NovelToon NovelToon

Born To Villain : The Snow Queen'S Revenge

Prolog

Mungkin kalian tau atau pernah baca sebuah dongeng dengan judul 'Snow Queen' atau 'Ratu Salju'.

Dongeng klasik barat ini sangat digemari oleh anak-anak di seluruh dunia. Itulah mengapa Dongeng 'Ratu Salju' begitu populer hingga sekarang.

Bercerita tentang sepasang sahabat anak laki-laki dan anak perempuan, Kay dan Greda.

Mereka selalu bersama dan bermain di halaman Kay. Tetapi, tiba-tiba Kay dibawa oleh ratu salju yang jahat.

Ia membawa Kay dan mengubah sifat Kay yang dingin dan jahat kepada Greda dan lingkungan rumah Kay.

Greda berinsiatif untuk menolong Kay. Dengan perjalanan yang jauh dan banyak rintangan, Greda berhasil memasuki istana Ratu Salju.

Greda berhasil mengalahkan Ratu Salju dan membantu Kay untuk menyadarkan diri karena kondisi Kay yang sudah kritis. Dengan kekuatan hati kecilnya yang tulus, Kay akhirnya sadar dan mereka berdua segera meninggalkan istana ratu salju dan pulang ke rumah.

Itulah cerita dari dongeng Ratu Salju.

Ada beberapa versi yang diubah tentang dongeng yang satu ini. Tetapi walaupun begitu, inti ceritanya sama.

Dan kali ini Vina, wanita berusia 25 tahun itu sedang membacakan dongeng Ratu Salju sebagai pengantar tidur untuk keponakannya.

"Kayla udah tidur?" tanya Vino, kakak laki-laki Vina. Vina mengangguk sudah.

"Pasti abang capek banget jagain Kayla di saat Mbak Bunga sedang dinas luar kota."

"Yah gimana... Resiko jadi orang tua," tiba-tiba lengan Vina disenggol oleh kakaknya.

"Mending lo cari jodoh gih... Kayaknya lo udah siap jadi ibu."

"Ngomong gampang banget. Eksekusinya yang susah," Vino tertawa kecil mendengar jawaban dari Vina.

Lelaki itu tau kalau Vina sedang fokus pekerjaan. Walaupun Vina sudah dikategorikan sebagai wanita yang mampan, wanita muda itu masih belum puas.

Terutama ia berencana melanjutkan pendidikan S2 di luar negeri.

"Ya udah gue tidur dulu," ucap Vina berjalan menuju kamar tamu.

"Jangan lupa. Besok temani Kayla ke mall, ya!"

"Iya, iya..." balas Vina malas dan menutup pintu kamar tamu.

Hari ini, Vina akan menginap di rumah kakaknya. Mumpung ia bisa menghabiskan waktu bersama Kayla, ponakannya. Dan hari minggu ia harus kembali ke apartemennya.

Perempuan berambut sebahu itu merebahkan dirinya ke atas kasur.

Ratu Salju, ya...

Sewaktu kecil, ia sering membaca dongeng itu karena menurut Vina, dongeng Ratu Salju merupakan dongeng yang paling berbeda dari dongeng yang ia baca dulu.

Entah dirinya saja atau bukan, menurutnya, saat ia membaca dongeng itu, Vina bingung apa maksud dari dongeng itu.

Dan juga bagian endingnya, tiba-tiba saja saat Kay dan Greda pulang ke rumah mereka, mereka berdua sudah menjadi dewasa. Padahal, saat perjalanan Greda mencari kediaman ratu salju, tubuh Greda masih bocah.

Kenapa saat pulang sudah menjadi dewasa?

Ah... Namanya juga fiktif dan fantasy apa sih yang mustahil terjadi?

Mungkin, waktu kecil Vina masih belum ngerti alurnya, tetapi sering baca hingga beranjak dewasa, tetap saja Vina bingung.

Ya sudahlah mending tidur saja... Batin Vina sambil memejamkan kedua matanya. Besok ia harus mengeluarkan seluruh tenaganya untuk menjaga Kayla, ponakannya.

