Asyilla memakai seragam cleaning service dia bertugas membersihkan kamar hotel ,dengan membawa alat kebersihan, baru saja dia selesai membersihkan kamar hotel nomor 223 . Sekarang dia harus membersihkan kamar selanjutnya .
Hari ini sangat melelahkan baginya, karna dua temannya tidak masuk kerja biasanya dia berdua dengan temannya membersihkan kamar hotel.
Saat akan berjalan kekamar selanjutnya sahabatnya yang bernama Dinda datang.
Dinda juga bekerja ditempat ini tapi dia bertugas mengganti seprai dan selimut hotel.
"Asyilla kamu belum selesai kerjanya? "Tanya Dinda sambil menenteng tasnya.
"Kamu gak liat aku megang apa" Asyilla dengan nada kesal ,dia mengangkat alat keberhasilannya agar Dinda melihatnya.
"Iya aku liat!Gak usah diangkat juga ,kan aku cuma basa-basi " Ujarnya dengan wajah cengengesan.
"Kalau kamu kesini cuma basa-basi , lebih baik pergi , aku udah capek !sekarang kamu lagi pakai acara basa-basi. " Asyilla dengan wajah kesalnya.
"Maaf ! Aku itu sebenarnya cuma pengen nanya? Kamu udah selesai apa belum kerjanya? " tanya Dinda.
"Belum, masih satu kamar lagi yang harus dibersihkan. " Jawab Syilla
"Yaudah kalau gitu aku pulang duluan, maaf gak bisa nunggu" Ujar Dinda sambil tersenyum.
Syilla hanya mengangguk dan dia melanjutkan pekerjaannya untuk membersihkan kamar selanjutnya.
Sekarang dia masuk kekamar yang akan dia bersihkan dan kamar terakhir.Syilla mulai membersihkan kamar dari menyapu ,mengepel dan melap meja .
Karna lelah Syilla berjalan kearah kasur dan merebahkan badannya. Kasurnya sangat empuk dan nyaman mungkin tidur disini sebentar tidak papakan karna kamar ini juga tidak ada yang booking.Dia juga menutup badannya dengan selimut ,Syilla ingin tidur sebentar untuk meistirahat kan badannya yang lelah karna seharian bekerja dan dia mulai menutup matanya.Syilla tidak tau masalah yang akan dia hadapi karna tidur di kamar ini.
🌹🌹🌹🌹🌹
Seorang pria tampan dan gagah masuk kekamar hotel yang dia pesan. Hari ini sangat melelahkan baginya setelah pertemuannya dengan para investor asing.Pria tersebut menjabat sebagai CEO di perusahaan Almaron's grub milik ayahnya yang diambil alih olehnya.
Dia berjalan kearah kamar mandi dan melepaskan semua pakaiannya dan mulai
berendam di Bath up, sambil menikmati aroma terapi yang di sediakan pihak hotel.
Sekitar 20 menitan pria itu selesai dengan acara berendam nya dia mengambil handuk dan melilitkannya dipinggang.
Mungkin karna lelah pria itu merebahkan dirinya dikasur dengan handuk yang masih dia pakai .Tapi dia masih belum menyadari bahwa disebelahnya dibawah selimut ada seorang gadis yang tertidur lelap.
🌞🌞🌞🌞
Keesokan paginya
Matahari mulai memunculkan sinarnya
sebagian orang sudah bangun dari tidurnya dan mulai menjalankan aktivitasnya.
Namun tidak dengan dua orang yang berbeda jenis ini ,yang masih betah dengan tidurnya, tanpa mereka sadari mereka tidur saling berpelukan.
Terlihat seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik berjalan menuju kamar yang ditempati anaknya. Dia membuka pintu secara perlahan dan memasuki kamar tersebut.
Wanita paruh baya itu ingin memberikan kejutan pada anak semata wayangnya yang bernama Devano Ardianata.Karna sudah dua minggu dia berada di Paris menemani suaminya yang menangani masalah kantor cabangnya dinegara tersebut.
