NovelToon NovelToon

Buah Hatiku (Zafier Dan Zaafira)

Prolog

halo, selamat datang di cerita Buah Hatiku. untuk pembaca baru, aku cuman mau bilang tolong bijaklah dalam berkomentar,, jika tak suka jalan ceritanya silahkan cari cerita lain tanpa harus mengolok cerita ini. masih banyak kok yang lebih bagus. cerita ini aku buat berdasar imajinasi murni dari autor, jadi yah gitulah, rada-rada sesat. tapi tentunya sebagai penulis walau abal-abal, autor tetap usahin ada pelajaran yang bisa di petik. makasih 🤗

selamat datang di story Buah Hatiku (Zafier dan Zaafira)

novelnya udah tamat nih season 1 maupun season 2-nya.

jadi aku mau tanya boleh? kapan kalian mulai baca cerita ini? di jawab yah!

_______________________________

Nabila Amanda gadis berumur 17 tahun yang baru saja menyelesaikan sekolah menengah atas itu harus menerima perjodohan yang diatur untuknya oleh bibi dan pamannya

Bila nama kecilnya, Ayahnya 3 bulan lalu di penjara akibat tuduhan korupsi di kantornya bekerja, sedangkan ibunya lebih memilih kabur dengan selingkuhannya saat Bila baru kelas 1 Smp karna selingkuhan ibunya seorang direktur perusahaan waktu itu sedangkan ayahnya hanya karyawan biasa di sebuah perusahaan kecil swasta.

Bila menerima perjodohan dengan lapang dada meski ia tak tahu siapa calon suaminya. Bila berharap dengan menerima perjodohan itu bibi dan pamannya tidak lagi ia repotkan

Saat proses ijab kabul waktu itu, hati Bila berdesir mendengar suara suaminya mengucap ijab hanya sekali tarikan napas. dan saat itu juga Bila sudah mencintai suaminya yang baru beberapa detik setelah proses ijab meski bila belum melihat langsung orangnya

namun naas, Bila harus menelan pahit kenyataan untuk menjalani hari harinya sebagai seorang istri yang tak di anggap oleh suaminya sendiri beberapa saat setelah ijab kabul terlaksana, tapi gadis berusia 17 tahun itu tetap bertahan dan berjuang mendapat cinta dari suaminya

Bila meyakini bahwa suatu saat suaminya akan menerima pernikahan perjodohan ini, ia terus meyakinkan dan menyemangati dirinya agar tak muda menyerah untuk menggapai suaminya yang selalu manampilkan wajah dingin jika dengan Bila

hingga suatu hari hatinya benar benar dibuat hancur sehancur hancurnya tak berbentuk lagi, dan ia memilih menyerah dan pergi jauh dari hadapan si pemilik hati sekaligus penghancur hatinya

namun ia pergi tidak hanya sendiri, tapi ada dua malaikat kecil yang bersemayam dalam perutnya yang tak seorangpun mengetahui bahkan dirinya sekalipun saat itu

Marva Phelan, pria arogan berusia 23 tahun terpaksa harus menikahi gadis yang di jodohkan oleh orang tuanya karna hutang budi masalalu.

Arva nama panggilan Marva tak pernah peduli dan tak mau paduli dengan istri kecilnya itu, Nabila.

bahkan untuk menyapanya saja Arva enggan. Arva begitu muak dengan Nabila. Arva menganggap Nabila adalah sumber masalahnya dan penghalang kebahagiaannya

berbagai macam cara Arva lakukan untuk melukai dan menyakiti Nabila, baik batin serta fisik juga

Arva bahkan tak segan segan mengundang wanita bayaran kerumah mereka untuk memuaskan dirinya menyakiti Nabila lebih parah

hingga suatu hari Arva melihat sebuah amplop yang tergeletak di meja makan, Arva dengan malas membukanya dan matanya membulat sempurna saat mengetahui isi amplop itu