".... Mul..."

"....Mu...Ia"

".... Mulia..."

"Yang... Mulia..."

Vina membuka kedua mata secara perlahan. Perasaan ada yang memanggil deh...

Vina terbangun dan menggosok kedua matanya. Betapa terkejutnya saat ia melihat seorang pria paruh baya berpakaian tebal berada dihadapannya.

Vina melihat sekelilingnya. Sebuah kamar bernuansa biru-putih salju.

DIMANA GUE??!!

"Akhirnya yang mulia bangun juga..."

"Hah?" Vina dibuat bingung dengan ucapan pria itu.

Pria itu memanggil Vina dengan sebutan 'Yang Mulia'?

"Dimana aku?"

"Ini kamar anda, Yang Mulia Ratu."

Vina semakin dibuat bingung.

Seketika Vina tersadar sesuatu, kemudian perempuan itu bertanya kepada pelayan itu, " Siapa namaku?"

"Maaf?"

"Siapa namaku?" pria itu tampak ragu menjawab kepada Vina, tetapi akhirnya dia menjawab.

"Bianca Alba Aspendia, Yang Mulia," Vina lagi-lagi memasang wajah kebingungan.

Siapa lagi tuh? Kok gue gak pernah dengar batin Vina benar-benar kebingungan.

"Coba kamu ambilkan cermin kepadaku," dengan cepat pria itu segera mengambil cermin dan menyerahkan cermin itu ke Vina.

Vina melihat sosok yang bukan dirinya, Rambut putih bagaikan salju di musim dingin, alis dan bulu mata pun juga sama putihnya, bola mata bewarna biru langit, dan bibir merah merona.

Yang mulia... Rambut putih... Dan....

Tidak salah lagi kalau dirinya masuk ke dunia yang berbeda lagi yang sama dengan kejadian 2 tahun yang lalu.

"AAARRHHH!! KENAPA AKU JADI TOKOH JAHAT LAGI SIH??!!"

"Yang Mulia.... Yang Mulia baik-baik saja, bukan?" tanya pria paruh baya itu panik.

"Cepat panggilkan dokter-" tiba-tiba lengan pria itu ditarik oleh Vina.

"Jangan panggil dokter... Aku masih sehat walfiat..."

Setelah insiden tadi, Vina berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya. Benar-benar tidak salah lagi kalau dirinya masuk ke dalam cerita fiktif yang sama dengan 2 tahun yang lalu.

Bedanya kalau dia masuk ke dongeng anak-anak, bukan novel kerajaan romantis yang biasanya para author buat belakangan ini.

"KALI INI MAU APA TUHANNN!!" teriak Vina frustasi. Tiba-tiba sebuah kilatan yang menyliaukan entah darimana membuat Vina menutup kedua matanya.

Kini ia berada di sebuah ruangan putih kosong. Jadi kangen dengan ruangan ini.

"Tuhan!! Please ya... Maunya apa kali ini, hah?"

Tidak ada respon dari Sang Pencipta.

"Ayolahh... Kali ini apa lagi. Besok gue harus menemani ponakan gue ke mall tau..."

"Kau sudah jadi tante sekarang?" tanya Tuhan tiba-tiba.

Vina kesal sekali. Tiba-tiba Tuhan menanyakan kalau dirinya sudah menjadi tante dan tidak menjawab pertanyaan gadis itu.

"Baiklah... Aku tau engkau pasti tidak menjawab pertanyaanku."

"Tentu saja. Tuhan tidak menjawab pertanyaanku, kok."

"Baiklah-baiklah.... Kali ini Aku meminta bantuanmu."

"Minta bantuan? Ayolah... Masa gue lagi. Kenapa tidak cari yang lain saja sih?"

"Kalau engkau berhasil menyelesaikan misi kali ini, Aku akan memberitahukan jodohmu secara langsung kepada engkau."

Vina yang dari tadi mengeluh langsung berdiri tegap.

"Hah?! Yang benar?" Biasanya jodoh itu ditangan Tuhan, tetapi kita tidak tau jodoh apa yang sudah dipersiapkan oleh Tuhan.

