Reza.
Rambut hitam pekat layaknya malam tanpa bintang dan bulan. Dengan model belah samping di sisir kebelakang dengan rapi, dan rambutnya agak panjang. Mata sedikit unik untuk anak indonesia khususnya orang jawa, yaitu warna emas pada bagian korneanya dan putih cerah pada bagian pupilnya. Wajah biasa biasa saja, tidak jelek, maupun tidak tampan. Tubuh agak propesional atau ideal dan cocok bagi seorang pria.
Sosok Reza ini, sedanglah bosan dengan kehidupannya. Walau semuanya normal tidak ada masalah apapun, namun entah kenapa. Dirinya merasakan kemuakan dengan segala macam kehidupan yang dijalankan oleh dirinya ini.
Menginjak jenjang bangku Smp kelas 3 atau kelas 9. Reza dibilang anak yang cukup unik. Dia memiliki kepintaran diatas rata rata, bahkan terlalu pintar untuk diusia 16 itu. Namun, bagian uniknya adalah. Reza tidaklah menggunakan kepintarannya itu untuk sekolah, malah dia yang dipikirkannya sekolah hanya tempat bermain anak kecil saja baginya.
Duduk di dekat jendela dan kursi baris paling belakang namun satu bangku sebelum bangku paling belakang. Sangat pas bagi Reza untuk melihat suasana luar kelas dari jendelanya.
Guru mengajar dengan giat. Para muridpun mempelajari apa yang gurunya diajarkan, namun beberapa ada yang memilih menggunakan waktu belajar di gunakan demi kepentingan diri sendiri.
'Sungguh, hidup ini sangatlah membosankan. Namun, setidaknya akan ku jalani demi orang tua saja.' Batin Reza menatap kosong pada sekitarnya.
Mata emasnya yang terlihat mulai meredup karena dia telah bosan dengan kehidupannya saat ini.
Tak terasa jam pulang sekolah telah membunyikan bel.
''Baiklah anak anak, karena jam sekolah telah selesai. Kerjakan tugas tersebut sebagai pekerjaan rumah. Kumpulkan besok pagi sebelum jam sekolah dimulai, tempatnya di ruang guru bapak, ya.'' Pak guru yang mengajar, menyuruh murid sekelas untuk mengerjakan tugas diberinya dijadikan PR saja. Serentak, semua murid menjawab.
''''''Baik, pak!.''''''
Pak guru pun mulai meninggalkan kelas di ikuti oleh murid sekelas Reza.
Sedangkan Reza, ia masih saja duduk didalam kelas untuk menikmati pemandangan luar. Baginya, waktu waktu jam 14.30 adalah yang terbaik untuk bersantai.
Nikmatnya pemandangan siswa siswi yang sedang melakukan ekskul, mungkin setidaknya Reza bisa sedikit meringankan kebosanannya.
''Entah kenapa, aku merasa menyesal karena tidak punya teman...'' Tersenyum kecut, Reza menatap orang orang saling bercengkrama dengan temannya.
Alasan Reza sederhana karena tak memiliki teman. Dirinya semenjak dahulu mengetahui sifat asli manusia. Mereka hanya cari untungnya saja, entah itu kecil maupun besar. Dan Reza, tidaklah ingin menjadi keuntungan mereka dan dimanfaatkan.
Egois memang. Namun, sebagai keuntungan Reza tak memiliki teman. Kehidupannya menjadi tenang dan damai tanpa ada yang menganggu.
Namun, suasana damai dan tenang Reza seketika haruslah hancur disaat suara seorang wanita yang begitu merdu terdengar di telinganya.
''Hmm, jadi. Apa kau menyesal Za, karena tak memiliki teman?.'' Terdengar seperti mengejek suara tersebut.
Sejenak, Reza terkaget karena tiba tiba saja ada sebuah suara wanita seakan berbisik ditelinganya. Namun, Reza segera menenangkan diri dan membalikkan badan.
''Tak tau lah, Elis. Aku tak sepertimu yang bersikap dingin dan sok sok an cool.'' Balas Reza dengan agak tertawa kecil sembari memalingkan pandangan matanya.
