ADRIKA... ucapnya memanggil Adrika. Langkah adrika terhenti ia menoleh ke arah suara yang memanggilnya. Jagadta menghampirinya dan menyodorkan karangan bunga melati itu pada Adrika.

Milik Kamu...ucap Jagadta seraya menaruh karangan melati pada tangan Adrika. Adrika menatap karangan bunga itu lalu menatap mata Jagadta untuk pertama kalinya.

***

Setahun kemudian

Adrika kini bekerja sebagai seorang PD di stasiun swasta milik Anggara Prameswari Sutedja.

Mba jingga... boleh nitip ini kan ya... ucap Adrika yang menghampiri jingga di kantin.

Apaan ni dek... tanya jingga

Pesanan bumil... ucap Adrika santai

hahahaha...oh pasti cynthia ya.... makasih ya entar aku sampein ya.... ucap jingga

Mereka pun makan bersama. Tak lama hp Adrika berbunyi. Adrika melihat nomor tak dikenal, ia pun tak mau mengangkat, lalu berubah dengan nomor dikenal, Adrika juga tak mengangkatnya.

Kok gak diangkat dek... tanya jingga.

Gak deh mba, saya masih sayang jantung saya...ucap adrika cuek. Jingga hanya bisa menggelengkan kepalanya.

****

Adrika lembur malam itu, tiba-tiba saat akan pulang ia sudah dijemput orang kepercayaan papanya, Yoga Sumarsono. Laki-laki berusia 40 tahun itu masih tampak gagah namun justru membuat Adrika benci, karna laki-laki itulah yang membantu papanya membohongi mama dan almarhum neneknya atas penghianatan papanya.

Nona... tuan besar ingin bertemu dengan anda.

Adrika tak bicara ia masuk kedalam mobil yang akan mengantarnya pada rumah yang takkan pernah sudi ia sebut rumah.

Nona... ucap pria tua itu, namun Adrika malah menutup telinganya rapat-rapat dengan headsetnya.

hhh.... maaf nona... ucap yoga, ia tahu kesalahannya takkan pernah bisa dimaafkan.

1 jam kemudian mereka tiba di kediaman Djatmoko. Danuarta Djatmoko Pria berusia 52 tahun yang masih tampan itu menyambut putri bungsunya yang sudah 8 tahun memilih menghilang dan tak berhubungan dengan mereka.

Danuarta ingin memeluknya namun tatapan tajam yang penuh kebencian lah yang ia terima, hingga tangannya yang tadinya ingin memeluk putrinya kini perlahan turun seketika.

Drika...ucap simpanan papanya yang tak tahu malu ada dirumah itu.

Bahkan foto kedua orang tua kandung anda pun dengan begitu mudahnya anda singkirkan... sindir Adrika saat melihat Foto mendiang kakek dan neneknya yang selama ini selalu terpajang di ruang keluarga itu kini berganti dengan foto laki-laki, beserta simpanan dan putri mereka Gayatri.

Wanita bernama Melati itu terdiam. Bahkan Danuarta tak berani menjawab, karna ia bahkan baru sadar akan hal itu. Entah dia yang terlalu sibuk bekerja atau dia yang terlalu sibuk bermain wanita diluar sana. Entahlah mungkin saja yang kedua karna seorang sampah akan selamanya jadi sampah.

Tuan, Nyonya Makan malamnya sudah siap... ucap seorang pelayan

Nyonya.... ucap Adrika dengan rahang mengeras.

Melati wanita itu ketakutan. Begitu juga dengan para pelayan. Danuarta memang tak pernah menikahi Melati karna baginya setelah Sukma istrinya yang pergi meninggalkannya tanpa mau kembali Danuarta menyadari yang ia cinta adalah sukma namun sudah terlambat Sukma tak mau memaafkannya begitu juga dengan Adrika yang selalu menatapnya dengan benci dan kecewa bahkan tak berniat membuka pintu maaf untuk penghianatannya. Juga almarhum kedua orang tuanya yang menolak menantu lain selain sukma. Danuarta juga tak berniat menikahi Melati, ia membawa melati tinggal bersama dengannya karna ia ingin membesarkan Gayatri dan Adrika bersama, namun hal itu justru menjadi bumerang. Adrika gadis periang itu semakin berubah menjadi acuh dan beku. Tak ada lagi senyum di wajahnya.

Danuarta memilih sibuk bekerja karna tak ingin berada dirumah yang tak ada Adrika dan Sukma disana.

Ia juga baru tahu para pelayannya memanggil Melati dengan sebutan nyonya. Jika ia tahu lebih awal ia pasti sudah marah besar, karna baginya nyonya dirumahnya hanya Sukma seorang.

Kita makan dulu... ayo... ucap papanya

Tidak perlu, anda dan saya tidak sedekat itu untuk bisa makan dimeja yang sama... tolak Adrika menohok.

Adrika... ucap papanya

Katakan keperluan anda, agar saya bisa segera pulang. Sebagai informasi saya punya Maagh. Jadi cepat katakan keperluan anda... ucap Adrika.

