Rona bahagia telah menyelimuti hati Maria,
namanya Maria Rahma, seorang gadis berusia 18 tahun. baru lulus sekolah SMA beberapa hari yang lalu.
Budi, dia adalah seorang Pria yang selalu bersama dengan Maria. mereka sepasang kekasih semenjak kelas 1 SMA.
Jalinan cinta mereka dimulai saat Maria Rahma masih kelas 1 SMA. memang Maria Rahma adalah seorang wanita yang begitu lugu, Gadis itu sangat terkenal di sekolah dengan kepandaiannya.
Saat di sekolah SMA gadis itu dipanggil dengan sebutan Rahmah, gadis lugu dengan kepintaran yang luar biasa. para guru sangat menyukai Rahma yang sangat sopan dan tidak pernah sama sekali membuat ke onaran di sekolah.
Hari ini Rahma berumur 18 tahun. tapi Budi tidak terus terlalu suka dengan nama itu, dia lebih suka nama Maria. lebih terlihat keren dan gaul, karena itu semenjak berpacaran dengan Budi Rahma lebih suka dipanggil Maria.
Budi adalah salah satu putra dari orang kaya yang berada di daerah Jogja. namun sekarang dia tinggal di Jakarta bersama orang tuanya. Rahma adalah seorang gadis lugu yang tinggal tidak jauh dari kota Jakarta, kehidupannya sederhana mempunyai kedua orang tua yang bekerja sebagai petani.
Hari ini keluarga Budi telah mempersiapkan pernikahan Rahma dan putranya. mereka sudah membuat begitu banyak persiapan untuk acara pernikahan anak mereka, Rahma sangat bahagia.. Gadis itu tidak akan pernah mengira setelah lulus sekolah dia akan langsung menikah dengan Budi.
Pesta pernikahan yang diselenggarakan di sebuah hotel yang sangat besar yang ada di Jakarta.
"Persiapkan segala sesuatu dengan sangat baik, aku tidak ingin pesta pernikahan ini akan menjadi buruk dimata Para tamu-tamu perusahaan suamiku!" seru ibu Lika. Ibu dari Budi.
Pihak mempelai pria benar-benar telah mempersiapkan pesta pernikahan yang begitu luar biasa, di sebuah hotel berbintang lima pasti yang akan memakan biaya begitu banyak.
"Mereka tidak boleh sampai curiga dengan semua persiapan ini." ucap Papa Budi kepada istrinya.
"Suamiku, mereka tidak akan pernah mengira kalau yang menikah dengan Putri mereka adalah orang lain." ucap Mama Budi kepada suaminya.
"Sebenarnya aku tidak tega melakukan hal itu, namun jika kita tidak melakukannya maka seluruh perusahaan ku dan seluruh kekayaan ku akan hilang dalam sekejap mata." ucap Papa Budi kepada istrinya.
"Apakah pria itu akan datang ke sini, Ayah?" tanya Budi kepada orang tuanya.
"Tentu saja." Jawab Papa Budi.
"Lalu bagaimana aku mengatakan kepada Maria, saat Pak penghulu datang tapi yang menikah bukan aku?" tanya Budi kepada orangtuanya.
"Kau tidak usah khawatir kan itu, kita akan mencari wanita yang lebih baik dari Maria." jawab Mama Budi.
"Aku sangat mencintai maria Ma!" seru Budi kepada Mamanya.
"Kita tidak bisa melakukan hal apapun. hutang papamu sudah terlampau banyak, bahkan disita pun kita akan menanggung hutan yang masih banyak!" seru Mama Budi.
"Aku tidak ingin kehilangan Maria, Ma!" seru Budi kepada Mamanya.
"Apakah kamu mau kita semua masuk penjara?!" seru Mama Budi kepada putranya.
Terlihat Budi tidak berani mengangkat kepalanya, tidak mungkin baginya untuk hidup melarat bahkan masuk penjara. semua kehidupan telah diatur olehnya, teman-teman sepermainannya.. klub-klub yang sudah dia masuki, bahkan sosialita Mamanya yang begitu luar biasa.
