NovelToon NovelToon

Pendekar Kelana Ll

Lan wu

"ah sepertinya akan turun hujan" keluh seorang pemuda yang tengah duduk di restoran sembari memandang keramaian di sekeliling nya.

Nampak terlihat berbagai macam pendekar yang tengah menikmati hidangan di restoran hingga mata pemuda itu tertuju kepada dua orang salah satunya berasal dari kuil matahari.

"Belakangan ini kau cukup sibuk ya?" ucap pria berusia 30 an sembari menuangkan arak ke cangkirnya. Pria tersebut adalah pemimpin para tetua dari kuil matahari.

"Begitulah, mendadak di lembah pedang dewa.. tetua Yuan yang sebelumnya mengasingkan diri telah kembali dari pengasingan nya" jawab pria didepan ketua kuil matahari.

"Tetua xi bukankah itu merupakan sebuah ke bahagian Mengapa kau terlihat gusar?"

"Tentu itu sebuah kebahagiaan bagi lembah pedang dewa, namun yang membuat ku risau adalah murid yang di bawa olehnya" jelas xi menghela nafas nya

"Murid dari tetua Yuan memiliki aura membunuh yang pekat, bahkan tidak segan menghajar para murid di lembah pedang dewa jika berani memprovokasinya" sambung nya.

Perbincangan kedua nya membuat lan wu sedikit tertarik, ia sedikit kagum ada bakat hebat yang muncul di kekaisaran Qin.

Usai membayar makanannya lan wu memutuskan melanjutkan perjalanan.

"Jika memang bakat nya sangat tinggi, seperti nya akan susah untuk membuat tetua Yuan melirik ku" pikir lan wu sembari tersenyum tipis.

Ia memang berniat menemui tetua Yuan karena ayah lan wu merupakan teman dekat dari tetua Yuan.

" Ahh.. paman Xin xio jika paman masih ada, tentu aku akan belajar dari mu saja" Tiba-tiba lan wu teringat saat ia tak berdaya melawan pembunuh yang mengejar nya, juga tentang pertaruangan Xin xio dengan pembunuh tersebut.

Walaupun kemampuan Xin cukup tinggi  namun ia tetap kalah ketika berhadapan dengan pembunuh bayaran yang tingkatan nya mencapai tahap suci.

"Ayah... aku akan membalaskan dendam mu pada keluarga Wu" geram Lan wu mengepal tangan nya sembari memandang langit.

Ia melanjutkan perjalanan nya hingga tiba-tiba berhenti lalu menatap kearah pohon di samping nya.

"Sampai kapan mau mengintip, tidak lelah kah bersembunyi?" Ucap lan wu dengan nada tenang.

"Tingkat kewaspadaan mu tinggi juga?" Ucap sosok yang kini berada di depan lan wu yang sontak membuatnya terkejut.

"Bukan kah anda tetua xi yang tadi berada di restoran?" Tanya lan wu heran.

"Hahahaha... Anak muda kau dapat mengingat ku dengan baik" puji tetua xi.

"Sebuah kehormatan dapat di puji tetua , jika boleh tau ada perihal apa tetua mengikuti ku bukankah itu sedikit tidak sopan?" tanya Lan wu seraya tersenyum sinis

"Aura menekan yang cukup kuat" gumam tetua xi.

Tetua xi melepaskan aura petarungnya dan dengan cepat ia melancarkan pukulan keras ke arah lan wu.

"Kuat sekali" gumam lan wu seraya menahan pukulan tetua Xi dengan pedangnya.

"Alunan pedang sunyi!!" Ucap lan wu seirama dengan pedang yang ia benturkan pada sarung nya

"Aku tidak bisa mendengar Bahakan menyadari situasi sekeliling ku. Anak ini lebih hebat dari kelihatan nya" senyum tetua xi yang kembali melancarkan serangan.

Lan wu mampu menghindari serangan tetua xi kemudian melancarkan serangan nya dan tanpa diduga-duga ia berhasil mengenai lengan tetua xi.

Lan wu mengambi jarak beberapa langkah ke belakang seraya berdesis kesal melihat serangan nya sama sekali tak mampu menembus kulit tetua xi

"jurus tusukan sunyi adalah jurus andalan ku mengapa tidak mampu melukai nya?" Kaget lan wu sembari bersiap menyerang.

"Tidak buruk untuk anak seusia 8 tahun. kau memiliki jurus yang hebat tidak heran kau bisa bertahan dalam perjalanan mu selama 2 tahun" ucap tetua xi serentak dengan pukulan yang mendarat di perut Lan wu.

Pukulan tersebut membuat Lan wu terpental hingga menabrak pohon di belakang nya.

"Aku tidak bisa melihat arah serangan nya?!" Pikir lan wu sembari menahan sakit dan berusaha bangkit.

"Tidak perlu terburu-buru anak muda, kau Takan bisa mengeluarkan tenaga dalam serta kekuatan otot mu sebab telah ku kunci" jelas tetua xi yang kini duduk di samping lan wu

"Tetua, aku sedikit bingung dengan kejadian ini"

"Kau bocah nakal.. seharusnya tahun lalu kau sudah di lembah pedang dewa, mengapa masih keluyuran sampai saat ini. jika sesuatu terjadi pada mu, aku akan merasa bersalah pada adik liang wu" kini wajah tetua xi berubah murung.

"Tetua walaupun kekuatan mu lebih dari ku, aku Takan membiarkan mu menyebut nama ayahku secara sembarangan Lagi pula aku sudah terbiasa berkelana"

"Bodoh!!'' ucap tetua xi memukul kepala lan wu.