Elis yang mendengar perkataan Reza, seketika cemberut dan mendengus. ''Hmmph!.''
Elis.
Sosok wanita berambut merah darah dan mata yang menatap seakan dia reptil yang menemukan mangsanya. Wajahnya yang cantik dan tubuhnya yang begitu sexy membuat semua orang nenatap Elis sebagai wanita sadis.
Ya, karena kasus kekerasan Elis benar benar tak masuk akal. Tak segan segan, Elis berani mematahkan jari seseorang yang berniat mendekati dirinya. Siapapun itu, entah wanita maupun pria, entah tua maupun muda.
Namun, ajaibnya. Dia mendekati Reza dengan baik baik dan bersikap lembut.
''Nah Elis, apa kau percaya dengan adanya sebuah dunia lain yang dipenuhi dengan sihir?.'' Tanya Reza tanpa menatap Elis.
Wajah Elis sedikit tak suka dengan pertanyaan Reza, entah kenapa dia menunjukkan wajah seperti itu. ''Entah lah. Mungkin memang ada. Namun, kenapa kau menanyakan hal seperti anak kecil itu?.''
''Ya, kau tau... Banyak tokoh utama dalam cerita fantasi, mereka begitu bahagia hidup didunia impian seperti itu. Hal hal menakjubkan dan menyenangkan.'' Jawab Reza dengan membayangkan kehidupan yang seperti di cerita cerita fantasi.
Semakin tak enak dipandang wajah Elis ketika melihat wajah dan mendengar perkataan Reza.
''Za, kehidupan yang kau inginkan itu. Tidaklah seperti apa yang kau bayangkan. Dimana ada kekuatan, disitu pastinya akan ada pemangsa yang memangsa mereka yang lemah...''
Terdengar sendu perkataan Elis.
Sepontan, Reza menatap Elis. Apa yang dia lihat, Elis seakan membayangkan sesuatu hal yang paling dia benci dan dia enggan untuk mengingatnya.
''Elis...'' Lirih Reza menyebut nama Elis. Setelahnya, sebuah senyuman manis terlukis di wajah Reza.
''Elis!. Janganlah memasang wajah menyedihkan seperti itu. Pasanglah wajah sok cool mu. Menurutku, kau seperti itu lebih cantik dan menawan, kok.'' Sedikit goda, Reza kepada Elis.
Seketika, Elis sedikit malu dan merona wajahnya.
''Reza Bodoh!!.'' Malu malu umpat Elis sambil berdiri lari meninggalkan Reza sendiri di kelas.
Reza tertawa kecil dengan reaksi Elis yang ia goda. Namun, hatinya merasa lega ketika melihat Elis yang menampilkan wajah malu malu tidak lagi menyedihkan.
''Yah, itu adalah yang terbaik menurutku.''
Reza berdiri dan mengambil tasnya. Dia berjalan keluar kelas dengan santai dan tak terburu buru.
Tak terasa, Reza telah sampai pada halaman sekolah. Dan entah kenapa, padangan Reza sedikit buram dan pusing. Membuat dirinya sedikit sempoyongan dalam berjalan.
''Kenapa... tubuhku le...m… as se...ka… li.''
Bruuuk.
Seketika, tubuh Reza ambruk dan pingsan hingga dia tidak bisa bangun kembali selamanya didunia ini, tanpa tau apa penyebabnya.
Orang orang yang berada di sekitarnya langsung panik dan berlari menuju Reza yang terpingsan entah kenapa dan apa penyebabnya.
Dan tak disangka Reza. Ternyata Elis masih bersembunyi karena malu malu mendengar godaan Reza. Dan dia melihat Reza terpingsan tiba tiba.
Mata Elis seketika membelak tak percaya. Kemudian dia berlari menuju tubuh Reza dan mengecek nadi Reza. Dan apa yang dirasanya, nadinya tidak lagi berdenyut.
''Sial, aku terlambat. Ternyata, Reza telah terbawa pergi oleh wanita gila itu...'' Gumam Elis dengan wajah marah menatap langit.
Orang orang yang tadi berniat mendekati Reza. Seketika mengurungkan niatnya ketika melihat Elis mendekati tubuh Reza dahulu. Mereka takut akan menjadi korban kekerasan sadis dari Elis.
