"Ara"panggil seorang gadis kepada teman di sebelahnya
"hmmm" dijawab deheman seenaknya
"lo tau nggak tadi dikelas masak adit ganti cewek lagi nggak ngerti deh gue sama tu cowok"kata Bina si biang gosip kelas
"hmmm"jawab ara malas
Disepanjang taman Ara hanya melihat pemandangan bunga sambil
mendengarkan temen nya cerita hal yang nggak penting menurutnya.
Tiba tiba Ara menghentikan langkahnya saat melihat seorang anak kecil yang sedang bermain main dengan ayahnya
"huuuh"
helaan nafas berat yang terdengar dari ara
"udah jangan diliatin mulu,gimana kalok kita lari yang paling cepet sampek gerobak es krim itu dia ditraktir"ucap sabrina yang mengerti perasaan teman nya itu sambil mengalihkan perhatian nya
Ayah ara meninggal dunia saat ara masih kecil beliau meninggal karena kecelakaan saat bekerja menjadi driver ojek online. sejak saat itu, ibu ara menjadi ayah sekaligus ibu bagi Ara.
Ibu ara bekerja sebagai penjual kue yang di titipkan ke warung warung dekat rumah,ya mereka memang keluarga sederhana yang tak mengeluh dan selalu mensyukuri apa yang sudah mereka miliki
"ayo siapa takut" jawab ara bersemangat mereka berdua memang pecinta es krim sejati khusus nya Ara Sesampainya di gerobak mereka tertawa bersama sambil memegang lutut masing masih karena mereka seri tidak ada pemenang nya
"hah hah hahahahah"tawa mereka sambil mengatur nafas karna berlari lumayan jauh
Setelah mereka bisa bernafas dengan baik mereka pun memesan es krim seperti biasa Ara rasa strawberi dan Bina rasa vanila
"bang kayak biasanya ya"ucap Ara dengan senyum manisnya "siap neng,ditunggu sebentar"
Mereka makan eskrim sambil duduk di bangku taman yang tersedia disana bercerita menghabiskan waktu sore mereka berdua karna hari ini terakhir ujian jadi mereka berdua merehatkan otak mereka sebentar
"nanti gue dapet rangking berapa ya,ah palingan juga 10 kalok enggk 9 lagi"dialog Bina yang ditanggapi dengan senyuman oleh Ara
"makanya belajar yang bener jangan maen tuk tok aja"sewot Ara
Ara sangat hafal sifat temanya kalau belajar selalu di sandingkan dengan hp yang membuka aplikasi yang lagi viral itu
"ah lu mah nggk tau-"
"emang enggak"ucap Ara cepat memotong bina
"gue belum selesai ngomongnya curut,maksut gue itu aplikasi akan membuat otak gue yang manas karna angka menjadi dingin kayak dalem kulkas"ucap bina membanggakan aplikasi nya
"serah lu dah"Ara yamg jengah dengan memurar bola matanya malas
Sekarang jam menunjuk kan pukul 03.30 artinya mereka berdua harus pulang
Entah mengapa Ara merasa selalu diperhatikan mereka pulang jalan kaki karna rumah mereka yang tidak terlalu jauh
"Bin lo ngerasa nggk sih dari tadi kayak ada yang liatin kita apa perasaan gue aja kalik"kata Ara sambil ngeliat ke belakang
"alah perasaan lo aja kalik gue nggk ngerasa apa apasih"elak Bina namun juga menengok ke belakang
sampai di persimpangan jalan mereka berpisah kerumah masing masing
"bunda ara pulang"teriak ara setelah masuk pintu depan rumahnua yang tidak dikunci
'bunda dimana'gumam Ara yang tak melihat batang hidung bundanya
"BUNDAAA"teriaknya lebih keras lagi
"IYA INI DIDAPUR"sahutan yang asalnya dari dapur belakanh
Memang rumah Ara yang sederhana memanjang kebelakang jadi letak dapur yang agak jauh dari pintu masuk
