"Gak aku gak mau ma, masa udah dijodohin sih aku masih kelas 2 SMP" ucap gadis itu.
"Ya udah lihat aja dulu orangnya, dia ganteng loh sekarang lagi kuliah di Al-Azhar" ucap Rini pada anak perempuan nya itu.
"Tapi kenapa harus dijodohin si ma, lagian aku bisa cari sendiri kok" bantah gadis itu lagi.
"Gak, mama gak yakin sama pilihan kamu, lagian kamu itu aneh banget sih gak mau nurut, anak yang mama pilih ini gak main-main loh udah ganteng, pinter, baik, akhlak nya gak perlu ditanya, anak kiyai lagi, ilmunya banyak dan yang paling penting dia anak sahabat mama jadi mama udah tau dia sampe seluk beluk paham" jelas Rina panjang lebar.
"Udah sekarang mama antar kamu balik ke pondok jangan tambah nakal kamu, malu mama denger pelanggaran kamu" tambah Rina.
"Ye, mama juga bangga kan punya aku lihat tuh piala aku udah gak muat dilemari, anak kesayangan Bu nyai ni ma" balas gadis itu tak mau kalah.
"Iya ayo berangkat nanti kamu dihukum lagi kalo terlambat" ucap Rina sambil merangkul pundak anak kesayangan nya.
-
3 tahun kemudian
"Zize buku pelanggaran yang tadi mana?" tanya perempuan berkerudung merah samping nya.
"Oh ini, kenapa emangnya?" tanya Zize.
"Ada yang berani melawan pengurus tadi" jawab Rifa.
"Zize dipanggil Dhara tuh katanya mau ke cafetaria gak" teriak Nisa saat masuk kamar.
tanpa ba-bi-bu Zize langsung beranjak dari tempat duduknya yang dipenuhi oleh berbagai buku tebal dan besar tak lupa nametag para santri yang sering menjadi langganan nya.
Zize Izeta gadis cantik yang sangat populer dikalangan para santri karena jabatannya sebagai ketua keamanan di salah satu pondok modern yang berada di salah satu pulau Jawa itu. Zize merupakan santri yang bisa di bilang hampir mendekati kata sempurna karena ia begitu aktif dalam kegiatan apapun, cantik, tegas, cerdas, salah satu murid teladan, baik, dikenal ramah dan sopan dikalangan para guru dan kakak kelas. Tak lupa Zize juga sangat terkenal dikalangan santriwan loh karena sering bolak balik ke area santriwan jika ada rapat penting, dan sering berkomunikasi dengan beberapa santri seangkatan jika akan lomba di luar pondok, tak heran jika banyak santri yang ingin menjadi Zize.
"Dhara" ucap Zize setelah sampai di depan ruang informasi tempat Dhara sahabat terdekat Zize menunggu.
"Zize lama banget sih cape nih nunggu dari tadi" ucap Dhara.
"Maaf tadi harus nulis pelanggaran anak-anak hari ini banyak banget pelanggaran mereka" jawab Zize.
"Yaudah yuk ke cafetaria" ucap Zize.
Zize dan Dhara langsung menuju ke cafetaria dengan langkah yang anggun karena itu merupakan kunci agar para santri tak berani melawan atau meremehkan pengurus.
kali ini mari berkenalan dengan sahabat Zize yaitu Adhara Celestial panggilannya Dhara si jutek yang mampu menarik perhatian semua orang, beda halnya dengan Zize yang menjabat sebagai ketua bagian keamanan sahabatnya kali ini menjabat sebagai ketua bagian pengajaran tugas nya yaitu mengontrol para santri agar tetap tenang saat berada di area aula untuk shalat, mengisi beberapa kajian jika ustadz atau ustadzah sedang berhalangan dan banyak lagi, Dhara juga merupakan santri yang tak kalah aktif dengan Zize.
"Mau beli apa emangnya?" tanya Zize saat keduanya tiba di tempat minuman.
"Jus tomat" jawab Dhara.
"Lagi?" balas Zize.
"Kenapa emangnya?" ucap Dhara dengan wajah juteknya.
"Yaudah cepetan *ana mau beli donat" ucap Zize.
*ana berarti saya/aku (pr) dalam bahasa Arab.
"Bu ana donatnya dua ya yang rasa tiramisu sama blueberry" ucap Zize sambil tersenyum.
"Oke neng Zize ibu goreng dulu ya" jawab ibu cafetaria tersebut.
Namun Zize langsung melirik ketika ia merasakan ada yang memanggil namanya, dan benar saja ia dipanggil oleh salah satu rekan kerjanya di pos merah yang lumayan agak jauh dari cafetaria.
"Kenapa?" tanya Zize namun rekan kerjanya itu terus melambaikan tangannya.
"Ini neng Zize" ucap ibu cafetaria tersebut ketika pesanan Zize sudah matang sempurna.
