jalan itu,menurut nya jika lewat jalan itu akan terasa cepat pulang dan pergi saat ke sekolah nya.

Melihat itu dia teringat akan kejadian 3 tahun yang lalu ,di mana saat itu ia menjadi yatim piatu, kedua orang tua nya tewas di tangan para perampok ,

bukan nya takut dan trauma gadis itu malah terlihat tenang dengan mata yang terus memperhatikan para begal itu beraksi

"cepat serahkan benda berharga mu atau peluru ini bersarang di kepalamu " bentak begal itu

"cih kau mengingin kan ini? enak saja susah payah aku kerja siang malam ,kau harus bekerja keras jika mengingin kan nya "ucap pria itu

sambil menunjukan ponsel dan dompetnya

"kau belum tahu berhadapan dengan siapa hah? kau tak takut pada kami ?" ucap nya

garang

"jangan banyak bacot cepat serah kan !" pekik begal yang satu nya lagi

Kedua begal itu saling lirik dan mengangguk kemudian si begal yang tadi menodong kan pistol nya menendang kaki si pria itu dengan keras hingga membuat si pria itu jatuh terduduk,

dan begal yang satunya lagi mendekat hendak melakukan hal serupa , namun tiba tiba saja si begal itu mengaduh kesakitan

"ah...aduh....."pekik nya

Sesuatu mengenai pelipis nya

pria yang menjadi korban itu bangkit dan menyerang balik begal yang tadi menendang nya , pria itu memukul dan menendang ke dua begal itu.

bug....

Satu pukulan mengenai wajah tampan nya darah pun mengalir di sudut bibir nya

"sial kau melukai wajah tampan ku " ucap nya seraya mengusap darah dari ujung bibirnya dengan jari jempol nya.

"ah...."

ke dua begal itu kembali teriak kesakitan

"ada apa dengan mereka , "fikir si pria

hal itu di pergunakan nya untuk menyerang kembali ke dua begal itu, hingga akhir nya ke dua begal itu berhasil di kalah kan.

Pria itu akhirnya menghubungi polisi setempat dan tak lama setelah itu mobil polisi pun tiba dan membawa ke dua begal itu.

Ketika pria itu hendak masuk ke dalam mobil nya ,tak sengaja ia melihat ke arah semak semak ,ia pun mendekat,

"sedang apa kau di sini anak manis?"tanya pria itu pada seorang gadis kecil yang sedang bersembunyi

"hehehe......paman tidak apa apa?" gadis itu malah tersenyum dan balik bertanya

"paman tidak apa apa,jadi kamu yang bantuin paman dari penjahat itu,pakai ini? tanya nya menunjuk karet ikat rambut yang di genggam gadis kecil tersebut

"iya ,tapi lihat paman karet nya habis tinggal satu , rambut Nara juga berantakan "ucap gadis itu, ternyata karet yang digunakan adalah karet yang di pakai menguncir rambut nya

"kamu berani sekali, lemparan nya juga tepat sasaran "puji pria itu

"siapa nama nya hem?" tanya nya kemudian

"nama ku Naraya paman "jawab nya tersenyum

"kamu tinggal di mana? paman antar ya "

"rumah Nara dekat ko paman tinggal jalan kaki sedikit ke depan sampai deh"ucap nya polos

Entah perasaan apa yang di rasa kan pria itu ,seperti ada kerinduan dan keharuan di hatinya ketika melihat gadis kecil itu.

"paman ko diam? nama paman siapa?"

