NovelToon NovelToon

IBU SUSU BABY ALAN

1

Di atas ranjang di sebuah rumah sakit terdapat seorang wanita yang sedang terbaring lemah pasca melahirkan putri pertamanya beberapa jam yang lalu. Tidak jauh dari ranjang itu terdapat seorang pria yang tak lain adalah suami dari Salsabila yang sedang duduk di sofa menunggu sang istri sadar. Di samping ranjang salsabila terdapat sebuah box bayi tempat meletakkan bayinya. Bayi perempuan yang sangat cantik, kulit putih, hidung mancung dan menggemaskan.

Tak berselang lama salsabila tersadar lalu bangun menyenderkan badannya di kepala ranjang. Ia menoleh ke samping dan bahagia melihat bayinya yang tertidur lelap di dalam boxnya. Namun, raut bahagia di wajahnya hilang seketika mendengar perkataan sang suami yang begitu menyakitkan.

" Kenapa kau melahirkan anak perempuan? Yang aku mau anak laki-laki yang akan menjadi penerus keluarga Abraham". Ucap Malik.

" Yaa Allah mas, laki-laki atau perempuan itu sama saja mereka juga pemberian dan makhluk ciptaan Allah.". Balas Salsabila sambil meneteskan air mata.

" Aku tidak mau tau , aku tidak akan mengakui dia sebagai anakku dan saya Malik Abraham dengan sadar menjatuhkan Talak tiga kepada mu Salsabila Humaira dan mulai hari ini kamu bukan lagi istriku." Ucap Malik dengan lantang lalu keluar kamar meninggalkan Salsabila yang menangis sesegukkan.

Kini salsabila harus berjuang seorang diri membesarkan anak semata wayangnya tanpa bantuan suami di sampingnya ataupun sanak saudara yang lain karena Salsabila hanyalah gadis yatim piatu.  Salsabila menikah dengan Malik Abraham hanya sebagai alat untuk melahirkan seorang penerus di keluarga Abraham yang menginginkan seorang anak laki-laki namun apa daya istri pertama Malik tak bisa memberinya keturunan sehingga ia memutuskan mencari rahim sewaan dengan bayaran tinggi. Salsabila menerima tawaran itu karena ia membutuhkan biaya dengan syarat harus menikahi salsabila walaupun hanya nikah siri karena ia tak ingin hamil di luar nikah. Namun miris ia melahirkan seorang bayi perempuan sehingga berakhir di talak.

.......

Di rumah sakit yang sama namun di ruang yang berbeda. Di ruang inap VIP terdapat keluarga yang sedang membujuk seorang perempuan untuk menyusui anaknya yang baru beberapa jam yang lalu dilahirkan olehnya.

" Sarah ayo nak susui anakmu kasian dia lapar apa kamu gak tega melihatnya menangis karena kelaparan begini." Ucap Nyonya Santi terhadap menantunya itu.

" Aku gak mau ma nanti payudaraku kendor gara-gara menyusui anak sialan itu." Ucap Sarah.

" Iya sarah ayolah ini anakmu juga." Ucap Brian kepada istrinya itu.

" Aku bilang gak mau yaa gak mau kenapa sih maksa banget mas dan aku gak akan mengakui dia anakku." Ucap sarah dengan lantang.

" Yaa Allah sarah tega sekali kamu bicara begitu, dia anak kamu yang lahir dari rahim kamu." Balas Brian

" Gara-gara melahirkan dia badan ku jadi melar dan karir model ku terganggu, menyesal aku mengandung dia, menyusahkan saja. Mending kasih susu formula saja apa susahnya sih gitu aja bingung." Ucap Sarah

" Astagfirullah sarah apa yang kamu ucapkan itu? Kamu lebih mementingkan badan mu daripada menyusui anakmu?" Ucap Brian.

" Baiklah nak kalau kamu gak mau menyusuinya gak papa yang penting kamu mau mengurusnya." Ucap Nyonya Santi.

" Gak, aku gak mau ngurusin anak sialan itu. Kalau bukan karena mas rian maksa udah aku gugurin tuh anak waktu masih di dalam perut." Ucap Sarah. Mendengar perkataan sarah membuat Brian sangat marah dan Nyonya Santi menangis.