"surat cerai" lirih Arva

Surat cerai yang sudah dibubuhi tanda tangan dari Nabila itu, Arva remas dengan kuat matanya memerah marah

sepersekian detik selanjutnya Arva tertawa keras

"HAHAHAH"

buru buru Arva menaiki tangga menuju kamarnya mencari pena

dengan tergesa gesa Arva menandatangani surat cerai itu

"Yuhuuu!! Akhirnya" seru Arva kegirangan bahkan dirinya melompat lompat di atas ranjang karna perasaan lega yang ia rasa

"wanita si*lan itu akhirnya tau diri juga" ucap Arva menyerigai senang

"huh! tak perlu buang buang waktu lagi menyingkirkannya dari hidupku" Arva terus bermonolog

Namun, semua tak segembira apa yang Arva harapkan

Kebahagiaan yang kau dapat dari membuat orang lain menderita tidak akan bertahan lama. Hari ini mungkin kau sedang tersenyum, besok lusa bisa jadi kau akan menangis pilu, lebih merana dari orang yang kau zalimi.

hidup terus berputar bukan?

dan bukankah karma tau jalan pulang?!

Apa pun yang kamu berikan untuk hidup, itu kembali ke dirimu.

Jangan membenci siapa pun. Kebencian yang keluar dari dirimu suatu hari nanti akan kembali padamu.

Cintai orang lain. Dan cinta akan kembali kepadamu

####

Cerita ini sebelumnya aku publis di akun Yen Yen 24. tapi aku mau pindahin di akun Mickey Mouse aja supaya nanti cerita ini tidak aku lupakan.

Salam Mickey Mouse 24

Dari Dunia Halu

Marva si Brengsek

"BILA!!" teriak seorang pria menggema di lantai dasar

gadis yang meringkuk di lantai dengan wajah sembab dan memar di pipi dan beberapa di lengannya itu gelagapan berdiri saat namanya di panggil. gadis itu adalah Nabila Amanda

buru buru ia keluar kamar yang memang berada di lantai dasar.

"i.. iya kak" lirihnya

"lama banget sih!" sentak pria itu

"maaf kak" cicitnya menunduk

"argh, maaf maaf saja bisanya kau ini!" bentak pria itu lagi

"beresin kamarku, teman wanitaku akan berkunjung sebentar lagi" titahnya kemudian melangkah pergi

Bila melangkah tergesa gesa menuju lantai 2 dimana kamar suaminya, Marva berada.

dengan cekatan Bila merapikan kamar Marva yang sangat berantakan menjadi rapi.

setelah menyelesaikan pekerjaannya Bila keluar kamar Marva dan turun kelantai dasar.

Pandangannya tiba tiba buram karna genangan air mata di pelupuk matanya melihat pemandangan di depannya.

di sana, di sofa ruang keluarga Marva sedang bercumbu dengan teman wanitanya yang baru saja datang. Wanita cantik dan sexy itu duduk mengangkang di pangkuan Marva, mereka saling mencumbu dan tangan Marva yang nakal sudah bergeliria kemana mana

Bila merem*s dadanya kuat, sakit di dadanya tetap sama, padahal ini bukan pertama kalinya Bila melihat Marva melakukan hal menjijikan itu

Disana 2 orang berbeda jenis kelamin dan tak terikat hubungan apa apa sedang menikmati tubuh masing masing

Mata Marva melirik Bila, seringai tipis terpatri di bibirnya

"Apa kamar sudah siap? " tanya Marva pada Bila

"su, sudah kak" jawab Bila berusaha tenang

Marva beranjak dan menggendong wanitanya seperti bayi koala di depannya, ciuman mereka tak lepas, decapan decapan antara pertemuan bibir itu terdengar jelas di telinga Bila bahkan saat Marva dan wanita itu hilang ditelan pintu kamar, bunyi decapan itu masih terngiang ngiang di telinga Bila

kaki bila melemas, tulang tulang kakinya berasa tidak ada, Bila meluruh kelantai memukul mukul dadanya yang sesak

selama 5 bulan pernikah Bila Dan Marva, Marva selalu membawa wanita yang berbeda beda ke rumah mereka dan akan berakhir di kamar Marva yang saling memuaskan nafsu.

bahkan selama ini Marva tak pernah menyentuh Bila dalam hal urusan ranjang, namun untuk memuaskan amarahnya selalu Bila lah yang mendapatkannya

pernah suatu hari perusahaan Marva gagal memenangkan tander, ia sangat emosi sebab orang yang memenangkan tander itu adalah musuh bebuyutannya dalam dunia bisnis.