"Bu, tadi uangnya udah kan?" tanya Zize yang dibalas anggukan ibu tersebut.
"Makasih ya Bu" tambah Zize ia pun langsung pergi ke pos merah.
"Kamu siap?" ucap Sarah pada anak laki-laki bungsunya ini.
"Insya Allah siap" jawab anak nya tersebut.
"Kalo kamu memang gak siap, atau memang sudah punya calon gak apa-apa kita bisa tolak perjodohan ini, umi gak maksa" jelas Sarah.
"Tapi saya siap umi, saya sudah mempersiapkan diri untuk hari ini, lagi pula saya percaya umi pasti sudah memilih anak perempuan yang akan menjadi pendamping saya dengan baik, keturunannya pasti sudah jelas, sifat nya pasti umi sudah tau, saya saat masih kuliah dulu banyak menemukan perempuan seperti itu tapi entah kenapa saya belum merasa cocok dan merasa pilihan umi lah yang terbaik" jelas laki-laki tampan itu.
"Masya Allah, kamu memang anak baik, kamu selalu percaya dan nurut sama pilihan umi, umi juga berharap pilihan umi ini tidak salah, karena umi sangat sayang sama dia, dia gadis yang cantik, baik, hafalannya terjaga sempurna, umi tau banyak ustadz yang suka atau seneng sama dia tapi belum pernah ada yang berani untuk melamarnya karena merasa belum pantas" jelas Sarah kenapa anak laki-laki yang tengah berteleponan dengan nya
"Ya sudah kalo kamu sudah siap, kamu bisa langsung berangkat, ingat ya jaga pandangan kamu saat kamu melihatnya karena dia adalah gadis yang selalu menjadi pandangan nya, jaga hati kamu saat kamu mengetahui kelebihannya, jaga pikiran kamu saat kamu berbicara dengan dia, jangan sampai dia kecewa dengan kamu, jangan sampai dia kecewa karena pilihannya untuk bertahan sama kamu" ucap Sarah.
"Baik umi saya akan mengingat pesan umi dengan baik, ya sudah umi saya berangkat" ucap nya dengan lembut.
"Ya sudah hati-hati ya, assalamualaikum" ucap Sarah sambil menutup telponnya.
"Waalaikum salam"
-
"Kenapa Najla?" tanya Zize.
"Zize nitip pos merah sebentar ya, mau beli minum sama sama makanan dulu nih laper, nitip ya Zize bentar aja atau *anti yang mau beliin" ucap Najla.
*anti artinya anda/kamu dalam bahasa Arab.
"Gak cape kali Nla bolak-balik" Balas Zize.
"Yaudah nitip ya, bentar doang gak ada yang dateng kok dari tadi" ucap Najla.
"Iya, tapi bilang sama Dhara kalo ana disini nanti dia marah lagi dikira ditinggal" balas Zize.
"Oke siap Zize cantik" ucap Najla sambil jalan dengan cepat menuju cafetaria.
"Makan sekarang apa nanti ya? kalo sekarang pasti nanti belepotan krim nya di bibir terus kalo ada tamu kan malu, tapi kalo nanti udah dingin dong, hmm yaudah deh nanti aja" batin Zize.
Gadis itu lalu duduk sambil menunggu Najla yang masih sibuk memilih makanan yang akan ia beli.
"Sepi juga yah kalo yang jaga sendirian next time kalo jaga siang berdua aja deh biar gak bosen banget" batin Zize sambil memperhatikan mobil putih yang tengah memasuki gerbang pondok.
"Siapa ya? bukannya Minggu ini gak boleh ada yang di jenguk" ucap Zize yang masih saja memperhatikan.
Detik berikutnya pintu pun terbuka dan turunlah seorang laki-laki tampan dengan Koko putih dan celana hitam yang tampak sangat cocok dengan kulit putih bersih miliknya tak lupa iya lalu mengambil tas hitam miliknya.
"Makasih ya pak, assalamualaikum" ucap laki-laki itu pada supirnya dengan ramah sambil tersenyum.
"Astaghfirullah, Zize jaga pandangan kamu" batin Zize sambil menunduk.
"Assalamualaikum *ukhti" ucap laki-laki tersebut setelah sampai di pos merah tempat Zize berjaga.
*ukhti artinya saudara perempuan dalam bahasa Arab.
"Iya waalaikum salam, ada perlu apa" balas Zize sambil menegakkan kepalanya dan tersenyum ramah.
"Boleh tau dimana letak front office disini?" tanya laki-laki tersebut setelah beberapa detik kagum dengan kecantikan Zize.
"Tunggu sebentar ya" balas Zize dengan suara lembut miliknya.
Zize langsung pergi ke arah pos satpam dan menjelaskan kepada salah satu bapak yang sedang menjaga agar mengantarkan langsung tamu yang baru datang karena tidak mungkin Zize langsung yang mengantarkannya. Setelah dijelaskan Zize langsung berterimakasih dan kembali ke pada tamu tersebut.
