NovelToon NovelToon

Reborn As A King'S Daughter

|Chapter 1|

WARNING!!!

•Mengandung banyak percakapan dari pada narasi

• Typo bertebran

• Ada kata kata kasar

---------------------------------•\=\=\=•--------------------------------

"Pergi kau anak sialan" Seorang wanita berucap dengan kesal

"Ta-ta-tapi ibu" Kata Seorang wanita berumur 20 tahun Yang sedang menangis

"Jangan panggil Aku Ibu dasar wanita ******!" Kata wanita tersebut

"Kau telah mempermalukan nama keluarga Kita dengan menjadi dokter, ******!" Ucap wanita tersebut

"Tapi Ibu..." Ucap sang wanita berumur 20 tahun

Tak lama kemudian setelah perdebatan itu Wanita berumur 20 tahun didorong ke dalam danau Dan tenggela

-----------------

Di tempat lain

"Oek Oek" tangis Seorang bayi Yang baru saja lahir

"Selamat Yang mulia ratu, anak perempuan anda sudah lahir dengan selamat Dan sehat" Seorang dayang Yang menggendong sang bayi berucap

"Nia, berikan dia ke Arthur.." Seorang wanita Yang dipanggil ratu berucap

"Baik Yang mulia" Balas dayang tersebut yang dipanggil Nia

---------------

Tak lama kemudian Seorang pria Masuk Dan mendobrak pintu

"Ariel!" Ucap sang pria dengan nafas tengengah-tengah karna berlari

"Arthur... Rawat lah dia" Kata Ariel

"Aku rasa aku... Tak bisa melihat dia la..gi" Kata Ariel sambil menitikkan air matanya

"Arielllll!" Teriak Arthur

"Rawatlah Arianne La' Vincent" Kata Ariel Yang hampir menutup mata selamanya

"B..a..I..k.. Aku akan merawat Arianne La' Vincent" Kata Arthur

-----------------

Disisi lain

' *Ada apa ini kenapa aku berada disini?'

'Ariel?Arthur? Siapa mereka? Dan lagi kenapa tangan Dan kakiku kecil sekali?'

'Bukankah harusnya Aku sudah mati Karna tenggelam*?'

Tiba tiba saja Ada sebuah suara terdengar oleh anak itu

' Nak, kamu sudah bertransmigrasi ke tubuh Arianne La' Vincent'

' Hiduplah sebagai Arianne'

' Kenapa? Ada apa dengan Arianne?'

' Dia sudah pergi Dari tubuh itu, Karena saat ingin keluar Dari janin Ariel ia meninggal tapi Arianne tidak ingin orang tua-nya meninggal karna itu kamu Ada disini'

'Lalu siapa kamu? '

'**Aku? Identitas ku tidaklah penting. Hanya satu Yang kau tau, namaku adalah Hirio '

'Hirio**? Baiklah aku akan memanggilmu Rio'

'Em, Aku akan memanggilmu Aria'

'Tapi bukankah mereka berdua bisa mendengar percakapan Kita?

'Tidak mungkin, Yang bisa mendengar suaraku Hanya kamu Aria'

'Hm?Kenapa?'

'Sihir. Aku memakai sihir'

'Sihir? Wahhhh hebatttt!'

'Itu adalah Hal biasa disini Aria, Karena ini adalah dunia sihir'

'Wah hebat!'

'Sekarang aku akan mengajarkanmu Cara memanggilku, kau Hanya bisa memanggilku dengan sihir itu'

'Oh baiklah tapi bagaimana? Tubuhku kan baru sekecil ini Rio'

'Itu adalah Hal Yang mudah. Pejamkan matamu Dan santai saja'

-----------------

Setelah semua kejadian itu akhirnya pun Hari berduka datang

"Hiks ibuu... Ibu....Ibuu" Isak Seorang anak kecil berumur 3 tahun

"Shhh tenanglah Rion, Ibu sudah tenang disana jangan menagisinya" Ucap Seorang

anak berumur 7 tahun dengan bijak

" Benar, jangan menangis Rion. Lihatlah aku saja tidak menangis Masa kamu nangis Rion?" Ucap seseorang tak jauh dari anak yang dipanggil Rion

"Baiklah aku tidak akan menangis sesuai kata Kak Arkhdal Dan Ares" Arion pun tersenyum lagi

------------------

Tak jauh dari situ Seorang pria berpakaian serba hitam sekitar usia 30-an menatap ketiga anak laki-laki itu

"Mereka sudah besar rupanya"Ucap Arthur dengan senyum khasnya

-----------------

Disisi lain

Arianne tidak diperbolehkan ikut dalam upacara pemakaman Ibu nya

'*Je t'appelle Hirio'

'Ada apa Arianne?'

