Tere adalah wanita tegar yang hidup bersama ayah kandung dan ibu tirinya, dia dipaksa menjadi dewasa di umurnya yang baru saja menginjak dewasa, sedari kecil dia dihadapkan oleh perlakuan ibu tirinya yang tidak suka padanya apalagi ke tiga saudara tirinya yang selalu saja tidak membiarkan dia nyaman dirumahnya sendiri, semua pekerjaan rumah berikut juga memasak semua Tere lakukan semenjak dia kelas 6 SD, sedangkan ibu kandungnya sudah meninggalkan dia semenjak Tere menginjak kelas 4 SD.
Sedangkan ayahnya selalu mendengarkan ibu tirinya, karena Tere tidak pernah bercerita apapun dengan ayahnya, karena kalau sampai Tere menceritakan sebenarnya ayahnya pasti selalu bertengkar dengan ibu tirinya, dan setelah pertengkaran itu ayah selalu berdiam diri dan menggambarkan raut wajahnya yang bingung harus memilih yang mana, Tere sangat sayang dengan ayahnya karena itu dia tidak mau ayahnya banyak pikiran, jadi Tere akhirnya mengalah.
Sampai suatu ketika ayah Tere mengidap kanker hati setelah menderita selama 8 bulan akhirnya ayah Tere meninggal kemudian Tere benar-benar diusir oleh ibu tiri dan saudara tirinya.
saat setelah Tere diusir dia bingung harus kemana karena Tere tidak mempunyai sanak saudara dikampung ayahnya, dengan tangan kosong dan berkas seadanya yang Tere bawa dia berjalan menyusuri tiap jalan, karena lelah Tere berhenti dan duduk di depan kantor kecamatan menangis bingung harus kemana.
"lhoooooo, dek Tere!! " tiba-tiba ada seorang pria berumur 45 tahun hendak membuka pagar kantornya.
"ia pak, pak Adlan sedang apa disini? “kaget karena sahabat ayahnya menyapa dia sambil mengusap air matanya
"saya ketinggalan barang Tere, sebentar ya saya ambil dulu!!!"kata Adlan melihat mata Tere sembab
Tere pergi meninggalkan kantor kecamatan itu karena tidak enak dengan Adlan, tak lama setelah Tere pergi Adlan mencari Tere
"kemana anak itu ya???, setiap bertemu selalu saja matanya sembab, wajahnya tertekan, seperti punya beban!!! "gumam Adlan mengarahkan pandangan setiap sudut jalan.
Adlan yang berniat tidak mencarinya lagi kemudian berpapasan ditepi jalan Tere berjalan sendirian.
"Tere, masuklah saya antar pulang!!"kata Adlan dari dalam mobilnya
"tidak pak terimakasih, saya pulang sendiri!! "kata Tere tersenyum masam
"baiklah saya duluan ya!! " kata Adlan mengabaikan Tere lalu lanjut berangkat.
"yah Tere kangen ayah, kenapa Tuhan gak ambil Tere saja!!" Tere merindukan ayahnya.
Adlan yang melihat tere duduk telungkup dari kaca spion, kemudian menghentikan laju mobilnya, lalu Adlan keluar dari mobil, dadanya yang bidang, postur tubuh tinggi dan berisi, juga kulit wajahnya halus tak nampak dia setua umurnya.
" Tere!! "kamu kenapa??? " tanya Adlan ikut berjongkok menanyakan Tere.
"pak Adlan!! " kaget Tere lalu bangun dar duduknya tadi.
"masuklah ke mobil, sekarang sudah malam, bahaya anak perempuan diluar rumah sedangkan sekarang sudah jam 11 malam Tere, ayo aku antar kamu kemana tujuanmu, tenanglah saya tidak akan memanfaatkan dalam situasi seperti ini, saya hanya tidak mau kamu ada apa-apa nantinya!! " kata Adlan meyakinkan
Tere agar segera naik ke mobil Adlan,,
Akhirnya Tere naik dan percaya karena Adlan adalah salah satu teman ayahnya.
"kamu kenapa tere??? “tanya Adlan.
"tidak apa-apa pak!! "ujar Tere menyembunyikan sedihnya
"setiap saya maen kermah ayahmu, rasanya memperhatikan kamu kok rasanya matamu selalu sembab dan rasanya wajahmu seperti banyak beban"ucap Adlan sambil menyetir mobil
"tidak apa-apa pak!! " kata Tere masih menyembunyikan masalahnya
"kamu sudah makan??? " tanya Adlan menoleh pada Tere lagi.
Tere menggelengkan kepalanya, tanda dia belum makan dan sangat lapar, karena saat dia keluar dari rumahnya sendiri dia tidak membawa apapun hanya berkas-berkas ijasah di dalam tasnya.
"sebenarnya saya tau, selama ini kamu tidak pernah harmonis dengan ibu tirimu, apalagi setelah kepergian Darmanto!" sambil melihat Tere makan dengan lahapnya.
"mau tambah Tere??? “tawar Adlan.
" tidak usah pak, terimakasih!!! "kata Tere malu
Tere adalah wanita yang sangat cantik sebenarnya, karena tidak terawat wajah dan kulitnya menjadi kusam, rambutnya tidak berturan sehingga wajahnya terlihat sangat tua.
" mana handphonemu??? "tanya Adlan pada Tere karena ingin menyimpan nomernya di ponsel Tere
" buat apa pak, saya tidak punya handphone!! "jawab Tere
Adlan diam tak melanjutkan lagi pertanyaanya, kemudian hendak mengantar Tere pulang kerumahnya.
Sebelum itu, Adlan berhenti disebuah toko ponsel dan membeli 1 unit ponsel keluaran terbaru.
"saya sudah simpan nomer saya, kalau kamu ada perlu apa-apa hubungi saya!!!"menyodorkan handphone baru pada Tere
" jangan pak, nanti ibu saya berpikiran macam-macam pak,, nanti saya dikira benar-benar mencuri uang dia kalau saya punya handphone!!! "kata Tere menolak.
"oeeee jadi kamu dituduh mencuri oleh ibu tirimu!!"ucap Adlan
"ia pak, jadi alangkah lebih baik saya tidak menerima apapun dari bapak!"jawab Tere karena merasa tidak enak dengan pemberian sahabat ayahnya itu.