****
Di goa sebuah hutan didunia dimana, hal magis seperti sihir dan hal diluar nalar ada. Seberkas cahaya membentuk sosok manusia berambut hitam dengan tubuh telanjang.
Tidak ada yang menyadari siapa sosok tersebut.
Sosok laki laki tersebut mulai membuka matanya karena terdengar sebuah suara robot wanita di kepalanya.
[Ding!. Penggunaan System Agung Dewi Aphrodite akan selesai dalam 3... 2... 1. SADA telah terpasang ke pengguna.]
[Ding!. Pemuatan Tubuh pengguna agar menyesuaikan dengan segala macam hukum dunia akan selesai dalam 3... 2... 1. Pemuatan Tubuh Telah selesai.]
[Ding!. Pembakaran Api Sucial Dewi Aphrodite akan dilakukan selama 5 menit, dimulai dalam 3... 2.. 1. Pembakaran Api Suci Dewi Aphordite dimulai.]
Seketika tubuh anak laki laki berambut hitam dan iris mata berwarna emas. Serasa dibakar dan didinginkan dalam sekejap. Membuatnya menjerit keras kesakitan.
Arrkkkkkhhhhhh.
Akhirnya, anak laki laki berumur 16 tahun itu, sudah tidak lagi bertahan dari rasa panas dan dingin yang menyerang tubuhnya itu, hingga dia pingsan.
¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥
Reza. Adalah aku.
Setelah pingsan tiba tiba, bagaimana bisa apa yang dirasanya adalah kegelapan tak berujung. Hingga, sebuah cahaya merah muda dengan campuran sedikit cahaya ungu menyelimuti diri Reza.
Reza akhirnya terpingsan kembali.
Beberapa detik kemudian. Sebuah suara sistematis Wanita terdengar. Tentu, Reza mulai membukakan mata dan mendengarkan lebih lanjut suara apa itu.
Dan ketika dikalimat terakhir. Tubuhnya benar benar terasa dibakar dan setelahnya langsung di dinginkan dengan masing masing memiliki suhu yang benar benar begitu tinggi dan begitu rendah.
Akhirnya, hanya dalam beberapa detik. Reza terpingsan kembali hingga rasa sakit yang menyerang tubuhnya menghilang.
---'---
Entah sudah berapa waktu yang berlalu bagi Reza yang terpingsan. Akhirnya, Reza terbangun dan melihat sekeliling hanya kegelapan tanpa cahaya sedikitpun.
''Kalo begini. Bagaimana aku bisa melihat, dan juga. KENAPA TUBUHKU BEGITU DINGIN DAN SERASA SEMILIR ANGIN BENAR BENAR TERASA DI DAERAH KEDUA KAKIKU!!!.'' Jerit Reza dengan meraba raba seluruh tubuhnya dan merasa, dirinya benar benar telanjang bulat.
Reza menghela napas. Dia tak tau harus bagaimana dan kenapa situasi bisa menjadi seperti ini. Sebuah pemikiran terlintas di kepalanya.
''Bukankah tadi ada sebuah suara wanita seperti robot, ya. Kemana dia?.'' Reza terheran dengan menghilangnya suara robot itu.
[Ada yang bisa saya bantu, Tuan?.]
Tiba tiba, terdengar sebuah suara tanpa wujud oleh Reza. Sedikit merinding, Reza dengan suara yang tiba tiba terdengar ini.
''Kau dimana?. Apa kau hantu?.'' Hanya itu yang Reza pikirkan di situasi seperti ini.
[Saya bukan hantu, Tuan. Saya adalah, Richael. System Agung Dewi Aphrodite.]
''Lalu, dimana wujudmu?!. Kenapa aku tak bisa melihatnya...'' Karena saking takutnya Reza dengan keadaan gelap seperti ini.
Dia melupakan bahwa semuanya memang sedari awal gelap gulita tanpa cahaya sedikitpun, membuatnya menjadi agak bodoh.
[Richael tidak bisa di lihat Tuan. Richael sudah menyatu satu hati dan satu jiwa dengan Tuan.] Dengan datar dan tak berperasaan, sosok Richael menjawab pertanyaan Reza.
