Di bagian utara laut Tionggoan ada sebuah pulau cukup besar dan berbentuk dada ayam,pulau itu adalah pulau khusus untuk orang -orang tawanan dari berbagai macam kejahatan yang terjadi di tengah daratan Tionggoan,termasuk di antaranya adalah kaum persilatan kaum sesat dan juga para kaum penjahatan lain nya.
Tetapi, ke empat orang muda ini adalah orang -orang penting di dalam Kekaisaran Ming yang terdahulu, terutama He Shu Huan pemuda berusia empat belas tahun dan sangat tampan sekali itu adalah mantan Kaisar Ming yang di buang sejak bayi oleh para pemberontak Kekaisaran Ming tua agar tidak menjadi masalah besar di Kekaisaran Ming yang di pimpin oleh mantan perdana menteri terdahulu,danperdana Menteri itu adalah Perdana Menteri Luo berkhianat terhadap Kaisar Ming ter dahulu, yaitu ayah kandung dari He Shu Huan.
He Shu Huan sengaja di taruh di pulau buangan untuk keamanan keturunan asli dari Kaisar Ming dan Permaisuri Ming yang berasal dari rakyat biasa,lalu wanita yang menjadi Permaisuri terakhir dari Kaisar Ming menitipkan Ming Huan kepada seorang kakek tua yang merupakan seorang ahli silat terbaik di dunia persilatan yang berjuluk Raja Dewa Langit Sakti.
He Shu Huan di rawat dan di besarkan serta di didik oleh kakek itu bersama para tawanan lainnya, dan He Shu Huan memiliki tiga orang sahabat yang juga hidup di pulau itu sejak bayi juga, mereka bertiga adalah Berandal Gila Gu Chuan, Kera Manis Yu Man Ji dan Sastrawan Bodoh Bi Guan.
Mereka juga adalah murid -murid dari kakek sakti itu, tetapi tidak seperti He Shu Huan yang di latih secara langsung oleh para tawanan yang berada di pulau buangan ini,maka mereka tidak sehebat dan sesakti He Shu Huan tetapi mereka adalah orang -orang terpenting dan terpercaya bagi He Shu Huan.
Seperti hari ini He Shu Huan sedang memikirkan cara untuk keluar dari rumah nya yang dia tinggal sejak dia bayi dan sekarang dia penasaran dengan dunia luar di lain tempat dari rumahnya itu,maka ia tidak mau mengikuti pelajaran yang membuatnya bosan dari nenek sinting yang menjadi salah satu dari gurunya.
"Shu Huan kau berada di sini lagi",kata Berandal Gila Gu Chuan datang ke He Shu Huan di taman tidur favorit pemuda itu.
"Ya habis aku bosan belajar terus tapi tidak praktik di luar ,jadi percuma untuk ku kuasai",kata He Shu Huan berbaring di atas pohon favorit nya.
"Aku tahu keinginan mu terbesar Shu Huan",kata Kera Manis Yu Man Ji melompat -lompat di dahan pohon sekitar He Shu Huan.
"Jika kau tahu keinginan terbesar ku,apakah kau bisa tunjukkan kepada ku cara aku bisa keluar dari rumah?",
"Aku tahu tapi aku tak bisa kasih tahu",kata Kera Manis Yu Man Ji duduk manis di salah satu dahan pohon.
"Huh diam lah ",kata He Shu Huan beri pisang agar pemuda mirip kera itu diam.
"Aku bantu kamu tapi aku juga mau keluar dari tempat ini",kata Sastrawan Bodoh Bi Guan pemuda yang hanya sibuk baca buku sastra dan budaya atau hal lainnya yang semuanya membosankan bagi He Shu Huan.
"Kau tahu jalan keluar dari rumah,Bi Guan?",tanya Gu Chuan.
"Iya aku tahu,maka itu aku beritahu kalian karena aku juga ingin tahu tentang dunia di luar rumah kita ini",jawab Bi Guan mulai imajinasi tentang para gadis cantik di daratan tengah dalam otak pemuda itu.