Kesempatan yang bagus sih...

Karena Vina juga penasaran seperti apa sih sosok jodohnya Vina.

"Bagaimana? Aku memberi hadiah itu sebagai pertama kalinya bagi Aku."

"Serius?" Tuhan tidak menjawab. Seperti biasa...

Vina berpikir keras. Apa hadiahnya berupa memberi tau jodohnya secara langsung itu worth it?

Seperti yang kalian tau, terkadang ada beberapa pasangan yang awalnya bilang jodoh, tetapi sebenarnya bukan.

Dan akhirnya Vina memutuskan untuk menyetujui kali ini. Tuh buktinya dia berhasil pada misi sebelumnya.

"Apa misinya?"

"Engkau tau Black Hole, bukan?"

Black Hole? Kenapa lagi mereka?

"Tampaknya mereka berhasil apa yang mereka impikan."

"B-benarkah?!" Vina dibuat terkejut bukan main.

Ahh... Kenapa menjadi begini?

"Kok bisa?!"

"Aku juga tidak tau, anakku."

"Itulah kenapa aku mengutusmu untuk mencari tau penyebab mereka bangkit dan menghancurkan mereka tanpa sisa."

"Baiklah serahkan semuanya padaku!!" jawab Vina dengan percaya diri.

"Aku tau kalau engkau pasti bisa."

"Tentu saja aku bisa. Bukan hanya aku, tetapi 5 pemuda itu juga akan membantuku."

"Anakku..."

"Iya?" tanya Vina dengan polos. Kok suasananya menjadi suram begini?

"Maafkan, anakku... tetapi sayangnya mereka berlima sudah tidak ada."

"Maksudnya?"

"Engkau sekarang berada di dimensi yang berbeda dengan 2 tahun yang lalu, jadi engkau tidak bisa bertemu mereka."

Vina membulatkan bola matanya dengan lebar.

"Hah?!"

Bab 1 : Ratu Salju dan Perkenalan Istana

Vina menganga dengan lebarnya saking tidak percaya apa yang terjadi.

Beda dimensi?

Vina berpikir keras. Benar juga apa yang dikatakan oleh Tuhan. 2 tahun lalu, ia masuk ke dalam webtoon 'Putri Terindah' dan sekarang ia masuk lagi dalam dongeng anak-anak 'Snow Queen'.

Tentu saja ceritanya berbeda.

Tunggu...

"Kenapa Black Hole bisa masuk ke sini?" itulah pertanyaan yang dikeluarkan dari mulut Vina.

"Itulah yang aku bingung kenapa mereka bisa masuk ke cerita ini. Dan engkau harus mencari tau penyebabnya."

"Tunggu Tuhan!! Bukannya kalau Black Hole menang, otomatis mereka semakin kuat? Kalau begitu bisakah anda memberi bantuan kepadaku? Setidaknya memanggil mereka gitu."

"Tidak bisa, anakku. Bukannya engkau menjadi ratu salju yang hebat," seketika Vina tersadar.

Benar juga...

"T-tapi... Masa aku lawan mereka sendiri sih? Ah! gimana kalau dengan ponsel pintar-"

"Tidak ada gunanya, anakku," mendengar itu, Vina dibuat kesal dan cemberut.

Masa dirinya harus melawan sekelompok penjahat sendirian?

Vina menghela nafas panjang. Ya sudah deh... Mau gimana lagi, dia sudah bilang 'iya' secara tidak langsung.

"Oh dan satu lagi."

"Apa?" tanyanya ketus.

"Apakah engkau berniat mendekati Kay?"

Vina dibuat bingung dengan pertanyaan Tuhan.

MAKSUDNYA APA SIH??!!

"Enggaklah!! Bisa-bisa gue mati sesuai cerita aslinya," Tuhan tidak menjawab sama sekali.

"Baiklah... Semoga engkau berhasil..."

"Anakku..."

Dan sebuah cahaya kilau mendatangi Vina secara tiba-tiba.

...****************...

Tadi nama ratunya siapa? Bianca... Bianca Alba Aspendia?