Marva pulang dan mengamuk dan melampiaskannya pada Bila.

Menampar dan menjambak rambut Bila menjadi sasarannya hingga Bila pingsan baru Marva berhenti

pernah juga Marva sedang sakit, Bila dengan telaten mengurusnya, namun hanya masalah kecil saat itu, Bila lambat membawa air panas untuknya karna Bila harus menuruni tangga dulu menuju dapur dan naik lagi lantai dua, bahkan Bila sudah berlari namun Marva tetap saja emosi, Marva menarik tubuh Bila menuju kamar mandinya dan menceburkan kepala Bila pada bathup yang sengaja Marva isi dengan air dingin hingga Bila menggigil dan ikut jatuh sakit keesokan harinya

segala macam penyiksaan fisik Bila terima, di cambuk dengan ikat pinggang, di cekik, di dorong dari tangga, di kuncikan pintu dari dalam dan alhasil Bila harus tidur di teras rumah namun Bila tetap Bila, Ia terus bertahan karna atas nama cinta dan tak mau membuat paman dan bibinya malu jika Bila menyerah atas pernikahan neraka itu.

juga luka batin yang terus Marva torehkan, seperti saat ini, lelaki brengsek itu mencumbui wanita bayaran di depan matanya

Bila terus berdoa agar suatu hari suaminya akan berubah dan menerima pernikahan ini dan Bila juga meminta pada sang pencipta agar suaminya bisa membalas cintanya suatu hari nanti. Bila akan menunggu hari itu tiba dengan menambah sedikit lagi kesabarannya

\=\=\=\=\=

Marva dan teman temannya sedang merayakan reuni di sebuah club

"Va, lo udah mabuk banget, gue temenin pulang atau ngamar di hotel" tawar teman wanita Marva

"gue belum mabuk, gue masih kuat" ucap Marva kembali meminum wine yang dituangkan teman prianya

"woah lo udah mabuk berat ni, Va" ucap Mario melihat Marva yang sudah tiduran di sofa.

"Anggi sikat gih, kali aja lo bisa dapat apartemen mewah setelah melayaninya" ucap Mario pada Anggi yang memang sudah kegatelan dari tadi

ya, memang Marva selalu memberi setelah ia dilayani, dan tak tanggung tanggung barang pemberian Marva, uang ratusan juta, mobil, apartemen, perhiasan mewah Marva keluarkan untuk wanita bayarannya setelah memuaskan nafsunya

Anggi dengan susah payah membopong tubuh Marva ke hotel terdekat untuk melancarkan aksinya, selain mendapat kepuasan batin juga ia akan mendapat kebutuhan fisik

saat Anggi akan melancarkan aksinya, tiba tiba Marva mendorongnya kuat hingga Anggi terpental jatuh kelantai

"gue mau pulang" ucap Marva membenarkan pakaiannya meninggalkan Anggi yang sudah bertelanjang itu

"sial! " teriak Anggi

Marva menelpon Radit sekertarisnya sekaligus sahabatnya untuk menjemputnya

"Va, lo benar benar yah. apalagi yang lo beliin buat wanita jalangmu kali ini" omel Radit

"Diem!" bentak Marva

Radit menghela napas panjang menghadapi sikap Marva yang brengsek

"semoga aja lo tidak akan menyesal pernah melakukan semua ini" gumam Radit

"Istri lo kurang apa sih? manfaatkan dia sana yang jelas jelas bersih dari pada jajan diluar yang udah banyak make" kesel Radit

beberapa menit kemudian Radit dan Marva tiba di rumah Marva, dengan susah payah Radit membopong tubuh berat Marva ke dalam

Bila keluar kamar saat mendengar keributan di luar

"Eh Bila, lo belum tidur?" tanya Radit melihat Bila berdiri di depan pintu kamar padahal ini sudah larut malam, jam 2

"kak Arva kenapa? " tanya balik Bila

"mabuk. lo bisa bantuin gue papah dia sampai kamarnya?"

