Binar Andriana dan Bintang Indriana adalah gadis kembar identik yang cantik, keduanya memiliki wajah yang sama persis. wajah keduanya hanya dibedakan dengan sebuah tahi lalat, Binar memiliki tahi lalat disekitar bibirnya sedang Bintang memiliki tahi lalat dimatanya. meskipun perbedaan itu terlihat jelas, tapi beberapa orang tidak bisa melihat perbedaan tersebut. dan hanya seseorang yang bisa mengenali mereka dalam sekejap, meskipun mereka tidak seberapa lama dekat.
Bintang Andriana adalah sikembar pertama, ia gadis yang cantik dan juga baik hati. dengan umur yang masih tujuh belas tahun, Bintang memiliki bentuk wajah baby face. Bintang dikenal memiliki sifat yang lugu, cenderung pendiam tidak banyak bicara. Bintang gadis berkulit putih dengan bibir bervolume yang diatasnya memiliki tahi lalat kecil, sangat pintar dikelasnya jika dengan urusan pelajaran. teman diusianya yang sibuk bermain dan juga memperias diri, ia hanya meluangkan waktunya untuk belajar dan belajar. Bintang tidak memilih dalam berteman, saat ada seseorang yang ingin berteman ia akan dengan senang hati menerima pertemanan itu.
Binar Indriana adalah sikembar kedua, kecantikannya tidak kalah dengan Binar sang saudari kembarnya. keduanya memiliki sifat yang sama, tapi tidak lugu untuk Bintang yang sifatnya lebih sedikit ceria. Binar sering dikenal sebagai gadis yang sok cantik meskipun memang dia sangat cantik, Binar lebih sering memamerkan kecantikannya untuk membuat siapapun iri padanya. tapi Binar tidak memilih dalam berteman, ia suka berteman dengan siapa saja. semua orang suka dengan Binar yang ceria, meskipun memiliki sifat yaang sedikit tidak disukai oleh mereka..
Binar dan Bintang bersekolah disekolah yang sama, mereka selalu bersama disekolah itu kecuali saat Bintang berada di perpustakaan. karena hal itu tidak disukai Binar, membaca buku adalah hal yang membosankan baginya. dari semua teman yang ingin berteman dengan mereka, hanya satu yang bisa menjadi teman akrab mereka. yaitu laki-laki bernama Raka Virendra, murid pindahan sekaligus teman sekelas mereka. tapi pertemanan mereka tidak berlangsung lama, ketika Raka yang harus pindah sekolah ke luar negeri. Raka berjanji kepada keduanya tidak akan melupakan persahabatan mereka, dan berjanji bahwa ia akan kembali dan meneruskan pertemanan mereka.
hingga delapan tahun kemudian, Raka kembali sebagai seseorang yang sudah sukses. Raka menjadi pemimpin perusahaan ternama, namanya yang hanya dikenal sebagai RV itu sangat dihormati dan juga dikagumi. diusianya yang masih terbilang muda yaitu 26 tahun, ia sudah memiliki nama dan juga perusahaan besar. Raka kembali ke negaranya, negara yang menyimpan sebuah kenangan manis untuknya. yaitu tempat tinggal kedua sahabatnya, atau satu cintanya disana.
tapi sayang Raka harus merahasiakan Identitas nya pada Binar maupun Bintang, bahkan sikembar B itu tidak tahu kalau atasanya itu adalah sahabat mereka yang sudah dinantikan kehadirannya. sampai sikembar itu memiliki perasaan kepada Raka, dan Raka sendiri hanya memiliki rasa kepada salah satu dari mereka. Raka takut untuk mengatakan Identitas nya, karena ia telah mengingkari janjinya dan memutuskan kontak hubungan dengan Binar maupun Bintang.
lalu siapa yang di cintai oleh Raka, apakah Bintang dan Binar akan mendapatkan apa yang mereka inginkan?
kapan Raka memberitahu Mereka tentang identitasnya, dan apakah keduanya menerima pengakuan dari Raka?
ikuti kelanjutan kisah mereka, happy Reading <3
****
...****************...