"Mengapa pria itu harus memilih Maria untuk menjadi pelunas hutang kita?" tanya Budi kepada Mamanya.
"Pria itu telah melihat kartu undangan yang telah kami cetak waktu itu," jawab mama Budi.
"Lalu?" tanya Budi.
"Kelihatannya pria itu menyukai calon istrimu." jawab Mama Budi.
"Tapi tidak seperti ini kan Ma!" seru Budi.
"Apakah kau mau masuk penjara, Budi!" seru mama Budi dengan nada suara yang begitu keras. wanita itu benar-benar tidak ingin menjadi wanita miskin dengan segala cara.
Terlihat Budi terduduk dilantai sembari menatap interior interior pernikahan yang akan dia lakukan besok pagi.
"Apa yang akan terjadi besok?" tanya Budi kepada orang tuanya.
"Papa tidak bisa melakukan apapun, kita biarkan saja wanita itu menjadi mainan dari pria kaya itu. Dengan begitu kita akan terbebas dari hutang hutang yang melilit kita." Jawab Papa Budi.
"Kenapa, harus dia yang menjadi penjamin atas hutang-hutang Papa!" seru Budi.
"Kau juga menikmati seluruh kekayaan papa kan, kau diam saja.. kau tidak usah selalu menentang kami!" seru papa Budi kepada putranya.
Entah apa yang direncanakan oleh pria itu, yang terlihat jelas kalau pria itu telah merencanakan sesuatu kepada Maria. seorang gadis lugu yang masih berusia 18 tahun.
"Apa yang akan aku katakan padanya besok pagi, jika dia mengetahui yang menikah dengannya bukanlah aku." ucap Budi yang kemudian duduk di luar kamarnya.
Sebuah rumah dengan ornamen yang begitu mewah, memang Budi adalah seorang anak konglomerat. Namun ternyata Papanya telah mengalami kebangkrutan.
Malam itu keluarga Bobi telah merencanakan sesuatu terhadap kehidupan Maria, seorang gadis lugu yang begitu membuat segala kehidupan Maria akan berubah.
** bersambung **
Di lain tempat Keluarga Maria telah mempersiapkan segala sesuatu untuk pernikannya.
"Buk, sekarang kita berangkat ke hotel. karena besok acaranya di mulai besok pagi." ucap Maria.
"Iya, bapak mengerti.." jawab pak Sanan. orang tua Maria.
Suara canda tawa yang menggelegar di keluarga Maria benar-benar membuat wanita mereka begitu bahagia.
Keesokan hari.
Hari ini akhirnya keluarga Maria dan keluarga Budi telah menghadiri pesta pernikahan itu. terlihat di sana Maria sudah duduk di depan Pak penghulu, mereka tinggal menunggu kedatangan Budi. Tak lama kemudian datanglah seorang pria yang tidak dikenal bersama dengan Budi. pria itu tertawa sambil menepuk pundak Budi.
"Di mana mempelai pria nya?!" seru Pak penghulu yang mencari mempelai pria. Budi tersenyum sembari melangkahkan kakinya bersama dengan seorang pria yang ada disampingnya, seorang pria tampan yang berusia sekitar 33 tahun.
"Silakan mempelai pria, kita akan segera memulai acara pernikahannya!" seru pak penghulu. Budi duduk di samping Maria sembari tersenyum, pria itu terus menatap seorang wanita yang telah menikah dengannya. berpacaran dengannya hampir 2 tahun ini.
Budi kemudian berdiri meninggalkan Mariah, terlihat Maria begitu terkejut saat melihat kekasihnya itu pergi meninggalkannya. salah seorang anak buah seorang pria yang bernama Alex Juan telah duduk di samping orang tua Maria. pria itu menodongkan senjatanya kepada orang tua Maria, sontak kedua orang tua Maria sangat kebingungan karena ada seorang pria yang menodongkan pistol pada mereka.
