NovelToon NovelToon

The Queen

01.

Amsterdam, Belanda.

Seorang perempuan sedang tertidur dengan pulas. Tapi tiba tiba suara alarm ponselnya berbunyi. Membuatnya terbangun, karena merasa terganggu.

Kemudian mematikan alarm tersebut, merenggangkan semua otot tubuhnya. Lalu turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah jendela yang otomatis gordennya terbuka ketika perempuan itu berdiri di depannya.

Membuat sinar matahari langsung masuk ke dalam dan memperlihatkan pemandangan kota yang begitu indah, setelah gorden terbuka.

Aleena Michel Vander

Adalah bos mafia, pemimpin besar (Ketua/pendiri) dari semua kalangan geng mafia yang ada di belanda.

Seperti geng mafia tiger, dragon, cobra, scorpion dan bloods. Sedangkan gengnya sendiri bernama Vander dan dirinya di juluki dengan sebutan Beauty Vander. Di ambil dari nama belakangnya.

Mempunyai anggota 10.000, di tambah dengan anggota dari geng lainnya. Sehingga bertambah banyak. Bukan hanya di belanda saja, tapi di negara lainnya seperti italia, jepang, amerika yang bekerja sama dengannya.

Gengnya dan lainnya, beroperasi dalam membasmi, memberantas, memusnahkan semua kejahatan yang di lakukan dengan sengaja. Entah itu pembunuhan, korupsi, pelecehan dan kejahatan lainnya.

Hingga tidak sedikit orang yang menentang atau memusuhinya, atau ingin menghancurkan juga membunuhnya.

Selain itu, alee mempunyai paras yang sangat cantik, pintar, kejam, mahir berkelahi/menembak, pandai mengatur mimik wajah sesuai keadaan.

Flasback

Apartemen, Kemarin malam.

Beberapa orang dengan penampilan serba hitam masuk ke dalam apartemen alee yang minim dengan pencahayaannya. Orang orang itu melihat sekeliling, berjalan menuju kamarnya sambil menondongkan senjata yang mereka bawa.

Sedangkan alee bersembunyi di tempat yang mungkin tidak bisa mereka temukan. Sebelumnya alee terbangun, karena merasakan ada orang yang masuk ke dalam apartemennya.

Dan mengambil senjata yang ada di bawah bantalnya, kemudian bersembunyi. Setelah orang itu masuk ke dalam kamarnya, alee keluar dari tempat persembunyiannya dengan pelan tanpa suara.

Di sana, alee bisa melihat bahwa ada 3 orang yang masuk dengan senjatanya. Kemudian alee mengarahkan senjatanya ke arah mereka, lalu menarik pelatuknya.

Dor.. dor.. dor..

Suara tembakan terdengar beberapa kali di dalam apartemen alee, kamarnya. Satu persatu alee tembak sampai mereka semua tumbang dan tergeletak di lantai dengan bersimpah darah.

Membuat kamar alee berantakan, terutama lantainya menjadi kotor akibat darah mereka yang keluar. Mereka sudah mati atau sudah tidak bernyawa.

Alee berjongkok dan sekilas melihat sesuatu di tangan mereka yang tidak asing baginya. Alee menarik baju lengan salah satu mereka, dan melihat sebuah tato.

"Hoe durft hij zijn mannen opdracht te geven mij te vermoorden (*Berani sekali dia menyuruh anak buahnya untuk membunuhku)" alee, setelah melihat tato tersebut dan mengetahui pelakunya.

Kemudian menghubungi seseorang untuk membereskan semua masalah yang terjadi di dalam apartemennya juga orang yang menyuruh mereka*.

"Kom nu naar mijn appartement (Segera ke apartemenku sekarang juga)" alee.

Di tempat lain

Seorang perempuan keluar dari mobilnya dan berjalan masuk ke rumahnya. Tapi tiba tiba berhenti berjalan, karena ponselnya berbunyi dan mengangkatnya.

Meena Aprilia

Bos mafia dari geng kitty. Musuh bebuyutan alee, orang yang ingin menghancurkan alee, bahkan membunuhnya. Tapi selalu gagal, karena alee selalu beruntung dan malah balik melawannya.