"Bramantyo,panggil saja paman Bram "jawab nya

"oh paman Bram ya namanya"cicitnya

"kenapa ?"tanya Bram heran melihat ekspresi nya yang sangat menggemaskan

"paman Bram tampan "ucap nya polos

"hahaha...."Bram tertawa terbahak mendengar celotehan gadis kecil itu

"ya sudah hayu paman antar pulang"ajak nya yang masih saja tertawa

Pria bernama Bram itu akhirnya mengantar kan Nara pulang

"mobil paman Bram bagus ya, dulu Nara juga punya mobil seperti ini , Nara papa dan mama kita sering jalan jalan ,tapi ....

tiba tiba Nara terdiam mata nya sudah berkaca kaca ,

"tapi apa?"tanya Bram mendengar ucapan gadis kecil itu terhenti

"sekarang papa dan mama sudah berada di surga"ucap Nara pelan

"jadi sekarang Nara tinggal dengan siapa? nenek ,paman ,atau kerabat lain?"

"Nara tinggal di panti asuhan paman"jawab nya

sesaat pria itu terdiam mendengar penuturan gadis kecil di samping nya

"panti asuhan? kalau gitu kita kelewatan dong"

"hah... yah paman , gimana sih "keluh gadis itu

"maaf ya paman ga tahu,sebentar kita putar balik di depan ya"ucap nya

Mobil pun berhenti di halaman luas di sebuah rumah yang cukup besar yang bertuliskan panti asuhan Mutiara Hati di depan nya

gadis kecil itu segera keluar di susul Bram

kemudian,

"dari mana dulu sih nak,ko pulang nya terlambat?"tanya ibu Mariana pengurus panti asuhan

"maaf Bu tadi ada masalah di jalan , dan saya yang mengantar Nara pulang,"ucap Bram

"maaf anda ini siapa ya tuan? dan kenapa dengan Nara?"tanya Bu Mariana

"oh saya Bram , tadi .....

Bram pun menceritakan kejadian nya

"ya Tuhan Nara,untung kamu tidak kenapa napa nak, ibu kan sudah bilang jangan pernah lewat jalan itu "ucap Bu Mariana sambil memeluk Nara

"terima kasih banyak tuan Bram,anda sudah repot mengantar Nara pulang "ucap mariana pada Bram

"sama sama Bu,ya sudah kalau begitu saya pamit undur diri , Nara paman pulang ya jaga diri kamu "

cup

Bram mengecup kepala Nara

Nara pun melambaikan tangan nya melihat kepergian Bram

.

.

sementara itu di tempat lain

BRUUKK.......

"kenapa kalian mencari anak kecil saja ga becus,apa yang sebenarnya kalian lakukan? bodoh?" bentak seorang pria menggebrak meja di hadapan nya

"maaf bos kami sudah mencari nya ke berbagai tempat tapi tetap nihil bos , terakhir

kami mendapat informasi bahwa anak itu berada bersama para pengamen jalanan namun setelah kami cari keberadaan nya anak itu sudah tak ada bersama mereka bos dan itu pun satu tahun yang lalu bos " ucap pria berkepala plontos bertato kupu kupu di lengan kanan nya

"dasar bodoh dimana otak mu hah? kenapa kau selalu mengungkit satu tahun itu yang ku tanyakan itu sekarang SE KA RANG "bentaknya

"kalau aku tau begini jadinya tak kan ku biarkan gadis kecil itu lolos , huh... "ucap pria itu penuh amarah

*

di kediaman Bram

"mengapa aku slalu teringat gadis kecil itu? kenapa rasanya aku sudah mengenalnya,"ucapnya dalam hati

" dan lagi kenapa wajah nya seperti mirip Lilian ?" tambah nya lagi

"Lilian,...seandainya kau dan anak kita masih ada,....aku sangat merindukan kalian....

maaf aku tak bisa menjaga kalian....." ucapnya sambil mendekap sebuah foto nya yang bersama anak dan istrinya

"apa aku adopsi saja ya,?entah kenapa aku sudah menyayangi nya meskipun baru sekali bertemu "kata hatinya

"Billy , besok saya akan mengadopsi salah satu anak di panti asuhan,kamu persiapkan segala sesuatu nya"ucap Bram di telpon nya

klik

menutup panggilan nya dan meletakan nya di nakas

Bram pun berjalan ke luar kamar nya dan memanggil beberapa pelayan nya

"tolong kalian siapkan kamar yang di atas ya , bersih kan jangan sampai ada yang terlewat " perintah nya pada para pelayan di rumah nya