Namanya lebih simple dan elegan daripada nama Anna di Putri Terindah.

Dan juga, Vina mendengar nama asli dari ratu salju pertama kali selama ia hidup. Apakah nama ratu itu asli?

Oke kita mulai dengan me-review cerita dongeng 'Ratu Salju'.

Kalau dongeng begini, Vina jelas lebih ingat alur ceritanya daripada webtoon Putri Terindah. Karena namanya dongeng, ceritanya lebih singkat dan mudah dipahami oleh anak-anak daripada novel maupun webtoon.

Yang pertama, sang ratu tiba-tiba mengambil Kay dan menghapus ingatan Kay. Karena ini dongeng, Vina tidak tau alasan sang ratu mengambil Kay yang malang itu.

Yang kedua, perjalanan Greda mencari Kay dan menyelamatkan sahabatnya. Oke. Bagian ini lebih jelas daripada motif sang ratu salju yang menculik Kay.

Yang ketiga, ending. Gaahh... Ini yang paling malas kalau dibahas sama Vina. Bagi orang awam endingnya yang tepat adalah Greda mengalahkan ratu salju dan menyelamatkan Kay dan mereka pulang ke rumah.

Poin permasalahannya adalah kenapa mereka pas pulang sudah menjadi dewasa? Apakah mereka tersesat? Apakah sebelum benar-benar pulang mereka sempat berpetualang seperti Bolang si Bocah Petualang?

Dongeng itu tidak dijelaskan secara rinci kenapa mereka tiba-tiba sudah dewasa. Oh ada satu lagi...

Kalau misalnya Kay dan Greda sudah dewasa, bagaimana dengan lingkungan rumah mereka berdua. Apakah nenek Kay sudah meninggal atau masih sama saat mereka masih bocah? Apakah teman-teman lain dan tetangga sudah berubah atau masih sama saat mereka berdua masih kecil?

Aagh... Sumpaahh!!

Masa cerita anak-anak yang singkat, jelas, dan mudah bagi anak-anak saja bikin overthinking?

"Yang mulia, ini cemilan yang anda minta," ujar pria tadi mengantar cemilan untuk Vina.

Vina menoleh dan menatap dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Ada masalah, yang mulia?"

"Tidak," balas Vina singkat.

"Omong-omong... Yang mulia sudah tertidur cukup lama sekali-"

"Apa?!!" teriak wanita itu terkejut.

"Yang benar saja!! Berapa lama aku tertidur?"

"3 bulan, yang mulia ratu," Vina tidak habis pikir.

Ratu salju tertidur selama 3 bulan?!

"Ka- Nama kamu siapa?"

"Maaf?" tanya pria paruh baya itu.

"Nama kamu siapa? Aku tidak bisa mengingat lagi karena tertidur cukup lama."

"Calius, yang mulia," Vina mengangguk paham.

"Apa jangan-jangan karena insiden pesta itu, ya?" gumam Calius.

"Kamu tadi ngomong apa, Calius?"

"T-tidak ada, y-yang mulia," ucap Calius terbata.

Vina mendengus kesal dan melipatkan kedua tangannya di dada.

"Kalau begitu antarkan aku keliling istana sekalian mengingat-ngingat lagi," ucap ratu kepada Calius.

Setelah berkeliling dan memperkenalkan seluruh istana kepada Vina, ada yang janggal di istana ini.

Selain Calius, tidak ada satupun pelayan lain di istana. "Kenapa tidak ada pelayan lain selain kamu?"

"Maafkan saya yang mulia, yang mulia memang mempekerjakan satu pelayan saja di istana ini."

"Hah?!" tanya Vina tidak percaya.

Masa cuman memperkerjakan satu orang mengurusi satu istana ini yang besar banget?

"Terus... Bersih-bersih, masak, dan lainnya siapa yabg ngurusin itu semua?"

"Yang mulia menggunakan sihir untuk tetap terjaga kebersihan di istana dan kebun. Masalah masak, sudah ada koki, yang mulia."

"Siapa?"