'Hirio apa Yang terjadi diluar? Kenapa sangat berisik?'

'Upacara pemakaman* ibumu'

'Oh. Ajarkan Aku sihir dong Rio'

'Baiklah sihir apa?'

'Hm saat itu kamu pernah memberitauku tentang elemen lahir kan?'

' Ya. Betul'

'Lalu apa elemen lahirku?'

'Semua elemen Ada ditanganmu Aria, Karna kau bukan dari dunia ini'

'Wahhh keren! Kalau begitu apa elemenmu?'

✨ TBC ✨

Kepo apa elemen Hirio? Nantikan episode berikutnya ya!

-Salam Author

🌹Note🌹

Je t'appelle Hirio, itu Bahasa prancis. Artinya\= Aku memanggilmu Hirio

 

|Chapter 2|

Warning!!

•Banyak percakapan

•Banyak bahasa tidak baku

•Typo bertebaran

Previous•

'Je t'appelle Hirio'

'Ada apa Arianne?'

'Hirio apa Yang terjadi diluar? Kenapa sangat berisik?'

'Upacara pemakaman ibumu'

'Oh. Ajarkan Aku sihir dong Rio'

'Baiklah sihir apa?'

'Hm saat itu kamu pernah memberitauku tentang elemen lahir kan?'

' Ya. Betul'

'Lalu apa elemen lahirku?'

'Semua elemen Ada ditanganmu Aria, Karna kau bukan dari dunia ini'

'Wahhh keren! Kalau begitu apa elemenmu?'

Present•

'Aku? Elemen lahirku ya......'

'Iya!Jadi cepatlah Jawabb Riooooo'

'Kau sangat tidak sabaran Aria'

'IYA AKU TIDAK SABARAN! JADI CEPATLAH!'

'Ah, pertama-tama kau harus memperbaiki sikap Dan temperamenmu Aria'

'Baik baik'

'Elemen lahirku adalah.....Cahaya putih suci'

'Wah~hebat'

'Justru melatih sihir dengan element itu sulit, bodoh'

'Ya nyelow dong! Lagi Pula bisa pakai kekuatan akar cultivation kan jika sulit menggunakan sihir?'

'Masalahnya....Aku ingin-nya jadi Magic practisioner bukan Cultivator'

'Cih! Hidupmu ribet!'

'Aria...Kakakmu sangat berbakat dibidang akademis,sihir,Dan berpedang.Kau ingin melatih apa? Cultivation? Ahlikimia? Alkemis?'

'Kurasa iya, Aku Akan memilih jalan Cultivation Dan alchemistry'

'Oh kalau begitu Aku tidak bisa mengajarimu banyak~'

'LAH?!Lalu gimana Rio?'

'Tenanglah aku punya Seorang teman Cultivator,dia cultivator yang handal kok'

'Oh baguslah~ Aku bisa menemuinya dengan mantra pemanggilan Yang kau ajarkan gak?'

'Bisa, dia memiliki Dark and Holy Cultivation'

'Dark and Holy Cultivation? Elemen lahir? Tapi kan itu bertolak belakang?'

'Tunggu Dan lihat saja nanti~ '

---------------------

Nah Mari berpindah tempat

---------------------

Disisi lain

" Hallo yang mulia, Aku turut berduka cita tentang istrimu" Sapa seorang laki-laki Yang sudah berumur sambil sedikit membungkukkan badannya

"Ah? Hallo juga Marquess Manerv. Terima kasih sudah datang Marquess" Balas Arthur

"Hahahaha. Tak usah terlalu formal begitu Duke, kau bisa memanggilku Frost" Ucap Frost

"Jangan formal juga Frost"Ucap Arthur dengan senyum khasnya

"Hahahaha. Kau tidak berubah Arthur, lama Tak bertemu kan? Dimana para putramu? Dan juga putrimu?" Tanya Frost bertubi-tubi

"Satu-satu Frost. Pertama, iya Kita memang sudah lama Tak bertemu. Kedua, para putraku sedang menyapa tamu juga. Ketiga, putriku sedang beristirahat dikamarnya" Balas Arthur dengan cepat