Reza menghela napas. Kemudian, dia tersenyum kecut ketika mendengar perkataan Richael. ''Bila kau mengatakan hal itu. Ini cukup membuat orang salah paham nantinya.'' Lemas, Reza menanggapi arti perkataan Richael.
[Richael hanya sebuah sistem pembantu. Richael tidak mengerti perasaan.] Datar pula jawab Richael pada Reza.
''Baiklah, bisakah kau jelaskan situasi mengenai diriku, Richael?.'' Reza mulai serius dan ingin sekali tau keadaannya karena terheran dengan sedemikian kejadian yang dialaminya ini.
[Ini akan panjang. Saat ini, Tuan adalah sosok laki laki yang di pilih oleh Dewi Aphrodite, Sang Dewi Cinta, Nafsu, Keindahan. Dewi Aphrodite sendiri merasa kebosanan. Akhirnya, dia memilih satu dari banyaknya mahluk hidup berjenis kelamin pria yaitu, Tuan sendiri, untuk dia beri ujian.
Tuan akan di tugaskan untuk bisa menarik perhatian Sang Dewi Aphrodite bagaimanapun caranya. Entah itu hal baik, ataupun hal buruk. Tuan haruslah berusaha menarik perhatian Dewi Aphrodite.
Bila dalam kurun waktu 100juta tahun, Tuan tidak bisa menarik perhatian Dewi Aphrodite. Maka Tuan diabadikan dan tidak bisa mati maupun menua. Dan Tuan akan selalu diperlihatkan sosok yang berharga bagi Tuan akan mati ataupun di siksa dengan kejam.
Jadi, semoga bisa menarik perhatian Dewi Aphrodite dan bisa menyelamatkan sosok yang beharga bagi Tuan. Richael akan selalu membantu anda dalam menarik perhatian Dewi Aphrodite.]
Terdiam Reza dengan penjelasan Richael.
''Sosok yang berharga, kah...'' Gumam Reza sembari memejamkan mata.
Kehidupan Reza selama 16 tahun, dibilang biasa biasa saja. Namun bukan itu yang menjadi permasalahannya.
Reza adalah anak seakan dia adalah sebuah kehidupan tanpa memiliki arti kehidupan. Sederhananya, dia tidaklah memiliki tujuan hidup.
Hanya sebatas mengikuti alur cerita jalan hidupnya. Menghormati orang tua, sekolah, makan, minum, dan lain lainnya. Namun, semua itu Reza lakukan tanpa memiliki perasaan sama sekali.
Rasa khawatir, kasih sayang, cinta, sedih, suka, dan berbagai macam perasaan. Bagi Reza, itu hanyalah sebuah pemrogaman manusia yang memang tertanam.
Penyesalan yang pernah Reza rasakan ketika melihat orang orang memiliki teman. Itu hanyalah sebuah omong kosong yang di ucapnya karena dia menganggap, mengucapkan hal seperti itu adalah bahwa itulah diucapkan oleh orang orang.
Tidak ada arti apapun. Hanya mengikuti alur tanpa perasaan sama sekali. Boneka yang mengerti perasaan, mungkin ini adalah sebutan yang cocok bagi Reza.
''Richael... Apakah kau tau dimana aku berada saat ini?.'' Reza tak ingin memikirkan lebih lanjut mengapa dirinya bisa menjadi seperti ini. Lebih baik, memikirkan dimana dirinya berada.
[Tuan saat ini berada di sebuah dunia, dimana hal magis seperti sihir dan hal hal menakjubkan ada. Dunia ini bernama, Deteravuyu. Deteravuyu sendiri memiliki beberapa Ras: Manusia, Elf, Dwarf, Peri/Fairy, Demi-Human, Iblis, Monster, Malaikat, Vampir, Mahluk Suci, Mahluk Jahat.
Saat ini, Tuan sekarang berada di sebuah goa hutan. Hutan ini bernama hutan kematian. Karena banyaknya monster dan mahluk mengerikan, ditambah hutan ini sudah memakan puluhan triliun korban jiwa didunia Deteravuyu.]
Tanggapan Reza sangatlah biasa. Tidak seperti pertama kali dia mendengar Richael.