"baiklah, kalau begitu saya amtar kamu pulang saja!!"ajak Adlan
"hmmm, jangan pak, saya tidak mau kembali kerumah itu, orang yang saya sayangipun sekarang sudah tidak ada, jadi apa gunanya saya bertahan disana!!"
Tere meneteskan air matanya.
Adlan mengusap air mata Tere dan memeluknya, pelukan yang dirasa Tere sangat nyaman karena pelukan seorang ayah itu sudah lama Tak didapatkan Tere lagi semenjak ayahnya menikah lagi.
"sudah tenanglah, aku sudah mendengar semua tentangmu dari ayahmu kalau kamu tidak pernah akur dengan ibu tirimu!!!"ucap Adlan sambil tetap memeluk Tere.
"apa yang sebenarnya terjadi sampai kamu tidak pernah akur dengan ibu tirimu!!"tanya Adlan.
"saya tidak pernah benar dimata ibu saya pak, saya sebenarnya capek dan dari dulu ingin sekali mencoba melawan, tetapi saya kasian sama ayah, saat saya bertengkar dan berusaha melawan pada ibu tiri saya, ayah saya selalu diam karena bingung dan duduk dengan raut wajah melas karena bingung pak, saya sangat sayang pada ayah, maka semenjak itu saya tidak pernah melawan pada ibu tiri saya meskipun saya benar sekalipun pak, saya takut kalau ayah sakit karena dia punya stroke pak, jadi saya lebih baik diam.
"hmmm, ayahmu sudah tidak ada lagi, apa yang kamu beratkan sekarang??? " tanya Adlan.
"justru sekarang tidak ada ayah, saya diusir pak, saya dituduh mencuri uang mereka, saya bingung harus kemana sekarang, karena rumah ayah cuma disana pak!!"Tere menangis sesegukan
"sudahlah, kamu yang kuat ya, sekarang rencanamu kedepannya bagaimana???"tanya adlan lagi
"saya tidak tau pak, sekarang saja saya tidak tau harus kemana, turunkan saja saya disini pak, bapak silahkan lanjutkan perjalanannya!!"Tere merasa tidak enak karena merepotkan.
"begini saja, saya punya rumah diluar kota, kamu kuliah di sana, bukannya kamu sudah lulus SMA bukan!!! " tanya Adlan.
"jangan pak, jangan saya tidak mau ada fitnah dalam rumah tangga bapak, tidak apa-apa saya turun disini saja!!"pinta Tere hendak turun
"tunggu, saya belum berumah tangga, tenanglah tidak ada pihak yang dirugikan, kalau saya bantu kamu!"mencegah Tere turun
"ia pak!!, tapi kuliah itu kan butuh uang banyak pak, dari mana saya dapatkan uang sebanyak itu, mungkin untuk makan saja saya sudah sangat bersyukur pak!"ujar Tere.
"saya yang akan menanggung semuanya Tere, sampai kamu lulus dan dapat kerja!! " kata Adlan.
"tidak usah pak terimakasih, saya tidak punya apa-apa untuk membalas budi bapak!!" ucap Tere
"jangan pikirkan itu, aku tidak punya maksud apa-apa Tere,aku hanya ingin menolong mu, dan rangkul saudara dan ibu tiri mu kelak jika kamu sukses" Adlan menyemangati.
Tere menatap wajah Adlan yang sangat tulus terpancar dari bahasa matanya.
"tapi saya sudah janji dengan ayah saya pak, kalau saya tidak akan meninggalkan rumah ayah!! "kata tere lagi.
"janji boleh, tapi kalau kamu sudah diusir dan tersiksa seperti ini apa kamu sanggup??? “kata Adlan.
Tere terdiam.
"ambil ponsel ini, sekarang saya bawa kamu ke rumah saya di luar kota, kamu kuliah di sana, biar saya yang menanggung semua biaya dan keseharian kamu.
"apa bapak benar-benar iba pada saya?? " tanya Tere takut.
Tere sudah mengenal Adlan dari ayahnya, dan sering main kerumah ayahnya tere.
"percayalah, saya dididik oleh keluarga saya agar saya tidak punya tingkah kurang ajar pada siapapun!! " kata Adlan
"tapi saya tidak bawa apa-apa, saya hanya membawa surat-surat penting saya pak!"ucap Tere
" lupakan yang penting kamu bawa surat-surat ijasah dan yang lain!! "kata Adlan.
Akhirnya adlan melajukan mobilnya menyusuri jalan, setelah 2 jam perjalanan akhirnya mereka sampai di kota xxx.
adlan adalah keturunan orang kaya, jadi meskipun dia tidak bekerja menjadi camat hartanya tak kan habis karena usaha Adlan ada di mana-mana.
Tidak lupa Adlan mampir ke mall membeli beberapa baju-baju untuk Tere, lalu setelah itu beberapa saat mereka tiba di rumah Adlan.
"rumah ini besar sekali pak!! " tanya Tere
"ini rumah investasi saja, jadi tidak pernah aku tempati, hanya ada pembantu saja yang menempati.
" mbak !!! Adlan mengetuk pintu.
"iya,,,, ech bapak!! sapa wanita paruh baya
" tolong bawa mbak Tere ke kamar tamu ya, dia akan tinggal disini"kata Adlan
Adlan kemudian langsung istirahat sejenak, melepas penatnya, Tere menghampiri Adlan yang duduk diruang tengah.
"pak terimakasih sebelumnya, maaf merepotkan pak!! "kata Tere.
"santai saja, tinggallah disini dan jadilah orang sukses!!"menepuk pundak Tere 2x.
"baik pak, terimakasih!! " kata Tere
"ini kartu ATM ku kamu pakai, dan nantinya aku transfer bulanan ke ATM ini, tapi aku rasa ini cukup untuk sementara waktu Tere, carilah tempat kuliah yang kamu ingin, ambillah motor di dealer jangan kredit bayar cash saja, disitu lebih dari cukup!!"mengeluarkan salah 1 kartunya.
"tidak pak, anda sudah memberikan saya tempat tinggal yang nyaman saya sudah bersyukur, biar saya bekerja saja pak sambil kuliah!! " kata Tere menolak kartu ATM Adlan.
"pakailah, jangan menolak, karena kamu akan masuk perguruan tinggi pastinya akan membutuhkan banyak biaya, saya pulang dulu, jaga diri baik-baik Tere,hati-hati dalam bergaul!!"pesan pak Adlan.
