Akbar bayu dirgantara,32 tahun.Anak tunggal dari diego dirgantara dan Mayasari Dirgantara.Mengalami kecelakaan dan membuatnya cacat.Kekasih yang dicintainya pergi meninggalkannya bersama pria lain.
Seruni Septina Prayoga,22 tahun.Putri pertama dari Wisnu Prayoga dan Larasati.Hidupnya penuh misteri yang dia sendiri tidak mengetahuinya.
~
Cuaca pagi itu sangat cerah,seorang pemuda tampan dengan tubuh atletis sedang duduk menikmati sarapannya di taman belakang rumahnya.Sesekali dia pejamkan mata sambil menghirup udara segar.
"Bayu", panggil seorang wanita paruh baya kepada pemuda tampan itu.
"Mama",Bayu memeluk wanita yang sangat di rindukannya itu.
Ya,setelah kecelakaannya beberapa waktu yang lalu,Bayu harus di bawa keluar negri untuk melakukan pengobatan.Dan hari ini dia baru pulang ke negaranya,ke rumah yang sangat di rindukannya.
"Bagaimana keadaanmu sayang,jam berapa kamu sampai"
"Seperti yang mama lihat,aku baik-baik saja sekarang,jam dua malam aku baru sampai ma",Bayu pun memutar tubuhnya menunjukan pada mamanya kalo dia baik-baik saja.
"Apa kamu sudah mendapat kabar tentang Seli sayang"
Bayu terdiam,senyum yang tadi manis berubah jadi dingin.
"Jangan bahas dia Ma,aku muak mendengar namanya"
Mama Bayu hanya menghela nafas,sejak kecelakaan yang membuat Bayu di vonis cacat,Seli tunangan Bayu pergi meninggalkannya.Padahal hari pernikahan sudah di tentukan dan terpaksa harus di undur,bahkan di batalkan,karena Seli tidak pernah muncul lagi.
"Bayu.."Mama berbicara pada anaknya dengan nada lembut.
"Maafkan Bayu Ma,jika Mama ingin bahas soal ini lain kali saja,aku tidak ingin mengingat dia lagi ma"
"Tapi nak,sampai kapan kamu menutup diri seperti ini,kamu bersikap dingin pada perempuan.Semakin hari Mama semakin tua nak,entah hari ini atau esok mama pasti akan pergi menyusul papamu",mata mama berkaca-kaca.
Bayu menoleh ke arah mamanya,di tatapnya mata sayu itu,Bayu mendekati mamanya lalu memeluknya.
"Maafkan Bayu Ma,Bayu hanya trauma dengan kejadian itu.Lagipula perempuan yang mendekati Bayu semua hanya karena harta semata.Mereka tidak benar-benar tulus mencintai Bayu.
Bayu ingin jika menikah nanti,perempuan itu bisa terima Bayu apa adanya,bukan karena harta.dan dia juga bisa merawat mama dan juga sayang mama",ucap Bayu sambil terus memeluk mamanya.
Mama melepas pelukan Bayu dan menangkup pipi anaknya itu.
"Mama ada ide,apa kamu mau ikut ide mama sayang".mama membisikkan idenya pada Bayu.
Bayu mengkerutkan keningnya...
"Ide mama sangat konyol,tapi boleh juga",jawab Bayu.sebenarnya dia ingin menolak tapi tidak tega pada mamanya.
"Ningsih",teriak mama memanggil salah satu pelayan di rumahnya
Ningsih yang merasa namanya di panggil tergopoh-gopoh menemui majikannya...
"Ada apa Nyonya",
"Kumpulkan semua orang di rumah ini dan saya tunggu di sini,ada hal penting yang ingin saya sampaikan.termasuk satpam di gerbang depan"
"Baik Nyonya"
Ningsih pergi meninggalkan majikannya untuk memanggil teman-teman yang lain.Dia bingung,apakah ada yang berbuat salah,pikirnya.