Menurutnya, Richael seperti dirinya. Boneka mengerti perasaan. Maka dari itu, tak perlu lagi baginya untuk menyembunyikan sikap ketidak pedulian terhadap apapun.
''Begitukah, lalu. Kenapa aku dikirimkan di tempat ini?.'' Walau sebenarnya Reza tidak peduli dengan keadaannya saat ini. Setidaknya, dirinya ingin sedikit bersikap seperti manusia biasa.
[Richael mengirim Tuan disini karena agar bisa meningkatkan kekuatan dengan cepat.]
''Kesampingkan dahulu mengenai kekuatan. Sekarang, jelaskan dahulu sepesifikasi mengenai dirimu secara lengkap, Richael.'' Reza mengutamakan apa yang menurutnya paling utama terlebih dahulu.
[System Agung Dewi Aphrodite. Adalah, sebuah perangkat yang diciptakan oleh Dewi Aphrodite untuk membantu Tuan dalam meningkatkan kekuatan dengan cepat.
Beberapa fitur masih dalam keadaan terkunci dan akan terbuka disaat Tuan mencapai batas kekuatan tertentu.
Fitur yang masih bisa di gunakan saat ini adalah, Status. Kegunaan Fitur Status adalah, untuk memberikan informasi mengenai Tuan. Nama, umur, Title, kekuatan, skill, dan lain lain.]
Merasa heran dengan statusnya, Reza akhirnya mencoba membuka statusnya.
''Coba, cek statusku.''
{Status.}
{Nama: Reza.}
{Umur: 16 tahun}
{Title: Orang Pilihan Dewi Aphrodite.
(Kegunaan:
-Akan menjadi lelaki yang digemari oleh wanita.
-Perasaan cinta seorang wanita kepada Tuan akan meningkat 30% dalam pandangan pertama.
-Ketika melakukan hal hal vulgar. Sang wanita akan merasa kecanduan dan akan semakin candu seiring waktu berjalan.)}
{Kekuatan:
-Jiwa: --
-Tubuh: --
-Mana Energy: --.}
{Skill:
Reza menatap datar dengan layar hologram yang ada didepannya ini. Kegunaan Title yang didapat, benar benar tidaklah wajar bagi orang normal menurutnya. Walaupun, sebenarnya Reza tidak peduli dengan kegunaan title, namun, ya. Kalo mau bersikap seperti manusia biasa yang jarang bersosialisasi dengan masyarakat. Mau tak mau, Reza harus menghapus dua dari 3 kegunaan Title.
''Richael, bisakah kau menghapus atau menyegel kegunaan yang ke satu dan dua di title Orang Pilihan Dewi Aphrodite?.''
{Apa anda ingin menghapus kegunaan title satu dan dua?.}
{Ya/ Tidak.}
Tanpa ragu sedikitpun, Reza memencet tombol ya pada layar hologram yang baru muncul itu.
Kemudian, dilayar status miliknya. Dua kegunaan title menghilang dan hanya menyisakan satu kegunaan title.
''Begini lebih baik. Lalu, Richael apa ada pakaian atau sesuatu yang bisa menutupi tubuhku ini?, ini terlaku dingin lah.'' Sedari tadi Reza selalu menahan dingin yang terus menerus menurun suhunya.
[Apa tuan ingin membuka hadiah pemula?.]
Jawabannya tak sesuai dengan pertanyaan apa yang dia tanyakan. Namun, Reza tetap menjawab karena penasaran.
''Buka hadiah pemula.''
{Ding!. Anda mendapatkan satu set perlengkapan Assasint tingkat Elite. Keterangan lebih lanjut^^.}
Sedikit bingung Reza dengan hadiah yang dia terima. Karena tak ingin pikir panjang. Reza memencet tanda keterangan lebih lanjut dan keluar perlengkapan zirah dan baju assasint.
Bersamaan dengan itu, ada senjata seperti pedang pendek, dan lain lainnya.
Reza ambil pakaian dalam dari set perlengkapan assasint. Bagaimanapun, tak sehelai benang sama sekali yang ada di tubuhnya.
