Arka Gutama athaya adalah CEO sukses yang mampu membawa perusahaannya di puncak kejayaan.. tidak sulit bagi nya untuk mendapatkan seorang wanita karena wajah nya yang tampan, kharismatik, gagah dan kaya membuat wanita manapun pasti mau. Arka adalah anak tunggal sehingga kedua orang tua nya menginginkan dia untuk cepat menikah, sedang kan Arka hanya ingin menikah dengan wanita yang bisa membuat dirinya jatuh cinta.
akan kah dia bertemu dengan wanita yang tulus mencintainya??
Dinda putri permana, adalah gadis cantik dan hampir sempurna seperti bidadari jika tersenyum, adalah anak yang terbuang dari keluarga permana, kehidupannya kini jauh dari kata cukup semenjak dia memutuskan keluar rumah yang menurut dia berubah menjadi neraka semenjak hadir ibu tirinya dan melahirkan satu orang anak perempuan yang bernama anggun. Dinda lebih memilih tinggal di kosan putri yang tidak jauh dari kampus nya, hanya satu keluarga yang dia sangat sayangi saat ini yaitu neneknya. setiap akhir pekan dinda pasti mengunjungi dan tinggal di rumah neneknya.
Anggun cantika permana adalah gadis yang sedikit licik apapun yang menjadi keinginannya harus menjadi miliknya dengan cara apapun, dia sangat benci kepada Dinda karena dia merasa dinda selalu lebih unggul dari nya dalam hal apapun
beny argha darma, adalah CEO muda di perusahaan Diamond group, dia terkenal dengan play boy yang akan selalu tidur dengan wanita yang dia inginkan tanpa memiliki ikatan hubungan, tapi ketika melihat Dinda dia merasa ingin memiliki nya dengan cara apapun.
Clarisa hasim adalah teman kecil Arka yang pindah ke Australia. Pada saat mereka kecil Clarisa dan Arka pernah berjanji akan menikah pada saat mereka dewasa nanti. Tapi pada saat meraka berumur 11 tahun mereka harus berpisah, Clarisa pindah ke Australia karena Ayahnya ingin Clarisa menetap di sana. Karena mereka terpisah saat masih kecil jadi mereka tidak bisa bertukar kontak sama sekali. Sehingga Arka hanya bisa menunggu dan berharap suatu saat nanti akan bertemu lagi dengan Clarisa.
****
“Bangun Arka sayang, Sampai kapan sih anak mamah ini mau tidur” ucap mamah Rita ke anak semata wayangnya itu sambil mengusap pipi Arka dengan lembut.
“hemmm,, masih ngantuk mah, ini kan hari libur Arka mau tidur lebih lama lagi ya mah” balas Arka sambil memegang tangan mamah nya yang dari tadi mengusap pipinya.
“Boleh tidur lama tapi liat jam juga dong nak,, ini uda jam 10 pagi loh,, makannya kamu cepat nikah sana dan kasih mamah cucu jadi mamah ga akan bangunin kamu lagi,, mamah bisa langsung main sama cucu mamah” ucap mamah sambil sedikit tertawa karena membayangkan jika dia bermain dengan cucunya
“ Mamah bahas nya itu mulu deh,, Arka masih 28 tahun mah .. cowok tuh mantapnya umur 35 tahun menikah” jawab Arka sambil merubah posisinya dari tiduran kini sudah duduk.
“ya udah terserah kamu aja ,, tapi mamah ga mau sampai 35 tahun, ingat ya umur papah mamah tuh udah tua , jadi engga tau sampai kapan mamah bisa punya waktu. Kata mamah rita sambil berjalan keluar dan menutup pintu.
Arka hanya bisa melihat punggung mamah nya yang hilang karena pintunya tertutup, Arka menggaruk rambutnya yang tidak gatal, dia merasa sedih dengan ucapan terakhir mamahnya . karena selama ini kedua orang tuanya yang memberikan banyak cinta kepadanya tidak pernah menuntut dan meminta apa pun, dan dengan umur meraka yang sudah tua memang sudah waktunya mereka mendapatkan seorang cucu.