"bisa kak"

Radit dan Bila memapah tubuh Marva menuju kamar Marva di lantai 2

"gue pamit yah Bil, soalnya besok pagi ada proyek luar kota yang harus gue urus" pamit Radit saat tubuh Marva sudah mereka baringkan di ranjang

"oh iya kak, makasih" ucap Bila tulus

Radit mengangguk "yang sabar Bil" ucapnya prihatin, kemudian pria sebaya Marva itu melangkah keluar

Bila melepas sepatu dan kaus kaki serta jaket Marva agar Marva bisa tidur nyenyak

saat Bila membalikan badan hendak keluar, tangannya tiba tiba di cekal.

Marva menarik kasar Bila hingga Bila jatuh menimpanya, senyuman iblis muncul di bibir Marva, sepersekian detik selanjutnya tubuh Bila berada dibawah

"katanya lo bersih, gue penasaran pengen membuktikan langsung seberapa bersih dan nikmatnya tubuh kecil lo ini" ucap Marva dengan tatapan sayunya

Tubuh Bila bergetar, ia terus memohon agar di lepaskan, Bila melawan, namun kekuatan Marva jauh lebih besar darinya apalagi Marva dalam pengaruh alkohol

hanya dengan sekali tarikan, daster rumahan Bila robek di tangan Marva

dan dengan kejam, Marva melakukan aksi bejatnya, memperkosa Bila dalam keadaan mabuk

Bila hanya bisa menangis di perlakukan demikian. bukan ia tak senang memberi hak suaminya untuk pertama kalinya, hanya saja keadaan Marva yang tengah mabuk dan memaksanya, juga Marva terus menyebut nama wanita lain disaat Bila lah yang berada dalam kungkungannya

Marva seolah olah tak pernah puas dengan hanya sekali pelepasan. Marva terus ingin dan ingin menggauli Bila yang memang membuatnya terbang sampai puncak nirwana, Marva terus melakukan aksinya hingga beberapa ronde sampai pagi

padahal jika dengan wanita wanita lainnya, Marva cukup melalukannya dengan 1 ronde dan itu sudah membuatnya lelah namun berbeda dengan Bila yang seperti tak mengenal lelah untuk terus menggempurnya.

bersambungg...

#####

Salam Mickey Mouse 24

Dari Dunia Halu

Luka Bila

Bila segera memungut pakaiannya saat Marva sudah tertidur lelap di pagi hari ini

Sungguh bagian intinya sangatlah perih, bahkan Bila gemetaran menahan ngilu dan sakit di sel4ngk4ngannya saat menggerakan tubuhnya

susah payah Bila berusaha menyeret kakinya, langkah demi langkah ia usahakan demi keluar dari kamar Marva

Air mata terus mengalir di pipi mulus Bila

Jam 7 pagi, Radit yang terus menghubungi Marva karna mereka akan keluar kota meninjau proyek baru tapi Marva tak juga memberinya kabar. Radit memutuskan untuk menjemput Marva langsung mengingat waktu yang tersisa tak banyak

dan disinilah Radit sekarang, di kamar Marva setelah Bila membukan pintu utama dan Radit langsung bergegas naik lantai 2 menemui Marva

"Astaga Arva!" geram Radit melihat Marva masih terlelap di balik selimutnya

kenapa Marva tertidur senyenyak ini padahal ada deadline yang harus ia segera kejar? bukan, ini bukan Marva! yang bahkan memilih tidak tidur selama 2 sampai 3 hari jika ada masalah kantor yang belum selesai atau ada proyek baru yang akan dia tinjau, tapi kenapa Marva seolah tidak ada beban sama sekali dan memilih terlelap di bawah selimut pagi ini? Kemana Marva si gila kerja yang Radit kenal?

