Seperti biasanya,miya mengantar pak wijaya di pintu masuk kantur di sana sudah ada supir yang sudah menunggu pak wijaya,sebelum masuk kedalam mobil, pak wijaya memegang pundak miya dan berkata
"miya andre orangnya sedikit tegas dan juga keras kepala,kau harus sabar menghadapinya,percayalah sebenarnya dia anak yang baik"
mendengar ucapan pak wijaya miya hanya mengangguk dan tersenyum,ia tau presder barunya itu adalah laki- laki muda,tentu akan lebih menguras tenaga menghadapinya
dan setelah kepergian pak wijaya,ponsel miya berdering,(nomor tak di kenal)
"hallo"
"kemana saja,cepat kembali keruangn ku ?!"
ufss,,,miya pun tersadar kalau yang menelpon adalah bos barunya
"iya pak maaf sa....."belum habis kalimat yang di ucapkannya(tut tut tut)bertanda buruk,dengan langkah seribu miya menuju ruangan bossnya
(tok tok tok)
"masuk"
"maafkan saya pak tadi saya mengantar pak wijaya"
miya mencuba mengatur nafasnya yang ngos- ngosan akibat lari-larian,sebenarnya andre merasa lucu dengan sikap miya,namun iya menyembunyikannya dengan berpura- pura mengutak atik laptopnya sambil menahan tawanya,
Andre tak bergeming dengan ucapan miya,membuat miya semakin takut setengah mati
"katakan hari ini apa saja jadwal kerja saya"
miya bergegas mengambil ipad nya,
"hari ini bapak ada acara makan siang bersama klein baru kita,dan juga rapat sore nanti pak"
"baeklah kapan makan siangnya?"
"setengah jam lagi pak,*** lebih baek kita berangkat sekarang pak,karena temptnya lumayan jauh"
andre berdiri dari duduknya,dan langsung berjalan miya hanya pasrah mengikuti dari belakang,
"ternyata sifat anak dan bapak jauh berbeda"gumam miya,andre menghentikan langkahnya
"kau mengatakan sesuatu"
miya tercengang,ternyata pendengarsn bos barunya ini sangatlah tajam,dengan cepat miya menggeleng mulut yang tadi ngomel malsh tertutup sangat rapat
andre kembali melanjutkan langkahnya,di belakang miya merutuki kelakuannya sendiri
Sepanjang perjalanan miya tak berani bicara,sesekali matanya melirik ke arah bos barunya itu,yg nampak tenang- tenang saja,(ting,,,,,) tiba- tiba ponsel miya berdenting tanda sms watssap masuk,.iya memeriksa ponselnya
sila "miy kau di mana?'"
miya "aku lagi ada meting makan siang bersama klein,kenapa emang??""
sila "di rumah ada tamu tante- tante,nyariin kamu"
miya "bilang aja aku ga ada,kalau penting datang aja besuk aku libur"
sila "oke"
miya tersenyum,andre melirik miya yg tengah senyum-senyum
,"pacarnya?"tanya andre,miya mengernyitkan keningnya mendengar pertanyaan bos nya,
miya menggeleng pelan,iya kembali memasukkn ponselnya kedalam tasnya........
"pacar dari hongkong,"gerutu miya dalam hati
Selang berapa lama merekapun sampai di tujuan,
dan langsung menuju tempat yang sudah di pesan,
tapi ketika mereka sampai d tempat itu,miya melungu dengan dikorasi yg ada,dan di bangku meja yg elegan ada tiga org di sana,"ini meting apa dyner"gumam miya andre menoleh ke arah miya,dan miya pun buru- buru menutup mulutnya
Meliht kedatangn andre, tiga orang itu serempak berdiri dan menyambut andre dengn antusias
"selamat datang nak andre,senang kembali bertemu denganmu"
"terima kasih pak rico,ternyata klein kami adalah anda"ucap andre sambil menjabat tangan laki- laki separuh baya itu
maya melirik kedua wanita di balakang pak rico,dan matanya tertuju pada yg lebih muda,tanpak memainkan rambutnya sendiri,seakn mencari perhatian kepada boss nya,,,
"apakah mereka satu keluarga"gumam miya dalam hati
tapi pertanyaaan di kepalanya itu buyar ketika andre memanggilnya,,,,
"perkenalkan dia miya sekertaris pribadi saya"
ucap andre,miya terkejut,(apa-apaan sekertaris pribadi)
miya menjabat tangan pak rico
"dan nak andre,perkenalkan ini istri dan ank saya"
andre menjabat tangan keduanya,,,tapi saat ia menjabat tangan si anak pak rico
"saya widiya senang berkenalan denganmu"
andre mengangguk,dan melepaskan jabatan tngnnya,tp tak bisa,gadis sexi itu tak melepaskan jabatan tanganya,andre berkali- kali mencuba namun tak bisa,
melihat semua itu miya berdehem,dan mendekat
"hai widya,kenalkan saya miya,sekertaris pak andre" ucap miya sambil mengulurkan tangannya,mau tak mau widya terpaksa melepaskan tangan andre,dan dengan malasnya ia menjabat tangan miya
sementara miya hanya tersenyum puas.
dan matanya berkedip sebelah kepada andre,andre pun tersenyum membalas kode dari miya,tp laen halnya dengan miya,wajah miya menjadi merona melihat senyum
Sepanjang acara makan itu andre dan pak rico berbincang membicarakn proyek yg akan mereka tangani bersama,,ttpn mta widya tak pernah lepas dari wajah andre,iya terus memandanginya dan sesekali memasukkan makanan kemulutnya,andre tau kalau anak klen nya itu memandanginya terus,tapi iya tak menghiraukannya,karena andre tak tertarik sedikitpun.