He Shu Huan langsung tahu isi kepala sahabat nya ini,maka tanpa buang waktu dan kesempatan lagi,Shu Huan lompat turun dari dahan pohonnya dan segera menyambar tangan sahabatnya.
"Ya ayo kita cari jalan keluar dari rumah ini",He Shu Huan mengajak Bi Guan keluar dari tempat favoritnya di ikuti kedua orang sahabat lainnya.
Mereka menyelusuri hutan yang di tunjukkan oleh Sastrawan Bodoh Bi Guan dan di ujung hutan itu ada sebuah perahu yang di ikat pada dahan pohon di dekat tepi muara sungai yang mengalir ke lautan luas,He Shu Huan berkelebat cepat ke atas perahu dan melepaskan ikatan perahu pada dahan pohon.
"Ayo kalian naiklah ke perahu",kata He Shu Huan ter gesa -gesa kepada sahabat.
"Shu Huan,apakah kau tak takut di hukum oleh guru mu ?",Gu Chuan ketakutan.
"Jangan takut, walaupun langit runtuh masih ada aku yang akan menahan runtuh nya langit untuk kalian bertiga",kata He Shu Huan berani ambil resiko dalam rasa ingin tahu dunia luar.
Ketiga sahabat nya menggangguk dan lompat ke perahu yang sudah akan di dayung oleh He Shu Huan ke tengah muara untuk melintasi batas yang akan menuju ke arah lautan luas tak bertepi.
Tetapi,tiba -tiba mereka mendengar suara seorang gadis yang mereka kenal sebagai salah seorang penghuni di pulau itu juga ,dan gadis itu berjuluk Setan Kecil Utara yang juga satu-satunya gadis ter lihai dan ter ganas di pulau buangan.
"Aku ikut",kata seorang gadis remaja berusia tiga belas tahun melompat cepat ke perahu He Shu Huan.
"Li Lan untuk apa kau ingin ikut kami?",He Shu Huan tidak suka dengan adanya gadis bersama mereka untuk keluar dari rumah.
"Kalian ber empat semuanya pria dan aku adalah perempuan sendiri,kita bisa merantau keluar dari rumah ke daratan tengah bersama -sama",kata Li Lan si gadis liar dan ganas itu.
"Ya maksud dia,dia ingin pergi bersama kita",kata Bi Guan paling bisa terjemahkan bahasa Li Lan.
"Aku tidak mau tahu pokoknya aku tidak mau gadis sinting ini ikut kita keluar dari rumah",kata He Shu Huan yang paling benci kepada makhluk hidup yang di sebut sebagai seorang wanita atau gadis, karena sangat memusingkan hidup bagi He Shu Huan.
"Shu Huan aku bisa memberikan bantuan kepada mu dan kawan- kawan mu...Aghhh!!",jerit Li Lan tak bisa meneruskan perkataan nya lagi.
Karena He Shu Huan melemparkan Li Lan keluar dari perahu dengan tepat ke rumah dan gadis itu tersangkut di pohon yang banyak akar sehingga ter lilit akar dan tidak bisa keluar dari pohon itu,He Shu Huan dan kawan-kawan nya bebas pergi dari rumah atau pulau itu.
Setelah perahu menghilang dari pulau buangan ini,sejumlah besar orang warga di sekitar pulau ini melihat kelakuan ke empat orang remaja tersebut dengan aneka macam ekspresi dari para penghuni pulau buangan ini termasuk guru dari pemuda liar yang berada di atas tebing tertinggi di pulau itu.
"Ah keluar juga bocah itu dari sini",ucap seorang nenek tua yang berada di dekat kakek guru He Shu Huan.
"Ya sudah saatnya bocah kita ber petualang bebas di sana",kata kakek itu menatap perahu muridnya keluar area muara ganas di pulau mereka.
"Aku ingin dia berpesta pora di daratan tengah dan lihat reaksi orang -orang kaum bersih yang sangat sombong dan terlalu suci",kata seorang pria paruh baya tersenyum.
