Di sebuah kamar rawat inap rumah sakit swasta,terbaring lemah seorang wanita yang dinyatakan menderita kanker stadium akhir. Wanita itu bernama Cantika Purnama. Dia seorang model terkenal yang memiliki suami seorang CEO yang sangat terkenal di dunia bisnis. Di umur nya yang baru menginjak 23 tahun dia di vonis menderita kanker stadium akhir,dia sudah mengupayakan pengobatan ke seluruh dunia,namun takdir tak mengijinkan nya tetap berada disamping suami nya sampai menua bersama. Dari 2 tahun yang lalu dia ditemani suami nya berobat kemana pun.
Arjuna Keandra Wiguna seorang CEO yang memiliki beberapa hotel mewah yang tersebar di berbagai kota. Semua harta yang dia miliki tak mampu menyembuhkan sang isteri yang sakit parah. Dia merasa hancur melihat sang isteri yang tak bisa seperti dulu lagi.
Kecantikan sang isteri sudah pudar,berubah menjadi wajah yang begitu pucat,dan tangan hangat yang biasa dia genggam berubah menjadi tangan yang tergelak lemah.
Jika di suruh memilih antara harta dan isteri nya,dia akan menyerahkan semua harta nya agar sang isteri bisa sembuh dan terus bersama nya.
"Sayang,kenapa kau begitu tega meninggalkan ku,bukan kah sebelum menikah,kita sudah berjanji akan menua bersama anak cucu kita.." Ucap seorang Arjuna sambil memegang tangan sang isteri yang mulai dingin. Cantika sudah dinyatakan meninggal 5 menit yang lalu,namun dia meminta waktu kepada dokter untuk berbicara pada jasad isterinya yang sudah tak bernyawa lagi untuk terakhir kali nya.
Arjuna terlihat hancur,mata nya yang merah karena terus menangis,dia tak bisa berpura-pura kuat,dia sudah menahan tangisnya sejak lama. Dia tak ingin isteri nya melihat kalau dirinya ikut rapuh dengan kondisi sang isteri.
"Sayang,aku akan menikahi wanita itu seperti permintaan mu,tapi aku tidak bisa mencintai nya,aku mohon jangan meminta itu pada ku..!" dengan terisak Arjuna terus mengeluarkan semua yang ada di hati dan pikirannya di depan jasad sang isteri.
"Sayang,selamat jalan..tunggu aku di surga,aku mencintaimu selamanya..!" Hanya kata itu yang terakhir diucapkan nya sambil mencium kening isteri nya untuk yang terakhir kali nya,dia menjauh perlahan dan keluar dari ruangan sang isteri.
Saat diluar dia langsung memeluk sang mamah untuk mencari kekuatan.
"Mah, Arjuna kalah ..kami kalah Mah.." ucapnya dengan tangisan.
Sambil mengusap punggung Arjuna,sang mamah berkata "Kalian tidak kalah sayang, isteri mu sudah tenang di sana dan dia juga sudah tidak merasakan kesakitan lagi,kau harus ikhlas sayang..!"
Setelah memeluk mamah Yanti ,Arjuna menatap semua orang seolah ada yang dia cari.
"Mah,dimana Dinda,,?" tanya nya pada sang mamah,
"Dia ijin pulang ke rumah dulu menyiapkan semua keperluan untuk pemakaman,dia terlihat cukup terpukul dengan kepergian isteri mu." Jawab sang mamah.
Setelah itu Arjuna pergi dari sana untuk menyelesaikan seluruh administrasi rumah sakit,dan meminta pihak rumah sakit untuk menyiapkan ambulance membawa jenazah isteri nya pulang ke rumah sampai ke pemakaman
Sepanjang perjalanan lorong rumah sakit dia terus memikirkan permintaan sang isteri,ingin menolak saat itu,tapi dia tak ingin membuat sang isteri kecewa padanya di akhir nafas isteri yang begitu dia cintai,dia ingin selalu membuat isteri nya bahagia meski itu sulit untuk nya.
Hari ini adalah hari pemakaman sang isteri. Tadi malam terasa sangat berat bagi Arjuna, padahal belum sehari sang isteri meninggal kan nya. Sepanjang malam dihabiskan Arjuna hanya duduk di depan jenazah sang isteri,dia hanya bisa memeluk erat foto orang yang di cintai nya itu.