BINAR ANDRIANA, 25TH
BINTANG INDRIANA, 25th
RAKA VIRENDRA, 26t**h**
DITEKAN TANDA LOVE DAN JEMPOL, JANGAN LUPA JUGA TINGGALKAN PESAN😁
Binar Indriana membuka mata saat mendengar suara dering sebuah jam dimeja, tapi ia malas untuk bangun dan hanya membuka mata kemudian menutup telinganya untuk kembali tidur. ia yang masih ingin tidur, berpura-pura tidak mendengar suara dering yang cukup keras tersebut. sampai beberapa menit suara dering itu terhenti, dan seseorang membuka selimut nya dengan paksa. Bintang yang benar benar masih mengantuk menjadi kesal, ia langsung mendudukan dirinya dan siap melontarkan kata kata kekesalannya. karena ia tahu siapa yang membuka selimut nya, dan hanya orang itu yang terus menganggunya.
"cepat bangun, apakah kau ingin terlambat disekolah? " suara itu terdengar lembut ditelinga Binar, membuatnya terdiam tidak sampat protes untuk kekesalannya.
"aku sangat mengantuk Tang, aku tidak mau bangun! " saut Binar kembali memasang selimut nya, Bintang yang melihat itu kembali menarik selimut itu dan menarik tangan Binar. terlihat Bintang Andriana sang kembaran telah rapi dan siap berangkat sekolah, Bintang tersenyum dengan manis dan mencubit pipi Bintang dengan gemas.
"cepat bangun, atau aku akan pergi kesekolah sendiri! " ucap Bintang tersenyum, Binar hanya memutar kedua bola matanya dengan malas. "Nar apa kamu lupa, hari ini ada ulangan matematika pak Juna! " ucap Bintang lagi, dengan terkejut Binar berdiri dan berlari kearah kamar mandi. si Bintang pun tertawa ringan melihat saudarinya panik, karena dia tahu Binar sangat tidak menyukai pelajaran pak Juna. guru gendut yang super jahat didalam kelas, bisa dikatakan Bintang sampai alergi kepada guru tersebut.
setelah beberapa menit bersiap didalam kamar, sikembar itu keluar dari kamar untuk menyapa kedua orang tuanya. dan mendapat salam hangat dari orang tuanya, mereka mulai sarapan dan sedikit mengobrol disana. sampai sudah waktunya berangkat, mereka bergegas pergi dari sana untuk mulai berangkat ke sekolah.
beberapa menit sampai lah mereka disekolah, seperti biasa mereka disapa oleh beberapa teman yang mengenal mereka. sikembar itu dikenal diseluruh sekolah, karena hanya mereka berdua murid kembar disekolah itu. Binar duduk dibangku nya begitu juga dengan Bintang, dengan malas Bintang mengeluarkan buku matematikanya.
"sangat menyebalkan! " gumam Binar, Bintang tersenyum mendengar itu. hingga seseorang datang membuat kelas yang persis seperti kicauan burung, mendadak menjadi seperti kuburan yang sepi tanpa penghuni. kedatangan pak Juna memang membuat mereka takut, tapi mereka mulai saling bicara saat guru tersebut membawa seseorang di belakangnya. seorang anak laki-laki seusia mereka berjalan dengan khas anak laki-laki, kemudian berdiri menghadap semua murid di samping pak Juna.
"kenapa kalian sangat berisik! " ucap pak Juna, seketika kelas itu kembali sepi. "oke anak anak, selamat pagi! "
"selamat pagi pak!" jawab semua murid, pak Juna mengangguk dan berdiri disamping anak laki-laki tersebut.
"hari ini kalian akan mendapat teman baru, kamu perkenalkan diri dulu! " ucap pak Juna mendapat anggukan, kemudian anak laki-laki itu tersenyum kepada semuanya.
"Hai semua, namaku Raka Virendra. aku seorang murid pindahan dari kota S, dan semoga kita menjadi teman yang baik. mohon bantuannya! " ucapnya singkat, kemudian mendapat lambaian tangan dari beberapa murid. wajah Raka memang tampan, karena itu gadis gadis disana saling membicarakannya.
"Binar kamu ngapain? " panggil pak Juna saat Binar ingin tidur, mendengar namanya dipanggil Binar langsung duduk dengan tegak dan menggelengkan kepalanya dengan kuat. "yasudah kamu duduk didepan Binar, kamu boleh duduk sekarang! "
"Terima kasih! " ucap Raka kemudian berjalan menuju tempat duduknya, setelah Raka duduk pak Juna memulai pelajaran. beberapa murid sibuk menyapa Raka, bahkan banyak dari mereka memberikan sebuah kertas yang berisi nomor HP mereka. Binar muak dengan mereka semua, Binar menatap malas dengan memutar kedua bola matanya. sampai Raka menoleh kearah Binar yang duduk dibelakangnya, dan tersenyum tapi Binar malah memutar kedua bola matanya.