"Is het leuk? (Apakah menyenangkan?)" Alee. "U (KAU)" meena, mengenal suara tersebut. "Je staat toch voor je huis? (Kau sedang berdiri di depan rumahmu kan?)" Alee. "Hoe weet je dat? Wat wil je? (Bagaimana bisa kau tahu? Apa maumu?)" Meena.

"Bij voorbaat mijn excuses, ik weet dat je grote huis het huis is dat je ouders hebben achtergelaten. Maar.. (Sebelumnya aku minta maaf, aku tahu kalau rumah besarmu itu, adalah rumah peninggalan orang tuamu. Tapi..)" alee.

Duarr...

Suara ledakan yang berasal dari depan, lebih tepatnya adalah rumahnya. Meena terkejut dengan kejadian yang terjadi di depan matanya. Lalu mundur beberapa langkah.

Meena melihat rumah peninggalan orang tuanya yang hancur, runtuh berantakan, tak tersisa.

"Ik zal je niet vermoorden, want het is nog niet jouw tijd om te sterven (Aku tidak akan membunuhmu, karena belum waktunya kau untuk mati)" alee. "U (KAU)" geram meena.

"Als je dat nog een keer doet, ontploft je huis terwijl je erin zit. Je bent geen partij voor mij, dus zoek nooit de minste problemen met mij.

(Jika kau melakukan itu lagi, rumahmu akan meledak selagi kau ada di dalamnya. Kau bukan tandinganku, jadi jangan pernah mencari masalah sedikit pun denganku)" alee. Panggilan berakhir

"jij klootzak alee (Bre****k kau alee)" teriak meena marah.

End

Kembali ke alee

Alee keluar dari apartemennya dengan penampilan yang sudah rapih dan cantik, seperti biasanya. Masuk ke dalam mobil dan berangkat menuju bandara.

Hari ini alee akan berangkat ke negara pamannya. Kemarin sore, pamannya menghubunginya, untuk membantunya dan otomatis alee harus pergi menemui pamannya.

Karena alee tidak enak kalau menolak permintaannya. Sebab pamannya adalah orang yang telah merawat alee sejak orang tuanya meninggal.

Di perjalanan

Di dalam mobil, alee di temani oleh satu orang perempuan dan satu orang pria. Mereka adalah Laurens Francisca & Lucas Bergen. Sahabat, sekaligus orang ke percayaannya dan juga mereka bisa dan mengerti bahasa alee.

"Berapa lama kau di sana?" Cisca. "Tidak tahu" alee. "Apa yang terjadi sebenarnya?" Lucas. "Paman tidak memberitahu masalahnya" alee.

"Apa kau yakin akan pergi sendiri dan tidak mengajak kita?" Cisca. "Iya, aku pergi sendiri saja" alee. "Tapi, kalau terjadi sesuatu denganmu bagaimana?" Lucas.

"Tidak akan terjadi sesuatu denganku, aku akan baik baik saja" alee. "Baiklah, tapi kalau terjadi sesuatu, segera hubungi kita" lucas. "Iya" alee mengangguk.

"Jangan lupa, kirim barang dan koperku. Nanti aku beritahu alamatnya" alee. "Iya" cisca. "Selama aku tidak di sini, aku serahkan semua urusan pada kalian" alee.

"Tenang saja, kita akan mengurus semuanya dengan baik selama kau tidak ada" lucas. Cisca mengangguk setuju. "Aku percaya pada kalian" alee.

****

Gedung pengadilan

Ruang sidang

"Sepuluh kasus klinis yang di lakukan di amerika serikat membuktikan keamanan morfin dan bahan utamanya, studi klinis menunjukan morfin sangat efektif dalam perawatan nyeri akut dengan risiko minimal. Telah sukses memenuhi semua uji klinis di prancis, jerman dan belanda pada tahun 2020" seseorang dalam TV.

"Klaim kematian akibat efek samping dari uji coba pengobatan masih belum terbukti. Penggugat hanya memancing media dengan bukti tak jelas" Rey (pengacara mark).

