NovelToon NovelToon

Pernikahan Rahasia

Prolog

Nadhisya Putri Akbar yang biasa di panggil Dhisya gadis dengan paras cantik ,senyum manis, mata sedikit sipit dan hidung mancung dengan badan yang kurus tapi gak kurus kurus banget. Ia seorang gadis berjilbab yang bekerja di sebuah perusahan besar dengan menjabat sebagai karyawan biasa, Dhisya hanya tinggal dengan uminya karna kakaknya sudah menikah dan tinggal di luar kota.

dikantor

"hai sya, yuk ke kantin laper nih" sapa Keyla teman satu kantor Dhisya, sambil menepuk bahu Dhisya yang sedang fokus menatap laptop di depannya.

" ngagetin aja sih kamu ni key, bentar lagi nanggung" jawab Dhisya tanpa menoleh kepada Keyla

Keyla yang hanya memonyongkan bibirnya lalu duduk di samping Dhisya.

"yaudah yuk sudah selesai nih" kata Dhisya sambil menepuk pundak keyla sahabatnya yang sedang duduk di sampingnya itu.

mereka berdua sudah duduk di kursi kantin disana terlihat banyak karyawan karyawan lain yang juga sedang asik menikmati makanan dengan lahapnya.

"hari ini aku deh yang Pesen dan kamu yang jaga kursi , kamu mau makan apa key?" kata Dhisya

"aku mau bakso ajadeh sya" jawab Keyla sambil meluaskan senyuman kepada Dhisya. Dhisya pergi dengan jari telunjuk dan jempol yang melingkar menandakan oke .

setelah pesanan sudah siap lalu Dhisya bergegas untuk menghampiri Keyla. di kursi yang berhadapan dan di tengah mereka ada meja yang di penuhi banyak makanan mereka menyantap makanan dengan lahapnya.

"sya aku mau kasih tau kamu tapi kamu jangan marah ya" kata Keyla sambil memandangi teman yang didepannya yang sedang menyantap makanannya

"kenapa aku harus marah key, emang mau ngasih tau apasih, biasanya juga langsung ngomong tanpa minta izin dulu" jawab Dhisya

"em.." jawab Keyla dengan menggigit ujung sendok karna ragu

"ada apasih key cepet cerita" jawab Dhisya penasaran . selama ini memang mereka berdua selalu bercita tentang apapun tidak ada yang ditutupi antara mereka karna memang mereka beterman dari mereka masih SMP.

"kemaren Wira menyatakan perasaannya sama aku" jawab Keyla dengan menunduk ,

"terus" kata Dhisya yang memotong kata kata dari Keyla sambil melihat Keyla dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"aku menerimanya sya" jawaban Keyla yang membuat Dhisya tiba tiba menjatuhkan kepalanya di kursi dan kedua tangannya mengepal tanda bawa Dhisya sedang kecewa.

"tapi dia janji mau nikahin aku kok sya" suara Keyla yang meyakinkan Dhisya karna Keyla tau sahabatnya yang satu ini sangat membenci laki laki, menurut Dhisya semua laki laki sama seperti abinya . karena dulu abinya meninggalkan uminya karna harus menikah dengan wanita lain dan umi Dhisya tidak mau di madu dan akhirnya abinya meninggalkan umi Dhisya dan kakaknya.

" sya aku tau perjanjian kita kalau kita gak akan pacaran , tapi kan sekarang umur aku sudah 23tahun sya sudah waktunya aku menikah dan aku yakin kok gak semua laki laki itu sama kayak Abi kamu" kata Keyla sambil menggenggam tangan Dhisya.

"kamu juga harus belajar membuka hati kamu untuk laki laki sya , kan kamu juga harus menikah punya anak, jangan terlalu membenci sya enggak baik" lanjut Keyla dengan nada yang sangat lembut

"iya aku tau key aku nantinya harus nikah tapi apa kamu bisa jamin key kalau ada laki laki yang berbeda dengan abi, dan itu Wira apa dia baik, apa dia bisa jaga kamu kamu yakin key, kamu gak takut di tinggal seperti Abi ninggalain umi aku key?" kata Dhisya dengan suara agak keras.