Saat melangkahkan kakinya ketempat tidur dia dibuat kaget melihat anaknya tidur dengan memeluk seorang gadis. Apalagi Vano tidak memakai baju.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN" Teriak Riana
Tentu teriakan Riana membangunkan dua orang tersebut.Syilla mulai membuka matanya bersamaan dengan pria itu juga. Mata mereka saling bertemu dan baru sadar bahwa mereka tidur berpelukan.
"KYAAAAAAAAAA" Teriak mereka bersamaan
"Apa yang kau lakukan disini? " Syilla sambil memeriksa tubuhnya dan dia bernafas lega karna masih memakai pakaian lengkap.
"Seharusnya saya yang menanyakan itu padamu" Ujar Vano yang masih tak percaya
"DIAAAM" Teriak Riana
Sontak mereka melihat kearah Riana yang terlihat emosi dengan wajah yang memerah, Riana mendekat kearah Devano .
Plaak
Suara tamparan yang dilayangkan kepipi vano
membuat yang ditampar meringis merasakan pipinya yang terasa kebas.
"Jadi begini kelakuan kamu kalau gak ada mama sama papa hah!!Sampai petugas hotel kamu tiduri" Riana dengan suara meninggi.
"Mah ini cuma salah paham mah, Vano gak ngelakuin macam-macam sama dia" Ujar Vano bangkit dari kasur dan berjalan kearah Riana.
Vano memegang tangan sang mama meyakinkan dengan apa yang ia ucapkan
tanpa sadar handuk yang dia pakai terlepas.
KYAAAAAA
Teriak Syilla sambil menutup matanya. Membuat Vano dan Riana melihat kearah Syilla
"Kenapa? " tanyanya bersamaan
Syilla merenggangkan jarinya dan menunjuk kearah Vano . Mereka berdua pun melihat kearah yang Syilla tunjuk , Vano sangat kaget dan juga malu dengan cepat dia memasang handuknya.
"Dasar anak kurang ajar itu buktinya kamu gak pakai pakaian apapun!!" Riana memukul Vano tanpa ampun.
"Mah ampun! Ampun!!" Vano memohon agar Riana berhenti memukulnya.
"Pokoknya kamu harus nikahi dia , hari ini juga dan mama tidak menerima bantahan" Ujar Riana.
Keputusannya sudah bulat menikahkan Vano dengan gadis tersebut, daripada dia dan suaminya harus menanggung malu atas perbuatan anak semata wayangnya .
Vano menyikut lengan Syilla, gadis itu menatap kearah Vano dan mendelik sebal.
"Pasti kamu sengaja jebak saya kan, ayo ngaku"
bisik Vano ditelinga Syilla.
"Ya,enggaklah ngapain aku jebak om -om kaya kamu" celetuk Syilla dan langsung mendapat tatapan sinis dari Vano.
"Saya gak mau nikah saya kamu " ujar Vano.
"Siapa juga yang mau nikah sama situ!Kege'eran banget sih" sahut Syilla.
Vano menghembuskan napas kasar percuma dia berdebat dengan gadis ini.
Bersambung..
Hallo ini adalah cerita pertama ku maaf bila ceritanya kurang menarik dan tulisan nya yang acak-acakkan.
Aku mengucapkan terimakasih yang udah baca cerita ku☺
Riana mengambil benda pipih ditasnya mencari kontak suaminya. Dan menghubungi Dimas agar menyusul ke hotel yang sudah dia sebutkan tempatnya.
Setengah jam kemudian suaminya datang dan Riana menjelaskan semuanya tentu Dimas marah besar kepada anak lelakinya .
"Vano papa tidak mengajarkanmu menjadi pria brengsek seperti ini dan papa tidak menyangka kamu melakukan ini" Dimas sambil memijat pelipisnya.
"Pah semua cuma salah paham, tolong percaya sama Vano pah" mohon Vano dengan menyatukan dua belah tangannya.
