Disekitar area kampus ternama yang ada dikota A sedang mengadakan acara wisuda tepatnya kelulusan bagi para mahasiswa yang lulus , dia antara para mahasiswa itu terdapat mahasiswi cantik namun sayangnya dia susah menikah , dan bagi para mahasiswa yang menyukai nya dikampus nya sangat disayangkan mereka tidak dapat kesempatan untuk mendapatkan perempuan pujaan hati mereka .
ia bernama Laila Amara Putri salah satu mahasiswi terbaik tahun ajaran ini .
" Mas aku lulus ". Ucapnya bahagia sambil memeluk suaminya yang bernama Firman Kusuma .
" Iya selamat ya, akhirnya kamu lulus juga dan jadi salah satu mahasiswi terbaik di tahun ajaran ini ". Sahut Firman tersenyum .
" Iya mas, akhirnya , terima kasih ya sudah mau menemaniku sampai sekarang ". Ucapnya girang .
" Iya sama-sama sayang , aku malah senang sekali bisa terus ada untukmu ". Ucapnya sambil melepaskan pelukannya .
" Karena bagiku kamu adalah segalanya ". Ucapnya tersenyum sambil memegang pundak istrinya itu lalu memeluknya lagi .
" Iya mas ". Sahutnya .
" Ayo kita pulang ". Ajak Firman pada Laila .
" Ayo ". Sahutnya .
" Eh... bentar aku mau toilet dulu kamu tunggu dimobil ya , nanti aku nyusul ". Ucapnya sambil pergi mencari toilet disekitar kampus .
" Haha... dasar , hati-hati mas ". Teriak Laila dan Firman hanya mengangguk lalu pergi .
Laila pun kini menuju tempat parkir mobil suaminya itu, namun saat ia hendak menuju tempat parkir seseorang memegang tangannya dan hal itu membuatnya kaget .
" Hah...". Ucap Laila kaget lalu melihat siapa yang berani-beraninya memegang tangannya itu .
Ternyata orang itu adalah seorang pria berpakaian rapih dan memakai kacamata hitam namun ia tidak mengenal pria itu ,
" Kamu siapa ?". Tanya Laila sambil melihat dari ujung kaki sampai kepala pada pria itu .
" Aku bukan siapa-siapa aku hanya ingin berkenalan denganmu ". Ucapnya sambil tersenyum mengulurkan tangannya kepada Laila .
Laila pun menjabat tangan pria itu walaupun ragu .
" Laila ". Ucapnya tersenyum .
" Al.. panggil saja namaku Al ". Ucap pria itu tersenyum tipis .
" Al ". Ucapnya Laila melototkan matanya karena ia terkejut mendengar nama itu, nama seseorang yang ia kenal ,namun baginya nama seperti itu banyak didunia ini .
" Iya Al ". Sahut Al .
" Kalau boleh tahu nama panjang mu siapa ?". Tanya Laila penasaran dan juga memastikan apa dugaannya benar terhadap pria yang ada dihadapannya saat ini .
Al itu langsung membuka kacamatanya dan langsung terlihat wajah tampan nya , Laila pun begitu terkejut melihat paras rupawan lelaki yang ada dihadapannya saat ini , bagaimana pun ia hanyalah manusia biasa yang terpukau dengan pemandangan indah yang ada dihadapannya saat ini .
Al itu langsung mendekatkan dirinya kewajah Laila membuat Laila kaget , ia tersenyum kepada Laila membuat Laila tersipu malu .
" Ya Tuhan ada apa dengan pria ini kenapa melakukan hal ini padaku ". Batin ya sambil melihat kearah wajah tampan rupawan lelaki itu .
Laila melihat dengan seksama wajah pria yang ada dihadapannya saat ini, wajahnya begitu tenang namun matanya seperti ada kebencian didalamnya .
" Kenapa dia menatapku dengan tatapan seperti itu ". Batinnya bertanya-tanya .
Tiba-tiba seseorang memang pria itu,
" Tuan muda, maaf anda harus kembali sekarang kekantor ada urusan mendadak ". Ucap Seseorang yang berpakaian sama seperti pria yang kini kita kenal dengan sebutan Al .
berpakaian rapih berdasi dan berjas .
" Oh baiklah ". Ucapnya sambil berjalan meninggalkan Laila yang masih penasaran pria itu namun pria itu malah pergi begitu saja membuatnya penasaran dan kebingungan akan tindakan pria bernama Al itu padanya .
" Hei...hei.. kamu jawab dulu pertanyaan ku siapa nama lengkapmu ". Teriaknya namun kedua pria yang berjalan meninggalkannya itu hanya mengabaikan teriakan Laila .
" Ck.. siapa sih membuatku penasaran saja ". Gerutunya .
" Penasaran apa ?". Ucap Firman yang baru saja datang menghampiri Laila dan itu membuat Laila cukup terkejut .
" Hah... kamu sudah ketoilet mas ?". Balik tanya .
" Yehh... kebiasaan deh malah balik tanya ?". Ucapnya Firman tersenyum .
" Hehehe... gapapa kok mas, tadi aku penasaran saja ada pria yang ditiba-tiba minta kenalan eh pas aku tanya nama lengkapnya malah pergi begitu saja ". Ucapnya jujur .
" Oh ya, aneh juga ya , ya sudahlah mungkin dia orang iseng saja sama kamu, ya sudah yuk pulang gak ada urusan apa-apa lagi kan kamu dikampus ? ". Tanyanya sambil membukakan pintu mobil untuk Laila .
" Enggak kok semuanya sudah beres sudah selesai juga kok acaranya yuk mas pulang saja ". Ucapnya masuk kedalam mobil .
" Oke.. baiklah kita pulang ". sahutnya sambil menutup pintu mobilnya lalu ia pun ikutan masuk kedalam mobil untuk menyetir membawa istrinya pulang kerumah mereka berdua .
Sedangkan pria yang bernama Al kini tengah duduk dikursi penumpang .
Dan hanya tersenyum menyeringai sambil melihat kearah luar jendela kaca mobil .
'Pertama aku gak bisa melanjutkan hubungan ini karena setiap kali aku minta kamu vc aku ataupun menampakkan wajah kamu kamu tidak mau , kedua setiap kali aku online game kamu selalu meminta macam-macam padaku dan itu membuatku muak , dan ketiga aku harus menikah dengan pria yang memang sudah menjadi tunangan ku dikehidupan nyataku, dan kamu tahu sejak awal dikehidupan nyataku aku bukanlah wanita singel tapi aku sudah menjadi milik orang lain '.
' Jadi cukup sudah sampai disini hubungan kita '.
Ucapan itu selalu terngiang-ngiang di benak pria yang bernama Al itu .
" Argh.. sial kenapa aku selalu mengingat kata-kata itu ". Ucapnya kesal .
Membuat sang asisten yang tadi memanggil tuan muda padanya kaget mendengar ucapan majikannya .
" Ada apa tuan? apa tuan butuh sesuatu ". Tanyanya sambil fokus mengemudikan mobilnya menuju kantor perusahaan milik majikannya itu .
" Tidak apa-apa Dhan , fokus saja kamu untuk menyetir mobil ini ". Ucapnya .
" Baik tuan muda ". Sahutnya .
" Kenapa sih Ucapannya dan kata-katanya padaku waktu itu, sangat-sangat membuatku sakit, padahal sebagian yang ia katakan ada benarnya juga dan ada kesalahanku juga didalamnya ". Batinnya .