Ara memasuki kamarnya yang letaknya dekat ruang tamu "hah akhirnya bisa bertemu dengan mu bantalku sayang"abruk nya di kasur sambil memeluk bantal yang selalu menemaninya kala susah dan senang(hayo siapa yang suka curhatnya sama bantal sampek nangis acungkan tanganmu,wkwkwkwk :v)
"Ara...Ara ayo bangun sayang makan malem dulu belum mandi juga ayo bangun"ucap halus bunda Ara sambil menggoyangkan tamgan putri tunggal nya itu
"hmmmm,bentar lagi bunda"gumam kecil Ara sambil membalik tubuhnya
"ayo bangun sayang jangan males ah anak perempuan belum mandi ganti baju udah tepar aja"omel bunda yang membuat Ara duduk sambil mengucek matanya
"iya iya bundaku yang cerewet"goda ara sambil keluar kamar dan pergi ke kamar mandi
Selesai mandi Ara dan bu Ajeng(bunda Ara)memakan makanan seadanya dengan tempe penyet kesukaan Ara
"hemmm,emang masakan bunda nggak ada yang bisa ngalahin"kata Ara setelah menghabiskan makanan nya sambil mengacungkan dua jempol ke bunda
bu Ajeng hanya menanggapinya dengan senyuman
"bunda Ara ke kamar dulu ya mau mengerjakan tugas sekolah"pamit ara sambil mencium pipi bundanya dan berlalu
"iy belajar yang rajin nggak usah begadang kalau ngantuk cepet tidur"nasehat bunda yang dijawab anggukan oleh Ara
*kamar
Ara sedang mengerjakan tugas nya dimeja tapi pikirinya entah pergi kemana
'tadi siapa ya apa cuman orang biasa tapi kenapa pakek masker sama kacamata hitam,ditaman ada deket komplek ada' gumam Ara sambil berjalan menuju jendela
"ASTAGA" kejutnya,Ara melihat orang yang sama di balik pohon depan rumahnya
dia segera menutup gorden jendelanya rapat rapat
dari tadi ditaman dia memang ngeliat orang yang mencurigakan dan buat dia nggk nyaman namun mungkin itu perasaan nya saja
'aduh apa orang itu ngikutin aku tpi buat apa, menurutku aku nggak ngelakuin kesalahan, apa itu polisi, aduh apa ada yang laporin karna tadi aku buang sampah jajan aku di selokan'
ya ara tadi setelah makan membuang bungkusnya diselokan dan dia berfikir ada yang melihatnya
Ara mondar mandir mau sembunyi tpi bingung takut orang nya akan masuk kamar nya.
Makasih banget buat yang udah baca maaf kalau masih banyak kesalahan kalau ada saran mau banget komen dibawah pasti aku baca ditunggu cerita bab selanjutnya
oh ya ini karya pertama aku jadi mohon bantuan nya dan pemaklumanya masih belajar😅
BUNDA....BUNDA...."teriak Ara dari kamar dan keluar dengang tergesa gesa
Bu Ajeng yang ada di ruang tv pun menghampiri Ara "ada apa sayang kenapa teriak teriak?"tanya bu ajeng pada putrinya
"Bunda Ara mau nanyak emang kalok buang sampah jajan diselokan bisa ditangkep polisi" jawab ara sambil bertanya
"bunda kira apa,pak polisi nggak mungkin tangkap kalau cuman buang di selokan tapi kan yang rugi Ara sendiri kalau banjir gimana kan yang kebanjiran Ara nggk mungkin pak polisi"jelas bu Ajeng panjang lebar agar Ara mengerti
"iya yah bunda yaudah deh Ara masuk kamar lagi" jawabnya sambil berlalu pergi.Udahlah bener kata bunda'gumam Ara
×Beberapa jam sebelumnya×
Ditaman seorang pria didalam mobil sedang menatap dua orang gadis SMA yang sedang tertawa ditaman
'manis'gumam nya tanpa sadar sambil tersenyum tipis sampai tak ada yang melihatnya.