"terimakasih pak!! " menunduk karena tak tau lagi harus berterimakasih seperti apa!!
"saya pulang dulu ya, karena besok kantor tidak libur!!" ucap Adlan berpamitan.
Tere mencium tangan Adlan lalu Adlan bergegas pergi.
karena kelelahan Tere langsung berpamitan pada mbak sani, ditunjukkan kamarnya yang begitu luas, Tere terkagum kagum,
"hmm, mbak sani apakah ini tidak terlalu besar untuk saya mbak,
"Tidak non kan ini bapak yang nyuruh non!!"mbak sani menjelaskan.
"Terimakasih ya mbak sani, maaf kalau saya merepotkan!!"Tere tersenyum pada mbak sani
"ndak apa-apa non, ya sudah non Tere monggo istirahat dulu, karena tadi perjalanan yang cukup lama non!!"mbak sani berpamitan
karena kelelahan Tere langsung merebahkan badannya di tenpat tidur setelah seharian menangis dan dijalan bingung hendak kemana.
Keesokan harinya Tere bangun tidur dan menggeliat melonggarkan badannya.
"nyamannya tidur di kasur empuk kayak gini" mengusap sprei kasurnya yang dingin karena pengaruh AC.
"oeee iya, saya harus bangun pagi membantu mbak dibawah, karena saya di sini dikasih tumpangan gratis!! " bergegas mandi lalu turun.
Tere menuju ke dapur mendapati mbak Sani berinteraksi dengan pekerjaan rumah.
"mbak, boleh saya bantu pekerjaan mbak sani!! " sapa Tere pada mbak sani
"tidak usah non, nona kan tamu bapak, jadi tidak boleh memegang pekerjaan rumah, biar mbak saja, bukannya nona disuruh kuliah disini??? “senyum mbak Sani sambil memotong wortel
Tere terdiam sejenak mendengar ucapan mbak sani.
"kenapa non?, bapak itu memang orang baik, non ndak usah khawatir beliau itu memang baik sekali non, saya sudah 39 tahun lho non kerja disini, dulu bapak Adlan itu saya yang ngasuh dari kecil sampek se dewasa itu non!!"cerita mbak sani
"justru itu mbak, saya tidak enak kalau hanya tinggal gratis dan tidak bisa melakukan apapun disini mbka!!"Tere tidak nyaman
"sudah non, non fokus kuliah saja, sesuai perintah bapak!!"mbak sani tersenyum
"Tapi saya mau cari fakultas dimana mbak?, kan saya tidak tau daerah di sini l mbak!!! ucap Tere sambil membantu menggoreng ikan.
"mau saya temani non??? " tawar mbak Sani.
"boleh mbak, tapi mbak sani tidak repotkah!! " Tere tersenyum
"yo ndak toch non, santai saja mbak malah senang nanti sambil jalan-jalan non biar ndak di dapur terus!"mbak sani tidak keberatan.
selesai memasak Tere dan sani langsung sarapan bersama, Tere dilayani oleh mbak sani layaknya seorang putri, setelah selesai mbak sani hendak bergegas ingin kedapur tetapi Tere melarangnya.
"mbak sani mau kemana mbak???"tanya Tere
"kedapur toch non sarapan juga!!"ucap mbak sani
"kenapa tidak disini saja mbak, sama-sama, saya juga sendirian mbak!!"pinta Tere merasa tidak enak
"ndak usah non, saya sungkan!"tolak mbak sani.
"mbak, jangan seperti itu saya disini lebih sungkan kalau mbak sani seperti itu!!!"Tere membujuk mbak sani.
Akhirnya mereka makan berdua sambil berbincang bincang, setelah selesai sarapan Tere dan mbak Sani membereskan meja makan dan bekas piring yang mereka sudah makan.
semua selesai, mereka berangkat dengan menggunakan angkutan umum, Tere menggunakan google map untuk mencari universitas yang ingin dia cari, yaitu jurusan tehnik, Tere mencari tempat kuliah yang lebih murah agar tidak merepotkan pak Adlan.
Setelah mengunjubgi beberapa universitas dan mengambil formulirnya Tere pulang bersama mbak sani naik angkutan umum.
"non bukannya sama bapak nona suruh beli motor?, kenapa harus naik angkutan" tanya mbak Sani.
"tidak usah mbak, saya cari fakultas terdekat saja,biar bisa naik angkutan umum" kata Tere.
" mbak sani, panggil saya Tere saja, saya gak enak sendri mbak, dipanggil nona!! "ucap Tere.
" maaf non, bukannya tidak mau, saya tidak berani nonnn!!"mbak sani menolak
"maaf ya mbak sani seharian ini saya ajak keliling mencari fakultas, mbak sani pasti capek banget ya?Tere merasa tidak enak sendiri.
"ndak papa non,non kenapa tadi tidak langsung daftar saja non??"tanya mbak Sani.
"saya kumpulkan saja dulu mbak formulirnya, biar pak Adlan yang memilih!!"ujar Tere
"oee begitu ya non!!"mbak sani meng iyakan.
"bagaimana, sudah mencari fakultas Tere??"tanya Adlan lewat pesan chat.
"sudah pak, ini saya baru pulang bersama mbak Sani pak!!"balas Tere
"ya sudah kamu langsung daftar saja biar bisa secepatnya kuliah!!"balas Adlan.
Tere mengirim semua formulir pendaftaran fakultas yang ia datangi pada Adlan melalui peaan chat.
"apa ini Tere?"tanya Adlan
"itu beberapa fakultas pak disini, menurut bapak saya lebih baik di fakultas mana pak?"tanya Tere tetap melalui pesan chat.
Karena Adlan malas mengetik kemudian langsung melakukan panggilan telefon biasa pada Tere.
"pilihan itu sudah saya pasrahkan sesuai keinginanmu Tere tapi kalau menurut saya carilah fakultas yang sudah ter akreditasi saja, dari semua yang kamu kirim itu sepertinya masih belum ter akreditasi Tere!!"saran Adlan
"tapi pak???"Tere tidak berani
"tapi takut mahal dan juga takut merepotkan saya?"Adlan menebak hati Tere.