Setelah pembicaraan mereka selesai,andre tak ingin berlama- lama,iya langsung pamit dan kembali kekanturnya.....
Hari sudah semakin siang,tapi miya masih enggan untuk beranjak dari tempat tidurnya,
(tok tok tok) terdengar pintu di ketuk dari luar,
dengan malasnya miya beranjak dari tempat tidurnya
"apa sil?,ganggu deh" gerutu miya dengan mata setengah terpejam,
"ga kerja hari ini"tanya sila sambil mempermainkan ponselnya
"libur silaaaa,,,,,,"
"ufsss,sorry lupa,heeeee" sila cengengesan
"ya udah aku mandi dulu"
"oke,tadi aku udah masak kita sarapan bareng yah"
miya mengangguk sambil mengambil handuknya dan pergi kekamar mandi
sementara sila duduk sambil menyalakn tv
setengah jam kemudian
"sil,lu bilang kemarin ada tante- tante nyariin aku,"
"emang"sahut sila sambil mengunyah makanannya
"kamu kenal?"miya kembali bertanya
sementara sila hanya menggeleng
tak ada percakapan lagi di antara mereka sampai akhirnya mereka selesai sarapan,berhubung sila yang masak,kini giliran miya yang nyuci perabutan
"kayanya penting deh,miy,,,,sualnya dia lama diam di rumah ini nungguin kamu,aku aja ga enak sama beliau"
"setahuku ga ada kerabat mama atau papa dikota ini sil,
sualnya kitakan pendatang di kota ini"miya masih menerka nerka
"beliau bilang akan datang lagi hari ini,kamu tungguin aja yah, aku mau keluar ada urusan"
miya mengangguk,sambil meneruskan pekerjaannya setelah selesai mencuci miya melanjutkan menyapu dan menyiram tanaman bunga mawar di teras rumahnya,miya sangat menyukai bunga mawar,dan iya menanamnya berjejer rapi di teras rumahnya
di saat asyik menyiram tanamannya,
tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan rumahnya
Miya memperhatikan mobil mewah itu,dan tak lama seseorang membuka pintu mobil dari dalam,dan keluar seorang wanita cantik paruh baya dengan senyum yg merekah di bibirnya,sementara miya hanya melungu memperhatikan wanita yg berjalan menuju ke arahnya
"Miya,,,,,kamu miya kan???"
miya mengangguk setengah takut karena wanita itu tiba- tiba saja memeluknya,,,merasa org yang di peluknya tidak merespun wanita itu melepaskan pelukannya
"maaf kan tante miya,kamu pasti tidak mengenali tante,tapi tante sangat mengenali kamu"ucap wanita itu sambil menyentuh pipi miya
" saya riska,,,,,kaka ipar almarhum mama kamu"
ucap wanita itu sambil menggenggam tangan miya
dan setelah mendengar penuturan wanita itu miya tersenyum bahagia,"tante iis,,,,maaf tante miya ga tau,mama sering cerita tentang tante iis"
"benarkah,mama kamu bukn saja adik ipar tante tapi juga sahabat tante miya"ucap wanita itu lagi
miya tak bisa lagi membendung rasa bahagianya,kini giliran iya yang memeluk tantenya itu dan menangis,
dan riska mengerti kenapa miya menangis di pelukannya,karena iya tau begitu berat hidup kepunakannya itu yg harus melanjutkan hidup sebatangkara di kota orang
setelah puas menangis miya melepaskan pelukannya dan membawa riska masuk kedalam rumahnya,dan iya mempersilakn tante riska untuk duduk dan iya mengambil minuman dan sedikit cemilan di dapur
riska berdiri dan memandangi foto- foto yang berjijir di dinding,tangannya menyentuh salah satu foto keluarga di dinding itu,dan matanya kembali berkaca- kaca
"aku janji laras,aku akn mengurus putrimu sampai iya menemukan kebahagiaannya nanti"ucap riska dengan air mata berlinang
Dan ketika miya datang riska buru- buru menyapu air matanya dan kembali duduk.
