NovelToon NovelToon

Kamu Target Obsesiku

Kamu

Kamu... Iya kamu intan Eka Gustiwana seorang gadis cantik usia 21 tahun keturunan Thai - indo yang menetap di Indonesia mulai dari kecil bersama orang tuanya, walaupun termasuk keluarga yang mapan dan berwibawa tidak membuat kamu ingin dikenal karena nama keluargamu.

Walau hidup berkecukupan, dengan perusahaan yang besar milik keluargamu, kamu malah memilih bekerja sebagai karyawan biasa yang dinaungi lembaga BUMN milik negara.

Kamu adalah gadis yang kuat, cerdas, berkemimpinan, tegas, ramah dan sopan. dalam jangka waktu 8 bulan bekerja kamu sudah di assessment oleh perusahaan untuk naik ke jabatan secara bertahap. membuat para karyawan lain iri padamu, namun segan padamu karena sifatmu yang lemah lembut dan tidak pendendam.

Sidoarjo, pukul 08:00 WIB

"selamat pagi" ucapmu memimpin breafing pagi karena KC (kepala cabang) sedang ada zoom meeting dengan para atasan.

"pagi" ucap para partner kerjamu dalam cabangmu.

"breafing pagi sama saya ya mbak, silahkan di reportkan kegiatannya mulai dari pagi hingga sore, mulai dari mbak elsa" ucapmu tanpa melihat ke arah para partner kerjamu.

Disinilah kamu.. seorang SAO (Senior Account Officer) wakil kepala cabang yang membantu KC dalam segala urusan mengembangkan, mengolah, mengayomi seluruh karyawan dan kinerja cabang perusahaan yang telah dipasrahkan kepadamu.

PT. PMM (PT. Permodalan Micro Madani) perusahaan yang dinaungi oleh BUMN yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa penanaman modal usaha untuk para masyarakat menengah kebawah demi melancarkan visi dan misi presiden Indonesia untuk mensejahterakan keluarga yang sederhana.

"oke sudah jam 08:30 silahkan ke lapang, hati-hati di jalan, untuk setoran max jam setengah 2, paham.." tegasmu pada mereka.

"paham mbak" balas mereka secara serempak.

"good" ucapmu seraya melontarkan senyum tulus pada mereka.

Tak lama kemudian kepala cabangmu datang menghampirimu dengan wajah yang tertekuk.

"kenapa MBK Vi ??" tanyamu padanya.

"duh Bu KA (Kepala Area) marah - marah gegara cabang Sidoarjo 2 targetnya menurun, semua cabang jadi kena semprot" keluhnya padamu dan kamu malah tertawa terbahak - bahak.

"hey.. apanya yang lucu ?" timpalnya lagi padamu.

"hahaha.. maaf mbak lucu aja lihat tampang mbak yang di tekuk kayak gitu, cuma gegara kena semprot dari Bu KA karena kesalahan cabang lain" jawabmu

"awas ya.. besok kalau kamu sudah assessment lagi buat jadi KC aku do'ain dapat KA yang galak" ucapnya yang malah membuatmu lebih tertawa.

"hahaha.. aku mah kalau di asses lagi akan aku tolak mbak Vi, atau mungkin sudah gak kerja lagi disini" ucapmu meledeknya.

"udah ah pencairan hari ini banyak aku mau bikin jadwal kita dulu mbak, cepet ambil uang di bank gih" timpalmu lagi padanya.

"hisstt.. surat pengajuan resignmu gak akan pernah mbak ACC" ledeknya sambil masuk ke ruang FAO (finan administration officer) untuk bersiap ke Bank.

"hadeehhh... repot kalau lawan sama KC yang gak mau di tinggal" gerutumu sambil memainkan ponsel menyusun jadwal pencairan hari ini.

Vita putri pramathana Kepala cabang yang sudah rasa saudara bagimu, walaupun baru berteman dalam jangka waktu yang masih baru, tapi karena sifatmu yang friendly membuat semua orang gampang dekat padamu.

Indonesia memang negara yang ramah, penduduk yang mayoritas beragama muslim tidak menyusutkan rasa sosialisasi mu.

