..."Dibalik sifat badboy nya, banyak hal baik yang dia sembunyikan"...
...~Claralista Amanda Althairan~...
...***...
“KELILING LAPANGAN 10 KALI SEKARANG!” tegas seorang pria paruh baya dengan suara lantang. Hanya dengan satu perintah, mereka bertujuh pun langsung menjalani hukuman yang di berikan oleh pria paruh baya itu.
Setelah menjalani hukuman mereka bertujuh pun langsung menuju ke Kantin Mpok Asih yang udah biasa menjadi langganan ketujuh orang laki-laki itu bahkan tempat itu udah dicap sebagai basecamp mereka saat di sekolahan.
“Guys kemarin gue dapat pesan kalau geng Agrasis ngajakin The Lion balapan lagi” ujar laki-laki yang bernama Derren tersebut memulai obrolan, saat ini mereka sudah berada di kantin Mpok Asih.
Mendengar ucapan Derren sontak semua mata menoleh ke arah nya siapa lagi kalau bukan teman-teman nya.
“Kapan?” tanya seorang cowok yang berwajah tampan bak seorang pangeran namun terkesan badboy itu, dia adalah Alveron Atlantik Alexander sang ketua geng motor “The Lion” yang terkenal dengan kekejaman nya namun selalu bersikap santai saat bertarung bahkan ia tidak pernah terluka setiap bertarung melawan musuh-musuh nya sungguh hebat bukan.
“Terima aja Ver udah lama nih gak ikut ke area balapan” celetuk seorang cowok bermata sipit, berkulit putih serta berwajah tampan. Wajah nya memang sangat mirip dengan Idol kpop di Korea selatan yang saat ini sedang terpopuleritas di seluruh dunia yang tidak lain adalah Alvino Atlantik Alexander sepupu dari Vero. Ia memang blasteran Korea-Indo sama seperti Vero sebab mama mereka memang berasal dari Korea selatan.
“Malam besok ditempat biasa” jawab Derren.
“Gue gak bisa datang” ujar Vero.
Sontak semuanya menoleh ke arah Vero dengan perasaan heran, sebab Vero tidak pernah tidak datang saat ada geng lain yang ngajak ia balapan, tapi kenapa sekarang Vero tidak bisa itu pertanyaan dalam pikiran mereka masing-masing. Vero yang menyadari tatapan bertanya dari teman-teman nya pun mengerti.
“Gue ada urusan ntar malam besok dan itu penting, kalian pasti tau itu. Kalian aja yang datang siapa ntar mau ikut balapan?” ucap Vero menjelaskan.
Teman-teman nya pun langsung mengangguk paham dengan apa urusan penting apa yang dimaksud Vero itu.
“Yaudah mending gue aja yang ikut balap nya” ujar Vino.
“Gue sih fine-fine aja kalau lo yang ikut” jawab Raka, selaku wakil ketua dari geng The Lion ia lah yang sangat bijak dalam mengurus strategi dan yang penting dia lah yang masih waras di antara teman-teman nya yang lain yang terkenal sifat absurd nya itu.
Setelah mengomongkan masalah geng mereka yang akan balapan melawan geng Agrasis, mereka kembali melanjutkan kegiatan masing-masing, seperti bermain game, tiduran, dll. Jangan tanya kenapa mereka tidak masuk ke kelas padahal jam pelajaran udah di mulai sejak tadi, jawaban nya cuman satu karena mereka membolos, hal itu udah biasa di lakukan mereka jadi tidak heran lagi.
...***...
Malam ini di area balap lebih ramai dari hari biasanya. Bukan tanpa alasan sebab malam ini geng motor The Lion akan ikut balapan lagi setelah sekian lama mereka tidak menginjakan kaki di tempat ini.
The Lion memang tidak asing lagi bagi orang-orang di sekitarnya, mereka adalah geng motor yang terkuat di antara geng motor lain nya. Tidak heran jika banyak yang iri dengan geng yang satu ini.