"hmmmm, iya pak!!"jawab tere terbata
"sudahlah tentukan pilihanmu sendiri sesuai harti kamu, saya pasti mendukung asal itu positif Tere!!"ucap Adlan.
"baik pak, terimakasih banyak sebelumnya pak!!"tere berpamitan menutup telfonnya.
"bagaimana non, fakultas mana kata bapak??"mbak Sani penasaran.
"pak Adlan menyuruh saya mencari fakultas yang terakreditasi saja mbk, tapi saya sangat sungkan beliau sangat baik sekali mbak pada saya!!"ucap Tere.
"ya berarti itu rejekinya non Tere ketemu sama bapak!!"ucap mbak Sani
"saya boleh merepotkan mbak sani lagi??"tanya Tere sambil tersenyum
"apa non, bilang saja saya siap kok non!!"jawab mbak sani.
"saya sudah ada pandangan fakultas yang saya inginkan, dan itu bagus mbak, sesuai dengan permintaan pak Adlan juga, saya mau kesana mau daftar mbak Sani.
"oke lets go non!!!"mbak Sani dengan senang hati menjawabnya.
Akhirnya mereka berdua menuju fakultas tempat dimana jurusan pilihan Tere yang bagus dan pastinya sudah terakreditasi juga.
setelah sampai di fakultas terdekat,Tere mengisi formulir juga melengkapi persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan, setelah semua selesai Tere lalu kembali pulang,dan beristirahat, karena besok dia sudah mulai masuk kuliah dia beruntung pendaftaran saat itu dia diterima dengan persyratan yang sesuai fakultas itu minta.
"makasih banyak mbak Sani ya, sudah mau mengantar saya berkeliling kota!!"Tere duduk di sofa sesampainya dirumah
"santai saja non!!"mbak Sani mengambilkan air untuk Tere.
"makasih mbak sani, o iya, saya bopeh minta sesuatu tidak sama mbak sani??"Tere duduk disebelah mbak sani.
"apa itu non??"tanya mbak Sani.
"yang pertama saya minta tolong panggil saya Tere mbak, toloong, dan kedua jangan perlakukan saya layaknya seorang putri disini mbak, saya kurang nyaman mbak Sani, terlebih lagi mbak Sani jauh lebih tua dari saya, Harusnya saya yang melayani mbak Sani!"pinta Tere.
"saya disini kan digaji bapak non, yang pertama bisa saya turuti kalau yang kedua wadueech, saya makan gaji buta non nanti!!"jawab mbak Sani.
"mbak Sani kan kerja sama pak Adlan bukan sama saya, tolong ya mbak!!"pinta Tere memelas.
"wadueech berat ini!!"mbak Sani menggaruk-garuk tengkuk lehernya.
"tolong mbak!!!"Tere memohon
"iya dech non, ech saya panggil neng saja ya non, lebih mending non, maksud saya neng!!"jelas mbak Sani.
"boleh dech mbak, deal ya??"Tere memeluk mbak Sani.
Sahabat sekaligus tempat curhat Tere adalah mbak Sani, seiring waktu berjalan dia sangat akrab dengan Sani asisten rumah tangga Adlan.
Keesokan harinya tibalah Tere hari pertama masuk kuliah, beruntunglah dia tidak ada ospek saat itu, setelah Tere sarapan dia bergegas mencium tangan mbak Sani yang dia sudah anggap seperti ibunya, lanjut bergegas berangkat naik angkutan umum.
Setibanya di fakultas itu, Tere clingak clinguk mencari dimana letak kelasnya, tidak ada satupun mahasiswa melihat atau bertegur sapa dengannya, seperti hantu hanya dibiarkan lewat saja, mungkin karena warna kulit yang hitam dan wajah kusam membuat mahasiswa yang lain tidak tertarik melihat bahkan bertegur sapa.
Melihat Tere clingak clinguk bingung akhirnya ada juga yang menegurnya.
"maaf, ada yang bisa saya bantu??? " tanya pria manis badannya semampai dengan melempar senyum pada Tere
Karena kaget sapaan dari mahasiswa tadi Tere hendak menjatuhkan buku-buku yang dia pegang.
"ech jatohh,ech,ech!!"Tere menyeimbangkan gerakannya agar buku-bukunya tidak jatuh.
"maaaf,maaf kamu kaget ya???"ucap mahasiswa yang menyapanya tadi sambil menangkap buku-buku Tere yang hendak jatuh.
"tidak papa kak, saya yang kaget saja kak, maaf kak!!"Tere minta maaf
"kamu mahasiswa baru ya??"Tanya mahasiswa dengan berbadan atletis itu "ia kak, saya boleh minta petunjuk tidak kak ,kalau boleh tau kelas tehnik dimana ya kak? " tanya Tere.
"oeeee, kelas tehnik ayo saya antar, kebetulan saya juga kelas tehnik!! " mengajak Tere berjalan duluan
"ouch sama ya kak, hmmm syukurlah terimakasih kak sebelumnya!! " ucap Tere tersenyum pada Putra nama mahasiswa paling populer di universitas itu karena selain tampan prestasinya sangat bagus di dunia olahraga
Tere berjalan mengikuti Putra dari belakang, Tere memperhatikan hampir semua gadis-gadis mahasiswi begitu terpesona dan melempar senyum pada Putra.
"hei, kenapa kamu berjalan dibelakangku, ayo!!!"Putra meraih telapak tangan Tere dan menggadengnya karena pria tersebut membaca mata Tere yang merasa minder saat itu.
Tere sempat tertegun dengan sentuhan tangan orang asing yang menggandeng dan mengajaknya terus berjalan menyusuri lorong jalan kampusnya.
"duewhhhh, kenapa ini, kenapa aku deg-degan waktu digandeng pria ini!!"Tere tetap menatap tangannya dan sembari mengarahkan pandangannya pada pria di didepannya.
semua pasang mata menatap Tere dan putra, mata mereka menatap tajam ke arah Tere berbeda dari sebelumnya saat Putra belum menggandeng tangannya.
Saat Tere masuk, semua mata memandang Tere, karena keadaan fisik Tere yang sangat tidak enak dipandang, Tere langsung minder karena tatapan mereka seperti meremehkan Tere.
"Duduklah di sebelahku, kebetulan kosong kok!!"pinta Putra.