Walaupun beda agama rasa persaudaraan selalu melekat pada sifat para manusianya di negara ini, itu sebabnya keluargamu menetap disini terutama ayahmu orang thailand yang dibuang oleh keluarganya.

Merantau ke Indonesia dengan tangan kosong dan mendapat uluran tangan dari ibumu melyana orang Indonesia, wanita yang ramah, sopan, dan pengertian, merintis usaha dari nol hingga berjaya seperti sekarang bersama ayahmu, karena cintanya pada ibumu, ayahmu mengganti namanya Gustiwana Hendrawan agar namanya yang dulu mati di hadapan keluarga besarnya di Thailand.

To be continue... ❤️

Untuk visual akan sama seperti cover cerita ini ya gaess.. nanti akan aku selipkan saat waktunya pas 😁😁

Semoga di novel pertamaku ini kalian para reader bisa menikmatinya 😘 ayo rasakan nuansa kalian para reader masuk ke dalam novel ini sebagai pemeran utama 😁

Pulang malam lagi.

Hari berjalan dengan cepat, kamu mengendarai motor dengan kecepatan sedang sambil mendengarkan musik melalui earphone di telingamu.

Sesampainya di kawasan rumah, kamu memasuki gerbang rumahmu dengan bantuan satpam yang membukanya.

"malam non intan" ucap satpam itu padamu dengan menundukan bahu sopan padamu.

" malam pak Tono" balasmu dan menundukan bahumu juga padanya.

"oh iya pak, ayah sudah pulang belum ?" tanyamu kembali padanya.

"sudah non, pak Gustiwana pulang lebih awal hari ini" jawabnya padamu.

"oh ya sudah terima kasih pak, saya masuk rumah dulu ya" pamitmu padanya.

"eh non biar pak Tono saja yang masukan motornya ke garasi" selanya

"gak usah pak saya bisa sendiri, malas jalan kaki" dustamu pada satpam itu.

Walaupun dusta tapi memang perkataanmu benar, jarak dari gerbang sampai pintu rumahmu masih berjarak beberapa meter dan sedikit menanjak ke atas, kalau jalan kaki buat orang yang pertama kali datang pasti juga bilang capek 😂

Setelah memarkirkan motormu di garasi, kamu langsung masuk ke pintu belakang yang menghubungkan langsung ke dalam rumah, berjalan menjinjit seperti maling yang takut kepergok pemilik rumah saat mau mencuri.

Eh tapi kamu kenapa gitu jalannya, kan ini rumah kamu sendiri !!😂

Saat melewati dapur dan mau naik ke lantai dua, tiba - tiba terdengar suara tegas yang akan selalu panas di telingamu.

"pulang malam lagi !!" serunya padamu sambil membaca map berkas dan menyeruput kopi hitam.

Seketika kamu berhenti dari langkahmu di tangga, dan menepuk jidat pelan sambil komat Kamit di bibir karena ketahuan mengendap - endap, lalu kamu memutar badan menuruni tangga sambil berbicara.

"oh hai ayah, kapan ayah pulang ?? intan gak ngelihat ayah tadi" sambil cengengesan.

"ayah sudah bilang kamu harus segera resign dari kerjaanmu, kerja pagi pulang malam, apa enaknya kerja disana padahal disini kamu bisa bekerja di perusahaan ayah yang lebih bisa terjamin" timpalnya padamu.

"sudahlah ayah ini sudah malam, intan lelah mau istirahat" balasmu sambil memutar bola matamu malas dan berbalik menaiki tangga.

"kamu sebentar lagi akan menikah jangan biasakan sifat membangkangmu itu intan" tegasnya dengan intonasi lebih tinggi.

"intan tau kalau sebentar lagi akan menikah, intan juga sudah mengajukan surat resign tapi belum ada ACC dari pusat, intan juga gak mau menganggur sambil nunggu hari pernikahan, itu membosankan" jawabmu dengan santai di pertengahan tangga tanpa berbalik.