"Papa setuju dengan keputusan mama kamu, kamu harus menikahi gadis ini" Dimas menatap kearah Syilla.
Syilla hanya menundukan kepalanya dia tidak bisa berkata apa-apa lagi dan ini juga karna kesalahannya.
"Kalau aku tau bakal kaya gini gak akan aku tidur dikamar ini. Syilla kamu kok bodoh banget sih!!Bodoh" batin Syilla merutuki kebodohannya.
"Pah tapi Vano gak mau, Vano gak kenal sama dia dan Vano gak cinta sama dia pah" Vano terus memohon pada papanya agar tidak menikahkannya.
"Kamu mau menjadi pria brengsek! Yang tidak bertanggung jawab hah!!Dan buktinya sudah jelas jadi kamu harus menikahinya" Dimas dengan meninggikan suaranya.
Dimas mengambil ponsel dikantong celananya dan menghubungi orang suruhannya untuk mencarikan penghulu untuk menikahkan putranya.
Riana mendekat kearah Syilla dan menyentuh pundak gadis itu.
"Nama kamu siapa? " tanya Riana lembut
"N-nama aku Syilla tante" jawabnya
"Maafin anak tante ya. Anak itu memang kurang ajar " ujar Riana ,menatap baju dipakai Syilla.
Dia tau gadis ini petugas hotel karna seragam yang dipakai gadis tersebut . Dan kenapa anaknya melakukan ini ?
"Syilla bisa kamu hubungi orang tua kamu untuk kesini?" tanya Riana.
"Orang tua aku sudah meninggal tante" jawab Syilla dengan wajah yang sedih.
Syilla menatap kearah riana dengan mata yang mulai berair .Entah mengapa pertanyaan itu selalu membuatnya bersedih.
Riana langsung memeluk Syilla, dia merasa kasian dengan gadis ini, Riana mengelus punggung Syilla dengan lembut.
Syilla membalas pelukan Riana dan merasakan sentuhan lembut Riana membuat dia bisa merasakan pelukan seorang ibu.
🌹🌹🌹🌹🌹
Ijab kabul pun segera dimulai, mereka dinikahkan dikamar hotel , Vano menjabat tangan penghulu dan yang lain menjadi saksi.
"Saudara Vano saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Asyilla binti almarhum Surya Hartono , dengan mas kawin uang tunai dua juta rupiah di bayar tu-nai"
"Saya Terima nikahnya Asyilla binti almarhum Surya Hartono dengan mas kawin uang dua juta rupiah dibayar tunai " dengan sekali tarikan napas Vano mengucapkan ijab kabul dengan lancar dan lantang
Setelah ijab kabul selesai Vano memasang cincin dijari manis Syilla dan sebaliknya Syilla memasang cincin dijari manis Vano.
Syilla mencium tangan Vano dan Vano mencium kening syilla yang sah menjadi istrinya secara agama dan hukum.
Riana dan Dimas menyuruh Vano membawa Syilla ke mansion mereka sedangkan Riana dan Dimas harus pergi, karna ada urusan mendadak.
Vano dan Syilla pun berjalan kearah pintu keluar hotel, terlihat sebuah mobil mewah terparkir di depan hotel.
Asisten sekaligus sopir pribadi yang bernama Ciko membukakan pintu mobil ,Vano memasuki mobil tersebut, sedangkan Syilla masih terdiam melihat mobil mewah didepannya, karna dia tidak pernah naik mobil semewah ini biasanya dia naik bus atau angkot.
"Sampai kapan berdiri disitu" ujar Vano dengan wajah datarnya.
Syilla langsung masuk kedalam mobil mewah i, Ciko pun menjalankan mobilnya dan meninggalkan kawasan hotel.
diperjalanan hanya keheningan tidak ada yang berbicara, Vano yang tadinya diam mengeluarkan suaranya.
"Kenapa kau tidak membantu saya meyakinkan kedua orang tua saya, kalau kita tidak melakukan apa yang mereka tuduhkan? " tanya Vano dengan wajah datar bak tripleks.