"hadap depan, tidak usah menebar senyuman! " saut Binar ketus, Raka terkejut dan langsung mengangguk kemudian menghadap depan. Raka sedikit terkejut saat melihat wajah yang sama dengan Binar, karena ia melihat Bintang yang sedang fokus dengan pelajaran. Raka melihat kearah Binar lagi kemudian kearah Bintang secara berulang ulang, sampai mendapat tepukan dari Binar yang gemas melihat Raka sedari tadi. "berhenti menoleh, ia adalah saudariku. tidak perlu terkejut dengan gadis kembar, oke. aku pusing melihatmu terus menoleh, fokus kedepan!" ucap Binar, Raka terdiam dan menghadap kedepan.
tidak berapa lama belum istirahat berbunyi, semua murid berhamburan kearah Raka. mereka memperkenalkan diri mereka pada Raka, setelah mendapat tanggapan dari Raka mereka pergi masing masing. Raka memperhatikan Bintang yang duduk membaca buku, karena merasa penasaran Raka mendekat kearah Bintang. Raka berdiri dan memberikan sebuah bolpoin pada Bintang, Bintang mendongakkan kepala melihat Raka dan kemudian tersenyum.
"hai, aku Raka salam kenal!" ucap Raka, Bintang tersenyum dan menerima bolpoin itu.
"hai, aku Bintang! " ucap Bintang, ia melihat sekeliling yang sudah sepi kemudian tersenyum. "capek ya dikerumuni mereka? " Raka menggelengkan kepala dan duduk di bangku depan Bintang,
"iya tapi aku suka dengan mereka semua, tidak seperti disekolah ku dulu. muridnya terlalu elit, dan memilih dalam berteman! " ucap Raka, Bintang mengangguk dan kembali membaca buku yang ia pegang. "oh iya kamu baca apa, kok serius banget! "
"oh ini... "
BRAK!!!
keduanya terkejut saat Binar datang, dan meletakkan minuman kaleng dengan keras. Binar menatap Raka dengan teliti, karena berusaha mendekati Bintang. sang saudari menatap Binar dengan penuh pertanyaan, kemudian Binar mengangkat kedua bahunya.
"aku beli minum buat kamu tang, jangan melotot kayak gitu. terus kamu ngapain disini, gak istirahat? " ucap Binar menarik kursi dan duduk disamping Bintang, Binar meminum minuman kalengnya dengan sekali tegukan. Raka sendiri melihat dan mempertikan wajah keduanya, ia heran kenapa wajah kembar bisa sangat mirip sekali.
"hm Raka dia ini saudari kembarku, namanya Binar Indriana. sifatnya sedikit kasar sih, tapi dia baik kok. oh iya kalau kamu mau ini, minum aja gak masalah kok! " ucap Bintang memberikan minuman kaleng, Binar mengambil minuman itu dan membukanya.
"kalau Bintang gak mau, aku mau kok. aku belinya kan buat Bintang, bukan buat dia! " ucap Binar kemudian meminum minuman itu, Bintang mencubit perut Binar hingga membuat Binar kesakitan.
"iya kamu kan belinya buat aku, terus aku kasih ke Raka. ngapain kamu minum, terus siapa yang ngajarin gak sopan kayak gitu! " Binar sangat malas mendengar ocehan sangat kakak, ia memutar bola matanya lagi dengan malas.
"udah ah males, jangan gangguin Bintang awas lo! " ucap Binar kemudian pergi dari sana, Bintang menghela nafasnya dan tersenyum pada Raka.
"maaf ya Raka!"
"oh gak masalah kok! " saut Raka tersenyum, Raka memperhatikan pergerakan Binar yang keluar dari kelas. kemudian tersenyum dan kembali bicara dengan Bintang, sampai suara bel istirahat selesai Raka kembali ke tempat duduknya.
hari terus berlalu, bahkan Raka semakin dekat dengan Bintang maupun Binar. meskipun Binar masih tidak mau dengannya, tapi tetap mereka berteman dengan baik. mereka kadang belajar bersama, sampai makan ataupun pulang sekolah bersama. Binar yang tidak suka perpustakaan harus datang ke sana untuk menemani Bintang, ia tidak membiarkan Bintang bersama Raka hanya berdua. entah apa yang dikhawatirkan gadis itu, ia sangat tidak menyukai Raka.
