NovelToon NovelToon

Cinta Sedingin Es

bab#1

Nama:Cindi Azahra.

Umur 16th.

Kelas 2 SMA.

Tinggi 160.

Bb. 48.

Kulit putih.

Hobby membaca.

Tidak suka bergaul.

punya teman banyak tapi tidak ada yang sangat dekat dengannya.

tinggal dengan ayah kandung bernama Marco dan ibu tiri bernama Aryana,dengan dua saudara yang pertama perempuan bernama Ivy,15 th. dan laki-laki bernama Duka, 10 th.

Cindi adalah anak Marco dengan istri pertamanya,bernama Indah (sudah meninggal).

Ivy adalah anak Aryana bersama suami pertamanya,bernama Dery (sudah meninggal).

Dika adalah anak Marco dengan Aryana,tidak lain adik Cindi dan Ivy.

"Itu laporan yang sudah saya dapatkan bos..ada yang lain..?" kata seorang pegawai kepada tuannya yang sedang berdiri di samping jendela sambil memandang gemerlap lampu kota A dari ketinggian dalam Apartemennya.

."Dimana sekolahnya?"tanya pemuda itu yang tidak lain adalah Rafa Mahendra pemuda tampan anak pengusaha sukses nomor 1 di kota A.

Rafa mengingat saat pertama bertemu dengan Cindi 2 hari yang lalu di Airport saat dia baru tiba dikota tersebut.saat itu Cindi yang sedang terburu buru tanpa sengaja menabrak Rafa.

brugh...

"maaf"kata Cindi singkat,tanpa melihat seseorang didepannya.

"tidak apa siapa nama mu"tanya Rafa kepada gadis itu tapi cindi hanya menatap pemuda itu.

dengan sorot matanya yang memabukkan,pemuda itu seperti terbius oleh indahnya mata cindi saat itu, menatapnya tanpa berkedip, mata yang berwarna biru tua dan dihiasi bulu mata lentik yang panjang dan tebal natural membuat pemuda itu terkesima.

tanpa menjawab pertanyaan pemuda itu,Cindi langsung berlalu begitu saja dan Rafa tidak bisa berkata apapun lagi.

sontak dia tersadar langsung memanggil Ilham bawahannya

"Ham.. aku kasih kamu waktu 2 hari untuk mencari tahu tentang gadis itu tadi".titahnya yang tak bisa terbantahkan oleh asistennya.

"gadis yang mana maksud kamu bos?"tanya ilham bingung,pasalnya ada ratusan gadis disana,dan lagi tadi dia tidak melihat saat rafa bersinggungan dengan seorang gadis.

"gadis bermata biru tadi". jawab Rafa.

"gadis bermata biru??bos lebih spesifik dong ciri-cirinya...kan kalo cuma mata biru banyak bos cewe yang pake softlense"jawab Ilham bingung.

"pokoknya gadis cantik tadi"kata Rafa sambil berlalu meninggalkan airport.

membuat Ilham menggelengkan kepalanya, semakin bingung dengan sikap bosnya ini.

***

Rafa tersentak saat mendengar hpnya berbunyi "besok daftarkan aku kesekolah itu"kata rafa sambil mengangkat hpnya, melihat nama ibunya menelfon dia langsung mengangkat panggilan itu.

"halo"

"halo..Rafa sayang...sudah sampai kota A?"

"sudah ma...sudah 2 hari"

"sudah 2 hari dan gak kabari mama... dan gak pulang kerumah??"

"Rafa di Apartemen ma"

"oke..oke..tapi besok pulang kerumah ya.. mama rindu..."

"iya..."

Rafa langsung mematikan hpnya.

 

pagi pun tiba...

riyuh suara siswa dan siswi dalam kelas XI 1 di sma A.disana nampak gadis cantik berambut panjang, berkulit putih,bermata biru yang tidak lain adalah Cindi dia sedang melamun duduk dipojok deretan belakang sambil melihat pemandangan luar jendela.

kelas yang tadinya riyuh oleh suara murid, tiba-tiba sunyi,karna seorang Guru masuk bersama seorang pemuda tampan bernama Rafa Mahendra.