Tidak ada sahutan dari gadis disebelahnya
"Hey apa kau tidak mendengar apa yang kukatakan!!" Vano sedikit meninggikan suaranya dengan wajah kesal.
Syilla yang awalnya diam karna tidak ingin bicara dikarenakan dia sedang tidak mood,tapi mendengar pria disebelahnya mulai meninggikan suaranya dia mulai kesal.
"IYA AKU DENGAR GAK USAH TERIAK-TERIAK OM!!" teriak Syilla di depan wajah Vano.
Vano terdiam bukan hanya teriakan gadis ini yang memekikan telinga tapi ucapan yang dikeluarkannya, dia dipanggil "om" apakah gadis disebelahnya ini katarak, dia masih muda, gagah, dan tampan ini ,dipanggil om.
"Hey kenapa kau memanggil saya om? Saya bukan om kamu" sahut Vano tak Terima.
Bukanya takut Syilla semakin ingin membuat pria didepannya ini kesal
"Kok aku melihatnya kaya tampang om-om ya" sambil menaik turunkan alisnya.
"Apa matamu katarak, aku masih muda, tampan , gagah dan juga kaya"sahut Vano sambil memasang wajah sombongnya.
Vano tersenyum kemenangan karna tak ada sahutan dari gadis disebelahnya, tapi semua itu salah.
"Iya tampan dan gagah tapi tampangnya tetap kaya om-om wlee" sambil menjulurkan lidah pada Vano.
Vano mengepalkan tangannya, ternyata gadis disebelahnya ini tidak mau kalah dalam berdebat.
Vano memilih diam dari pada meladeni gadis di sebelahnya ini pyang tak akan ada habis-habisnya. Ciko hanya mendengarkan perdebatan tuan mudanya dengan nona muda yang telah menjadi istri tuannya.
Mobil itu masuk kehalaman mansion, Ciko membuka pintu mobil untuk Vano sedangkan Syilla lebih memilih membuka pintu mobilnya sendiri.
Saat keluar dari mobil ,Syilla dibuat tercengang dengan mansion yang begitu besar dengan arsitektur khas eropa, Vano melangkahkan kaki nya masuk kedalam mansion diikuti dari belakang oleh syilla.
Terlihat semua pelayan menundukan kepalanya
Syilla menghitung pelayan dirumah ini yang berjumlah 15 orang. Apakah tidak bangkrut menggaji banyak pelayan pikirnya, sambil manik matanya menyapu sekeliling isi mansion yang mewah dan juga luas.
Syilla dengan mulut ternganga melihat isi mansion pun, ditegur oleh Vano
"Tutup mulutmu itu, sampai kapan mulutmu terbuka seperti itu? " Vano berjalan menaiki tangga.
Syilla langsung menutup mulutnya dan buru-buru mengikuti langkah Vano dari belakang.
Vano menaiki tangga ke lantai atas menuju kamarnya .
Setelah masuk kamar , syilla melihat kamar Vano yang begitu luas, kalau dibuat main bulu tangkis pasti muat pikirnya.
Saat Vano ingin berbalik dia dibuat kaget melihat syilla dibelakangnya.
"Apa yang kau lakukan disini? " Vano yang mengelus dadanya kaget.
"Heh!!Om kamu lupa aku ini istri om.Dasar om-om pikun" celetuknya.
Vano ingin membalas ucapan gadis ini tapi dia sedang lelah jadi memilih diam adalah jalan terbaik.
Vano masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya dia memilih berendam di Bath up setidak nya dia bisa melupakan kesialan yang dia alami karna gadis yang telah sah menjadi istrinya , Vano memejamkan matanya menikmati berendam nya.
Syilla yang bingung harus melakukan apa ,dia mendekat kearah ranjang dan merebahkan dirinya dikasur yang dia rebahi, tentu lebih empuk dan lebih nyaman dari pada kasur di hotel . Dia mulai mengantuk dan menutup matanya.