"Rio kau cari tau semua tentang gadis itu tanpa terkecuali aku tidak mau sampai ada yang terlewat sedikit pun"ucap tegas pria itu.
Dia adalah Uzail galih anggara CEO dari UGA group yang bekerja dalam berbaik bidang salah satunya hotel,resto,rumah sakit,lab,dan sekolah.
seorang lelaki dingin,cuek,kejam,tak tersentuh oleh wanita manapun jika ada yang berani padanya jangan harap bisa melihat matahari esokLelaki dewasa berumur 26 tahun,dia adalah pengusaha yang sukses diusia muda hingga sekarang perusahaanya telah menduduki posisi teratas dan berkembang pesat dalam bidang nya
"baik tuan" jawab sang asisten yang memiliki sifat sebelas dua belas dengan tuanya
"satu lagi suruh salah satu Bodyguard untuk mengikutinya jangan biarkan dia terluka sedikit pun atau kepala mu jadi taruhanya"ucapnya lirih diakhir kalimat penuh penekanan
"gleg"dengan susah payah Rio menelan salvianya
"Ba baik tuan"jawabnya dengan terbata
"Kembali kekantor"ucapnya sambil terus menatap gadis bermata coklat itu
Ya gadis itu adalah Ara dan sahabat nya Bina yang sudah memikat hati sang penguasa bisnis tersebut
_Dikantor_
Saat melangakah masukkedalam gedung tinggi dengan 80 lantai itu semua karyawan menyapa bos mereka dengan senyum dan hanya dibalas deheman saja
Semua karyawan tidak merasa terkejut dengan hal itu karna sudah menjadi hal lumrah dikantor sikap bosnya yang dingin itu
Sebelum masuk lift seorang OB paruh baya yang kebetulan lewat tidak sengaja menabrak bos dingin itu hingga membuat baju dan sepatunya basah terkena air kotor yang sedang dibawa olh OB tadi
Seketika hening dan....
"APA KAU TIDAK PUNYA MATA HAH"teriakan Uzail memenuhi lobi kantor
"ma maaf maafkan saya tuan sa saya ti ti tidak sengaja"ucab OB ber nama lika itu sambil berderai air mata
"Enak sekali kau minta maaf gajimu seumur hidup belum tentu bisa mengganti baju dan selatuku ini "ucap Uzail sambil mencemooh sang OB itu dengan mpang sombong nya
"Security cepat seret dia,dan kau dipecat aku sangat tidak suka kesalahan sekecil apapun jadi cepat pergi dari sini"kata Uzail dengan menuh penekanan menahan emosinya
Begitulah Uzail siapapun yang melakukan kesalahan harus mendapat sanksi dan tak ada kata maaf jadi jangan coba coba bermain main dengan nya
'heh...merepotkan sekali'gerutunya sambil naik lift ke lantai paling atas
Rio mengikuti tuan nya hingga menduduki kursi presdir nya
Baru saja mendudukkan pantatnya dering telfon berbunyi
DRT...DRT...DRT....(Anggep aja bunyi telfon)
"hmmm katakan"tanya Rio
"begini tuan Rio saya sudah ngengikuti
Nona aman sampai rumah apakah saya
boleh kembali"ucap bodyguard yang ada
depan rumah Ara
"ya"jawab Rio singkat karna dia tak suka
berbasa basi
Telfon ditutup
"Tuan nona sudah sampai rumah dengan selamat"laporan Rio kepada tuan nya yang hanya dijawab deheman saja
"Apa yang kau dapat tentang tugas mu tadi jelaskan sekarang"ucap Uzail
"Ini tuan"ucap rio memberikan berkas yang telah iy dapat (entah kapan mencarinya jangan tanya author :v)
Uzail POV
Aku membuka amplop itu dan melihat sebuah gadis yang begitu cantik hingga tanpa sadar aku tersenyum
'you are mine tunggu aku baby'gumam ku dan aku sudah memutuskan bahwa dia milik ku
"bacakan"
"dia adalah gadis sma sekolah di SMA kebangsaan(milik Uzail) bernama Bianka azahra putri ayah nya sudah meninggal dari dia berumur 4 thn sekarang hanya berdua dengan ibunya yang bekerja sebagai penjual kue yang dititipkan ke toko toko dan.....bla bla bla" jelas Rio kepadaku tanpa dikurang lebihkan
Aku semakin tertarik dia bersekolah di yayasan ku lewat jalur beasiswa anak yang pintar
