Tok ... tok ... tok.
Gadis cantik menggeliat ketika seseorang mengetuk pintu kamarnya.
Tok ... tok ... tok
"Siapa?" ucap wanita yang baru terbangun.
Ceklek. Wanita itu pun membuka pintu.
"Selamat pagi nona?" ucap si penggedor yang ta lain adalah pembantu
"Nona Bela, ini sudah hampir jam 7 Tuan Aska akan turun sebentar lagi."
"Ya Allah aku lupa. Bi saya tidak akan sarapan karna pasti om Aska sebentar lagi turun. Saya akan langsung berangkat.
"Tapi non ...!?"
"Tidak apa-apa bi jangan di pikirkan. Cepat pergi bi jika om Aska tau BB disini dia bisa memarahi bibi."
"Baiklah non."
Bela pun menutup pintu mata nya terlihat berkaca-kaca. "Setiap hari aku harus menahan ketakutan ketika berhadapan dengan om Aska. Ya Allah seandainya aku punya uang lebih untuk menyewa kontrakan aku pasti akan segera pergi dari sini," lirih Bella sambil meneteskan air mata.
Bibi pun pergi ke dapur, dengan hati yang tidak enak. Karna setiap pagi bibi harus melihat keluarga yang tadi nya hangat tapi setelah keluarga itu mengalami kecelakaan semua berubah terutama di tuan mudanya
dia menjadi seorang yang kejam dingin dan arogan.
Nama nya ASKA ABRAHAM. laki2 tampan berusia 30 taun seorang CEO di perusahaan Abraham group, tak ada yang berani berbicara pada nya. Di sisi lain ada seorang gadis nama nya ISABELA ABRAHAM gadis cantik dengan rambut sebahu yang berumur 20 tahun.
Semua berjalan normal pada awalnya. keluarga yang nyaman hangat bagi Aska dan bela. Aska adalah paman dari Bella, Aska sangat menyayangi keponakan nya Bella. hingga suatu hari Bella merengek untuk liburan. Akhirnya kelurga itu pergi berlibur, tapi naas mobil mereka mengalami kecewakan hanya Aska dan Bella yang selamat. Aska menyalah kan Bella atas kecelakaan yang menimpa keluarganya. Usia bela saat itu 15 taun, dia belum bisa menerima kehilangan keluarganya. Dan tiba-tiba dia menerima lagi kebencian dari omnya. Sejak kecelakaan itu Aska sama sekali tidak menganggap Bella ada, Aska yang 5 taun lalu sudah menjadi CEO menarik semua pasilitas dari tangan Bella. Aska tidak lagi memberi uang jajan dan tidak lagi membiyayai sekolah Bella, bahkan kamar Bella yang mewah pun di kunci Aska. Dan bela terpaksa tidur di gudang. Bella yang kala itu masih sekolah harus berusaha mencari uang sendiri. Bella membuka ol shop sendiri, bekerja di warung makan sepulang sekolah dll. Walau uang yang di hasilkan tidak seberapa tapi uang itu cukup untuk biyaya sehari2 hari dan uang sekolah. Untung nya Aska masih membiarkan Bella makan di rumah, itu pun harus di lakukan di dapur, karna sejak kecelakaan itu Aska tidak mau Bella makan di meja makan.
Awal nya Bella berani makan di meja makan tapi seketika itu juga Aska membanting makanan yang ada di meja makan.
Dan setelah 5 taun berlalu pun suasananya masih sama di rumah itu. Hanya kebencian yang ada. Bella yang setelah lulus SMA langsung bekerja di Abraham group, eissst walau Bela bekerja di Abraham grup yang didirikan kakenya tapi dia bekerja sebagai office girl, karna dia hanya lulusan SMA. Gajih nya pun tidak seberapa hanya cukup untuk kebutuhan sehari hari dan biyaya uang kuliahnya. Bella mengambil kuliah kelas karyawan yag di hadiri ya malam hari
untungnya Bella memilki dua sahabat yang selama ini di samping nya
Hana dan Bram adalah sahabat Bella. Mereka tergolong orang kaya bahkan Bram juga menjabat sebagai CEO di prusahaan ayahnya bela dan Hana usia nya sama sedangkan Bram 27 taun.
Siapin tisu ya gaisss.
Setelah mendengar suara mobil pergi, Bela perlahan keluar dari kamar, dan berjalan ke arah dapur. Tadi nya Bella ingin langsung berangkat tapi karna lapar akhirnya Bella memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu.
"Bi? ... apa makanan nya masih ada?" tanya Bella saat menghampiri bibi di dapur.
"Ya ampun non Bella, mengagetkan bibi saja." Bibi menyentuh dadanya karna terkejut dengan kehadiran Bella yang tiba-tiba.
Bella pun hanya nyengir. Kemudian dia bersender di sisi kulkasm
"Makanan masih ada non. Tadi bibi membuat nasi goreng untuk Tuan Aska dan ada sisanya satu piring lagi, Non mau?" tanya si bibi.