Vano baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. Dia berjalan kearah lemari khusus baju dan memakai baju kaos dan celana selutut.
Matanya melihat ke arah Syilla yang tengah tertidur pulas di kasurnya, Vano mendekat kearah Syilla ,dipandanginya wajah Syilla dia akui syilla cantik dengan kulit putih , hidung sedikit mancung dan bulu mata lentik terlihat imut.
Matanya mengarah kebibir tipis yang merah alami entah mengapa ada rasa ingin menciumnya dia mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Syilla sebelum bibirnya menyentuh bibir Syilla.Gadis itu membuka matanya perlahan dan membulatkan matanya melihat wajah Vano mendekat kewajahnya dengan refleks dia mendorong Vano.
"Om mau ngapain ? " sambil beringsut menjauh dari Vano dengan menyilangkan tangan menutupi dadanya
"Hey apa yang kau pikirkan" Vano mendorong kening syilla
"Terus om ngapain deketin wajah om ke wajah aku? " sambil menyipitkan matanya
Vano menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"T-tadi ada nyamuk di pipi kamu jadi saya ingin menangkap nyamuk itu" jawab Vano asal menghilangkan kegugupannya.
"Heleh om bohong mana ada nyamuk di rumah mewah ini, pasti om mau mesum"tuduh Syilla
" Jangan sembarangan nuduh, kamu itu bukan tipe saya,jadi sana kamu mandi badan kamu bau"
Syilla mencium badannya dan benar saja badanya bau karna semalam tidak mandi.
syilla berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Bersambung...
Syilla masuk kekamar mandi ,saat masuk dia dibuat kagum dengan kamar mandi yang luas, tentu kamar mandi ini lebih luas dari kamarnya.
Terlihat perlengkapan mandi yang lengkap dan ada Bath up berukuran besar yang muat untuk dua orang. Tanpa menunggu lama Syilla langsung berendam, setelah dia mengisi air hangat, karna sangat menikmati berendamnya dia tertidur pulas.
Vano yang sedari tadi memainkan ponselnya melihat kearah pintu kamar mandi, dia merasa heran kenapa gadis itu tidak keluar juga. Padahal sudah satu jam gadis itu didalam.
Karna penasaran Vano menggedor pintu dengan keras.
Syilla terbangun dari tidurnya setelah mendengar pintu yang digedor dari luar cukup keras. Syilla yang sadar tidur terlalu lama di Bath up dengan cepat bangkit dan mengambil handuk yang tergantung dikamar mandi .
Syilla yang akan membuka ganggang pintu, terhenti karna sadar diluar ada Vano dan pasti pria itu yang menggedor-gedor pintu .Ya, tidak mungkin keluar dalam keadaan seperti ini dan dia juga tidak membawa baju ganti.
Syilla membuka pintu sedikit dan hanya kepalanya saja yang keluar
"Ada apa om gedor pintu? "tanya Syilla dengan wajah polosnya.
"Seharusnya saya yang bertanya? kamu ngapain dikamar mandi hampir satu jam? "sahut Vano
Sedangkan yang ditanya hanya cengengesan tidak jelas.
"Itu om aku ketiduran!!"ujar Syilla
Vano melongo mendengar jawaban dari gadis didepannya ini. Bisa-bisanya tertidur dikamar mandi.
"Terus kenapa hanya kepala kamu yang keluar? apa belum selesai mandinya? "tanya Vano
"A-anu om aku gak bawa baju ganti"Syilla tersenyum memperlihatkan gigi putihnya
Vano mengeluarkan ponselnya dan menghubungi asistennya untuk membawakan baju wanita.
"Tunggu sebentar asisten saya akan membawakan mu baju"ujar Vano
"Makasih om" Syilla dengan senyuman manisnya
Vano terpaku melihat senyuman Syilla yang menurutnya begitu manis . Vano terpesona dengan senyuman Syilla,dia tersadar dan memilih menjauh dan berjalan kearah ranjang .