"Maafkan aku, aku tidak bisa menikah denganmu. mungkin Cintaku ini bukan untukmu, Hari ini aku telah memutuskan untuk pergi darimu!" seru Budi.
"Pak penghulu dan Maria sangat terkejut. sesaat kemudian seorang pria duduk di samping Maria sembari meminta Pak penghulu untuk melakukan proses pernikahan.
Tentu saja Maria sangat terkejut, mereka begitu kebingungan dengan apa yang terjadi. Maria menolak pernikahan itu, karena dia tidak mengenal pria yang sedang duduk bersamanya.
"Dengarkanlah aku, keluarga dari calon suami mu itu telah menjual mu padaku dengan sejumlah uang yang sangat banyak. mereka mempunyai hutang yang luar biasa, mereka menjaminkan mu padaku agar hutang-hutang mereka lunas!!" seru Alex pada Maria.
Maria sangat terkejut dengan kata-kata pria itu.
"Maaf tuan, aku tidak mengenalmu dan aku tidak mau bersamamu!" seru Maria.
Gadis itu langsung berdiri ingin meninggalkan kan pria itu, sesaat kemudian Alex membisikkan sesuatu di telinga Mariah yang membuat Gadis itu langsung terduduk.
"Kalau kau tidak meneruskan proses pernikahan ini, Maka jangan salahkan aku jika salah satu anak buah ku itu melepaskan peluru nya ke tubuh orang tuamu." bisik Alex ditelinga Maria. Gadis itu langsung terduduk menatap kedua orangtuanya yang telah ditodong pistol oleh anak buah Alex.
Betapa terkejutnya orang tua Maria, ketika mendengar kata-kata pria asing yang tiba-tiba datang. ternyata orang tua Budi telah menjual Putri mereka kepada orang asing yang ada di sana.
Seketika Pak Sanan langsung memegang jantungnya, pria itu langsung tersungkur di lantai Hotel. ternyata pak Sanan mempunyai sakit jantung yang tidak bisa mendapatkan kejutan yang berlebihan, sedangkan Ibu Maria langsung pingsan saat melihat suaminya sudah tergeletak di lantai.
Bagaimana tidak, mereka harus menerima kenyataan saat acara pernikahan itu adalah saat yang bahagia, namun bagi mereka saat itu adalah saat kehancuran dari Putri mereka. Ternyata keluarga Budi telah menjual Putri mereka
"Bapak!!" seru Maria yang melihat mat orang tuanya telah terkapar di lantai hotel tempat dia akan menikah.
"Jika kau tidak segera melakukan proses ijab kabul, maka aku tidak akan membawa orang tuamu ke rumah sakit." ucap Alex.
Gadis itu langsung lemas seketika, dia menganggukkan kepalanya sembari meminta Pak penghulu untuk melakukan proses ijab kabul.
Setelah proses ijab kabul, terlihat Maria memohon kepada Alex untuk membawa orangtuanya ke rumah sakit.
"Bawa mereka ke rumah sakit!" seru Alex.
"Biarkan aku ikut dengan mereka, aku mohon setelah ini apapun akan kulakukan!" seru Maria yang bersujud di bawah kaki Alex. para tamu yang melihat hal itu semua nampak mencibir keluarga Budi yang telah menjual menantu mereka.
Budi bersama orang tuanya tertunduk malu saat Alex mengatakan hal itu dengan sangat keras di hadapan para tamu. Bagaimana tidak, ada orang tua yang bisa melakukan hal itu, walaupun Maria bukanlah Putri kandung mereka seharusnya mereka tidak berbuat demikian.
Tatapan mata Maria menatap Budi dan keluarganya, rasa benci itu semakin menggerogoti dirinya.
Ternyata saat mereka berada di rumah sakit Tuhan berkata lain. orang tua Maria tidak bisa diselamatkan karena serangan jantung. mereka sangat terkejut saat mendengar bahwa keluarga Budi telah menjualnya kepada orang kaya yang telah menikahinya sekarang.