"aku gak bisa jamin sya, tapi kita serahkan aja sama Allah aku yakin kok Wira itu baik dan Minggu depan dia lamar aku sya, kamu Dateng ya, kamu temenin aku" kata Keyla

"kalau memang itu pilihan kamu aku dukung deh key tapi kalau nanti Wira jahat dan ninggalin kamu jangan salahkan aku aku sudah memperingati kamu" jawab Dhisya lalu berdiri dengan tangan menyilang di dada

"ih gak boleh ngomong gitu key aku yakin Wira itu baik , dan kamu juga pasti nanti bertemu dengan laki laki yang baik yang bisa jaga kamu." jawaban Dhisya sambil melebarkan senyuman dan memeluk sahabatnya itu

"liat saja nanti" jawaban Dhisya yang membalas pelukan Keyla.

bersambung...

curhatan umi

waktu sudah menunjukan pukul 17.00 waktunya karyawan karyawan yang bekerja menyudahi pekerjaan nya, ruangan demi ruangan sudah mulai sepi karna mereka sudah pulang , tetapi di satu ruangan di lantai 2 dengan meja yang diatasnya terdapat laptop dan beberapa berkas masih ada orang yang fokus menatap laptopnya

kenapa Keyla bisa seyakin itu sama Wira yang baru di kenalnya itu sih, iya sih Wira memang seorang dokter, pasti kehidupannya sudah mapan dan denger denger Wira dulu jebolan pesantren pasti agamanya juga bagus. dan yang terpenting pantas menjadi imamnya Keyla. . Dhisya

"kenapa aku jadi mikirin tentang omongan Keyla tadi sih, enggak pokoknya semua laki laki itu sama kayak Abi, ninggalin wanitanya kalau sudah bosan" gumam Dhisya sambil merapihkan mejanya yang berantakan karna banyak berkas. Dan setelah selesai merapihkan meja Dhisya lalu memesan ojek online untuk segera pulang.

sesampainya di rumah Dhisya langsung masuk kerumahnya yang terdiri dari 2 lantai.

"assalamualaikum umi" salam Dhisya yang langsung mencium punggung tangan uminya

"waalaikumsalam, kok keliatan lesu sya? kamu sakit?" tanya umi kepada Dhisya karena melihat Dhisya yang sangat lesu.

"enggak kok mi cuma capek aja" jawaban Dhisya dengan merebahkan badannya di sofa

"Alhamdulillah kalau kamu gak sakit" jawaban umi yang menyusul duduk di sofa sebelah sofa yang untuk merebahkan badan Dhisya.

"umi" panggil Dhisya sambil melihat plafon rumahnya.

"hmmm" jawaban umi sambil memainkan handphone nya, umi Zulaikha mempunyai usaha kue online maka dari itu umi Zulaikha selalu mengecek handphone nya

"mi emang setiap perempuan itu harus nikah ya" pertanyaan Dhisya yang membuat umi Zulaikha kaget dan langsung meletakkan handphone nya.

"Dhisya menikah itu Sunnah dan menikah itu juga ibadah sayang dan dari menikah juga kan meneruskan keturunan" jawaban umi lalu duduk disebelah Dhisya dan memangku kepala Dhisya.

"tapi kalo nanti nikah dan di tinggal kayak Abi ninggalin umi gimana?" jawab Dhisya

"Abi memang meninggalkan kita sayang, tapi itu bukan sepenuhnya kesalahan Abi" jawab umi Zulaikha

"stop umi setiap bahas ini pasti umi belain Abi padahal kan jelas jelas Abi yang salah yang udah ninggalin kita" jawaban Dhisya dan langsung duduk dan menatap wajah umi Zulaikha.