Sekitar satu jam Ciko membawa baju wanita yang sangat banyak .Para pelayan wanita memasukkan baju itu ke lemari
"Banyak sekali baju yang kau beli"ujar Vano
"Maaf tuan, tapi anda tidak menyebutkan berapa banyak baju yang dibeli .Jadi saya membeli semuanya"jelas Ciko
"Baiklah tidak papa, kau boleh pergi"Ujar Vano
Ciko pergi dari kamar Vano diikuti pelayan lainnya. Vano mengetuk pintu kamar mandi, karna Syilla memilih menunggu dikamar mandi.
"Om kok lama banget sih!Bisa-bisa lumutan aku nunggu lama" gerutunya dengan wajah kesal.
"Seharusnya kamu berterima kasih bukannya marah gak jelas"sahut Vano. Pria itu memberikan bajunya pada Syilla.
" Makasih" dengan wajah yang cemberut.
🌹🌹🌹🌹🌹
Malam harinya Vano dan Syilla makan malam bersama.Syilla yang melihat macam-macam makanan membuat perutnya meronta-ronta ingin segera diisi.
"Ini makan malam atau mau hajatan sih? Banyak banget ,mana enak lagi" gumam Syilla
Vano dan yang lain duduk ditempat masing-masing. Sedangkan Syilla duduk agak jauh dari Vano.
"Syilla kenapa duduknya jauh dari Vano nak? , Sekarang kamu duduknya dekat Vano ya" suruh Riana dengan lembut. Terpaksa Syilla duduk disebelah Vano.
Syilla langsung mengambil nasi dan lauk yang menggunung. Vano dan orang tuanya dibuat melongo melihat pemandangan tersebut .Karna mereka tidak menyangka badan Syilla yang terlihat mungil tapi memiliki ***** makan yang besar. Sedangkan yang diperhatikan mulai sadar.
"M-maaf aku mengambilnya kebanyakan ya?" ujar Syilla
" Gak kok Syilla mama malah seneng, kamu makan banyak supaya cepat besar"ujar Riana
Syilla yang awalnya senang karna mertuanya yang tidak masalah dia mengambil makanan yang banyak . Tiba-tiba terdiam mendengar ucapan terakhir mertuanya yang mengucapkan cepat besar. Apakah mertuanya ini sedang menyindir nya atau apa. Apa karna badannya tidak tinggi
Memang Syilla hanya tinggi sekitar 156 cm
dan berat badan 53 kilogram. Riana yang sadar akan ucapannya merasa tidak enak hati melihat Syilla hanya diam.
"Syilla maafin mama, mama gak niat nyinggung kamu"ujar Riana
"lya mah gak papa"jawab Syilla
" Hmm ,hmm"Vano berdehem
Syilla yang akan memakan-makanannya harus terhenti mendengar deheman pria disebelahnya.Riana yang paham langsung mengeluarkan suaranya.
"Nak kamu ambilin nasi dan lauk buat Vano.
Karna itu tugas istri " jelas Riana
Syilla menatap kearah Vano.Apakah tidak bisa pria ini mengambil makanannya sendiri? Memang tugas seorang istri tapi ,masa iya makan harus diambilkan.Apa tidak sekalian saja dia menyuapi pria disebelahnya ini.
Sedangkan yang diperhatikan hanya memasang wajah datar . Syilla mengambil nasi dan lauk yang banyak membuat Vano membulatkan matanya.
Gadis ini pikir Vano serakus itu memakan nasi dan lauk yang menggunung seperti .
"Kenapa banyak sekali? makanan yang kau ambilkan" celetuk Vano
"Iih aku kan gak tau sayang" Syilla dengan suara yang dilembut-lembutkan, rasanya ingin muntah Syilla mengatakan kalimat itu.
Vano terdiam ketika syilla memanggilnya dengan kata sayang . Kenapa dengan gadis ini apakah dia sedang kesurupan pikir Vano. Syilla memberi kode kepada Vano dengan matanya yang mengarah kepada Riana dan Dimas.
