Nama ku Alisya Syifa Kamila , orang" memanggil ku Alisya .awal nya aku memiliki keluarga yang lengkap , Ayah dan Ibu ku yang begitu menyayangi ku , hingga suatu ketika kejadian naas menimpa ayah dan ibuku, mereka mengalami kecelakan yang membuat mereka pergi jauh dan tak akan pernah kembali , lalu ..kenapa hanya aku yang selamat , kenapa mereka meninggalkan ku seorang diri di dunia yang kejam ini yang saat itu masih berumur 5 tahun . entah lah..mungkin ini memang takdir ku .
Aku menangis di atas batu nisan ke dua orang tua ku . ''Ayah , Ibu...mengapa kalian tega meninggalkan aku seorang diri di sini..hiks..hiks..kenapa kalian tidak membawa ku pergi bersama kalian..hiks..'' . Aku menangis , saat itu umur ku masih lima tahun.
''Tenang lah nak ..ada Pakde di sini..Pakdhe akan menjaga dan merawat kamu seperti anak pakde sendiri''. kata Pakde menenangkan aku.
'' Ayah ini apa apa an sih..ibu gak mau ayah merawat anak ini..meskipun dia keponakan Ayah , tapi Ibu gak mau merawat anak sialan ini..''. kata Budhe Wati marah marah pada Pakde.
''Tapi Bu..siapa yang akan menjaga dan merawat dia..kasian dia , dia masih kecil dan dia juga gak punya siapa siapa selain ayah bu...Ibu ngerti dong ''.
''Gak!!!... ibu gak mau yah..taruh aja dia di panti asuhan..repot banget sih..pokok nya ibu gak mau ayah bawak anak ini pulang.''ucap budhe Wati dan pergi meniggalkan aku juga Pakde.
Aku hanya menangis , meskipun aku masih kecil tapi aku tau ucapan budhe membuat aku terluka.
'' Kamu tenang saja nak..pakde akan tetap merawat kamu ''. ucap Pakde sambil memeluk ku.
Aku bersyukur masih ada Pakde yang mau merawat ku ,meskipun budhe Wati dan juga Laras anak nya tidak menyukai ku. Aku di besar kan oleh kakak dari ayah ku yang bernama Hermanto . Beliau merawatku seperti anak nya sendiri , dia sangat baik pada ku dan selalu membela ku di saat budhe wati memarahi ku.
Hidup ku lebih berwarna lagi saat hadir nya seorang lelaki yang bernama Dimas Adiyaksa. Dia adalah cinta pertama ku sekaligus suami ku. Kehidupan rumah tangga ku sangat bahagia dan harmonis . Suami yang menyanyangi ku serta ibu mertua yang mencintai aku seperti anak nya sendiri.
Hingga di saat usia pernikahan ku menginjak 3 tahun . Suami juga ibu mertua ku bersikap berbeda pada ku. ibu mertua ku selalu menanyakan apakah aku sudah hamil apa belum??..terkadang ibu mertua ku menyebut bahwa aku ini mandul..apa yang harus aku lakukan , semua cara sudah aku jalani tapi mungkin tuhan belum mempercayakan seorang anak untuk kami berdua, aku mengerti bahwa ibu mertua ku sangat ingin segera menimang cucu , tapi apa daya jika tuhan belum berkehendak untuk aku memiliki seorang anak .
Sedangkan mas Dimas selalu pulang malam kadang juga tidak pulang sama sekali , alasan dia karena sibuk pekerjaan. ada rasa curiga dalam hati mungkin kah mas dimas memiliki wanita lain di belakang ku , tapi aku tepis semua pemikiran negatif tentang suami ku. aku percaya pada nya bahwa mas dimaa benar benar sibuk . Aku sebagai seorang istri harus mengerti keadaan mas dimas.
Ini lah kisah ku...kisah kehidupan ku , rumah tangga ku serta kisah cinta ku bersama pria tampan tapi memiliki sikap arogan dan suka mempermainkan wanita...
Malam semakin larut tapi wanita cantik itu tetap terjaga menunggu suami nya , siapa lagi kalau bukan alisya . Terus memandang jam dan juga arah pintu.