"Aku dan ayah mu dulu dikenal dengan sebutan 2 pedang, kami bersama memberantas gunung iblis dan berhasil membunuh pemimpin mereka, saat itu aku masih menjadi tetua dan ayah mu adalah calon penerus keluarga wu.Tidak di sangka ia di hianati saudara kandung nya" jelas tetua xi dengan pandangan sedih.

" A..anda adalah pemimpin lembah pedang dewa, ketua Jian xi ?" Kaget lan wu sembari berdiri memberi hormat

" Aih.. duduklah luka mu belum pulih. aku hanya ingin menguji kemampuan mu, ternyata kau memiliki bakat seperti liang wu"

Jian xi memberi lan wu pil penyembuh yang membuat lan wu pulih dalam sekejap, ia bercerita tentang masalah yang ia hadapi saat perjalanan nya, serta tentang terbunuh nya Xin xio.

Jian xi mengajak lan wu ke lembah pedang dewa dan lan wu akhirnya memutuskan mengikuti Jian xi.

Mereka kemudian melanjutkan perjalanan setelah memulihkan energi mereka.

Perjalanan mereka hanya memakan waktu 1 hari dalam perjalan mereka tak menemukan masalah serius dan akhirnya mereka sampai di pintu masuk lembah pedang dewa.

"Selamat datang ketua" sapa para tetua beserta murid lembah pedang dewa. Dari arah samping nampak yuan datang di temani seorang anak berusi 9 tahun yang datang menyambut Jian xi

"Salam ketua " sapa Yuan di ikuti murid nya.

"Hahaha, adik Yuan tak usah seformal itu" jawab Jian xi dengan tawa kecil

" Ah, ketua Jian berapa kali ku bilang jangan memanggil ku dengan sebutan adik " Yuan menjadi canggung

Sementara Jian xi hanya tertawa. perhatian Yuan teralih ke lan wu yang dari tadi hanya diam sembari menyaksikan percakapan kedua nya.

"Ketua apakah ini murid mu ?" Tanya Yuan memandangi lan wu

"Hahahha bisa di bilang begitu, aku bertemu dengan nya di perjalanan"

Mendadak perhatian semuanya terarah ke pada lan wu , sementara lan wu hanya diam tanpa gerakan apapun.

Hal tersebut tentu saja mengejutkan para tetua sebab Jian xi jarang mengangkat seorang murid apa lagi dari luar perguruan. Namun jika ia mengangkat seorang murid berarti murid itu mempunyai bakat yang luar biasa.

"Lan wu berikan salam kepada tetua Yuan" ucap Jian xi

"Salam kepada tetua, saya lan wu " lan wu yang sedari tadi hanya diam kini memberi hormat kepada Yuan.

Yuan pun tersenyum sembari menepuk pundak lan wu

" Kamu berada di tangan yang tepat "

" Terima kasih tetua "

"Ah ini murid ku. yin qi beri salam kepada saudara seperguruan mu" ucap Yuan

" Aku yin qi memberi salam kepada saudara lan"

" Salam kembali kepada saudari yin"

Jian xi kemudian membawa lan wu ke kediamannya. setelah mengantarkan lan wu beristirahat di kamarnya, Jian xi pun pergi ke aula untuk menghadiri pertemuan antar tetua.

Sementara di kediaman yuan, terlihat yin qi melanjutkan latihan pedangnya sembari yuan mengawasi dan memberi beberapa masukan.

beberapa saat kemudian dari arah pintu masuk terlihat 3 murid yang mendatangi Yuan

"Tetua Yuan, anda di minta menghadiri pertemuan di aula " jelas salah satu murid tersebut lalu menyerahkan kertas kecil  kemudian pamit meninggalkan Yuan.

"Yinyin, temuilah lan wu di kediaman ketua perguruan. aku akan pergi sebentar" ucap yuan seraya melangkah pergi

" Baik guru "

"Apakah ketua serius menyuruh ku mengajari lan wu" pikir Yuan lalu berjalan meninggalkan kediaman nya.

Kini yinyin telah bersama dengan lan wu.Ia mengajak nya berkeliling menelusuri tempat-tempat di perguruan tersebut.

Suasana terasa sedikit canggung karena lan wu dan yinyin sama sekali tak bersuara.

"Mengapa aura petarung mu kau lepaskan?" Tanya yin merasa sedikit tidak enak dengan tekanan aura tersebut.

"Aku tidak terbiasa akan keramaian, makanya aku sedikit waspada" jawab Lan wu menyembunyikan kebenaran dari Yinyin.

"Apa kau menganggap ku ancaman?" Kini wajah yin sedikit serius, sementara lan wu fokus menatap ke arah sudut salah satu restoran di samping nya.

"Katakan ada urusan apa mengikuti ku?" tanya Lan wu bersamaan dengan ekspresi kebingungan Yinyin usai mendengar ucapan lan wu.

ia sontak menjaga jarak dari lan wu Namun tak di sangka kini terlihat pedang lan wu yang berada tepat di samping leher yin.

" Lan wu kau??" Kaget yin.

" Menunduk lah" singkat lan wu

Yin pun serentak menunduk dan melompat ke arah belakang lan wu usai merasakan aura seseorang yang berada di belakangnya

"Aku bahkan tak merasakan nya dari tadi, tapi lan wu.. kewaspadaan nya sangat tinggi" Gumam yin seraya menatap kearah lan wu

"Benarkan yang ku katakan?" gumam Lan wu sesaat sebelum muncul sosok yang familiar bagi lan wu.

"bukankah Anda adalah tetua dari kuil matahari?" tanya Lan wu.

"Ingatan mu sangat kuat.maafkan atas kelancangan cucu ku, ia hanya sedikit penasaran akan diri mu saja" jelas pria berusia kurang lebih 30 tahun.

Lan wu pun menatap sun er yang sedari tadi berdiri sembari tersenyum ke arah nya.