Tidak sampai lima menit semua sudah kumpul dan berdiri rapi di depan Bayu dan Mamanya.
Mama mulai membuka pembicaraan,para pelayan di rumah itu mendengarkan dengan serius.Sesekali mereka manggut-manggut mengerti dengan apa yang di perintahkan majikannya.Semua mendapatkan tugas masing-masing.setelah selesai,mama membubarkan mereka semua.
"Jangan sampai ada yang membocorkan rahasia ini,jika ada yang berani lihat saja akibatnya",Mama mengancam para pelayan di rumah itu.
"Baik Nyonya",jawab mereka secara bersamaan.
"Kalian boleh pergi",
"Permisi Nyonya,permisi Tuan Muda",mereka membungkukkan badan dan pergi dari sana.
"Apa cara ini akan berhasil Ma?"tanya Bayu
"Kita lihat saja nanti",Mama tersenyum smirk sambil pergi meninggalkan Bayu yang masih termenung.
💞💞💞
dukung author ya,dengan like dan komennya
karena author masih sangat-sangat pemula
masih harus banyak belajar dan belajar lagi🤗
Seruni duduk di halte bus mengistirahatkan tubuhnya.Dia merasa lelah setelah seharian berjalan keluar masuk gedung untuk melamar pekerjaan.Tapi semua sedang tidak membutuhkan karyawan.Sesekali dia mengelap keringat di wajahnya.Pandangannya lurus ke depan,kadang menoleh ke kiri juga ke kanan,seolah dia sedang menghitung kendaraan yang berlalu lalang di hadapannya.
Tidak lama Seruni bangkit dari duduknya,dia melangkahkan kakinya dengan gontai.Entah apa yang sedang mengganggu fikirannya,tanpa sadar dia sudah berada di tengah jalan.
Tiba-tiba...
Ciiiiitttt...
"Aduh...apa kamu tidak bisa menyetir dengan benar Andi",
"Maaf Nyonya,sepertinya saya menabrak seseorang",jawab supir yang bernama Andi itu.
"Apa? Bagaimana bisa? Kamu tunggu di sini"
Lalu pemilik mobil itu turun untuk melihat keadaan Seruni.
Seruni berdiri sambil membersihkan pakaiannya yang kotor karena jatuh tadi.
"Kamu tidak apa-apa nak,apa ada yang terluka?"tanya wanita paruh baya pada Seruni.
"Saya tidak apa-apa Nyonya,maaf tadi saya berjalan sambil melamun",jawab Seruni.
"Benar kamu tidak apa-apa nak,atau kita perlu ke rumah sakit"
"Saya baik-baik saja Nyonya,sungguh", Seruni meyakinkan wanita tersebut.
"Jangan panggil nyonya,panggil saja saya Bu Maya",kata wanita itu sambil mengulurkan tanganya."siapa nama mu nak?"tanyanya lagi.
"Nama saya Seruni Bu",jawab Seruni sopan sambil membalas uluran tangan Bu Maya.
Bu Maya mengamati Seruni dari atas sampai bawah,"sepertinya dia gadis baik-baik",pikirnya dalam hati.
dia melihat Seruni memegang map yang isinya sudah berantakan.
"Apa itu nak,apa kamu sedang mencari pekerjaan?",
"Iya Bu",jawab Seruni sambil mengangguk.
"Apa kamu sudah mendapat pekerjaan nak?"
Seruni menggeleng.
"Pekerjaan apa yang kamu cari"
"Apa saja Bu,yang penting halal"
"Begini nak,sebenarnya Ibu sedang mencari orang untuk merawat anak Ibu,tapi Ibu tidak yakin kamu mau"
"Saya mau bu",jawab Seruni senang.akhirnya dia mendapat pekerjaan juga pikirnya.
"Apa kamu yakin nak?"tanya Bu Maya memastikan.