" Keterlaluan kamu Sarah, baiklah jika itu yang kamu mau mulai hari ini saya Brian Alexander mengharamkan Sarah Andini mendekati keluarga Alexander dan saya menjatuhkan Talak tiga kepada mu Sarah Andini." Ucap Brian yang mengejutkan semua orang.

" Yes baguslah mas menceraikan aku jadi aku bisa bebas dengan pacarku dan gak perlu diam-diam pacaran di belakang mu lagi." Ucap Sarah enteng.

" Apa? Jadi selama ini kamu bermain api di belakang ku? Jawab aku sarah!". Tanya Brian dengan Amarah

" Yaa emang benar mas selama ini aku diam-diam selingkuh di belakangmu." Jawab Sarah

" Kenapa kamu lakukan itu? Apa kurang selama ini aku menafkahi mu, memenuhi semua keinginan mu? Jadi kurangnya dimana?" Tanya Brian.

" Yaa memang semua sudah kamu penuhi tapi aku gak cinta sama kamu mas, aku hanya mencintai pacarku. Kalau bukan karena harta dan paksaan dari orang tua ku mana mau aku menikah dengan mu." Jawab Sarah

Deg!

Betapa terkejut dan sakitnya hati Brian mendengar perkataan Sarah, wanita yang mati-matian ia sayangi, ia penuhi kebutuhannya nyatanya gak pernah mencintainya. Orang tua Brian pun hanya terdiam mendengar perkataan mantan menantu mereka itu. Sungguh miris, rumah tangga putra mereka yang di harapkan akan bertahan lama namun nyatanya kandas setelah satu tahun pernikahan.

2

Dokter pun menyuntikkan obat kepada bayi mungil itu dan setelah menyuntikkannya dokter beserta perawat meninggalkan ruangan tersebut. Kini bayi mungil itu tertidur nyenyak dalam gendongan omanya setelah di suntik obat. Nyonya Santi pun meletakkan bayi mungil itu di tempatnya.

" Rian apa kamu sudah menyiapkan nama untuk anakmu?." Tanya Bu Santi.

" Sudah mah, rian memberinya nama Alan Alexander."-Brian.

" Wahh nama yang bagus." - Nyonya Santi.

Drrtt..drrtt..

" Yaa honey sekarang kamu sudah dimana?." - Sarah.

"Sudah di parkiran sayang." Ucap seorang pria di balik panggilan itu.

" Oke tunggu, aku segera turun." Sarah pun segera bangkit dan turun dari ranjang menuju kamar mandi untuk berganti pakaian kemudian ia segera keluar dari ruang inap itu tanpa permisi meninggalkan keluarga Alexander.  

Hari pun tak terasa sudah sore , bayi mungil itu kembali menangis dan Nyonya Santi pun segera menggendong cucunya.

" Yaa Allah cucu oma lapar ya nak.. pah! Rian! Gimana ini kasian cucu ku kelaparan?." Tanya bu Santi kebingungan mendiamkan cucunya yang terus menangis karena lapar.  Mereka yang ada di dalam ruangan pun bingung harus bagaimana.

Di ruang yang berbeda namun masih di lantai yang sama, Salsabila sudah selesai berkemas untuk segera meninggalkan rumah sakit bersama bayinya yang di beri nama Annisa. Salsa segera keluar kamar dan berjalan menyusuri koridor rumah sakit, saat berjalan ia memdengar tangis bayi dari dalam sebuah ruang inap yang tak lain ruangan keluarga Alexander.

Salsa pun mendekati ruangan itu mengetuk pintunya dan menggeser pintu itu hingga terbuka.

" Permisi boleh saya masuk?." Tanya salsa.

" Iyaa boleh silahkan." Balas Bu Santi.

" Bu ini bayinya kenapa menangis?." Tanya Salsa.

" Cucu saya menangis karena kelaparan. Mau di kasih susu formula juga gak bisa karena dia alergi susu sapi." - Bu Santi.

" Kenapa gak di kasih ASI aja bu? Boleh saya gendong bayinya bu?." Tanya Salsa sembari meletakkan bayinya di atas ranjang

" Oh iyaa silahkan boleh. Ibunya menolak memberikan ASI dengan alasan takut *********** kendor karena menyusui dan sekarang dia pergi bersama selingkuhannya. Stok ASI di bank ASI pun sedang kosong jadi kami bingung harus bagaimana." - Bu Santi sambil memberikan bayi Raka kepada Salsa.