"Aku harus kembali ke kediaman ketua Jian, silahkan anda menikmati waktu anda" Ucap lan wu meninggalkan tetua bersama cucunya tersebut.

" Lan wu ini... Kemampuan serta sifatnya tidak biasa, bahkan aku yang diakui berbakat hebat dan telah mencapai tingkat akhir bumi Tidak bisa menyamai nya. Selain itu cucu dari tetua itu sepertinya sangat kuat" pikir yinyin lalu memberi salam sebelum akhirnya ia menyusul lan wu.

"Kakek dia sedikit menarik " tawa sun er

"Hemm, sesuai dengan perkataan si tua Jian. tak di sangka bakat hebat murid lembah pedang dewa kali ini bertambah satu orang.

Sun er, bagaimana jika kau ku jodohkan dengan nya" tanya pria tersebut sembari mengelus janggut nya.

"Kakek dia hanya sedikit lemah dari ku, selain itu aku hanya akan fokus pada pelatihan ku" jawab sun er dengan muka sedikit memerah

" Ting".......

"Alunan pedang sunyi"  ucap lan wu sembari membenturkan pedang di sarung nya.

" Tusukan sunyi" lan wu menusukan pedang nya kebawah lalu keatas secara bergantian dengan cepat

" Putaran sunyi" ia memutar pedang nya tanpa ada sedikitpun suara.

Dari arah belakang serangan pedang mengarah kepada lan wu dengan cepat.

Lan wu segera membalikan badan nya dan menyambut serangan tersebut hingga terjadilah pertarungan pedang antar keduanya.

"Apakah anda murid di perguruan ini?" Tanya lan wu sembari menahan serangan pedang dari orang di depannya.

"Bisa di bilang begitu, bisakah kau menemani ku berlatih?"ujar pria tersebut sembari tersenyum kearah lan wu.

"Pedang membelah gunung" sambung pria tersebut mengeluarkan jurusnya.

kini lan wu mundur beberapa langkah setelah merasakan tekanan hebat dari jurus pria tersebut.

"Serangan nya sangat kuat dan akurat, terlambat sedikit lagi pasti Takan baik" gumam lan wu sembari menerjang ke arah depan.

" Hemm... teknik pedang nya cukup unik aku bahkan sedikit kesusahan" senyum pria tersebut  sembari menerima serangan lan wu.

" Tarian pembunuh" kini serangan lan wu semakin cepat dan berubah alur. ia berhasil mendesak pria yang dari tadi mendominasi pertarungan, nampak di sisi lain pria tersebut justru semakin menyukai permainan pedang lan wu.

" Teknik pedang seribu tangan" jurus pria tersebut sedikit mempersulit lan wu.

"Bahkan baru mengeluarkan 2 jurus Aku sudah mencapai batas ku. apa benar dia seorang murid?" Pikir lan wu kian tersudut.

Ketika pedang pria tersebut hampir mengenai lan wu dengan cepat ia mengubah posisinya pedangnya seraya mundur beberapa langkah.

"Paman Xin aku memohon izin mu untuk menggunakan jurus ajaran mu" gumam lan wu mengubah posisi tumpuan nya.

"Kombinasi pedang sunyi,alunan sunyi " sambung Lan wu melepaskan jurusnya.

suara dari benturan pedang lan wu mampu membuat pria di depan nya kehilangan konsentrasi.

" Bagaiman bisa?'' heran pria tersebut bersamaan dengan rasa kagum.

"Kau sungguh menarik" ucap pria di depan Lan wu seraya tersenyum dan berhasil menghindari 2 tebasan lan wu.

"Tusukan sunyi 4 arah" kini lan wu menusukan pedang nya secara cepat berhasil membuat pria di depan nya mengambil jarak seraya bergumam "Aku sangat mengaguminya, nampaknya harus sedikit serius ya"

Lan wu seakan mengendalikan gerakan pria di depan nya semua tusukan nya mengarah tepat kemana pria tersebut menghindar. namun dalam waktu singkat pria tersebut mampu mematahkan setiap tusukan pedang lan wu.

melihat hal tersebut, Lan wu nampak berhenti sejenak tanpa membuat gerakan sedikit pun.

Sementara disisi lain pria tersebut semakin dekat dengan Lan wu, ketika jarak mereka telah begitu dekat lan wu seketika menaikan aura nya.

"Yang terakhir, putaran tarian sunyi!" teriak Lan wu bertaruh pada jurus terakhirnya.

tekanan kini bertambah kuat seirama dengan bercahaya nya pedang lan wu.

di lain sisi pria tersebut menyadari kekuatan dari serangan Lan wu kali ini, "Ini bahaya!!" pria tersebut nampak mengeluarkan aura kuat bersamaan dengan ekspresi seriusnya.

" Lilitan naga "

benturan dari kedua jurus pedang tersebut menciptakan ledakan kecil yang mampu menerbangkan dedaunan disekitar mereka.

akan tetapi hasil dari pertaruangan tersebut tetaplah dimenangkan oleh pria yang dilawan Lan wu.

" sepertinya aku terlalu berlebihan " ucap pria tersebut tertawa puas.

" Tetua Feng apa yang terjadi?" Tanya Yuan yang datang setelah mendengar keributan barusan.

" Ah,tetua Yuan.  aku bertukar beberapa jurus dengan anak ini, tidak di sangka ia mampu membuat ku menggunakan jurus lilitan naga" jawab tetua Feng yang terlihat puas dengan pertaruangan kecil itu.

"Anak ini mampu memaksa tetua Feng sampai ke tingkat itu  ini sungguh di luar nalar" heran Yuan.

"Aku tadi niat nya ingin bertemu ketua, tapi nampak nya ia belum ada, tolong urus anak ini dan berikan pedang naga kecil ini untuk nya" jelas tetua fang sembari menyerahkan pedang berukuran sedang berwarna emas.