Rey Bastian adalah pengacara yang bekerja di Firma Hukum Mark. Yang menjadi pengacara Perusahaan Orlando.

"Semua korban meninggal terbukti karena serangan jantung dan tak punya riwayat penyakit terdahulu" Excel (pengacara petrus)

Excel Emanuel adalah pengacara yang bekerja di Firma Hukum Petrus. Pengacara yang cukup hebat, karena pernah memenangkan beberapa kali sidang.

"Satu orang punya gangguan jantung, yang lain mengidap paru paru, dan satu lagi mengidap tekanan darah rendah" rey.

"Klaim tersebut di ambil secara paksa dari rekam medis para mendiang. Paramedis ambulans bersaksi, bahwa itu gejala overdosis obat obatan" excel.

"Paramendis bukanlah dokter ahli. Mereka hanya menyatakan gejala eksternal" rey. "Yang mulia, ini bukti rekaman percakapan dengan seorang objek uji coba obat. Farmasi voller memaksanya memberi kesaksian palsu untuk membungkam yang lain. Rekaman ini jelas menyatakan.." excel terhenti.

"Yang mulia, brian dewa pemilik suara rekaman itu, menyerahkan diri ke polisi karena bersumpah palsu satu jam yang lalu. Ini laporan interogasi sebagai bukti" rey.

"Saksi bersumpah palsu dan berencana minta uang kepada farmasi voller melalui jaksa penggugat. Namun, dia merasa bersalah dan memutuskan untuk menyerahkan diri" rey.

"Yang mulia, itu opini pribadi dari saksi karena kesaksian palsunya belum terbukti, maka rekaman ini bisa di terima dalam sidang" excel.

"Hal itu akan di putuskan setelah tuduhan sumpah palsu telah di tetapkan. Sidang berikutnya akan di adakan di sini minggu depan. Sidang di akhiri" hakim.

Sidang pun selesai, semua orang keluar termasuk excel dan chris (asisten).

Chris Jerry adalah asisten excel yang sama bekerja di Firma Hukum Petrus. Selain menjadi asistennya, chris juga adalah teman excel dan sudah mengganggap seperti keluarga.

"Kita gagal lagi" chris. "Belum waktunya mungkin. Kita lihat saja ke depannya" excel. "Iya, kita pasti bisa mengalahkannya" chris. Excel mengangguk, lalu mereka pergi.

Bersambung...

02.

Bandara internasional

Alee sampai, setelah menempuh beberapa jam di perjalanan. Dan langsung pergi keluar, lalu masuk ke dalam taksi, yang ada di sekitar bandara.

"Pergi ke alamat ini pak" alee, menunjukan alamat tersebut pada supir taksi. "Baik nona" supir. Lalu mobil pun berangkat ke tempat tujuan. Sebelumnya pamannya sudah memberikan alamatnya.

20 menit kemudian

Alee keluar dari taksi, setelah membayar biaya. Dan melihat gedung besar yang menjulang tinggi di depannya. Itu adalah gedung milik pamannya.

Gedung petrus (firma hukum)

"Permisi, apa anda nona alee" seseorang tiba tiba. Alee yang mendengar namanya di panggil langsung melihat ke samping, di mana seorang pria sedang berdiri di dekatnya.

"Iya benar, saya alee" alee. "Saya daniel, asisten presdir" daniel. Alee hanya berO. "Presdir sudah menunggu nona di dalam. Mari masuk ke dalam" daniel. Alee mengangguk, lalu mengikuti daniel di belakang.

Setelah masuk, semua orang melihat ke arah mereka, terutama alee. Membuat orang orang mulai berbisik dan membicarakannya.

"Siapa yang bersama asisten daniel? Tidak tahu. Cantik sekali. Iya benar, tapi kenapa auranya sangat tajam. Aku juga merasakannya. Mungkin pengacara baru. Bisa jadi" mereka.