"Aku juga ingin He Shu Huan melakukan tiga hal yang sangat penting bagi kita di pulau ini",kata nenek cantik jelita yang berjuluk Ratu Ular.
"Tiga hal apa yang ingin kau minta bocah lakukan untuk mu?",tanya paman Ji Su berjuluk Raja Dewa Pemetik Bunga.
"Tiga hal itu adalah pertama bunuh Kaisar Ming, kedua taklukkan dunia,dan ketiga menikah dengan seorang gadis ter hebat di dunia ini",kata nenek Phang Yan.
"Sangat sulit untuk ketiga karena He Shu Huan tak punya hati terhadap wanita",jawab kakek Raja Dewa Langit Sakti.
"Karena saat ini dia masih bocah, lihat saja nanti saat dia dewasa, dia pasti akan ada rasa cinta di hatinya terhadap wanita",kata nenek Phang Yan.
"He Shu Huan bukan Bi Guan yang suka sekali dengan gadis cantik jelita di mana pun bocah mesum itu berada",tukas paman Ji Su lebih tahu tentang He Shu Huan daripada siapa pun di dunia ini.
"Aku ingin He Shu Huan memiliki tujuh orang isteri untuk memperoleh kekuasaan di dunia ini",kata pria paruh baya lain bernama paman Tang Chi si pemetik bunga.
"Ih dia bukan kau pria jahanam",kata nenek Phang Yan memukul paman itu.
"Diam kalian!!He Shu Huan tidak akan pernah bisa mencintai seorang gadis mana pun di bumi ini ,dia hanya tahu balas dendam kepada semua orang di dunia sana",kata kakek yang jauh lebih suka He Shu Huan fokus terhadap misi masa depan nya daripada wanita.
Ketika para orang tua itu sedang berdebat tentang He Shu Huan dan masa depan pemuda remaja itu di atas tebing,mereka mendengar suara Li Lan yang ber suara kasar sekali terhadap para orang tua itu dari hutan muara ujung timur.
"Kalian bertiga ribut sendiri saja!!Lepaskan aku dari pohon ini!!",teriak Li Lan yang merasa sedih di tinggal keluar dari pulau oleh He Shu Huan yang membuat gadis remaja ini tahu dan kenal arti nya cinta melalui sikap He Shu Huan yang kadang baik kepada gadis itu.
"Diam kau bocah perempuan liar!!",hardik semua orang di sana menatap ganas ke arah Li Lan.
Li Lan langsung terdiam saat itu juga karena takut di bantai oleh semua orang ganas yang berada di pulau buangan dan menatap ke jauh,yaitu ke satu titik kecil yang merupakan bayangan perahu He Shu Huan yang menghilang di perairan muara.
Perahu yang di tumpangi oleh He Shu Huan dan kawan-kawan nya sudah berada di tengah lautan luas,di dalam perahu mereka melihat banyak sekali aneka pulau di sepanjang lautan tak ber tepi yang menakjubkan terutama sebuah pulau yang berada di depan mata mereka.
"Pulau apa ya di sana?",tanya Gu Chuan memandang gugusan pulau kecil yang di depan matanya.
"Kita lihat saja agar kita bisa tahu pulau apa itu",jawab He Shu Huan sudah cepat mendayung perahu di sekitar pulau yang mereka datangi ini.
Brrrrrrrrrrrrr !!
He Shu Huan berdiri di atas batu karang dan melihat ada beberapa orang sedang bertarung melawan para penghuni pulau itu.
"Kurang ajar siapa kalian yang sudah berani datang ke pulau kami?!",hardik salah seorang dari anggota penghuni pulau kecil ini.
"Kami adalah orang -orang dari luar pulau kalian yang tidak sengaja terdampar di pulau kalian",jawab salah seorang dari kelompok yang datang ke pulau ini.
"Bohong!!Kakek mereka adalah orang pulau api suci yang ingin merampas pulau kita",kata seorang gadis remaja berusia tiga belas tahun yang cantik jelita sekali yang datang membawa pasukannya juga ke tepi pantai itu.