"Dhisya dengerin umi, Abi meninggalkan kita karna umi gak mau di madu, coba dulu umi sedikit saja sabar dan sedikit saja ikhlas mungkin Abi masih tetep bersama kita sayang, Abi menikah karna itu amanah dari temannya" belum sempat umi Zulaikha meneruskan penjelasan Dhisya langsung bangun dari duduknya

"sudahlah umi jangan bahas Abi terus aku males dengernya, aku mau ke kamar dulu umi"

umi Zulaikha hanya menggelengkan kepalanya karna melihat putrinya yang sangat keras kepala.

kamar Dhisya di lantai 2 disana hanya ada satu kamar yaitu kamar Dhisya.

Dhisya sangat menyukai tanaman kaktus maka dari itu di kamarnya ada beberapa tanaman kaktus yang menghiasi kamarnya.

Dhisya masuk kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.

dan suara azan magrib pun terdengar Dhisya segeera mengambil air wudhu lalu sholat tak lupa juga di mengaji setelah sholat.

karna Dhisya adalah gadis yang sangat Sholehah dia tidak pernah meninggalkan sholatnya.

setelah selesai mengaji Dhisya turun untuk makan malam, umi Zulaikha dan Dhisya duduk di meja makan lalu handphone umi Zulaikha berdering, ternyata Nisya kakak Dhisya yang menelpon

"assalamualaikum umi"

"waalaikumsalam sya kamu kenapa kok suaranya seperti habis nangis"

"umi Abi mi Abi" jawab Nisya sambil menangis di balik telponnya

"Abi kenapa sya kamu dimana sekarang" kata umi Zulaikha yang membuat Dhisya meletakkan sendok yang ia pegang dan fokus mendengarkan percakapan umi dan kakaknya

"sekarang Nisya di Jakarta mi Nisya barusan sampai karna baru di hubungi kak Cika kalo Abi sakit dan sekarang Abi di rawat di rumah sakit XX" jawab Nisya yang membuat umi Zulaikha menangis seketika dan langsung mematikan telponnya

"umi Abi kenapa, kenapa umi nangis" tanya Dhisya yang manatap umi Zulaikha dengan mata berkaca-kaca

bersambung

gadis keras kepala

setelah mendapat jawaban dari umi kalau Abi Rahmad sakit dan sedang di rawat di rumah sakit umi Zulaikha mengajak Dhisya untuk menjenguk abinya

"Dhisya gak mau ketemu Abi mi" jawaban Dhisya dengan menundukkan kepalanya dan menggenggam kedua tangannya.

"Dhisya kita harus jenguk Abi" kata umi Zulaikha sambil mengusap kepala Dhisya yang sedang tidak memakai jilbab.

"Dhisya belum siap untuk maafin Abi mi" jawab Dhisya dengan menatap umi

"Dhisya umi dan kak Nisya saja sudah memaafkan Abi ayolah nak kamu juga harus bisa maafkan Abi, Abi sedang butuh kita sekarang" umi Zulaikha membujuk Dhisya

"enggak mi Dhisya gak mau ikut umi saja yang kerumah sakit Dhisya gak mau ketemu abi"

kata Dhisya yang lari ke kamar meninggalkan umi Zulaikha, setelah itu umi Zulaikha bersiap untuk pergi ke rumah sakit.

sementara di di kamar Dhisya menangis dengan tidur tengkurap di atas ranjang

apa aku harus maafin Abi? apa aku harus melupakan semua kesalahan Abi, kenapa dulu Abi harus ninggalin Dhisya, Dhisya

Dhisya yang tadi hanya tengkurap sekarang beranjak dari tempat tidur nya dan duduk di depan meja yang terdapat beberapa pot tanaman kaktus

