NovelToon NovelToon

Terpaksa Menikah Karena Jebakan

1.Story Bryan.

Bryan saputra anak seorang pengusaha terkenal keluarga Mahendradata yang masih berada di jenjang perkuliahan yang sedang menempuh pendidikan di universitas G . Ia seorang mahasiswa yang mempunyai paras tampan yang di gilai banyak cewek cewek kampus .

Sikap cuek dan dingin nya membuat beberapa mahasiswa yang lain kadang merasa illfeel. Namun ia tak memperdulikan nya , bryan hanya ingin segera menyelesaikan kuliah nya . Bryan di samping cerdas di kampus ia juga memiliki bisnis sendiri yang ia mulai dari hasil mengikuti lomba balap motor. Ia memiliki bisnis otomotif dan juga kafe yang ia kelola sendiri bahkan tanpa sepengetahuan orang tua nya.

Bryan memang mempunyai paras yang tampan dan juga di gilai cewek tetapi sedikit pun tidak mempengaruhi diri nya .Bahkan sikap dingin dan cuek nya membuat kedua orang tua nya merasa ada kejanggalan .

Tetapi bryan yang sedang menggeluti bisnis nya dan juga kafe nya hanya mengabaikan kekhawatiran orang tua nya .

Bryan memang tidak terlihat bersama seorang cewek selama ini ,ia lebih memilih fokus pada pendidikan nya dan juga pada karir nya .

Di usia muda seperti ini ,orang lain yang senang dengan bermain ,berhura hura bahkan sering nya gonta ganti cewek atau bisa di bilang masa puber dimana masa kenakalan mereka susah di kendali kan tetapi tidak bagi bryan . Bryan lebih memilih menghabiskan waktu dengan hoby nya . Hingga akhir nya kedua orang tua nya ingin mempercepat pertunangan nya dan bahkan pernikahan nya dengan putri sahabat orang tua nya .

Bryan yang baru pulang dari kampus bergegas naik ke lantai atas menuju kamar nya .Ia merebahkan diri di atas kasur empuk milik nya . Bryan merasa hari nya jauh lebih lelah karena kesibukan nya .

Meskipun begitu ia bersikap biasa saja agar tidak di curigai oleh kedua orang tua nya . Meskipun ayah nya telah mengetahui semua yang ia lakukan tetapi papa nya memilih diam dan memantau perkembangan bisnis putra nya itu .

Kekhawatiran kedua orang tua nya ber alasan karena orang yang dekat dengan Bryan semua lelaki , bahkan ketika papa nya sengaja menyuruh anak buah nya mengikuti di mana Bryan berada selama beberapa hari ternyata ia sedang menjalani bisnis nya sendiri .

Sang papa yang merasa bangga dengan putra nya itu memilih untuk diam . Sang papa membiarkan putra nya meraih kesuksesan sendiri , namun yang membuat ia khawatir karena usia nya yang semakin bertambah tidak menunjukkan tanda suka dengan lawan jenis.

Perjodohan yang terjadi sejak dalam kandungan bisa di batal kan karena orang tua bryan tidak memaksa kan keinginan nya begitu juga orang tua Denada.

Namun Bryan dan Denada belum mengetahui tentang perjodohan tersebut. Bahkan mereka pun belum bertemu satu sama lain .

Tok tok tok ,,,,

Suara ketukan pintu kamar Bryan terdengar , Bryan yang sudah terlelap tak menghiraukan suara ketukan pintu tersebut .

Rasa capek dan lelah membuat mata nya terpejam dengan erat .

Ceklek ,,,,

Pintu itu pun terbuka dengan seseorang yang memegang gagang pintu itu .

" Sayang ,,,,Bryan Bangun nak udah sore." Ucap mama bryan mengusap lembut kepala nya.

" Ma ,,, Bry masih ngantuk , sebentar lagi ya ." Ucap bryan dengan mata yang masih terpejam .

Mama bryan memang tidak mengetahui jika putra kedua nya itu telah menjadi pengusaha yang sukses. Mama nya masih mengira jika putra kedua nya itu masih senang berkumpul kesana kemari dengan teman teman kuliah nya .

" Kau nampak lelah sekali , Yasudah tidur lah lagi ! Tapi kau harus ingat Papa hari pulang ." Ucapan mama Bryan membuat nya sejenak mengerjapkan mata nya.

Bryan tahu jika papa nya pulang akan ada dinner bersama yang membuat bry gerah , karena sang papa menanyakan perihal pasangan pada nya .