The Lion bukan hanya terkenal dengan geng terkuat saja tetapi The Lion merupakan sebuah geng yang mempunyai solidaritas yang sangat tinggi. Mereka membuat geng The Lion bukan sebagai gaya-gayaan semata tetapi mereka membuat geng ini dengan satu tujuan utama, yaitu untuk mempererat tali persahabatan mereka menjadi sebuah keluarga.
“Jika awal nya kita sahabat, sekarang kita adalah keluarga. Saling membantu dan men-support satu sama lain, tidak ada kata pengkhianat di dalam kekeluargaan kita. Gue harap kita bisa menjaga tali persaudaraan ini jangan biarkan hubungan ini putus hanya suatu hal yang sepele, ingat kata semboyan negara kita ‘Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh’ seperti itu lah kita. Dan inilah THE LION, now we are family!” –Vero Atlantik Alexander
Itulah kata-kata yang Vero ucapkan saat ia membuat geng The Lion. Dan mereka bisa bertahan sampai sekarang, banyak hal yang mereka lewati selama ini susah senang mereka lalui bersama-sama.
“Wah-wah sepertinya kalian sudah tidak sabar lagi buat kalah hari ini,” ucap seorang lelaki berjaket jens berwarna coklat tua bertulisan ‘Leader Agrasis’. Dia adalah Marko Prasetyo ketua geng Agrasis musuh lama The Lion, entah apa sebenarnya masalah mereka sampai bermusuhan sampai sekarang.
Raka selaku wakil The Lion berdecih kesal, entah lah dia sudah muak dengan sikap angkuh Marko ini apa dia tidak pernah kapok dengan kekalahan yang selama ini ia dapat. Itu lah Marko, dia yang nantang tapi dia juga yang kalah.
“Well, let’s start playing game!”
...BERSAMBUNG........
Jangan Lupa Like, komen, and vote ya!
..."Rasa tinggi hati yang lo miliki membuat lo makin kelihatan kalau lo itu sebenarnya pengecut"...
...~Raka Baracta Wiranta~...
...***...
Raka selaku wakil The Lion berdecih kesal, entah lah dia sudah muak dengan sikap angkuh Marko ini apa dia tidak pernah kapok dengan kekalahan yang selama ini ia dapat. Itu lah Marko, dia yang nantang tapi dia juga yang kalah.
“Well, let’s start playing game!” ujar Raka dingin.
Mendengar ucapan Raka, Vino selaku pemain balap hari ini langsung berjalan ke arah motor ninja berwarna merah milik nya.
“Lo kalah lo harus serahin motor baru lo itu!” tantang Vino kepada Marko.
“Ok, tapi kalau lo yang kalah lo harus jadi babu gue selama satu minggu!” balas Marko menantang balik.
“Deal”
Seorang perempuan berpakaian seksi membawa sebuah pistol di tengah-tengah area start balap dan...
“One”
“Two”
“Three”
“GO! DORR!”
Teriak perempuan tersebut bersamaan dengan suara pistol di ledakan ke atas.
Vino dan Marko pun langsung menancap gas masing-masing, mereka saling salip menyalip satu sama lain. Hingga pada akhirnya Vino lah yang mencapai garis finis duluan, itu berarti Vino lah pemenang nya.
“Markonah lu kalah lagi, omo lo yang nantangin lo juga yang kalah,” pekik Gilang.
“Malu gak tuh,” ejek Derren.
“Malu lah masa enggak,” sahut Devan.
Marko menggeram menahan emosi sedari tadi, dia tidak terima di permalukan seperti ini.
“Woi Markonah lo kan kalah jadi sekarang itu motor milik gue,” ujar Vino santai.
Marko pun langsung melempar kunci motor nya kepada Vino tentu saja di sambut baik oleh Vino, setelah itu Marko langsung meninggalkan tempat tersebut.
“Ck jadi cowok kok baperan banget sih,” ucap Mike.
“Biasalah banci tu anak,” jawab Vino.
...***...
Seorang gadis berparas cantik bermata tajam dengan raut wajah datar saat ini sedang menahan kesal dua orang di depan nya saat ini sedang merebutkan suami halu nya yang gak jelas itu.