"Baiklah bi. Tidak apa-apa." Bella pun tersenyum getir. Sejujurnya di dalam hati Bella sangat sedih setiap sarapan Bella selalu memakan makanan bekas Aska. Walau Aska mengijinkan Bella makan di rumah tapi Aska memerinthkan bibi jangan memasak masakan yang enak untuk Bella. Aska hanya memberi jatah makan bella setiap hari dengan telur dan tahu.
Karna ada cctv di rumah, bibi tidak berani memberi makan Bella selain telur. Bahkan ketika bibi masak makanan enak dan makanan itu tidak habis, Aska malah menyuruh bibi membawa pulang untuk anak-anak bibi.
"Non mau ke caffe hari ini?" tanya bibi saat Bella memakan nasi gorengnya.
"Ia bi. Hari ini aku libur kerja, jadi Bella pergi ke Caffe hari. Kan rumayan bi dapet uang," ucap Bella sambil tersenyum.
"Non, apa non tidak lelah? ... Non bekerja di beberpa tempat sekaligus. Bagaimana kondisi ginjal Non?" tanya si bibi memandang Bella dengan tatapan sendu.
"Ya mau bagaimana lagi bi. Sebentar lagi Bella harus bayar uang kuliah. Belum ongkos pulang pergi." Bella pun tersenyum getir. 5 taun lalu Bella adalah putri di keluarga Abraham namun sekarang dia harus banting tulang hanya untuk biyaya sehari-hari
"Maafkan bibi ya Non, bibi tidak bisa membantu Non," ucap si bibi yang merasa iba melihat nasib Bella.
"Tidak apa-apa bi. Bibi kan tau setelah kepergian bunda Bella biasa bekerja." Bella pun dengan cepat menyelesaikan sarapannya. "Bi, Bella pergi dulu ya," ucap Bella saat menyelesaikan sarapannya.
Sesudah Bella bangkit, bibi memegang tangan Bella dan mengelus punggung tangan Bella dengan penuh kasih sayang. "Non jangan terlalu lelah ya. Non juga harus memikirkan kondisi ginjal non. Ini bibi ada sedikit uang untuk non, untuk ongkos non pergi ke cafee," ucap si bibi yang menyodorkan uang 50 ribu pada Bella.
"Tidak usah bi. Bella masih punya uang 20 ribu untuk ongkos ke cafee, bibi tidak usah kawatir karna hari ini Bella gajihan di caffe," ucap Bella menenangkan bibi.
"Tidak apa- apa non ambil saja." Bibi pun kekeh ingin memberikan uangnya pada Bella.
"Tidak bi. Bella pergi dulu ya." Bella pun pergi dengan cepat karna tak ingin bibi terus memaksanya.
"Waalaikum salam non." lirih Bibi saat Bella sudah pergi. "Semoga non Bela selalu di beri kemudahan," ucap bibi lagi ketika Bella sudah mulai menghilang dari pandangannya.
Sebenarnya hari ini bella tidak gajihan. Uang Bella hanya tinggal 20 ribu lagi. Bella memutuskan untuk berjalan ke Caffe karna waktu bella berkerja masih ada 3 jam lagi.
Miris bukan? ... Selama lima taun Bella bahkan tidak pernah naik angkotan umum. dari bersekolah, bekerja, hingga kuliah.
karna uang hasil Bella bekerja selalu Bella tabungkan untuk keperluan sekolah. Sebenarnya Hana dam Bram sangat ingin membantu Bella tapi lagi-lagi Bella menolak dan mengancam jika mereka membantu, Bella tidak akan menemui mereka lagi. Bahhkan selama Bella di benci Aska Bella tidak pernah meminta bantuan materi pada ke dua sahabatnya itu.
Satu jam berlalu. Akhirnya Bella tiba di Caffe.
"Assalamualaikum, mba Charles," ucap Bella saat masuk ke dalam Caffe yang masih tutup.
Charles adalah pria bertulang lunak ya 😅😅
"Waalikum salam, Bella kembaran ku. kenapa Kamu sudah datang padahal Caffe buka 2 jam lagi emm?" tanya Carles dengan nada gemulai.
"Ia, mbak. Olahraga hehe, mba Bella mau istrahat diruang karyawan ya," balas Bella.
"Ia, Istirahat aja kamu aset di Caffe ini sayang."
Setelah Bella pergi Charles memandang kepergian Bella dengan tatapan sendu.
Charles tau berapa berat nya hidup Bella. Ketika Carles mengalami tabrak lari, Bella yang melihat langsung membawa Carles ke Rumah sakit. Bella juga mendonorkan darah nya untuk Charles, bahkan tidak pernah absen menjenguk Charles itu lah yang membuat Charles mengagap Bellla sebagai adiknya sendiri dan membiarkan Bella bekerja di Caffe Carles seminggu sekali.
Tiba saatnya Bella bernanyi. Caffe clacarles memang selalu ramai karna dekat dengan kampus. Dan Bella adalah daya tarik tersendiri untuk Caffe Carles karna rata-rata mahasiswa yang datang ke Caffe itu tertarik dengan wajah cantik Bella dan suara Bella yang merdu. Tak jarang Bella mendapat gombalan dari para mahasiswa.