"kamu kenapa?, masih clingak clinguk, ini kelas tekhik!!"menatap Tere karena masih bingung.
"ouh tidak apa-apa kak!!!"Tere tersenyum kecut dan menunduk.
"oe iya dari tadi kita belum berkenalan, aku Putra, kamu??"Putra menyodorkan tangannya.
"saya Tere kak!!!"membalas uluran tanggan Putra.
"kamu anak mana??"tanya Putra
"rumahku di perumahan xxxx kak!!"jawab Tere
"searah dong tidak sampek 10 menit kerumah kamu!!!"Putra nampak akrab dengan Tere.
"kak, kakak gak malu bareng saya, mereka aja kayak jijik kak liat saya!!"Tere merasa tidak enak hati.
"malu kenapa?, aneh kamu itu, sudahlah cuekin aja jangan ambil pusing tatapan mereka, anggep aja lampu taman!!!"dengan santainya Putra bicara.
Tere tersenyum lebar dengan jawaban Putra, Tanpa dia sadari sebenarnya dia kagum pada Putra, tapi itu dia tepis karena dia bertujuan untuk belajar, bukan yang lain.
Jam kelas selesai Tere berpamitan untuk pulang dan Putra pun pulang, Tere berjalan 100 meter dari kampus menuju halte bis, dan sekian lama bis belum juga datang tiba-tiba dia dihampiri pria memakai helm teropong dan sepeda harley davidson.
"heiii, nunggu bis ya??"Putra membuka helmnya.
"ooech, kak Putra, saya kira siapa!!"Tere sempat takut.
"kamu kira siapa, preman???"Putra turun dari motornya lalu duduk di sebelah Tere.
"ya gak kak, karena denger-dengar kota besar disini kota kejam kak!!"ucap Tere
"memangnya ada ada preman kejam se ganteng aku??"Putra berpose manis.
"apa sich kak!!"Tere tersenyum.
Tere dan Putra semakin akrab, sedangkan waktu tak terasa berjalan begitu cepat, tak terasa Tere sudah bersahabat dengan Putra sudah 2 tahun, bukan waktu yang cukup sebentar.
Kulit hitam dan kusam Tere semakin hari semakin cerah karena Adlan selain membiayai sekolah Tere dia juga memberikan uang bulanan yang lebih supaya dia bisa merawat diri dan membeli baju kesukaannya.
Berangkat dan pulang Tere selalu bersama Putra, Putra banyak digandrungi para wanita tetapi Putra merasa lebih nyaman berteman dengan Tere karena Tere tidak banyak menuntut dan tampil apa adanya
"eckh gak nyangka yah, cewek Putra sekarang cantik banget??? “celetuk Dias teman Putra
"cewek yang mana, memangnya pernah aku kenalin ke kalian cewekku??? " tanya Putra.
"si Tere Putra, dulu si cewek item, dekil pendek lagi!!teman-teman Putra semua mentertawai.
"masak kata nyaman untuk sebuah pertemanan dinilai dari cantiknya bro!! "Putra tak Terima.
" ia sich kalau yang dulu kelewat dekil bro!!! semua temannya tertawa
"sialan kamu vicky!! " menjitak kepala vicky temannya yang dari tadi mengejeknya..
" dimana kak??? " tanya Tere melalui pesan WA
"aku di depanmu, baru mau menemui mu coba lihat arah jam 12" balas Putra pada Tere.
Putra melambaikan tangannya pada Tere, dan Tere hanya tersenyum melambai tapi masih melihat sekeliling karena tere malu.
"hadeeeeh, capeknyaaaaa!!! " ucap Putra langsung duduk samping Tere.
"eckh, nanti malem jalan yuck!!! "ajak Putra
" kemana kak??? “tanya Tere
"biasa keperluan bulanan ke supermarket!!" kata Putra.
"boleh kak, sekalian aku juga mau membeli kebutuhanku! Tere senang karena rasa bosan dirumahnya akan sedikit terobati.
saat jam pulang Tere diantar oleh Putra seperti biasa dia diboncemg Putra sampai depan gerbang rumah pak Adlan.
"makasih ya kak!"senyum manis Tere semakin hari Putra menyukainya.
"tadi tau gak temenku bilang apa??"Putra mencoba merayu.
"katanya kamu tambah cantik, rambutmu bagus berbeda sama sebelumnya katanya gitu, masak iya sich kamu cantik??,coba senyum dikit!!"Putra terus menggoda .
"bilang sama temen kakak, aku gak punya uang kecil buat imbalannya!!"Tere membalas Putra.
"diech, imbalan buat apa memangnya dia muji kamu, ge.er!!"Putra tertawa lepas.
"selalu mati gaya aku kak!!!"Tere merengut.
"ya udah aku balik dulu ya pendekku,!!" tersenyum dan menatapTere kemudian mengelus pucuk kepala Tere.
"ok kakakku yang ganteng kalo sendirian!!"Tere membalasnya dengan saling melempar senyum
"bye pendek!!"Putra pulang
Tere melambaikan tangan pada Putra sampai Putra sudah tak terlihat lagi, kemudian dengan senyum yang lebar Tere masuk ke rumahnya dan membuka pintu rumah.
"sudah pulang Tere!! "suara pak Adlan mengagetkan Tere dengan pandangan mengarah pada koran yang dibacanya.
" eckh, pak Adlan, ia pak saya sudah pulang!! "kata Tere merasa tidak enak.
" diantar siapa tadi??? “tanya pak Adlan dengan suara sabarnya.
"dia teman saya pak!!! " kata Tere menunduk sungkan
"tidak usah takut seperti itu Tere, silahkan nikmati masa muda mu, asal jagalah batasannya!!" nasehat Adlan.
"ia pak terimakasih!!"Tere tersenyum lega
"ya sudah ganti baju, mandi dan makan!!"Adlan menyeruput kopi dihadapannya.
"baik pak!!"berbalik badan untuk naik ke kamarnya.
"kalau kamu tidak lelah atau tidak ada rencana dengan temanmu nanti malam ikut saya mau!!, biar kamu tidak bosan di rumah" ajak Adlan.
"hmmmmmmmm, iiiiaaaa pak, saya mau!! " ucap tiara sedikit berpikir karena sudah terlanjur janji
"tidak enak menolak pak Adlan,apa saya batalkan saja dengan Putra!! " kata Tere dalam hatinya
Tere merogoh ponselnya sambil naik anak tangga.