Vina dibuat speechless dengan penampakan sosok koki istana ini. Kokinya bukan seorang manusia, tetapi seekor beruang putih besar di depannya.

"Apa?! Yang mulia tidak mengingat saya?" Vina otomatis menggelengkan kepalanya lemas dan masih tetap ekspresi speechless.

Udah gitu beruang itu bisa bicara lagi.

Calius membisikan kepada beruang putih itu dan koki itu akhirnya paham tetapi di sisi lain juga terkejut.

"Perkenalkan nama saya Ivan, koki istana yang selalu menghidangkan makanan kepada yang mulia."

Ahh... Namanya Ivan.

Setelah memperkenalkan sang koki, berikutnya Calius mengajak Vina ke area pelatihan para penjaga istana.

Vina lebih terkejut 2 kali lipat dari saat ia bertemu Ivan. Dirinya melihat puluhan monster bewarna biru seperti bongkahan es raksasa sedang berlatih ala militer.

INI APA LAGI SIH??!!

Seorang pria berjalan menghampiri mereka berdua dan memberi salam kepada Vina.

Seperti Ivan tadi, Calius membisik sesuatu kepada dia.

"Perkenalkan nama saya Oscar, yang mulia."

Oscar...

Namanya tidak cocok dengan bentuk fisik pria itu yang berbadan raksasa.

"Ini ruang apa?" tanya Vina menunjuk ke arah sebuah pintu yang ditutupi menggunakan palang kayu agar tidak ada satupun yang masuk ke sana.

"Itu..." Vina melirik dengan tatapan tajam ke arah Calius.

"Itu adalah ruangan kerja yang mulia."

"Kenapa ditutupin pakai palang kayu?"

"Ada insiden yang berbahaya sehingga yang mulia waktu itu kecelakaan."

Insiden apa sampai dia kecelakaan seperti itu?

Vina berdeham sejenak. " Gimana kalau kita berjalan-jalan sebentar ke luar istana?"

"A-anu... Yang mulia..."

"Kenapa lagi?"

"Maafkan saya, yang mulia ratu. Tapi anda diskors tidak boleh pergi keluar istana sampai masa percobaan anda selesai."

Vina yang mendengarnya dibuat diam seribu kata.

ASTAGA!! LO APAKAN SAMPAI DIHUKUM BEGINI?!!

"Kenapa bisa begitu?"

"Itu... Karena pesta kemarin, yang mulia."

"Pesta?"

"I-iya yang mulia. Anda waktu itu datang ke sebuah acara Kerajaan Arabella di bagian timur, tidak hanya anda, tetapi raja-ratu juga datang ke sana dalam acara politik, tetapi yang mulia malah mengacaukan pestanya sampai-sampai Kerajaan Arabella memberi hukuman pada anda yang mulia," jelas Calius.

"Kapan hukumanku akan berakhir?"

" Besok lusa, yang mulia," Vina menghela nafas berat.

Kalau begini terus ini lebih susah daripada saat ia menjadi Anna.

Bab 2 : Rencana Mengubah Alur Cerita

2 hari lagi, bukan?

Kalau begitu Vina a.k.a Bianca bisa menyusun rencana untuk besok lusa.

Tentu saja mengubah jalan cerita. Apalagi, saat dirinya terbebas dari hukuman kurungan istana, dirinya pasti akan mengacaukan lagi, yaitu menculik Kay.

Bianca tidak mau hal itu terulang seperti cerita dongeng aslinya. Bisa-bisa ia mati di tangan Greda.

Untuk itu, hal pertama adalah jangan ketemu dengan Kay ataupun Greda sama sekali.

Kalau ketemu, sebisa mungkin alihkan pandangan ke arah lain.

Tetapi...

Vina penasaran kenapa Bianca, ratu salju itu rela membawa Kay ke istana dan menghilangkan ingatan kepada bocah laki-laki itu?

Apakah Bianca ingin memiliki anak?

Kalau ingin memiliki anak, kenapa dia tidak mencari pasangan habis itu menikah. Selesai, deh!