"baik tuan"ucap para pelayan kompak

"memang nya ada apa Bram, bukan kah kamar itu selalu bersih,apa mau ada tamu yang menginap,tapi ko di kamar atas,kamar tamu juga kosong kan ?" tanya sang ibu

"duh ma,...nanya nya satu satu dong pusing Bram dengernya , mau jawab yang mana dulu?"keluh Bram

"ya jawab sebenarnya saja lah "ucap sang ibu

"Bram berencana mau adopsi anak di panti asuhan ma , besok"jawab Bram

"baru saja mama mau tanya kapan udah di jawab besok,anak nya cewek apa cowok Bram ?"tanya ibunya antusias

"surprise dong ma, Bram yakin pasti mama akan menyukainya "ucapnya sambil tersenyum

"mama dukung saja apa mau mu,asalkan kamu bahagia nak"ucap ibu nya lirih

Ya mamanya selalu mendukung apa yang jadi keputusan anak nya,melihat anak nya bahagia saja itu sudah lebih dari cukup,

Bram yang memutuskan untuk tak menikah lagi usai di tinggalkan istri nya meninggal karena kecelakaan yang juga merenggut nyawa sang anak semata wayang mereka satu tahun yang lalu.

Kecelakaan itu membuat diri nya menjadi sosok lain yang lebih diam dan dingin,setiap hari hanya menghabiskan waktu nya untuk bekerja,itu dia lakukan untuk mengalihkan kesedihan nya di tinggal dua orang yang ia sayang,

sampai akhirnya dia bertemu dengan sosok gadis kecil bernama Naraya , yang dapat mengembalikan senyum nya yang setahun ini hilang .....

.

.

.

.

.

.

to be continued

panggil paman papa

Ke esokan harinya seperti yang sudah di rencanakan nya , Bram mendatangi panti asuhan tempat gadis kecil itu tinggal,

"bagaimana sudah kau siapkan semuanya ?" tanya Bram pada asisten pribadinya Billy

"sudah tuan, semuanya sudah siap"sahut nya

"bagus kau memang selalu bisa di andalkan " puji Bram pada asisten nya

"silahkan tuan"ucap Billy setelah membuka kan pintu mobil untuk tuan nya

mobil pun meninggalkan rumah mewah itu, keluar menyusuri jalanan kompleks perumahan elit sampai akhirnya masuk ke jalan nan besar dan berbaur dengan kendaraan lain .

Satu jam perjalan akhirnya mobil hitam mewah itu berhenti di halaman luas panti asuhan.

Anak anak yang sedang bermain seketika terdiam melihat sebuah mobil berhenti ,

semua mata tertuju pada orang yang baru saja keluar dari mobil hitam mewah itu.

"selamat pagi anak anak,selamat pagi Bu Mariana"siapanya

"oh selamat pagi juga tuan Bram,mari silahkan masuk" ucap Bu Mariana

"anak anak kalian kembali bermain ya,Sinta kamu awasi anak anak nya ,jangan sampai ada yang lari ke jalan "perintah nya pada asisten nya

"silah kan duduk,mau minum apa tuan?"

