NovelToon NovelToon

Pernikahan Tanpa Rasa

Episode 1 awal mula

Terlihat seorang gadis bernama Laras sedang Berlari sambil membawa ijazah yang dia terima tadi diSekolah sampai dirumah,Laras bergegas masuk Rumah.

"Assalamualaikum"Salam Laras sambil kegirangan.

"Walaikum salam,Laras kenapa kamu kok kelihatan nya seneng banget bagaimana Lulus enggak?"Ucap nenek Laras yang sejak kecil telah mengasuh Laras dari bayi hingga sekarang,Orang tua Laras sudah berpisah sejak Laras berumur 2 tahun alasannya karena sudah bosan.

"Nek,aku lulus sebagai siswa lulusan terbaik"Ucap Laras sumringah.

"Alhamdulillah"

"Nek setelah tamat sekolah aku ingin berkerja di toko nek"

"Itu tidak akan terjadi"Ucap seseorang wanita paru baya yang tiba-tiba masuk ke dalam rumah Laras,Laras dan Nenek nya pun terkejut akan kehadiran wanita itu.

"Mama!!"Ucap Laras melongo

"Ningsih sejak kapan kamu pulang"Ucap nenek Laras.

"Sejak kapan itu tidak penting Bu"Kata Ningsih dengan gaya anggunnya.

"Jelas itu penting karena sudah bertahun-tahun lamanya mama meninggalkan kami berdua dan sekarang gk ada angin gk ada ujan tiba-tiba nongol gimana kami gk kaget"Ucap Laras tanpa berpikir panjang.

"Dasar anak durhaka,mamanya pulang bukanya seneng malah ngoceh gk jelas"

"Anak durhaka,aku bukan anak durhaka dan sejak kapan mama mengakui bahwa aku anaknya mama hah"Ucap Laras muak karena sudah bertahun-tahun lamanya Laras selalu menunggu kabar dari mamanya tetapi tak pernah sekali pun mengabari Laras.

"Dasar,ini semua gara-gara ibu Laras jadi anak durhaka dan gk ada sopan santunnya sama sekali sama orang tua yang sudah mengandung dan melahirkan nya tapi apa balasan nya Dasar ibu gk becus ngerawat anak"Ucap Ningsih menjatuhkan bokongnya di sofa yang cukup sederhana.

"Loh kok kamu menyalahkan ibu,Lah kamu dari dulu pernah gk ngerawat Laras pernah gk"

"Tapi aku yang sudah melahirkan dan mempertaruhkan nyawaku demi melahirkan dia Bu"

"Terima kasih banyak ma telah melahirkan ku di dunia ini mah makasih banyak"Ucap Laras menahan emosi nya.

"Huh sadar juga,tapi mama ingin kau Membalas jasa mu kepada mama"

"Terserah mama"Ucap Laras berjalan masuk ke kamarnya.

"Kamu harus membayar jasa-jasa mu kepada mama dengan menerima perjodohan dengan seorang pria kaya raya"Ucap Ningsih membuat langkah Laras berhenti.

"Apa"Ucap Laras seketika tubuh Laras lemas dan terduduk dilantai.

"Apa kamu gk mikir Ningsih,anak kamu baru lulus SMA dan sekarang kamu mau menjodohkan nya?"Ucap Lekha nenek Laras.

"Bu aku sudah muak Bu,kedua anak-anak ku sudah menikah dan sekarang aku ingin Laras menikah juga aku ingin tenang Bu"

"Tolong Ningsih kamu jangan egois,biarkan Laras menikmati masa mudanya dulu"

"Enggak,keputusanku sudah bulat titik"

"Tapi ma"Ucap Laras lirih.

"Sudah diam,Nanti malam calon suami mu akan datang ke rumah ini"

"Apa tidak terlalu cepat"Ucap Bu Lekha.

"Enggak lah,lebih cepat lebih baik"Ucap Ningsih masuk ke dalam kamar.

"Nenek"Ucap Laras mencoba berdiri dan berjalan ke arah neneknya.

"Maafin nenek ya,nenek gk bisa belain kamu"

"Enggak kok Nek,mungkin ini sudah menjadi takdir ku".

Laras memeluk nenek nya,dan nenek nya pun mengelus rambut nya yang panjang mencoba membuat cucunya tenang.

"Ya udah nek,aku mau siap-siap dulu lagian juga ini sudah sore dan nanti malam kan calon suamiku akan datang"Ucap Laras dengan tatapan kosong.

"Iya,kamu yang kuat yh"Ucap Bu Lekha menyemangati cucunya itu.

Laras pun tersenyum dan mengangguk,lalu pergi masuk ke dalam kamar.di dalam kamar Laras bercermin.