“ Clarisa dimana kamu? Apakah saya harus melupakan janji kita dan mencari wanita lain”ucap Arka dalam hati. tapi wanita lain menurut Arka sama saja tidak ada yang tulus mencintainya karena dia hanya ingin menikah sekali seumur hidup seperti kedua orang tuanya yang saling mencintai.
Setelah Arka mandi dan merasakan tubuhnya sudah sangat segar, akhirnya Arka memutuskan untuk turun kemeja makan untuk sarapan. Setelah sampai di meja makan Arka melihat kedua orang tua sudah menunggunya untuk makan bersama.
“wah makanannya kesukaan arka semua nih” ucap arka sambil menyendok kan semua makanan ke piring yang sudah di sediakan.
“Arka sampai kapan kamu mau membuat mamah kamu bersedih?” kata papah Tama dengan tegas
Arka langsung melihat wajah ibunya dan arka tahu bahwa ibunya habis menangis. “ udah dong mah jangan sedih kaya gitu , ok baik lah Arka akan mencari pendamping dalam waktu dekat ini” bujuk Arka sambil menyuapkan makanan yang sudah dari tadi membuatnya sangat lapar.
“benarkah nak,,, ya udah mamah cariin kamu calonnya ya”jawab mamah rita dengan antusias dan merasa sangat bahagia.
“engga ,, apaan sih mah pake di cariin segala,, arka engga mau jodoh - jodohan kaya gitu, biar Arka cari sendiri aja”
“ok tapi awas aja ya kalau ini cuman akal-akalan kamu aja biar bisa mundur terus. Jawab mamah rita tegas
“iya mamah cantik, udah ya arka mau lanjut ke Apartemen dulu, mau fokus kerja di sana,, di sini di gangguin mamah terus” pamit Arka sambil mencium pipi mamah nya dan salam ke tangan papahnya.
Dalam perjalanan Arka masih bingung dengan janjinya kepada ibunya” harus cari wanita itu di mana ya, di otaknya hanya ada nama clarisa. Akhirnya Arka memutuskan untuk menelepon asistennya yang selalu memiliki jalan keluar yang pas menurutnya. Sambil melajukan mobil nya Arka menelepon sony, dan tak lama sony mengangkat telepon dari bos nya.
“ Selamat siang tuan ada yang bisa saya bantu” jawab sony
“ Son bisakah kamu datang ke apartemen saya sekarang” tanya Arka .
“Baik tuan saya akan segera ke sana” jawab sony langsung, karena dia yakin bosnya tidak akan memanggil dia jika tidak ada hal yang sangat penting.
Arka menutup sambungan telepon, karena ini adalah hari minggu jadi jalanan aga sedikit renggang, hanya membutuh kan 30 menit Arka sudah berada di apartemen betapa kagetnya arka karena melihat sony yang sudah berdiri tegak di depan pintu apartemennya.
“Cepat sekali kamu son sampai ?” tanya arka sambil mengerutkan dahinya dan membuka pintu apartemennya itu.
“kebetulan saya sedang berada di dekat sini Tuan” jawab Sony sambil mengikuti langkah Arka.
“silahkan duduk son”kata arka sambil dia sudah duduk di sofanya
“tidak perlu tuan biar saya di sini” jawab sony
“ ok son, saya langsung ke intinya saja , ibu saya sangat ingin sekali saya cepat menikah, kamu tahu sendiri kan kalau saya masih ingin bertemu clarisa, jadi saya ingin kamu mencari kan wanita yang tidak banyak menuntut dan mau menikah kontrak dengan saya. Tapi setelah 1 tahun menikah saya akan menceraikan dia.
“baik tuan saya mengerti’ kalau gitu saya pamit dulu.
“ok son, terimakasih. Ucap Arka sambil memegang keningnya yang merasa mulai pusing dengan permasalahan menikah. “ semoga keputusan saya ini tidak akan menimbulkan masalah” ucap arka dalam hati.
VISUAL
Arka gutama athaya
Dinda putri permana
Anggun cantika permana
Beny argha darma
clarisa hasim
Arka gutama Athaya tiba di perusahaan di ikuti oleh asisten nya yang bernama sony, memasuki pintu loby perusahaan gutama group salah satu perusahaan yang sangat sukses di negara nya hingga di Asia.