"ah tak perlu repot-repot Bu, saya kemari ingin membicarakan perihal Nara

"Nara?ada apa dengan Nara tuan?"tanya Bu Mariana merasa cemas

"saya ingin mengadopsi nya ,bisa kan?" ucap nya to the poin

"tentu saja bisa tuan tapi ada beberapa prosedur yang harus diperhatikan,seperti dokumen pengadopsian dan lain sebagai nya" ujar Bu Mariana

"oh tentang itu sudah saya urus ,semuanya sudah siap dan saya juga akan menjadi donatur tetap di sini" ucap Bram

"Alhamdulillah, terima kasih tuan,sudah berkenan untuk menjadi donatur tetap di sini,semoga tuan sekeluarga mendapatkan rezeki yang berlimpah"ucap Bu Mariana tulus

"amin ....baik lah saya pamit dulu,nanti saya datang lagi untuk jemput Nara,dan Billy nanti kau jemput Nara ke sekolah nya "

"baik tuan "

*

Di sekolahan

"hey jangan begitu , kasihan dia"ucap Nara melihat teman satu kelas nya di bully kakak kelas nya di toilet sekolah

"Halah anak kecil diam kamu,"hardik salah satu anak kelas 6 yang ikut membully

"tapi kak kasihan dia ,"

"heh diem ya,atau kamu mau juga seperti dia, sini mana uang jajan mu"pekik nya lagi sambil membuka tangan nya meminta pada Nara

"Nara ga punya uang kak"ucap gadis kecil itu

"ah iya ya kamu jangan kan uang orang tua pun juga gak punya ya" hardik anak yang satu nya lagi mengejek

Nara yang mendengar perkataan kakak kelas nya itu mendadak menjadi murung ,

"udah yu kita balik ke kelas nanti ketahuan Bu guru lagi...."ucap selyn si pembully

"heh awas ya kalau berani ngadu ke guru," ancam nya sambil menunjuk

"kamu ga papa Lina?"tanya Nara

"iya ga papa ,makasih ya sudah nolongin aku" ucap Lina teman sekelas nya

"maaf gara gara nolongin aku kamu jadi kena ejekan mereka " ujar Lina

"iya tidak apa apa ,kita ke kelas yu sebentar lagi pasti bel masuk berbunyi "ucapnya tersenyum

**

Teeeeeetttttt.....

Bel pun berbunyi menandakan jam pelajaran berakhir

"yeeeyyyy...." sorak soray para murid menyambut jam pulang

"nona Nara mari kita pulang "ajak Billy pada Nara dan membuka kan pintu mobil untuk nya

"kenapa wajah nya mirip dengan Lilian,apa hanya kebetulan " fikirnya

"om siapa kenapa Nara harus pulang bersama om? dan kenapa om tahu nama ku?" tanya nya bingung

"nama om Billy asisten nya tuan Bram , sekarang tuan Bram sedang menunggu di panti "jelas nya

"om Billy?"

"iya nona "sahut Billy

"aku bukan nona tapi Nara , N A R A Nara..." celoteh nya

"iya nona Nara ,ayo pulang papa Bram sudah menuggu"ucap nya Billy

"papa? bram?paman Bram kali om bukan papa "tutur nya

"haaah iya lah apapun itu mari kita pulang" ajak nya sambil menghela nafas

"ya ampun anak ini" gumam nya dalam hati

Setelah sampai di pekarangan rumah panti asuhan Nara langsung keluar dan lari begitu saja meninggalkan Billy yang hendak membuka kan pintu mobil.

Dengan menggeleng kan kepala dia masuk mengikuti Nara yang sudah masuk terlebih dahulu

"paman Bram" sapa Nara saat sudah masuk dan ikut duduk di samping Bu Mariana

"bagaimana sekolah nya,apa menyenangkan?" tanya Bram pada gadis kecil calon anak angkat nya itu

"hm...iya sangat menyenangkan paman" jawab Nara

"Nara sayang, mulai hari ini kamu tinggal bersama paman Bram ya,mau gak?" ucap Bu Mariana,

"tinggal dengan paman Bram? kenapa?" tanya nya polos

"karena paman mau Nara jadi anak nya paman,mau kan ?"ucap Bram

"mau paman Nara mau"jawab Nara antusias

"kalau begitu panggil paman papa ya "pinta nya

"papa , papa Bram, horeee Nara punya papa lagi "celoteh Nara berjingkrak jingkrak sambil menepuk nepuk kedua tangan nya

"kalau begitu ibu siap siap pakaian mu dulu ya nak" ucap Bu Mariana

"tak usah Bu,semua keperluan Nara sudah saya siapkan" ucap Bram melarang Bu Mariana mengemasi pakaian Nara

"baiklah kalau begitu"ucap Bu Mariana menurut

Setelah selesai mengurus beberapa dokumen Bram mengajak Nara untuk segera ikut dia pulang

"kalau begitu ayo kita pulang, Oma dan opa sudah menunggu"ucap Bram

"Oma dan opa?"