"Lihat lah wajah bodoh mu ini yang tidak bisa menolak akan perjodohan ini ayolah menggeleng pun kau tidak bisa dasar bodoh"Ucap Laras mengebrak meja yang berada didepan nya.

"Okey apa pun yang terjadi semangat Laras,ayok kita bersiap untuk memulai hidup baru".

Bersambung..

Episode 2

Malam hari pun tiba Laras bersiap dengan menggunakan pakaian gaun yang telah disiapkan mamanya tadi.

"Laras apakah kamu sudah siap"Ucap Ningsih yang tiba-tiba muncul dibelakang Laras.

"Sudah"Ucap Laras santai namun dingin.

"Calon suamimu sebentar lagi sampai,sebaiknya kamu menunggu nya diruang tamu"Ucap Ningsih Lembut.

"Baik"Ucap Laras berjalan turun menuruni tangga,Laras tetap memasang muka dingin yang biasa dia tampilkan saat dia tidak mood.

"Laras"Ucap Nenek yang sudah duduk di sofa.

"Nenek,kok nenek sudah ada disitu"Ucap Laras penasaran.

"Nenek juga gk tau,Mamah mu yang nyuruh"

Laras pun duduk di sebelah Neneknya,Laras mencoba untuk terlihat hangat dan mengeluarkan aura positif namun tidak bisa dia tetap malas untuk senyum sekali pun.

"Nek,bagaimana nasib ku ke depan nya nek"Ucap Laras menunduk.

"Insyallah kalau kamu menerima perjodohan ini dengan ikhlas kamu akan bahagia nak"

"Halah,kamu ke depannya pasti akan bahagia karena suamimu sangat kaya raya"

"Dan udah deh,gk usah manja!!"Ucap Ningsih judes.

"Siapa yang manja,aku enggak manja kok"Ucap Laras membela diri.

"Assalamualaikum"

Tiba-tiba datang seorang Pria dengan istrinya dan juga Anak Laki-lakinya,Keluarga itu adalah keluarga Wijaya.

"Selamat datang pak jaya"Sapa Ningsih ramah.

"Halah didepan calon besan aja sok manis"Gumam Laras.

Bu Lekha yang mendengar perkataan Laras menyenggol lengan Laras pelan.

"Apa sih nek"Bisik Laras.

"Udah diem kamu tuh yah"Bisik Bu Lekha.

"Mari duduk"Ucap Ningsih.

Mereka semua pun duduk di sofa dan beberapa hidangan di meja yang telah disiapkan oleh Ningsih tadi.

"Tidak usah repot-repot begini,kedatangan kami kemari hanya ingin menemui anak anda yang bernama Laras."Ucap pak jaya Ramah.

"Iya,Anak kamu benar-benar sangat Cantik dan manis"Ucap Istri pak jaya yang bernama Rina Wijaya.

"Makasih Tante"Ucap Laras tersenyum tipis,dan sedikit melirik pria yang terduduk di sofa yang sibuk dengan ponselnya.

Apakah dia Calon suamiku,huh kelihatan nya dia sombong sekali dan juga gk ada sopan santunnya sama sekali.

Pria itu juga menatap Laras dengan tatapan mengejek,Laras pun memalingkan wajahnya ke tempat lain.

"Vino ayok sapa calon mertua mu dan calon istri mu"

"Saya Vino"

Dingin banget nih anak jangan-jangan nanti aku kalau dia sudah menjadi suamiku bisa-bisa gua jadi es balok dong karena bosen menghadapi kulkas berjalan.

"Ayok kalian berbicara dulu satu sama lain,ayok Laras bawa calon suami mu ini keliling kompleks"Kata Ningsih berusaha mendekatan anak dan Calon menantunya.

Saat Laras berjalan melewati Ningsih,Ningsih berbisik

"Ingat tetap terlihat biasa saja"

Laras pun mengangguk dan berjalan menggandeng Vino,vino tetap memasang muka datarnya tak menggubris tangan Laras yang melingkar di tangannya.

Saat berada di taman dekat kompleks vino menghentikan langkahnya,membuat Laras jatuh didada Vino.

Cih,dadanya gk ada roti sobeknya tapi gayanya sok ganteng emang ganteng sih.

"Aduh"

"Gk usah lebay,lepasin tangan mu"

Ye,aku aja juga gk mau lama-lama megang lengan Mu apa tadi dia bilang lebay orang dia berhenti mendadak ya terkejut dong aku.

"Kenapa hah kok mukanya kusut gitu"

"Gk pp"

Vino pun menggandeng tangan Celine Masuk kedalam taman,mereka pun duduk dikursi taman.