tak buang-buang waktu Radit segera membangunkan Marva namun Marva hanya meleguh dan malah kembali tertidur dalam selimut tebalnya

tak hilang akal, Radit menyingkap kasar selimut Marva

"oh shit!" Radit mengumpat melihat keadaan Marva yang telanjang bulat di balik selimut

kemudian mata Radit memutar dan menemukan pakaian Marva yang semalam berserakan di lantai

"apa yang terjadi?" Radit bertanya dengan suara lirih

Marva akhirnya merasa terganggu saat tubuhnya merasakan hawa dingin akibat suhu Ac dalam kamarnya menerpa langsung kulit tubuhnya

"shh" Mata Marva perlahan terbuka

"ngapain lo?" tanya Marva pada Radit yang menatap tak percaya pada apa yang terjadi

Selimut di tangan Radit segera ia hempaskan kembali pada tubuh Marva

"Mandi woi!" seru Radit

"Malas ah, ngantuk" Marva memperbaiki selimut ditubunhya, dan Marva belum sadar akan keadaannya

"jadi proyek di Bandung hangus gitu aja? " tanya Radit mencoba mengingtakan jika proyek di bandung adalah proyek yang sudah lama Marva incar

seketika kesadaran Marva terkumpul, sepersekian detik selanjutnya Marva menyingkap selimutnya hingga terjatuh kelantai kemudian bangun dan bergegas kekamar mandi tanpa peduli dengan tubuh polosnya

"shit!" kembali Radit mengumpati kelakuan Marva yang tak tahu malu itu

"lelaki murahan!"

Radit menghela napas panjang, kemudian hendak keluar kamar dan menunggu Marva di mobil saja karna Radit tau Marva tidak akan berlama lama bersiap

namun sebelum kakinya benar benar beranjak, matanya menangkap noda darah di seprai Marva

Radit memiringkan kepala berfikir, apa Marva terluka sampai berdarah, namun suami dari Nabila itu tapi punya banyak selir diluaran sana tampak baik baik saja semalam selain mabuk berat tentunya. juga tadi tampak semua tubuh Marva tak ada luka sedikitpun

namun darah apa ini?

kemudian mata Radit memindai seluruh permukaan seprai Marva, tampak banyak cairan cairan yang sudah mengering tapi masih membekas

"Apa Marva mengundang wanita bayaran lagi? seorang perawan?" tanya Radit pada dirinya sendiri

namun pertanyaan itu segera Radit tepis mengingat semalam Radit meninggalkannya jam 2 dini hari dan dalam keadaan mabuk. tak mungkin kan Marva mengundang wanita bayaran dalam keadaan mabuk berat.

kemudian pikiran Radit teringat gelagat Bila saat membukakannya pintu tadi, mengangkang dan dengan langkah tertatih

"Shit!!" lagi, Radit mengumpati kelakuan Marva yang pasti memperkosa Bila habis habisan

"berangkat" seru Marva yang sudah siap

Radit menoleh pada Marva dan menatapnya dengan penuh selidik

"apa? gue mandi kok, lo nya aja yang sedari tadi bengong kek mikirin hutang lo yang gak lunas lunas" Bela Marva pada dirinya yang sok tahu kalau Radit akan mengira dia gak mandi seperti biasanya karna buru buru

"lo semalam__"

ucapan Radit terpotong karna Marva sudah meninggalkan kamar lebih dulu

"Dasar brengsek lo, Va" teriak Radit dan menyusul Marva

sudah satu minggu sejak kejadian dimana malam naas itu, Radit belum pulang ke rumah dan Bila sangat menikmati hari harinya tanpa ada Radit.