Tapi, sang ratu terkenal dengan wanita jahat dan kejam di muka bumi ini. Mana mau para pria menikahi wanita seperti sang ratu.

Mungkin alasan itu masuk akal.

Atau...

Bisa saja sang ratu jatuh cinta dengan Kay?

Errgghh...

Entah kenapa kalau beneran, bisa dikategorikan sebagai pedofil.

Bukannya sang ratu hidup abadi? Jika Kay beranjak dewasa, sang ratu akan menikahi dia. Makanya dia membawa Kay sekaligus membesarkan Kay hingga beranjak dewasa.

Masuk akal...

Eh tidak! Itu tidak mungkin, bukan?

Oke rencana pertama sudah rampung.

Sekarang...

Bianca melihat sekelilingnya dan menghela nafas panjang.

Rencana kedua, mencari tau tentang ratu salju.

Berbeda dengan novel yang tentu saja pasti ada karakter yang perlu didalami. Baik tokoh utama, tokoh pembantu, dan tokoh jahat.

Cerita dongeng hanya menceritakan alur dari awal sampai tamat tanpa ada perkembangan karakter dalam cerita.

Ada sih beberapa dongeng yang menujukan perkembangan, tetapi yang namanya dongeng, pasti ceritanya dipersingkat dan jelas biar anak-anak mudah dipahami.

Yang menjadi permasalahan adalah...

Kalau Annastasia Girdadez dalam Putri Terindah, dijelaskan kenapa dia bisa jahat. Nah... Kalau sang ratu?

Kita tidak tau penyebab dia jadi jahat kenapa. Masa dari lahir dia sudah jadi jahat? Ya tidak mungkin dong!!

Bianca bangkit berdiri dan memutuskan untuk berbicara dengan Calius. Mumpung pelayan itu mengira kalau majikannya hilang ingatan, ini bisa menjadi kesempatan bagi Vina.

"Oohh... Begitu," balas Bianca setelah ia mendengar jawaban dari Calius.

MASA JAWABANNYA GITU DOANG??!

Bianca membuang nafas kasar. Masa dia bilang kalau majikannya itu dingin.

DINGIN DOANG TIDAK ADA YANG LAIN APAA?!!

"Kau bekerja di sini berapa lama?"

"Sekitar 25 tahun, yang mulia."

25 TAHUN SAJA ELO TIDAK TAU SIFAT MAJIKAN ELOO??!!

Ya sudahlah. Tidak ada gunanya menanyakan dia. Mungkin Bianca bisa menanyakan kepada Ivan.

Tampaknya dia bekerja lebih lama dari Calius.

Beberapa menit saat Bianca berbincang dengan Ivan, Bianca keluar dari dapur istana.

MEREKA BERDUA SAMA-SAMA TIDAK BERGUNAA!!

Rencana kedua, pending dulu alias disimpan sampai Vina menemukan petunjuk tentang asal-usul sang ratu.

Vina melihat salju yang turun dari jendela. Ia berjalan mendekati jendela dan melihat beberapa salju yang turun dengan takjub.

Pertama kalinya ia melihat salju sedekat itu. Maklum selama hidup ia tinggal di negara tropis.

Vina berpikir keras. Apa yang harus ia lakukan. Rencana keduanya terpaksa diundur karena tidak ada bukti atau catatan mengenai sang ratu.

Oh... Bagaimana kalau kita lihat-lihat ke perpustakaan?

Mungkin dengan mengunjungi perpustakaan istana, Vina bisa mendapatkan pencerahan dari rencana kedua.

Ia bergegas menuju ke ruang perpustakaan dan tidak lama mencari ruangan itu karena ia masih ingat lokasi perpustakaan itu.

Bianca telah tiba di sebuah ruang perpustakaan. Perpustakaan ini sangat luas. Lebih luas apa yang perempuan itu bayangkan.

Ia mencari buku-buku yang berkaitan dengan dirinya.

1 jam kemudian, Bianca tidak berhasil menemukan profil tentang dirinya.

KENAPA TIDAK ADA SATUPUN BUKU YANG MENCERITAKAN TENTANG SANG RATU SIH??!!