Banyak orang yang berkumpul di kediaman Arjuna untuk ikut melepas kepergian Cantika isteri dari Arjuna,Cantika seorang sosok yang ramah di lingkungan di sekitar rumah nya, Cantika sering bersosialisasi dengan tetangga di komplek nya.
Cantika juga sosok hangat yang sangat dekat dengan keluarga,jadi tidak heran jika semua orang merasa kehilangan.
Di sebuah kamar,terlihat seorang wanita yang terduduk di bawah foto besar Cantika Purnama. Wanita itu adalah Dinda.
"Kak..kenapa kakak tinggal kan Dinda sendiri,kakak tidak sayang lagi dengan Dinda.." lirih seorang Dinda. Dinda bukan lah adik kandung Cantika,namun Dinda hanyalah seorang gadis yang di tolong Cantika di suatu kota saat Cantika mengadakan show di kota tersebut.
Saat pertemuan itu, Cantika membawa Dinda pulang dan menjadi kan nya adik sekaligus asisten pribadi nya. Dinda hidup sebatang kara di kota setelah di usir oleh sang ayah karena kesalahpahaman yang di ciptakan ibu tiri dan kakak tiri nya.
Proses pemakaman di iringi dengan tangis yang haru dari keluarga besar Arjuna dan Cantika. Semua orang telah berlalu,tinggal keluarga inti yang masih mengelilingi pusara Cantika.
Arjuna yang masih memeluk foto sang isteri terlihat duduk di samping pusara sambil menabur kan bunga. Arjuna tidak terlihat menangis,namun dari mata nya orang bisa lihat kalau Arjuna sebenar nya sangat hancur
Dinda yang ikut ke pemakaman terus terisak,dia sangat terpukul,dia tidak tau bagaimana diri nya tidak ada Cantika. karena selama empat tahun dia mengenal Cantika,dia selalu merasa bahagia seolah memiliki Kaka perempuan yang sangat menyayangi nya.
"kakak harus bahagia di sana,nanti kalau Dinda akan menyusul Kaka,Kaka jemput Dinda ya.." perkataan Dinda lantas membuat semua mata tertuju pada Dinda yang terisak sambil memegang batu nisan Cantika.
Ibu Cantika beralih ke belakang Dinda dan mengusap rambut Dinda. "Din,kau do'a kan saja kakak mu,kau jangan berfikir yang macam-macam,kami masih bersama mu,kami juga keluarga mu seperti Cantika."
Mereka semua cukup tau bagaimana Cantika dan Dinda..ke dua orang itu sangat dekat,mereka seperti sepasang saudara yang saling menyayangi dan melengkapi.
Arjuna tetap diam sambil akhir nya dia berkata pada semua yang ada di makam isteri nya untuk pulang lebih dulu.
"kalian pulang saja dulu,pasti sangat lelah dari kemarin,aku ingin di sini sebentar lagi menemani Cantika. "
Sebenarnya semua keluarga tidak ingin meninggalkan kan Arjuna,tapi Arjuna terus memaksa,hingga akhir nya mereka bangkit dan berjalan menuju mobil untuk pulang.
Hanya tersisa Arjuna sendiri yang mengusap nisan putih itu.
"Sayang,aku yakin kau melihat ku sekarang,aku ingin kau terus bahagia ,aku akan selalu mengunjungi mu sehabis pulang kantor,kau harus menunggu ku."
"Sayang,sebentar lagi magrib,aku akan pulang dulu ,besok aku janji akan datang lagi membawakan bunga mawar putih kesukaan mu."
Arjuna terus berdialog seolah berbicara dengan sang isteri. Sampai saat dia berdiri sebelum mencium nisan sang isteri. Dia berjalan pelan sesekali menengok makam isteri nya seolah berat melangkah.
Sudah satu Minggu Cantika pergi meninggalkan Arjuna. sekarang Arjuna sudah berubah menjadi orang yang tertutup dan bersikap dingin kepada siapapun.
Arjuna menghabiskan banyak waktu di kantor,kadang dia sampai melewatkan makan siang. Arjuna sering terlihat marah-marah jika ada sedikit saja kesalahan dari karyawan nya, padahal Arjuna terkenal dengan sikap nya yang santai dan humoris,dia juga orang yang sering berbaur dengan karyawan nya.