Vano pun paham dan mulai ikut dalam akting Syilla.
"Iya tidak papa sayang " Vano dengan senyumanannya .
Riana dan Dimas tersenyum melihat interaksi dua pengantin baru ini.
🌹🌹🌹🌹🌹
Malam harinya Syilla merebahkan dirinya , menikmati kasur yang begitu empuk tapi Vano datang dan menyuruh dia menjauh dari kasur dan melarang Syilla tidur satu ranjang dengannya.
"Iih om, terus aku tidur dimana? Kalau gak tidur dikasur"ujar Syilla dengan cemberut
"Kamu tidur disofa, saya tidak mau tidur dengan kamu dan ingat pernikahan ini hanya kesalah pahaman kedua orang tua saya, jadi jangan harap kita akan seperti pasangan suami istri pada umumnya" jelas Vano
"Siapa juga mau punya suami kaya om-om"ejeknya dengan senyuman mengejek.
Vano yang mendengar itu ,ingin sekali melempar gadis ini dengan bantal . Tapi dia sangat tidak ingin ribut,jadi lebih baik dia istirahat daripada meladeni gadis menyebalkan ini.
Syilla berjalan kearah sofa dengan malas. Sambil menggerutu dan tidak lupa juga bibirnya mengeluarkan sumpah serapah yang dia berikan pada Vano.
Untung saja sofa ini empuk dan besar. Jadi dia bisa tidur dengan nyenyak, saking nyenyangnya dia tidur dengan mulut terbuka.
Keesokan harinya...
Vano bangun dari tidurnya sambil merenggangkan otot-otot badannya dan berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan badannya. Setelah selesai mandi dia berjalan kearah lemari tapi langkahnya terhenti melihat Syilla masih tidur dengan nyenyak.
Vano berniat membangunkan gadis itu, tapi saat dibangunkan Syilla masih enggan bangun dia hanya menggeliat dan tidur kembali.
" Dasar kebo!! Dia ini tidur atau lagi latihan mati?"gerutu Vano
Vano memiliki ide dia mengambil gelas air di mejanya dan memercikannya ke wajah Syilla tapi tidak berhasil .Karna Syilla terlalu khusyu dalam tidurnya.
Karna sudah kesal Vano menyiramkan semua air ke wajah Syilla tentu gadis itu segera bangun dan kaget karna air yang disiram Vano.
"Heh om kalau bangunin yang bener dong!!gak usah nyiram-nyiram!!"Syilla dengan emosi dengan rambut acak-acakkan seperti korban yang terkena angin topan dan muka bantalnya.
" Saya sudah memanggilmu tapi kau seperti orang mati ,tidak bangun-bangun!!"sahut Vano tak kalah emosi dari Syilla.
Syilla melihat Vano dalam mode singa memilih diam s. Tapi matanya melihat kearah badan Vano yang hanya dibalut dengan handuk memperlihatkan tubuh six pack Vano, dengan roti sobeknya tapi ini roti sobeknya bukan sariroti ya kalau yang gak paham😅.
"Waw nikmat mana lagi yang kau dustakan "gumam Syilla sambil mulut ternganga memandang badan Vano yang terpahat sempurna.
sedangkan Vano heran melihat syilla terdiam dengan mulut ternganga dan dia sadar Syilla sedang menatap tubuh nya. Vano menyentil kening syilla dan yang disentil mulai sadar.
" Ih om sakit tau"sambil memegangi kening yang disentil Vano.
"Siapa suruh ngeliatin saya kaya gitu .Saya memang tampan dan gagah tapi tidak usah sampai mulut ternganga seperti itu" Vano sambil menyombongkan diri.
Ingin muntah rasanya melihat kesombongan pria di hadapannya ini. Tapi memang dia akui Vano memang tampan, gagah dan memiliki tubuh yang terpahat sempurna.
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!