Bila merasa sepi namun Bila juga merasa tenang saat seminggu ini tidak ada Marva yang selalu menyiksanya, baik fisik maupun batin

berbeda dengan Marva disana, Ia masih sibuk mengurusi proyeknya bersama Radit, dan masalah yang menganggu pikiran Radit tempo hari juga sudah Radit lupa karna kesibukan mengurus proyek

Marva yang memang sudah kecanduan dengan bermain wanita sejak 5 bulan terakhir ini seperti kehilangan candu. saat Marva merasa pening dan butuh hiburan, Marva akan memesan wanita bayaran untuk menuntaskan hasratnya,

namun selama seminggu disana baru sekali Marva benar benar melakukannya sampai tuntas itupun karna pengaruh obat perangsang yang ia sengaja konsumsi karna jika dalam keadaan sadar, Marva tidak akan begitu benggebu untuk bermain bahkan juniornya selalu lemas tak bertenaga untuk bersarang.

"lo kenapa dah" tanya Radit pada Marva yang seperti kehilangan selera itu

Marva hanya mendesah menanggapi dan menyaderkan tubuhnya di sofa

"nggak pesan mainan lagi" goda Radit

"Hay sayang" seru seorang wanita yang baru saja tiba

"tuh dah datang" ucap Marva enteng

Wanita itu sudah duduk di pangkuan Marva dan bergelayut manja di dada bidang suami dari Nabila

"Brengsek tetap Brengsek" umpat Radit dan meninggalkan Marva dan mainannya

\=\=\=\=\=

pagi di rumah Marva dan Bila, seorang wanita cantik datang bertamu.

Anggi yang sudah seminggu ini terus menghubungi Marva karna hasratnya pada lelaki itu belum tuntas sejak kejadian di hotel tapi ia malah kehilangan kabar lelaki beristri itu

Anggi nekat mendatangi rumah Marva dan disinilah Anggi sekarang

Anggi memindai tubuh gadis yang masih terbilang remaja di depannya yang baru saja membukakan pintu rumah, ia adalah Nabila Amanda istri kecil Marva yang tak Marva anggap, dan Anggi tau akan fakta itu

*Arva bodoh, istri cantik nan imut gini masih aja suka jajan diluar* batin Anggi tersenyum sinis

"siapa? " tanya Bila pada wanita itu

"oh, Arvanya ada? " tanya balik Anggi

*wanita kak Arva lagi rupanya* batin Bila miris

"Kak Arva belum pulang" ucap Bila malas

ya, memang Bila tidak tau kemana Marva dan kenapa tidak pulang seminggu ini.

Bila berfikir Marva mungkin sibuk mengurusi bisnisnya, namun didalam hatinya Bila tidak bisa menepis jika Marva hanya bermain main dengan wanita wanitanya diluaran sana. namun Bila akan tetap bersabar menunggu suaminya pulang

toh saat ini yang paling berhak atas Marva adalah dirinya sebagai istri sah meski Marva tak merasa demikian

Anggi mendesah kecewa, tujuannya datang pagi sekali agar ia masih bisa bertemu Marva, selain menyerahkan tubuhnya pada Marva, Anggi juga ingin meminta bantuan agar diberi pekerjaan di kantor Marva

Namun saat Anggi hendak berbalik pikiran licik di otak kecilnya itu tiba tiba muncul

"boleh aku masuk?" pinta Anggi tak tahu malu

"oh silahkan"

Anggi melancarkan aksinya saat Anggi sudah duduk di ruang tamu

Anggi pura pura menangis di depan Bila dan menyatakan kalau dirinya tengah mengandung anak Marva

"kami akan menikah tidak lama lagi" ucap Anggi mengompori

Deg

Bagai disambar petir di pagi hari, Jantung bila berdetak kencang. pikirannya kalut

Apa Marva bercinta dengan para wanitanya dan menabur semua benihnya tanpa memakai pelindung?

Kalau begitu ada berapa banyak nanti anak Marva yang sudah tumbuh di rahim para wanitanya? Belasan? Puluhan? Tanya Bila dalam hatinya, yang lukanya kian menganga

Apa Bila sanggup bertahan dengan Marva? Kalau menyangkut anak, Bila tidak akan tega, haruskah ia mengalah atau haruskah ia menyiapkan hatinya untuk dimadu dengan puluhan wanita Marva jika nanti semua Wanita itu mengandung anak Marva dan meminta pertanggung jawaban.

Bersambunggg...

######

Salam Mickey Mouse 24

Dari Dunia Halu

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!