"Katakan padanya aku akan datang untuk bertanding dengan nya lagi" sambung tetua fang sebelum meninggalkan tetua Yuan yang masih heran dengan sikap tetua Feng.

"Aku tidak atau apa yang terjadi antara kalian, tapi jika tetua Feng memberimu pedang ini berarti kau secara tidak langsung hendak di angkat sebagai murid. Selain itu tidak sembarang orang yang mampu membuat tetua Feng menggunakan jurus lilitan naga" gumam Yuan menghela nafas lalu mengangkat lan wu

.

Sementara yin dan beberapa murid yang sedari tadi mengamati pertarungan lan wu nampak begitu terkejut akan kemampuan yang di miliki oleh lan wu.

Episode 2

Lan wu perlahan membuka matanya sembari menatap sekeliling dengan pandangan samar-samar.

"Ah kau sudah bangun" tanya Jian xi yang terlihat memegang pedang sunyi milik lan wu.

Lan wu bangkit dari posisi tidurnya dan mendekat ke arah Jian yang tengah menatap keluar jendela.

"Pedang ini milik salah satu tetua hebat di lembah pedang dewa, dimanakah kau mendapatkannya?" tanya Jian.

Lan wu melirik wajah sedih ketua jian sembari berkata "Itu milik paman Xin, dia adalah teman sekaligus yang mengawal ku saat pertempuran di kediaman wu. Ia tewas saat melindungi ku di perjalanan"

"Sangat di sayangkan, ia meninggal di usia muda" Jian menepuk pundak lan wu sembari tersenyum tipis.

**

Xin adalah salah satu tetua yang menduduki peringkat ke 8 di usia 23 tahun.

Ia mengambil misi untuk membasmi kelompok hitam di gunung ular. Sayang nya sejak saat itu ia tidak pernah kembali ke lembah pedang dewa.

" Ketua sakte, aku mengambil misi ini untuk membantu melindungi para bibit unggul di dunia persilatan generasi depan." Ucap Xin yang terngiang dikepala Jian saat hendak menjalankan misi.

**

"Andai saja aku melarang mu " sesal Jian seraya memejamkan matanya untuk sesaat.

Usai berbincang. jian mengajak lan wu menuju arena pertarungan di depan aula pedang dewa.

Ia menyuruh lan wu ikut berkompetisi agar dapat di terima sebagai murid utama bahkan murid terpilih dari para tetua.

Di arena sekitar arena pertandingan, nampak begitu ramai.nampak tetua Yuan beserta yin-yin, dan para tetua lainya juga berada di tempat tersebut

Para murid tetua hanya menyaksikan pertandingan, sedangkan yang berkompetisi adalah murid baru dan murid luar yang hendak mendapatkan kesempatan menjadi murid utama di lembah pedang dewa.

Setelah lan wu mendaftarkan nama nya , ketua Jian meninggalkan lan wu dan berjalan menuju  kursi nya.

"Selamat datang di pertandingan antar murid luar lembah pedang dewa, tunjukan kemampuan kalian yang sebenarnya, tanpa panjang lebar pertandingan ini di buka" ucap ketua Jian di sertai sorak tepuk tangan para murid.

Yang menjadi wasit pertandingan adalah salah satu murid senior dari tetua wung

"Pertandingan pertama, qoun melawan Ming yu" seru wasit.

quon telah mencapai tahap alam bawah tingkat 5. ia juga salah satu murid luar yang berbakat dan memiliki kepribadian yang baik. hal tersebutlah yang membuatnya sering di perhatikan.

Berbeda dengan quon, Ming yu bersifat arogan dikarenakan keluarga Ming salah satu dari keluarga bangsawan yang berada di lembah pedang dewa.

Pertarungan pun di awali dengan serangan Ming yu ke arah quon.quon pun menyambut serangan tersebut.

Tinju mereka saling beradu dan serangan demi serangan bertemu, membuat yang menyaksikan sulit menebak pemenang nya tersebut.

"tidak salah kau di sebut murid luar jenius " senyum Ming yu sembari menepis pukulan dari quon.

"Saudara yu terlalu memuji" balas quon sembari memaksa mundur Ming yu ke pinggir arena.

"Tinju penggerak bumi" ucap Ming yu bersamaan dengan quon yang menggunakan pisau berbentuk tenaga dalam

Ke dua jurus bertemu hingga menciptakan bunyi benturan antara tinju dan pisau quon.

Terlihat quon yang berdiri usai benturan tersebut dengan tampang kelelahan, sedangkan Ming yu terkapar sembari tersenyum lebar.

"Apa yang di pikirkan anak ini" batin quon menatap Ming yu

Semua yang menyaksikan sedikit tercengang bagaimana tidak, pembentukan tenaga dalam setidak nya harus mencapai tingkatan langit tahap akhir, sementara quon masih berada di tingkat alam bawah 4.

Banyak yang berfikir bahwa quon memiliki bakat pengendalian tenaga dalam yang mahir, serta jumlah tenaga dalam nya mungkin sangat besar .

Pertarungan berlanjut antara peserta lain, namun tidak berlangsung lama.

Dan akhirnya pertandingan yang di tunggu-tunggupun tiba, pertarung antara lan wu melawan wenhua.

Wenhua merupakan murid yang baru-baru ini mampu menembus tingkat bumi tahap akhir, bisa di katakan ia adalah murid paling berbakat diantara murid luar lain nya

Sedangkan lan wu akhir-akhir ini menjadi perbincangan, setelah ia mampu memaksa tetua Feng menggunakan lilitan naga.

" Hahahhha, akhirnya tiba giliran nya juga" ucap tetua Feng antusias.