" Mas mau dimasakin apa sama aku untuk makan malam ?". Tanya Laila pada suaminya yang tengah memperbaiki motor-motornya yang ada di bengkelnya .
ia benar sekali Firman mempunyai usaha bengkel kecil-kecilan disamping rumahnya , Firman bukan dari keluarga berada jadi ia harus bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarga kecilnya itu .
" Apa saja sayang , apapun yang kamu masak mas pasti makan ". Ucapnya tersenyum dengan wajah yang ada terkena oli .
" Hahaha... kamu lucu ya lihat hidungmu kena oli jadi item ". Ucap Laila tertawa membuat Firman tersenyum .
" Namanya juga kerja dibengkel ya pasti kaya gini ". Ujar Firman sambil mengelap oli yang ada diwajahnya yang cukup tampan itu .
" Hehe... ya sudah aku masak ya nanti aku panggil lagi kalau sudah matang ". Ujarnya sambil pergi lagi kedalam rumahnya .
Rumah yang cukup sederhana namun bagi Laila cukup nyaman baginya apalagi kalau tinggal bersama orang yang ia cintai , meski awal-awalnya hubungan pernah renggang karena orang ketiga di masalalu .
Namun akhirnya hubungan mereka membaik juga sampai kejenjang pernikahan .
Saat Laila masak didapur entah mengapa ia kepikiran soal pria yang membuatnya penasaran saat dikampus pas siang tadi .
" Apakah dugaanku benar dia adalah dia , Al orang yang pernah menjadi pelampiasan ku ketika dulu hubunganku dengan mas Firman kurang baik ". Batinnya menerka-nerka .
" Tapi masa iya sih , dia Al orang yang aku kenal , padahal digame online yang sering kita mainin pun sudah lama sekali ia vakum bermain , dan gak pernah ada kabar lagi soal dia ". Ucapnya .
" Kalaupun benar dia adalah Al yang aku kenal , kenapa ia bersikap aneh seperti itu ". Sambungnya .
Perusahan bernama PT. Prastama Garment Industries ,Perusahaan ini merupakan perusahaan industri tekstil yang cukup besar di kota A .
Pemilik perusahaan industri tekstil ini dikenal sangat baik namun untuk urusan dalam hal bekerja ia sangat harus disiplin sekali .
" Tuan ini ada dokumen yang harus tuan tanda tangani ". Ujar Sekertaris Dhan .
Dan ya pemilik perusahaan ini adalah si pria yang bernama Al .
Dhan ini merupakan sekertaris sekaligus asisten pribadi Al , nama aslinya adalah Ramadhan namun Al selalu memanggilnya dengan sebutan Dhan saja , karena menurutnya nama panggilan itu cukup cocok untuk Ramadhan daripada Rama .
" Oh baiklah ". Ujar Al sambil mentandatangani berkas itu .
" Oh ya tuan malam nanti anda harus makan malam dirumah, karena nenek anda sudah berpesan pada saya anda harus ikut makan malam bersama keluarga anda tanpa ada pengecualian ". Ucapnya .
" Iya Dhan iya nanti saya makan dirumah kok ". Ujar Al agak kesal setelah dengar pesan dari neneknya untuk menyuruhnya makan malam bersama , padahal selama ini ia tidak pernah Sudi makan dirumah karena ada seseorang yang membuatnya tidak pernah betah dirumah untuk makan makanan dirumah .
" Ck... kalau bukan nenek yang memaksa seperti itu mana mungkin aku Sudi untuk makan malam dirumah dan pasti ada orang itu yang akan selalu menggangguku ". Batinnya menggerutu .
" Baiklah kalau begitu saya permisi dulu tuan , kalau ada apa-apa hubungi saya ". Ucapnya sambil meninggalkan ruangan bos nya itu .
" Ya ". sahutnya .
Waktu terus berjalan dengan lancar kini Al pulang diantar oleh asistennya .
sesudah sampainya ia disana ia disambut dengan baik oleh para pelayan rumah ,
Saat Al hendak pergi ke kamarnya yang ada dilantai atas pun kini seseorang tengah memanggilnya dan ia sangat kenal sekali suara orang yang memanggil namanya itu .
" Al ". Panggil wanita yang cukup masih muda , dan ya dia adalah ibu kandung dari Al .
Al lalu melihat kearah wanita yang memanggil namanya itu .
" Apa ". Ucapnya ketus .
" Kamu sudah pulang, kita makan bersama ya nak ". Ucapnya tersenyum .
" Sudah tahu pakai nanya lagi ". Ucap Al ketus pada ibunya .
Lalu Al melanjutkan jalannya untuk pergi ke kamarnya tanpa menjawab pertanyaan kalimat terakhir dari ibunya , Al membanting pintu rumahnya .
Di kejauhan nenek Al melihat sikap Al yang ketus pada ibunya itu menjadi geram melihat perubahan sikap Al yang menjadi-jadi .
" Jangan kamu ambil hati ya perkataan dari anakmu itu ya ". Ucap Mila sambil menepuk pundak menantunya itu .
" Iya Bu ". Ucapnya tersenyum .
Almira adalah menantu di keluarga Prastama sekaligus ibu kandung dari Al namun Al gak bisa menerima kehadirannya dikarenakan kesalahannya di masalalu .
" Ya sudah yuk kita ke ruang makan , kita bantu siapkan makanannya ". Ujarnya tersenyum .
" Iya Bu ". sahut Mira tersenyum .
Al kini menyalakan shower ia mengguyur dirinya dibawah shower air yang mengalir mengguyurnya cukup membuat pikiran menjadi tenang .
ia tangannya memegang dinding kamar mandi , sambil diguyur air dingin .
" Ck.. untuk apa dia kesini terus, aku benar-benar tidak suka ada dia disini ". Gerutunya .
Dikediaman rumah keluarga kecil Firman dan Laila kini sedang melakukan makan malam ,
" Hmm... aroma makanan nya enak sekali pasti rasa masakan kamu juga enak sayang ". Ucapnya sambil menghirup aroma masakan istrinya .
" Hee... bisa aja kamu mas , makan yang banyak ya ". Ucapnya sambil menuangkan nasi kepiring suaminya sama dengan lauk pauknya .
" Iya pasti aku makan banyak apalagi kalau makanannya dimasak sama istrinya tercinta ". Ucapnya tersenyum .
" Dasar lebay, sudah-sudah ayo dimakan makanannya ". Ucap Laila memberikan piring itu kesuaminya dengan tersenyum .
" Iya sayang ". Ucapnya sambil tersenyum lalu memakan makanannya .
Disisi lain tempat kini Al sedang menuruni tangga untuk pergi ke dapur tempat dimana dilaksanakan nya makan malam bersama namun baginya makan malam ,malam ini sangat membosankan , karena pasti neneknya akan menceramahi nya bila ia bersikap dingin pada ibunya .
" Akhirnya kamu keluar juga dari kamarmu Al ". Ucap neneknya .
" Hmm..iya ". Jawabnya singkat .
" Nah mumpung semuanya sudah berkumpul ayo kita makan ". Ucapnya neneknya .
Dimeja makan sudah ada saudara sepupunya Al yang bernama Wulandari yang selalu jadi teman sekaligus sahabatnya Al . Wulan ini adalah kakak sepupunya Al yang berarti ia adalah anak dari kakak orang tuanya .
Ya Wulan adalah anak dari Prasetya kakak kembarnya ayahnya Al yaitu Prastama .
Prasetya dan Prastama adalah anak dari pasangan Jaka dan Mila .