Berbeda sekali dengan kakak nya yang sudah menikah , sampai se usia nya kedua orang tua nya tidak pernah menanyakan itu pada kakak nya . Tapi tidak dengan Bryan yang sampai sekarang tidak terlihat bersama seorang cewek bahkan mungkin tidak punya pacar timbul hiruk pikuk di tengah tengah keluarga.

Bryan yang semula tidur nyenyak bangun dari tidur nya kemudian pergi ke ruang fitnes .Saat gelisah seperti ini ber olah raga adalah pilihan nya . Ia tak ingin membuat orang tua nya kecewa namun bukan berarti ia tak punya pilihan .

Bryan yang sebenar nya sedang memperdalam bisnis nya sendiri membuat nya enggan dekat dengan perempuan apalagi status keluarga nya yang terpandang akan membuat cewek cewek di luar sana mengejar nya .

Bryan memang terlihat dingin tidak seperti kakak nya yang seorang playboy . Bahkan ia lebih menyukai jalan dengan adik perempuan nya Silla . Hingga pernah sesekali teman dan sahabat nya menganggap gadis itu pacar nya .

" Kak,,,,,, kakak,,,,,." Suara silla yang menggema di kamar nya namun tidak menemukan sosok kakak yang di cari nya .

Silla yang pun bergegas ke ruang fitnes kesukaan kakak kedua nya itu .

" Kakak,,,, aku ingin nonton ." Ucap Silla yang muncul tiba tiba dari balik pintu .

Bryan yang sedang ber olahraga pun terkejut dengan kehadiran sang mungil nya .

" Sill,,, hari ini papa pulang dari luar negeri , lain kali saja ya !." Ucap bryan yang sebenar nya senang dengan ajakan adik nya .

" Tapi ,,,, silla ingin nonton film terbaru ini . Silla sudah pesen tiket nya ,kalau lain kali pergi nya film nya sudah tidak seru ." Ucap Silla dengan wajah nya yang murung .

" Sayang , silla pasti tahu jika papa pulang pasti ada acara makan malam ." Bryan yang masih bergerak untuk olahraga nya menjawab pernyataan silla .

" Justru itu kak , silla sengaja membeli tiket untuk menonton . Silla bosan jika harus mendengar per tunangan kakak nanti di acara makan malam. upsss,,,,." Silla menutup mulut nya dengan kedua tangan nya .Ia tak sengaja membocorkan rencana sang mama .

" Apaaaaa,,,! Pertunangan . Maksud nya ?." Bryan terkejut dengan ucapan silla .

" Heii,,,kamu itu sengaja membuat kakak tidak hadir dan di marahi papa gara- gara kamu ." Ucap Bryan .

" Tidak kak , Silla mendengar mama berbicara dengan papa lewat telepon ." Silla yang masih polos tak sengaja memberitahu kakak nya .

" Silla hanya ingin bersama kakak , jika kakak bertunangan pasti tidak ada waktu buat silla seperti kak jack ." Ucap Silla dengan polos nya .

Bryan mengerti jika si bungsu itu merasa kesepian di mansion sebesar ini.

Setelah jack kakak sulung mereka menikah , silla lebih banyak menghabiskan waktu dengan nya karena kesibukan kedua orang tua nya .

Beberapa saat setelah terdiam berpikir di alam sana akhir nya bryan menganggukkan kepala nya .

Bryan memang belum siap untuk bertunangan apalagi menikah muda , ia belum siap meninggalkan si bungsu sendirian meskipun silla telah masuk ke jenjang sekolah menengah atas .

Ia akan mengulur waktu sampai ia benar benar siap dan menemukan wanita yang ia harapkan untuk menjadi pendamping nya .

Story Denada

Denada saputry putri bungsu dari keluarga wijaya ,mempunyai seorang kakak laki laki yang sudah menikah dan juga mempunyai seorang anak.

Denada tengah menempuh pendidikan di universitas G , ia gadis yang sangat cerdas meskipun terlihat tomboy dan dingin. Denada yang memiliki hobi balap motor ini menyukai seseorang sejak lama bahkan sejak kecil. Namun gadis cantik yang berpawakan seperti tomboy itu hanya menyimpan perasaan nya dalam hati hingga sekarang .

Seseorang yang tak tahu kemana pergi nya dan kapan kembali di samping nya ia sendiri tidak mengetahui nya.

Yah, teman masa kecil Dena yang selalu menemani nya yang kini entah di mana keberadaan nya .

