NovelToon NovelToon

Why I Was Born Beautiful?

Bab 1, kecelakaan.

Sinar matahari pagi masuk kedalam kamar seorang gadis melalui celah-celah. karena sinar matahari yang menganggu, perlahan-lahan mata gadis itu terbuka, menampilkan mata indah seperti boba dengan bulu mata yang lentik.
Gadis itu segera bangun. cuci muka, gosok gigi, dan mandi.
setelah siap dengan pakaian olahraganya, ia segera menuruni tangga menuju lantai dasar.
Adrhea
Adrhea
Bun, aku pergi, ya. mau jogging bareng temen.
Adrhea Maheswari. anak bungsu dari keluarga Maheswari. keluarga Maheswari merupakan keluarga terpandang yang punya perusahaan tekhnologi terdepan bernama PTM atau singkatan dari Perusahaan Tekhnologi Maheswari, banyak alat-alat seperti komputer, laptop, dan handphone yang berasal dari perusahaan ini.
gadis berusia 17 tahun ini mempunyai wajah indah bak bidadari, tubuh langsing, otak ber-IQ diatas rata-rata dan berasal dari keluarga terpandang. pantas saja banyak orang yang iri dan mengaguminya.
Adelia atau yang kerap dipanggil bunda oleh Adrhea menoleh.
Bunda
Bunda
ke?
Adrhea
Adrhea
ke depan komplek.
Bunda mengangguk, setelah itu kembali memfokuskan diri ke tablet yang ada digenggaman-nya.
.
Starla
Starla
kita mau kemana lagi, nih?
ini Starla, teman satu-satunya Rhea yang setia. berasal dari keluarga terpandang juga.
Adrhea
Adrhea
ke sana aja, yuk.
ajak Rhea setelah berpikir cukup lama.
mereka berdua pun duduk dibawah pohon beringin yang rindang.
Starla
Starla
eh, re. gue cabut duluan, ya. nyokap minta gue pulang lebih cepet, katanya ini urgent.
Rhea tersenyum menatap Starla yang kelimpungan memasukkan handphonenya kedalam tas.
setelah mendapat anggukan Rhea, Starla cepat-cepat memesan Go*ar dan pergi.
.
Adrhea, gadis itu masih berjalan-jalan memutari kawasan komplek setelah kepergian Starla 40 menit lalu.
ia baru berhenti dan duduk di kursi halte bus saat dirasa kaki kanannya kesemutan.
tangannya sibuk memijit dan sesekali memukul kaki yang kesemutan itu.
*bugh
*creeeet
*Brak
tolong!!
Rhea terperanjat. gadis pemilik mata boba itu menatap sekitar, mencoba mencari-cari sumber suara yang mengagetkan tadi.
mata Rhea membola, dicegah nya seorang ibu-ibu yang akan lewat menuju sumber suara.
Adrhea
Adrhea
bu, ada apa itu?
Ibu-ibu yang dicegah Rhea.
Ibu-ibu yang dicegah Rhea.
ada kecelakaan, dek.
Adrhea melonggarkan cegahan-nya, membiarkan ibu-ibu tadi pergi.
Cepat-cepat Rhea membuka HP, menelpon seseorang sembari menghampiri TKP.
'tolong, panggil ambulans!'
'Ambulans! , mana ambulannya?! '
semakin dekat Rhea berjalan, semakin keras pula suara orang yang meminta dipanggil kan ambulan.
Rhea berjongkok, melihat secara jelas mobil yang setengah bagiannya sudah tak berbentuk. didalam mobil itu terdapat seorang pria yang masih bernapas, di sekujur tubuh pria itu, darah segar terus mengalir.
Rhea mengambil satu buah ikat rambut dan segera memakaikannya. sebelum menjalankan aksinya, Rhea meminta orang-orang untuk mengeluarkan pria itu.
Adrhea
Adrhea
pak, bisa keluarkan pria itu?
Adrhea
Adrhea
kita tidak bisa terus menunggu ambulan atau tim penyelamat datang.
Adrhea
Adrhea
karena itu memakan banyak waktu.
semua orang yang berada disana mengangguk, dan segera mencoba mengeluarkan pria tadi. tak terkecuali Rhea.
.

Bab 2. Ayah?