“Heh Ghea! dia itu suami gue jadi lo gak usah ngaku-ngaku deh” ujar perempuan cantik yang dikenal dengan nama Mira tersebut sedang memarahi sahabat nya yang sejak tadi pada ngehaluin orang yang jelas gak akan pernah mereka capai, tapi kata Ghea mah selagi dia belum nikah gak papa kan di haluin.
“Ih lo jangan ngadi-ngadi ya Taehyung itu suami gue” ujar Ghea tidak mau kalah dari Mira sahabat nya itu.
“STOP!!” teriak seorang perempuan yang sepertinya udah kesal dengan perdebatan yang unfaedah dari kedua sahabat nya itu.
Teriakan Natasya yang bisa di bilang nyaring nya udah ngalahin toa Masjid tersebut berguna juga, bukti nya Ghea dan Mira udah berhenti dari debat unfaedah nya itu.
“Nanat jangan teriak napa sih suara kamu itu bikin telinga orang tuli tau gak” Mira menatap kesal Natasya yang biasa di panggil Nanat oleh teman-teman nya itu.
“Lagian salah kalian sendiri ribut mulu dari tadi” ujar Clara yang sejak tadi udah jengah dengan perdebatan kedua sahabatnya ini.
“Dengar tuh kata Ara, lagian kalian halunya jangan berlebihan napa bisa-bisa kalian gila tau gak” ucap Natasya dengan ketus.
“Iya-iya sorry, kita gak bakal ribut kayak tadi lagi” ujar Ghea meminta maaf.
“Iya Mira juga janji gak bakal ributin itu lagi”
“Gitu dong kan enak liat nya kalau akur kayak gitu” ucap Natasya senang.
Mereka berempat udah bersahabatan sejak mereka masih duduk di bangku SMP jadi tidak heran lagi dengan kedekatan mereka layaknya saudara kandung sendiri.
...***...
Di kantin sekolah
“Claralista Amanda! Apa benar itu lo?” tanya seorang cowok yang berpenampilan yang bisa di bilang lebih baik dari kata rapi itu.
Clara merasa ada yang menyebut nama nya lantas langsung menoleh ke arah cowok yang saat ini duduk didepan nya, dahi nya mengerut heran sebab ia tidak mengenal laki-laki ini.
“Iya gue Clara, emang kenapa?” tanya balik Clara pada laki-laki tersebut.
“Syukur deh kalau itu beneran lo” ujar laki-laki tersebut.
“Kenalin nama gue Alveron”
Yaps dia adalah Alveron Atlantik Alexander, entah ada apa gerangan ia mengajak kenalan seorang perempuan. Padahal semua orang tau seperti apa Vero yang anti sama perempuan.
“Clara” jawab singkat Clara tanpa menerima uluran tangan dari Vero.
Vero yang merasa uluran tangan nya tidak diterima lantas ia menurun kan tangan nya, seraya ia berkata....
...BERSAMBUNG.......
Satu kata buat cerita ini! yok komen!
..."Persahabatan akan selalu erat jika kita saling berbagi cerita dan saling percaya satu sama lain"...
...~Natasya Wilantara~...
Claralista Amanda! Apa benar itu lo?” tanya seorang cowok yang berpenampilan yang bisa di bilang lebih baik dari kata rapi itu duduk dihadapan Clara.
Clara merasa ada yang menyebut nama nya lantas langsung menoleh ke arah cowok yang saat ini duduk didepan nya, dahi nya mengerut heran sebab ia tidak mengenal laki-laki ini.
“Iya gue Clara, emang kenapa?” tanya balik Clara pada laki-laki tersebut.
“Syukur deh kalau itu beneran lo” ujar laki-laki tersebut.
“Kenalin nama gue Alveron”
Yaps dia adalah Alveron Atlantik Alexander, entah ada apa gerangan ia mengajak kenalan seorang perempuan. Padahal semua orang tau seperti apa Vero yang anti sama perempuan.
“Clara” jawab singkat Clara tanpa menerima uluran tangan dari Vero.