#flashback

"ini tumbuhan apa bi kok banyak durinya?" pertanyaan dari seorang gadis kecil yang berusia 6 tahun yang tak lain adalah Dhisya

"ini namanya tumbuhan kaktus, sengaja Abi belikan buat kamu" jawab Abi Rahmad lalu menggendong putri kecilnya

"makasih abi" pelukan Dhisya kecil kepada abinya yang sedang menggenndongnya

"Abi sengaja belikan kaktus ini karna tumbuhan ini mirip sekali dengan kamu" kata Abi Rahmad sambil menyentuh hidung Dhisya dengan jari telunjuk

"kok sama bi kan kaktus tumbuhan sedangkan Dhisya, Dhisya manusia Abi" jawaban polos dari Dhisya Abi Rahmad hanya tertawa mendengar jawaban dari putrinya.

"bukan itu maksud Abi, tapi kaktus ini kan kuat mandiri dan mampu bertahan tanpa disiram air. sama kayak Dhisya" Dhisya kecil hanya mengerutkan dahi dan memonyongkan bibirnya dan Abi Rahmad hanya tertawa melihat ekspresi gadis kecilnya itu.

"iya sama kayak Dhisya itu kuat dan mandiri walaupun sedikit keras kepala" jawaban Abi Rahmad dengan mencium pipi putri kecilnya itu.

#flashback off

Dhisya mengenang masa lalu nya bersama Abi sewaktu kecil dan tanpa sadar ia mulai menetes kan air mata

benar kata Abi aku hanyalah gadis yang keras kepala yang gak mau dengerin orang lain hiks hiks hiks, Dhisya

Dhisya hanya menangis dikamarnya sambil memegang tanaman kaktus yang ada di atas meja.

dirumah sakit

umi Zulaikha sudah sampai di rumah sakit dan langsung menuju ruangan dimana Abi Rahmad di rawat

tok.. tok.. tok..

"assalamualaikum" salam umi Zulaikha yang langsung membuka pintu diruang mawar dimana Abi Rahmad di rawat,

"waalaikumsalam" jawab Nisya dan tante Dewi (istri Abi Rahmad)

Nisya yang tadi duduk di sebelah ranjang dimana Abi Rahmad berbaring sekarang sudah berdiri dan mendudukkan umi Zulaikha untuk duduk ditempat dimana tadi Nisya duduk .

umi Zulaikha tidak bisa membendung tangisannya ia hanya menangis dan menatap mantan suaminya yang sedang tak sadarkan diri. tiba tiba tangan Abi Rahmad bergerak dan Abi Rahmad sadar

"Zulaikha mana Dhisya" tanya Abi Rahmad lirih dan menatap umi Zulaikha

"Dhisya masih di jalan" jawab umi Zulaikha berbohong

"Alhamdulillah akhirnya Dhisya mau menemui ku" tampak raut wajah senang yang di campur senyum dari wajah Abi Rahmad.

umi Zulaikha hanya menahan tangisannya karna merasa bersalah karena telah berbohong.

"kamu ke Jakarta sendiri nak? " tanya umi Zulaikha kepada Nisya

"enggak umi Nisya kesini bareng mas Juna dan juga lutfi" jawab Nisya sambil memeluk pundak uminya

"mas Juna sedang membawa Lutfi untuk makan di luar karna lutfi tadi mau makan ayam katanya" Nisya lalu menarik tangan uminya agar menjauh dari Tante Dewi dan Abi Rahmad

"umi Dhisya beneran nyusul kan" tanya Nisya lirih agar tidak terdengar Abi Rahmad

umi Zulaikha hanya menggeleng dan menahan tangisannya

Dhisya yang tadinya tidak mau ketemu Abi sekarang dia menangis dan bersiap untuk menyusul uminya dia memesan ojek online

sampai di rumah sakit

dan di depan rumah sakit ketika Dhisya sedang lari untuk pergi keruang abinya di rawat tiba tiba

BRUGH.........

bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!