Semua karyawan memberikan salam setiap bertemu dengan Arka, tak lupa Arka pun membalas mereka dengan senyum sesekali, Arka di kenal sebagai CEO yang Dingin dan tegas tetapi karyawan merasa senang bekerja di perusahaan nya karena selain gaji yang besar perusahaan ini pun sangat mensejahterakan karyawannya.
"sony apa jadwal saya hari ini?" arka bertanya ke pada asistennya tanpa menghentikan langkanya untuk menuju ruangannya.
"hari ini ada meeting dengan 4 client kita pa" jawab Sony yang sedang mengikuti langkah bos nya yang terlihat sangat tergesa-gesa.
"ok son saya ingin meeting nya di adakan di luar saja" arka sudah sampai di ruangan nya dan langsung menandatangani laporan yang ada di mejanya.
"baik pa saya akan atur tempat nya" jawab sony sambil memberikan sedikit anggukan.
sony keluar ruangan dan langsung menyuruh sekertaris yang tempatnya tidak jauh dari pintu masuk ruangan bos nya untuk mengatur tempat meeting yang akan di ada di restoran yang jelas restoran yang paling mewah di kota tersebut.
Dinda putri permana dia adalah putri pertama dari keluarga permana. keluarga permana terbilang keluarga yang cukup kaya tapi setelah ayahnya menikah lagi dengan ibu tirinya yang bernama Shela yang memiliki satu anak perempuan yang bernama anggun, dinda memutus kan untuk tinggal sendiri di sebuah kosan putri yang terbilang cukup sederhana. setelah ibunya meninggal di umur dinda masih 8 tahun, ayahnya memutuskan menikah lagi, tapi setelah menikah ayahnya bersikap tidak adil, yang membuat dinda merasa ayahnya sudah tidak menginginkan nya lagi sehingga memutuskan untuk hidup mandiri dengan bekerja di sebuah restoran mewah di kota tersebut sambil meneruskan kuliahnya.
"rani sorry ya gua telat, tadi di jalan macet" dinda berbicara pada teman kerjanya yang sudah rapih dengan pakaian seragam kerja nya.
" iya din ga apa-apa , untung pelanggannya masih belum banyak, tapi hari ini akan ada perusahaan yang mengadakan meeting jadi kamu yang rapihkan tempatnya" jawab rani sambil merapihkan meja.
"ok bep laksanakan" jawab dinda sambil hormat dan senyum nya yang menjadi salah satu andalannya karena terlihat sangat cantik dengan lesung pipinya.
Walaupun banyak kesedihan di hatinya Dinda selalu menunjukan bahwa dirinya bahagia, karena menurutnya kesedihan yang dia alami bukan konsumsi publik. Setelah dinda selesai merapihkan ruang meeting salah satu ruangan VIP yang ada di restoran tersebut. tidak lama kedua perusahaan yang akan meeting tiba di ruangan tersebut.
Dinda dengan sigap langsung menyiapkan makana dan minuman di meja tersebut dengan cepat dan rapih. tiba-tiba Beny pemimpin perusahan Demon group dengan sengaja menjatuhkan pulpen nya dan mencoba memegang paha dinda. karena dia menggunakan rok pendek jadi akan sangat mudah laki-laki itu memegangnya. Dinda yang merasakan hal tak wajar dia langsung mundur satu langkah. Arka yang melihat dengan jelas kejadian itu hanya tersenyum tipis. melihat tingkah beny yang menurutnya sangat kampungan.
" maaf tuan" karena kaget dengan perlakuan Benny dia tidak sengaja menumpahkan sedikit air minum yang akan disimpan di atas meja, didalam hati nya dia sangat ingin menyiramkan air minum itu semuanya.
"tidak masalah nona, untung anda cantik" jawab benny sambil merapihkan jas yang dia kenakan yang sedikit berantakan karena dia baru saja menundukkan kepalanya untuk mengambil pulpen tersebut.
meeting berlangsung selama 2 jam, dinda kini berada di kamar mandi rasa marah , dan jijik membuat air matanya tiba-tiba turun begitu saja.