"Lu Lu ",panggil seorang pemuda remaja tampan sekali berkelebat cepat ke pantai ini.
"Yo Hu koko jika kamu menyukai ku ,maka kau harus bunuh mereka semua yang telah berani menghina ku saat aku sedang mencari ikan di tengah laut",kata Lu Lu nama gadis cantik jelita sekali itu.
"Baik aku penuhi permintaan mu Lu Lu",jawab Yo Hu nama pemuda remaja ini.
Yo Hu maju menghadapi lima belas orang yang ternyata adalah orang dari pulau api suci yang sangat terkenal di daerah kepulauan utara ini dan He Shu Huan jadi ingat bahwa He Shu Huan pernah terlibat perseteruan dengan seorang gadis kecil dari pulau api suci yang akhirnya menjadi seorang sahabat kecilnya He Shu Huan yang tersenyum senang melihat pertempuran di depan matanya.
"Hai kalian para penghuni pulau api suci,kalian jangan pernah sombong dan suka gunakan kekuasaan kalian untuk mengganggu pulau api merah kami!!",hardik Yo Hu garang sekali sikapnya.
"Wah kalian yang sombong berani menantang kami!!",hardik seorang gadis yang memainkan seruling putih menyerang Yo Hu dengan cepat dan hebat.
Wuttttt !!
Plakkkk !!
Dessssssss !!
Yo Hu terkejut sekali karena pukulan maut dari gadis remaja cantik jelita ini hebat juga sehingga telapak tangannya memerah dan perih.
"Huh hanya seperti itu kah kemampuan mu?",ejek gadis remaja itu.
"Perempuan ****ayo hadapilah aku!!",hardik Yo Hu kesal di ejek oleh gadis kecil.
Yo Hu menerjang hebat mengerahkan ilmu pukulan hebatnya untuk menghadapi pukulan maut dari gadis pulau api suci yang sangat hebat itu dan lihai tetapi Yo Hu tidak menyerah untuk bisa mengalahkan gadis kecil liar dan ganas serta keji ini.
Tetapi gadis itu menggunakan ilmu pukulan maut yang dapat membuat Yo Hu tak bisa bangun lagi karena sudah terluka pada dada nya sehingga gadis itu tertawa terbahak berhasil mengalahkan Yo Hu pemuda hebat dari pulau api merah yang dulu pernah menyusup ke dalam perahunya.
"Yo Hu kau payah sekali",kata Lu Lu malu sekali dengan kebodohan Yo Hu.
"Kau gadis api merah kecil kan ?", tanya gadis api suci kagum dengan kecantikan Lu Lu.
"Iya aku Lu Lu gadis api merah kecil, majulah",jawab Lu Lu mulai memainkan ilmu silat pulau api merah.
Lu Lu menggunakan kaki dan tangannya memukul dan menendang secara cepat dan hebat kepada gadis api suci yang melakukan hal sama sehingga seru juga melihat kedua orang gadis cantik jelita saling bertarung sengit satu sama lain dan membuat Bi Guan tertarik untuk mencoba berkenalan dengan kedua orang gadis itu.
Brrrrrrrrrrrrr !!
Bi Guan melompat dan memisahkan kedua orang gadis itu sehingga kedua orang gadis itu terkejut sekali dengan kelihaian ilmu Bi Guan.
"Siapa kau?",tanya kedua orang gadis itu terjatuh di tanah berseberangan.
"Aku Sastrawan Bodoh Bi Guan dari pulau buangan",jawab Bi Guan tersenyum.
"Ah kau sahabatnya He Shu Huan Si Serigala Emas Sakti",kata gadis cantik jelita itu.
"Iya benar sekali, Nona siapa nama mu?",Bi Guan menatap genit kepada gadis itu.
"Dia Ping Ping namanya",jawab He Shu Huan terkekeh di atas batu karang.
" Shu Huan",panggil gadis itu terpesona dengan ketampanan He Shu Huan yang sama sekali tidak mengacuhkan gadis manapun di sekitar pulaunya.