"Iya bu,Seruni mau.apapun pekerjaanya akan Seruni lakukan"
"Baiklah nak,ini kartu nama ibu kapanpun kamu siap bekerja hubungi saja nomor yang ada di situ,nanti supir yang akan menjemputmu"
"Baiklah bu",jawab Seruni sambil mengambil kartu dari Bu Maya
"Sudah malam,Ibu pamit dulu ya nak,kamu juga pulang,hati-hati di jalan.maaf ibu tidak bisa mengantarmu"
"Iya buk,tidak apa-apa,lagian tempat tinggal Seruni ada di dekat sini"
Bu Maya masuk ke dalam mobilnya dan pergi dari situ.Seruni juga pulang ke rumahnya karena memang hari sudah malam,kali ini dia berjalan dengan sangat hati-hati dia tidak mau kejadian tadi terulang lagi.
"Assalamualaikum",Seruni mengucap salam saat masuk ke rumahnya.
"Kamu baru pulang nak,cepatlah mandi lalu makan.Ayah sudah menyiapkannya untukmu"kata Ayah Seruni.
"Ayah kan Seruni sudah bilang,Ayah istirahat saja,Seruni bisa sendiri.Lagian ayah nanti kecapekan kalo banyak bergerak"ucap Seruni sambil mencium tangan ayahnya.
"Ayah tidak apa-apa nak,hanya membantu adikmu memasak,itu tidak akan membuat ayah lelah",jawab Ayah Seruni sambil mengusap kepala anaknya.
"Ya sudah kalo begitu,Seruni ke kamar dulu ya yah,trus mau mandi.badan Seruni lengket semua rasanya",pamit Seruni sambil berlari ke kamarnya
Tiga hari berlalu sejak pertemuan Maya dengan Seruni,tapi Seruni belum juga menghubunginya.
"Sudah kuduga,Seruni pasti menolak pekerjaan ini,sama seperti yang lainya",gumam Maya,terlihat jelas kekecewaan di wajahnya.
Sesekali dia melihat kearah ponsel yang di taruh di atas meja,seolah sedang menunggu telpon dari seseorang.Semua tingkah Maya tidak luput dari pandangan seseorang yang sejak tadi berdiri di lantai dua.dia sebenarnya ingin turun ke bawah,tapi di urungkanya.
"Sebenarnya apa yang membuat mama gelisah begitu,telpon dari siapa yang sedang di tunggu mama,ataukah mama sedang ada masalah",pikir orang itu.
Kriiing...kriiiing....
Ponsel Bu Maya berdering,nomer tidak di kenal tertera di ponsel Bu Maya,dia langsung menjawab panggilan di ponselnya.
"*Hallo..."
"......... "
"Benarkah?"
".......... "
"Baiklah,kapan kamu bisa mulai kerja?"
".......... "
"Tapi kamu harus tinggal di sini nak,bagaimana?"
"......... "
"Baiklah,besok supir yang akan menjemputmu di halte tempat kita bertemu beberapa hari yang lalu",ucap Bu Maya sambil memutuskan panggilan di ponselnya.terpancar kebahagiaan di wajahnya.
Seseorang yang dari tadi memperhatikan Bu Maya mengkerutkan keningnya.Sebenarnya siapa yang menelpon Bu Maya.Diapun turun untuk menemui Bu Maya.mendengar ada langkah kaki yang mendekat,Bu Maya pun menoleh.
"Bayu,duduk sini nak",Bu Maya mengajak anaknya duduk.
Bayu pun menurut saja,dia penasaran kenapa mamanya terlihat gembira.
"Mama bergembira sekali hari ini,apa ada kabar baik?"
"Mulai besok ada yang mulai bekerja merawatmu,dia gadis baik-baik.jadi bersiaplah"
"Jangan berharap banyak Ma,setiap ada yang menerima pekerjaan ini mama selalu berkata begitu,tapi semua malah menghina dan mencemooh bayu,lalu mengundurkan diri karena jijik melihatku.Akhirnya Mama juga kan yang kecewa"
"mudah-mudahan kali ini dia benar-benar tulus Bayu"
keesokan harinya
Seruni duduk di halte tempat dia bertemu Bu Maya untuk menunggu jemputan sopir dari calon majikanya.Setelah beberapa hari berpikir,akhirnya dia memutuskan untuk menerima tawaran Bu Maya,tidak ada salahnya di coba dulu pikirnya.