"ya tuhan cobaan apa lagi, jika ayah tidak menikah mungkin saya tidak akan menjadi serendah ini" ucap dinda dalam hati sambil mengangkat kepalanya ke atas agar air mata yang sejak tadi tidak terbendung mampu berhenti.
setelah merasa hati nya tenang dinda keluar dari kamar mandi, tapi setelah dia melangkah tiba-tiba tangannya ada yang menariknya dinda tidak melihat siapa yang menariknya karena dinda keluar sambil menundukkan kepalanya.
"hai nona cantik akhirnya kita ketemu"kata Beny sambil menarik lagi tangan dinda agar jarak nya bisa lebih dekat.
"tuan tolong jaga sikap anda dan lepaskan saya, jangan sampai saya bersikap kasar pada anda" kata Dinda sambil berusaha menarik tangannya agar terlepas dari genggaman tangan Beny.
"jangan so jual mahal ya kamu, mana mungkin gadis seperti kamu tidak tertarik pada saya, coba sebutkan apapun yang kamu mau asal kamu mau tidur dengan ku" kata Beny yang semakin mengencangkan genggamannya.
Reflek tangan Dinda satu nya lagi menampar wajah Beny dengan sangat kencang. " tuan pikir saya gadis murahan, saya tidak akan susah payah bekerja menjadi pelayan jika saya menjual diri saya" ucap Dinda dengan penuh emosi dan air mata nya tiba-tiba saja mengalir.
"jangan menangis sayang, kamu terlihat semakin cantik jika menangis" kata Beny sambil mendorong tubuh dinda agar tersandar di tembok.
Ketika Beny akan mencium paksa dinda tiba-tiba ada seorang laki-laki yang tidak kalah besarnya menarik dan menjatuhkannya kelantai.
"Sudah cukup anda bermain-main dengannya, apakah serendah ini pimpinan diamond group, ucap Arka dengan tenang dan gaya nya yang selalu cool di depan banyak orang.
"Pa arka? Benny langsung berdiri dan merapihkan pakaiannya,dia pun berjalan meninggalkan arka dan Dinda karena merasa malu.
Adinda yang merasa selamat , hanya bisa menangis, sambil berjongkok dan menutup mukanya karena merasa lemas dan malu atas kejadian yang menimpanya
"terimakasih tuan hiks hiks hiks, saya tidak tahu harus membalas apa atas kebaikan tuan.ucap Dinda tanpa merubah posisinya sama sekali.
Arka yang melihatnya hanya mampu membuang nafas dan melangkahkan kakinya meninggalkan Dinda tanpa membalas ucapan Dinda sama sekali. Dinda yang merasa ucapannya tidak ada yang membalas langsung membuka tangannya agar bisa melihat keadaan sekitar
"kemana orang tadi, bodohnya aku berterimakasih tanpa melihat wajah nya bagaimana cara saya membalas kebaikannya" ucap Dinda sambil berdiri dan merapihkan penampilannya.
****
Arka berjalan menuju parkiran dan masuk kedalam mobil yang sudah ada Sony di dalamnya.
"Apakah ada masalah pa?" tanya sony sambil melajukan mobilnya
"son tolong jawab pada Diamond group bahwa kita tidak bekerja sama dengan perusahaannya" ucap arka tegas sambil menggunakan Ipad nya melihat email yang masuk. " dan satu lagi tolong kamu cari tahu pelayan yang tadi ada diruang meeting, yang tidak sengaja menjatuhkan air pada beny, ucap arka sambil menyenderkan kepalanya lalu menutup matanya.
"baik tuan saya akan memberikan laporannya secepatnya"sony yang memperhatikan bos nya dari kaca spion depan merasa bingung dan penasaran apa yang membuat bos merasa senang , karena melihat bos nya tersenyum sendiri.
"siapa laki-laki yang menolong ku tadi ya? ucap dinda sambil memukul kepalanya merasa sangat bodoh.
Setelah dinda puas menangis,, dinda tanpa sadar bahwa Arka sudah pergi meninggalkannya. tak lama arka pergi dinda langsung bekerja kembali, dan sekarang waktu nya dinda pulang. dalam perjalanan tiba-tiba handphone nya berbunyi. Dinda pun langsung mengangkat telepon tersebut.