Duduklah kita bicara... ucap papanya mengalah.

Sahabat almarhum kakekmu menagih janji untuk menikahkan cucu mereka... ucap papanya.

Kalau begitu nikahkan saja putri KANDUNG mu itu dengan cucu teman kakek, beres kan... ucap Adrika menohok.

Tapi kamu juga putri papa Adrika... ucap papanya

Aku???... Mungkin anda lupa, kalau anda sudah kehilangan hak itu sejak anda menghianati janji anda pada allah... balas adrika tajam.

Danuarta terdiam. Ia tahu jelas kebodohannya bermain hati, dan Nafsu sesaatnya membuatnya tak hanya menghianati Janji pada allah tapi juga sudah menghancurkan keluarganya, Istri dan anaknya yang jijik padanya dan almarhum kedua orang tuanya yang membencinya hingga menghembuskan nafas terakhirnya.

Melati memang tidak jelek, ia juga tidak jahat... Namun wanita yang dengan mudahnya mengangkang pada suami orang, apa sebutan yang pantas untuknya.

Bahkan pernikahan pun tak pernah terjadi atas dirinya, Anaknya pun karna Ayah Danuarta kasihan-lah, ia akhirnya memberikan nama keluarganya pada Gayatri sedang Adrika anak yang paling berhak justru memilih membuang nama itu, karna ia tak ingin ada hubungan apapun dengan si pemberi nama itu.

Karna sudah selesai, aku permisi... aku harap anda tak mencari ku lagi...permisi... ucap Adrika lalu berlalu begitu saja tanpa mau menoleh.

Nona biar saya antar... ucap Yoga.

Tidak perlu aku sudah panggil taksi. Urus saja Nyonya dan Nona mu itu... ucap Adrika seraya menatap Gayatri yang baru pulang dari shopping.

Adrikaaa... ucap Gayatri ingin mendekatinya. Tapi Adrika berlalu begitu saja tanpa mau menoleh kearahnya dan menaiki taksi yang begitu tepat waktu tiba.

Dia masih sangat membenciku... ucap Gayatri sambil menunduk sedih.

Gayatri tahu kalau ibunya sudah merusak pernikahan orang tua sahabat kecilnya. Ya Adrika dan Gayatri memang berteman saat kecil. Bahkan Sukma menganggap melati sahabatnya tanpa tahu kalau Melati adalah simpanan Danuarta dan Gayatri adalah hasil perselingkuhan mereka.

Gayatri dan Adrika hanya berbeda 4 bulan, Gayatri lahir 4 bulan sebelum Adrika lahir. Perselingkuhan Danuarta yang berjalan 2 tahun setelah 3 tahun pernikahannya dengan Sukma, menghasilkan Gayatri.

***

Maaa... Adrika pulang ya ma, kapan dia akan balik lagi ma... tanya Gayatri senang tanpa tahu rasa senangnya justru menyakiti Adrika.

Melati hanya diam.

Yoga... panggil Danuarta.

Iya tuan... sahutnya

Kembalikan semua bentuk isi rumah ini seperti saat istriku masih dirumah ini. Buang dan Bakar semua barang-barang yang tidak sesuai dengan bentuk dekorasi istriku. Poto-poto itu buang dan Bakar letakkan kembalikan ke sedia kala... perintah Danuarta.

Panggil semua pelayan... ucapnya lagi.

Aku hanya menikah dengan memiliki satu istri dan dia hanya Sukma DJatmoko, dan hanya dia seorang yang boleh kalian panggil nyonya ingat itu... ucap Danuarta.

Baik tuan... ucap mereka sambil ketakutan.

Melati sudah begitu malu, ia menangis. Gayatri hanya diam, ia mana bisa membela karna memang ibunya lah yang salah telah menggoda suami orang dan merusak pernikahan orang lain, tak sampai disitu ia juga membuat seorang anak kehilangan kedua orang tuanya.

Mas...aku... ucap Melati.

Aku menerimamu disini hanya untuk jadi ibu dari Gayatri bukan menjadi nyonya dirumahku bukan juga menjadi istriku, jadi jaga sikapmu dan tahu dirilah... ucap Danuarta.

Adrika sudah sampai di apartemennya.

Ia masuk ke kamar mandi lalu membersihkan dirinya, mengenakan kembali pakaian super feminim kesukaannya yang hanya akan ia kenakan didalam rumah saja. Bukan karna pekerjaannya yang sebagai PD tapi karna ia tak ingin orang-orang menyadari kecantikannya.

Ya Adrika Maharani memang seperti Artinya namanya Permaisuri yang secantik Dewi. Adrika begitu cantik hingga bahkan ia menutupinya dengan sifat dan tampilan keras, tomboy dan seenaknya tetap saja ada banyak kaum Adam yang mengincarnya.

Namun sayangnya Adrika terlalu takut untuk merasakan luka yang sama dengan yang mamanya rasakan.

Sejak dunianya hancur, ia memilih menjalani hidupnya dengan tenang tanpa berhubungan lagi dengan keluarga papanya sekalipun. Hanya Cynthia lah yang ia ijinkan tetap hadir dalam dunianya.