"iya mereka pasti senang ,yu, mari Bu .."

"hati hati di jalan tuan , Nara jaga diri kamu baik baik ya nak,jadilah anak yang baik,menurut pada keluarga barumu ,jangan nakal nakal "ucap ibu Mariana menasehati dan mengusap kepala nya

*

"waaah ini rumah paman Bram? besar ya lebih besar dari rumah Nara dulu,ada air mancurnya "ucap gadis itu takjub

"kok paman lagi,manggil nya?"

"eh iya maaf Nara lupa hehe..."ucap Nara terkekeh

"yu tuh lihat Oma dan Opa sudah tak sabar sampai menunggu kita di depan "ajaknya

"apa mereka baik?"

"tentu saja, akan papa marahin mereka kalau jahatin kamu"ucap nya

"ih jangan dong,kan kasihan kalau di marahin, kita kan harus sayang dan patuh sama orang tua,"ucap nya polos

Mendengar ucapan nya hati Bram kembali terenyuh ,baru berumur 8 tahun ia sudah tau dan mengerti cara bersikap pada yang lebih tua

"halo gadis cantik,sini sama Oma,siapa nama nya sayang?" sang Oma bertanya dengan nada penuh sayang

"Naraya Oma, tapi panggil saja Nara jangan panggil raya nanti orang kira jalan raya " celoteh nya sampai membuat orang yang berada di sana tertawa geli

ditengah tawanya oma Marta berfikir

''kenapa wajah nya seperti mirip Lilian, cantik wajahnya seperti perpaduan Lilian dan Bramantyo ''

begitupun dengan opa Malik ia juga berfikiran yang sama dengan istri nya

"nah ini kamar mu,apa Nara suka?" tanya Bram menunjukan kamar untuk nya

"suka sekali pam ...eh papa "ucap nya senang

"dulu Nara juga punya kamar sendiri tapi tak sebesar ini pa"ujar anak itu

"oh ya....

"iya pa....

"ya sudah Nara istirahat ya nanti kita makan malam bersama "ucap nya kemudian

"siapa sebenar nya anak ini,dari mana asal nya?" mengingat ucapan gadis kecil itu tentang nya yang mengatakan pernah punya mobil,rumah juga kamar sendiri membuat nya berfikir

Sementara di belahan kota lain

"kemana perginya anak itu,kenapa sulit sekali ditemukan? ku fikir setelah mereka tahu anak itu bukan lah anak kandungnya mereka tidak akan menjadikan nya ahli waris ,tapi ternyata ...dugaan ku salah" ucap seorang pria yang duduk dengan angkuh menatap pada berkas berkas yang di genggam nya...

.

.

.

.

.

to be continued

sekolah baru

Acara makan malam kali ini terasa sangat berbeda karena adanya anggota keluarga baru, Nara gadis itu bukan hanya membawa kebahagiaan namun juga membuat perubahan besar pada keluarga ini,yang biasa nya makan malam hanya ada suara sendok dan garpu namun kali ini berbeda, ada saja tingkah dan celotehan gadis kecil itu hingga membuat keluarga itu tertawa seperti hal nya sekarang ini, Nara sangat senang melihat menu ikan goreng kesukaan nya, mata gadis itu berbinar menatap ikan goreng nya ,Bram seakan tahu apa yang di inginkan Nara dia pun mengambilkan satu ikan goreng untuk nya

"makasih papa ,muach" ucap gadis itu dengan melakukan ciuman di udara ,

"sama sama sayang"

"Hay ikan goreng,Nara boleh ya makan kamu , Nara suka sekali ikan goreng loh,kalau kamu ga mau aku makan nanti aku makan apa dong? kamu jangan marah ya ,ga sakit ko kan kamu juga udah di goreng,"celoteh nya yang membuat Bram juga orang tua nya terkekeh akan tingkah konyol anak dan cucu nya itu.