" Aku juga penasaran kepada anak itu " seru para tetua lain nya.

Sementara di temat ketua Jian duduk , nampak tetua Shu beserta sun er berbincang sembari memandang lan wu.

"Anak itu tidak banyak bicara ya?"tanya tetua Shu

" Ya, dia sedikit pendiam " jawab Jian seraya menatap Lan wu yang telah berada di atas arena.

" Menyerahlah saudara lan , aku tidak ingin mempermalukan murid pilihan ketua sakte" ucap wenhua memperingati.

Lan wu hanya diam sembari menatap ketua Jian. Seakan berkata bahwa dia tidak ingin melanjutkan pertarungan.

"Terimakasih atas saran saudari, tapi aku ingin mencoba kekuatan tahap bumi akhir"

"Hahahaha, baiklah tapi aku Takan menahan pedang ku" kini wenhua menarik pedang dari sarung nya. Sementara lan wu hanya memegang gagang pedangnya sembari menatap pedang wenhua.

"Pedang awan biru" ucap lan wu dalam hati.

ia mengenali pedang tersebut , dikarenakan merupakan senjata dewa tingkat awal, sementara pedang sunyi hanya berada di tingkat senjata bumi.

"Guru bukankah ini tidak adil , senjata wenhua adalah senjata dewa" ucap yin kepada Yuan.

"Entahlah, kita saksikan saja. yin-yin amati pergerakan lan wu, kau bisa mendapat beberapa masukan dari teknik pedangnya"

"Baik guru"

"Pertandingan dimulai" ucap wasit

Lan wu tetap tak bereaksi, sementara wenhua menerjang lan wu dengan cepat. Ketika wenhua hanya berjarak satu langkah dari lan wu. wenhua segera mengeluarkan jurus kuat miliknya.

"Tebasan lembah pedang dewa" energi yang di pancarkan jurus wenhua begitu besar.

Lan wu menghindari serangan wenhua, tanpa menangkis. Wenhua yang melihat nya menjadi sedikit kesal.

Ia berusaha menghalangi langkah lan wu dengan jurus langkah dewa hingga mendesak Lan wu sampai kepinggir arena.

"Pedang awan biru sangat kuat" seru para tetua.yang menghawatirkan lan wu.

"Anak ini masih belum menunjukan keseriusan nya, sampai kapan kau mau bermain  bocah !!" Teriak tetua Feng di sertai tawa besarnya.

Semua yang mendengarkan tetua Feng termasuk wenhua menjadi bingung.

Yang mereka lihat jelas-jelas lan wu telah tersudut dan tak mampu membalas serangan wenhua.

"Saudari wen bakat serta pedang mu jelas sangat hebat, namun serangan yang hanya menutupi langkah lawan bukanlah sebuah kebanggaan. serangan mu masih dapat ku baca" ucap lan wu menatap wenhua.

"Bukankah kau tak mampu menangkis seranganku? lagi pula kau sekarang tengah tersudut apakah kau pikir dapat mempengaruhi ku?" ucap wenhua dengan tawa mengejek

Lan wu menghela nafas berat seraya berkata

"Sebaiknya kau menghadapi ku dengan serius" ucap lan wu yang membuat wenhua kembali tertawa terbahak.

"Pedang pembelah gunung" teriak wenhua beserta tebasan secepat kilat yang membuat arena terbelah.

"Lan wu!!!!" Teriak tetua Feng.

"Jurusnya sangat berbahaya " pikir yin yin.

Setelah debu yang menutupi arena lenyap , nampak lan wu yang telah berada tepat di belakang wenhua

Membuat semua yang menyaksikan pertandingan tersebut menganga.

" Sejak kapan??" Tanya wenhua tak percaya

" Alunan sunyi" ucap lan wu membenturkan pedang di sarung nya membuat wenhua seakan terhipnotis sesaat.

"Tusukan sunyi" lan wu menusukan pedangnya secara cepat ke arah wenhua namun ia menariknya sebelum tepat mengenai tubuh wenhua.

kini wenhua yang mematung seraya menelan ludah usai merasakan kengerian dari jurus pedang Lan wu.

"Tak perlu membuang energi mu, setiap tebasan memiliki maksud dan dan tujuan. Latihlah dasar gerakan jurus pedang dan jangan terlalu mengandalkan tingkatan senjata" Jelas lan wu sembari menyarungkan pedang nya.

Wenhua yang menyadari kesombongan nya tersenyum sembari memberi penghormatan kepada lan wu.

"Saudara menyadarkan ku, aku wenhua akan mengingat Budi ini" balas wenhua diikuti sorakan dari penonton kompetisi tersebut.

Lan wu di nyatakan sebagai pemenang.

para peserta yang lolos ke babak selanjutnya berjumlah 4 orang, dan peserta di beri waktu istirahat selama 5 menit.

Usai 5 menit pertarungan pertama di buka oleh pertandingan antara yueyin melawan lan wu.

Kedua peserta pun menaiki arena yang telah di perbaiki.

"Kakak yueyin jangan sampai kalah" seru salah seorang pemuda menyemangati.

"Tunjukan tarian bulan milik mu kak" sahut yang lain juga.

Sementara yueyin tidak terlalu mendengarkan mereka, pandangan yueyin hanya tertuju pada lan wu yang telah menunggunya di atas arena.

"Saudara lan , kemampuan mu entah sudah di tingkat apa? Namun soal permainan pedang aku tidak di bawah mu mohon bimbingan dari saudara"

Lan wu hanya diam sembari menatap pedang naga kecil, yang di berikan oleh Feng saat kemarin ia tak sadarkan diri.

Saat istirahat tetua Feng menemui lan wu lalu menyuruhnya menggunakan pedang naga kecil yang ia titip di tetua Yuan.