" Iya nih kamu tuh dek ya semenjak om Tama gak ada kamu gak pernah mau lagi kumpul-kumpul gini kenapa sih? ". Ucap Wulan sambil melayani suaminya yang ada disebelahnya .
Iya Wulan sudah menikah dengan teman kampusnya dulu yang bernama Ridho .
" Kakak pasti tahu apa alasannya jadi gak usah dibahas ". Ucap Al dingin .
Semua yang ada disana langsung diam , karena mereka tahu apa alasannya Al tidak mau ikut makan malam bersama mereka pasti karena ibunya .
" Ya sudah-sudah jangan dibahas lebih baik kita makan yuk makan ". Ajak Mila tersenyum .
" Iya ". Sahut semua orang yang ada disana .
Makan malam dikediaman keluarga Prastama itu hanya ditemani suara-suara alat makan mereka .
Setelah melaksanakan kegiatan makan malam Al langsung pergi ke kamarnya tanpa berpikir untuk kumpul-kumpul diruang keluarga .
" Al, mending kita kumpul-kumpul dulu yuk diruang keluarga kita cerita-cerita kaya dulu ". Ajak Wulan .
" Maaf aku gak bisa ". Ucapnya lalu hendak menaiki tangga namun tangannya diraih oleh Mira dan itu membuat Al kesal .
Al melotot kearah Mira ,
" Jangan sentuh tangan saya ". Bentak dia sambil menghempaskan tangan ibunya yang memegangnya tadi .
Mira kaget saat Al membentaknya dan itu membuat hatinya merasa sakit , namun ia sudah terbiasa diperlakukan begitu oleh anaknya .
" Maaf, mama hanya ingin bicara sebentar denganmu Al ". Ucap Mira yang sudah berlinang air mata sambil memegang tangan Al lagi .
" Berapa kali saya bilang, jangan pernah lagi ganggu hidup saya , apalagi menyentuh saya , karena saya tidak sudi disentuh oleh wanita jahat seperti mu ". Ucap Al dengan suara nada tinggi sambil mendorong ibunya hingga jatuh kelantai .
Mila yang sudah tidak kuat lagi melihat sikap cucunya yang semena-mena pada ibunya itu pun langsung menampar pipi kanan cucunya itu .
PLAKKK...
Tamparan itu membuat semua orang yang ada disana pun menjadi kaget begitupun dengan Al orang yang terkena tamparan dari neneknya sendiri .
" Nenek..". Ucapnya melotot kearah Mila sambil memegang pipinya yang terkena tamparan itu .
" Sudah cukup kamu memperlakukan ibu kamu begitu Al, dia ...dia adalah ibu kandungmu sendiri orang yang melahirkan kamu Al ". Ucapnya Mila dengan wajah kesalnya .
" Ck... memang , memang dia ibu kandungku ...orang yang melahirkan ku.. tapi aku membencinya , aku benci dia , karena dia ". Ucapnya sambil melihat kearah ibunya dengan tatapan kebencian .
" Karena dia aku kehilangan ayahku , aku kehilangan ayahku karena dia , dia penyebab ayahku mati ". Bentak Al .
" Ayahmu mati karena kecelakaan Al , bukan karenanya ". Ucapnya Mila membela Mira .
" Iya karena kecelakaan yang dibuat olehnya ". Ucap Al menatap tajam kerah Mira .
" Maaf Al, iya mama mengaku itu salah mama, tapi mama benar-benar minta maaf sama kamu Al , maafkan mama nak maafkan mama hiks... hiks...". Ucap Mira bertekuk lutut dikaki Al sambil menangis .
" Nah.. nenek dengar sendiri kan dia sendiri yang mengakui perbuatannya itu, kenapa nenek masih tetap membelanya sih hah ..". Ucap Al kesal dengan sikap neneknya itu .
" Kamu tidak tahu kejadian yang sebenarnya Al , memang ibu kamu ada disana saat itu, namun itu bukan perbuatan ibu kamu, dia hanya diperalat oleh bosnya untuk membunuh ayahmu ". Ujar neneknya menjelaskan supaya Al mengerti .
" Jelas-jelas polisi membuktikan bahwa dia pelakunya , jadi untuk apalagi nenek membelanya , semakin nenek membelanya itu hanya akan menambah kebencian ku padanya ". Ujar kesal .
" Alah...sudahlah nenek selalu membelanya , sekarang nenek bukan kaya nenekku yang dulu, yang selalu membelaku ". Sambungnya sambil meninggal tempat itu tanpa mendengar ucapan neneknya yang hendak berbicara padanya .
" Al..Al..". Teriak neneknya .
" Al..". Ucapnya .
" Al..". Teriaknya lagi .
Al mengabaikan panggilan dan teriakan dari neneknya itu ,dan lebih memilih masuk kedalam kamarnya .
" Sudahlah nek lebih baik kita istirahat saja ya ". Ucap Wulan menenangkan neneknya yang sedang marah-marah pada cucu keras kepalanya itu .
" Hah..iya antarkan nenek ke kamar nenek saja nenek mau istrirahat saja dan tidur ". Ucap Mila pada cucu perempuannya itu .
" Baiklah ayo aku antar ". Ajak Wulan .
" Dan Tante juga lebih baik langsung istirahat saja ya dikamar , jangan dengarkan kata-kata si Al kunyuk itu ". Ucap Wulan tersenyum pada Mira .
" Iya nak.. makasih ya sudah baik sekali sama Tante ". Ucap Mira tersenyum .
" Iya Tante sama-sama ". Ucap Wulan tersenyum lalu pergi mengantarkan neneknya ke kamarnya .
Ridho suami dari Wulan hanya menghembuskan nafas , lalu pergi ke kamarnya yang ada disebelah kamar Al .
Al membanting pintu dengan kencang sehingga membuat Ridho yang melihat yang baru saja sampai dilantai atas pun terkejut .
" Ya Tuhan sampai kapan keluarga ini akan begini, tidak bisakah damai sedikit ". Ucapnya sambil memegang dadanya .
Al lalu berdiri didepan cermin nya , ia menatapnya dengan tatapan tajam,
" KENAPA ?? kenapa kau kembali ke keluarga ini setelah apa yang kamu lakukan terhadap ayahku hah.. ". Ucapnya kesal sambil mengepalkan tangannya .
" Jangan harap kamu bisa mendapat kata maaf dari ku Mira , jangan harap ". Ucapnya kesal .
" JANGAN HARAP !!!!...". Teriaknya didalam kamar .
Ridho yang mendengar teriakan Al pun hanya bisa diam saja tanpa ia ikut campur, kalau sampai ia ikut campur itu hanya akan membuat dirinya terkena amarah nya Al .
" Gua benci ... gua benci ". Teriaknya .
Lalu Al membanting parfum nya ke cermin yang ada dihadapannya , dan pecah lah cermin itu , serpihan kaca cermin itu mengenai tangannya namun ia tidak memperdulikannya .
ia hanya terduduk terpuruk disisi dekat tempat tidurnya sambil menangis .
" Ayah..". Ucapnya disela tangis terpuruk nya .
. . . . . . .
Jangan Lupa Like, Vote dan Komentarnya ya guys 😉😊👍
Laila yang masih belum memejamkan matanya karena masih dipenuhi rasa penasaran oleh laki-laki yang waktu itu ingin berkenalan dengannya dikampus ,
Sedangkan Firman kini sudah tidur pulas karena capek seharian ini menemani istrinya wisuda dan kerja di bengkel .
" Siapakah kau sebenarnya ? kenapa aku penasaran sekali denganmu ?". Batinnya bertanya-tanya .