"Maaf bapak tersebut akan mengantarkan anda langsung ke front office karena letaknya agak jauh dari sini" jelas Zize dengan bahasa yang baik dan sopan.
"Baik kalau begitu terimakasih" balas tamu tersebut sambil tersenyum.
-
"Zize mana ya?" batin Dhara.
"lagi jaga pos tuh" ucap Najla yang langsung tau Dhara sedang mencari siapa.
"lah kok bisa dia yang jaga pos, kan jadwal anti Najla" ucap Dhara.
"Iya tau ini tuh lagi mau jajan bentar laper tau jaga pos juga" balas Najla.
"Anti udah belum jajannya?, kalo udah ayo ke Zize" ajak Najla yang dibalas anggukan Dhara.
Keduanya lalu pergi dari area cafetaria namun belum jauh dari itu, langkah Najla seketika berhenti yang membuat Dhara juga ikut berhenti
"Dhara, itu siapa yang lagi ngomong sama Zize? ganteng banget tau" ucap Najla.
"Mana?" balas Dhara.
"Itu loh, yah pergi kan udah kita langsung tanya Zize tadi itu siapa" ucap Najla.
"Zize" teriak Najla.
"Kenapa Najla" balas Zize.
"Tadi siapa ih, ganteng banget, nyesel ih pergi ke cafetaria" ucap Najla.
"Gak tau masa ana nanya maaf mas ini siapa ya kok ganteng banget" ucap Zize.
"Ya gak gitu juga sih ya, nanya gitu mau jenguk siapa?" balas Najla.
"Udahlah Najla kalo anti jodoh sama yang tadi nanti juga ketemu kok, kalo jodoh udah yuk Zize balik ke kamar kita makan ini" ucap Dhara.
"Iya iya Najla balik ya selamat bertugas, oh iya nanti malem kita harus bakar novel lagi" ucap Zize.
"Siap Zize korek masih banyak kok btw makasih ya udah bantuin" ucap Najla yang dibalas anggukan Zize.
"Siip"
-
"Cantik ya mas, sampe nengok terus" ucap pak Catur pada tamu tersebut.
"Siapa?" tanya laki-laki itu.
"Ya mbak yang tadi lah" jawab pak Catur.
"Iya cantik lah pak kalo ganteng wah berarti saya gak beres" balas laki-laki itu lagi.
"Namanya Zize mas anak kesayangan satu pondok nih, beruntung loh mas mau di ajak ngobrol sama dia, biasanya kalo ada tamu modelan kayak mas gini dia gak mau ladenin, katanya dia tuh ngejaga pandangan banget" jelas pak Catur.
"Oh mas mau ngelamar kerja disini apa gimana nih?" tanya pak Catur.
"Iya pak saya mau ngelamar kerja disini, doain ya pak biar keterima saya mau mengajarkan ilmu saya nih" jawab laki-laki itu
"Aamin semoga diterima, kalo gitu saya pamit ya mau nugas lagi atau masnya masih butuh bantuan?" ucap pak Catur.
"Oh gak pak makasih ya udah nganterin saya sampe sini maaf kalo saya ngerepotin" ucap laki-laki itu dengan sopan.
"Assalamualaikum mas" ucap pak Catur
"Waalaikum salam"
-
"Zize jam berapa sekarang?" tanya tanya prim.
"oh jam setengah sebelas" jawab Zize yang masih asik dengan makannya.
"Sekarang gak sih bunyiin *jaros nya?" tanya Dhara.
jaros artinya bel dalam bahasa Arab.
"Iya sekarang makanya si prim langsung pergi" ucap Zize.
"Kalian jajan gak ngajak ih" ucap Safira Lilian.
Safira Lilian gadis cantik sahabat Zize dan Dhara berbeda dengan kedua sahabatnya yang jarang tersenyum Fira justru lebih sering tersenyum meskipun ia merupakan ka koor atau bisa dibilang penanggung jawab utama dalam koordinasi Pramuka, Fira termasuk anak yang asik, ceria, sopan aktif dalam ekstrakurikuler terutama paskibra dan Pramuka ia juga sering mengikuti kegiatan lomba Pramuka yang sering diadakan antar sekolah.
"Ya Allah Fira, tadi kita mau ajak anti buat jajan tapi kita tau koor itu semalem sibukkan buat ngadain camp nanti jadi kita gak ngajak anti deh lagian tadi anti tidur kan" jelas Dhara.
"Ya udah deh nanti ke kantin nya sama koor yang lain aja sambil ke lapangan" ucap Fira.
"Nih makan donat ana gak habis nih, ana mau ke bawah" ucap Zize.
"Makasih Zize" ucap Fira.
"Yaudah ana kebawah ya Fira Dhara" ucap Zize yang dibalas anggukan kedua sahabatnya.
-
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!