Ruang presdir

Daniel mengentuk pintu lebih dulu, kemudian masuk bersama alee di belakang. Setelah masuk alee melihat seorang pria yang tidak terlalu tua duduk di kursi sambil melihat ke arahnya.

Mike Petrus

Pamannya, sekaligus presdir di firma hukum petrus. Firma hukum yang didirikan pamannya sejak berusia 25 tahun. Dan sekarang sudah 15 tahun berdirinya.

Tak sia sia hasil kerja keras pamannya selama 15 tahun, membuahkan hasil yang bagus. Di mulai dengan firma hukum kecil, sederhana sampai menjadi firma hukum besar kedua di negara ini.

"Presdir, nona alee sudah di sini" daniel. "Kau bisa kembali ke ruanganmu" mike. "Baik presdir" daniel, pergi keluar. Mike berdiri dan menghampiri ke ponakannya alee.

"Paman. Aleena" mereka, berpelukan beberapa menit dan kembali melepaskannya. "Duduk dulu di sana" mike. Alee mengangguk, mereka duduk di sofa.

"Bagaimana kabar paman selama ini?" Alee. "Paman baik baik saja, bagaimana denganmu?" Mike. "Alee baik" alee. "Astaga, kau semakin cantik saja seperti ibumu"mike. Alee tersenyum.

"Ohya, sebenarnya ada masalah apa? Sampai paman meminta bantuan alee?" Alee. "Sebenarnya ada masalah yang cukup sulit" mike. "Maksudnya?" Alee.

"Firma hukum paman sedang menangani masalah kasus perusahan orlando (multi bidang). Masalah tentang pembuatan obat nyeri dengan menggunakan bahan yang berbahaya dan melakukan uji coba pada orang orang.

Sehingga orang yang menjadi objek penelitian tersebut mengidap penyakit, bahkan sampai meninggal. Dan obat yang sudah selesai, mereka gunakan untuk para pasien di rumah sakit sebagai obat penahan nyeri" mike.

"Apa!! Mereka sudah keterlaluan" alee. "Sudah banyak korban yang berjatuhan, tapi pihak rumah sakit menyatakan bahwa mereka meninggal akibat serangan jantung.

Dan keluarga korban tidak terima dengan pernyataan tersebut, karena menurut keluarganya korban tidak mempunyai riwayat sakit jantung.

Semua keluarga korban meminta pertanggung jawaban, tapi pihak rumah sakit mengabaikannya. Sampai mereka melapor dan meminta bantuan pada firma hukum paman untuk menangani masalah ini" mike.

Alee hanya diam, mendengar penjelasan pamannya.

"Dan sudah beberapa kali sidang, tapi hasilnya selalu kalah. Karena bukti yang kita dapat belum cukup kuat untuk melawannya dan juga mereka sudah bekerja sama" mike.

"Maksud paman, mereka menyuap hakim supaya pihak mereka yang menang dan bukti yang sudah di kumpulkan semuanya kurang akurat" alee. "Benar" mike.

"Baiklah, alee mengerti. Serahkan saja semuanya pada alee. Akan alee selesaikan sampai tuntas. Tapi, paman tahukan kalau alee seperti apa?" Alee.

Mike terdiam, mengetahui seperti apa ke ponakannya itu, seorang bos mafia di belanda. Walau pun dalam hatinya, mike selalu khawatir. Tapi tidak bisa melarangnya.

"Silahkan, terserah alee mau menggunakan cara apapun untuk menyelesaikan masalah itu. Paman akan melindungi, apapun yang terjadi nanti" mike. "Baiklah" alee.

****

Setelah menemui pamannya dan membicarakan soal permasalahan. Alee langsung pergi dan mencari apartemen untuk di tinggalinya selama di sini dan tak lama alee langsung menemukan yang cocok menurutnya.

Apartemen

Alee sekarang sudah berada di apartemen miliknya dan langsung mengirim pesan pada cisca untuk mengirim koper dan barangnya ke alamat yang di kirimnya.

Setelah itu, alee berbaring di tempat tidur dan tak lama kemudian tertidur. Mungkin karena tubuhnya merasa lelah, capek, karena setelah sampai di sini, alee langsung pergi menemui pamannya tanpa istirahat sedikit pun.