"halo ini siapa?" jawab dinda karena di kontaknya tidak ada nama.
"Dinda ini saya ratna , nenek km masuk rumah sakit.
"baik Bi ratna dinda akan langsung langsung ke sana,, " jawab dinda, terlihat jelas di wajah Dinda sangat panik, tanpa berpikir panjang dinda langsung lari ke halte dan naik bus untuk menuju ke rumah sakit, dengan wajah yang sedang menahan tangis, mata dinda fokus melihat keluar jendela.
"Semoga nenek tidak ada hal yang serius tuhan" dalam hati dinda berbicara.
akhirnya bus yang ditumpangi dinda berhenti tepat di halte rumah sakit, dinda keluar dari bus dan langsung berlari menuju IGD rumah sakit, di bukanya pintu IGD oleh dinda, dan betul saja dinda melihat wajah tua yang sangat pucat sedang berbaring di atas ranjang,,, dia adalah nenek dinda yang merawat nya semenjak ibunya meninggal.
" dok bagaimana dengan nenek saya ? kenapa masih belum sadar juga? tanya dinda yang sudah berhamburan memeluk neneknya
"begini nona,,, saya perlu persetujuan anda untuk menandatangani surat persetujuan operasi, dalam 3 hari ini nenek anda harus di operasi. dokter rino menjelaskan.
"lakukan dok, apapun yang terbaik untuk nenek saya tolong lakukan" jawab dinda lalu tidur sambil memeluk neneknya..
karena hari ini sudah sangat malam akhirnya dinda memutuskan untuk tidur di rumah sakit.
****
Keesokan hari nya dinda memutuskan ke rumah ayahnya, Dinda ingin meminta biaya operasi kepada ayahnya, hanya ayahnya lah satu-satunya harapan untuk meminjam uang. selang 45 menit akhirnya dinda sampai di depan gerbang rumahnya" akhirnya saya bisa melihat neraka lagi'" ucap dinda dalam hati sambil menatap tinggi kearah gerbang.
"Pak tolong bukain pintunya ya" ucap dinda
"non dinda apa kabar ? silahkan non" jawab scurity nya sambil membukakan gerbang.
"Saya baik pak,, jawab dinda sambil terus berjalan masuk, dinda pun sampai di ruang makan,, dimana semua orang sedang berkumpul, tiba-tiba dinda berlutut dekat ayahnya.
" Ayah tolong berikan dinda uang 300jt, dinda perlu uang tersebut untuk biaya operasi nenek"ucap dinda sambil menundukkan wajahnya.
"Dasar anak tidak tau sopan-santun,, apakah km tidak lihat ayah mu sedang ada tamu" ucap ibu tirinya
dinda pun mengangkat kepalanya memandang sekitar, di sana ada Arka dan Sony, tapi Dinda tidak mengenalinya karena pada saat Arka menolongnya Dinda belum sempat melihat wajahnya.
"Wanita ini lagi" ucap Arka dalam hati
"Maaf bu,, saya tidak tahu" ucap dinda sambil mengusap air matanya dan berdiri lalu menghampiri ayahnya.
"Ayah Dinda mohon kali ini saja ,,, Dinda janji tidak akan pernah muncul dan ganggu kehidupan ayah"
"Kamu pikir uang 300jt kecil, ayah tidak bisa memberikan"ucap ayah sambil berdiri dan menatap dinda.
"Dinda tidak pernah meminta apapun yah,, bahkan selama 3 tahun ini dinda pun menghidupi diri dinda sendiri, salah dinda apa yah? semenjak ayah menikah dengan wanita licik ini kenapa ayah sangat berubah"ucap dinda dengan tangannya yang bergetar dan air mata yang sudah tidak bisa dia tahan lagi.
Plak tiba-tiba anggun menampar wajah dinda
"Jaga mulut kaka ya , jangan pernah hina ibu saya" ucap anggun yang sudah berdiri di samping ayahnya.
Sambil membuang napas dinda berkata
"Tumben banget kamu panggil kakak,, kalian berdua memang sama liciknya" Dinda menatap anggun dengan tatapan penuh marah.