"Apa kamu sering ke sini"

"Tidak terlalu,aku datang kesini bila ada waktu kosong saja dengan teman-teman ku"

"Lantas dimana teman-teman mu"

"Yah dirumah lah,kalau ada mama di rumah mereka tidak berani mengajak ku keluar rumah"

"Kenapa"

"Karena aku pasti tidak dibolehkan oleh mama ku untuk keluar rumah"

"Malang sekali hidup mu"Kata Vino dengan nada mengejek.

Dasar pria yebelin.

"Dah lah bawa aku berjalan-jalan di komplek ini aku ingin tau siapa saja yang tinggal disini"

Males banget,lagian juga nanti aku Malu saat bertemu dirumah teman ku

"Ayok"

Vino menarik tangan Laras,mereka berdua pun berjalan menelusuri kompleks di sebuah rumah ada banyak teman-teman Laras yang sedang duduk-duduk.

"Astaga mereka disini"

Laras bersembunyi dibalik punggung Vino,Vino tak menghiraukan itu.Mereka pun berjalan tapi salah satu teman Laras memanggil nya.

"Laras!!"Kata Salah satu teman Laras yang bernama Tiara merupakan sahabat baik Laras yang selalu menemani Laras dalam suka maupun duka.

Aduh,pakek acara ketahuan Lagi gimana nih

Tiara menghampiri Laras dan Vino,Laras pun perlahan keluar dari balik punggung Vino.

"Hey Tiara"Sapa Laras sambil menunduk.

"Kamu kenapa hah,oh yah siapa dia?"

"Aku tidak apa-apa"

Haduh gimana nih,gua malu banget seharunya gua gk mau lewat sini ini semua gara-gara Vino sih haduh.

"Dia siapa"

Hadeh,pakek acara nanya segala sih sama gue seharusnya kalau sama-sama penasaran kenalan aja langsung.

"Dia Vino calon suamiku"

Tiara menutup mulutnya karena kaget akan perkataan Laras.

"Apa su suami,kamu baru lulus sekolah tadi udah mau nikah aja"

"Yah mau gimana lagi"

"Kenalin gua Vino"

Vino menjulurkan tangannya pada Tiara dengan gemetar Tiara menjabat tangan Vino.

Buset dah tangannya dingin bener kek mukanya.

"Kenapa kamu?"

"Gk pp kok Ras"

"Dah ayok kita pulang"

Vino menggandeng tangan Laras dan membawanya kembali kerumahnya.

"Dia siapa kamu Hem"

"Sahabat baik ku"

"Oh sudah berapa lama kamu bersahabat dengan nya"

"Em sejak kecil sejak aku pindah ke sini".

Vino terus saja menggandeng tangan Laras.

Dirumah Laras.

Terlihat Keluarga Vino dan Laras saling berbincang satu sama Lain.

"Kok lama banget sih Mereka keluar"Kata Rina khawatir.

"Namanya juga anak muda maklum lah"

"Kamu nih kayak gk pernah muda aja"Sahut Pak jaya.

"Bagaimana dengan perjodohan anak kita mereka sangat cocok bukan"

"Iya aku sangat suka dengan Laras kelihatan nya Laras anak yang baik dan penurut".

"Memang dia anak yang penurut"Sahut Bu Lekha.

Mereka pun tetap saling berbincang sambil meminum teh hangat menunggu Laras dan Vino pulang.

Bersambung..

Episode 3

Sekarang semua sudah berada diruang tamu,Vino dan Laras baru saja pulang.

"Baik sebenernya kedatangan kami kemari ingin menjodohkan anak kami pada putri anda"Kata pak jaya lantang.

Laras sedikit tertegun,sementara vino tak memperdulikan itu entahlah dia menerimanya atau tidak.

"Kapan pernikahan nya akan dimulai"

"Bulan depan"

"Apa!!"Kata Vino dan Laras bersamaan.

Vino dan Laras saling menatap satu sama lain dengan tatapan bertanya tanya.

Kenapa cepet banget sih,huh aku rasanya ingin pergi ke planet mars.

"Apa tidak terlalu ce cepat om"

"Tidak om sudah memikirkan secara matang"

"Tapi kan pah kita butuh waktu untuk saling mengenal dulu kita kan baru kenal"

"Saat kalian menikah kalian bisa mengenal satu sama lain kan"

Dasar bapak keras kepala kalau gitu lebih baik aku tidak mau datang ke sini.

"Mari kita makan malam dulu"

"Tidak usah repot-repot nyonya"Kata Rina dengan menunjukkan senyum manisnya berusaha menolak.

"Tidak mau jangan-jangan kamu mau ngeracuni kami"Kata vino yang akhirnya pergi dari rumah Laras.

Sombong sekali dia.