"kak Putra, maaf saya tidak bisa ikut denganmu malam ini, karena saya ada keperluan!! "chat Tere melalui pesan WA nya
"kenapa ndek??"balas Putra
"hmmm, perutku lagi gak enak aja kak, lain hari gak papa kan kak??"balas Tere lagi.
"kamu sakit ndek, aku belikan obat ya ndek??"tawar Putra di chat.
"makasih kak, aku udah nyetok kok kak, karena memang keperluan bulanan kak!!"balas Tere.
oeee, oke dech kamu istiraht ya, cepet sembuh pendek!!"Putra mengakhiri pesannya.
malam pun tiba, Tere sudah bersiap-siap untuk berangkat dan akan menuruni anak tangga, Adlan pun sudah stand by di ruang tengah menatap Tere dengan anggunnya memakai dress selutut rambutnya tertata rapi, wajahnya cerah dan segar, seketika itu hati Adlan berubah
"kenapa seperti ini!Adlan menunduk memegangi dadanya saat berdetak kencang.
"saya sudah siap pak, ayo kita berangkat!!"ajak Tere sambil tersenyum
"hhhm iya ayo Tere, Adlan menjadi canggung saat mengikuti Tere dari belakang.
Setelah mereka berpamitan pada mbak sani, Adlan dan Tere masuk kedalam mobilnya.
"bagaimana kuliah kamu Tere?"tanya Adlan sambil fokud menyetir.
"baik pak, alhamdulillah tidak terasa sudah 2 tahun pak saya kuliah!!"jawab Tere tersenyum santun
"laki-laki yang mengantarmu itu teman spesialmu???"tanya Adlan.
"Mksud pak Adlan kak Putra?, dia spesial banget buat saya pak, tapi??"Tere terhenti.
"tapi apa?"Adlan penasaran.
"tapi saya tidak mau menjalin hubungan sebelum lulus kuliah pak, saya takut semuanya berantakan pak, dan bisa jadi nanti saya tidak fokus belajar!"jelas Tere.
"dia pernah nyatakan cinta sama kamu?"tanya Adlan sedikit ada rasa tidak terima
"hmm, belum sich pak, tapi biarin aja seperti ini pak, saya nyaman punya sahabat seperti kak Putra!!"ucap Tere tersenyum manis.
"oeee, syukurlah kamu sudah paham, kamu memang harus fokus dalam dulu, sisanya nanti bisa dipikirkan lagi, ayo turun sudah sampai!!"ajak Adlan.
"siap pak,hmmm pak tunggu, menarik telapak tangan Adlan saat hendak keluar mobil.
"iya Tere???"Adlan kaget dengan sentuha Tere.
"hmmm, makasih banyak ya pak, tanpa bapak saya tidak bisa menjalani semua ini, kehisupan saya sangat jauh berbeda setelah bapak membantu saya, saya sangat bahagia sekali menjalani hidup saya yang sekarang, semua karna bapak, saya janji tidak akan pernah mengecewakan bapak!"Tere menatap Adlan dengan bangga.
"sudahlah itu tugas saya, membantu sebisa saya untuk kamu yang terbaik, dulu ayah kamu selalu membantu saya dan melatih saya jadi atlet voli sampai karena prestasi saya, saya bisa diterima dan dapat pekerjaan layak, saya dan ayahmu tidak jauh berbeda seandainya nasib kita sama Tere!!"cerita Adlan
Tere menunduk menitikkan air matanya, karena sangat rindu sekali dengan ayahnya.
"kamu kenapa Tere??"Adlan memandang Tere menundukkan kepalanya.
"seandainya ayah ada, kemungkinan saya tidak akan jauh seperti ini pak dan tidak merepotkan bapak!!"Tere merindukan sosok ayahnya.
Adlan langsung memeluk Tere,
"maafkan saya ya, saya tidak bermaksud mengingat ayahmu, selama ada saya, sebisa saya akan melindungi kamu sampai kamu sudah mandiri nantinya!!"Adlan menenangkan Tere.
"pelukan ini terasa nyaman banget, entah kenapa sangat nyaman!!"gumam Tere dalam hati.
"sekarang sudah ya, jangan menangis lagi, dari rumah sudah cantik masak mau jalan-jalan kucel karena air mata!!"Adlan menghapus lagi sisa air mata di pipi Tere.
"sekali lagi makasih ya pak!!!"Tere memeluk lagi Adlan.
"semoga saya tidak merusak kebahagiaan anakmu dengan kenyaman ini darmanto!!"Adlan membalas pelukan Tere.
Tere berjalan menggandeng tangan Adlan, Adlan menatap dan tersenyum bahagia melihat Tere sangat bahagia.
sepanjang perjalanan Tere tak melepas pegangannya pada Adlan, Adlan juga tidak keberatan Tere terus menggandengnya, semua mata tertuju pada Adlan dan Tere.
"liat mereka, semua tersenyum melihat kamu menggandeng lenganku dari tadi!!"Adlan takut Tere merasa tidak nyaman.
"maksudnya pak??"tanya Tere.
"ya mereka kira kamu lagi jalan dengan om-om!!"Adlan mengejek.
"apa perduli mereka om, biarkan saja!!"tak mebggubris pandangan mata semua orang.
Adlan berkeliling mall untuk belanja kebutuhan Tere, dimulai dari baju, mereka berhebti di sebuah butik.
"ambil beberapa baju Tere!! kata Adlan.
"tidak usah pak, baju saya masih banyak log, setiap bapak kesini selalu membelikan baju, lemari saya sampek tidak muat!!"Tere menolak.
"ambillah beberapa saja, mbak tolong carikan baju yang bagus dan sopan untuk kuliah!!"Adlan memanggil pelayan butik.
"baik pak!!"pelayan butik mencuri curi pandang pada Adlan.
setelah memilih milih baju barulah Tere diajak ke kamar pass oleh pelayan butiknya.
"kak, itu ayahnya??"tanya pelayan toko.
"yang kakak maksud laki-laki yang bersamaku??"Tere menoleh pada Adlan
"iya kak!!"jawab pegawai butik.
"bukan kak, dia bukan ayahku!!"jawab Tere.
"pasti sugar dadynya yaaa!!"balas pelayan toko lagi masih belum puas.