Karna menanyi Bella sudah selesai, Bella memutuskan membantu pelayan mengantar makanan karna Caffe saat ini sedang ramai.
Tepat pukul 4 keadaan Caffe sudah tidak terlalu ramai. Bella pun memutuskan untuk makan. keadaan caffe yang rame dan penuh membuat bella melupakan makan siangnya.
Setelah makan Bella memutuskan untuk menunaikan sholat ashar. Karna Bella merasa lelah akhir nya dia tertidur di atas sajadah.
Satu jam berlalu Bella terbangun karna pinggang nya merasa nyeri. Bukan tanpa alasan satu taun lalu Bella mendonorkan satu ginjal nya untuk Aska, dan tentu tanpa sepengtahuan Aska. Hanya beberapa orang saja yang tau. Sejak saat itu kondisi kesehatan Bella sangat buruk.
Pekerjaan, kuliah belum lagi berjalan dengan jarak yang cukup jauh membuat kesehatan Bella menurun drastis.
Menguatkan untuk bangkit Bella pun memutuskan untuk pulang. Dengan perlahan dia turun ke bawah menghampiri Charles.
"Mba Carles Bella pulang dulu ya mba." Pamit Bella pada Charles yang sedang berada di kasir.
Bella tunggu!" teriak Charles saat Bella akan melangkahkan kakinya. "Ini," ucap Charles sambil memberikan amplop pada Bella.
"Mba Charles ini apa? ... kan gajih Bella udh Bella ambil waktu minggu kmaren." Bella pun mengernyit heran.
"Ini tips Buat kamu saya. Kamu tau tadi rame banget dan rata-rata mahasiswa disini tertarik sama kamu Bell. Jadi Caffe ekeu rame deh," ucap Charles dengan nada gemulai.
"tapi mba?" Bella merasa kebertan jika menerima amplop itu.
"Sudah-sudah tak ada penolakan. Ekeu mau keatas dulu ya Bell. Hati2 ya di jalan!" Charles pergi tanpa mendengarkan jawaban Bella.
Sepeninggalan Carles, Bella pun pergi. Walaupun Bella mendapat uang dari Charles tapi Bella memutuskan untuk tetap berjalan.
Setelah sekian lama Bella berjalan akhirnya Bella sampai di komplek perumahan, dan itu pun masih sangat jauh dari rumah Bella.
Ketika Bella mulai berjalan lagi, tiba-tiba pinggang Bella terasa sakit sekali, bahkan menjalar sampai ke pinggang dan perut.
Bella memutuskan untuk beristirahat. Dia duduk di kursi nenyandarkan kepala nya ke belakang dan tangannya mengusap-ngusap pinggangnya dan berharap rasa sakit itu segera reda.
Di sisi lain aska baru saja memasuki gerbang perumahan. Aska tidak sengaja melihat Bella yang sedang duduk. aska menyuruh sekertaris nya menghentikan mobilnya.
"Ini udah bukan jam kantor bro. Gua mau balik ngapain lu nyuruh gw berhetiin mobil," gerutu Andra sang sekertaris yang juga sahabat Aska.
"Brisik lu! ... diem jangan ribut!" jawab Aska santai tanpa mengalihkan pandangannya dari bella yang sedang mengelus Pinggangnya.
Andra pun memperhatikan arah pandangan Aska dan ternyata aska sedang memperhatikan Bella.
"Ka, lu mau nyuruh Bella masuk mobil ini? ... gue panggil ya?" tawar Andra yang dari tadi merasa gemash karna hanya diam ditempat.
"Ga perlu ayo jalan!"
Andra pun hanya menghembuskan napas kasar. melihat sahabat nya. Walaupun Aska terlihat membenci Bella tapi Andra bisa melihat Aska tidak benar-benar membenci Bella. Ego Aska lah yang sangat tinggi hingga membutakan hati Aska.
Setelah 15 menit berlalu rasa sakit bella sudah sedikit mereda. Bella pun memutuskan untuk kembali berjalan. Dengan berjalan perlahan akhirnya Bella sampai. sungguh Bella terkejut melihat mobil Aska sudah terparkir di garasi. Terpaksa Bella masuk lewat pintu belakang.
Setelah Bella membersihkan diri Bella berniat ke dapur untuk makan, tapi Bella mengurungka niatnya karna mendengar Aska tertawa di ruang tivi.
Setelah menunggu hampir dua jam, dan tidak ada lagi suara dari ruang tivi. Akhirnya Bella berjalan ke arah dapur, namun sayang lagi-lagi nasib baik tidak memihak Bella, ketika Bella membuka kulkas untuk memasak telur, tidak ada lagi telur di kulkas. Entah bibi lupa memberi telur atau Aska tidak mengijinkan Bella makan lagi di rumah itu. Dan akhirnya Bella hanya menghembuskan napas kasar.
Satu-satunya harapan Bella untuk meredakan laparnya adalah mi rebus, walaupun Bella tau setelah memakan mi rebus perut Bella Akan melilit tapi Bella tidak punya pilihan lain, karna saat ini Bella benar-benar lapar.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!