Binar dan Bintang berada di halaman rumah mereka, Binar sibuk dengan HPnya sedangkan Bintang seperti biasa sibuk dengan buku bukunya. tiba tiba saja Binar mendudukan dirinya dengan cepat, hal itu membuat Bintang sedikit terkejut dan mendengus kesal.
"siapa yang ngasih nomer gue ke kecebong itu! " ucap Binar mendekat kearah Bintang, dengan tenang Bintang tersenyum.
"aku, aku yang nagasih! "
"apaan sih lo tang, masak iya lo kasih nomer gue sih. kan dari kemarin kemarin gue gak mau ngasih, lo malah ngasih tanpa ijin lagi! " ucap Binar kesal, Bintang hanya tertawa dan memeluk saudarinya itu.
"gak apa apa sayang, kan dia niat temenan aja! "
"nggak kalau sama dia, gue curiga dia deketin kita karena kita cantik! " saut Binar, Bintang tertawa dibuatnya.
"jangan sok cantik, udah sana belajar jangan HP an mulu! "
beberapa derik kemudian, HP mereka berbunyi secara bersamaan. mereka langsung melihat dengan bersamaan, dan terkejut saat notif sebuah pesan grub disana. Binar melihat grub itu berisi dirinya, Bintang dan juga Raka. karena memang Raka yang membuat grub itu, untuk memudahkan mereka bicara satu sama lain.
Grub :
Raka: " Hai teman teman, gak masalahkan aku buat grub buat kita bertiga? "
Binar : "apaan sih lo, ngapain pake buat grub segala. emang gak bosen lo ngikutin kita mulu, sampe buat grub gini! "
Bintang yang membaca itu di Grub memukul Binar dengan bantal, Binar hanya meledek dan menjulurkan lidahnya.
Bintang : "boleh kok Raka, kalau gini kan enak kita jadi bisa ngobrol juga! "
Binar : "ahh modus kan lo, paling juga pengen deket deket kita karena kita pinter! "
Raka : "nggak kok, aku cuman pengen temanan aja. karena aku cocok sama kalian, meskipun Binar yang masih gak suka sama aku! "
Binar : " iya gue gak suka sama lo, muka lo nyebelin! "
Raka : "nyebelin kenapa? "
Binar : " iya nyebelin aja, sok kenal sok dekat. apalagi lo kalo senyum tuh jelek banget, gue enek liatnya! "
percakapan itu berhenti sampai disitu, Raka tidak membalas lagi pesan itu. Bintang yang sedari tadi hanya melihat sangat kesal dengan Binar. ia khawatir Raka sakit hati, atau pun marah. tapi Binar sendiri tidak peduli, ia hanya cuek kemudian pergi dari sana.
keesokan hari nya, disekolah Bintang mencari keberadaan Raka. tapi tidak ia temukan, Bintang ingin meminta maaf soal Binar yang berkata kasar. tapi saat sibuk mencari, Bintang dikejutkan dengan Raka yang ada dibelakangnya.
"haii! " ucap Raka melambai, Bintang terkejut dan heran dengan Raka. kenapa tidak, karena Raka memakai masker di mulutnya hanya menyisakan mata.
"ngapain kamu pake itu? " ucap Bintang heran, Raka menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
"ini karena... "
"haha ngapain lo pake masker, lo sakit? " ucap Binar yang membuat Bintang dan Raka terkejut, Binar tertawa dibelakang Bintang dengan memegang perutnya.
"ya habisnya katanya kamu gak suka liat wajahku, yauda aku tutup aja pake masker! " saut Raka, Binar masih tidak berhenti tertawa.
"aneh aneh aja, gue kan becanda waktu itu. tapi aslinya gue juga males liat wajah lo, tapi ya gak gitu juga kali haha... " ucap Binar yang masih tertawa, Bintang mencubit tangan Binar dengan keras hingga Binar kesakitan.