" Kamu bilang kamu Al, tapi Al apa siapa nama lengkapmu ? Sungguh aku penasaran sekali denganmu ? kamu mengingatkan aku terhadap laki-laki yang aku kenal dulu ". Batinnya .
" Al , Siapa kamu sebenarnya ?". Ucapnya .
Waktu terus berputar sampai tibanya Laila memejamkan matanya karena sudah terasa mengantuk .
' Baiklah jika memang itu keputusan mu memilihnya tanpa menungguku , tidak masalah bagiku, terimakasih untuk semua perhatian dan rasa sabarmu itu , maaf jika aku punya salah padamu yang gak mau kamu tahu gimana wajahku, gimana sosokku sebenarnya '.
Ucapan itu selalu terngiang-ngiang dibenaknya Laila , kata-kata dari Pria yang dulu membuat dirinya ilfil namun membuat Laila penasaran akan sosok pria yang pernah hadir dalam kehidupan nya dimasa lalu yang menjadi pelampiasannya dikala hubungannya dengan Firman saat itu ada diambang kehancuran .
" Astaga kenapa ucapannya selalu terngiang-ngiang di benakku sih, dia memang salah karena tidak mau jujur padaku, tapi tidak seharusnya aku memberi harapan palsu padanya, dia memang berkata seperti itu tapi aku yakin dia pasti sakit hati saat itu aku meluapkan semua emosiku padanya ". Ucap Laila yang baru saja bangun dari tidurnya .
ia melihat kesamping tempat tidur nya suaminya sudah bangun terlebih dahulu darinya .
ia mencarinya keluar kamar namun ia tidak menemukannya , namun saat ia hendak melihat keluar ia melihat suaminya tengah duduk di bengkelnya .
Bengkelnya Firman belum ia buka namun ia hanya sedang melamun kan sesuatu yang membuat Laila penasaran ,Laila lalu memeluk suaminya dari belakang ,
" Pagi suamiku ". Ucapnya sambil memeluknya lalu mencium pipinya .
" Pagi juga sayang ". Ucapnya tersenyum memegang tangannya yang ada diperutnya .
" Kamu ngapain disini pagi-pagi , melamun gitu, ada yang pikirkan ya ?". Tanya Laila .
" Ah... enggak aku hanya ingin menghirup udara segar pada pagi hari saja kok ". Ucapnya tersenyum .
" Oh.. begitu ". Ucapnya mengohriah kan .
" Ya sudah yuk... kita kedalam , kita sarapan dulu aku buatkan roti selai kacang kesukaanmu ". Ucapnya .
" Iya sayang ayo ". Ucapnya berdiri dari duduknya mengikuti Laila untuk pergi ke dapur .
Sedangkan sarapan pagi yang terjadi dirumah kediaman Prastama hanya diiringi suara dentingan sendok garpu saja , tidak ada perdebatan lagi diantara keluarga itu, bahkan Al pun kini sudah membiasakan dirinya lagi untuk ikut sarapan pagi karena perintah neneknya .
" Nenek senang sekarang kita bisa kumpul-kumpul lagi seperti ini seperti dulu, apalagi ditambah kamu Al ,mau ikutan sarapan pagi bersama kami ". Ucap neneknya mencairkan suasana yang sedari tadi hanya diam fokus untuk makan .
" Aku hanya tidak ingin melawan perintah nenek saja , karena hanya nenek yang menjagaku selama ini jadi meskipun terpaksa aku sarapan disini hanya untuk menghargai perasaan nenek saja ". Ucapnya lalu mengelap sudut bibirnya karena ada bekas makanan saat setelah ia makan tadi .
" Aku pergi dulu, ada meeting soalnya ". Ucapnya Al berdiri dari duduknya .
" Iya sayang , nenek tetap senang kok apapun alasannya ". Ucapnya Mila .
" Iya mama pun senang kalau kita bisa sarapan bareng gini ". Ujar Mira tersenyum kepada anaknya .
" Ya sudah nek berangkat ya ". Ucapnya tersenyum lalu mencium punggung tangan neneknya dan juga Kakak sepupunya berserta suami kakaknya .
Namun Al melewati Mira, dan itu membuat hatinya merasa sakit diabaikan anaknya ,Mila yang melihatnya pun hanya bisa berbicara sabar padanya .
" Kamu yang sabar ya, memang gak mudah untuk Al bisa menerima kamu kembali tapi ibu yakin dia akan sayang lagi sama kamu seperti dulu ". Ucap Mila memberikan surport untuk Mira .
" Iya Bu, aku akan tetap berusaha kok untuk buat Al bisa menerima aku kembali kedalam kehidupannya ". Ucap Mira tersenyum .
" Iya, ". Sahut Mira .
" Iya Tante tenang saja aku pasti juga bantu kok buat si keras kepala itu takluk lagi dengan Tante ". Ujar Wulan .
" Iya sayang terima kasih ya sudah mau bantu Tante dan mensupport Tante ". Ujar Mira tersenyum .
" Iya sama-sama Tante ". Sahut Wulan .
Ridho yang ada ditengah-tengah mereka pun hanya bisa menyimak percakapan dari ketiga wanita yang ada disana .
Al kini pergi ke perusahaannya menggunakan mobilnya sendiri tanpa Dhan si sekertaris nya .
" Kenapa wanita itu gak pergi-pergi sih dari rumah kaya gak punya rumah sendiri saja, nenek juga kenapa mudahnya menerimanya kembali jelas-jelas dia tahu kalau wanita itu yang menjadi penyebab anaknya meninggal , kalau bukan karena wanita itu kembali lagi ke tengah-tengah keluarga kami mungkin sekarang ayah masih hidup ". Gerutunya dalam mobil .
Laila kini sedang melakukan interview disalah satu perusahan ternama dikota A yang kebetulan perusahaan ini adalah milik Al .
Laila dan juga temannya yang bernama Nadia memang sudah sepakat dari dulu untuk niat melamar pekerjaan di perusahan tekstil ini, karena bagi mereka perusahaan ini cukup menarik bagi mereka . Laila sebelumnya mendapat izin dulu untuk bekerja di perusahaan ini Firman yang tak ingin terlalu mengekang keinginan istrinya pun menyetujuinya karena bagaimana pun hal ini adalah salah satu impian istrinya dari dulu untuk bisa bekerja di perusahaan besar .
Laila dan berserta yang lainnya menunggu diruang tunggu untuk interview .
Al yang baru saja datang ke kantornya kini hanya bisa berjalan santai untuk pergi keruangan nya siapapun yang melihat Al pasti terpesona apalagi untuk para karyawan wanitanya yang benar-benar terpesona akan ketampanan yang dimiliki Al ,
" Pagi Pak ". Sapa salah satu karyawannya .
" Pagi ". sahutnya sambil tersenyum .
Apalagi kalau lihat senyuman bosnya itu makin klepek-klepek deh para wanita-wanita yang ada disana . Al memang ramah kepada semua orang kecuali pada ibunya itu .
Saat Al hendak pergi ke ruangannya kebetulan ia melewati ruangan interview , dan Laila yang melihat pria misterius yang selama beberapa hari ini mengganggu pikirannya berjalan melewatinya , dan ia cukup terkejut dengan apa yang ia lihat saat ini .
" Hah... dia kan si pria misterius itu, ngapain disini ?". Batinnya bertanya-tanya sambil melihat kearah Al yang perlahan-lahan menghilang dari pandangannya .
" Apa mungkin dia salah satu karyawan disini? tapi dia siapa ? aku semakin penasaran akan tentangnya ? Siapa kamu sebenernya pria yang bernama Al ?". Ucapnya dalam hati bertanya-tanya .