"Kau si bocah nakal itu?",tanya Kakek ketua pulau api merah ternyata kagum juga dengan He Shu Huan.
"Iya betul",jawab He Shu Huan duduk di batu karang dengan asyik sekali.
"Kau mau sedang apa di pulau kami?",tanya Lu Lu berdebar kencang melihat He Shu Huan yang sangat tampan sekali itu dan terkenal di sekitar kepulauan utara ini.
"Aku tidak sengaja datang ke pulau ini dan tujuan ku adalah ke pulau besar yang harus ku ketahui ada apa di sana",jawab He Shu Huan.
"Maksud mu daratan tengah",kata Ping Ping sudah berada di dekat He Shu Huan.
"Ya",jawab He Shu Huan pindah ke batu karang lainnya.
"Aku tahu arah ke pulau besar",kata Lu Lu melompat ke batu karang untuk dekati He Shu Huan yang lompat ke pantai.
"Aku minta peta kepada kakek",kata He Shu Huan tanpa malu .
"Baiklah aku berikan peta kepada mu",kata kakek ketua pulau api merah.
Sesudah He Shu Huan memiliki peta untuk melakukan perjalanan seru ke daratan besar dari kakek ketua pulau api merah,He Shu Huan tak banyak bicara lagi untuk segera melakukan petualangan bersama ketiga orang sahabatnya itu, dan kedua orang gadis itu menjerit kesal karena di tinggal pergi oleh He Shu Huan.
"Aghhhhh He Shu Huan !!",jerit Ping Ping membuat pulau bergetar.
"Bocah nakal kau tak hiraukan aku!!",jerit Lu Lu membuat air laut beterbangan.
Perahu He Shu Huan sudah berlayar kembali ke tengah lautan luas dan Bi Guan di dalam perahu cemberut karena kedua orang gadis hebat di kepulauan utara yang berada di dekat pulau abadi tempat tinggal mereka ternyata lebih dulu terpesona dengan He Shu Huan daripada Bi Guan yang lebih sopan daripada He Shu Huan.
"Shu Huan nanti di daratan tengah kau jangan tebar pesona kepada gadis -gadis cantik jelita di sana ya ketika kita sudah tiba di sana",kata Bi Guan ingin membuat kesepakatan bersama dengan He Shu Huan tentang persaingan cinta para gadis cantik.
"Ya aku setuju dengan mu",jawab He Shu Huan sambil memancing ikan di laut di pinggir perahu.
"Benar ya?",tuntut Bi Guan mengambil alat pancing dari He Shu Huan yang sudah di tempat lain di atas perahu itu.
"Iya kau tenang saja aku tidak akan pernah tertarik pada gadis karena aku harus fokus terhadap masa depan ku",kata He Shu Huan memikirkan dunia di daratan besar.
"Kita harus temukan pulau besar yang berada di dekat utara",kata Yu Man Ji.
"Iya tentu saja kita harus bisa menemukan daratan besar",kata Gu Chuan.
He Shu Huan memandang langit dan lautan luas dengan tatapan mata tajam dan ingin mengetahui tentang dunia luar yang berada jauh di sana dan sebuah rasa di dalam hati He Shu Huan adalah kesenangan yang sangat besar dan luas hingga ia tidak bisa untuk tidak pernah berhenti untuk tersenyum seindah langit biru dan lautan yang tenang.
Cuaca di pagi hari ini sangat indah seindah senyuman yang terhias lembut pada wajah He Shu Huan yang berbaring di atas perahu yang di dayung sangat santai bagai bermain -main di atas ombak yang tenang, semua itu dilakukan oleh salah seorang dari tiga orang sahabat He Shu Huan, yaitu Si Kera Manis Yu Man Ji.
Si Sastrawan Bodoh Bi Guan sedang sibuk dengan buku bacaan favorit nya yang sangat hebat sekali sesuai dengan imajinasi pemuda remaja nakal serta ber otak agak mesum itu,sebaliknya Si Berandal Gila Gu Chuan sedang asyik bermain rasa air laut dengan lidahnya sendiri di masukkan ke dalam air laut.