3 jam kemudian

Alee terbangun dan mencari ponselnya untuk melihat jam berapa sekarang. "Jam 4, sudah 3 jam aku tidur" alee, duduk. Tiba tiba suara bel apartemennya berbunyi.

Alee langsung pergi ke depan untuk melihat siapa yang datang. Mungkin saja itu barang dan kopernya yang di kirim cisca.

Membuka pintu dan ternyata benar, di depannya seorang kurir dengan barang kirimannya. "Permisi nona, apa benar ini dengan alamat tersebut dan atas nama Aleena Michel Vander" kurir.

"Iya benar, dengan saya sendiri" alee. "Ini ada kiriman paket untuk anda dari Laurens Francisca, belanda" kurir, memberikan sebuah kotak besar yang berisi koper dan barangnya.

"Silahkan tanda tangan di sebelah sini" kurir. Lalu alee menanda tangani sesuai apa yang di minta kurir. "Kalau begitu, saya permisi nona" kurir. "Terima kasih" alee.

Kurir pun pergi, dan alee membawa paket tersebut ke dalam apartemennya dengan cara mendorongnya. Karena lumayan berat.

****

Besoknya

Gedung petrus

Alee pagi pagi sudah berangkat ke tempat pamannya, sesuai perintah pamannya untuk kembali lagi ke tempat tersebut. Dan sekarang alee sudah berada di ruangan pamannya dan menunggu ke datangannya.

Ruang presdir

Tak berapa lama, pintu terbuka dan masuklah paman dan asistennya. "Selamat pagi" alee, bangun dari duduk setelah melihat mereka masuk. "Pagi alee, maaf sudah menunggu lama" mike.

"Tidak, alee juga baru sampai kok" alee. "Silahkan duduk" mike. Kemudian alee duduk kembali, dan pamannya duduk di kursi ke besarannya, di depan alee.

"Daniel" mike. "Iya presdir" daniel, yang sedari tadi berdiri di samping alee. "Panggil pengacara excel ke sini, sekarang juga" mike. "Baik presdir" daniel, pergi. "Tunggu sebentar" mike. Alee mengangguk.

Tak lama kemudian, alee melihat daniel dan seorang pria yang tak di kenal masuk. Dan mungkin itu pria yang di maksud pamannya, pengacara excel.

"Presdir, pengacara excel sudah ada di sini" daniel. "Permisi presdir, ada apa anda memanggil saya ke sini? Apa mau membicarakan tentang sidang kasus tersebut" excel.

"Iya, saya tahu kau gagal lagi dalam sidang" mike. "Saya minta maaf" excel, merasa salah. Semua melihat ke arahnya. "Tidak masalah. Ohya, ini perkenalkan aleena" mike.

Aleena berdiri. "Aleena, Excel" mereka berkenalan, berjabat tangan dan melepaskan kembali. "Alee akan membantumu dalam menangani semua masalah kasus perusahaan orlando" mike.

Excel mengangguk. "Dan mulai sekarang, kalian akan menjadi patner kerja untuk menyelesaikan kasus tersebut sampai masalah itu selesai. Kalian mengerti" mike. "Mengerti" mereka.

Bersambung...

03.

Ruang Excel

Sekarang alee berada di ruangan excel, setelah berbicara dengan pamannya dan menyuruhnya untuk ikut excel, membahas tentang kasus tersebut.

Alee juga sudah berkenalan dengan asistennya excel yang bernama chris. Dan sekarang mereka sedang berdiskusi membahas tentang kasus tersebut.

Tiba tiba, TV yang di ruangan Excel menayangkan tentang siaran Brian Dewa. Otomatis, mereka yang sedang berdiskusi berhenti dan mendengar juga melihat berita tersebut.

"Kau membuat pengakuan demi korban farmasi voller waktu itu. Apa benar semua itu bohong?" Reporter. "Iya, maaf" brian. "Kenapa kau berbohong?" Reporter. "Maafkan aku" brian.

