NovelToon NovelToon

KAISAR 12 ELEMEN

CH 1 : Penghianatan

Di depan sebuah makam bernama Li Xiaonan dan Rue Nuanyi.

"Ayah ibu kenapa kalian pergi meninggalkan aku sendiri? aku sangat kesepian!...."

Evan menangis didepan makam orang tuannya, suasana hati evan kini sangat sedih ditambah lagi dengan hujan yang turun hingga membuat Evan basah kuyup.

Hati Evan sangat sedih dan air mata pun tidak kunjung berhenti keluar dari mata dan mengalir di pipi Evan.

Setelah menyelesaikan pemakaman kedua orang tuanya, Evan pun kembali ke istana kerajaan.

Evan pulang kembali ke istananya, namun setelah Evan sampai di aula utama (kaisar) dia melihat paman Li Danrui sedang duduk singgasana Kaisar milik ayahnya.

Evan terkejut dengan rasa kesal melihat hal itu.

"Apa maksudnya ini paman!?, ayahku baru saja selesai dimakamkan dan kau sekarang duduk di atas singasananya!?, apakah kamu ingin memberontak!?" tanya Evan dengan rasa marah.

Evan merasa sangat marah, Evan menyadari kalau Li Danrui ingin melakukan pemberontakan dan merebut tahta kaisar milik Ayahnya darinya.

"Hahahaha......., pangeran, salahkan dirimu yang tidak berguna yang hanya bisa membuat malu kerajaan.

Sekarang aku Li Danrui lah Kaisar Di Kerajaan LI ini!, sedangkan kamu hanyalah seorang pangeran tidak berguna yang akan dibuang!" kata Paman Li Danrui tertawa dengan keras di atas singgasana kaisar sambil mengolok-olok Evan.

"Apa!?, paman, kau melakukan penghianatan! kau tidak bisa mengambil tahta ayahku, tahta itu adalah milikku! kau Bajingan Brengsek Pengkhianat! kamu bisa dihukum penggal mati karena melakukan pemberontakan!" Kata Evan dengan sangat marah hingga tubuhnya menjadi gemetar.

Li Danrui seketika menunjukan ekspresi dingin dan kejam sambil melihat Evan yang terus memaki dirinya, Li Danrui yang merasa kesal pun memerintah para pengawal untuk membuang Evan.

"Cepat singkirkan orang menjijikan ini dari hadapanku!" perintah Li Danrui kepada para pengawal sambil menunjuk Evan dengan jarinya.

"Tunggu !, paman dan kalian semua yang ada disini..., orang tuaku selalu memperlakukan kalian dengan baik tapi kalian malah sebaliknya memperlakukanku seperti ini.... Inikah cara kalian membalas budinya?!!" tanya Evan merasa sangat marah dan geram.

"NAIF!, kami tidak membunuhmu sudah termasuk baik hati, HAHAHAHA........ " tawa Li Danrui dengan menteri dan pejabat lainnya dengan keras.

Evan pun dibawa keluar dari istana kerajaannya sendiri, Setelah Evan diusir dari istana kerajaan Li, Evan pun pergi ke akademi PERGURUAN LAUT BIRU dengan berharap ia mendapatkan pertolongan disana.

...****************...

Tetapi sesampainya disana Evan mendapatkan yang sebaliknya, dia mendapat penghinaan, cacian dan olokan dari para murid-murid Perguruan Laut Biru.

"Hei itu si sampah yang akan diusir dari perguruan"

"Masih berani sekali dia datang kesini"

"Hahaha... kasihan sekali"

"Yah lebih baik dia diusir dari pada mengotori nama baik perguruan kita"

"Huh! tidak tau diri!"

Berbagai cemohan, olokan, dan hinaan yang dilontarkan oleh para murid Perguruan Laut Biru pada Evan pun tak ada habisnya.

Evan hanya diam menahan amarah dan terus berjalan melewati mereka, hingga kemudian datang sepupu Evan, yaitu Li Ao, anak dari Li Danrui.

"HEI SAMPAH!!!" panggil Li Ao menghina Evan.

Li Ao berjalan menghampiri Evan dengan sombong dan angkuh, Li Ao datang dengan membawa banyak orang di belakangnya.