''Mas ...kamu kok belum pulang ???''. ucap ku gelisah . perlahan mata ku pun tertutup karena kelelahan menunggu .
Sinar mentari terbit membuat pemilik manik mata kecoklatan itu membuka ke dua mata nya. ''Eemm...ya tuhan..apakah sudah pagi??''. Alisya melirik kearah jam dan benar saja , jam sudah menunjukkan pukul 06.00 .
.''BBRRAAKK!!!..suara pintu di banting
Spontan saja Alisya menoleh ke arah sumber suara .''Mas..kamu baru pulang??''tanya ku pada mas Dimas .
''Kamu tidur di sofa lagi???''tanya Dimas penuh selidik
''A..aku..menunggu Mas ''. jawab ku terbata
''Buat apa kamu menunggu aku Lisya...sudah aku bilang jangan pernah menunggu karena aku tidak akan pulang di waktu tengah malam.''kata Dimas penuh amarah
''Tapi Mas..aku ini istri kamu sudah sewajar nya aku menunggu kamu pulang'' .
''Kamu memang keras kepala lisya...bagaimana jika nanti kamu sakit , siapa yang susah tentu saja aku !!!..ingat ya , aku gak mau ngurusin kalau kamu sakit.''kata Dimas pergi meninggalkan aku.
Aku menangis sejadi jadi nya , bagaimana tidak , aku menunggu nya semalaman tapi bukan ucapan maaf yang dia lontarkan melainkan cacian untuk tidak mau mengurusi ku..
Aku menghampiri mas Dimas yang sudah bersiap ingin ke kantor lagi , aku mencoba mengerti keadaan nya sekarang , mungkin dia marah'' karena kelelahan urusan pekerjaan mengingat dia sebagai ceo di sebuah perusahaan di kota A .
'' Mas..kamu udah mau pergi lagi ke kantor???''tanya ku sambil menghampiri mas Dimas ingin membantu nya memakaikan dasi.
''Iya.'' ucap nya cuek sambil mengibaskan tangan ku yang ingin menyentuh nya dan berlalu pergi meninggalkan aku.
''Mas.. kenapa kamu seperti ini , apakah aku punya salah pada kamu , ku mohon jangan seperti ini mas , mari kita selesaikan baik''??''. ucap ku memegang tangan mas Dimas yang hendak pergi.
''Kamu bilang apakah kamu punya salah ???..kamu jangan pura'' bodoh Lisya .''
''Mas..apakah karena aku masih belum hamil??..tapi semua ini juga bukan ke inginan ku mas, mungkin tuhan belum mempercayai kita untuk merawat seorang anak.''
'' Apah kamu bilang ... Tuhan tidak mempercayai kita untuk memiliki seorang anak , kamu jangan membela diri kamu lisya , kamu itu mandul sampai kapan pun kamu tidak akan pernah bisa memberiku seorang anak , kamu itu MANDUL !!!!..dan aku menyesal menikahi wanita mandul seperti kamu .''ucap Dimas dan pergi meninggalkan aku seorang diri.
''Hiks..kenapa kamu mengatakan hal seperti itu pada ku mas..kenapa kau berubah , apakah benar sudah ada wanita lain dalam kehidupan kamu selain aku mas ..hiks..''Aku menangis seorang diri tanpa ada yang mau menemani ku .
Sedangkan di tempat lain Dimas melajukan mobil nya menuju sebuah apartemen.
''Kamu kenapa Mas??''tanya wanita cantik menghampiri Dimas yang tak lain adalah Laras sepupu Alisya.
''Biasa sayang..Lisya selalu mempersulit ku.''
''Kenapa tidak kamu ceraikan saja dia mas , apalagi yang kamu tunggu lagian kan udah ada aku.''ucap Laras manja pada Dimas
'' Kamu tenang aja sayang , secepat nya aku akan menceraikan dia , aku juga udah muak sama dia.''
''Bagus..rencanaku berhasil ..kau pantas mendapatkan semua ini lisya."seringai jahat Laras.
Hari ini Alisya dengan semangat nya memasak untuk dimas , pasca pertengkaran nya kemarin membuat Alisya untuk meminta maaf pada Dimas meskipun dia tau bahwa diri nya tidak bersalah.
