NovelToon NovelToon

Bertukar Dengan Tokoh Antagonis

Pindah Dimensi?

Namaku Dian, gadis biasa yang hobi membaca buku. Hari ini aku ingin mengembalikan buku yang ku pinjam ke perpustakaan.

Saat aku berniat ke penjaga perpus, mata ku terfokus dengan buku yang ada di atas meja.

" Apa ini?"

Tanya ku terdiam di tempat buku itu berada.

"Jika dilihat dari sampul, sepertinya ini buku novel. Menarik"

Aku mengambil buku tersebut dan berniat untuk meminjam nya. Saat tiba di rumah, aku membaca buku itu, dan sampai lah ke cerita bagian terakhir. Aku tidak terlalu puas dengan cerita tersebut.

" Kenapa akhir cerita nya begini? Huft... sudahlah, toh hanya cerita, kenapa harus di pikirkan"

Aku menutup buku itu dan ku letakan di atas meja.

Hoam, sepertinya aku mengantuk,dan lama kelamaan aku mulai tertidur.

.

.

.

Disini sangat gelap, bahkan aku tidak bisa melihat tangan ku sendiri. Ini...mimpi ya? Waktu seakan berhenti. Tak lama terlihat sedikit cahaya menyilaukan mata ku. Terlihat di depan sudah ada benda seperti cermin. Karena penasaran aku menyentuh cermin tersebut.

Serpihan kaca berubah menjadi air, memantulkan bayangan seorang gadis dengan raut wajah putus asa. Darah terlihat dimana-mana, luka dalam yang terlihat menyakitkan, dan butiran salju yang menempel di rambut panjang nya. Namun wanita itu terlihat tidak menangis ataupun mengeluh.

Aku hanya bisa memperhatikan wanita dalam mimpi ku ini. Wajah kemarahan, keputus asaan, dan sedikit raut wajah kesedihan terlihat. Namun bukan nya takut aku merasa iba di situasi ini. Tidak, bahkan aku tidak bisa melihat ini, ini terlalu...menyedihkan.

.

.

.

HAHH!! T..tadi...astaga mimpi apaan itu. Aku hanya bisa menyeka air keringat, namun aku sadar akan sesuatu. Saat membuka mata, aku hanya bisa terdiam tidak percaya. Perabotan yang mewah, lukisan malaikat yang indah, vas dari emas, dan barang unik nan mahal lainnya. Aneh, perasaan asing ini, dan...Inikan bukan kamar ku?!

Aku melihat sekeliling untuk memproses apa yang sebenarnya terjadi, tiba-tiba ada seseorang yang mengajak ku berbicara.

"Selamat pagi nona, apa ada yang bisa saya bantu?"

Dilihat dari baju nya, seperti seorang pelayan dengan gaya baju eropa. Tapi kenapa dia memanggilku nona? Dan siapa dia?!

"Maaf, anda siapa ya"

Tanyaku dengan canggung.Pelayan itu terlihat terkejut dan heran melihat ku

"Nona Eira, anda tidak perlu berbicara formal kepada saya "

Mata ku terbelalak dengan wajah tak percaya. Tunggu, tadi dia bilang apa? Eira!!? Itukan salah satu tokoh novel yang aku baca. Aku pun berniat bertanya kepada pelayan.

"A..ah iya, em kalo begitu katakan siapa nama lengkap ku"

Perintahku terhadap pelayan. Dengan cepat ia menjawab nya dengan yakin dan sungguh-sungguh.

"Eira Victoria, Nona"

Nama dan marga nya benar-benar sama dengan tokoh yang aku pikirkan. Jika tidak salah...

"Tolong bawakan cermin untuk ku"

Pelayan segera membawa cermin yang kuminta

"Ini nona"

"Yak, terima kasih sekarang kau boleh keluar"

Sekali lagi wajah pelayan itu nampak kebingungan. Tetapi dia segera menuruti perintahku dan membungkuk 'kan badan sebelum dia pergi.

Saat aku bercermin, bukan nya wajahku yang terpantul di cermin, melainkan terlihat gadis cantik dengan bola mata merah dan rambut putih bak salju. Tunggu, mata merah dan rambut putih!! Inikan gambaran tokoh bernama Eira!

Masalah nya, Eira Victoria adalah tokoh antagonis di novel yang aku baca! Dengan judul Blood Drop On Thorny Rose.

Putri pertama dari Duke Eiden Victoria. Tetapi, kenapa aku bisa ada disini dan berada di tubuh nya!?

Haah, sekarang aku tau kenapa pelayan itu kebingungan. Eira orang yang dingin dan dikenal dengan kekejaman nya.