" Aura pedang ini sangat berbahaya, jika tidak mampu mengendalikan nya akan memakan nyawa gadis itu" gumam lan wu sembari meletakan pedang naga merah di arena pertarungan.

" Wasit aku ingin menggunakan pedang ku yang tadi bisakah di ijinkan?" Tanya lan wu

Membuat wasit langsung menatap ketua Jian.

"Pedang yang di gunakan oleh murid yueyin adalah senjata bumi tingkat tinggi , sedangkan pedang sunyi milikmu berda di tingkat bumi namun juga berada di tahap senjata suci, Jika melawan senjata dewa memang tidak berbeda jauh hanya saja jika senjata bumi di hadapkan dengan senjata mu maka akan bisa di pastikan pedangmu lebih unggul" seru ketua Jian.

" Maaf lancang ketua, pedang naga kecil pemberian tetua Feng memiliki aura yang kuat, aku tidak akan mampu mengontrol kekuatan ku jika menyerang takutnya saudari yueyin akan terluka parah" jawab lan wu begitu tenang.

"Jangan meremehkan kemampuan ku hanya karena kau mampu mengalahkan wenhua" potong yueyin merasa sedikit terhina.

Akhirnya lan wu mengalah demi menjaga harga diri yueyin. Ia mengambil pedang naga kecil lalu pertarungan pun di mulai

"Tarian bulanmerah" kini yueyin langsung menggunakan jurus terkuatnya yang berada pada tingkat jurus kaisar.

Ia menyerang lan wu yang juga telah serius bertarung tebasan demi tebasan terus di berikan yueyin hingga mampu beberapa kali menggores tubuh lan wu.

Melihat lan wu yang tengah memegang luka di perut nya . Yueyin kembali melancarkan jurus tarian bulan merah dengan tingkat lebih tinggi di banding yang tadi.

"Serangan nya sangat terarah bahkan tak memberiku ruang untuk menghindar Jika saja aku memiliki pedang sunyi pasti menangkisnya tidak akan susah" pikir lan wu sembari terus menghindar walaupun ia terus terkena sayatan dan tusukan dari pedang yueyin.

"Tarian bulan merah adalah jurus kaisar di lembah pedang dewa Jurus ini hanya di ajarkan khusus untuk murid perempuan namun jurus ini sangat terkenal di seluruh sakte yang ada di kekaisaran QIN. Tidak mudah bagi lan wu untuk menahan nya" ucap tetua xinxin yang merupakan salah satu dari tiga tetua perempuan di lembah pedang dewa.

" Apa kau tidak melihat nya, lan wu terus menghindar tanpa mengeluarkan pedang nya" kini tetua houcung bersuara.

"Walau pun serangan yueyin tanpa cela ia pasti akan kehabisan energi sebelum menjatuhkan lan wu" sambung tetua houcung.

Di arena nampak lan wu yang telah di penuhi luka-luka di sekujur tubuh nya gerakan nya juga tak secepat sebelum nya.

"Menyerahlah kau sudah tidak bisa bertahan" seru yueyin yang sebenarnya merasa kasihan terhadap lan wu.

Lan wu hanya diam sembari terus memperhatikan setiap tebasan yang mendatangi nya.

hingga akhirnya Lan wu memutuskan untuk mencoba jurus lain mengingat bahwa kemampuan dari pedang ditangannya tidak bisa ia kendalikan.

"Maaf aku harus serius " ucap lan wu bersamaan dengan tertancap nya pedang yueyin di dada kanan nya.

Para tetua dan wasit begitu terkejut terutama yueyin yang tak menyangka bahwa lan wu menerima serangan nya tanpa perlawanan.

Disaat wasit hendak menghentikan pertarungan mendadak dari tubuh lan wu  muncul aura petarung yang sangat besar hingga membuat yueyin merinding.

Yueyin segera menarik pedang nya dan melancarkan jurus ke 100 yang ia keluarkan sejak awal pertarungan.

Ketika pedang yueyin sejengkal dari leher lan wu mendadak lan wu dengan cepat telah berada 1 langkah di belakang yueyin.

"Langkah dimensi" ucap lan wu sebelum ia berpindah dengan cepat di belakang yueyin

" Tapak matahari" ucap lan wu seraya mengarahkan tapak nya ke arah yueying yang berbalik menyambut nya dengan serangan bulan sabit  semua yang menyaksikan kini menelan ludah ketika pedang yueyin hancur berkeping -keping.

" Maaf, aku tak bisa membiarkan mu  terus memaksakan tubuhmu yang sudah terkena efek balik dari jurus mu" ucap lan wu menghentikan tapak nya tepat sebelum menyentuh perut yueyin.

 Suasana menjadi hening sesaat sebelum wasit memutuskan lan wu sebagai pemenang.

"Bukankah itu adalah jurus yang berasal dari perguruan mu tetua shu?" Tanya Jian seakan tak percaya.

" Hemm, kau betul Jian tua Itu jurus yang hanya bisa di pelajari oleh para tetua di kuil matahari" jelas tetua Shu sembari mengerutkan alis nya.

Sementara di lapangan yueyiny masih mematung. Ia tak percaya pedang nya bisa di patahkan dalam 1 serangan .

Lan wu yang sejak awal tersudut mampu membalikan keadaan dan bahkan dengan mudah mengalahkan nya.

Yueyin di kini menuruni arena pertandingan dengan wajah yang diliputi kekecewaan. Sementara lan wu masih berada di atas arena menatap ke arah tepat duduk ketua Jian.

" Aku berada di tahap langit tingkat akhir, memutuskan untuk mengundurkan diri dari pertandingan" ujar lan wu menatap Jian yang sepertinya sudah mengetahui tingkatan lan wu saat pertarungan ke dua nya.