"Ooo...., ternyata sepupuku Li Ao, anak dari si penghianat yang merebut tahta kaisar!" ucap Evan sambil berbalik badan dan dengan tatapan dingin yang penuh kebencian melihat Li Ao.

"Apa katamu ?!" mendengar itu seketika Li Ao menjadi sangat geram dan emosi.

"Kau tidak salah dengar, kau memang anak dari seorang penghianat".jawab Evan dengan nada menghina dan senyuman sinis.

"Kuperintahkan kau menarik ucapanmu tadi dan bersujud padaku sebanyak 3 kali maka aku akan mempertimbangkan untuk melepaskan kamu!" perintah Li Ao meminta Evan berlutut kepadanya supaya Evan kehilangan martabat dan harga dirinya.

"kau tidak pantas memerintahku !" Evan menolak perintah dari Li Ao, evan menatap Li Ao dengan tatapan dingin yang penuh dengan kebencian.

"Sampah ini tidak tahu diuntung!, tidakkah dia lihat kalau Ao Ling membawa banyak bawahan dibelakangnya?!"

"Dia mungkin ingin mati!"

para murid yang melihat itu, menghina dan meremehkan Evan, karena para murid melihat kalau dibelakang li ao ada banyak sekali pendekar muda yang kuat, mereka berpikir kalau evan tidak mungkin bisa selamat hari ini dan mungkin akan dipukuli oleh li ao dan bawahannya hingga mati.

mendengar ucapan Evan yang menolak perintahnya, Li Ao pun menyuruh bawahan yang ada dibelakangnya untuk memukuli Evan.

"kalian pukul dia!, hajar dia hingga mati jangan beri ampun!" perintah Li Ao kepada para bawahannya.

para bawahan Li Ao pun maju dan menghajar Evan.

setelah beberapa saat kemudian....

"Kalian Hentikan !" senior Li zao datang untuk menghentikan, melihat senior li zao datang ao ling menyuruh bawahannya untuk berhenti

"Evan, kau dipanggil ke aula dekan! ayo......!" Li zao melihat evan kesulitan untuk berdiri dan apa lagi berjalan, jadi li ao pun memapah dan membantu Evan berjalan

"Terima kasih kak zao" evan merasa sedikit bahagia melihat masih ada orang yang baik dan membantunya di dalam sekte

"setelah ini kau harus menjaga dirimu baik-baik"

"yaaa" evan menjawabnya dengan tersenyum pahit

...****************...

setelah sampai di aula utama para tetua...

"Evan kau pasti mengerti, kau dipanggil kesini untuk apa?" para tetua dan dekan berpikir bahwa evan sekarang sudah tidak ada gunanya lagi, karena evan bukanlah orang dari keluarga kerajaan lagi, yang berarti sekarang evan sudah tidak memiliki kegunaan untuk sekte Laut Biru, melainkan hanya akan mengotori sekte dengan adanya orang tak berguna didalamnya

"Ya, karna aku sudah tidak ada gunanya lagi untuk kalian, karna aku sudah tak memiliki apa pun sekarng yang bisa kalian manfaatkan!" jawab evan dengan dingin dihadapan para tetua

"baguslah kalau kau sudah mengerti,cepat kau tinggalkan tempat ini, karna, kami tidak menerima murid sampah disini" para tetua mengusir evan

"hahahaha....... aku akan mengingat kejadian ini selamanya, suatu saat nanti aku Evan, akan melenyapkan kalian semua dari dunia ini !!" evan bersumpah, evan sangat emosional dan diapun berbalik pergi

"Tunggu...!!" para tetua menghentikan evan, evan berbalik badan

dan "BRRUUAAKK !!" salah satu tetua menyerang dantian evan hingga hancur, evan memuntahkan darah mulutnya, dia meraung dan merintih kesakitan sambil memegang perutnya

para tetua tertawa, mereka melakukan hal itu tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya masalah jika evan tiba-tiba menjadi kuat, dan tanpa rasa iba sedikitpun tetua menendang evan hingga keluar dari aula utama langsung ke halaman

Li zao yang sedari tadi menunggu diluar melihat evan terlempar dan terguling-guling keluar dari aula utama, li zao segera menolong evan dan membawanya ke kamar asrama miliknya, dia merawat dan mengobati evan hingga dia sadar

setelah sadar evan pergi dari sekte laut biru, tapi sebelum itu li zao memberikan cincin ruang miliknya kepada evan