Al berjalan begitu saja tanpa ia sadari ada Laila yang melihatnya , Al masuk kedalam ruangan nya .
Nama Laila dan Lili sudah terpanggil untuk masuk kedalam ruangan interview,
" Semoga saja aku keterima ya tuhan ". Ucapnya berdoa .
Waktu terus berjalan, Al kini duduk diruangannya setelah ia melaksanan meeting dengan klien dari negara ginseng .
" Baiklah kalian berdua saya terima untuk berkerja di perusahaan ini ". Ucap manager HRD , PT. Prastama Garment industries ini .
" Beneran pak, kami berdua keterima ". Ucap Laila yang tidak menyangka ia keterima bekerja di perusahaan ini .
" Iya, kalian ditempatkan di bagian pemasaran nanti kepala manager pemasaran akan menjelaskan apa saja tugas-tugas kalian , kalian bisa berkerja langsung sekarang ". Ucapnya .
" Baik pak kami pun siap untuk bekerja sekarang ". Ucap mereka serempak .
" Bagus ". Ucapnya tersenyum .
" Selamat bekerja di perusahaan kami ". Ucap HRD itu sambil berjabat tangan dengan Laila dan juga Lili .
" Terimakasih ". ucap keduanya .
" Aku punya segalanya sekarang ". Ucapnya berdiri dari duduknya lalu mendekati jendela kaca yang memperlihatkan bangunan-bangunan tinggi yang ada disebelah gedung perusahaan nya .
" Namun sayang, aku kehilangan kebahagiaanku , cinta dari ayahku maupun dari wanita yang sangat aku cintai sampai saat ini ". Sambungnya .
" Apakah aku memang ditakdirkan untuk tidak mendapatkan kebahagian dalam hidupku ya tuhan ". Ucapnya .
" Disaat aku benar-benar sudah bahagia kenapa engkau renggut semua kebahagiaan itu ya tuhan ... kenapa ??". Ucapnya meneteskan air matanya .
Karena Kepala manager pemasaran ingin Laila dan Lili lebih mengenal perusahaan ini , dan mengetahui apa saja tugas mereka . mereka juga harus tahu siapa pemilik perusahaan yang baru, ya Al adalah pemilik perusahaan yang baru karena Al harus menggantikan posisi ayahnya yang sudah meninggal .
" Dulu perusahaan ini dipegang oleh pak Prastama , seperti yang kalian tahu bagaimana nama perusahaan ini dinamakan menggunakan nama beliau yang sudah tiada namun , kami beruntung mendapatkan pengganti beliau yaitu anaknya,beliau benar-benar sangat luar biasa dalam menjalan bisnis keluarga nya meski beliau baru lulus dari kuliahnya namun beliau sangat cekatan dalam hal kerja ". Ucapnya sambil berjalan kearah ruangan Al .
Kini mereka sudah sampai didepan pintu ruangan Al, lalu kepala manager pemasaran itu pun mengetuk pintunya , Al yang mendengar seseorang mengetuk pintunya pun langsung menyuruhnya masuk .
" Masuk ". Ucap Al dari dalam .
Mereka bertiga pun kini masuk kedalam ruangan itu, mereka melihat seorang laki-laki berpostur tubuh tinggi membelakangi mereka yang tengah berdiri didepan jendela kaca ruangannya .
" Maaf pak sebelumnya, saya kesini hanya ingin memperkenalkan karyawan baru kita yang akan bekerja di bagian pemasaran ". Ucap Kepala manager pemasaran itu yang bernama Fandi .
" Oh yah..". Ucap Al tersenyum melihat kearah mereka .
Laila yang melihat kearah pemilik perusahaan itu pun menjadi terkejut, karena ia tidak menyangka kalau pemilik perusahaan itu adalah pria misterius yang selama beberapa hari ini ada dipikirannya .
Begitupun Al yang melihat Laila sebagai karyawan baru nya , membuatnya sama-sama terkejut .
" Dia ". Batinnya Laila .
Al terus menatap kearah Laila begitupun Juga dengan Laila yang terus melihat kearah Al .
Disebuah Cafe bernama Cafe Della , kini tengah ramai pengunjung, dan salah satu pengunjung itu adalah teman si pemilik cafe yang bernama Della yaitu Heri yang selalu datang ke Cafenya Della .
" Eh bang, gimana kalau kita adain reounian anak-anak game online kita , biar ngumpul gitu kan , kangen tahu sama mereka ". Ucap Della tersenyum .
Heri memang lebihan tua umurnya dari Della jadi dia memanggil Heri dengan sebutan Abang .
" Boleh juga, Abang juga kangen juga sih ngumpul-ngumpul gitu, apalagi kalau bisa ketemu si Al lagi , terakhir kali Abang ketemu sih waktu dimall ". Ucapnya Heri membuat Della tidak percaya kalau abangnya ini pernah ketemu dengan mantan pacar game online nya itu .
" Oh ya , wah kebetulan aku juga ingin sekali tahu gimana Al itu, habis aku belum pernah lihat wajahnya sih bang, gimana sih bang wajahnya ganteng gak , seperti yang selalu dia bilang ". Ucap Della penasaran sambil tersenyum .
" Lah... kepo hahaha... kangen ya jangan-jangan nih sama mantan ". Ucap Heri meledek Della yang sudah ia anggap adik sendiri .
" Yehh..ngeledek nih si Abang ". Ucap Della tersenyum .
" Hahaha.. malu tuh, hmm...gimana ya, ya pokoknya lihat saja langsung nanti , aku pastiin kok kalau dia bakal datang , karena aku yang akan sendiri yang mengundangnya ". Ujar Heri .
" Beneran bang, serius ". Ucap Della langsung terlihat senang .
" Hahaha...iya serius ". Ucap Heri sambil tertawa .
" Hmm..iya deh aku juga bakal undang semua teman-teman game online kita yang aku punya kontaknya ". Ucap Della .
" Oke ". Sahut Heri tersenyum .
" Kita reoniannya disini saja ya bang , biar rame Cafe ku , heee...". Ucapnya tertawa kecil .
" Iya dong kan biar Cafe kamu tambah ramai , keuntungan kamu juga bakal nambah kan ". Ucap Heri .
" Hehehe.. tahu saja si Abang ". sahut Della tertawa kecil .
Laila dan Lili kini sudah duduk didepan meja kerja bosnya yaitu Al,
" Kalau begitu saya permisi ya pak ". Ucap Fandi .
" Oh iya pak silahkan ". Ucap Al tersenyum .
Laila melihat kesekitar ruangan itu ia melihat ruangan itu banyak sekali dengan tanaman-tanaman hias ,
Lalu ia mendaratkan penglihatannya itu kearah papan nama yang ada dimeja kerja bosnya itu, disitu tertulis nama Aldi Prastama jabatan CEO .
Setelah melihat nama itu entah mengapa Laila teringat nama seseorang yang pernah ia kenal , lalu ia pun berpikir .
" Baiklah , kalau boleh saya tahu nama kalian siapa ?". Tanya Al yang kini duduk menghadap mereka .
" Nama saya Melly Nadia Putri panggil saja saya Lili pak, saya lulusan Universitas Gajahmungkur saya lulusan jurusan manajemen ". Ucap Lili dengan sopan .
" Oh begitu, kalau kamu ?". Tanya Al pada Laila .
Sekarang Laila ingat , siapa orang yang ada dihadapannya ini, tapi ia belum pasti kalau orang yang ada dihadapannya ini Aldi orang yang ia kenal atau bukan .