Aku akan mememui mu besok baby tunggu aku aku akan mengejutkanmu dan menjadikan mu milik ku
Uzail POV end
Tok tok tok
Ketukan pintu yang terdengar dari dalam
"masuk"jawab Uzail dari dalam
"permisi tuan saya membawakan jus wortel dan buah segar"ucab OB sambil membawa nampan dan menaruh nya di meja
"hmmm" jawab singkat Rio
"permisi"setelah selesai menata buah OB itu pamit keluar
"hmmm"jawab Rio lagi memang tidak akan bicara jika tidak penting
Uzail memang sangat memperhatikan apa saja yang ia makan harus memastikan kesehatan dan ke bersihan suatu makanan karna dia juga memilili gelar dokter namun dia lebih memilih terjun ke dunia *** sahaman
"Rio kosongkan jadwal ku besok,aku akan berkunjung ke sekolah gadis ku"ucap Uzail sambil membayangkan hari esokdia akan bertemu dengan gadisnya
"baik tuan"
'astaga apa yang sedang kau pikirkan tuan hingga tersenyum seperti itu semoga kau bisa mengubah tuan muda nona'batin Rio mendoakan yang terbaik untuk tuan mudanya
Makasih buat yang udah baca
maaf kalau banyak kata yang salah karna semua orang tak luput dari kesalahan:'v
Masih diwaktu yang sama
Drttt...drttt...drttt
"Maaf tuan ada telfon dari nona muda"ucap Rio setelah melihat panggilan masuk dari nana mudanya
"Berikan padaku"jawabnya
"KAKAK"sapa sang adik sambil bertriak
Uzail menjauhkan ponsel itu dari telinganya setelah dirasa aman dia kembali menempelkan ke telinganya
"Apa yang kau lakukan jangan berteriak
seperti itu tenggorokan mu bisa sakit
kau ingin bicara apa jika tidak penting
maka kututup telfonya"cerocos Uzail
Kepada sang adik
Dia memang dingin namun jika sudah menyangkut orang yang disayangi dia bisa berubah 180derajat
"kakak izinkan aku ikut perkemahan
yang diadakan sekolah satu bulan lagi
ya aku mohon aku kan sudah SMA aku
pengen kayak temen temen aku kak"
Rengek nya pada sang kakak
Gadis yang sedang merengek itu adalah anak bungsu dari keluarga Anggara yang bernama Dinda anggara gadis yang baik ceria meskipun dari keluarga yang amat terpandang dia tidak sombong jadi banyak yang ingin menjadi teman nya
Namun dia selalu dibatasi oleh kakak nya karna kakak nya tidak ingin dia dimanfaatkan ataupun mendapatkan teman yang salah
"tidak itu telalu berbahaya"jawabnya
Singkat
"tpi kakak aku mohon aku ingin ikut"
Rengek Dinda lagi namun tak
Ditanggapi apapun olh kakaknya
"huh kakak menyebalkan"tut...tut
Telfon dimatikan sepihak olh Uzail,dia tidak memperdulikan adik nya yang sedang kesal di sana
*Keesokan harinya di kediaman Anggara*
Dimeja makan sudah ada tuan besar Anggara dan nyonya Aini yang sedang menunggu ketiga anaknya untuk turun
Meski sudah tidak muda lagi namun tuan besar masih terlihat tampan sifatnya yang dingin dan sangat mendominasi membuatnya banyak ditakuti rekan bisnisnya
Istrinya juga tak kalah cantik dia begitu anggun dan penyang kepada kedua putra dan seorang putrinya
Seorang anak lelaki menuruni tangga dengan senyum yang khas dia putra kedua keluarga anggara
"pagi pa ma,kakak dan adek belum turun?"tanya nya sambil duduk di kursi nya
"pagi ian"jawab papa
"pagi sayang,kakak sama adik mu belum turun mungkin sebentar lagi"jawab mama
Alvian noah anggara pria yang baik diluar dan begitu kejam didalam selalu mendukung dunia gelap kakak nya salah satu orang kelercayaan Uzail
Tak..tak..tak.. Suara dari arah tangga Uzail dan dinda yang turun bersama
"pagi semua"sapa Dinda sambil mengecup singkat pipi semua keluarganya
"pagi sayang ayo duduk dan mulai makan"ucap sang ibu dan di jawab anggukan semua
Mereka semua makan dengan tenang,hanya terdengar dentingan sendok yang beradu dengan piring.