"kak zao..., terima kasih" evan menerimanya evan sangat bahagia hingga menangis melihat masih ada orang yang peduli dengan dia, evan memeluk li zao dengan erat

"jaga dirimu baik-baik, jangan menyerah, umurmu masih muda dan jalanmu masih panjang, suatu hari nanti kamu pasti akan menjadi orang hebat" ucap Li Zao memberi dorongan kepada evan

"hei pecundang, urusan kita yang tadi belum selesai " datang Li Ao dengan beberapa wanita yang dulunya sering bersama dengan Evan, termasuk seorang wanita bernama Xin Mulan salah satu tunangan Evan yang membatalkan pertunangannya dengan Evan.

"Ao, kau biarkan lah Evan pergi, apa untungnya buatmu mengganggunya, blum cukup puaskah kau menyuruh bawahanmu menghajarnya waktu itu?" jawab Li Zao mencoba menghentikan Li ao untuk menghajar Evan lagi

"Yah, buat apa Tuan Muda Pangeran mengurusi pecundang tak berguna seperti dia?" ujar Xin Mulan sambil menatap Evan dengan dengan penuh rasa jijik.

"Betul tuan muda, kamu lebih baik bersenang-senang dengan kami" ucap salah satu wanita disisi Li Ao mengajaknya melakukan sesuatu

Mendengar permintaan dari para gadisnya Li Ao pun pergi meninggalkan Evan.

"Hahahaha..... baiklah karna kalian yang memintanya, aku terpaksa akan melepaskannya kali ini!" ucap Li ao yang kemudian berjalan pergi dan meninggalkan Evan dan Li Zao.

Kemudian Xin Mulan menoleh kebelakang melihat Evan dan mereka pun saling melihat dengan penuh kebencian.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

......................

...----------------...

CH 2 : Bangkitnya Elemen Pertama : Kegelapan ( HITAM )

Setelah Evan keluar dari gerbang perguruan ia pergi keluar dari kerajaan Li, dijalan kota dia selalu mendengar cacian dan hinaan terus menerus dari masyarakat krpadanya. karena Evan tidak tahan dengan cemoohan orang-orang ia memutuskan untuk berjalan pergi menuju kerajaan XIAO melalui hutan

setelah Evan sampai di hutan dia berusaha membangun gubuk sederhana tetapi sangat sulit baginya dan harus memakan waktu yang cukup lama.

Evan menghela nafas panjang. "Huuuff........, Akhirnya setelah sehari penuh rumahnya selesai juga, huft... walaupun tak seperti harapanku, tetapi setidaknya sudah melindungiku dari hujan!" pikir Evan sambil mengusap keringatnya yang mengalir dikeningnya.

Namun setelah seharian membuat gubuk, Evan pun menjadi kelaparan, suara perut yang lapar terdengar ditelinganya

"Aduuh!...., perutku sangat lapar, padahal setiap hari biasanya makanan selalu ada yang menyipakannya, sekarang aku harus bersusah payah untuk mencari makan!" kata Evan merasa belum terbiasa.

Kemudian Evan memeriksa cincin ruang yang diberikan oleh Li Zao sebelumnya, didalam cincin ruang tersebut Evan menemukan ada beberapa senjata yang bisa dia gunakan untuk berburu hewan liar didalam hutan.

Evan mengeluarkan semua barang yang ada di dalam cincin tersebut.

"Ternyata ada uang dan senjata dan juga beberapa pakaian!" kata Evan merasa sangat senang.

"Hmmm.... aku akan mengingat ini, sejarang uangnya lebih baik kusimpan saja jika diperlukan baru aku akan menggunakannya!" pikir Evan yang kemudian menyimpan kembali uang dan pakaian kedalam cincin penyimpanannya.

Kemudian Evan pun mencoba busur panah yang tadi dia dapatkan dari dalam cincin penyimpanan.

"Wooooossh...... praakk!" Evan yang baru sekali mencoba langsung bisa memanah dengan tepat sasaran ke pohon yang ada dihadapannya.

"Hahaha..., tidak sia-sia aku dulu belajar memanah dalam pelajaran militer, sekarang ilmunya bisa aku gunakan untuk berburu hewan!" pikir Evan merasa sangat senang.