" Saya Laila Amara Putri panggil saja saya Laila , saya lulusan Universitas Gajahmungkur saya lulusan jurusan manajemen sama seperti Nadia teman saya ". Ucapnya .
" Oh begitu, oke terimakasih , perkenalannya cukup sampai disini , silahkan berkerja, dan selamat untuk kalian bisa bergabung dengan perusahaan kami ". Ucapnya tersenyum sambil memberikan jabatan tangan , jabatan tangan itu semula diterima oleh Lili lalu Laila .
" Terimakasih pak , atas kesempatan nya untuk kami bisa bekerja di perusahaan bapak ini ". Ucap Lili tersenyum .
" Iya sama-sama Lili ". Ucapnya .
" Sebenernya ada apa dengannya kenapa dia bersikap biasa saja ketemu aku lagi, padahal dia sendiri kenal aku kan karena kita pernah bertemu sebelumnya ". Batinnya Laila bertanya-tanya .
" Kalau begitu, kami permisi pak ". Ucap Lili dengan sopan ya sedangkan Laila hanya tersenyum saja diam tanpa berbicara yang sebenarnya Laila banyak sekali yang ingin ia tanyakan pada bos barunya itu .
" Iya silahkan ". Sahut Al tersenyum .
Mereka berdua pun kini meninggalkan ruangan itu, didalam sana Al sudah sangat terlihat kebingungan mencari solusi gimana untuk menghindari Laila , Laila pasti mengenalinya siapa dia sebenarnya .
Karena Al alias Aldi tidak mau Laila sampai tahu dulu kalau dia adalah Aldi orang dimasalalunya Laila , yaitu orang yang pernah Laila jadikan pelampiasan .
" Gila.. girls tadi itu sumpah banget ya La, dia ganteng banget , gua sampai kaget lihatnya ternyata bos kita itu gantengnya kebangetan , sumpah gua suka banget sama model ginian La ". corocos nya namun Laila mengabaikan ucapan Lili karena masih memikirkan persoalan tentang Al , siapa sebenarnya dia apa dia orang yang ia kenal atau bukan, karena namanya sama persis dengan orang yang ia kenal, tapi gak mungkin itu Aldi orang yang ia kenal .
Karena setahu dia Aldi orang yang ia kenal, sudah menghilang bagaikan ditelan bumi, bahkan untuk ia mencari informasi tentang Aldi ia gak bisa pernah mendapatkan nya .
"Siapa kamu Aldi Prastama ? apa benar kamu Aldi orang dimasalaluku atau bukan ?". Batinnya yang masih dipenuhi banyak pertanyaan .
Lili yang dari tadi abaikan ucapannya pun hanya cemberut melihat sikap Laila yang dari tadi hanya mengabaikannya .
" Kamu itu kenapa sih? dari tadi diem aja aku lagi ngomong juga sama kamu la ". Ucapnya .
" La ..". Panggilnya namun Laila masih melamunkan tentang hal tadi .
" La..". Panggil sekali lagi .
" Laila ". Panggilnya namun Laila masih belum sadar dari lamunannya .
" Laila Amara Putri ". Teriaknya ditelinga Laila membuat Laila terkejut dan kaget .
" Hah.. kamu itu kenapa sih Li, bisa gak sih gak usah teriak-teriak gitu, bisa-bisa gendang telinga aku sobek karena denger teriakan kamu yang kenceng gitu ". Omel Laila yang sedikit kesal dengan sikap Lili yang mengagetkan dirinya .
" Ya habis aku panggil-panggil dari tadi gak denger-denger , La la...eh tetep aja kamu melamun kaya gitu ". Ucapnya nyerocos .
" Lagian ngelamunin apaan sih ?". Tanyanya penasaran .
" Gapapa, kepikiran mas Firman saja , apa dia sudah makan ya , aku gak sempet masak nasi tadi , aku hanya bikinin dia roti selai aja sih ". Ujarnya berbohong padahal bukan itu yang sedang ia pikirkan .
" Oh gitu , kirain mikirin apa gitu, suruh dia beli nasi saja diwarteg , kan gampang ". Saran Lili.
" Hmm... iya juga sih ". Ucapnya .
" Hooh.. lah gitu aja kok repot ,untung ya gua mah belum nikah jadi gak seribet Lo la hahaha...". Ejeknya .
" Yehh... ngeledek aja nih liliput hahaha...". Ucap Laila ledek balik sambil tertawa .
" Ck..,kebiasaan deh ledek gua dengan ledekan nama itu ". Ucapnya lili cemberut Laila yang melihat temennya begitu hanya tersenyum puas .
" Hahaha...udah ah ayo kerja nanti dimarahi lagi kalau gak buru-buru ke tempat kerja kita ". Ajak Laila .
" Iye ". Timpal Lili yang masih cemberut .
. . . . . . .
Jangan Lupa Like, Vote dan Komentarnya ya guys 😉😊👍
Aldi kini tengah duduk dimeja kerja dengan raut wajah gelisah, karena ia masih memikirkan kejadian tadi, ia hanya takut kalau Laila mulai curiga padanya .
Aldi benar-benar gak ingin dulu Laila sampai tahu kalau dirinya itu Aldi mantannya digame online, ia tak ingin Laila tahu dulu sampai Aldi bisa membalaskan rasa sakit hatinya itu kepada Laila .
Laila meninggalkannya begitu saja dan hanya menjadikannya sebagai pelampiasan saja, padahal saat itu Aldi sudah benar-benar cinta dan tergila-gila padanya .
Namun apa daya Aldi tetap saja punya rasa cinta untuk Laila , meski ada rasa ingin membalas perlakuan Laila dulu terhadapnya .
Kini semua para karyawan tengah bersantai dan istirahat dicafetria yang tersedia di kantornya itu .
Dan diam-diam kini Aldi tengah memperhatikan Laila dari kejauhan dengan cara makan dicafetria yang sebelumnya ia gak pernah sekali ia makan siang dicafetria karena selama ini ia selalu makan diluar kantor , Aldi makan ditemani oleh sekertarisnya yaitu Dhan .
Semua mata tertuju pada Aldi bosnya mereka karena mereka terheran-heran melihat bosnya makan dicafetria kantor untuk pertama kalinya .
" Baru kali ini gua lihat pak bos baru mau makan dicafetria biasanya kan dia selalu makan diluar kantor ". Bisik karyawan wanita ke temannya .
" Iya bener,kesambet apaan ya pak bos mau makan sama-sama kita disini ". Bisiknya supaya tak terdengar oleh bosnya itu .
Meski Aldi tipikal bos yang baik namun mereka tetap saja tak ingin bosnya mereka dengar apa yang mereka bicarakan walaupun hal sepele seperti itu .
Laila dan Lili yang tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka pun menjadi semakin penasaran seperti apa sebenarnya bosnya mereka itu, apalagi buat Laila ia benar-benar penasaran dengan bosnya itu karena ia masih memikirkan soal nama yang sama antara nama bosnya itu dengan nama mantan pacarnya yang dulu .
ia harus benar-benar mencari tahu tentang bosnya itu supaya rasa penasaran nya itu tidak terus-menerus menghantuinya .
" Tapi kalau dipikir-pikir kalau memang dia itu Aldi orang yang aku kenal dulu, kenapa ia pura-pura gak mengenal aku, apa benar dia bukan Aldi orang yang aku kenal ? ". Batinnya bertanya-tanya .