" Yaa Allah tega sekali ibunya. Kasian sekali kamu nak. Menyusui itu sudah kodratnya wanita setelah melahirkan." Ucap Salsa

Salsa pun menerima bayi mungil itu dan menggendongnya dan menimangnya dengan lemah lembut. 

Bayi mungil itu terlihat anteng dalam gendongan Salsa kemudian bayi itu menduselkan wajahnya di dada Salsa seolah-olah sedang mencari ASI. Salsa yang tak tega dengan bayi itu pun segera meletakkannya di atas ranjang di samping bayinya lalu ia ikut membaringkan tubuhnya dan memberikan ASI untuk bayi mungil itu. Bayi itu pun segera menyusu dengan kencangnya terlihat jelas bayi itu sangat lapar. Tak lupa juga dia menutup dadanya dengan jilbab yang ia kenakan karena di dalam ruangan itu ada. laki-laki yang bukan mahramnya.

"Pelan-pelan aja sayang minumnya gak ada yang merebutnya." Ucap Salsa sembari mengelus kepala bayi itu dengan lembut. Perlakuan Salsa terhadap bayi mungil itu tak luput dari pandangan semua orang hingga membuat mereka kagum dengan yang dilakukan oleh Salsa.

" Nak kalau ibu bokeh tau kemana suami mu? kenapa kamu sendirian di rumah sakit ini?." Tanya Bu Santi.

" Saya di talak suami saya bu beberapa jam setelah melahirkan karena saya melahirkan anak perempuan bukan anak laki-laki yang sesuai dengan keinginannya." Ucap Salsa sembari menangis.

" Astagfirullah nak kasian sekali kamu. tega banget mantan suami kamu itu, dia gak boleh bicara seperti itu apapun jenis kelaminnya itu semua sudah ketentuan Allah." - Bu Santi.

" Setelah ini apa yang akan kamu lakukan nak?." tanyanya lagi

" saya akan mencari kerja dan mengontrak rumah bu." - Salsa.

" lalu bagaimana dengan anakmu?." tanya bu Santi

" mungkin akan saya titipkan di panti asuhan jadi sepulang kerja saya ambil lagi anak saya." - Salsa

" kenapa di titipkan di panti asuhan? kenapa bukan dengan kelurga mu aja nak?." - Bu Santi.

" Saya sebatang kara bu juga tidak punya sanak saudara yang lain." - Salsa

" Ya Allah kasian sekali kamu nak. Bagaimana kalau kamu tinggal di rumah ibu aja jadi kamu bisa bekerja tanpa khawatir dengan anakmu." - Bu Santi.

" gak usah bu, saya gak mau merepotkan orang lain." ucap Salsa.

" gak merepotkan kok malah ibu senang biar ada hiburan di rumah dan maukah kamu jadi ibu susu cucu saya? saya gak tau lagi harus bagaimana mencarikan ASI untuk cucu saya." - Bu Santi.

" iyaa bu saya tidak masalah jadi ibu susunya Alan." ucap Salsa.

" alhamdulillah terima kasih nak." ucap bu Santi.

" sama-sama bu, saya juga bersyukur ibu mau menerima saya tinggal di rumah ibu."- Salsa

" sama-sama nak." ucap Bu Santi.

3

Bayi Alan yang sudah merasa kenyang pun melepaskan diri dari dada Salsa lalu tertidur pulas. Salsa yang merasa lelah pun ikut tertidur sambil memeluk bayi mungil itu. 

Keluarga Alexander yang melihat pemandang bagai ibu dan anak itu merasa terharu. bagaimana tidak, salsa yang notabenenya bukan siapa-siapa mereka bisa begitu menyayangi cucu mereka sedangkan ibu kandungnya sedikit pun tak mau memegangnya.

Tak berapa lama, Salsa pun terbangun dari tidurnya lalu menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Kemudian dia keluar kamar mandi dan duduk di sofa bersama keluarga Alexander. Suara ketokan pintu menghentikan obrolan mereka, terlihat seorang dokter dan perawat memasuki ruangan.

