NovelToon NovelToon

Dicampakkan Ayah Dari Anakku

PROLOG

Aprilia Reina

perempuan cantik berkulit putih, bertubuh ramping, dengan tinggi 165 cm, berambut hitam panjang, dan matanya yang indah berwarna cokelat membuat dirinya terlihat lebih beruntung daripada yang lain.

Reina diusir dari rumah setelah ibu nya dan kedua saudaranya mengetahui bahwa ia hamil saat masih duduk dibangku kelas 1 SMA, ia terpaksa harus berjuang mencari nafkah untuk menghidupi ia dan anaknya .

Tak terasa 3 tahun sudah Reina meninggalkan kota kelahirannya kini penampilan Reina tampak lebih sempurna setelah ia mempunyai seorang anak tubuhnya yang sintal membuat Reina sempurna, ia juga bekerja menjadi manajer di restoran milik sahabatnya.

Dirga yang sedang melakukan perjalanan bisnis tak sengaja bertemu Reina di Jogja membuat dirinya menyesal telah mencampakkan Reina dulu, Dirga merasa dirinya mendapat karma dari perbuatannya dulu, ia menjadi sangat mencintai Reina dan ditambah lagi dengan putranya yang terlihat mirip dirinya waktu kecil dulu.

Dirgantara putra

Laki laki berwajah tampan, berbadan sempurna , bermata hitam, berambut hitam , dan suaranya yang serak membuat dirinya sempurna Dimata para perempuan.

ia merupakan pewaris dari perusahaan ayah nya dan seluruh aset kekayaan yang di miliki sang ayah.

Namun ia adalah laki laki brengsek yang membuat Reina hamil dan yang membuat hidup Reina hancur.

Abimanyu Bagas

laki laki dewasa,memiliki ciri ciri yang di miliki oleh orang tampan pada umumnya, berprofesi sebagai dokter dan merupakan orang yang kelak akan menjadi pemilik 7 rumah sakit di dalam maupun luar negeri yang di miliki oleh keluarganya.

pertemuan nya dengan Reina tak begitu sempurna namun ia menjadi penolong dimana saat Reina sedang terpuruk.

Bagas berteman baik dengan Reina selama bertahun-tahun ia juga takut mengungkapkan perasaan nya ke temanya itu karena tak ingin pertemanan nya menjadi renggang.

EP 1

Reina sedang berjalan mondar-mandir di ruang latihan tari di sekolahnya, ia gelisah dengan keadaannya saat ini.

Tadi pagi setelah ia bangun dari tidurnya Reina merasa badannya tidak sehat dan tak lama ia merasa mual, Reina memuntahkan smua isi perutnya tetapi tidak ada yang keluar ia bingung dengan keadaanya yang seperti itu sudah 3 hari Reina begitu.

Dengan takut Reina mengambil hp nya di atas meja dan membuka kalender ketakutannya semakin menjadi setelah tahu sudah seminggu ia telat datang bulan, Reina langsung menelfon Dirga memintanya untuk bertemu di skolah nanti. Sebelum berangkat ke sekolah Reina pergi pagi-pagi sekali untuk membeli tes pack untuk lebih meyakinkan dan teryata benar apa yang Reina duga.

"Ini gimana ga? aku hamil kamu harus tanggung jawab"Reina

Dirga yang sedari tadi berfikir untuk mencari jalan keluar dari masalah mereka tiba tiba berteriak kencang "bisa diam gak sih ! , Bisa jadi itu bukan anak aku kita kan ngekuinya cuman satu kali !"tegasnya

Reina tidak habis pikir dengan Dirga , bagaimana bisa Dirga mengatakan mereka melakukanya hanya satu kali, saat Reina sudah tertidur sehabis mereka melakukanya Dirga membangunkanya lagi alhasil mereka bergulat sampai pagi.

"Kamu yang bangunkan aku lagi dan kita melakukan nya sampai pagi ga!, Ini anak kamu aku gak ada berhubungan dengan orang lain selain kamu ! " sahut Reina tidak kalah kencang.

Mereka berdua termenung dan akhirnya Dirga membuka suara duluan " kamu gugurin kandungan kamu, soal biaya biar aku yang tanggung".