Denada terlahir lebih dari berkecukupan apalagi kedua orang tua nya yang sukses malang melintang di dunia bisnis selalu memberikan apa yang ia sukai dan apa yang ia ingin kan .

Namun denada enggan memakai kartu debit mau pun kredit dari kedua orang tua nya . Ia lebih memilih menggunakan uang nya sendiri dari bisnis kecil kecilan nya .

Seorang tomboy seperti nya disamping hobi balap motor ternyata juga menyukai kue . Denada sering mengikuti seminar seminar cara pembuatan kue bahkan ia juga mengambil kursus membuat beraneka ragam kue , baik kue basah maupun kue kering .

Denada memiliki hobi yang unik , dua hobi yang berbanding terbalik satu sama lain .

Dengan uang hadiah balap motor ia mampu membuka usaha toko kue ane bakery.

Kedua orang tua denada menginginkan ia menjadi penerus usaha mereka . Mama denada yang seorang designer ingin dena belajar design, sedangkan papa nya yang seorang pengusaha property menginginkan dena mewarisi perusahaan nya .

Kehidupan yang ber gelimang harta saja tidak cukup membuat dena bahagia .Karena kesibukan orang tua nya dena menjadi dingin terhadap siapa pun .

Kakak laki laki nya Rio yang menjadi presdir di sebuah rumah sakit nta sendiri adalah seorang dokter . Semenjak menikah kakak nya telah disibukkan dengan keluarga kecil nya jarang sekali menemani nya .

Terkadang Dena lah yang datang bermain dengan keponakan kecil nya Abi . Bocah kecil itu menjadi pengobat kesendirian dena dan beruntung nya kakak ipar nya sangat menyayangi nya .

Dena lah yang membela kakak nya hingga menikah dengan kakak ipar nya .

Kurang nya perhatian dari kedua orang tua nya membuat Dena menghabiskan waktu nya di toko kue milik nya . Terkadang juga dena menginap di rumah kakak nya .

Dena yang baru pulang dari kampus menaiki anak tangga menuju kamar nya , namun langkah nya terhenti ketika mendengar suara hiruk pikuk mama dan papa nya di ruang keluarga .

" Bi Sum , siapa yang datang ? tumben mama dan papa ada dirumah ?'' Langkah kaki dena terhenti ketika dena ingin menghampiri mama nya . Ia berhenti tepat di samping ruangan ketika mendengar suara orang lain di ruang keluarga .

Dena menghentikan langkah Bi sum yang secara kebetulan berjalan membawa minuman dan camilan.

" Oh itu ,,, calon mertua non .Hihihihi,,,,."

Ucap Bi sum yang suka sekali menggoda Dena.

" Ih bibi bisa aja ." Dena yang tidak terlalu mempedulikan candaan bi sum berjalan melewati bi sum kembali menaiki anak tangga menuju kamar nya .

" Non, ndak ingin bertemu ." Ucapan bi sum mendapat tatapan tajam dari Dena .

Dena mengacungkan kedua jari nya dari mata nya kemudian mengarahkan kepada bi sum .

Bi sum yang sudah hafal sifat nona muda nya hanya tersenyum mengerti apa yang dena maksud .

Sampai di kamar nya dena mengunci pintu kamar nya kemudian merebahkan tubuh nya ke ranjang kesayangan nya .

Dena memejamkan kedua bola mata nya yamg letih dengan kegiatan nya di kampus .

Tidak berapa lama kemudian dena tertidur lelap terbawa ke alam mimpi .

" Ane ,,,, ane ,,,. Besuk aku akan pindah ke luar kota ikut mama dan papa ." Ucap seorang bocah kecil bernama ian .

" Kemana ? Apa kau akan meninggalkan ku ?" Ane yang semula riang berubah menjadi murung .

" Tidak ane , aku janji aku menemui mu di tempat ini dan menikahimu di tempat ini .Apa kau janji akan menunggu ku ?" Ian memegang tangan ane tersenyum melihat gadis kecil nya.

" Iya ,aku janji menunggu mu .Tapi jangan lama lama ya ." Ane tersenyum kemudian menciun pipi ian .

" Kau juga harus berjanji untuk tidak mencari cowok lain selain aku . Aku adalah kekasih mu dimasa sekarang dan nanti akan menjadi suami mu . Apa kau mengerti ?." bocah kecil berusia sepuluh tahun itu seperti orang dewasa .