"bukan kak!"Tere hanya membalas senyum dan masuk ke dalam bilik.
"hmmm, kak dapet dari mana sugar dady ganteng gitu kak??"pegawai butik iseng.
Tere hanya membalas dengan senyuman saja karena tidak mau terlalu panjang.
"saya pilih yang ini, ini dan ini aja kak, makasih kak ya!!"Tere tidak suka pada pegawai itu.
pegawai butik itu tak hentinya mencuri curi pandang ppada Adlan yang sedang duduk disofa, Tere menatap Adlan tidak merespon hanya duduk dengan gagahnya sambil mengotak atik ponselnya.
"hei, sudah dapat bajunya???"Adlan mengabaikan ponselnya dan meletakkan di sakunya
"tas dan sepatunya Tere?"tanya Adlan.
"jangan disini pak, kurang suka pada pegawai butiknya!!"menarik tangan Adlan dan mengajaknya keluar dari butik itu.
"terimakasih mbak ya!!"Adlan mengucapkan terimakasih.
"peagawai kok model begitu sama pelanggan, tidak sopan!!"Tere ngedumel.
"kamu kenapa??"Tanya Adlan.
"saya tidak suka sama karyawannya, ganjen banget, masak tadi pak Adlan dibilang sugar dadyku, ngawur banget!!"celoteh Tere.
Adlan senyum
"saya kan sudah bilang tadi, kamu kenapa marah dia ganjen kenapa??"tanya Adlan.
"matanya tidak mau diam, curi curi pandang ke pak Adlan terus!!"Tere menjawab ketus.
"kamu kenapa marah, kan dia punya mata, buat melihat!!"ucap Adlan ge.er.
"ya tidak suka saja pak, tidak sopan!!"Tere tetap marah.
"sudahlah kita ke cafe itu saja ya, dari tadi berkeliling penat rasanya!"Adlan menunhuk sebuah cafe.
" kenapa kamu tidak membeli motor??? “tanya Adlan.
"tidak pak, saya sudah merepotkan bapak, saya tidak mau merepotkan bapak terus!! " ucap Tere.
"apa tidak merepotkan temanmu yang tadi Tere, kalau harus dijemput dan diantar oleh temanmu!!" kata Adlan.
"sebenarnya saya juga sudah bilang pak sama kak Putra, tapi tetap dia jemput!!"jawab Tere
"rencana setelah kuliah kamu akan kemana??"tanya Adlan.
"entahlah pak, saya tidak bisa memikirkannya sekarang, saya cukup mengikuti alurnya kehidupan, kadang apa yang kita rencanakan tidak bisa berjalan mulus, itu makanya saya paking tidak mau dengan kalimat rencana!!"jawab Tere menyeruput jusnya.
"rencana tetap perlu tapi kamu juga harus berusaha menjalankan, sisanya tinggal pasrahkan saja!!"nasehat Adlan.
"oe iya saya boleh tanya sesuatu tidak pak,tapi bapak jangan marah ya!!"Tere ingin tahu lebih jauh dengan Adlan.
"boleh tanya saja!"ijin Adlan.
"kenapa bapak belum menikah sampek sekarang??"tanya tere.
lama sekali Adlan menjawab dan sedikit tersenyum.
"hmm, maaf pak saya keterlaluan pertanyaannya pak, tidak usah dijawab pak!!"Tere merasa Adlan tersinggung dengan pertanyaannya.
"dulu pernah bahkan kami sudah mau menikah, saat hari pernikahan sudah mendekati dan kurang 2 hari, aku ditipu mentah mentah oleh pasanganku, dia tidur dengan stafku dikantor, yang lebih menyakitkan lagi wanita yang sudah kupercaya membawa kabur beberapa aset keluarga, padahal saya sangat sayang sekali dengan wanita itu, maka dari itu sampai 20 tahun ini saya malas untuk berinteraksi atau mengenal wanita!"Adlan bercerita dengan wajah yang sangat masam.
"maaf pak, saya tidak bermaksud mengungkit masa lalu bapak!!"Tere tidak enak hati.
"tidak apa apa, saya tidak keberatan menceritakannya!!"Adlan tersenyum.
"hmm sudah malam ayo kita pulang dulu, besok kalau mau kita kesini lagi!!"ajak Adlan
Tere setelah bertanya maslah pribadinya diam seribu bahasa,karena pertanyaan yangvia tanyakan rasanya buat Adlan sedih.
setelah mencari jalan keluar parkiran mereka meletakkan semua barang di bagasi.
"sabuk pengamanmu Tere, Adlan meraih sabuk pengaman mobil Tere.
Tere menikmati Aroma parfum di badan Adlan yang sangat khas sekali.
"kamu kenapa diam saja dari tadi??"tanya Adlan lagi memulai pembicaraan.
"maaf ya pak, kalau pertanyaan tadi buat bapak kembali mengingat masa lalu bapak!!"Tere tidak enak hati.
"oalah, kamu diam karena masalah itu, itubkejadian yang sudah sangat lama, jadi saya tidak meraaa keberatan kok"Adlan senyum tanda tidak keberatan
mereka sudah sampai dirumahnya, pintu gerbang sudah dibuka oleh satpam dan pibtu rumah sudah dibukakan oleh mbak sani.
Tere berpamitan untuk langsung tidur dan bergegas menuju kamarnya, karena sejak tadi ponselnya dia silent dan Putra menghubunginya.
Tere menghubungi balik putra,
"assalamualaikum kak!!"sapa Tere dari panggilan video
"walaikum salam pendek, lagi apa??"jawab Putra
"lagi rebahan aja kak, kakak lagi apa?"tanya Tere balik.
"santai aja di rumah, kok cantik banget abis dari mana??"tanya Putra
"hmm, gak dari manapun kak, kakak salah liat mungkin, wajahku gini gini aja apanya yang cantik!!"jawab Tere berkilah.
"kamu gimana perutnya sudah mendingan apa sudah sembuh??"tanya Putra.
"alhamdulillah sembuh kak, kakak tidak ngedate malam mingguan!!"tanya Tere
"tidak, pacarnya lagi sakit sich!!"jawab Putra nyelenneh.
"maksudnyaaaa kak???"Tere malu.
"tidak ada maksuuud!!!"Putra menimpali.