"oke saya rasa semua murid sudah tau ya siswa baru ini...dia bernama Rafa Mahendra..."kata seorang guru memperkenalkan rafa kepada murid-murid disana.

dan terdengar bisik-bisik diantara mereka yang sudah tau latar belakang dari Rafa.

mata Rafa hanya tertuju pada sosok dipojok belakang yang sama sekali tidak tertarik melihat guru yang memperkenalkan murid baru.

Cindi malah asik melihat keluar dari kaca yang dia lihat adalah Kevin yang sedang bermain basket dilapangan.

setelah selesai perkenalan rafa langsung menuju tempat duduk disebelah cindi karna hanya kursi itu yang kosong.

"jadi kamu Cindi??"kata rafa mengagetkan Cindi yang dari tadi tidak mempethatikannya.

"hm....iya"jawab nya singkat

tidak seperti yang diharap kan rafa.

dia berharap cindi akan menanyakan siapa nama nya kembali"*kenapa dia tidak tanya nama ku??"*batin rafa.

 

happy reading semua....

 

mohon komentarnya ya agar penulis lebih semangat untuk melanjutkan ceritanya

makasih

bab#2

Kevin adalah mantan kekasih Cindi yang sekarang menjadi kekasih adik nya, yaitu Ivy.

Ivy memang selalu seperti itu, selalu merebut apa yang dimiliki Cindi, seperti kasih sayang Ayahnya. baju-baju yang ibu Aryana belikan untuk Cindi juga selalu diminta oleh Ivy,termasuk sekarang Kekasihnya Cindi yaitu Kevin juga direbut olehnya.

Cindi memang tidak peduli dia punya kekasih atau tidak,tapi dia hanya tidak suka sifat Ivy yang tidak mau kalah. Karna sering dimanja.

Satu mata pelajaran sudah usai dan tak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Cindi. Dia hanya diam memperhatikan pelajaran sampai bel tanda istirahat berbunyi.

"mau kekantin?" tanya Rafa memecah keheningan karna mulut Rafa yang sedari tadi sudah terasa gatal ingin mengobrol dengan gadis yang membuatnya jatuh hati saat pandangan pertama.

"tidak" jawab Cindi sambil memasukkan buku pelajaran kedalam tasnya.

"aku mau ke UKS" lanjut Cindi karna tadi dia melihat Kevin terjatuh saat bermain basket.

"ke UKS?? kamu sakit??" kata Rafa sambil membuntuti Cindi yang sudah berjalan lebih dulu.

"Tidak...hanya mau mengambil kotak p3k" jawabnya santai.

Rafa hanya mengikuti gadis itu mengambil kotak p3k di uks,kemudian langsung menuju kelas XII 1 yaitu kelas Kevin.

didalam kelas terlihat Kevin sedang mengobrol dengan Ivy.

Kevin yang menyadari kedatangan Cindi,langsung melepaskan tangan Ivy yang dari tadi bergelantungan dilengan Kevin.

"Ndi...."kata Kevin kaget.

"tidak usah terkejut aku hanya mengantar ini" kata Cindi sambil meletakkan kotak p3k nya disamping Kevin. Kemudian meninggalkan ruangan itu.

ternyata Cindi lupa kalau dia sudah putus dari Kevin seminggu yang lalu. Cindi memutuskan Kevin karna Cindi tau bahwa Ivy menyukai Kevin. Dia hanya tidak ingin bertengkar dengan adik tirinya hanya karna satu cowok. Menurutnya mengalah akan lebih mudah.

"Siapa cowok itu?" tanya Rafa yang sedari tadi memperhatikan cindi. Walau tidak ikut memasuki ruangan tadi,namun Rafa bisa melihat apa yang dilakukan Cindi didalam tadi.

"Kevin" jawab Cindi.

"Pacar???" tanya Rafa semakin penasaran.