" Iya ,aku mengerti ! Tapi kau juga harus janji tidak mencari gadis lain ." Ane tersenyum melihat anggukan ian .

" Ini ,,, aku sengaja membuat nya lebih besar . Agar nanti bisa kau pakai jika kau sudah besar nanti ." Ucap ian memberikan kotak berisi kalung dan liontin berlambang aksara A dan I didalam gambar hati .

" Waaah,,, Indah sekali ." Ucap ane tersenyum pada ian.

" kau harus selalu memakai kalung itu ! Agar jika aku tidak mengenali mu aku bisa mengenali kalung itu . " Ucap ian kemudian mengambil kalung itu dan memakaikan nya ke leher ane.

" Em,,,." Ane menjawab singkat.

" Jaga hati mu untuk ku ya ,,,, Daaaaah ." Ian melambaikan tangan nya pada ane .

" Kau juga ,,,,daaaah,,,." Ane pun melambaikan tangan nya pada ian .

Beberapa saat kemudian terlihat ane menangisi kepergian ian . Dena pun terkejut mendengar suara ketokan pintu yang berulang kali .

Tok ,,tok,,,,tok,,,tok,,,,.

Dena hanya duduk diam di atas kasur nya , ia menyadari jika ia bermimpi tentang masa kecil nya .

Ia pun mengusap airmata yang menetes di sudut mata nya .

" Ternyata aku hanya mimpi . Kau kemana ? kenapa tidak mencari ku ? Apa kau lupa dengan janji mu ?" Dena yang menyadari tentang mimpi masa kecil nya seakan merindukan kekasih kecil nya itu .

Tok ,,,,tok,,,,tok,,,,tok,,,.

Suara ketukan pintu itu membuyarkan lamunan nya , dengan rasa malas dena bangun dari tempat tidur nya berjalan menuju pintu kamar nya .

Ceklek,,,,,

" Dasar anak nakal !! " Mama nya dena memukul lengan nya .

" Auwwww,,, . Sakit Ma." Dena meringis kesakitan memegang lengan nya .

"Kau ini , berapa kali mama mengetuk pintu ?" Mama dena masuk ke kamar dena yang masih berantakan .

"Denaaaaa,,,, Lihat kamar mu seperti kapal pecah ! Kau itu anak gadis sebentar lagi akan menikah , kenapa kamar mu seperti ini ?" Mama dena merapikan buku buku yang berserakan dan juga pakaian kotor yang terhempas di mana mana .

" Ma ,dena masih kuliah belum juga lulus . Kenapa harus menikah ?" Dena membantingkan tubuh nya ke ranjang nya kembali .

" Eeeeh,,, Dena kali ini mama nggak mau ada alasan lagi ya . Papa mahendra dan mama ine ingin bertemu dengan mu .Kau harus hadir nanti malam di acara makan malam ." Ucapan mama dena membuat dena pusing menutup kepala nya dengan bantal nya.

" Sudah dua kali kau mangkir dari acara makan malam ya dena . Jangan kecewakan mama !! sekarang bangun !! Pergi ke salon mama, disana sudah ada lina yang akan membuat mu bersiap !! Kau dengar dena ." Mama dena yang memandang dena tertidur kembali semakin kesal saja .

" Denaaaaaa,,,,,." Suara lengkingan panggilan mama dena membuat dena terkejut .

"Auuuuwww,,,, ." Dena kembali terkena pukulan mama nya .

" Dasar anak nakal !!"

" Cepat bangun !!."

" Iya ,,,iya ma . Dena bangun , dena turuti kemauan mama biar mama puas ." Ucap dena berjalan ke kamar mandi kemudian membanting pintu .

Derrrrrrr,,,,,.

Mama dena yang melihat tingkah putri nya semakin heran dan semakin yakin untuk segera mempercepat pernikahan mereka .

Dena memang tidak mengetahui perjodohan itu apalagi dengan siapa akan di jodohkan .

Dena yang tidak mau di bilang anak durhaka hanya bisa menuruti keinginan kedua orang tua nya .

Bersambung 😊😊🙏🙏🙏

Ke mall

Bryan yang telah siap dengan pakaian nya kemudian bergegas keluar kamar menuruni anak tangga dimana silla sudah menunggu nya .

Silla yang memakan cemilan nya tersenyum melihat kakak nya dengan kaos putih polos kesukaan nya. Baru beberapa langkah mereka berjalan mama nya sudah datang menghentikan langkah mereka .

" Kalian mau kemana ? jangan bilang kau akan pergi dari acara dinner kita ya ?" Ucapan mama ine sangat menusuk bryan .

