Biografi
Alferya Stevriya Wijaya adalah anak kedua dari Gion Wijaya dan Renata Wijaya. Gadis berusia 22 tahun tumbuh dengan paras cantik dan imut yang membuatnya menjadi favorit para lelaki di kampusnya mengalahkan adiknya. Membuatnya di benci oleh kedua orang tuanya dan adiknya.
Dia merupakan CEO perusahaan GN Wijaya menggantikan ayahnya. Ayahnya menjadikannya sebagai CEO karena kecerdasannya. Membuatnya dimanfaatkan oleh keluarganya. Sejak kecil hanya mendapatkan kasih sayang dari nenek dan kakaknya
****
Andrian Satya Prasetya merupakan kekasih dari Ferya. Pria tampan berusia 25 tahun. Merupakan CEO AN Prasetya.Pria yang berhasil menaklukan hati Ferya dan membuat hidupnya menjadi lebih berwarna. Namun dibalik sifat humor dan rendah hatinya tersimpan sejuta rahasia.
****
Reinsya Stevani Wijaya gadis berusia 21 tahun. Merupakan adik Ferya, yang selalu iri dengan apa yang Ferya punya termasuk kecantikan dam kecerdasannya. Semua orang yang dekat dengannya hanya untuk mendekati kakaknya. Mebuatnya sangat membenci kakaknya.
****
Reyvian Stevan Wijaya merupakan kakak Ferya dan Reinsya, berusia 26 tahun. Merupakan CEO GN Wijaya yang berada di Canada. Dia merupakan seorang yang paling menyayangi Ferya. Kasih sayangnya bahkan lebih besar kepada Ferya dari pada adiknya termudanya yang menurutnya susah diatur.
****
Hilda Wijaya merupakan nenek Stevan, Ferya, dan Reinsya. Dia sangat menyayangi Ferya, dan selalu membela Ferya saat dia dimarahi oleh orang tuanya.
****
Gion Wijaya adalah ayah dari Stevan,Ferya, dan Reinsya. Dia sangat memanjakan Reinsya yang membuatnya semakin membenci kakaknya Stevan dan Ferya.
****
Renata Wijaya adalah ibu Ferya. Dia juga sangat membenci Ferya seperti Reinsya. Karena telah membuat putra pertamanya melawan setiap kata-katanya demi membela Ferya
****
Hari Pertunangan
Hari ini adalah hari bahagia bagi Ferya. Selangkah lebih maju untuk mengesahkan hubungan Ferya dan Andrian. Hari ini adalah hari pertunangan Ferya dan Andrian. Seluruh keluarga Ferya datang, mereka semua sangat bahagia. Kecuali Gion(papa Ferya),Renata(Mama Ferya),dan Reinsya(adik Ferya).
Hubungan mereka sudah berlangsung 2 tahun dan kini akan melangkah ke jenjang yang lebih serius.
Ferya sedang memandang dirinya dicermin. Ferya memang gadis yang cantik, hingga walaupun hanya memakai gaun yang sederhana namun tidak mengurangi kecantikannya.
"Wah cucu nenek cantik sekali" ucap nenek hilda dengan senyumnya.
"Benar-benar adik kakak, sangat cantik" tambah Vian sambil memeluk adiknya.
Vian datang khusus dari Amerika untuk adik tercintanya yang akan melangsungkan pertunangan.
"Hiks....hiks..... Kakak, nenek! Terima kasih selama ini selalu menyayangi Ferya dengan tulus, selalu melindungi Ferya. Ferya sangat beruntung memiliki kalian." ucap Ferya
"Dek jangan nangis dong, nanti make up nya rusak. Kasihan mbak nya tuh," ucap Vian sambil terkekeh
"Iya nak jangan menangis, kita itu kan keluarga jadi harus saling menyayangi,"jawab nenek hilda
"Iya nek, kak. Ferya ngga akan sedih lagi, sekali lagi terima kasih banyak ya atas segalanya," ucap Ferya
Mereka bertiga pun berpelukan penuh cinta. Tanpa disadari sepasang mata menatap penuh kebencian kepada Ferya, karena keirian akan kebahagiaanya.