"Apa ada pesan untuk korban?" Reporter. "Maaf sudah membuat keributan. Aku minta maaf kepada semua orang. Maaf" brian.

Excel mematikan TV nya, setelah berita selesai. "Siapa dia?" alee. "Dia adalah Brian Dewa, salah satu orang yang menjadi objek penelitian farmasi voller" excel.

"Yang memberikan ke saksian pada kita, akan tetapi mereka mungkin memaksanya dan mengancamnya sehingga dia sekarang berbohong bahwa, bukti yang kita dapat kan adalah palsu" chria.

"Dan sekarang, lihat akibat perbuatannya sendiri. Mungkin dia akan di penjara atau bisa jadi mereka membunuhnya untuk menghilang kan saksi mata" excel. "Karena dia adalah kunci satu satunya yang mengetahui semuanya ke jadian tersebut" excel.

"Aku mengerti" alee, yang sedari tadi hanya diam mendengar mereka menjelaskan. "Perlihat kan semua informasi dan bukti tentang kasus tersebut padaku. Aku ingin mempelajarinya" alee.

Excel dan chris saling melihat, seperti sedang berbicara lewat mata. Alee hanya melihat mereka. "Mana, aku mau melihatnya" alee. Excel mengangguk, mengizinkannya.

"Sebentar" chris, lalu mengambil semua dokumen yang di inginkan alee dan membawanya, lalu meletakannya di depan alee.

"Ini semua dokumen tentang informasi dan buktinya" chris. "Terima kasih" alee. Chris mengangguk, lalu alee langsung membuka dokumen tersebut, memeriksanya satu persatu.

Melihat itu, mereka kembali ke meja masing masing. Karena tidak ingin mengganggu alee yang sedang fokus dan serius dalam membaca dan memeriksa dokumen tersebut.

2 jam kemudian

Alee sudah membaca dan memeriksa, juga mempelajari semua dokumen tentang kasus tersebut.

"Astaga, mereka itu" alee terhenti, karena sadar bukan hanya dirinya saja yang berada di ruangan ini. "Bolehkan aku mengumpat sebentar" alee. "Silahkan" chris. Mereka berdua melihat ke arah alee.

"Sungguh perusahaan keparat. Mereka melakukan ke jahatan seperti yang di lakukan mafia. Memangnya tahu apa itu mafia?" alee. Excel dan chris sedikit terkejut, mendengar alee mengucapkan itu.

"Itu bukan rahasia lagi. Beberapa pengacara membantu mereka dan bekerja sama" chris. "Mereka ke terlaluan. Begitu juga dengan firma hukum mark yang merupakan pengacaranya dan partnernya" alee.

"Iya benar" chris. "Para keparat itu harus di beri pelajaran" alee. "Iya benar" chris. Setelah itu, alee berdiri. "Mau ke mana?" chris, melihat tiba tiba alee berdiri.

"Aku mau pulang" alee. "Pulang?" chris. Alee mengangguk. "Memangnya sudah selesai dan mengerti?" chris. "Iya, aku sudah mempelajarinya" alee. "Apa masih butuh yang lainnya?" chris.

"Tidak usah, sudah cukup dan aku sudah mencatat semua point point pentingnya" alee, menunjukan buku catatannya. "Baiklah, silahkan" chris. "Aku pulang duluan" alee. Chris mengangguk, sedangkan excel hanya diam, melihat ke pergian alee dari ruangannya.

****

Gedung Mark

Rey sedang duduk santai sambil meminum kopinya di ruangannya. Tiba tiba, pintu ruangannya terbuka dengan keras dan ternyata asistennya, morgan.

"Astaga, ada apa denganmu? Kenapa begitu gelisah?" rey. "Bos, itu.. itu, peneliti" morgan, gagap karena tersedat nafasnya. "Bicara yang benar" rey. Kemudian morgan menarik nafas, sebelum bicara.

"Bos, tadi tim farmasi voller menghubungi, katanya salah satu peneliti menghilang" morgan. "Apa??" rey, terkejut. "Dan sekarang belum di ketahui ke mana perginya peneliti itu" morgan. "Kita pergi ke sana sekarang" rey, pergi di ikuti morgan.