Julukan yang diberikan nya adalah Mawar Salju. Julukan salju ada pada rambut nya bak salju. Sedangkan bunga mawar,berarti mawar merah yang cantik, tetapi jika tidak hati hati akan terkena durinya. Mata merah Eira juga jadi penyebab julukan nya itu.

"Sekarang apa yang sedang terjadi sih"

Tanyaku sambil memegang kepala.

Aku akan menyeritakan novel yang kubaca, yah yang baru saja kubaca tak lama ini.

Di novel diceritakan tentang kisah gadis bernama Emely dan pria bernama Deon. Yah garis besar nya sih ini bercerita tentang kisah cinta mereka berdua.

Emely gadis desa yang kehilangan orang tua nya saat masih kecil, kemudian dia diasuh oleh keluarga dengan kedudukan Baron. Jika dibandingkan dengan Eira, Eira lebih berkuasa daripada Emely.

Singkatnya, diakhir cerita Emely dan Deon akan hidup bahagia. Sedangkan Eira harus menerima hukuman mati atas kesalahan yang tidak dia buat. Keluarga Eira termasuk Duke dituduh atas kesalahan penghianatan terhadap Raja.

Yah, dan aku ada di tubuh orang yang akan mati suatu saat nanti.

"Bagaimana nasib ku sekarang, dan sebenarnya apa yang terjadi?!" *menggerutu

.......

.......

.......

...B e r s a m b u n g ......

...Dukungan Kalian \= Penyemangat Author❤️...

...----------------...

( Pengenalan tokoh bisa dilihat di eps 45 )

...----------------...

Pertemuan Ayah Eira

Baiklah Dian, tenanglah. Huftt... mari kita dingin 'kan kepala dulu dan berpikir tenang.

Baiklah coba pikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Jika aku bereinkarnasi, itu tidak mungkin. Jelas- jelas tadi aku hanya tertidur.

Tiba- tiba...

"Akhh, kepala ku!!"

Kepalaku merasa sangat pusing, aku merasakan dunia seperti berputar. Perlahan- lahan ingatan ku seperti bertambah, tetapi bukan ingatan ku yang ada melainkan ini seperti ingatan Eira!

Beragam ingatan Eira berada dalam diriku. Dimulai dari menganggu pelayan saat Eira umur 5 tahun, ditinggal oleh ibunya saat berumur 8 tahun, sikap dingin duke kepada Eira setelah kehilangan istrinya (ibu dari Eira), sendirian di kediaman duke tanpa ayah yang mendampingi dan lain- lain nya. Dan itu terjadi sampai sekarang.

Sebenarnya di novel tidak ada bacaan tentang Ibu dan Ayah Eira. Hanya saja tertulis jika Eira haus akan kasih sayang ayahnya yang mempunyai sikap ketidak pedulian nya itu.

"Haahhh, kepalaku benar- benar pusing..

Hei, Eira! sebenarnya ini kenapa?"

Hahahaha, bodoh sekali jelas- jelas aku dalam tubuh Eira, tetapi malah bertanya kepada nya. Bagaimana bisa aku masuk ke tokoh antagonis yang akhirnya akan mati mengenaskan.Mengubah alurnya, ah tidak, bertahan hidup saja sudah cukup! Sepertinya aku harus melanjutkan cerita ini.

...BRAAKK!!...

Suara pintu yang keras membuatku terkejut. Tampak seorang pria berumur seperti paman masuk ke kamar ku.

Ia memakai baju mewah dengan berbagai aksesoris yang sepertinya mahal dan didampingi beberapa orang di belakang nya. Karena kamar ini begitu luas, mereka semua cukup untuk masuk ke kamar ku.

Pria itu menatapku. Entah mengapa saat bertatap mata dengan nya membuat ku merinding dan bergetar untuk sesaat.

Aku mencoba mengambil memori milik Eira siapa tau dia mengenalnya. Dan ternyata dia adalah Duke Eiden Victoria, ayah Eira.

Dia mengangkat satu tangan nya seolah memberi perintah. Tiba- tiba orang yang sebelumnya mengikuti tuan Duke berubah mengerumuni diriku.

Mereka seperti sedang memeriksa ku. Mungkin mereka perawat, dengan baju Eropa zaman dulu.

"Apa ada yang sakit Nona?"

Tanya nya, ternyata benar dia hanya seorang perawat biasa.

"Hanya pusing"

Jawab ku dengan singkat.

"Baik Nona, sekarang anda boleh beristirahat"

Setelah perawat memeriksaku, selanjutnya ia sedang menulis sesuatu di kertas dengan pena bulu. Benar-benar suasana seperti abad pertengahan. Perawat kemudian memberikan kertas nya kepada Duke dan ber bincang- bincang.