''Entah Kenapa rasanya benar benar nyaman menggunakan pakaian assasint ini. Walau cukup ketat dan memperlihatkan lekuk tubuh, namun rasanya benar benar nyaman...'' Gumam Reza setelah memakai pakaiaan ketat dari perlengkapan Assasint ini.
[Itu dikarnakan pakaian dalam atau pakaian dasar dari zirah Assasnt adalah yang terbaik tuan. Richael hanya akan memberikan barang barang yang terbaik di tingkatan mereka.] Ujar Richael mengomentari gumaman Reza yang membuat, Reza mengangguk dan kembali bingung.
''Kurasa, kutanyakan besok saja lah. Lebih baik sekarang tidur dan besok mempersiapkan segalanya.''
Dalam mimpi. Sebuah kenangan sadis, kejam, dan mengerikan kembali Reza ingat.
Dimana, dirinya membunuh seorang siswa yang sering kali membully dirinya dan juga mengejeknya.
Reza selalu di perlakukan tak baik oleh siswa tersebut. Tak pernah sekalipun dirinya merasakan ketenangan ketika menginjak jenjang anak 4 SD.
Merasa sudah tak tahan dengan ketenangan dan kedamaiannya yang diganggu. Reza menyeret dengan kejam anak yang membullynya itu.
Ia seret menuju sebuah jembatan yang sepi dan tidak ada orang yang mendatangi jembatan itu. Dia pukuli dan siksa anak itu dengan kejamnya.
Mata yang dia cokel, jari jari dia patahkan, setiap kuku dia cabuti, kulit dia kelupasi, hingga terakhir, Reza makan jantung anak itu.
Jeritan kesakitan menggema di jembatan sepi itu tanpa ada orang yang mendengarnya, hembusan napas terakhir penuh kebencian dan dendam dari anak itu. Membuat Reza merasakan sebuah perasaan yang tak pernah dia rasakan.
Rasa ingin membunuh dan memakan jantung terus menerus. Kenyal dan lembut namun sedikit alot dari rasa jantung yang termakan. Membuat Reza seakan menggila pikirannya di waktu kelas 4 Sekolah Dasar itu.
Namun, Reza tersadar. Bila dia pulang dalam kondisi seperti ini. Pastinya kasus pembunuhannya yang dia lakukan akan terungkap.
Akhirnya, dengan segala macam pikiran cerdasnya. Reza membakar mayat anak yang sering membullynya itu dan dia pisahkan setiap bagian tubuh dalam jarak yang jauh.
Melihat bercak darah di bajunya. Reza melepasnya dan membakarnya juga. Dia pun pulang dengan tubuh telanjang tanpa malu.
---'---
Reza mulai membuka matanya. Mata bermanik putih dengan iris emas yang berkilauan, membuat sebuah keindahan tersendiri di pagi hari yang segar dan sedikit sejuk.
''Sungguh... Mimpi teridah dan memalukan.'' Gumam Reza sembari tersenyum kecut.
Reza berdiri dan melakukan perenggangan tubuh setelah bangun tidur. Serasa begitu segar apa yang dia rasakan setelah bangun tidur.
''Mungkin, karena di hutan dan tidak adanya populasi udara membuat tubuhku benar benar segar.''
Reza mengambil setiap perlengkapan assasint dan dia kenakan. Terasa begitu cocok dan pas bagi tubuhnya ketika menggunakan perlengkapan Assasint ini.
''Sekarang... Richa, bisakah kau menjelaskan mengenai tingkatan kekuatan dan juga tingkatan barang, item, atau apapun itu?.'' Ini yang Reza ingin tanyakan malam hari itu.
[Tingkatan senjata dibagi menjadi
Common
Uncommon
Magic
Rare
Elite
Epic
Mythic
Erath
Moon
Stars
Haevenly
God
Supreme martial god.
Sedangkan kekuatan disamakan dengan Level. Dibagi menjadi
Bronze: Lv. 100>499
Iron: Lv. 500>1.499
Silver: Lv. 1.500>2.999
Gold: Lv. 3.000>5.499
Platinum: Lv. 5.500>10.399
Diamond: Lv. 10.400>17.699
Crown: Lv. 17.700>23.899
Ace: Lv. 23.900>49.999
Mythic: Lv. 50.000>99.999
Elite Ace: Lv. 100.000>499.999
Heavenly: Lv. 500.000>3.999.999
Conqueror: Lv. 4.000.000>100.000.000.000
Expert Supreme: Lv. 100.000.000.001>???