"kamu bisa bekerja di perusahaan ayah nak, bahkan Nizam juga memperbolehkanmu kerja di perusahaannya juga" ucap ayahmu dengan nada sedikit lembut. Dan kali ini kamu membalikkan badan menatap ke arah ayahmu.

"ayah... intan gak mau bekerja di perusahaan bagus karena kekuasaan, intan ingin mandiri, berjuang dengan kemampuan intan sendiri"

"kamu bisa masuk ke perusahaan ayah nak, bagian apapun yang kamu mau, ayah menyekolahkanmu jurusan accounting agar bisa membantu kakakmu di perusahaan" ucapnya dengan wajah nanar.

"sudah berapa kali ayah dan kakak bahas ini sama intan, dan intan gak mau yah.. intan mau seperti alm mama yang di sayangi banyak orang" timpalmu pada ayahmu dan berlalu naik ke kamar.

Tak lama kemudian suara mobil terdengar, dan pintu rumah terbuka. seorang pria tegap lengkap dengan tas kerjanya memberikan tas itu kepada maid yang telah membukakan pintu untuknya, dia perjalan penuh wibawa dan melihat seorang pria paruh baya duduk di sofa tengah memandangi bingkai foto.

"ayah masih disini ??" tanya pria itu padanya.

"oh kamu sudah pulang nak" balasnya pada pria itu yang tetap mengamati foto seorang wanita cantik tengah menggendong bayi mungil yang lucu.

"Andre baru saja selesai meeting dengan klien yah, ayo ini sudah malam sebaiknya ayah istirahat, Andre antar ayah ke kamar" ajak pria itu padanya.

"ndre... sebaiknya kita tidak usah memaksa intan lagi, dia memang seperti mamanya, keras kepala kalau dilarang membuat orang lain tersenyum" timpalnya pada pria itu.

"iya yah.. Andre mengerti, intan memang duplikat dari mama, biarkan saja dia melakukan semua keinginannya, ayo Andre antar ke kamar yah" balas pria itu mengerti akan semua maksud dari ayahnya.

"ayo nak" ucapnya sambil menganggukkan kepala.

"Lihatlah sayang.. putri kita sama sepertimu, keras kepala, tidak mau dilarang kalau dengan masalah kemasyarakatan, bahkan Andre putra kita juga mengatakannya" Batinnya dalam hati dengan ukiran senyum penuh arti.

To be continue... ❤️

Reuni antar sahabat.

Hari berjalan secara bergantian, hari yang selalu di nanti oleh setiap orang untuk menghilangkan rasa letih karena bekerja.

Weekend donk pastinya.. kamu hari ini ada janji dengan sahabatmu namanya dindana, dia sahabat karirmu yang bekerja dalam 1 perusahaan denganmu dulu saat kamu baru 2 bulan bekerja disana, karena sifat kalian yang sama dalam berprinsip untuk kerjaan membuat kalian berdua sangat cocok dalam berteman hingga jadi sahabat seperti sekarang.

"hallo.. mbak Din dimana ? aku sudah di parkiran Lippo ini" ucapmu dengan seseorang dibalik telfon itu, siapa lagi kalau bukan dindana sahabatmu yang punya janji denganmu hari ini.

"oh oke di Buti ya.. aku masuk kalau gitu, tunggu disana" tambahmu sambil mematikan ponsel lalu masuk kedalam mall.

Sesampainya di dalam Buti, stand baju yang ada di mall tersebut, dindana menarik tanganmu dan memintamu untuk memilihkan beberapa baju untuknya, hampir 30 menit kalian berkutik di dalam sana hingga beberapa stel baju pilihanmu untuknya telah dibayar dindana di kasir.

Sambil berbincang - bincang masalah kerjaan dan kasmaran kalian berdua pergi ke lantai atas untuk makan, dan istirahat karena lama berjalan untuk berbelanja.

"eh mbak tun, kamu jadi bulan berapa nikahnya ? aku lupa" ucap dindana padamu.

"hadeeh.. kamu tuh ya mbak din, setiap ketemu selalu tanya masalah itu, FAO apa'an gampang lupa" ejekmu malas karena dindana selalu membahas masalah pernikahanmu.