"Bukan"

"Kenapa ngirit gitu sih jawabnya? kamu tau Tuhan itu menciptakan mulut itu untuk berkomunikasi.Lagi pula ngomong juga gak ada pajaknya..." kata Rafa panjang lebar sambil berjalan disamping Cindi.

"Maksud kamu apa?" Cindi menghentikan langkahnya.

"Maksud aku....aku mau ngobrol banyak sama kamu...boleh?" kata Rafa sambil tersenyum pada Cindi. Tapi Cindi hanya diam saja dan melanjutkan langkah kakinya.

Pelajaran kembali dimulai,dan seperti pagi tadi,Cindi hanya diam memperhatikan pelajarannya tapi Rafa malah memperhatikan Cindi,dia melihat,mengamati dan menghafal setiap jengkal wajah manis gadis yang duduk di sampingnya,

Cindi tau kalau Rafa sedang memperhatikannya,tapi dia tidak bergeming dan menganggap Rafa hanya angin lalu.

Rafa semakin penasaran dengan sosok disamping nya itu,gadis pendiam yang sama sekali tidak tertarik padanya.

Padahal selama hidupnya tidak ada gadis yang bisa menolak pesona nya. Biasanya gadis lain yang akan mencari cara untuk mendapatkan perhatiannya. Tapi gadis ini...melihatnya pun,seakan tidak sudi.

Atau kini pesona dari Rafa Mahendra sudah luntur?

ya,Tuhan dia gemas sekali dengan gadis yang sedang serius memperhatikan Guru yang ada didepan.

pengen cium,

eh..boleh nggak sih?

Rafa senyum-senyum sendiri membayangkan hal yang menyenangkan bersama Cindi, sedangkan Cindi sudah mulai merasa risih karna ditatap seperti itu oleh seseorang disampingnya.

"Mau ku colok mata kamu?" tanya Cindi masih dengan wajah datarnya sambil melihat arah depan tanpa menoleh pada lawan bicaranya.

"Sadis amat neng" ucap rafa mencoba bergurau,namun malah mendapat tatapan tajam oleh gadis itu.

oops...

happy reading semua.....!!!

mohon kemen dan dukungan nya ya.....!!!

bab#3

Sudah 1 minggu sejak Rafa masuk kesekolah itu,tapi sama sekali tidak ada kemajuan antara hubungan mereka.

Namun Rafa mendapat banyak informasi mengenai Cindi. Dari mana lagi kalau bukan dari gadis-gadis yang ada disana.

Hanya dengan mendekati beberapa gadis,begitu mudah Rafa mendapatkan apa yang dia inginkan.

Tapi kenapa sangat sulit mendekati seorang Cindi.

Dari yang Rafa dengar, Cindi punya panggilan lain yaitu Cinderela berhati es, karna dia hidup dengan ibu tiri dan saudara tiri yang menurut orang-orang saudaranya suka membuly nya.

Setiap berpapasan dengan orang,Cindi selalu tersenyum,tapi semua orang tau kalau senyumannya itu terasa dingin. Banyak yang menyukainya, tapi tidak ada yang bisa mendekatinya.

Mungkin hanya Kevin yang dekat dengannya, tapi semua orang juga tau jika hubungan mereka hanya sebatas setatus. karna Cindi dan Kevin sudah dijodohkan dari mereka kecil,tapi entah karna masalah apa tiba-tiba Cindi memutuskan hubungannya dengan Kevin, dan lebih mengejutkan lagi,sekarang Kevin malah dekat dengan Ivy.

Banyak yang mengira kalau Ivy adalah penyebab dari kandasnya hubungan Cindi dan Kevin.

 Tapi tidak ada yang tau kabar sebenarnya,hanya mereka yang tau pasti.

Bel pulang sekolah berbunyi, seperti biasa,semua Siswa meninggalkan sekolah. begitu juga dengan Cindi, ketika dia berjalan tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kencang dan roda mobil itu menginjak kubangan air di pinggir jalan dan...

sreeeet....