"oke kalo itu mau kamu nanti aku bakal kerumah kamu kasi tau orang tua kamu betapa bejatnya kelakuan anaknya " teriak Rei

"coba aja kalo kamu berani, keluarga Lo bakal gua bikin hancur sehancur nya Reina , gua punya uang sedangkan Lo? " ancam Dirga

Reina tak mau keluarga nya tambah hancur sudah cukup orang tuanya bercerai dan ibunya bekerja keras demi memenuhi kebutuhan mereka hancur seketika

Reina yang mendengar perkataan Dirga hanya bisa menangis sesenggukan maratapi nasipnya

" Kita ini Masi sekolah, ada masa depan Rei" Dirga

"aku juga belum mau jadi ayah di usia muda" sambung Dirga

Setelah mengatakan itu Dirga pergi meninggalkan Reina yang masih menangis sendiri tanpa memedulikan ya.

Reina tak tahu apa yang akan tejadi pada hidup nya jika keluarga Reina mengetahui bahwa ia telah hamil.

.

setelah pulang sekolah Reina tidak langsung pulang ke rumahnya ia mampir ke rumah sakit tempat mengecek kandungan, Reina tidak bodoh sebelum ke rumah sakit ia mengganti baju nya agar tidak terlalu mencolok.

setelah sampai Reina menunggu sampai namanya dipanggil "ibu Aprilia Reina "panggil perawat yang ada disitu

"silakan masuk Bu, maaf karna dokter Wina sedang berada di luar kota jadi di ganti dengan dokter Bagas " ucap sang perawat itu memberi tahu.

"dengan ibu Reina ? " tanya dokter tampan itu dan Reina menganggukkan kepalanya

sang dokter menuntun Reina ke kasur untuk mengecek kandungan nya.

sang dokter meletakkan gel yang terasa dingin di atas perut Reina dan sebuah alat di letakkan disana " ini sudah dua Minggu, saya sarankan untuk tidak kelelahan karna pada usia ini kandungan masih rentan" ucap dokter itu

setelah USG Reina duduk dibangku Konsul dan dia bertanya pada dokter " dok saya..belum siap jadi seorang ibu" ungkap Reina

dokter Bagas yang mendengar perkataan itu seketika diam dia terlihat kesal, tak lama dokter Bagas berbicara " rumah sakit kami tidak melayani perbuatan keji itu, silakan mencari rumah sakit lain jika ingin melakukannya" sarkar sang dokter

"Anda tahu berapa banyak wanina yang mengharapkan berada di posisi anda?, pintu ada di sebelah situ silakan"

Reina merasa tertohok mendengar perkataan dokter itu, ia berjalan keluar dari rumah sakit sambil menangis di dalam hatinya ia berkata bagaimana mungkin ia mau membunuh anaknya sendiri darah dagingnya sendiri ia tidak sanggup melakukan itu.

tetapi Reina tak tahu harus bagaimana lagi menangani ini, ia merasa bodoh dengan dirinya sendiri saat ia percaya kata kata Dirga saat mereka melakukan nya, Dirga bilang ia akan bertanggung jawab tapi apa?ia malah di campakan seperti ini

Saat ini Reina sudah sampai di depan rumahnya ia berjalan dengan tatapan mata kosong, kakak laki-laki Reina yaitu Leo yang kebetulan sedang duduk di depan teras sambil menikmati kopinya melihat adik ke duanya itu berjalan seperti itu pun menegurnya "Rei ... awas nabrak" seru Abang Reina

Reina yang sedari tadi bengong kaget setelah mendengar Abang nya berbicara " eh abang "jawab Reina gugup saat berhadapan dengan sang Abang.

Reina segera masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan tak sadar ia tertidur. Reina membuka matanya dan melihat jam yang ada pada handphone nya tak terasa Reina sudah tidur dua jam , Reina terbangun karena ia merasa lapar Reina pun keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur ia mengambil piring dan meletakkan nasi beserta lauk pauk yang ada tanpa sadar Reina sudah menghabiskan dua porsi.

setelah Reina kenyang ia berjalan menuju sofa dimana ada sang adik yaitu Cece sedang menonton film yang disiarkan saat itu , baru Reina duduk tiba tiba Reina ingin sekali memakan es cream rasa cokelat.

"kakak mau kemana ?" tanya Cece yang melihat Reina berdiri "mau ke mini market " jawab Reina.

"aku titip cola ya nanti uang nya aku ganti"

"okeoke"jawab Rei

setelah selesai mengganti baju nya Reina pergi keluar dengan berjalan kaki karena mini market nya berada di simpang depan rumahnya, setelah sampai di mini market Rei langsung mengarah ke kulkas tempat es cream coklatnya berada ia sempat bingung memilih merek apa yang akan di belinya setelah mempertimbangkan akhirnya Rei memilih merek wals ia membeli dua buah dan tak lupa ia mengambil minuman yang di pesan adiknya tadi, saat dirasa cukup Rei membawa belanjaannya ke kasir dan membayar nya.