"hadeuuuh ada ada saja kamu Nara "ucap Malik sambil terus terikikik geli ,

"bagus lah dengan begini kita akan mempunyai umur panjang ya pa,karena tertawa terus"imbuh Marta istri nya

"iya ya anak ini sungguh membuat mood ku jadi bagus"ucap Malik

Setelah makan malam kini mereka bersantai di ruang tv,

"kamu tumben diem sayang ngantuk?"tanya Bram memperhatikan anaknya yang hanya diam duduk di sofa.

Namun Nara tak menjawab hanya gelengan saja yang ia berikan

"terus kenapa hem,bosan ?"tanya nya lagi

sedangkan opa dan Oma nya sedang fokus pada tv yang menyala

"hm,acara tv nya membosan kan masa ga ada yang berantem nya sih malah ngobrol terus dari tadi , "ucap nya

"memang nya Nara mau nonton acara apa ,kartun ?"

"yang ada berantem nya dong pa,tembak tembakan , kejar kejaran ,pukul pukulan gitu, seperti papa waktu itu yang mukulin dua penjahat"ucap nya polos

Bram melongo dengan ucapan anak nya , ucapan gadis itu juga seketika dapat mengalihkan perhatian Malik dan Marta dari acara tv yang mereka tonton.

Kedua suami istri itu melihat Bram , Bram yang seakan tahu maksud nya langsung mengajak nya ke kamar

"sudah malam sebaik nya kamu tidur ya, besok kamu sekolah takut kesiangan "ajak Bram dan di angguki oleh nya

"sekarang kamu tidur ya, besok Nara masuk sekolah baru papa sudah daftarkan " ucap nya seraya mengusap pucuk kepalanya

"sekolah baru? berarti Nara ga sekolah lagi di sekolah itu?"tanya nya

"iya sayang karena terlalu jauh dari sini nanti kamu terlambat datang ke sekolah nya" jawab Bram

"oh, berarti Nara akan punya teman baru dong pa?" tanya nya antusias dan Bram pun mengangguk

"yess.....semoga saja di sekolah baru,Nara ga bertemu kakak kelas jahat"ucapnya

"kakak kelas jahat? memang nya Nara pernah di jahatin apa sama kakak kelas nya?"tanya Bram

"sebenernya bukan jahatin Nara,tapi karena Nara suka nolongin teman Nara yang di jahatin ,mereka jadi selalu bilang Nara gak punya mama papa,uang jajan Nara juga sering di minta " tutur nya

''kurang ajar anak anak itu,masih kecil sudah berani berbuat seperti itu sudah besar mau jadi apa mereka' geram Bram dalam hati

"kamu tenang saja sayang papa pastikan di sekolah baru mu tidak akan ada yang akan jahatin kamu,kalau pun ada papa sendiri yang akan menghukum mereka"ucap Bram

"apa papa akan memukul mereka nanti atau papa akan membunuh mereka?"tanya nya

"hah,tidak lah sayang,mana mungkin papa seperti itu,?"sergah Bram

''ya ampun anak ini kenapa dari tadi fikiran nya kesitu terus,tadi minta nonton orang berantem tembak tembak kan, sekarang membunuh,ada apa dengan anak ini? gak boleh di biarin ini harus di luruskan ,ucap nya dalam hati