" Ma, silla ingin membeli sebuah gaun untuk calon kakak ipar ." Ucapan Silla mendapat tatapan tajam dari bryan .

" Tidak perlu , mama sudah membelikan nya ! Ini hanya alasan kalian saja kan, Bryan mama tidak mendidik mu menjadi pengecut ." Mama ine mulai dengan ocehan nya membuat bryan menghela nafas kasar nya .

" Ma , bry hanya ingin keluar sebentar mengantar silla ." Bryan hanya bisa merayu mama nya .

" Baiklah , jika kau tidak datang maka mama akan mencabut fasilitas yang kau dapat kan dan untuk mu juga silla !.''Ucap mama nya berjalan pergi meninggalkan mereka .

" Maaaa,,,,." Silla berteriak sedikit keras pada mama nya tetapi mama nya tidak memperdulikan nya.

" Baiklah ma ." Ucap bryan kemudian menyeret tangan adik nya .

" Kak,,,, kenapa kakak menyetujui nya ? bagaimana jika kita terlambat ? uang jajan ku , mobil ku , semua akan di tarik oleh mama ." Ucap silla mengerucutkan bibir nya.

" Kita tidak akan terlambat , ayo cepat jalan !." Bryan terus saja menarik tangan adik nya ke pintu utama menuju mobil sport milik nya .

" Bagaimana tidak terlambat film itu sekitar dua jam an di putar ? Kita tidak punya banyak waktu ." Silla masih kesal dengan kakak nya , ternyata ide nya untuk menggagalkan pertemuan yang membicarakan perjodohan kakak nya itu menjadi bumerang sendiri untuk silla .

Sesekali bryan yang melihat ke arah silla tersenyum melihat adik nya yang tengah kesal dengan diri nya .

Bryan sama sekali tidak takut jika fasilitas nya di cabut oleh mama nya ,karena pada dasar nya bryan sudah memiliki bisnis sendiri bahkan ia telah memiliki apartemen mewah tanpa sepengetahuan mama dan papa nya .

Setelah beberapa saat bryan mengemudi mereka sampai ke mall yang di sebutkan silla . Silla yang masih cemberut karena bryan menyetujui permintaan mama nya membuat bryan tersenyum pada adik nya itu .

" Sayang , Ayo kita sudah sampai !." ucap bryan namun silla yang masih tidak mau bergerak dari tempat duduk nya membuat bryan semakin gemas dengan nya .

" Kakak aja yang pergi , silla malas keluar nanti kakak pasti buru buru ." Silla yang sudah tak nyaman.

" Hahahaha,,,,,, kau takut dengan semua fasilitas mu di cabut mama ? Bukan kah ini semua ide mu ? Kakak akan bilang jika kau lah mengajak ke bioskop nonton ." Perkataan bryan membuat silla membelalakkan mata nya . Ia terskakmat oleh ide nya sendiri .

Dengan gerak cepat silla pun turun dari mobil kakak nya kemudian bergelayut manja di lengan bryan . Lagu lama yang ia main kan sudah menjadi lagu basi untuk bryan.

" Sudah lah , tidak usah merayu kakak . Kakak sudah tahu apa yang ingin kau katakan . Ayo cepat jalan !." Ucap bryan yang tidak memperdulikan silla .

Silla yang tahu kemarahan kakak nya pun hanya bisa pasrah dan mengejar kakak nya . Ia menggandeng lengan kakak nya yang tengah cemberut karena sikap nya .

" Kakak kita mau kemana ? kenapa ke butik langganan mama ?" Ucap Silla yang tertegun melihat sebuah butik didepan nya.

" Untuk apa lagi jika bukan membeli gaun ? Bukan kah kau tadi yang bilang pada mama jika ingin membeli gaun untuk calon kakak ipar mu ?" Ucapan bryan membuat silla tesenyum malu memperlihatkan gigi nya .

" Maaf kak , jangan marah lagi ya ! Silla mengaku salah , silla janji tidak akan nakal lagi ." Silla mengangkat dua jari nya ke atas dihadapan kakak nya .

" Nah ,,,, gitu baru adik kakak . Ayo cepat pilih ! " Bryan tersenyum menyentil hidung silla .

" Kak , silla tidak tahu warna kesukaan kakak ipar . Selera nya juga tidak tahu , bagaimana silla memilih nya ?" Silla yang bingung dengan perintah kakak nya akhir nya menemukan ide untuk menelepon mama nya .