" Tapi kenapa hati mengatakan kalau dia itu benar-benar Aldi yang aku kenal , dan bagaimana bisa ada dua orang yang begitu persis namanya didunia itu kalau bukan memang orang yang sama, tapi kenapa ? dia tidak mengenal aku ". Batinnya yang masih bingung dan penuh pertanyaan .
Della kini tengah memikirkan soal Aldi yang dulu pernah menjadi teman spesialnya .
" Aku berharap kamu akan tetap bersikap sama padaku Aldi seperti dulu meski sudah lama sekali kita tidak berjumpa , dan ku berharap kamu akan ingat tentang kita dulu saat-saat kita berdua bersama ". Ucap Della senyam-senyum .
Saat hendak Aldi ingin pulang, pihak resepsionis menghentikan langkahnya .
" Maaf pak ada undangan pertemuan yang dititipkan tadi oleh seorang pria yang bernama Heri pada kami ". Ujar karyawan nya sambil memberikan undangan pertemuan/ ajakan Reounian Para Pemain Game online nya dulu .
" Oh ya, makasih ya ". Ucap Aldi pun menerima undangan itu dengan tersenyum .
" Sama-sama pak ". Sahut karyawan itu sambil membalas senyuman bosnya itu .
Lalu Aldi pun membuka surat undangan itu sambil berjalan menuju mobilnya yang ada diarea parkiran bawah tanah .
" Abang Heri , jadi dia buat acara reonian ya ". Ucap Aldi tersenyum .
" Kalau gua datang apa dia juga datang ". Ucapnya menebak-nebak .
" Kalaupun ia datang ,lah bodoamatlah kalau sampai gua ketahuan juga pada saat itu juga , mungkin gua memang ditakdirkan untuk bilang siapa gua sebenarnya ". Ucapnya lalu masuk kedalam mobilnya .
" Lagi pula gua juga sudah lama gak ketemu Abang Heri Abang yang selalu jadi penasihat terbaik gua ". Ucapnya lalu ia mengemudikan mobilnya menuju apartemen nya karena malas pulang ke rumah bila ibunya itu masih ada dirumahnya dan yang paling malas lagu baginya yaitu diceramahi neneknya itu kalau ia bersikap dingin pada ibunya .
Lalu ia menelpon seseorang menggunakan mobil mewahnya ia menelponnya melalui mobil itu,
" Laksanakan tugasmu , jangan sampai gagal ". Ucap Aldi dengan nada serius sekarang .
" Baik bos ...".Ucap seseorang diseberang telepon .
Lalu Aldi pun mematikan panggilannya .
" Jangan harap kau bisa hidup bahagia ..selagi aku masih menderita , kau pun harus merasakannya ...". Ucap Aldi tersenyum licik .
Laila kini pulang ke rumahnya menggunakan sepeda motor nya, namun sebelum itu ia pergi ke supermarket terlebih dahulu untuk membeli kebutuhan dapur .
" Kira-kira masak apa ya , malam ini untuk mas Firman ". Ucapnya sambil melihat-melihat dan memilah memilih sayuran dan daging .
Dan saat ia sedang ingin mengambil sayuran jagung ada tangan orang lain lain juga yang hendak ingin mengambil jagung juga .
Laila pun melihat kearah pemilik tangan itu dan ternyata ia tak sangka orang itu adalah orang yang ia kenal .
" Mbak..Reinata ". Ucap Laila dengan tersenyum .
" Laila... Laila kan ". Ucap Reinata memastikan sambil menunjuk-nunjuk kearah Laila .
" Iya mbak.. ini aku Laila ". Ucap Laila tersenyum .
" Ya ampun... kamu apa kabar dek ". Ucapnya langsung memeluk Laila lalu melepaskan pelukannya itu .
" Aku baik mbak , mbak sendiri dan keluarga gimana". Ucapnya tersenyum .
" Alhamdulillah kami sekeluarga baik-baik saja ". Jawabnya tersenyum .
" Syukurlah kalau begitu ,hehe...gak nyangka loh..bisa ketemu mbak disini ". Ucap Laila tersenyum .
" Iya nih ". Jawabnya singkat sambil tersenyum .
" Oh ya mbak.. mbak ada dikota ini ada urusan apa ???... bukannya mbak tinggal dikota sebelah ya kota B ". Ucap Laila sambil memilah-milah sayuran lagi .
" Iya nih... mbak sekarang pindah ke kota A karena suami mbak , mas mu itu loh mas Heri dipindahkan kerjaannya ke kota ini, ya jadi mau gimana lagi mbak sama anak mbak Amar ikut saja kemana suami mbak pergi gitu ..". Ujarnya yang juga sambil memilah-milah sayuran .
" Oh gitu , kirain aku mbak kesini karena ada urusan apa gitu ". Ucapnya .
" Iya gitulah alasannya La.. oh ya mas Heri ngadain acara reonian gitu loh , reonian para pemain game online kita dulu ". Ucapnya sambil mengambil sayur brokoli yang ada ditempat itu juga .
" Oh ya... kapan mbak ? acaranya diadakan ". Tanyanya .
" Hmmm...Minggu depan katanya sih, Dateng loh kamu dek... emang gak kangen gitu kumpul-kumpul sama teman-teman game online kita ". Ucap Reinata .
" Hmm...gimana ya mbak, iya sih aku juga kangen ,tapi kan harus izin dulu sama mas Firman gitu boleh enggak gitu ". Ucapnya .
" Katanya bawa pasangan juga gapapa kok , kan lebih asik ". Ujarnya tersenyum .
" Oh ya ". Ucapnya .
" Iya , Oh ya denger-denger sih nih ya katanya si Al mau datang loh ". Ucapnya tersenyum .
" Al siapa ? ". Tanya yang pura-pura tidak tahu , karena ia sebenarnya tahu siapa yang dimaksud Reinata .
Laila bersikap begitu karena ia tak ingin membahas tentang masa lalunya itu, itu hanya akan membuat dirinya sendiri mengingat-ingat kembali ucapannya pada Al yang menurutnya akan membuat Al benci padanya .
Laila mengambil sayur kol didekat Reinata .
" Alah..kamu itu masa iya lupa, itu loh si Aldi , mantan sendiri kok lupa ". Ucapnya menggoda sambil menyenggol pundak Laila .
" Oh dia ... lah mantan mbak sudah bukan siapa-siapa juga ". Ucapnya cuek .
" Oh ya sebenarnya mbak penasaran loh.. apa sih yang buat kamu mutusin dia waktu itu ". Tanyanya karena penasaran .
" Bukan karena apa-apa kok mbak ,mungkin memang kami jodohnya sampai situ saja, dan kemungkinan juga sekarang dia sudah punya yang lebih segala-galanya dari aku ". Ucapnya tersenyum .
" Kata siapa dia sudah ada yang punya, dia masih singel kali La , yang denger-denger malah sekarang dia cuek banget sama cewek , gak kaya dulu sifatnya playboy cap toke ... hahahaha...". Ucapnya diakhiri tawa canda .
" Oh ya... ". Ucapnya yang hanya bisa tersenyum .
" Masa sih mbak ... bukannya sifat playboy nya itu susah sekali untuk dihilangin , itu sih kata dia dulu ". Ujarnya melihat kearah Reinata yang berjalan kearah rak penuh merk-merk susu-susu bayi dan anak .
" Ya kan ada kalanya La orang bisa berubah , mungkin Al bersikap begitu sekarang karena ia tak ingin lagi bermain-main ". Ucapnya sambil mengambil susu anak untuk anaknya Amar yang berumur 5 tahun .