Adrika menghabiskan harinya dengan bekerja, bekerja dan bekerja... dihari liburnya ia sengaja memilih tidur seakan tak pernah bangun lagi.

***

Seminggu berlalu, desas desus pernikahan Jagadta Herlambang dengan Model terkenal Gayatri Djatmoko santer terdengar, Banyak yang heboh karna tak pernah terdengar kabar kedekatan mereka namun tidak dengan Adrika yang sedikit pun tidak memperdulikan berita itu, karna itu bukan urusannya.

Yang membuat Adrika kesal bukan main karna Gayatri tak berhenti menghubunginya bahkan tak absen menghujaninya dengan pesan-pesan. Namun tak satu pun di baca atau dibalas Adrika.

Hingga puncaknya Gayatri mendatangi apartemen Adrika setelah akhirnya Cynthia memberikan alamat Adrika.

Maaf anda salah rumah... ucap Adrika langsung menutup pintu apartemennya.

Aku hamil... Teriak Gayatri menahan pintu Adrika.

Terus hubungannya sama gue apa... yang hamil elo, yang zinah juga elo... trus gue mesti apa?? ngucapin selamat gitu... ucap Adrika.

Gayatri menangis... Saat melihat ada penghuni lain yang baru keluar dari lift, Adrika segara membawa Gayatri masuk kedalam apartemennya.

Gayatri terus menangis... Adrika memberinya air dan juga 3 box tissue.

Adrika sampai tertidur menunggui Gayatri selesai menangis.

Dri...Drika...ucap Gayatri membangunkan Adrika.

Dah selesai nangisnya... tanya Adrika sambil menguap.

Wah... abis 3 box...?!!!...hebat emang lo... ucap Adrika yang selalu heran kenapa ada manusia seperti gayatri yang bisa menangis sampe ngabisin 3 Box tissue.

Makasih... ucap Gayatri.

Udahkan??!, udah sana pulan kerumah bonyok lo... mau nangis napa numpang dirumah gue sih lo... gak punya duit buat check in di hotel ape gimana lo... kemana aje duit model lo... cerocos Adrika tanpa sadar sambil membersihkan sisah-sisah tissue itu dan membuangnya ke tempat sampah. Gayatri tersenyum, ia tahu Adrika itu sangat menyayanginya namun luka karna penghianatan itu merusak semuanya. Gayatri pun tak pernah berharap ia menjadi bagian dari luka dihidup Adrika.

Aku Hamil... ucap gayatri lagi.

Ya terus hubungannya sama gue apaan.... Ga ada kan??!...ucap Adrika.

Gue gak bisa nikah sama Mas Jagadta, Gue gak mungkin nikahin Mas Jagadta sedangkan gue hamil anak orang lain.... aku Gayatri.

Lo ngapain ngaku sama gue... ngaku sana sama calon laki lo, jujur ama dia... bukan ngaku sama gue....omel Adrika.

Gue gak berani, mas jagadta nyeremin...ucap gayatri

Dah tahu nyerimin masih berani lo main belakang... hebat emang ya... sindir Adrika.

Gua... gua mau minta tolong.... ucap Gayatri.

Gak gak ada... jangan harap gue sudi gantiin posisi lo buat nikahin si jagad raya itu ya... itu urusan lo sama keluarga lo... lo urus deh sendiri ya... udah sana sana pergi... pulang sana kerumah bonyok lo tercinta itu, bilang ke mereka kalo lo ga bisa nikah karna dah bunting sama orang lain... pergi sana.... usir Adrika.

Harusnya gue emang ga bukain pintu buat lo.... Lo gak pernah bawain hal baik buat gue... pergi sana... usir Adrika lagi.

Gue hamil sama laki orang... ucap Gayatri.

Plakkkk.... Adrika menampar Gayatri.

Lo goblok atau apasih.... Ga cukup apa nyokap lo ngancurin keluarga gue dan sekarang lo dengan begitu mudahnya ngikutin jejak kotor nyokap lo gitu.... dimana otak lo, dimana hati nurani lo.... apa sebahagia itu lo pengen ada anak yang nasibnya sama kayak gue akibat nafsu bejat lo dan bapaknya..... murka Adrika.

hiks hiks hiks hiks .... gue gak tahu dia laki orang dri... ucap gayatri bersujud dibawah kaki Adrika.

Tahu gak tahu status orang itu, tapi seenggaknya lo tahu dengan Jelas Zinah itu DOSA... Apa lo sanggup liat anak dalam rahim lo saat ini gak akan pernah mendapatkan haknya dari bapak kandungnya. Sama seperti lo yang jika menikah nanti cuma bisa dinikahkan oleh wali nikah bukan bapak lo karna nasab lo cuma nasab nyokap lo... Marah Adrika.

Hiks Hiks Hiks Hiks...gue tahu... gue juga ga mau, waktu itu gue mabuk Dri, dan tahu-tahu gue udah dihotel sama dia.... Aku Gayatri.