...****************...

"dihutan yang sebesar ini kalau aku bertemu Hewan Monster spiritual tamat sudah riwayatku" pikir Evan yang cukup merasa waspada saat berjalan didalam hutan tersebut, Evam tidak ingin menebas ranting-ranting yang menghalangi jalannya, karena itu akan memancing hewan buas yang ada disekitarnya.

Setelah berkeliling hutan selama setengah Jam, Evan sama sekali tidak ada melihat satu hewan pun yang membuat merasa sedikit kelah.

"Sudah setengah jam aku berkeliling tetapi tak ada satu pun hewan disekitar sini?" kata Evan merda sedikit lelah setelah berjalan cukup lama untuk mencari hewan buruan.

Namun tidak lama kemudian Evan mendengar suara berisik dari semak-semak didekatnya, mendengar itu Evan pun menghampiri asal suara tersebut.

"Hmm?.... hehehe pucuk dicinta ulam pun tiba!" kata Evan yang berada dibalik semak-semak dia melihat ada beberapa ekor ayam hutan didepan matanya.

"Ada ayam hutan, setidaknya aku harus mendapatkan satu ekor untuk malam ini!" pikir Evan dengan mata yang berbinar.

Kemudian Evan pun menarik busur panahnya dan hanya hanya sekali percobaan saja, evan langsung berhasil memanah mengenai salah satu dari ayam tersebut.

"Hahaha berhasil !, makan malam hari ini terpenuhi !" kata Evan sangat senang dan puas dengan apa yang dia dapatkan dengan usahanya sendiri.

Walaupun hanya sesuatu yang sangat sederhana tetapi ini adalah pertama kalinya Evan mendapatkan sesuatu dengan usahanya sendiri, jadi Evan pun merasa sangat gembira dengan apa yang dia dapatkan

...****************...

Tampak hari sudah malam, Evan membuat sebuah api unggun didekat gubuknya.

Tampak Evan yang telah selesai makan ayam hutan panggang hasil buruannya tadi sore.

"Walaupun tidak terlalu kenyang dan enak dibandingkan kehidupanku dulu, tetapi setidaknya aku tidak kelaparan hari ini" pikir Evan sambil mengelus perutnya yang tidak merasa lapar lagi.

Kemudian Evan bangkit berdiri dan meregangkan ototnya tubuhnya yang lelah dan kemudian Evan melihat ke arah langit malam yang begitu indah dengan penuh bintang yang berkelap kelip.

Tiba-tiba Evan melihat sebuah bintang jatuh warna warni yang sangat indah yang jatuh dari atas langit menuju ke arahnya, sesaat dia terpesona dengan keindahan itu, tapi disaat Evan memperhatikannya Evan sadar kalau bintang jatuh itu akan menuju tepat ke arahnya

"Sialan!!" sontak kaget Evan ketika melihat sebuah bintang jatuh ke arahnya.

"Sial, tidak ada kesempatan menghindar, apa aku akan mati hari ini??" batin Evan putus asa ketika bintang jatuh itu sudah sangat dekat padanya.

Bintang tersebut sudah sangat dekat dengan evan, evan merasakan rasa hangat yang membuatnya sangat nyaman.

"Ini....., nyaman sekali , apakah ini rasanya mau mati?, apakah berarti aku tidak akan bisa membalaskan dendamku dan kedua orang tuaku?, maaf aku telah mengecewakan kalian Ayah, Ibu, dan Kak Zao" ucap Evan menyerah pada takdir.

"Aku Bersumpah !, Bahwa aku akan membalaskan dendam ini dan semua perbuatan para penghianat itu!!, dan aku Evan akan melenyapkan segala ketidak adilan dikehidupanku selanjutnya!." teriak Evan dengan lantang.

Bintang pun menabrak Evan. "AAAAAA !!" Evan berteriak dengan sangat keras.

...****************...

Dipagi Hari tampak semuannya masih baik-baik saja dan sama seperti semula

"Uuuuh..., sakit sekali, dimana aku?" Evan bangun dari pingsannya yang berbaring di atas tanah.

"Apakah aku sudah mati?" ucap Evan memegang kepalanya yang sedikit terasa pusing.