" Hmmm..gitu , eh aku duluan ya , takutnya suamiku menunggu kepulangan ku sudah hampir malam juga ". Ujarnya tersenyum .
Emang Laila pulang kerja itu jam 5 baru pulang .
" Iya , tapi jangan lupa loh datang ke acaranya ya , kami tunggu loh ". Ucapnya tersenyum .
" Iya mbak..lihat gimana nanti saja ya , kalau diizinin aku pasti datang kok ". Ujarnya tersenyum .
" Oke ". Ucapnya tersenyum lalu melambaikan tangannya kearah Laila yang menuju meja kasir sedangkan dia lanjut untuk berbelanja .
Kini mobil yang dikendarai oleh Aldi telah memasuki arena parkir bawah tanah, ia keluar dari mobil itu , untuk menuju kelantai atas dimana tempat ia tinggal yaitu apartemen nya yang ada dilantai paling tinggi yaitu tujuh .
Setelah ia memasukan password code apartemen nya itu pun ia langsung masuk kedalam dan langsung meletakan tas kerjanya yang tadi ia bawa , ia merebahkan dirinya di sofa empuknya itu .
" Ahh... lelah sekali rasanya hari ini ". Ucapnya merentangkan kedua tangannya di sofa sambil menutup kedua matanya .
Ketika Laila sudah sampai dekat rumahnya ia tak sengaja melihat wanita asing keluar dari rumahnya .
" Hah.. siapa perempuan itu, terus ngapain dia keluar dari rumahku ". Ucapnya kebingungan dan bertanya-tanya .
Tanpa ia berpikir panjang ia pun langsung masuk kedalam rumahnya ingin melihat apa yang terjadi didalam .
Sedangkan didalam rumahnya Firman sedang membereskan tempat tidurnya yang tadi ia pakai bermain bersama perempuan yang tak lain adalah selingkuhannya yang tadi baru saja keluar dari rumahnya .
Dan pas itu juga Laila datang menghampirinya dengan tatapan penuh pertanyaan .
" Mas ". Panggil Laila dengan tatapan penuh pertanyaan .
" Laila ". Ucapnya yang kaget melihat Laila yang sudah ada di depan pintu kamarnya .
Laila pun melihat kearah ranjangnya yang berantakkan dan lalu melihat kearah suaminya yang bertelanjang dada dan bajunya yang tergeletak dilantai .
Laila kini sudah mengerti apa yang terjadi , dan saat itu juga ia menghampiri suaminya .
" Jadi gini mas, selama aku tidak ada dirumah , kamu bawa perempuan lain ke rumah ini ,bahkan kamu jadikan tempat tidur kita selama ini untuk kamu berbuat mesum begini hah...". Bentaknya yang sudah berderai air mata dengan perasaan campur aduk marah dan sedih .
" Dengarkan aku dulu La ... aku bisa jelaskan ini ". Ucap Firman yang memegang tangan Laila .
" Lepas .. jangan sentuh tanganku ". Bentaknya sambil menghempaskan tangan Firman dari tangannya .
" La...dengarkan mas , mas bisa jelaskan hal ini, ini tidak seperti yang kamu kira ... ". Ucapnya memohon-mohon untuk Laila bisa mendengarkan penjelasannya namun apa ada daya kini hati Laila sudah merasa sakit sekali melihat kelakuan suaminya itu .
" Kamu pikir aku ini bodoh mas, hah... aku ini gak bodoh seperti yang kamu kira... kamu melakukan hal kotor dirumahku ... ". Ucap Laila menangis .
" Kukira hidupku sudah bahagia sekarang tapi apa kenyataannya , suamiku sendiri menghianati aku, menghianati kepercayaan aku padanya , menghianati cintaku selama ini untuknya hiks...hiks...". Ucapnya sambil menangis .
" Maafkan aku Laila... aku khilaf... maafkan aku , maaf aku gak bisa menahan diri ". Ucapnya memohon minta maaf dikaki Laila.
" Maaf... ". Ucapnya memohon minta maaf .
" Hiks...hiks... kamu tega sekali mas berbuat gini padaku... apa salahku padamu, setelah apa yang aku berikan padamu, aku mengabdikan hidupku selama 3 tahun ini untukmu , hanya untukmu seorang , kenapa ...kenapa kamu melakukan hal ini padaku mas... apa aku sudah tidak menarik lagi buatmu... apa aku dimatamu ini hanya wanita yang gak bisa nyenengin kamu hah...". Ucapnya yang penuh rasa kekecewaan pada suaminya itu .
" Bukan...bukan begitu, aku...aku hanya sedang hilaf saja sayang... maafkan mas , mas mohon kasih kesempatan buat mas ...maafkan mas... ". Ucap Firman memohon penuh permohonan maaf .
" Hilaf... kamu bilang hilaf... kamu pikir... aku tidak tahu apa yang kamu lakukan selama ini hah... kamu selalu menggoda wanita manapun yang kamu temui dibelakang aku, selama ini aku diam karena aku pikir itu hanya candaan ,tapi apa sekarang kenyataan nya kamu malah berbuat seenaknya mas... ". Bentaknya .
" Kamu bawa perempuan itu kerumah ini, aku gak habis pikir.. sama kamu kenapa kamu bisa-bisanya berbuat begitu mas ... kamu benar-benar membuatku kecewa ". Ucapnya yang masih penuh rasa amarah pun langsung pergi dari hadapan suaminya itu sambil melepaskan pegangan tangan suaminya dari kakinya .
Laila pergi dari kamar itu untuk pergi ke kamar lain yang ada dirumahnya itu .
setelah ia masuk kedalam kamar itu ia pun langsung membaringkan dirinya diranjang yang ada dikamar itu .
" Hiks...hiks...tega sekali kamu mas...tega... kamu hianati aku... setelah semuanya aku kasih padamu ". Ucapnya .
" Aku benci..aku benci...". Ucapnya sambil melempar bantal yang ada dikamar itu .
" Aku benci kamu ...mas...aku benci ". Teriaknya .
" Maafkan mas..Laila ...maafkan mas.. ". Ucapnya Firman yang menyusulnya kekamar itu, kini dirinya sudah ada didepan pintu kamar itu .
" Maaf Laila..maafkan mas...tolong buka pintunya Laila ..buka ". Ujarnya sambil menggedor-gedor pintu kamar itu .
" Jangan ganggu aku... pergi kamu mas...pergi dari sini... pergi !!!! ". Teriaknya dari dalam kamarnya .
" Maaf Laila..maafkan mas..mas mohon maafkan mas... mas akui mas salah ..tapi tolong jangan suruh mas pergi.. mas sayang sama kamu ...". Ucapnya dengan rasa penuh sesal telah berbuat seperti itu .
" BOHONG... !!!... kalau kamu sayang padaku... kamu gak akan berbuat kaya gini ... pergi ...pergi kamu...pergi dari sini !!!...". Teriaknya dan bentaknya pada suaminya itu .
" Maaf ...". Ucapnya .
" Pergi !!!!...". Teriaknya .
Disisi lain kini Al sedang menerima telepon dari seseorang .
" Bagus... teruskan rencanamu itu, buatlah mereka menderita , aku akan memberimu imbalan jika rencanamu itu berhasil ". Ucapnya tersenyum licik .
Lalu ia pun menutup panggilan telepon itu .
" Kuharap rencanamu berhasil , dan hasilnya bisa memuaskan diriku Zen ". Ucapnya tersenyum licik .
. . . . . . . .
Jangan lupa Like, Vote dan Komentarnya ya guys 😉😊👍 .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!