Farmasi voller

"Sudah 2 hari berlalu, kenapa baru bilang sekarang?" rey kesal. "Maafkan kami" dokter. "Astaga, yang benar saja. Aku sudah menyuruh kalian untuk mengawasi semua peneliti tersebut" rey marah.

"Maafkan kami" dokter. "Bagaimana jika peneliti yang kabur itu membeberkan semua, kita akan kalah di kasus ini. Apa direktur sudah mengetahuinya?" rey.

"Belum" dokter. "Jangan beritahu dulu pada direktur" rey. "Baik" dokter. Setelah itu mereka pergi meninggalkan farmasi voller.

"Ini membuatku gila" rey kesal. "Bos, jika peneliti itu menemui pengacara excel atau yang lain bagaimana? Semua rahasia akan terbongkar" morgan. "Tidak akan, aku yakin itu" rey. "Baiklah" morgan.

****

Langit semakin gelap, excel dan chris sedang dalam perjalanan menuju pulang ke rumah. Rumah mereka sampingan, sehinga berangkat atau pulang kerja selalu bersama.

Tiba tiba, ponsel excel berbunyi. Menandakan ada panggilan masuk. "Nomor tidak di kenal?" excel heran, tapi tetap mengangkatnya.

"Hallo" excel. "Apa benar ini dengan pengacara excel?" seseorang. " Iya, saya sendiri. Dan ini dengan siapa?" excel. "Saya peniliti dari farmasi voller" seseorang. "APA!!" excel terkejut.

"Saya melarikan diri dari farmasi voller dan sekarang sedang bersembunyi di suatu tempat" seseorang. "Ada apa?" excel. "Saya ingin memberitahu yang sebenarnya tentang percobaan obat tersebut" seseorang. "Baiklah, kirim alamatnya" excel.

"Baik" seseorang. "Saya akan ke sana sekarang juga" excel. "Baik" seseorang. Kemudian panggilan berakhir dan beberapa menit, pesan masuk yang ternyata sebuah alamat dari si penelepon tadi.

"Kita ke alamat ini sekarang juga" excel, memberitahu pada chris. "Hah, sekarang?" chris. "Iya, cepetan" excel. "Baiklah" chris. Mereka pergi ke alamat tersebut.

1 jam kemudian

Akhirnya mereka sampai di alamat tersebut. "Apa tidak salah ini tempatnya?" excel, melihat rumah yang sudah terlihat tidak layak di huni. "Iya, sesuai alamat yang kau berikan" chris.

Lalu mereka turun dari mobil. "Sebenarnya kita mau menemui siapa di tempat seperti ini?" chris. "Nanti juga kau tahu" excel. Berjalan menuju rumah tersebut, kemudian mengetuk pintu.

Tak lama, pintu terbuka dengan sedikit dan seseorang mengintip dari dalam rumah.

"Hallo, saya pengacara excel" excel. Sedang kan chris hanya diam dan melihat. Orang tersebut membuka pintu dengan lebar, setelah mendengar nama pengacara excel yang di hubunginya tadi. Dan mereka pun masuk.

****

Di tempat lain

Seseorang sedang duduk santai dengan di temani secangkir kopi sambil melihat pemandangan dari atas balkon rumahnya.

Voller Orlando adalah seorang pengusaha, sekaligus direktur perusahaan Orlando. Perusahaan yang bergerak di multi bidang. Seperti properti, rumah sakit, farmasi voller dan masing banyak lainnya.

Tiba tiba asistennya, rafael datang dengan terburu buru dan gelisah.

"Bos" rafael. "Kenapa? Ada apa?" voller. "Ada hal mendesak" rafael. "Apa itu?" voller. "Orang kepercayaan bos yang di farmasi bilang, katanya ada salah satu peneliti yang melarikan diri" rafael.

"APA!!" voller marah. "Saya sudah menyuruh orang untuk mencarinya" rafael. "Suruh rey datang menemuiku besok" voller. "Baik bos" rafael.

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!