Alex menyeret tubuh Maria yang sudah terkulai lemas, pria itu dengan sangat kasarnya menarik tubuh Maria yang merasa sedih. tidak ada belas kasih di sana.
"Aku telah menikahimu secara sah dan agama. aku menikahimu hanya ingin mempunyai keturunan saja, selebihnya aku tidak mengenalmu dan aku tidak mau tahu dengan semua kehidupanmu!" seru Alex kepada Maria. terlihat Maria hanya meneteskan air matanya.
"Dosa apa yang telah aku perbuat selama ini, Hingga aku harus seperti ini." ucap Maria dalam hati sembari menatap pria asing yang ada di depannya.
Hari ini Maria tidak bisa melihat pemakaman orang tuanya, pria itu telah membawa Maria pergi secara paksa. hati Maria begitu kalut pikirannya tidak bisa memikirkan apapun.
** bersambung **
Plakk...
Satu tamparan telah melayang di wajah Maria dari Alex, pria itu benar-benar kejam.
"Kau jangan macam-macam, kalau kau berani macam-macam akan kubunuh kau! aku telah melunasi hutang-hutang keluarga pacarmu itu!" seru Alex kepada Maria.
"Bukan aku yang berhutang, mereka yang berhutang. kenapa harus aku yang menjadi kambing hitam di sini!" seru Maria.
Plakk..
Satu tamparan kembali melayang di wajah gadis muda itu, terlihat Maria hanya menghela nafasnya. Alex langsung menyeret tubuh Maria ke atas ranjang. Gadis itu terus meronta, dia tidak ingin dirinya dihancurkan oleh pria yang tidak dikenal.
Dengan sangat kejamnya Alex langsung menggigit pundak Maria dengan sangat keras, Hal itu membuat Maria menjerit sejadi-jadinya. sikap kasar Alex benar-benar sudah diluar batas, pria itu langsung menyobek pakaian Maria dan menelanjangi Gadis itu. air mata Maria langsung menetes.
"Aku telah membelimu, berani sekali kau tidak mau melayani ku!" seru Alex.
Plakk..
Satu tamparan terus diberikan Alex, hingga wajah Maria terasa panas. Gadis itu terus berusaha untuk mendorong tubuh Alex. yang terjadi malah Alex memberikan pukulan di perut Maria hingga membuat Gadis itu langsung tersungkur di lantai.
"Semakin Kau memberontak, semakin aku akan menyiksamu!" seru Alex yang kemudian membanting tubuh Mariah ke lantai. gadis itu mengerang kesakitan karena tubuhnya terus disakiti oleh Alex.
"Aku mohon jangan lakukan itu!" seru Maria.
"Aku telah mengeluarkan uang yang begitu banyak, enak saja kau mengatakan hal itu!" seru Alex kepada Maria.
Hal itu membuat Gadis itu hanya meneteskan air matanya, sekuat apapun pemberontakan yang dilakukan oleh Maria. tetap saja Gadis itu tidak akan mampu apalagi Maria adalah gadis lemah yang tidak bisa melakukan apapun.
Suara jeritan Maria seolah nyanyian yang begitu indah di telinga Alex. pria itu terus menyentuh tubuh gadis itu satu per satu hingga membuat Maria menjerit sejadi-jadinya, sentuhan demi sentuhan hingga menuntun ke hubungan intim. pria itu telah meniduri wanita yang telah dia beli dari keluarga Budi.
Deru nafas Alex yang memburu ketika dia menikmati tubuh Maria. pria itu seolah mendapatkan kenikmatan ketika Maria terus memberontak.
"Memberontak lah, aku semakin menyukai hal itu!" seru Alex kepada Maria. Gadis itu terus menangis, suara erangan yang panjang membuat Alex menghentakkan tubuhnya secara kasar. Gadis itu meneteskan air matanya, keperawanannya telah dirampas oleh pria yang tidak dia kenal. walaupun pria itu telah menikahinya secara Sah dan secara hukum negara.