"Woah kau bicara cepat sekali Arthur. Baiklah kalau begitu. Lihatlah, itu Raja dari kerajaan tetangga bukan?" Ucap Frost setelah menoleh me arah Kanan

"Hm. Itu memang dia"Arthur meng-iyakan ucapan Frost

-------------------

Disisi anak-anak Arthur (Yang cowo)

"Kak, aku capek" Keluh Arion

"Beristirahat lah dulu disofa sana Rion" Jawab Arkhdal dengan cepat

"Tapi kakkkk aku gak pengen sendiriii" Rengek Arion dengan manja ke-kedua kakaknya

"Hufttt baik-baik ayok istirahat bersama" Ucap Arkhdal dengan senyuman tipis

Sedangkan Ares? Lagi ngobrol sama putri-putri bangsawan dia

"KAK ARESSS!!! IKUT GAK?" Teriak Arion dari jarak yang cukup jauh dari Ares

"Akhhh. Telingaku, baik baik aku ikut Rion" Jawab Ares

"Cepatlah" Kata Arkhdal Yang sudah mulai berjalan ke arah sofa

------------------

Mari kembali ke tokoh utama Kita ya~

'Sringg' suara Hirio Yang menggunakan sihirnya

'Huft...Akhirnya dia masuk ke alam bawah sadarnya~ aku juga harus segera masuk ke Alam bawah sadarnya' Keluh Rio dengan kesal

'RIO!HIRIOOO!RIOOOOO!'Teriak Aria dengan sangat amat kecang

'Tak usah berteriak sekencang itu bodoh' Kesal Hirio

'Lagian tadi Aku gak ngeliat kamu Rio' Tuduh Aria Karna gak mau disalahin

'Bodolah. Cepat summon Lire**' Ucap Hirio Yang gak sabaran

'Je t'appelle Lire' Tak lama kemudian muncul Cahaya berwarna Putih Yang lama lama kemudian berubah warna menjadi hitam

' Ada apa kau memanggilku Arianne?' Ucap Lire sambil berdecak kesal

'Anda Lire? Aku ingin diajarkan alchemistry Dan cultivation!' Ucap Aria dengan penuh tekad

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

YEYYY UPDATE! SELAMAT MENIKMATI

MAAP KEUN JIKALAU ADA TYPO YA :)

BABAYYYY!!

|Chapter 3|

Previous•

'Sringg' suara Hirio Yang menggunakan akhirnya

'Huft...Akhirnya dia masuk ke alam bawah sadarnya~ aku juga harus segera masuk ke Alan bawah sadarnya' Keluh Rio dengan kesal

'RIO!HIRIOOO!RIOOOOO!'Teriak Aria dengan sangat amat kecang

'Tak usah berteriak sekencang itu bodoh' Kesal Hirio

'Lagian tadi Aku gak ngeliat kamu Rio' Tuduh Aria Karna gak mau disalahin

'Bodolah. Cepat summon Lire' Ucap Hirio Yang gak sabaran

'Je t'appelle Lire' Tak lama kemudian muncul Cahaya berwarna Putih Yang lama lama kemudian berubah warna menjadi hitam

' Ada apa kau memanggilku Arianne?' Ucap Lire sambil berdecak

'Anda Lire? Aku ingin diajarkan alchemistry Dan cultivation!' Ucap Aria dengan penuh tekad

Present•

"Kau pikir semudah itu memintaku untuk mengajarimu?" Ucap Lire dengan sombong

"Lalu?Apa Yang kau inginkan?" Tanya Aria

"Bunga spider Lily"Ucap Lire dengan nada meremehkan

"Ok. Tapi bisakah Aku memberikannya setelah Aku sudah bisa alchemistry Dan Cultivation?" Tanya Aria dengan ragu-ragu

"Hahahaha. Tentu saja Gadis kecil" Tawa Lire

'Aku dikacangin nih?' Tanya Rio dengan cemberut

"Hahahahaha" Tawa Aria Dan Lire pecah

"Baiklah ayok mulai berlatih"Jawab Lire

"Bukankah kau harusnya bertanya tentang elemen lahir ku?" Tanya Aria

"Tidak,aku sudah Tau keadaanmu"Jawab Lire

"Oh"Hanya itu jawaban dari Aria kecil

'Berlatihlah dengan santai 1 Hari disini Hanya seperti 1 jam diluar' Jawab Rio Yang dari tadi Hanya diam