"hm... kamu buka aja maskernya, nanti dikira kamu sakit lagi! " ucap Bintang, Raka pun setuju dan memasukkan maskernya kedalam tinggi sampah. Binar masih tertawa, sampai duduk di bangku nya. "kamu ngapain ketawa terus, mau aku bilangin mama kamu gak sopan! "
"iya ya nggak, Raka maaf ya gue becanda kok kemarin! " ucap Binar menepuk pundak Raka, dengan terkejut Raka melihat tangan Binar yang ada dipundaknya. sampai mereka berhenti bicara ketika guru masuk, dan mulai fokus belajar.
****
pulang sekolah ketiganya memilih jalan kaki, mereka bertiga saling mengobrol dijalan. Binar hanya diam mendengarkan percakapan Raka dan juga Bintang, mereka berdua asyik sendiri dan melupakan Binar. sampai sebuah toko es krim menghentikan langkah Binar, Bintang sadar Binar berhenti melangkah ia menoleh dan melihat Binar.
"kenapa? "
"ayo beli es krim, sepertinya enak! " ucap Binar, Raka tersenyum dan menarik tangan Bintang mendekat ke arah Binar.
"ayo beli, Binar yang traktir!" ucap Raka, Binar langsung terkejut dan memukul pundak Raka.
"enak aja, gue aja minta ke Bintang. lo malah minta traktir, harus lo traktir kita! " ucap Binar melipat kedua tangannya, Raka tertawa dan mengangguk.
"oke ayok masuk, aku traktir es krim enak! " ucap Raka, Bintang yang ingin menolak langsung ditarik oleh Binar masuk kedalam toko. Binar membeli es krim kesukaannya, begitu juga dengan Raka dan juga Bintang. setelah membawa es krim itu, mereka duduk di sebuah meja yang sudah disediakan. dengan senang Binar memakan es krim itu, siap demi siap ia masukkan dalam mulutnya.
"Raka kamu suka es krim kopi? " tanya Binar, Raka mengangguk dan melihat es krim ditangannya. "kopi itu pahit, dan es krim itu manis. kenapa harus es krim rasa kopi sih, kenapa gak rasa lain aja! "
"iya aku sukanya ini, yang lain aku gak suka. kalau Bintang suka rasa apa? "
"rasa vanila, rasa stoberry juga enak aku juga suka! " saut Bintang, Raka tersenyum dan melihat kearah Binar.
"kalau gue suka coklat America, rasanya mantab! " ucap Binar sebelum ditanya, Raka hanya mengangguk dan tersenyum.
"eh ada taman bermain baru loh, kira kesana yuk!" ucap Raka, Bintang mengangguk setuju dengan itu. tapi tidak dengan Binar yang mentap Raka, hingga dibuat heran oleh Bintang
"lo keliatan banget kalo jomblo! " celetuk Binar, Raka dan Bintang langsung mendelik karena terkejut. "lo gak punya pacar terus ngajak kita berdua, seakan akan kita berdua nih kedua pacar lo! " ucap Binar lagi, Bintang hanya diam dan tidak peduli dengan omongan sang adik.
"kan gak masalah, lebih enak sama teman! " ucap Raka polos, ia tersenyum melihat Bintang. Binar menyipitkan matanya, kemudian sedikit menggebrak meja disana.
"ya gak gitu juga, kalo kita baper sama lo gimana. terus tiba tiba Bintang suka sama lo gimana, karena lo baik sok polos! " celetuk Binar, benar benar terus membuat Bintang terkejut
"Binar apaan sih! " ucap Bintang, Binar menaikkan kedua bahunya.
"ya gak masalah sih, kalau Binar mau sama aku! " saut Raka, hal itu membuat Binar tersedak es krim dan langsung menatap Raka.
"iuuhh... gak mau gue sama lo, muka lo tuh muka muka playboy tau nggak! " ucap Binar, hal itu membuat Bintang menahan tawa begitu juga dengan Raka yang tertawa. "gue kan bilangnya Bintang, ngapain jadi gue yang disebut! " batin Binar.
"iya kalau suatu sat kita jodoh gimana, kan gak ada yang tau! "
"gak mau, gue ga suka sama lo ngapain juga harus jodoh.! " kesal Binar, hal itu mendapat ejekan Raka yang berhasil menggoda Binar. mereka bersenda gurau disana, meskipun ada perselisihan sedikit.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!