Sekali lagi aku mengingat- ngingat memori milik Eira, kenapa ada kejadian seperti ini. Apakah karena Eira berulah lagi.

Dan ternyata benar, 3 hari yang lalu dia mencoba mendorong pelayan dari lantai 2 tetapi meleset dan yang jatuh bukannya pelayan itu melainkan Eira.Aku tidak tau alasan Eira sampai melakukan itu, namun...itu benar-benar tindakan yang ceroboh.

" Haah, masalah apa lagi yang kamu lakukan Eira!"

Batinku sambil memukul kepalaku sendiri. Tak lama terdengar suara lantang mengarah ke Duke.

"Berhenti, kenapa kau memukul kepalamu sendiri?! "

Aku lupa dan tidak sadar jika didepan ku masih ada ayah nya Eira.

"Maaf kan saya Ayah"

Dengan buru- buru aku menjawab.

Dan lagi- lagi mereka terkejut, bahkan Duke juga. Sepertinya terlalu aneh bagi Eira yang angkuh untuk meminta maaf. Akh! A..atau jangan-jangan Eira asli tidak pernah memanggil Tuan Duke dengan sebutan ayah? Heee bagaimana ini baru sebentar saja aku melakukan kesalahan.

Duke membalik badan dan bertanya kepada perawat.

"Apa ini normal?"

Ngak sopan sekali dia ya, memangnya apa salah nya aku memanggil nya dengan sebutan ayah?

"Sepertinya Nona terkena benturan kecil Tuan, tetapi tidak mengapa, mungkin sebentar lagi Nona akan membaik"

Jawab si perawat dengan serius.

Ini lagi, sama saja seperti Tuan Duke dia juga tidak percaya dengan kata- kata ku. Ayolah jangan membuat ku khawatir. Duke terdiam sambil melihat ku, tak lama ia membuka suara nya.

"Baiklah, beristirahat lah Eira"

Aku hanya mengangguk mengiyakan. Tak ada senyuman terlihat pada putri nya yang sakit ini. Huh, toh aku juga tidak mengharapkan dia menyayangi ku.

Mereka semua keluar dari kamar ku. Pengikuti Duke, dan memberi hormat kepada ku terlebih dahulu sebelum meninggal kan ruangan, sama seperti pelayan sebelum nya.

Setelah mereka meninggalkan kamar ku, aku langsung menjatuhkan diri ke kasur empuk. Sambil menutup mata aku berfikir...

Apakah aku bisa bertahan di tubuh Antagonis ini?

.......

.......

.......

...B e r s a m b u n g ......

...( Dukungan Kalian \= Penyemangat Author❤️ )...

Pelayan Setia Eira

Sesaat aku teringat kembali Tuan Duke...

"Tadi itu ayah nya Eira ya?"

Bola mata Duke sama seperti Eira. Warna merah dan tajam yang menawan, membuat siapa saja yang melihat mata ini akan terhipnotis oleh kecantikan mata ini. Rambutnya berwarna hitam pekat. Benar-benar seperti dunia fantasi dengan tambahan latar Kerajaan di dalam nya.

"Huftt oke, sudah kuputuskan! Aku akan menjadi Eira. Hari ini nama ku adalah Eira, Eira Victoria. Ayolah Dian... ah bukan maksudku Eira! Anggap ini sebuah game yang harus kamu selesaikan"

Kata ku dengan percaya diri dan penuh keyakinan.

...Tok tok tok...

Suara ketukan pintu terdengar, siapa?

"Masuk"

Seorang pelayan masuk dengan membawa makanan manis, sepertinya ini dessert.

"Silahkan Nona, jika ada sesuatu yang dibutuhkan katakan pada saya"

Mata dengan kasih sayang dan kehangatan dari wanita di depan ku ini. Diingatan ku, nama pelayan itu adalah Emma...

"Emma, kamu tolong bawakan aku buku kosong dan alat tulis, em maksudku bulu dan tinta"

Dia hanya mengangguk dan mengucapkan...

"Baik Nona"

Emma adalah pelayan setia Eira, dialah salah satu pelayan yang bersumpah setia dan akan selalu berada di sisi Eira. Jika melihat matanya, mata Emma terlihat sangat ber sungguh- sungguh akan perkataan nya.

Eira sudah menganggap Emma sebagai kakaknya. Di saat- saat kesendirian Eira pun, Emma lah yang pertama kali memeluknya. Yah, sejahat apapun orang dia juga butuh kehangatan dari orang tersayang.