Reina sampai dirumahnya ia bingung kemana perginya semua orang saat Reina memasuki kamarnya ia kaget melihat bang leo , Cece dan ibu berada dikamar nya

ia melihat semua menangis termasuk ibu nya Rei bingung dengan apa yang terjadi saat ia akan bertanya ibu nya menyodorkan tes pack bergaris dua yang tadi pagi ia gunakan.

"ini apa maksudnya Reina !!!" teriak citra sang ibu

" selama ini ibu kerja keras banting tulang buat sekolahin kamu supaya kamu menjadi orang yang sukses tapi apa balasan yang ibu dapat? hah!!"

" maafin Reina Bu..." ucap Reina sambil bersujud di hadapan ibu nya

"siapa ayah nya?" tanya citra dan Reina menjawab dengan jujur "Dirga Bu"

"kapan dia mau tanggung jawab?"

Reina diam sebentar dan mulai bicara lagi" dia gak mau tanggung jawab Bu..." tangis Reina pecah

" itulah kenapa ibu saranin jangan berhubungan sama orang berada Reina, sekarang mau di laporkan pun percuma" tangis citra

EP 2

Suasana saat ini di kamar Reina menjadi sesak, "malu gua punya adik kaya lu !!" Bentak sang Abang. "Maafin Reina Bu, Reina bakal gugurin kandungan ini, Reina janji " ucap Reina meyakinkan citra .

PLAKK.......

Citra menampar pipi kiri Reina dengan keras sekeras mungkin. "Ibu gak ngajarin kamu jadi pembunuh Reina , bisa bisanya kamu berfikiran seperti itu".

Sedangkan adik Reina hanya menangis menyaksikan sang kakak yang di maki oleh Abang dan ibunya ia tidak bisa membela Reina karena kakaknya itu memang salah tetapi ia juga tak tega melihat Reina begitu.

Dengan nafas yang masih sesak Citra ibu Reina berbicara dengan lantang " keluar kamu dari rumah ini, ibu ingin kamu introspeksi diri"tegas citra sang ibu.

"Ingat jangan sampai kamu menggugurkan kandungan mu ibu gak mau kamu jadi pembunuh, itu darah daging kamu sebaiknya kamu mengerti perkataan ibu" sambungnya sambil memasukkan baju baju Reina di dalam koper.

Setelah selesai mengemas baju baju Reina citra menarik Reina dengan tangan kanannya dan tangan kiri menarik koper Reina, citra menari reina sampai keluar dari pintu rumahnya, "pergi kamu jangan kembali kalau kamu belum memperbaiki kesalahan mu Reina".

Reina hanya bisa pasrah diperlakukan seperti itu oleh keluarganya karna Reina tahu bahwa kesalahan nya memang susah untuk dimaafkan keluarga nya. Reina mengambil tas koper yang dilemparkan ibunya dan ia berjalan menuju ke luar halaman rumahnya sebelum pergi Reina mgengucapkan " Reina pergi dulu buk" ucapnya sambil menoleh ke belakang atau ke arah keluarganya.

Reina berjalan tak tentu arah, ia tak tahu harus pergi ke mana Reina tak mempunyai tujuan saat itu langit mendung dan tiba-tiba turun hujan badan Reina basah kuyup karena hujan Reina tetap melanjutkan perjalanan nya saat itu Reina tengah melamun dan tiba tiba

TIINNN

Reina yang sedang berjalan pun tersadar dan menghindar dari mobil tetapi terlambat badan Reina terserempet samping mobil dan terlempar, banyak yang menyaksikan kejadian itu dan yang tadinya duduk meneduh si pinggir jalan dan yang sedang melaju melewati jalan itu berbondong bondong membantu Reina tak lupa sang pemilik mobil yang menyerempet nya tadi juga ikut bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

saat itu sebelum pingsan Reina samar samar melihat banyak sekali orang yang menolongnya dan samar samar ia juga mendengar ada seseorang yang memanggil namanya berulang ulang

............................................

Saat ini Reina tengah berbaring di ranjang rumah sakit sudah tiga jam Reina tak sadarkan diri.

Bagas yang sedari tadi menunggu Reina sadar dengan rasa khawatirnya Bagas tidak bangkit dari duduknya yang dia posisikan di samping Reina , Bagas merasa sangat bersalah dimana ia tadi tak sengaja menyerempet Reina saat di jalan tadi .