"Tidak, ini masih ditempat kemarin, dan gubuknya juga masih sama seperti semula, apakah tadi malam hanya mimpi?" tebak Evan penuh keheranan.

Evan melihat sekitarnya yang masih utuh seperti tadi malam, dia merasa sangat aneh dan berpikir kalau hal itu mungkin hanyalah mimpi belaka, namun tiba-tiba Evan merasakan sakit yang luar biasa pada punggungnya, seperti sedang terbakar oleh sesuatu.

"Ada apa dengan punggungku?, sakit sekali, rasanya seperti terbakar......!!!"

Rintih Evan dalam pikirannya sembari terduduk menahan rasa sakitnya, namun tiba-tiba rasa sakit itu hilang dan berubah menjadi rasa hangat yang nyaman

"Hmmm...?, rasa sakitnya tiba-tiba menghilang?" ucap Evan penuh dengan rasa keheranan.

Setelah rasa sakit itu menghilang Evan merasakan sebuah Energi mengalir dalam tubuhnya, Evan merasa tubuhnya menjadi lebih ringan tidak seperti biasanya.

"Tubuhku seperti penuh energi dan sangat ringan dan sepertinya..... dantianku juga telah pulih seperti semula..." Evan merasa sangat heran dan bingung dengan apa yang sebenarnya telah terjadi.

"Hahahahaha.... dan sekarang sepertinya aku telah sampai tahap Melatih Aura tingkat 3 !!" Ucap Evan merasakan kegembiraan tiada tara.

"Apakah ini yang namanya berkah dibalik musibah?, HAHAHAHA aku sangat beruntung! ini sangat luar biasa!" kata Evan merasakan sangat senang.

...****************...

...Dalam dunia kultivasi ada beberapa tingkatan:...

...KAISAR EMPEROR...

...KAISAR...

...JENDERAL...

...AHLI SILAT...

...GURU SILAT...

...PRAJURIT...

...PELATIH AURA...

...****************...

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba ada suara dari dalam pikirannya Evan yang memanggilnya dan mengajaknya berbicara, hal itu sangat membuat Evan terkejut.

"Hei kau anak muda!, siapa namamu?" tanya suara dari dalam pikiran Evan.

Evan yang tidak tau apa-apa hanya berpikir bahwa ada seseorang yang berada disekitarnya dan sedang bersembunyi.

"EVAN, namaku Evan!, dimana kau?, tunjukan dirimu!" jawab Evan dengan perasaan waspada, dia mencari sumber suara itu disekitarnya namun dia tidak melihat ada siapapun

"Kami ada didalam Lautan Spiritual dirimu, jika kau ingin melihat kami, kau harus tenang terlebih dahulu" kata suara tersebut.

"Baiklah" jawab Evan yang mulai sedikit tenang

"Sekarang duduk dan berkonsentrasilah dan fokus masuk kedalam jiwamu" suara tersebut mengajari dan menuntun Evan dengan sangat baik, bahkan Evan yang bodoh pun menjadi memahami semuannya dengan baik dan cepat.

Evan berkonsentrasi dan fokus hingga beberapa saat kemudian Evan dia tiba-masuk kedalam lautan spiritualnya.

...****************...

...(Didalam jiwa Evan)...

"Sekarang buka matamu!" perintah suara itu menggema didengar Evan.

"Hmmm.....??, dimana kalian?" tanya Evan yang hanya melihat sebuah kehampaan.

"Lihat ke atas!" perintah suara itu.

Evan mulai mendongak perlahan dan ia pun menjadi terkejut ketika melihat 12 Raksasa Bersayap dihadapannya, 12 Raksasa itu memiliki warna yang berbeda-beda.

"WUAAAH !!, SIALAAAN.....!!, Tolong jangan makan aku..! Tolooong....!!." teriak Evan menciut ketakutan melihat 12 raksasa bersayap dengan warna yang berbeda - beda, dia sangat ketakutan hingga membuat dia pipis dicelana

"kami tidak akan memakanmu!!, dasar bodoh!" ucap salah satu dari 12 raksasa tersebut dengan merasa kesal.

"Benarkah?, baguslah kalau begitu......" mendengar itu Evan merasa lega sambil mengusap dadanya untuk menenangkan detak jantungnya yang hampir copot.