''Aku harap Mas Dimas suka dengan masakan aku ,.''ucap Alisya dengan senyum tulus nya. dengan senyum mengembang Alisya berangkat menuju kantor dimas dengan menenteng rantang kecil untuk Dimas
Tak butuh waktu lama Alisya pun tiba di kantor dimas , dan langsung menuju ke ruangan nya Dimas .
''Apa mas Dimas ada di dalam Rita ??''tanya Alisya pada sekertaris Dimas
''Oh iya Nyonya , Tuan ada di dalam..tapi-.''ucap sang sekertaris terpotong
.''Ooh baik lah kalau gitu aku langsung masuk aja.''alisya tersenyum sambil berjalan menuju ke ruangan Dimas
.''Ya Tuhan..apa yang harus aku lakukan , di dalam ada Laras , Tuan ..kenapa anda sangat kejam pada Nyonya Alisya , dia wanita yang sangat baik tapi anda mendua kan nya .''ucap Rita dengan perasaan bingung
KREEKK..''suara pintu di buka
''Mas ..aku memba...waa..kan..BBRRAKK..''air mata Alisya tiba'' terjatuh bersamaan dengan jatuh nya benda kecil yang di bawa nya yang berisi makanan untuk Dimas.
Dimas sedang bercumbu dengan wanita yang dia kenal , dengan Laras yang tak lain adalah sepupu nya sendiri.
.''LISYA!!!..apa yang kamu lakukan di sini.''bentak Dimas dan langsung berdiri menuju ke Alisya sedangkan laras membenahi kancing baju atas nya.
''Mas..apa yang kamu lakukan dengan Laras??''tanya Alisya dengan suara bergetar
''Ahhhh..kamu tadi sudah melihat sendiri kan , untuk apa aku menjelaskan nya lagi.''kata Dimas dengan santai nya.
Dengan mata yang merah dan wajah penuh amarah Alisya menuju ke arah Laras dan menampar nya dengan keras.
''Dasar kau ******.. PPLAKKK!!!.
''Kau..''tunjuk Laras terkejut dengan perlakuan Alisya sambil memegang pipi nya yang terasa panas akibat tamparan Alisya.
.''LISYA..!!! dasar wanita kurang ajar.''
PLAAKK!!!!
Dimas menampar pipi Alisya.
''Mas...kamu menamparku demi wanita ****** itu..''menunjuk ke arah Laras dengan air mata yang berlinang.
''Kamu pantas mendapatkan nya Lisya..dan berhenti menyebut nya ****** , dia adalah calon istri ku , dan juga calon ibu dari anak ku.''kata Dimas menekan kata calon ibu dari anak ku.
''Apa maksud kamu mas..kamu masih ada , aku adalah istri kamu.''
''Benar kamu sekarang masih istri aku , tapi cepat atau lambat kamu bukan istri aku lagi , aku akan menceraikan kamu Lisya.''
''Mas..ku mohon jangan seperti ini..jangan ceraikan aku mas..kenapa kamu sangat tega pada ku mas..''
''Kamu bilang aku tega sama kamu , seharusnya kamu ngaca , kenapa aku sampai melakukan hal ini ..kamu wanita yang tidak sempurna Lisya , KAMU TIDAK BISA MEMBERIKU SEORANG ANAK , KAMU MANDUL LISYA , KAMU MANDUL.''ucap Dimas tepat di depan lisya
''Mas..aku gak mandul , mungkin kita hanya perlu berusaha sedikit lagi mas , pernikahan kita juga masih 3 tahun , masih banyak waktu untuk kita memiliki seorang anak mas.''Lisya menghampiri Dimas berusaha meyakinkan nya.
''Maaaf Lisya ..jika menurut kamu kita masih memiliki banyak waktu tapi tidak untuk aku , aku sudah putus kan bahwa aku akan tetap menceraikan kamu karena sekarang Laras sedang mengandung anak aku.''
DDEEGG
Bagai di sambar petir di siang bolong , Alisya bungkam seribu bahasa , hanya air mata yang terus saja menetes tanpa bisa di cegah untuk berhenti .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!