Termasuk juga Eira, syukurlah masih ada orang baik di sekitar gadis antagonis ini.

"Ini Nona"

Dia memberikan alat-alat yang kuminta tadi.

"Ah iya dan hm Emma... kau sudah bekerja keras, terima kasih ya untuk selama ini"

Ucapku dengan senyuman tulus. Orang sebaik dia harusnya mendapatkan yang lebih daripada ucapan 'Terima Kasih'. Namun hanya ini yang bisa ku buat menggantikan perasaan senang Eira asli.

Tiba- tiba Emma mengeluarkan air mata...Aku yang panik segera menghampirinya

"Emma, kamu kenapa?" *khawatir

"Hahaha, tidak Nona saya tidak apa- apa... dan lagi Nona tidak perlu berterimakasih, ini memang sudah jadi tugas dan kemauan saya sendiri"

Ucapan tulus keluar dari mulut nya. Menghapus air mata yang keluar dari mata wanita itu.

Aku hanya bisa menghela nafas dan tertawa kecil melihat tingkah laku Emma.

"Huuftt, kukira kenapa"

Emma yang melihat Majikan nya tersenyum dan tertawa hanya bisa terkejut dan tidak percaya.

"Dan lagi ...Nona, anda tidak perlu berkata formal kepada saya yang seorang pelayan ini! "

Kata Emma yang tiba- tiba berubah menjadi sosok yang tegas.

Ah ayolah aku belum terbiasa dengan tata krama ini. Aku hanya bisa menjerit dalam hati. Haah aku benci tata krama, bukan...aku bukan membencinya. Lebih tepat nya aku merasa asing dengan ini semua.

"Ah..ha..haha, baik~ ah bukan maksudku ya"

Tak lama, Emma keluar karena katanya masih banyak pekerjaan yang dia urus.

Dessert dari Emma langsung kumakan, wah ini enak π-π

Baiklah sekarang saatnya, aku harus memanfaat kan waktu sebaik mungkin. Aku menulis rangkaian yang akan terjadi di masa depan nanti.

sedang menulis...

- Eira bertemu Emely di pesta

- Ini juga awal bertemunya Emely dengan Deon

- Eira memperlakukan Emely dengan buruk

- Dan ............

menulis...menulis...menulis

Dan sudah selesai!! Hah akhirnya, walau sudah disingkat tapi tetap banyak yang harus aku tulis.

Aku menulis ini agar ingatan ku tentang dunia ini tidak menghilang, dan seandainya pun seperti itu, catatan ini akan berguna suatu saat nanti.

Hanya saja, aku tidak tau siapa yang menyebarkan berita palsu kepada Baginda Raja. Aku harus mencari tahu siapa dalang dari hancurnya keluarga Duke!!

Sebenarnya ada dua dugaan yang aku pikirkan,

1. Dengan sifat Eira, tidak mustahil ini penyebabnya

2. Keluarga Duke adalah keluarga berkuasa setelah Keluarga Kerajaan, tentu banyak yang mengincar kekuasaan nya

( berpikir) .....

Hah sudahlah, kepala ku seperti mau pecah. Apa aku keluar sebentar ya, aku ingin berjalan- jalan tapi boleh atau tidak...?

Au ah, toh masa Putri Duke tidak boleh ber jalan- jalan di kediaman nya sendiri. Walaupun sedang sakit pun, badan harus tetap bergerak, ya kan?

Saat ku buka lemari pakaian Eira, ...

Banyak sekali gaun gaun indah dan banyak permata.

Dilihat saja sudah terlihat tidak nyaman -_-

Ahh!! Aku melihat gaun yang sepertinya lumayan nyaman.

.......

Saat keluar jalan- jalan

Wahh, disini juga ada taman pribadi!! Benar-benar orang kaya.

Sepanjang aku berjalan, di kanan atau pun ke kiri terlihat bunga- bunga yang indah bermekaran. Ada beberapa bunga yang asing di mata ku.

Sesekali ada pekerja di kediaman Duke yang memberi salam padaku. Dan beberapa orang penting terlihat, mungkin itu adalah rekan kerja Duke. Wajah mereka terlihat ketakutan. Apa sebaiknya aku menghindari pertemuan dengan orang sekitar ya? *bingung

Tiba- tiba...

"Selamat siang Nona Duke Victoria"

Seorang pria memberi salam kepada ku. Saat aku menoleh, pria itu memakai lambang dua bilah pedang. Memberi hormat dengan santun.Tunggu sebentar, bukannya itu lambang keluarga Marquess?

.......

.......

.......

...B e r s a m b u n g ......

...( Dukungan Kalian \= Penyemangat Author❤️ )...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!