"Sungguh mengasyikkan sekali melihat banyak satwa laut di dasar laut",seru Gu Chuan tidak merasa takut berhadapan dengan hewan laut ganas seperti hiu dan sebagainya.
Ikan -ikan hiu tidak suka dengan kehadiran wajah Si Berandal Gila Gu Chuan itu, mereka lebih memilih untuk berenang ke tempat laut lainnya daripada di ganggu oleh pemuda sinting ini,"Hei jangan pergi kalian..Hahahaha",sorak sorai dari Gu Chuan sungguh sangat aneh sekali tapi nyata.
He Shu Huan memandang langit dengan tatapan mata tajam dan selidik karena ia sedang ber imajinasi tentang hal -hal yang ada di daratan besar,"Aku ingin tahu tentang uang untuk membeli sesuatu yang ada di daratan besar",gumam He Shu Huan ber khayal memiliki banyak uang.
"Ada uang kita bisa membeli makanan enak, rumah bagus,kereta kuda,pakaian yang mewah dan wanita cantik",sahut Si Sastrawan Bodoh Bi Guan dengan mata bersinar ber khayal wanita aduhai terus di otaknya.
"Kau sungguh menyebalkan Bi Guan.Kau merusak imajinasi ku yang ingin sekali menjadi seorang besar dan berpengaruh serta sukses di daratan besar",kata He Shu Huan memukul Bi Guan dengan buku terdekat darinya.
Puk!!
"Aduhhh He Shu Huan, ya maafkan aku",kata Si Sastrawan Bodoh Bi Guan pindah tempat untuk ber khayal dengan aman dari serangan He Shu Huan maupun dua orang sahabat yang lain.
Bi Guan memilih duduk di dalam perahu membaca buku kembali seraya bernyanyi riang gembira di ikuti oleh Si Kera Manis Yu Man Ji yang senang sekali bernyanyi sambil ber dayung perahu,"dayung sampan adalah sangat menyenangkan hati, membuat hati riang gembira,kita adalah seorang pemberani".
Suara Si Kera Manis Yu Man Ji sangat bagus sekali,dulu di pulau abadi Yu Man Ji adalah seorang biduan terkenal di pulau mereka, dan kini dia ada sebuah impian yang ingin Si Kera Manis Yu Man Ji inginkan,yaitu ingin memiliki sebuah rumah hiburan untuk bersenang - senang bersama para sahabatnya.
"Kau sungguh mulia Yu Man Ji",puji He Shu Huan mengacak rambut Yu Man Ji.
"Terimakasih Shu Huan kau memang sahabatku yang baik",kata Yu Man Ji manis sekali suaranya.
He Shu Huan merangkul Yu Man Ji sambil memandangi lautan dengan perasaan yang ingin sekali tiba di daratan besar,tapi tiba-tiba He Shu Huan melihat sebuah titik di kejauhan dari pandangan matanya yang sangat terang dan tajam sekali,ia segera berkata,"Lihat..lihat di sana, apakah itu pulau besar?".suaranya ceria.
"Coba aku lihat peta lagi",kata Yu Man Ji menyerahkan dayung kepada He Shu Huan yang mendayung perahu semakin cepat sekali.
"Wahhhhhhh, He Shu Huan! !Apakah kau ingin membuat kita jatuh ke laut?!!",
Suara teriakan ketiga orang sahabatnya yang sudah panik sekali dengan cara He Shu Huan mendayung perahu mereka di tengah lautan luas.
"Hehe, maaf.Aku terlalu bersemangat untuk sampai ke pulau besar",jawab He Shu Huan dengan wajah nakal nya.
Tapi titik yang sudah ada terang nya adalah sebuah pulau yang berbeda dengan pulau yang berada di peta mereka,He Shu Huan segera berpikir cepat untuk putar perahu ke arah yang ingin mereka tuju,namun ada sesuatu yang membuat perahu meluncur sendiri ke pulau itu.