"Vino jangan begitu"

Vino tak mendengar kan perkataan mamahnya dia berlari untuk pulang dan naik taksi saat mobil taksi melintas.

"Sudah biarkan dia menangkan diri dia pasti syok akan perjodohan ini"Sahut Bu Lekha.

"Ayok mari-mari kita makan malam"

Dimeja makan sudah banyak sekali makanan entah kapan Ningsih membuat nya,sudah lengkap makanan pembuka,hidangan,penutup.

"Ini kapan mama buatnya"Gumam Laras.

Selesai makan malam keluarga Wijaya pun pulang dengan anak putranya yang sudah pulang dari tadi.

Dikamar Laras.

Selesai mengantar keluarga Wijaya pulang Laras masuk ke dalam kamarnya untuk merilekskan tubuh dan pikiran nya.

"Sepertinya vino gk suka atas perjodohan ini bagus deh kalau gitu"

dret dret dret,hp Laras berbunyi segera Laras mengusap layar hp nya karena yang menelfon adalah Tiara.

"Halo Ra"

"Aku masih bingung tadi apa kamu bilang dia suamimu maksudnya bukannya kamu pacaran nya sama Dito?"

"Aku dijodohkan sama dia"

"Kasihan sekali kamu"

Laras baru ingat bahwa dia belum memberitahu kepada Dito atas perjodohan nya dengan Vino.

"Eh oh ya aku belum beritahu Dito lagi"

"Bodoh pacar sendiri belum diberitahu,nanti kalau Dito tau sendiri gimana bisa salah paham Loh"

"Iya sorry,ya udah besok kita ke cafe yah kita lanjutkan pembicaraan kita disana ditelfon kurang enak gitu"

"Iya bener juga Kamu Ras,ya udah pay"Panggilan terputus.

Segera Laras mengubungi Dito namun ponselnya tidak aktif.

"Dimana sih dia ayo dong diangkat"

Sudah berpuluh-puluh kali Laras menelfon Dito tapi tidak ada satu Panggilan yang terjawab oleh Dito sampai Laras ketiduran.

Keesokan harinya..

Kini Laras sudah berada di cafe tempat biasa dia menongkrong dengan Tiara.

"Mana sih nih Tiara lama banget"

Laras mengusap-usap layar hp nya sambil menunggu Tiara datang.

"Permisi mba ada yang mau dipesan"Tiba-tiba seorang pelayan menghampiri Laras,mungkin karena Laras sudah duduk dari tadi tapi belum memesan apa pun.

"Jus mangga satu nanti saya akan pesan lagi"

"Baik kalau begitu ditunggu sebentar yah"

Laras hanya membalas dengan anggukan,pelayan itu pun pergi.

"Ya ampun gk biasanya Tiara lama banget gini"

Tiara pun datang dan duduk dikursi depan Laras.

"Hey dah lama yk"

"Kemana aja sih kamu?"

"Hehehe biasa macet"

Tiara pun memesan beberapa makanan ringan dan minuman begitu juga dengan Laras.

"Eh gimana masa iya sih Lu dijodohkan?"

"Beneran,itu laki-laki yang bersama ku semalam"

"Astaga,kamu kan baru lulus masa udah mau nikah aja sih"

"Tau lah pusing"

Tiba-tiba Tiara melihat seorang lelaki yang bersama Laras semalam tapi ini dengan wanita lain.

"Lah itu bukannya orang yang mau dijodohkan sama kamu Ra?"

"Mana-mana"

Laras berbalik mencari keberadaan vino dan yah bener sekali Vino sedang bersama wanita lain.

"Bagus deh kalau dia sudah punya pacar"Kata Laras antusias.

"Lah emang kalian sama-sama gk ada rasa"

"Gua sih enggak,tapi sepertinya dia juga enggak punya perasaan sama aku deh"

"Secara kan lu cantik masa sih dia gk suka sama kamu"

"Cantik darimana coba"

"Ye dibilangin juga"

Lanjut Laras dan Tiara pun mengabiskan makanan yang dia pesan sambil tertawa karena teringat akan bersamaan dia saat waktu kecil yang selalu diomelin mamanya karena mencuri mangga tetangga.

Ditempat lain.

Vino berjalan pulang setelah mengantar pacarnya Aurel sampai ke rumahnya dengan selamat.

"Aku pulang mah"Teriak Vino.

Rina menuruni tangga dengan muka masam dan menatap tajam Vino.

"Kenapa mah?"

"Duduk"

Vino pun menurut perkataan mamanya dia duduk di sofa sedangkan Rina berdiri disamping Vino sambil mendekap kan kedua tangannya didada.

"Tunggu disini sampai papah mu pulang kita mau bicara sama kamu Vino"Kata Rina yang terdengar menahan emosi.

Bersambung..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!