Air itu menyiram tubuh Cindi hingga basah kuyup. Ingin memaki tapi mobil sudah terlalu jauh. Dan Cindi hanya terdiam dan melanjutkan jalannya menuju rumah.

Tiba-tiba ada motor sport yang berhenti disampingnya. Ketika membuka helmnya ternyata adalah Rafa, yang melihat kejadian yang dialami Cindi.

"Naik...kuantar pulang!"kata rafa

"Tidak usah aku bisa pulang sendiri" jawab Cindi sambil berjalan santai meninggalkan Rafa.

Mendengar penolakan Cindi, Rafa langsung turun dari motornya *baru kali ini ada orang yang aku beri tumpangan dan menolak...padahal biasa nya banyak orang yang ingin membonceng motorku saja tidak aku izini..*Rafa meraih tangan Cindi, dan betapa terkejutnya dia mendapati air mata Cindi mengalir dipipinya yang bercampur dengan air yang mengenainya tadi.

"Hei...kenapa??" kata Rafa sambil mengusap pipi gadis itu.

Tapi Cindi hanya terdiam tanpa kata. kemudian Rafa menarik Cindi naik kemotornya dan Cindi hanya menurutinya.

"Jangan melihat ku" kata Cindi dari punggung Rafa, Cindi sadar jika Rafa memperhatikannya dari kaca spion.

Kemudian Rafa yang mengerti maksud gadis itu bahwa tidak ada yang boleh melihatnya kacau seperti itu,

Rafa berbalik kemudian memakaikan helmnya kepada Cindi,dan memakaikan jaketnya juga.

Rafa menstarter motornya,kemudian melajukan kuda besinya itu dengan kecepatan sedang.

Entah apa yang membuatnya menangis. Disepanjang perjalanan Cindi hanya bilang dia tidak mau pulang kerumah. Air mata masih dengan deras menetes membasahi pipinya.

"Aku tidak mau pulang" Kata Cindi sambil memeluk erat Rafa dari belakang.

Rafa hanya diam kemudian mengarahkan motornya menuju kesuatu tempat.

Satu jam perjalanan,mereka tiba disuatu tempat yang asing bagi Cindi. Didepannya ada sebuah danau yang sepi dan di sampingnya ada rel Kereta Api. Dan ada danau kecil didepannya, tempat itu dipenuhi dengan rumput yang tinggi,seperti tak terawat.

Mereka langsung turun dari motor rafa. Kemudian menuju kedanau yang sepi itu. Cindi berdiri di depan Rafa dan masih mengenakan helm Rafa, seakan tidak ingin ada yang bisa melihat wajahnya yang masih terlihat kusut karna menangis.

"Tidak apa kalau tidak mau cerita padaku.. tapi kamu bisa cerita dengan danau ini." Ucap Rafa.

"Aku tinggalkan kamu sendiri disini nanti aku akan kembali setelah kamu membaik" sambungnya kemudian berbalik dan berniat akan meninggalkan Cindi.

Namun Cindi menggenggam tangan Rafa. Menghentikan langkah Rafa yang ingin meninggalkannya.

"Apa aku hanya orang yang tidak pantas untuk dilahirkan didunia ini??" kata Cindi lirih.

"Kenapa bilang seperti itu?" tanya Rafa heran.

Mereka kemudian duduk ditepi danau tanpa alas apapun. Dan Cindi melepaskan helm milik Rafa kemudian meletakannya disamping tempat ia duduk.

"ibuku meninggalkanku 5 tahun yang lalu, ibu sakit jantung karna mendapati ayah ku selingkuh dengan ibunya Ivy, ibuku baru tahu kebusukan ayah ku setelah mereka berhubungan selama 6 tahun.setelah ibu meninggal,ayahku membawa selingkuhannya pulang kerumah,dia datang bersama seorang gadis dan anak laki-laki. gadis itu bernama Ivy dan anak yang satu lagi bernama Dika".

bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!