Bianca langsung menjatuhkan kepalanya di atas meja. Ia benar-benar sudah tidak mau mencari tentang ratu salju itu.

"Yang mulia..." tiba-tiba Calius memanggil tuannya.

"Apaaa...."

"Ada tamu yang mencari anda."

"Siapa itu?"

"Tuan Evergreen."

"Hah?"

Seorang pria bermarga Evergreen mencium tangan sang ratu sebagai bentuk penghormatan kepada sang ratu.

"Saya dengar kalau anda sudah bangun dari tidur anda."

Ia bangkit dan berkata, " Tampaknya anda kembali normal, ya?" Alis sebelah Bianca naik.

Lelaki ini berbicara secara sarkas atau gimana?

"Kamu datang ke sini untuk apa, Tuan Evergreen?"

"Sekelompok misterius tiba-tiba menanyakan kepadaku kapan sang ratu akan sadar dari tidurnya."

"Siapa kelompok itu?"

"Black Hole," mendengar nama kelompok itu, Bianca terkejut bukan main, bahkan tanpa sadar ia cegukan.

"Black Hole katamu? Ngapain mereka mencariku?"

"Mereka bilang kalau mereka memastikan keadaan anda, yang mulia."

Bianca masih ragu dengan perkataan lelaki itu. Vina tidak mengenal dia sama sekali. Bahkan di cerita dongeng saja tidak dijelaskan siapa lelaki ini.

"Kalau kamu bertemu dengannya, bilang kalau aku sudah baik-baik saja," ucap Bianca akhirnya.

Tuan Evergreen mengangguk paham dan ia pamit untuk meninggalkan istana.

Sebenarnya hubungan apa antara ratu salju dengan Black Hole?

Setelah kepergian Tuan Evergreen, Bianca langsung merebahkan dirinya di atas kasur yang besar.

Gara-gara pria tadi, rasa penasaran Vina langsung bangkit dan langsung menanyakan kepada Calius.

Semoga kali ini berhasil!!

"Yang mulia ratu menanyakan tentang Black Hole?" tanya Calius saat majikannya bertanya padanya.

Bianca mengangguk mantap dan pria paruh baya itu berpikir sejenak.

"Mereka ke sini karena ada untuk meminta bantuan."

"Terus?"

"Yang mulia akhirnya membantu melawan Kerajaan Parsen dan Kerajaan itu akhirnya jatuh di tangan mereka."

Vina tidak kaget kalau wanita itu akhirnya membantu kelompok itu karena pasti mereka membahas kesepakatan jika sang ratu berhasil melawan kerajaan itu.

"Ada lagi, tidak?"

"Setelah itu, mereka memberi hadiah kepada yang mulia dengan alat labotarium sihi-" tiba-tiba Calius menutup mulutnya dengan cepat.

Bianca yang melihatnya dibuat kebingungan.

"Labotarium sihir?" wanita berambut putih salju itu mendekat ke arah Calius dengan wajah tajamnya.

"Apa yang terjadi dengan labotarium itu, Calius?"

Calius tidak menjawab sama sekali.

Apa jangan-jangan ini berkaitan dengan kecelakaan ratu di ruangan tertutup itu?

"Calius..." panggil Bianca bernada ancaman.

Calius dibuat ketakutan dan langsung bertunduk di depan kaki sang ratu.

"Ampun yang mulia... Saat yang mulia mencoba memakai labotarium dari mereka, tiba-tiba ruangan itu langsung meledak."

"Meledak?!" Calius mengangguk benar.

"Padahal yang mulia baru mau mencoba."

"Maksudnya belum di sentuh gitu?" dan Calius mengangguk membenarkan lagi.

Black Hole sialan!!

Mereka mencoba membunuh ratu salju padahal wanita itu udah menolongnya.

"Yang mulia..." Calius melihat ekspresi Bianca yang tidak bisa ditebak. Khawatir.

"Tidak apa-apa," balas Bianca tau kalau pelayannya khawatir.

Ia berjalan kembali ke kamarnya. Bergumam mengutuk kepada Black Hole.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!