Tuan harus mencapai Lv. 50 bila ingin membuka fitur selanjutnya dari Richael, yaitu Fitur Inventory. Sebuah fitur yang bisa menyimpan segala macam barang dan mahluk, entah hidup maupun mati.]
Sambil mendengarkan penjelasan panjang lebar. Reza melakukan pemanasan tubuh. Sejenak, dalam perkataan terakhir Richael, Reza menghentikan pemanasannya.
''Bisakah kau jelaskan cara meningkatkan kekuatan?.'' Tentu, Reza terbingung dengan hal ini. Dia tidak tau apa apa mengenai hal baru dari apa yang dialaminya saat ini.
[Dengan adanya Richael. Tuan hanya perlu membunuh mahluk hidup atau menjalankan fitur misi bila nanti telah terbuka. Selama anda membunuh mahluk hidup, EXP akan bertambah demi meningkatkan level tuan. Sederhananya, ini seperti sistem game. Namun, untuk kekuatan jiwa dan tubuh Tuan. Pelatihannya akan berbeda.
Bila hanya Mana Energy yang hanya ingin dilatih. Tuan memiliki tiga cara, membunuh, mengambil misi di fitur misi, dan berkultivasi. Di dunia ini, orang orang menggunakan teknik kultivasi untuk meningkatkan kekuatan mereka.
Pelatihan Kekuatan Jiwa dan Tubuh, ini memiliki kesamaan. Namun, dengan bantuan Richael. Tuan hanya perlu menyerahkan kepada Richael nantinya, Tuan hanya perlu menahan rasa sakit yang diterima.
Semakin tinggi level kekuatan jiwa maupun tubuh. Rasa sakit yang diterima akan dikali lipatkan sesuai dengan jumlah level berapa.]
Reza menarik napas dalam dalam dan menghembuskannya secara perlahan. ''Baiklah Richael. Sekarang, bisakah kau melatihku didunia yang keras ini?.'' Tanya Reza dengan senyuman menantang menantikan seperti apa jalan hidupnya kali ini.
[Tentu Tuan, Richael akan selalu membantu Tuan.] Sekarang, Richael terdengar bersemangat.
''Eh..'' Terkejut Reza karena mendengar suara bersemangat dari Richael.
''Richa...''
[Richael tidak mengerti perasaan. Hanya sebuah progam System Agung Dewi Aphrodite.]
''Ehhh😑. Baiklah, aku mengerti. Kau itu tipe orang yang malu malu pendiam.''
****
Reza mulai berlatih dengan bimbingan Richael. Membiasakan diri menggunakan set assasint tingkat Elite nya.
Cukup susah dan tak biasa bagi Reza yang tidak pernah menjalani kehidupan keras seperti ini. Hidup didunia damai dan hampir tidak ada peperangan di bumi. Membuat Reza kesusahan melatih diri untuk pertarungan di dunia Deteravuyu.
Persedian makan. Reza menggunakan buah buah atau tumbuhan mentah yang disarankan oleh Richael. Dirinya belum disarankan berburu karena lemahnya dia untuk melakukan pemburuan hewan.
Buah buahan dan tumbuhan mentah yang Reza makan. Itu sangat menakjubkan.
Dimana, hanya satu buah saja, dia bisa tidak makan selama 3 hari. Nama buahnya, persik Arcia. Cukup banyak buah persik ini di hutan kematian.
Sudah sebulan bila dihitung Reza hidup melatih diri di hutan kematian bersama Richael. Kemampuan dalam Assasint, bisa di bilang sangatlah luar biasa dan setara seorang veteran Assasint.
Tentu, ini sangatlah menakjubkan. Baru sebulan, Reza sudah benar benar ahli dalam melakukan kemampuan Assasint.
Dan hari ini, adalah hari perburuan pertama Reza di hutan kematian.
''Kurasa, ini akan menjadi hari paling melelahkan.''
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!