" Apa??" Kaget seluruh yang hadir di situ terkecuali ketua Jian.

" Bagaimana bias anak berumur 8 tahun berada di tingkat langit akhir"  ucap para tetua serempak.

"Aku bahkan masih berada di tingkat langit tahap 7" batin tetua

Xinxin tak percaya.

" Pertandingan tidak akan adil jika aku tetap mengikuti  pertandingan ini" lanjut lan wu

Setelah berbincang singkat para tetua setuju akan mengadakan pertarungan tambahan antara lan wu melawan salah satu murid para tetua, jika lan wu berhasil maka ia akan di angkat menjadi murid utama perguruan pedang dewa.

Kini yang akan menjadi lawan lan wu adalah li Jun seorang murid yang juga berada di tingkat langit tahap akhir

Hanya saja usia keduanya terpaut cukup jauh. Lan wu berusia 8 tahun sedangkan Li Kun berusia 19 tahun.

Pertarungan pun akan di laksanakan setelah pertarungan final selesai.

Tebasan meraka vs dewa perang

"Formasi segel bintang rupanya bisa menguras energi yang terkurung di dalam nya"

Lan wu terus menatap area segel bintang di sekeliling nya.

" Semua serangan ku terus di pantulkan" gerutu lan wu. serangan dari Li jun begitu begitu kuat dan cepat berkali-kali lipat dari serangan asli nya.

" Hemm. Seharusnya formasi segel bintang tidak akan begitu merepotkan seseorang yang berada di tingkat langit akhir" seru yueyin menyaksikan lan wu terus mencoba menghindari serangan Jun Li.

" Apakah kau belum menyadari nya. Lan wu bukan berada di tingkat langit akhir" ucap wenhua menatap lan wu dengan serius.

" Apakah kekalahan mu, masih kurang untuk membuktikan nya?" ucap yueyin dengan senyum meledek.

"Tidak, Kemampuan nya memang sangat hebat. Setiap serangan nya di tujukan untuk membunuh, Itulah sebabnya dia mengatakan kebohongan agar ketua sakte mengeluarkan nya dari pertandingan. Sejak awal dia tidak begitu antusias dalam pertandingan ini"

" Hahahah, tidak di sangka ia malah di hadapkan dengan seorang murid tetua yang berada di tingkat langit akhir" senyum yueyin

Ketua Jian memang mengetahui ucapan lan wu bertujuan agar ia di keluarkan dari kompetisi ini.

Namun di sisi lain dia ingin lan wu terus mengasah kemampuan nya secara serius . Kemampuan serta bakat lan wu memang hebat. Namun ia masih belum cukup akan pengalaman.

Ketua Jian terus memandangi lan wu sembari terus berharap dia bisa mengeluarkan seluruh kemampuan nya .

"Adik lan wu, jangan memaksakan diri mu. Luka akibat pertarungan mu sebelum nya kini mulai terbuka kembali" seru Jun Li  menghawatirkan kondisi lan wu.

" Hais kakak seperguruan, sejak pertarungan terakhirku tadi, aku berniat untuk keluar dari kompetisi ini namun ketua Jian malah membuatku bertarung dengan tingkat akhir langit " ucap lan wu menggeleng pelan kepala nya.

"Masih belum terlambat untuk menyerah. dengan kemampuan mu, para tetua pasti banyak yang tertarik dengan mu"

" Tapi maaf kakak seperguruan, aku sudah terlanjur terlibat takan mudah untuk ku menyerah sekarang"

Mendengar perkataan lan wu, jun Li nampak tersenyum sembari bergumam .

" Guru, anak ini harus menjadi adik seperguruan ku. Dia memiliki masa depan yang cerah di bawa bimbingan mu"

Jun Li kembali menyerang dengan tebasan musim semi nya. Lan wu mampu menangkis namun ia tetap terkena efek tekanan jurus tersebut.

"Jika begini terus aku Takan bisa bertahan lama"

Lan wu kini mengubah dari posisi bertahan menjadi memyerang, bunyi pedang yang saling berbenturan se akan menggema di telinga yang menyaksikan pertarungan tersebut. Semua jurus lan wu tak begitu memberi efek besar  bagi Jun Li . Kini ia hanya bisa mengandalkan putaran tarian sunyi yang dari tadi di simpan nya untuk saat terakhir.

Jun Li kini memperpendek jarak nya dan lan wu. Saat Jun Li hendak mengeluarkan serangan nya kepada lan wu yang hanya berjarak 2 langkah, mendadak langkah Jun Li seakan menjadi berat.

"Sial aku terjebak" kini Jun Li terlihat sedikit kesal namun bercampur kagum

" putaran tarian sunyi"

Pedang lan wu terselubungi energi biru pekat yang memiliki daya hancur sangat tinggi

Jun Li terpukul mundur beberapa langkah namun ia tidak terluka sedikit pun. Serangan lan wu terus mengarah dan mematikan langkah Jun Li, kini posisi sedikit berimbang.

"Hmm... Anak ini selalu mengejutkan ku" kagum tetua Shu dalam hati

" Lan wu sebenar nya sampai di mana batas mu" tanya yueyin melihat lan wu yang hampir mampu menghancurkan formasi bintang yang sedari tadi menekan nya

"Hahahaha. Menarik!!" Teriak Jun Li yg tersayat di lengan nya.

"Murid Di perguruan pedang dewa, hampir tak ada yang mampu menghancurkan formasi bintang milik ku selain itu kau mampu menekan ku yang berada jauh di level mu. Aku sangat mengagumi mu" puji Jun Li bersamaan dengan mundur nya lan wu karena tebasan Jun Li yang begitu kuat.