"eh eh.. kalau masalah kerjaan kepalaku ini topcer, aku kangen banget sama kamu mbak tun lama banget kita gak ketemu, gimana cabang barunya sekarang ?" ucapnya yang membuatmu sedih.

Bagaimana tidak, dulu saat kamu masih menjadi AO (Account Officer) dindana juga AO, dan waktu di lapang selalu kalian habiskan berdua, bahkan kendala lapang juga kalian selalu menyelesaikannya dengan baik, sampai akhirnya kamu assessment SAO karena progress kinerjamu dan Dindana di tarik untuk jadi FAO karena sudah tidak tahan lagi menghadapi kendala lapang, dan memilih menerima tarikan sebagai FAO yang selalu berada di kantor menunggu setoran uang para AO dari lapang.

"aku juga kangen mbk Din sama kamu, cabangku yang baru sangatlah baik, yah walaupun pasti ada pengusul yang syirik" jawabmu pada dindana dan dia malah menertawakanmu.

"hahaha... sudah biasa ya yang kayak gitu mbak tun, mana ada intun ini baperan, prinsipnya kan aku kerja cari uang bukan cari teman" timpalnya padamu.

"hahaha... itu sudah tau kamu mbak Din" sautmu padanya.

Kamu dan Dindana saling bercerita hingga datang seorang pelayang yang mengantarkan pesanan kalian, tanpa tunggu lama kalian memakan pesanan itu dengan sambil sedikit bercerita dan tertawa.

"oh ya mbak tun, habis ini liburan panjang rencana mau kemana" tanya dindana padamu di sela makan kalian.

"hmm aku gak tau mbak Din, tapi Minggu lalu mas Nizam mau ngajak aku ke pantai liburan nanti" jawabmu jujur padanya.

"ciyee... awas ya jangan honeymoon dulu sebelum nikah" ejek dindana padamu.

"hahaha... apa'an di mbak, aku tuh liburannya bareng semua keluarga, ayah, kak Andre, mas Nizam, ibu Sonya, ayah Rizal semuanya deh pokoknya ikut" jelasmu panjang lebar pada dindana.

"asyik banget yang mau liburan, untung kita disini ya, jadi libur lebarannya 2 Minggu, kalau di daerah Indonesia timur sana yang penduduknya mayoritas Kristen libur cuma 1 Minggu" ucap dindana dan kamu cuma mengangguk - anggukan kepalamu mengerti.

"iya aku sudah baca memonya, yah aku bersyukur tinggal di daerah yang penduduknya mayoritas muslim, jadi bisa ngerasain libur panjang kayak anak sekolah" ucapmu sambil tertawa dan di susul suara tawa dindana juga.

Tak terasa hari telah berganti sore, selesai sudah reuni kalian berdua untuk hari ini, kalian pergi bersama ke parkiran mall. sambil menenteng beberapa paper bag. Hingga akhirnya terpisah di pertigaan jalan raya karena arah pulang kalian berlawanan.

Sesampainya di rumah kamu langsung masuk kamar dan meletakkan belanjaanmu di sofa kamar sambil mengeluarkan beberapa barang itu dadi peper bag.

"jam tangan ini akan cocok dikenakan mas nizam" batinmu sambil tersenyum mengamati jam tangan yang tadi kamu beli.

kring... kring...

Suara ponsel yang membuyarkanmu dari lamunan, setelah itu kamu bergegas mengambil ponselmu di dalam tas dan saat melihat layar ponsel itu senyumu semakin merekah melihat nama yang ada dalam layar ponselmu.

"hallo... iya mas ada apa ?" tanyamu untuk orang disana.

"aku sudah sampai di rumah, kapan mas pulang dari sana ?" perbincanganmu dengannya.

"oh 1 Minggu lagi, ya udah hati-hati selalu jaga kesehatan disana" nasehatmu untuknya.

"iya aku juga merindukanmu, bye" ucapmu mengakhiri panggilan itu dan pergi ke kamar mandi.

To be continue... ❤️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!