"Selamat!! kau telah membangkitkanku, 1 elemen dari kami, yaitu elemen KEGELAPAN !!" ucap ke dua belas raksasa bersayap itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

...----------------...

......................

CH 3 : Perkenalan Dengan Para Elemen

"Tungguuu..... tungguu..... tunggu!!, sebenarnya siapa kalian?, mengapa kalian ada didalam tubuhku?." tanya Evan merasa keheranan.

"Perkenalkan kami adalah KAISAR BURUNG 12 ELEMEN, masing-masing dari kami memiliki satu kekuatan Elemen dengan warna yang berbeda...

HITAM : KEGELAPAN

PUTIH : ES

MERAH : API

MERAH MUDA : RACUN

HIJAU : ANGIN

HIJAU MUDA : DAUN / KAYU

BIRU : PETIR

BIRU MUDA : AIR

KUNING : TANAH / BUMI

EMAS : PASIR

PERAK / METAL : LOGAM

UNGU : BINTANG

"Elemen Es, Racun, Angin, dan Pasir adalah wanita dan Elemen yang lainnya adalah pria-pria yang membosankan...." jawab si gelap dengan malas.

"Hei! siapa yang kau bilang membosankan? kau lah yang membosankan !" Ucap Elemen Api menyela Elemen Kegelapan.

"Kau yang membosankan!" kata Elemen kegelapan lagi.

"kau yang paling membosankaan!!" kata Elemen Api semakin kesal kepada Elemen Kegelapan.

"kauu....!!..... kau..... !! .....kau !! ....... kau ....!!!" Elemen Apa dan Elemen Kegelapan terus mengulangi untuk saling menyela satu sama lain.

Pertengkaran adu mulut antara Elemen Api dan Elemen Kegelapan membuat lautan spiritual Evan bergetar dan berguncang, Evan yang kecil seperti semut merasa ketakutan dibawah kaki para Elemen, karena Evan bisa saja terpijak oleh para Elemen yang bertengkar.

"CUKUP! , Bisakah kalian berhenti bertengkar?, jika kalian terus bertengkar seperti ini aku mungkin bisa terinjak oleh kalian. jadi bisakah kalian berubah menjadi lebih kecil?" pinta Evan menengahi peretengkaran antara Elemen Api dan Elemen Kegelapan.

Mendengar Evan berbicara, Para Elemem pun seketika menjadi diam dan menoleh melihat Evan dengan pandangan tak senang.

"Bisa, tetapi kenapa kami harus menuruti perintahmu?" tanya Elemen Logam dengan meremehkan Evan.

"Ini bukan perintah tetapi permintaan, okey?" ujar Evan memohon kepada Para Elemen dengan menunjukan wajah tampannya yang memelas.

"Baiklah anak muda, kami akan mengecil" ujar Elemen Angin angin yang meleleh dengan ketampanan Evan.

"Kalian semua juga cepay mengecil!!, Jangan membuatku marah!!". gertak racun membentak Para Elemen Pria.

Mendengar bentakan Racun yang sangat galak, Para Elemen Pria tersebut pun langsung menurut.

Dan sekarang semua Para Elemen pun telah mengubah tubuh mereka dengan ukuran yang lebih kecil, seukuran dengan Evan.

"Semuannya sudah cukup kecil kan?" ujar Elemen Angin bertanya kepada Evan.

"Sudah, Terima kasih atas kebaikan hati kalian semua, kakak-kakak" kata Evan berterima kasih dengan senyuman manis.

Mendengar Evan menyebut mereka dengan sebutan 'kakak' seketika para elemen wanita pun tertegun dan merasa senang dengan kata panggilan 'kakak' tersebut, karena mereka sendiri saja sudah tidak tau berapa umur mereka dan seberapa tua mereka sekarang.

"Hahahaha!...., Bocah, ternyata kamu pandai juga menjilat!" ujar Elemen Api.

"Apakah kami terlihat muda?" tanya Elemen Racun dan Elemen Angin dengan senangnya.

Karena merasa senang, Para Elemen pun mulai mengobrol dengan Evan dan bertanya-tanya untuk saling mengenal satu sama lain, namun kecuali Ungu atau si Elemen Bintang yang masih dengan ukuran raksasanya duduk diam menyendiri.