"Awas saja aku akan menghancurkanmu, tunggu saja waktu mainnya" batin wanita itu.
Dengan dekorasi yang sangat indah intuk membuat kesan bagi para tamu undangan. Acara berlangsung secara meriah , wajar saja keluarga paling berpengaruh di negaranya memiliki seorang calon menantu yang setara dengannya.
Acara berlangsung pukul 19.00-23.00. Sekarang acara telah selesai dan par tamu undangan menginap di hotel yang merupakan salah satu milik GN Wijaya.
Dua bulan berlalu setelah pertunangan Ferya dan Andrian, kini pernikahan mereka tinggal dua hari lagi. Malam ini Ferya akan mendatangi acara ulang tahun temannya bersama kedua sahabatnya Alena Denava dan Sylea Fifria.
Alena dan Sylea memanglah sahabat Ferya sejak kecil dan sampai sekarang ini. Mereka lah yng selalu mendengarkan setiap suka duka Ferya, saat dia di perlakukan tidak adik oleh orang tuanya.
"Hai my sister's , maaf lama menunggu," ucap Ferya kepada kedua sahabatnya.
"Ngga papa kok, santai aja. Lagian ini masih jam 7 acaranya juga jam 9, ya ngga Syl" ucap Alena
"Yoi santai aja sama kita," jawab Sylea
"Okay"
"Kakak, nenek. Ferya pergi dulu ya," izin Ferya kepada kakak dan neneknya sambil tersenyum tulus.
"Iya adik kakak yang cantik. Jaga diri baik-baik ya,ingat tiga hari lagi kamu menikah," ucap Stevan dengan senyumnya.
"Iya nak, dengerin ucapan kakak kamu. Dan satu hal lagi, pulangnya jangan terlalu malam oke," sambung nenek hilda.
"Iya okay nenek ku tersayang, kakaku yang paling tampan. Ferya juga kan ngga pergi sendiri ada banyak yang datang, termasuk kedua sahabatku yang selalu ada kapan pun." ucap Ferya
"Tenang aja kak Stevan, kita selalu ada kok buat njagain anak yang sati ini. Iya ngga Len," ucap Sylea sambil merangkul bahu Alen, yang sedang melihat ke arah handphone nya.
"Iya kak, tenang aja. Lagian juga Andrian ikut," ucap Alen
"Okay sekarang kita berangkat,"
"By by kakak, nenek. Baik-baik dirumah," ucap Ferya sambil berlari keluar rumah bersama kedua sahabatnya. Yang membuat kakak dan nenek nya menggeleng-geleng kan kepalanya.
Mereka bertiga pun pergi menuju club tempat pestanya berada. Sampai disana sudah ramai karena memang banyak yang diundang.
"Hai sayang, udah lama nunggu ya," sapa Ferya kepada kekasihnya.
"Ngga kok, baru aja sampai," Jawab Andrian sambil tersenyum dan melingkarkan tangannya dipinggang Ferya
"Eheemm.... Tempat umum ini ya," sindir Alen
"Udah sayang jangan digoda terus, mereka bentar lagi kan nikah," jawab Adzriel kekasih Alen yang baru datang.
"Iya syirik aja loe liat orang bahagia," jawab Ellard kekasih Sylea yang datang bersama dengan Riel.
"Udah udah jangan berantem terus, mending kita masuk pasti udah ditungguin sama Leisa," ucap Sylea menengahi.
Mereka bertiga pun masuk dengan menggandeng tangan pasangannya masing-masing.
"Hay Sa, happy birthday my friend." ucap Ferya bersamaan dengan Alena dan Sylea.
"Makasih ya udah dateng ke pestaku ini." ucap Leisa sambil memeluk ketiganya.
Pesta pun berjalan dengan lancar, semua sibuk dengan kegiatannya masing-masing termasuk ketiga pasangan itu.
"Sayang aku mau ke toilet sebentar ya kamu baik baik ok," pamit Andrian kepada Ferya
"Okay sayang," jawab Ferya
Setelah Andrian pergi, tiba- tiba Leisa menghampirinya dan memberikannya sebuah minuman.