Air mata Maria terus menetes, Gadis itu tidak bisa berbuat apa-apa.
"Tubuhmu lumayan juga untuk seorang gadis desa!" seru Alex yang telah meninggalkan Maria. terlihat pria itu seperti seorang pria yang habis menjamah seorang wanita murahan, habis manis sepah dibuang.
Maria menangis, Kenapa kehidupannya sepahit ini, kehilangan kehormatan di tangan seorang pria yang tidak dia kenal. hatinya begitu sakit.. entah bagaimana kehidupannya yang akan dia jalani, ditipu oleh pria yang begitu dia cintai. orang tuanya yang meninggal secara tiba-tiba dan kehilangan kehormatan di tangan seorang pria yang tidak dikenal. begitu lengkap penderitaan yang dilalui oleh Maria, entah besok akan menjadi hari apa Maria pun tidak tahu.
Malam telah berganti pagi, Maria nampak tidak tidur Tadi malam. dia terus-menerus renungi kehidupannya yang begitu kelam.
Terlihat Gadis itu merangkak dari tempat tidur menuju kamar mandi yang ada di kamarnya, terasa remuk seluruh tubuhnya. bahkan banyak luka ketika Maria menatap cermin yang ada di kamar. Alex benar-benar seperti binatang yang menerjang mangsanya, Maria terus menangis di dalam kamar mandi sambil menutupi tubuhnya yang tidak memakai pakaian sama sekali.
"Kenapa Tuhan, kenapa Kau sekejam ini padaku. Apakah aku telah berbuat dosa hingga kau memberikan aku cobaan seperti ini." ucap Maria sambil menitikkan air matanya.
Ceklek..
Seorang pembantu wanita sudah memasuki kamar Gadis itu, kemarin malam dia melihat seorang gadis yang dibawa paksa oleh Alex. hatinya sedikit pilu saat Alex membawa seorang wanita dengan cara sekejam itu, menjambak nya bahkan harus menarik paksa tubuh gadis itu.
"Apakah ada orang di sini!" seru seorang pembantu yang bernama mbok Darmi. seorang wanita tua yang sudah bekerja bersama Alex semenjak pria itu masih bayi.
Suara gemericik air menuntun mbok Darmi ke kamar mandi yang ada di kamar itu, terdengar suara tangisan yang keluar dari kamar mandi. mbok Darmi mengerti rasanya, Dia tahu karena kemarin malam jam Alex telah membawa Gadis itu dengan cara yang begitu paksa, bahkan pria itu menyeret tubuh Maria dari lantai 1 ke lantai 2 dengan cara menarik tangannya.
"Apakah kau baik-baik saja?" tanya mbok Darmi.
Tak lama kemudian wanita tua itu membuka pintu kamar mandi, terlihat di sana seorang gadis muda terduduk di lantai kamar mandi dengan badan yang begitu mengenaskan. seluruh tubuh Maria seperti digigit binatang buas, begitu banyak bekas gigitan hingga membuat mbok Darmi langsung keluar dan mencari selimut untuk menutupi gadis itu.
"Apakah kau baik-baik saja, ndok?'' tanya mbok Darmi kepada Maria. Gadis itu tidak bisa menjawab Perkataan wanita tua itu, air matanya terus mengalir hingga membuat mata Maria langsung sembab.
"Sakit Bu." ucap Maria sambil menangis tersedu-sedu di pelukan mbok Darmi.
Wanita tua itu memeluk gadis yang tidak dia kenal.
"Menangislah, Menangislah." ucap mbok Darmi yang menutupi tubuh Maria dengan selimut. sesaat kemudian wanita tua itu membawa tubuh Maria keluar dari kamar mandi dan mendudukkan wanita itu di sebuah kursi yang ada di kamar.
** bersambung **
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!