Bram pun menemani Nara sampai anak itu benar benar tertidur

"akhirnya tidur juga"ucap Bram lega

''bahaya nih anak kalau diadopsi orang jahat, untung saja dia bersama ku''gumam nya sambil melangkah ke luar kamar

"apa Nara sudah tidur bram?" tanya Malik

"sudah pah" sahut nya

"kenapa apa ada yang kamu fikirkan?"tanya Marta setelah melihat anak nya yang seperti memikirkan sesuatu

"Bram cuman khawatir saja pada Nara" jawabnya

"khawatir bagaimana maksud mu?"tanya malik

"entah lah Bram hanya takut saja tidak bisa mendidik nya dengan baik"jawab Bram

"kamu harus yakin Bram,"ucap Marta

"ah iya Bram ada yang ingin papa dan mama tanyakan tentang Nara "ucap malik kemudian

"Nara? kenapa memang nya?"tanya nya lagi

"jawab pertanyaan kami dengan jujur Bram" ucap Malik

"apa kamu tahu asal usul nya? " tanya Marta menimpali suaminya

"memang nya kenapa mah?"Bram bertanya balik

"wajahnya kenapa mirip Lilian,hidungnya juga mirip dengan mu Bram,apa kamu dulu selingkuh dari Lilian dan sebenar nya Nara adalah anak kamu dari selingkuhan mu itu? jawab Bram" tanya Marta tak sabar dan mulai terbawa emosi

"sabar ma"ucap Malik mengusap punggung sang istri

"jawab Bram"pekik Malik

"ya ampun mah , pah,kenapa kalian berfikir sampai sana sih? Bram mana ada selingkuh , Bram setia sama Lilian,buktinya sampai sekarangpun Bram tak memikirkan mencari pengganti nya ,kalau pun Bram selingkuh dan menghasilkan anak ga mungkin mirip Lilian kan mah,?

Bram malah memutuskan untuk tak menikah lagi , Bram mau fokus mengurus Nara , masalah Nara kenapa mirip aku dan Lilian aku juga tak tahu mah pah, yang Bram tahu Nara itu sudah menjadi yatim piatu di usia 5 tahun, itu saja yang Bram tahu " ucap Bram

" oh ,ya sudah kamu istirahat lah kita juga mau istirahat "ucap Malik santai dan mereka pun langsung pergi ke kamar nya meninggal kan Bram yang melongo

"hah apa apaan mereka , sudah nuduh yang enggak enggak,udah jelasin panjang kali lebar tanggapan nya cuma oh doang,dan pergi gitu saja , oh Tuhan maafkan hamba mu ini " ucap nya lirih

*

Hari ini adalah hari pertama Nara masuk ke sekolah baru nya , dengan di antar Bram dan juga asisten pribadi nya Billy

"belajar yang benar ya jangan nakal , nanti pulang nya papa jemput Ok"ucap Bram

"assiiiiapp papa, Nara masuk dulu ya dah papa dah om Billy"ucapnya melambaikan tangan pada ke dua orang dewasa itu

"hahaha...."

Bram dan Billy tertawa bersama lalu masuk ke dalam mobil hitamnya menuju perusahaan

*

di sekolah

"anak anak hari ini kita kehadiran murid baru, sini nak masuk"ucap guru yang tak lain adalah wali kelas nya

"perkenalkan nama kamu ya" ucap nya lagi

"baik Bu, Hay teman teman perkenalkan nama ku Naraya Tiffany, panggil saja Nara ok ,"

ucap Nara dengan gaya nya yang lucu bikin gemas siapa pun yang melihat.

"Hay Nara,"ucap semua murid di kelas 2 itu

"sekarang kamu duduk di bangku yang kosong itu ya ,"perintah sang guru menunjuk salah satu bangku kosong di jajaran ke 2 sebelah kiri dari depan.

Gadis kecil itu lalu duduk di kursi yang di tunjuk guru nya ,dan proses belajar pun di mulai.

.

.

.

.

.

.

.

to be continued

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!