Tidak lama kemudian sebuah mobil berhenti tepat di hadapan Seruni.
"Nona,saya Andi sopir yang di tugaskan Nyonya Maya untuk menjemput Nona.apa Nona sudah siap"
"Mari pak"
Andi membukakan pintu mobil untuk Seruni dan menutupnya kembali.Mobil melaju dengan kecepatan sedang,tidak lama kemudian mereka sampai di kediaman Bu Maya.
"Silahkan Nona",Andi membukakan pintu untuk Seruni.
"Terima kasih pak"
Bu maya sudah berdiri di pintu menyambut Seruni sambil tersenyum.
"Selamat datang Seruni,ayo masuk"
"terima kasih Bu"
"Andi,tolong barang-barang Seruni bawa ke atas"
"Baik Nyonya",jawab Andi.
"Ayo duduk nak",Bu Maya mempersilahkan Seruni duduk.
Seruni duduk di sofa dengan perasaan campur aduk,dia pikir majikannya hanyalah orang biasa karena penampilan Bu Maya yang sederhana
tapi ternyata Bu Maya orang kaya jika di lihat dari rumah dan isinya."ini mah rumah sultan",gumam Seruni dalam hati.
"Seruni,apa kamu sudah makan siang nak?"
"Sudah bu"
"Begini Seruni,biar ibu jelaskan dulu bagaimana kondisi anak ibu yang sebenarnya.Jadi,jika nanti kamu merasa keberatan kamu bisa menolaknya".
Bu Maya pun menceritakan kondisi Bayu pada Seruni.
Seruni terkejut,dia pikir anak bayi yang akan di asuhnya ternyata pikiran seruni salah yang akan di asuhnya nanti adalah bapak bayi.
"Tugas kamu hanya menemaninya saja,menyiapkan keperluanya,menyuapinya makan.Pagi kamu bisa ajak dia ke taman belakang untuk berjemur,urusan memandikan dan ganti pampers itu tugas Darma,bagaimana Seruni,apa kamu mau?"
Seruni mengangguk
"Baiklah kalo begitu,ayo ibu antar kamu ke kamar anak ibu yang nantinya jadi kamar kamu juga"
"Maksudnya bu,saya tidur sekamar dengan anak ibu"
"Iya Seruni,tapi kamu jangan takut,saya sudah menempatkan dua tempat tidur di kamar itu".
Seruni mengikuti Bu Maya masuk ke sebuah kamar yang cukup luas.Benar saja,disana ada dua tempat tidur yang di gabungkan menjadi satu.
Seruni melihat seseorang duduk membelakanginya pakai kursi roda.
Bu Maya menepuk pundak pemuda tersebut,pemuda itu menoleh ke arah Bu Maya dengan tatapan kosong.
"Seruni ini anak ibu namanya Bayu.dia lumpuh,tuli dan bisu.Ibu harap kamu tidak keberatan"
Seruni mengangguk.
"Oya,lemari sebelah kiri itu milik Bayu,kamu bisa mengambil pakaian ganti untuknya di sana.
Sedangkan di sebelahnya,lemari milikmu.Andi sudah menyusun bajumu disana dan lemari yang kecil itu berisi pampers dan kotak obat,jika sewaktu-waktu Bayu demam",Bu Maya menjelaskan pada Seruni agar nantinya tidak bingung.
"Baik bu"
"Kalo begitu ibu tinggal dulu ya,ibu harus kembali ke kantor"
Bu Maya meninggalkan Seruni di kamar bersama Bayu.Seruni masih diam mematung,dia bingung harus melakukan apa sekarang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!