Tiba-tiba tangan ayah akan menampar Dinda, tapi tertahan oleh tangan Arka.
"Tidak baik pak seorang ayah menampar anak perempuannya" ucap arka yang berdiri di samping Dinda.
Dinda yang memejamkan matanya karena siap menerima tamparan dari ayahnya langsung membuka mata nya dan menatap wajah Arka
"Sepertinya suara ini tidak asing" ucap Dinda dalam hati, Dinda pun mengalihkan pandangannya yang tadinya memandang wajah arka kini memandang kembali ke wajah ayahnya.
"Jika ayah memang tidak ada uang baiklah Dinda akan pergi, Dinda janji tidak akan pernah bertemu lagi sama ayah selamanya, terimakasih karena telah memberikan kehidupan. terimakasih tuan karena telah melindungi saya" ucap Dinda sambil melangkahkan kakinya keluar.
Ayah dinda tidak bergeming sama sekali, hanya bisa memandang punggung dinda yang lama - kelamaan makin jauh dan hilang.
"Maaf pa arka saya tidak bermaksud untuk merusak pertemuan kita"
belum selesai permana berbicara arka langsung memotong
"Tidak apa-apa pak, saya pamit" jawab Arka langsung berbalik ke arah pintu keluar di ikuti Sony.
Sony dengan sigap membukakan pintu mobil, setelah Arka duduk Sony pun berputar dan duduk di samping supir.
"Sony kamu tolong kejar wanita itu, saya rasa ini waktu yg tepat" perintah arka sambil memperhatikan jalan diluar, sony tau maksud dari bos nya itu tanpa harus di jelaskan.
Tidak lama mobil keluar dari gerbang rumah pak permana Arka menemukan Dinda sedang berjalan sambil menangis. sony berhenti tepat di samping Dinda yang sedang berjalan ,lalu menurunkan sedikit jendelanya.
"Nona masuk lah ke dalam mobil, bos saya ingin berbicara" ucap sony
"Bukankah orang itu yang tadi ada dirumahnya" ucap dinda dalam hati.
Dinda pun membuka pintu mobil ,dia melihat Arka yang sedang sibuk menggeser layar ipad nya, setelah dinda duduk di samping Arka, mobil pun berjalan kembali.
"apakah dengan kamu memandangi terus wajah saya, membuat mu menjadi kenyang" ucap arka memecahkan keheningan dengan mata yang masih terus fokus ke layar ipadnya
Dinda langsung merubah pandangan nya ke jendela karena dia kaget dan malu dengan ucapan Arka.
"Apa yang mau tuan bicarakan dengan saya?" tanya Dinda kembali memandang wajah arka.
Arka pun mengalihkan pandangannya yang tadinya fokus melihat ipadnya kini membalas pandangan dinda.
"Apakah km benar-benar membutuhkan uang 300jt? kalau memang iya saya bisa membantu kamu mari kita membuat kontrak" ucap Arka dengan suara tegasnya dan tatapan yang kuat menatap wajah Dinda yang serius menatapnya.
"Kontrak apa tuan? Apapun saya akan lakukan karena nenek saya harus segera di operasi" jawab dinda tanpa ragu.
"Menikah kontrak lah dengan saya selama 1 tahun, maka saya akan membayar kamu 5 Milyar"ucap Arka sambil mengalihkan lagi matanya ke layar ipadnya, karena tidak sanggup jika harus memandang wajah dinda yang begitu terlihat polos dan cantik.
Dinda pun berfikir, karena menurut dia uang 5milyar ada nominal yang sangat besar dia kerja sampai 50 tahun pun tidak akan terkumpul sebanyak itu jika menabung.
"Baiklah,, tetapi saya ingin tuan membayarkan dulu tagihan untuk nenek saya selama di rumah sakit" jawab dinda sambil memandang wajah arka dengan tegas.
"Baiklah, Son kita langsung ke rumah sakit dan membereskan pembayarannya" jawab Arka yang membalas pandangan dinda.
Cukup lama dinda dan arka berbalas pandang, hingga dinda sadar dan segera mengalihkan pandangannya ke jendela mobil .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!