"pa hari ini aku akan berkunjung ke SMA yayasan kita ada urusan jadi papa hendel kantor dulu ya
"hmmm apa kakak sudah menandai seorang gadis"ucap ian santai sambil mengangkat sebelah alisnya
Dia selalu tau dan paling peka jika menyangkut keluarga
Mama POV
"APA"teriak ku dan putriku
"kakak sudah menemukan gadis yang kakak sukai dan satu sekolah dengan ku berarti dia masih sangat muda apa kakak yakin"tanya putriku yang penasaran
Ya aku juga sebenarnya kasihan pada gadis yang sudah di tandai sebagai milik anak ku karna dikeluarga Anggara siapapun yang sudah terikat akan sulit untuk melepaskan bahkan mustahil
Mau tidak mau suka tidak suka bagai manapun caranya Uzail pasti akan melakukan segala cara agar gadisnya menurut
Apakah nasibnya akan sama sepertiku dulu yang kehilangan kebebasan dengan berbagai aturan
Uzail pasti sangat merantainya dengan apapun karna diluar sana pasti banyak yang mengincar dan itu akan sangat berbahaya
Semoga kau sanggup nak jika kau memberontak maka kau akan semakin tersiksa
Mama POV end
Semua sudah berangkat hanya tinggal lah mama dan papa yang ada di meja makan sekarang
Papa yang melihat mama mengerti kalau dia sedang memikirkan nasib gadis malang yang sudah di inginkan putranya namun tuan besar itu nampak biasa saja
"Sudah lah mah tak perlu bersedih lambat laun gadis itu pasti akan menerima takdirnya seperti kau dulu"ucap papa sambil tersenyum kepada istrinya
"tapi pah dia masih sangat muda bahkan masih SMA kalau-"ucap mamah terhenti karna melihat sang suami yang mulai menunjuka kan raut ketidak sukaanya
"sudahlah itu bukan urusan mamah sekarang kembali ke kamar jangan keluar rumah papa akan mengawasi mamah akan ada bodyguard seperti biasa yang akan melaporkan apa saja yang mama lakukan dan makan makanan yang sudah dijadwalkan jangan pedas dan makanan instan...bla...bla...bla"peringatan dari papa yang sudah dihafal mama diluar kepala atau dia akan dihukum
"hufff baiklah"helaan nafas yang terdengar dari mulut mama sambil menunduk
Mama hanya bisa menurut tak ada hak untuk menolak,begitulah pagi hari dirumah utama yang dijalani mama
"love you sayang istirahat lah aku akan ke kantor"ucap papa sambil mencium kening istrila dan pergi menuju mobil nya yang sudah disiapkan
"mari nyonya saatnya minum vitamin"ucap pelayan pribadi nya sambil mengajaknya menuju kamar
'aku tidak sakit tpi selalu disuruh minum itu hah sudahlah mau bagaimana lagi menolak pun akan semakin menjadi'gumam bunda yang terlihan lelah dan hanya bisa pasrah
kalau memulai sesuatu dari nol harus punya tekat dan semangat jangan cepat menyerah atau putus asa karna semua butuh proses
makasih buat yang udah baca 😉
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!