Evan sebenarnya menyadarinya dan melihat Elemen Bintang yang sedang menyendiri, Evan merasa penasaran dan bingung tetapi ia enggan untuk bertanya lebih jauh.

"Hmm..., mulai sekarang karna kau telah memanggil kami kakak, kami akan mengangapmu sebagai adik kami, kami akan melatihmu untuk menjadi yang paling kuat dan menguasai seluruh dunia, tetapi dengan syarat kau harus menepati sumpahmu untuk merubah dan menghapus semua ketidakadilan dan kejahatan yang kau lihat!. kami ingin kau jadi orang paling kuat dan berkuasa yang bersikap adil dan bijaksana!." Ujar Elemen Kegelapan menawarkan dengan memberi syarat kepada Evan.

"Tetapi karena kau baru membangkitkan elemen kegelapan saja, kau harus berkultivasi secara bersembunyi, karena petarung kegelapan adalah larangan di dunia kultivasi !" Ujar Elemen Petir mengingatkan Evan.

"Maka dari itu kau harus membangkitkan kami semua secepat yang kamu bisa, semakin banyak kau membangkitkan kami semua, maka kau akan menjadi lebih kuat dengan lebih cepat!, karena itu kau adalah jenius diantara jenius!" ujar Elemen Petir ikut menjelaskan kepada Evan.

Evan pun merasa sangat senang mendengar akan hal itu.

"Baiklah, aku akan berusaha sekeras yang aku bisa!, karna aku perlu menjadi kuat secepat mungkin untuk membalaskan dendam penghianatan ini!" jawab Evan dengan mengepal tinjunya.

"Yah, tetapi kamu tidak usah terlalu terburu-buru atau itu akan mencelakai dirimu sendiri!" ujar Elemen Kegelapan.

"Dan karna kamu telah membangkitkan aku terlebih dahulu, jadi, mulai sekarang kau harus mulai latihanmu dengan gigih dan tekun denganku !" Perintah Elemen Kegelapan kepada Evan dengan tegas.

Kemudian Kegelapan pun menjelaskan ciri khas dari cara bertempur dan cara berlatih yang paling cepat Elemen Kegelapan kepada Evan.

"Kemampuan Elemen Kegelapan adalah bertarung jarak dekat maupun jauh dengan gerakan yang cepat dengan sedikit menimbulkan suara, tetapi pertahanannya lemah jika melawan melawan lawan yang jauh lebih kuat maka kamu hanya akan menjadi bual-bualan saja, tetapi jika melawan orang dengan kekuatan yang seimbang maka Elemen Kegelapan tetap dapat membunuhnya dengan mudah dan cepat, maka dari itu orang yang berelemen kegelapan adalah kekuatan dengan kemampuan membantai, pembunuh diam-diam, dan mata-mata" kata Elemen kegelapan menjelaskan kepada Evan.

"Kultivator Kegelapan sangat kuat, tetapi kenapa malah menjadi sebuah larangan ? tanya evan.

"Karena cara kultivasi terbaiknya adalah dengan cara Membunuh dan Menyerap Jiwa dan Tubuh lawannya hingga lenyap tak bersisa!, semakin banyak yang dibunuh dan diserap maka semakin cepat juga seorang Kultivator Elemen Kegelapan menjadi kuat dan meningkatkan kultivasinya!." kata Elemen Kegelapan menjawab dan menjelaskan kepada Evan.

Setelah mendengarkan penjelasan dari Elemen Kegelapan, kemudian Evan pun berlatih dengan keras dibawah bimbingan Elemen Kegelapan hingga beberapa hari didalam hutan.

Evan melatih tiga jurus yaitu, Langkah Bayangan Pembunuh, tebasan kegelapan Dan Tubuh Bayangan Pengganti.

Evan terus berlatih hingga beberapa hari ke depan terutama melatih Langkah Bayangan Pembunuh, karena langkah Bayangan Pembunuh akan sangat berguna melawan musuh yang banyak jumlahnya.

Langkah bayangan pembunuh pengganti adalah langkah ilusi yang bergerak lincah dan cepat sambil menebas-lawan-lawannya, tanpa membuat kebisingan layaknya seorang pembantai cepat atau pembunuh diam-diam.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

...----------------...

......................

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!