dan setelah meminum,minuman yang di suguhkan miya laras mengutarakn maksudnya
"miya dulu tante berjanji akan merawatmu sampai kau menemukan jodohmu,tp karena tante dan ibumu los kuntak tante tak dapat menemukan keberadaan kalian, miya tante muhun ikutlah bersama tante"ucap riska sambil menggenggam tangan miya erat
"tapi miya tidak bisa meninggalkan rumah ini tante rumah ini peninggalan terakhir papa dan mama"
"kamu jgn khawatir sayang,rumah ini tidak akan terbengkalai tante akan menyuruh orang untuk mengurus rumah ini tiap hari selama kau tinggal bersama tante"
sebenarnya miya enggan untuk meninggalkan rumahnya tapi iya juga tidaklk bisa melihat wanita ini terus memelas padanya
"baiklah tante tapi tante tidak perlu repot menyuruh orang untuk mengurus rumah ini karena ada sahabat miya yang masih tinggal di rumah ini," riska sangat senang mendengarnya senyum terus merekah di bibirnya
"Masuklah nak"ucap riska,mempersilakan miya masuk kedalam rumahnya,dengan agak ragu miya melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah itu
"rumah tante bagus sekali" puji miya,riska hanya tersenyum menanggapinya
"kuk sepi tante?"
"suami tante lagi di luar kota siang ini iya akan ada di rumah,dan tante punya dua anak,mereka lagi keluar"
"apa mereka tau saya,,,,,,"
"tante sudh bicara tadi malam,mereka tidak pernah keberatan,percayalah anak- anak tante tidak akan pernah mengganggumu"
mendengar jawaban dari riska,miya jadi tertawa
(siapa juga yg keberatan,tuh rumah sebesar ini juga mampu menampung orang satu kampung)
"ayu tante antar kekamar baru kamu" riska menarik tangan miya dan menuntunnya menaiki anak tangga
dan setelah sampai di tempt tujuan ,riska membuka pintu kamar yang akan di tempati miya
"masuklah dan istirahatlah,kalau ada apa- apa panggil saja pelayan rumah ini,tante tinggal dulu"sebelum meninggalkan gadis itu riska mencium pucuk kepala miya dengan kasih sayang,miya merasakn hangat,seakan iya kembali memiliki seorang ibu
sepeninggal riska,setelah memberskan baju- bajunya,miya merasa bosan iya berjalan mengelilingi rumah lantai dua itu dan iya melihat tanaman bunga mawar di salah satu balkon rumah itu,
"waw,,,,,indah sekali,apakah ini taman"pekik miya girang iya melihat begitu banyak tanaman bunga mawar di balkon rumah itu
Sementara di lantai bawah
Andre memarkirkan mobilnya di depan rumah dan salah satu pelayan datang menghampirinya,andre melimpar kunci mobilnya pada pelayan itu,dan pelayan itu akn membawa mobil andre ketempat parkir di lantai bawah,
dengan langkah cepat andre menaiki anak tangga,iya ingin segera membersihkan tubuhnya yg lengket karena habis berolah raga,sementara dari arah laen miya yg tengah memegangi beberapa tangkai mawar di tangannya berjalan santai tanpa memperhatikn sekitar dengan riangnya iya bermaksud ingin meletakkan bunga mawar itu di vas bunga di kamarnya,
dan ketika andre sampai di lantai dua baru saja beberapa langkah iya memutar tubuhnya ke arah kanan tiba- tiba saja iya bertobrokn dengan seseorang yang tak laen adalah miya,tubuh andre terhuyung dan hampir saja jatuh ketangga tapi dengan cepat miya menarik tubuh andre,dan alhasil karena kurang ke seimbangan andre malah jatuh menindih miya dan merekapun jatuh bertumpang dengan andre pusisi dia atas
Andre sangat kaget dengan keberadaan miya dirumahnya,sementara miya merasa sangat berat karena tubuh kekar andre yg menindihnya
"kau" hanya kata- kata itu yg sama keluar dari mulut keduanya
"sedang apa kau dirumahku?" tanya andre,iya tak menghiraukan miya yg beruntak di bawahnya
"lepaskan aku dulu" ucap miya berusaha mendurung andre,sedangkan yg di durung seulah sengaja tidak menghiraukan,andre tersenyum meliht miya yg kelujutan di tindihnya,
"pak kau mau membunuhku,aku kehabisn nafas"
andre melepaskan miya dan duduk di samping miya yg bernapas lega se akan bebas dati beban yang sangat berat,miya menuleh pada andre dengan tatapan membunuh,
"tidak usah menatapku seperti itu,jawab pertanyaanku,
kenapa kau ada di rumahku" ucap andre ketus
miya tidak menjawab,iya memilh bangkit dan memunguti bunga mawarnya yg jatuh berserakan
setelah selesai miya memilih pergi
tapu andre lebih cepat menghalangi langkah miya
"tadi mama kamu kerumah menjemputku,kamu juga taukan alasannya?"
andre tak menjawab,iya malah berbalik dan pergi begitu saja menuju kamarnya yang tak jauh dari kamar miya
"dasar bos sombong,kalau bukan bos sudah ku makan to orang" gerutu miya kesal
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!