" Permisi tuan dan nyonya saya akan memeriksa keadaan bayinya." Ucap dokter tersebut.

" Silahkan dok." - Bu Santi. Kemudian dokter tersebut memasang stetoskop di telinga dan memeriksa keadaan bayi mungil itu.

" Bagaimana keadaan cucu saya dok?." Tanya Bu Santi.

" keadaan cucu anda sudah sehat kembali jadi ibu jangan khawatir lagi." Ucap dokter.

" Alhamdulillah kalau cucu saya sudah sembuh, jadi kapan cucu saya bisa keluar dari rumah sakit dok?." Tanya bu Santi.

" Besok pagi cucu ibu sudah boleh keluar rumah sakit jadi malam ini biarkan saja agar bisa beristirahat dengan baik." - Dokter.

" Syukurlah kalau begitu, terima kasih banyak dok atas bantuannya." - bu Santi.

" Ibu tidak perlu berterima kasih, ini sudah menjadi tugas saya sebagai dokter untuk menolong pasien saya. Kalau tidak ada lagi saya permisi sekarang bu selamat malam." Ucap dokter pamit.

" Baik dok silahkan, selamat malam." Ucap bu Santi.

Semua yang ada di dalam ruangan pun merasa bahagia karena bayi mungil itu sudah di perbolehkan pulang besok pagi.

………………

Sinar mentari pagi yang hangat membangunkan Salsa dari tidurnya. Ia pun bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengganti baju. Selesai mandi, salsa kembali membaringkan tubuhnya seraya menyusui putrinya terlebih dahulu karena anaknya bangun lebih awal. Setelah menyusui anaknya, kini ia beralih menyusui baby Alan. Baby Alan lebih banyak meminum ASInya daripada baby Annisa.

Selesai menyusui baby Alan, salsa membereskan barangnya dan bersiap sembari menunggu Brian datang untuk menjemput putranya. Tak berselang lama, Brian pun datang.

" Apa sudah siap semua?." Tanya Brian.

" Iya sudah nak." Bu Santi.

" Baiklah kita berangkat sekarang karena nanti siang rian ada pertemuan dengan client di restoran. Ayo." - Brian.

Mereka pun segera keluar kamar dan berjalan menyusuri koridor rumah sakit. Baby Annisa berada dalam gendongan Salsa sedangkan baby Alan berada dalam gendongan omanya dan Brian membantu membawa tas milik salsa. Sesampainya di depan pintu rumah sakit, Brian segera menuju parkiran untuk mengambil mobil lalu ia memasukkan barang-barang di bagasi kemudian ia memasuki mobil dan mengendarai mobil menuju pulang ke rumah yang berjarak sekitar setengah jam.

Mereka pun tiba di sebuah rumah yang terlihat mewah dengan desain klasik modern. Brian pun membunyikan klakson mobil, dan seorang penjaga pun membuka gerbang rumah lalu Brian memasukkan mobil ke dalam garasi. Mereka pun turun dan memasuki rumah dengan di sambut oleh asisten rumah tangga.

" Bi surti tolong siapkan kamar untuk nak salsa dan siapkan juga kamar untuk cucu saya. Siapkan juga dua ranjang bayi." - Bu Santi.

" Baik bu segera saya siapkan kamarnya." - bi Surti.

" Nak kamu tunggu disini ya biar kamar untuk mu di bersihkan dulu dan untuk anakmu biarkan aja satu kamar dengan Alan." Ucap bu Santi.

" Iya bu terima kasih dan maaf jadi merepotkan." Ucap Salsa.

" Tidak apa-apa nak gak merepotkan kok." - bu Santi.

" Nyonya itu dua kamarnya sudah di siapkan." - Bi Surti.

" Baik bi terima kasih." - bu Santi.

" Sama-sama nyonya." Balas bi surti.

" Nak ayo kamu masuk kamar mu dan beristirahatlah." Ucap bu Santi.

" Baik bu." Balas Salsa. Salsa pun berjalan mengukuti bi Surti menuju kamar yang telah di sediakan untuknya dan dua bayi mungil itu. Kamar mereka berada di lantai bawah rumah bersebelahan dengan mushola rumah.…

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!