Vero yang merasa uluran tangan nya tidak diterima lantas ia menurun kan tangan nya, seraya ia berkata lebih tepat nya dia berbisik kepada Clara.
“Lo cantik! Gue suka, gue Cuma mau bilang ini awal dari segalanya buat kita” bisik Vero kepada Clara, setelah itu ia melenggang pergi meninggalkan Clara yang masih berpikir tentang apa yang barusan terjadi.
...***...
Malam ini cuaca nya lumayan dingin mungkin bentar lagi hari akan hujan orang-orang enggan untuk keluar dari rumah mungkin kebanyakan lebih memili diam di rumah saja di cuaca dingin seperti ini, namun tidak dengan gadis itu dia berdiri di balkon kamarnya menikmati udara yang lumayan dingin saat ini namun memberikan cukup ketenangan bagi diri nya.
“Lo kenapa bengong disana?” seru seorang laki-laki berjalan mendekat ke arah perempuan yang sedang melamun di balkon kamar nya itu.
Merasa ada yang memanggil nya perempuan tersebut hanya menoleh sekilas setelah itu kembali menatap lurus ke depan menikmati angin malam yang berhembusan.
Merasa tidak di jawab laki-laki tersebut mendelik sebal melihat perempuan yang ia sayangi ini selalu saja begini hobinya diam, melamun tanpa mau bicara.
“Ras lo mau sampai kapan kayak gini terus!” ujar laki-laki tersebut, ia adalah Dentara Aldebran kakak kandung Larashwati Aldebran perempuan yang hari-harinya dihabiskan dengan melamun, itu lah keseharian Laras.
“Gue sayang sama lo, tinggal lo yang gue punya jadi please lo jangan kayak gini gue mohon Ras!”
“Kalau lo begini terus emang lo mau mereka bahagia begitu aja di atas penderitaan lo selama ini, lo harus bangkit Ras lo harus bangkit dari segala kepurukan ini, lo harus tunjukin kalau lo bisa bahagia meskipun tanpa dia,”
Perkataan panjang yang Denta ucapkan saat ini sepertinya cukup membuat Laras merespon nya, buktinya sekarang Laras sudah sudah mau menatap balik kakak nya sekarang, meskipun ia belum juga mau bicara. Sampai sebuah suara membuat ia dan Denta menoleh.
“Diam tanpa ada nya usaha tidak akan pernah bikin semua nya berubah, tetapi lo harus bangun tunjukin pada mereka kalau lo bisa. Buktiin bahwa lo bisa balas semuanya tanpa ada kata menyerah di dalam kamus hidup lo,” ucap seorang perempuan cantik menggunakan sebuah topeng namun terkesan dingin itu tiba-tiba menyambung percakapan mereka.
Perlahan ia berjalan ke arah Laras dan Denta, setelah ia udah bergabung dengan Laras dan Denta ia pun langsung membuka topeng nya dan melempar nya ke kasur kamar Laras.
“QUEEN!” pekik Denta terkejut. Begitu juga dengan Laras ia sama terkejut nya walaupun ia tidak membuka suara sama sekali seperti Denta.
“Quenn lo kesini kenapa gak bilang-bilang hemm!” ujar Denta sedikit kesal sebab gadis itu tiba-tiba muncul begitu saja tanpa mengabari nya terlebih dulu.
“Why? Kenapa gue harus bilang sama lo!” ujar gadis tersebut.
“Gak Papa sih” ucap Denta sembari menggaruk tengkuk nya padahal mah gak ada yang gatal.
“Queen tumben kesini,”
“Panggil gue Lara aja bang lo kebiasaan banget deh manggil gue Queen kita kan gak lagi di markas” ujar gadis tersebut.
“Hehehe udah kebiasaan dek”
“Ck dasar!”
Lara yang merasa Laras diam begitu saja ia pun menoleh.
“LARAS LO KAMBUH LAGI!”
...BERSAMBUNG......
Suka gak sama cerita nya? coba komen dibawah author mau tau nih menurut kalian cerita nya gimana!
Mohon saran dan kritik nya!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!