Eugghh.... Reina melenguh pelan ia membuka matanya pelan pelan Reina mengedarkan pandangannya ke arah sekeliling nya dan saat itu ia sadar bahwa ia tengah berada di rumah sakit Reina ingat ia sempat terserempet mobil tadi dan Reina juga terkejut ada dokter Bagas yang tertidur dengan posisi duduk di sampingnya.

Dengan pelan Reina mengayunkan tangannya untuk membangunkan dokter Bagas , dokter Bagas pun terbangun suasana di ruang rawat Reina senyap mereka ber dua canggung sampai akhirnya Bagas buka bicara terlebih dahulu

"Maaf sebelumnya kamu pasti bingung kenapa saya ada disini, oke saya jelasin tapi tolong maafkan saya" disitu Bagas menjelaskan semua alur kejadian itu dan Bagas juga menjelaskan kondisi Reina dan kandungan nya ia menjelaskan bahwa kandungan Reina selamat walau sempat terbentur tadi tapi untungnya kandungan Reina kuat, Bagas juga menjelaskan bahwa kondisi Reina saat ini tidak terlalu parah tetapi ia juga harus beristirahat.

Bagas juga akan membayar semua biaya perawatan Reina di rumah sakit ia juga akan menjaga Reina selama berada di rumah sakit, "apa kamu punya nomor orang tua kamu?saya cuman mau mengabari bahwa kamu berada disini"tanya Bagas

Setelah mendengar perkataan Bagas Reina menjadi kembali mengingat keluarganya dan tanpa ia sadari air mata jatuh di wajah nya yang pucat, Bagas yang bingung kenapa Reina yang tiba tiba menangis ia pun memberanikan untuk bertanya"kamu kenapa nangis? Ada yang sakit kah?"tanya Bagas panik

"nggak kok saya cuman teringat keluarga saya" setelah itu Reina juga menjelaskan kenapa ia bisa terserempet mobil Bagas tadi dan ia juga menceritakan tentang ia yang di usir dari rumahnya karena keluarganya tahu bahwa ia telah hamil.

Bagas merasa kasihan mendengar cerita Reina Bagas tak bisa membatu banyak karna sebentar lagi ia akan di tugaskan untuk bekerja di rumah sakit ayahnya di luar kota.

"sudah nanti kita cari jalan keluar nya, sekarang kamu makan dulu bubur nya" ucap Bagas sambil menyodorkan semangkuk bubur ke Reina , saat Reina ingin menerima mangkuk bubur tersebut tiba tiba bahu nya terasa nyeri sekali.

Bagas yang melihat Reina tampak kesakitan pun tak tega dan ia tak jadi memberikan mangkuk nya kepada Reina mengambil sendok yang ada di nampan Bagas berniat menyuapi Reina sebelum itu Bagas tak lupa meniup bubur nya terlebih dahulu agar Reina tak kepanasan.

Aaaaa...... ucap Bagas sambil menyodorkan sesendok bubur ke arah Reina , " gak papa pak dokter saya bisa sendiri" ucap Reina menolak suapan Bagas.

"tangan kamu itu sakit, udah biar saya saja" kemudian Bagas kembali menyodorkan sesendok bubur lagi dengan malu Reina menerima suapan Bagas mau tak mau karna ia memang sedang lapar.

Setelah sepuluh menit akhirnya Reina menyelesaikan makanya dan Bagas memberinya minum agar tidak tersedak "ni obatnya juga diminum" Bagas juga memberikan obat agar Reina cepat pulih.

tak lama setelah itu ada perawat dan juga dokter yang masuk ke ruang rawat Reina untuk memeriksa Bagas juga kenal dengan sang dokter karna dokter yang memeriksa Reina adalah temannya "permisi kami mau periksa kondisi pasien"ucap sang perawat dengan ramah.

Bagas dan Reina mempersilahkan masuk dan dokter pun mulai mengecek kondisi Reina.

"kondisinya tak begitu parah jadi besok pagi sudah boleh pulang, tetapi juga harus berhati-hati jangan sampai kandungan nya terbentur lagi bisa gawat kalo terulang lagi, mengerti" jelas sang dokter "iya terima kasih ya dok" balas Reina dengan senyuman.

sebelum pergi Bagas dan sang dokter yang tak lain adalah temanya mengobrol sebentar, dan saat sang dokter mau keluar ia berkata"dijaga pacarmu Bagas jangan dingin dingin sama cewek kasihan"kata dokter sambil cengengesan walaupun ia tahu kalau Reina bukan pacarnya dan bukan wanitanya Bagas karna bagas sudah menjelaskan kepadanya tadi tetapi ia hanya sedikit mengusili Bagas yang dingin itu

"keluar sana Lo"pungkas Bagas

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!