*ngingung ngingung ngingung.
Suara ambulans menggema, membelah suara riuh yang telah melanda kawasan itu semenjak kecelakaan tadi.
???
???
Terimakasih, non. berkat non, pria tadi masih selamat.
ucap bapak-bapak yang membantu menyelamatkan pria tadi. diangguki orang-orang yang ada disana.
Adrhea
Adrhea
Hm, sama-sama.
jawab Rhea dengan sekujur tubuhnya yang dipenuhi banyak darah, hasil upaya penyelamatan nya untuk pria tadi.
Setelah banyak menerima pujian dan ucapan terimakasih, Rhea akhirnya memutuskan untuk segera pulang.
Tanpa Rhea sadari, dari awal kecelakaan tadi ada seseorang yang memperhatikannya. orang itu tersenyum. kemudian menghilang, meninggalkan tempat itu.
.
*ding
*ceklek
Rhea membuka pintu rumahnya sembari mengucapkan 'Assalamu'alaikum'.
Baru saja satu langkah ia berjalan, tiba-tiba harus dihentikan oleh sebuah pelukan hangat yang diberikan oleh seseorang
Dengan mata yang masih terbelalak, tangannya terulur mencoba melepaskan pelukan hangat itu.
Adrhea
Adrhea
Ayah?
ucapnya dengan tatapan tak percaya.
Ayah
Ayah
Iya ini ayah, sayang.
Ayah
Ayah
kamu darimana aja? udah 1 jam ayah nungguin kamu, loh.
Dengan senyuman manis, Rhea bersiap membuka mulutnya, sebelum akhirnya harus didahului oleh sang kakak.
Adrian
Adrian
Ngapa baju lo?
Ini Adrian, kakak yang paaaling Rhea sayangi [anonim].
Tanyanya dengan alis menukik tajam, tanda tak suka.
Adrhea
Adrhea
emm, tadi... -
Bunda
Bunda
Ya, Allah. Ada apa dengan bajumu, Rhea?
Sama seperti Rian, Bunda juga memotong perkataan Rhea yang tiba-tiba saja muncul dari atas tangga, berlarian memeluknya.
Rhea mencoba melepaskan pelukan dari Bundanya-karena terlalu erat-dengan alasan...
Adrhea
Adrhea
Bunda lepasin. Malu.
Bunda tak menggubris perkataan Rhea, ia masih saja mendesak Rhea untuk menjelaskan apa yang terjadi dengannya.
.
Bunda
Bunda
Ohhh, nyelamatin orang, ya. Bagus-bagus. kirain bunda kamu kenapa-napa.
Rhea akhirnya mengatakan semua yang dialaminya tadi pagi, padahal ia sudah mengambil beberapa alibi atas kejadian tadi.
Sungguh malu untuk mengatakan bahwa ia menyelamatkan seseorang, ditambah dengan keberadaan kakaknya yang terus mencoba menahan tawa.
Ayah
Ayah
Yaudah, lebih baik kamu ke atas, ganti baju. sana!.
Rhea mengangguk. sebelum menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar, Rhea sempat memberikan tatapan tajam pada kakaknya.
Dengan harapan sang kakak tidak akan menggodanya nanti.
.
Rhea menutup pintu kamarnya dengan pelan.
Ia benar-benar tidak bisa menahan senyuman lebarnya lagi.
keluarganya benar-benar perhatian kepadanya, aneh sekali.
Bunda dan kakaknya memang jarang memberikan perhatian kepada Rhea. Bunda sibuk menyelesaikan pekerjaan. sedangkan sang kakak.....hump, dia hanya berpura-pura sibuk.
setelah mandi dan mengganti pakaian...
Rhea berjalan menghampiri meja belajar miliknya. di atas meja itu terdapat sebuah buku unik berwarna biru tua milik Rhea.
Rhea membuka lembaran kertas yang masih kosong di buku itu, dan segera menuliskan...
Adrhea
Adrhea
tadi pagi.... gue nyelamatin seseorang. hehe, jadi malu ngingetnya.
[Rhea nulis dibuku itu sembari ngomong]
Adrhea
Adrhea
sampai dirumah... anggota keluarga gue, meluk gue. hanya karena mereka ngira gue kenapa-napa dan juga....
Adrhea
Adrhea
karena baju gue banyak darahnya.
[selesai]

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!