"Hay fer sendiri aja, kemana calon suami kamu?" ucap Leisa
"Iya dia lagi ke toilet," jawab Ferya
"Y udah nih minum kita bersulang untuk ulang tahunku," ucap Leisa sambil memberikan minumnya dan Ferya pun meminumnya tanpa rasa ragu sedikitpun.Tiba- tiba saja tubuh Ferya terasa panas.
"Fer, kamu kenapa? Ehh iya tadi ada yang nungguin kamu katanya mau ketemu," ucap Leisa
"Siapa?dimana?" tanya Ferya
"Dasha, tau kan teman smp kita dulu.Itu di kamar no 14 udah ditunggu sana," jawab Leisa
Ferya pun langsung menuju ke kamar 14, dan disana ada 2 pria yang menunggunya.
"Hay siapa kalian? Dimana temanku?" tanya Ferya dengan bingung melangkahkan kakinya keluar kamar.
"Mau kemana cantik, kami sudah lama menunggu," ucap pria tersebut
Sedangkan pria yang satunya langsung menarik tangan Ferya dan menjatuhkannya di ranjang.
"Tidak jangan," teriak Ferya
Pria tersebut mulai mengecup lehernya, dia memberontak namun kedua tangannya diangkat keatas.
Sedangkan yang satunya mengecup punggung mulus Ferya yang membuatnya terisak.
"ANDRIAN" teriak Ferya
Braaakkkk pintu dibuka paksa dari luar. Bersamaan pria tersebut yang mencoba membuka pakaiannya sendiri dan milik Ferya.
"Kakak," ucap Reinsya menatap tidak percaya ke pada kakaknya.
"Sayangg," ucap Andrian yang sama terkejutnya seperti Reinsya
Andrian langsung menghajar kedua orang yang mencoba melecehkan calon istrinya itu.
"Katakan siapa kalian?" tanya Andrian dengan suara dinginnya.
"Kami...."
"Jawab! siapa kalian?" bentak Andrian
"Kami adalah kekasihnya yang tidak terima jika dia menikah dengan orang lain dan membuang kami begitu saja." jawab mereka
"Tidak, itu tidak benar." teriak Ferya sambil terisak
"Kakak kau tega mengkhianati kak Andrian demi mereka," ucap Reinsya menatap tidak percaya kepada kakaknya.
"Itu tidak benar mereka berbohong, aku dijebak. Sayang percayalah padaku." jawab Ferya
" Kau membuatku kecewa, aku memberi kepercayaan kepadamu tetapi kau mematahkanya." ucap Andrian sambil melangkahkan kakinya keluar. Dab menggandeng tangan Reinsya.
"Tidak Andrian, percayalah padaku. Aku dijebak ini sama sekali tidak benar." teriak Ferya
Setelah kepergian Andrian dan Reinsya. Tiba- tiba dua sahabatnya datang dan langsung memeluk Ferya. Sedangkan kekasihnya langsung menghajar kedua orang itu.
Bugggghhhhh.......buggghhhhh.....bughhhhhh.
"Katakan siapa yang menyuruh kalian sebenarnya?" tanya Riel dengan nada penuh amarah.
Adzriel merupakan sahabat sekaligus asisten pribadinya di kantor, usia nya sama dengan Andrian. Sedangkan Ellard adalah seorang dokter sama seperti kekasihnya Sylea, mereka merupakan dokter pribadi keluarga Wijaya.
"Cepat katakan!" bentak Ellard
"Ka-mi tid-dak berbohong tuan, kami memang kekasihnya," jawab mereka secara bersamaan
"Tidak itu bohong, itu bohong..... Hiks..hiks...." teriak Ferya
"Udah tenang y jangan sedih lagi, kita percaya kok sama kamu," ucap Alen
"Iya loe tenang aja, kita bakal selalu ada buat kamu. Mending sekarang kita pulang dulu trus jelasin baik baik sama Andrian," ucap Sylea yang diangguki oleh Ferya.
"Iya kalian pulang aja dulu, biar kita yang selesaikan mereka berdua," ucap El yang diangguki oleh Riel.