He Shu Huan memukul laut untuk perahu tidak meluncur ke pulau yang tidak mau di kunjungi oleh He Shu Huan.
Bressss! !
Blaarrrr! !
Pulau yang memaksa perahu He Shu Huan datang ke pulau itu,kini meledak oleh He Shu Huan sehingga muncullah seorang pria asing yang berada di tepi pantai yang tidak jauh dari perahu He Shu Huan dan kawan-kawan nya.
Lalu pria itu menatap He Shu Huan dengan tatapan mata tajam dan selidik serta ganas,maka He Shu Huan membalas tatapan mata pria itu dengan tatapan mata tajam yang tidak kalah selidik dan ganas juga,"Kau pikir aku takut kepada mu pria jelek dan bau",He Shu Huan melihat ketiga orang sahabatnya sudah bersiap juga untuk bertarung melawan pria ganas di pulau aneh itu.
Tapi He Shu Huan meminta mereka untuk tidak ikut campur dengan masalah ini karena He Shu Huan juga masih bisa mengalahkan atau membunuh pria ganas itu,"Kau siapakah yang sudah berani mengganggu pelayaran ku?!!"hardik He Shu Huan ganas sekali sehingga pria itu terkejut sekali dengan keberanian pemuda yang masih remaja tanggung tersebut.
"Aku penghuni pulau kaki gajah dan nama ku Shi Tu Ma",jawab pria ganas itu.
"Oh Shi Tua Mau Mati rupanya",ucap He Shu Huan menggerakkan telapak tangan di sertai lompatan dahsyat untuk membunuh pria ganas itu dengan sadis sekali.
Wuttttt! !
Plakkkkkk! !
Pria itu berusaha untuk menangkis serangan maut dari He Shu Huan tetap saja tidak bisa menahan serangan maut yang sangat hebat itu apalagi He Shu Huan adalah seorang yang sangat kejam bila ada orang yang berani mengganggu dia dan kawan-kawan nya.
He Shu Huan memukul kepala pria ganas itu dengan sadis sampai kepala pria itu pecah oleh pukulan maut He Shu Huan.
Prakkk! !
He Shu Huan sudah mendorong perahu kembali ke tengah lautan dengan cepat dan wajahnya ceria kembali,apalagi jika sudah di sambut hangat oleh sahabat nya di atas perahunya.
"Shu Huan ayo kita nyanyi lagi",kata Si Kera Manis Yu Man Ji sudah bernyanyi di pinggir perahu seraya mendayung perahu yang semakin lama semakin jauh dari semua pulau di mana pun yang bisa terlihat lebih mereka ber empat.
"Aku sudah ambil makanan orang itu di rumahnya",
Si Berandal Gila Gu Chuan menuang banyak sekali buah -buahan ke lantai perahu untuk mereka bisa makan selama beberapa hari di dalam perahu mereka.
"Cepat sekali kau jika urusan ransum",kata He Shu Huan mengambil buah apel di lantai perahu,lalu ia cuci bersih dengan air minum yang diambil juga dari rumah di pulau kaki gajah tadi oleh Si Berandal Gila Gu Chuan.
"Tapi sayang tak ada buah pisang untuk Man Ji",kata Gu Chuan merasa kasihan kepada Yu Man Ji .
"Hmm tak apa ,Gu Chuan. Aku bisa makan buah anggur merah ini sebagai pisang ku yang tak ada",jawab Si Kera Manis Yu Man Ji menikmati buah anggur merah dengan rasa terimakasih atas perhatian dan kebaikan Gu Chuan itu.
"Ya nanti kita bisa cari di tempat lain yang ada buah pisang dan aneka makanan yang lainnya untuk kita makan sesuai selera kita masing- masing",kata Bi Guan.
Si Sastrawan Bodoh Bi Guan mengambil buah apel juga dan memakannya sambil membaca buku lagi di dalam perahu mereka,sedangkan He Shu Huan dan Gu Chuan duduk di dua sisi berbeda di perahu mereka sambil menunggu mereka bisa tiba di pulau yang tepat.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!