"Awal nya aku tak percaya jika kau mampu memaksa tetua Feng menggunakan jurus lilitan naga. Namun setelah jurus mu yang tadi, aku percaya  jika aku terlambat menggunakan tebasan naga, pasti aku sudah tumbang sekarang" seru Jun Li yang kini pedangnya bercahaya dengan warna emas pekat.

"Aku akan mengeluarkan jurus terhebat ku. Sebab aku khawatir kau akan menggunakan jurus terkuat yang kau sembunyikan." Seru Jun Li bersamaan dengan keluarnya energi emas berbentuk jendral perang.

Di sisi lain lan wu menggenggam pedang nya dengan kuat ia menatap tajam kearah Jun Li.

"Nampak nya pertarungan ini akan segera selesai" gumam tetua yuan

Seluruh yang menyaksikan nampak terdiam sejenak.

"Tebasan dewa perang!!" Teriak Jun Li mengeluarkan jurus nya

" Jadi kau yang menghabisi guru ku!!" Tanya lan wu mengeluarkan aura membunuh yang begitu kuat

Aura membunuh lan wu mengakibatkan banyak murid merasakan ketakutan. Bukan hanya para murid, nampak seluruh tetua merasa sedikit terganggu.

"Bersiaplah, tekanan aura mu Takan mampu menahan ku" teriak Jun Li yang merasa khawatir melihat lan wu yang bahkan tak terlihat siap.

"Sial, aku tak bisa berhenti " gerutu Jun Li yang mendadak berubah pucat saat tubuh nya tak mampu di gerakan sedikit pun.

"Apakah kau yang menyerang guru ku saat di gunung buah" tanya lan wu semakin mendekat

Tekanan lan masih tak mampu menahan Jun Li yang kini telah mengayunkan pedang nya ke arah lan wu.

"Mata iblis " mendadak energi emas Jun Li berubah menjadi pekat. Mata lan wu terlihat berubah menjadi merah , serta badan nya terselubungi aura hitam pekat, yang menimbulkan ketakutan saat mereka melihat lan wu.

Jun Li pun nampak terpental akibat jurus nya yang telah di kendalikan lan wu.

Jun Li terkapar dengan tubuh penuh luka namun ia masih mampu untuk berdiri.

" Apakah kau adalah murid dari aliran hitam ..." Ucap Jun Li terputus saat pukulan lan wu mengenai perut nya. Jun Li pun memuntahkan darah segar.

"Tebasan iblis neraka!!" Lan wu mengarahkan pedang nya kearah Jun Li yang masih berdiri menahan kesakitan akibat pukulan lan wu.

"Adik lan wu, apakah kau berniat membunuh ku? Aku bahkan tak mengenal guru mu" ucap Jun Li yang pasrah menerima keadaan.

"Hais... Tak di sangka aku mati dengan alasan yang membingungkan" Jun Li menggeleng kan kepalanya sembari tersenyum menatap pedang lan wu yang hanya berjarak beberapa senti dari kepalanya .

Di saat semua terdiam menyaksikan lan wu yang kini penuh dengan aura pembunuh mendadak di tengah arena terjadi ledakan yang besar hingga menghancurkan arena pertarungan tersebut.

"Ketua Jian !!" Kaget Jun Li yang melihat ketua Jian yang berada tepat di depan nya.

"Anak ini terkena serangan ku dengan kekuatan penuh, namun tidak kehilangan kesadaran nya" ucap Jian dalam hati menatap lan wu yang berdiri sembari membersihkan darah di mulut nya.

"Kau sudah menang, pertandingan telah berakhir" ucap tetua Jian menetralkan energi nya.

Lan wu terlihat begitu lemah setelah berbenturan dengan jurus ketua Jian dalam energi penuh.

Namun ia terlihat tak menunjukan rasa sakitnya yang kini bahkan terus membuat nya muntah darah beberapa kali.

"Para pengawas pertandingan segera obati Jun Li dan lan wu" perintah tetua Jian dengan tegas.

"Jangan berfikir karena kau di lindungi tetua Jian, jadi aku akan takut kepada mu, walau harus mati hari ini setidak nya aku bisa menyeret mu kehadapan guru ku" kini aura lan wu berkali-kali lipat lebih kuat dari sebelum nya. Ia menghabiskan seluruh energi nya pada jurus terakhir nya.

Ketua Jian yang merasakan bahaya kini mengeluarkan seluruh energi petarung nya . Tekanan energi ketua Jian bahkan membuat guncangan di sekitar arena. Jun Li kini telah di bawa pergi oleh tetua Yuan dan Feng .

"Jika kekuatan nya begini besar, tidak salah jika ia mengatakan bahwa dia berada di tingkat langit akhir" pikir tetua Jian.

"Lan wu , kekuatan mu berasal dari aliran hitam. Namun kau juga memiliki kesempatan untuk meninggalkan kekuatan tersebut. Lupakan masalah ini , aku akan menetralkan energi hitam di tubuh mu" seru ketua Jian

"Ketua, aku tak memiliki masalah dengan mu Tujuan ku adalah untuk menghabisi pembunuh guru ku, apakah sakte pedang dewa tak bisa berlaku adil" tanya lan wu penuh kekecewaan.

Ia mengetahui betul jika ia tak mampuenghadapi ketua Jian, yang berada di tingkat suci.

Namun ia juga tak bisa membiarkan Jun Li bebas.

"Hais ... Bocah ini, Jun Li adalah murid pedang dewa aku wajib melindungi nya sebab kebenaran dari perkataan mu tidak bisa sepenuhnya di buktikan"  ucap ketua Jian menghela nafas.

"Bocah waktunya tidur" ucap tetua Shu yang telah memukul lan wu hingga kehilangan kesadaran nya.

" Kenapa lama sekali " ucap ketua Jian menghela nafas

"Jian tua, aku pikir kau tak butuh bantuan ku"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!