Mereka pun melangkahkan kakinya keluar dari club tersebut. Sambil melihat sekeliling mencari keberadaan Leisa yang telah menjebak Ferya
Sebenarnya kedua sahabatnya merasa ada yang tidak beres dari Leisa yang tiba-tiba berubah baik kepada Ferya, karena Leisa juga sama seperti Reinsya yang membenci Ferya.
Mereka juga sudah berusaha selalu ada di samping Ferya, tetapi mereka selalu dialihkan oleh teman- teman Reinsya dan Leisa. Hingga mereka lengah dan kehilangan Ferya.
Mereka diberi tahu bahwa Ferya menuju kamar no 14 oleh salah satu temanya yang melihatnya. Dan mereka langsung bergegas ke kamar tersebut.
Saat ini mereka telah sampai di kediaman keluarga Wijaya untuk mengantar Ferya.Saat mereka masuk orang tuanya menatap tajam kepad Feryan.
Plakkk...plakkkk....Mama Rena langsung menghampiri Ferya dan menamparnya berulang ulang.
"Dasar anak tidak tau diri, begini caramu membalas kami ha. Kamu telah nencoreng nama baik kami." ucap mama Rena dengan emosi.
"Kamu sudah melakukan kesalahan besar Ferya. Kamu menghancurkan kepercayaan kami. Bagaimana busa kamu mengkhianati Andrian yang sangat tulus mencintaimu, jawab kenapa?" bentak papa Gion
"Pah, Mah percaya sama Ferya. Aku tuh dijebak," jawab Ferya sambil terisak dipelukan Alen.
"Om, tante saya yakin Ferya tidak melakukan hal itu dengan sengaja. Pasti dia dijebak, saya yakin itu," ucap Sylea penuh keyakinan
"Diam kalian berdua. tidak perlu ikut campur urusan keluarga saya," bentak papa Gion dengan nada penuh penekanan.
"Iya sudah jelas-jelas dia berkhianat mau dibela terus juga tidak akan mengubah fakta." jawab Andrian
"Fakta kamu bilang? Lalu apa selama ini cinta kamu benar benar tulus? Sampai kamu bahkan tidak percaya terhadap calon istri kamu sendiri, ayo jawab!" teriak Alen yang tidak terima jika sahabaynya disalahkan.
Andrian mengedikan bahunya singkat, "Bukti sudah ada di depan mata, lalu aku harus bagaimana? Menerima penghinaan? Maaf aku tidak bisa." ucap Andrian
"Sayang percayalah padaku, aku dijebak." ucap Ferya
"Kakak apa kau tidak tahu malu? Kamu menyia- nyiakan orang yang sangat tulus seperti kak Andrian demi pria brengsek seperti mereka tadi." ucap Reinsya
"Itu tidak benar. Kakak, nenek percayalah padaku. Aku tidak mungkin melakukan itu," ucap Ferya
"Kakak percaya padamu sayang. Kakak percaya bahwa adik kakak ini tidak akan melakukan kesalahan sebesar ini." ucap Stevan
"Nenek juga percaya sayang. Udah ya tidak perlu bersedih lagi, nenek selalu mendukungmu" ucap nenek Hilda sambil menenangkan cucunya itu.
"Cikh... Pantas saja dia seperti itu, kalian saja selalu memanjakannya." ketus mama Rena
"Rena kamu tidak perlu seperti ini, pasti semua ini hanya salah paham." ucap hilda pada menantunya itu.
"Terserah saja, yang terpenting aku tidak mau pernikahannya sampai batal dan malah mempermalukan nama keluarga Wijaya." jawab mama Rena dengan ketus.
"Tapi aku tidak mau menikah dengannya. Entah berapa lelaki yang telah dia tiduri. Aku mau pernikahan ini dibatalkan," tegas Andrian
"Sayang percayalah padaku, aku ini masih suci." ucap Ferya yang semakin terisak
"Kau mau menipu ku ha? Atau kau sudah melakukan operasi untuk mengelabuhi ku?" sinis Andrian
"Tidak.... Aku tidak pernah berbohong" ucap Ferya
"Aku tidak peduli, kau sudah mengecewakanku dan keputusanku sudah bulat. Aku akan membatalkan pernikahan kita," tegas Andrian kepada Ferya yang membuatnya semakin hancur.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!