Silla yang merogoh saku celana nya meraih ponsel nya ingin menelepon mama nya namun dengan sigap bryan merampas ponsel tersebut .

" Jangan bilang jika kau ingin menelepon mama ? Karena semua ini ide mu, kau harus berusaha sendiri ! Kakak tidak mau tahu , paham !." Bryan menatap tajam pada silla dan menyimpan ponsel nya di saku celana nya .

" Iya ,,,, iya ,,,, cerewet sekali ." silla yang kesal kini mulai memilih gaun .

Tak berapa lama karyawan butik menghampiri nya , ia yang sering ke tempat itu karena ajakan mama nya membuat semua karyawan mengenal nya .

" Nona silla , anda membutuhkan sesuatu ?" Ucap salah satu karyawan butik tersebut .

" Mbak , aku menginginkan gaun warna soft tapi elegan ." Ucap silla .

" Nona silahkan ikut saya , ada beberapa gaun terbaru dari koleksi kami . Kami berharap anda menyukai nya ."

Silla dengan senyum antusias nya mengikuti pelayan butik tersebut . Sementara bryan hanya mengikuti mereka ke tempat yang di tunjukkan .

Setelah beberapa saat kemudian pelayan butik tersebut menunjukkan beberapa koleksi terbaru mereka .Mata silla terbelalak melihat beberapa gaun cantik nan elegan itu , silla pun menunjukkan pada bryan kakak nya tetapi beberapa pilihan silla ternyata mendapat gelengan kepala dari bryan .

Beberapa alasan yan bryan lontar kan membuat silla ikut bingung memilah milih gaun . Saat bryan berjalan ikut memilih ia terkejut melihat tirai pintu ruang ganti yang memakai gaun berwarna soft blue keluar dari ruang ganti tersebut dengan leher terbuka dan b

" Waooww,,, perfect." Gumam bryan lirih terpesona memandang gadis tersebut .

Saat yang bersamaan seorang pelayan butik yang melayani gadis itu berada di samping nya .

" Wahhh nona dena anda cantik sekali memakai gaun ini ." Ucap pelayan tersebut.

" Terima kasih , tapi ini terlalu terbuka . Bahu ku terlihat seperti ini ." Ucapan gadis itu yang tak lain adalah denada mendapat senyuman dari pelayan tersebut .

" Apa nona dena mau mencoba gaun yang ini ? warna nya juga sangat cantik cocok untuk kulit nona tapi ini juga terbuka satu sisi ?" Ucap pelayan butik tersebut .

" Baiklah ." Dena yang tidak memperhatikan sekeliling nya tak sengaja terpeleset dan hampir saja terjatuh .

" Aaaaaaaa,,,,."

" Nona ,,,,,,,." Pelayan yang melayani dena sempat berteriak keras membuat bryan yang tidak jauh dari tempat dena dan sedang memperhatikan nya dengan sigap berlari menangkap tubuh dena yang hampir terjatuh dari lantai .

Bryan terpesona dengan kecantikan dan gaun yang terlihat sempurna yang di pakai oleh dena . Bryan menopang tubuh dena terus menatap nya tanpa berkedip sedangkan dena yang melihat ke bawah memutar kepala nya memandang ke arah bryan .

" Eh'hemmm,,,,." Suara deheman membutarkan tatapan kedua insan tersebut . Tanpa sengaja ketika bryan membantu gadis itu dena berdiri dan tak sengaja membuat kalung yang dipakai gadis itu tersangkut di tas bryan .

" Kalung itu . Mungkinkah kamu gadis kecil ku ane ?" Gumam bryan dalam hati nya .

" Aduh,,, kalung ku ." Ucap dena seakan membuyarkan lamunan bryan .

" Maaf nona , saya akan mengeluarkan nya pelan pelan." Ucap bryan .

Setelah beberapa saat bryan berhasil mengeluarkan kalung itu dari tas bryan karena tersangkut terkejut melihat kalung dengan simbol hati yang di dalam nya ada lambang nama .

" Terima kasih tuan ." Ucap dena berlalu begitu saja .

" Sama sama nona ." Bryan tersenyum memandang mengikuti arah dena melangkah .

" Eh'hem,,,,,eh'hem,,,,,." Suara deheman silla tidak diperhatikan oleh nya .

Seakan akan ingatan bryan melayang jauh pada beberapa tahun silam yang mengingat kan teman masa kecil nya .

Bersambung😊😊🙏🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!