"Oke deh ayok mulaiii alchemy" Jawab Aria dengan semangat

"Eittsss. Kau pikir alchemistry semudah itu? Kau harus minimal tingkat 12 Cultivation dulu baru bisa belajar alchemistry" Terang Lire

"Oh Kalau gitu bagaimana jika mulai dengan Cultivation dulu?" Tanya Aria

"Memang sudah seharusnya begitu" Jawab Lire datar

---------------------

Sekitar 12 Hari sudah berlalu sejak Hari itu

---------------------

Pelan pelan Aria sudah membuka matanya

"Aku sudah berada di Cultivation King tingkat akhir"Jawab Aria dengan tenang

Saat Aria bicara seperti itu Lire Dan Rio shock Akan kecepatan cultivasi Aria

"Kau seperti monster cultivasi Gadis kecil" Jawab Lire

"Aku punya nama kakek tua!"Kesal Aria

"HEI! KAU TAK BOLEH TAK SOPAN SEPERTI ITU!" Jawab Lire dengan sangat kesal

'Lagian kau pakai form mu Yang itu' Jawab Rio

Setelah Rio berkata seperti itu, Lire langsung mengubah wujudnya jadi Lebih muda

"Bagaimana sekarang? aku lebih tampan kan" Ucap Lire dengan sangat percaya diri

"Ih... pertama kali aku ketemu kakek tua yang sangat percaya diri akan penampilan nya" Kata Aria dengan wajah jijiknya

"Ngomong ngomong apa aku juga bisa mengubah tubuhku?" Tanya Aria penasaran

"Ya, kau juga bisa. tinggal pikirkan berapa umur yang kamu mau. maka kamu akan langsung berubah" Jawab Lire dengan cepat

'Ayok kita kembali, Ria" Ucap Rio

" Baik.... Dadah kakek tua~" Tawa Aria langsung pecah dan langsung kabur

"Hahahaha" Tawa Rio yang kencang

---------------

Sesampainya di kastil

"Riaaaa~ Aria~~kakakmu ini datang untuk melihat keadaanmu"Teriak Arion dengan sangat kencang dan dari belakang Arkhdal dan Ares sudah berdecak kesal

'Siapa lagi pengganggu ini' Batin Aria kesal

"Hallo Aria, aku tau kau sedang merindukan kakakmu yang tampan ini kan dan bukannya bocah berisik ini"Ucap Ares

"Hweeeeee" Tangis Aria yang terusik dari tidurnya

//Padahal mah kagak ye//

"Sudah sudah. Kalian jangan menggangu tidur nya" Ucap Arkhdal menengahi Ares dan Arion

--------------

Tak lama kemudian Arthur pun memasuki ruangan Aria

"Kalian tidak menggangu tidurnya kan?" Tanya Arthur dengan wajar penuh pertanyaan

"Uh......Tidak kok Ayah" Ucap Ares sambil ragu ragu

"Kami tidak menggangu Ria kok papa!" Ucap si kecil Arion sambil tersenyum lebar dan manis

"Iya benar ayahanda" Ucap Arkhdal dengan nada tenangnya

"HWUEEEEEEE" Tangis Aria dengan kencang

"Cepat bawakan susu tuan putri" Ucap Ibu susu Aria, Yvotte

"B-baik nona Yvotte" Ucap Nina lalu dengan cepat mengambil Susu Aria yang masih hangat dan memberikan kepada Yvotte

---------------

Saat Yvotte ingin mengangkat Aria lalu Arthur mengkode untuk memberikan Aria kepada Arthur

Sambil menggendong Aria di Tangannya Arthur memegang botol susu Aria sambil memberikannya ke Aria

"Ah ayah curang! Aku juga ingin mengendong Aria" Ucap Ares dengan nada sedikit kesal

"Hussh. Diam nanti dia akan terbangun" Ucap Arthur dengan nada pelan supaya Aria yang setengah tidur bisa terlelap

Disaat Arthur, Arkhdal,Ares, dan Arion berkumpul dan bercanda seperti itu semua pelayan dan penjaga merasa terharu, **karena selama ini mereka cukup jarang berkumpul bersama seperti ini

Karna mereka semua cukup sibuk dengan urusan sendiri-sendiri, sehingga tidak ada cukup waktu untuk memikirkan hal lain lagi**

✨ TBC ✨

See u at next chap

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!