"Permisi tuan,ada klien yang ingin bertemu siang ini di cafe sambil makan siang...!" kata Baim sang asisten pribadi nya .
"baiklah,kau urus semua nya..!" ucap Arjuna tanpa menatap sang asisten.
Jam hampir menunjukkan waktu makan siang. Arjuna bersama asisten dan sekertaris nya berjalan beriringan menuju lobi, Arjuna mengendarai mobil nya sendiri , sedangkan asisten dan sekertaris nya mengiringi mobil Arjuna dari belakang, Arjuna tidak suka bersama orang lain di dalam mobil nya,meski itu asisten dan sekertaris yang sudah lama bersama nya.
Saat sudah tiba di depan cafe,sang asisten menuntun Arjuna ke dalam untuk menunjukkan meja yang sudah di pesan nya,terlihat seorang wanita cantik yang duduk bersama dua wanita lain nya yang juga seorang asisten dan sekertaris nya.
Saat tiba di meja yang di pesan,Arjuna duduk di kursi yang sudah di siapkan oleh Baim
Wanita di seberang meja itu langsung berdiri dan mengatakan "selamat siang Tuan Arjuna, perkenalkan ini nona Sandra,putri dari tuan Bagas pemilik hotel ini,dan saya...!" perkataan wanita itu terpotong saat Arjuna menegak kan duduk nya dan berkata
"langsung saja pada inti nya,aku banyak urusan " ucap Arjuna dengan dingin.
"pria yang cukup menarik..dia termasuk selera ku" batin Sandra berucap saat menatap wajah Arjuna yang sangat tampan.
Pembahasan kerja sama berjalan dengan lancar, Arjuna hanya diam mendengarkan poin-poin yang di bacakan Tina sekertaris Sandra.
Arjuna cukup tertarik dengan kerja sama yang di tawarkan oleh tuan Bagas melalui putri nya itu . Saat semua nya sudah sepakat,Baim memesan makan siang untuk mereka semua,lain dengan Arjuna, sebelum makanan tiba,dia sudah beranjak dari duduk nya dan langsung kembali ke kantor dengan alasan ada keperluan.
Sandra terlihat kesal karena tidak bisa makan bersama orang yang di lirik nya sedari tadi.
"aku sangat suka dengan nya,aku harus mendapatkan duda itu..!" (uuuhhh duren 😅) batin Sandra melihat ke pergian Arjuna.
Saat malam Arjuna memutuskan untuk pulang,karena sudah hampir jam 10. Semua orang sudah pulang hanya tersisa sang asisten Baim yang masih setia menemani nya.
Di luar sedang hujan deras,Arjuna mengendarai mobil nya. Saat melewati jembatan yang sepi, Arjuna melihat seorang wanita yang dia kenal,yaa itu adalah Dinda.
"sedang apa dia saat hujan begini..!" ucap Arjuna sambil menghentikan mobil nya.
"Din..apa yang kau lakukan di sini,cepat masuk ke mobil ku..!" suruh Arjuna dengan sedikit berteriak. Namun Dinda tidak menghiraukan perkataan Arjuna,dia masih duduk dibawah hujan.
Arjuna terpaksa turun dan menghampiri Dinda dengan membawa payung . Arjuna berdiri di depan Dinda.
"Din,cepat pulang..kakak antar sekarang.." ucap nya kembali mengajak Dinda.
"kakak pulang saja, Dinda bawa mobil kok,sebentar lagi Dinda akan pulang..!" jawab Dinda sambil mendongak.
"Apa yang kau lakukan di sini,hujan nya sangat deras Din..!" Arjuna menggeleng kan kepala dengan kekerasan kepala Dinda yang kekeh dengan pendiriannya.
Arjuna menarik tangan Dinda untuk membawa nya ke mobil.
"tangan nya sangat dingin,dia pasti sudah lama di sini..!" batin Arjuna berkata saat memegang tangan Dinda.
Tak ada perlawanan dari Dinda yang di tarik oleh Arjuna. Namun belum sampai di mobil, Dinda ambruk ke depan menabrak belakang Arjuna,dengan sigap Arjuna berbalik dan mengangkat nya untuk ke mobil.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!