Saat Tere video call dengan Putra Adlan mendengar dari luar, Adlan penasaran dan menguping pembicaraan mereka, karena penasaran Adlan hendak mengetetuk pintu dan bertanya siapa laki laki yang sedang bicara itu, tetapi Adlan mengurungkan niatnya karena takut Tere kurang nyaman dengan sikap nya.
Akhirnya dia hanya melewatinya kemudian menuju kekamarnya sendiri.
keesokan harinya.
"asslamualaikum Tere!!, tok-tok!! " suara Putra mengetuk pintu
"walaikumsalam ia!! ", cari siapa??? "tanya Adlan pada laki laki yang bertamu kerumahnya itu.
" Tere ada om!!"mencium tangan Adlan karena Putra mengira dia ayah Tere.
"ada, masuklah, saya panggilkan Tere!! " ucap Adlan.
"mbak sani, tolong panggilkan Tere ada temannya menunggu dibawah.
"neng Tere,,, tok-tok, kata bapak itu ada teman laki-laki neng tere!! " kata mbak sani dari luar dan bergegas pergi.
"ia mbak sani!!!"Tere benar benar tidak menyangka Putra akan kerumahnya di hari minggu.
Tere keluar ruangan mendapati Putra berbincang asyik dengan Adlan,
"Putra!! " kata Tere memanggil.
"eckh, Tere, om saya boleh pamit mau ajak Tere jalan2" Putra minta ijin pada Adlan.
"silahkan, kalau bisa jangan terlalu siang ya" menepuk pundak Putra 2x dan kembali ke atas.
"siap om"ucap Putra
Tere dan Putra keluar jalan-jalan di minggu pagi ke taman, karena setiap minggu pagi selalu ada car free day,,
"kita cari sarapan yuck!ajak Putra
"boleh kak!! " Tere meng iyakan
"bruaaaak!!! " Tere jatuh, karena di dorong oleh seorang wanita.
"Tere!!!! Putra segera membangunkan Tere yang terjatuh dan menatap sinis wanita yang pernah jadi mantannya
" uppsss maaf Tere, kamu tidak apa apa?"karen pura pura peduli. ".
"sudah, kenapa sich kamu tidak mau berhenti menganggu Tere??"memegang tangan Karen yang hendak pura pura menolong Tere
"denger Putra, aku gak rela kamu putusin demi wanita katak ini, apa sich yang kamu liat dari dia, lebih mending aku dong kemana mana??"karen dengan percaya dirinya.
Tere tidak nyaman dengan situasi itu lalu memilih pergi dan membiarkan mereka berdebat.
"Putra!!!"tangan Putra dicegah untuk mengejar Tere.
"lepas karen, lepas!!!"Putra menghentakkan genggaman tangan karen yang hendak menegahnya.
"Tere, Tere!!!"Putra menghampiri Tere
Karen merasa kesal dengan sikap dingin Putra.
"ck,ieeeeech awas kamu Tere!!!"wajah karen memerah karena kesal.
"kok kamu cabut sich pendek??"Putra ngos ngosan.
"kakak bener putus dari kak karen gara gara aku kak??"tanya Tere.
"tidak, waktu kamu masuk ke universitas memang aku sudah renggang dan putus dari dia, karena dia beberapa kali ketauan selingkuh, beberapa kali aku coba maafin dia, dan dia tetap tidak mau berubah, perasaan itu sudah habis karena aku tidak mau jadi pria bodoh dan menunggunya beberapa kali menyakiti aku
"pantesan kak karen tidak pernah suka sama aku kak!!"ucap Tere.
"sudahlah jangan bicara masalah dia, muak aku dengernya!!"wajah Putra memerah
"ok maaf kak, aku gak bakalan tanya tanya lagi kalau gitu!!"Tere meng iyakan
Putra diam karena mengingat karen sudah sudah terlalu sering menyakiti Putra, sejenak Putra bergriliya dengan sakit hatinya dia sadar bahwa di sebelahnya ada Tere.
"maaf ya, aku jadi kebawa suasana ndek!!" Tere sedikit kesal tapi dia mengalihkan bermain ponsel
"hmm!!"berharap Putra bercerita.
"kamu marah ndeeek??"Putra menghibur Tere.
"hmmm!!" Tere mengalihkan bermain ponsel lagi
"karen itu adalah pemain cinta yang benar benar rapi, saat ketangkep basahpun dia bisa berkilah juga, dulu sewaktu aku pacran sama dia, dia memang romantis banget, manja, ck males akh yang mau cerita udah gak penting lagi!!"Putra bangun lalu melanjutkan jalan paginya.
"kog berhenti sich kak ceritanya, setengah setengah!!"Tere kesal
"idiiiieeeeeech kepooooo!!!"Putra menggoda Tere.
Tere langsung bangun dari duduknya dan mengejar Putra.
"kak, iech kog gitu sich!!"Tere terlihat sangat dekat sekali dengan Putra
Mereka hahahihi begitu bahagianya meskipun habya sekedar seorang sahabat sekalipun.
"sudah,sudah ndek,huf!!!"Putra ngos ngosan setelah bercanda dengan Tere.
"haaaaaah, aku bahagia banget kak, bahagiaaaaa banget, aku bener bener ngerasa menikmati masa mudaku!!!"Tere tersenyum senang tanpa menyadari dia memancing pertanyaan besar yang Putra tidak tau.
"bentar bentar maksud kamu apa baru menikamati masa muda kamu???"tanya Putra wajahnya berubah serius.
"hmmmm, gak kok kak, gak papa pulang yuck!!!"ajak Tere bergegas pergi.
"tunggu, aku sahabat kamu, kamu bener-bener gak mau cerita??"menarik tangan Tere
"hmmm, tolong jangan tanya itu dulu ya kak, aku belum siap cerita semuanya kak!!"ucap Tere dengan wajah sedih mengingat masa lalunya yang kelam.
"baiklah aku tidak akan memaksa semua keinginan kamu, tapi aku harap kamu baik baik aja!!"Putra tak memaksa Tere.
"sudah panas nech kak ayo kita pulang kak, takutnya pak adlan menghawatirkan ku!! "kata Tere.
"pak Adlan???, ayah maksud kamu?" tanya Putra heran dengan sebutan yang di sebutkan Tere pada Adlan
"gak kak, sudah gak usah kita bahas itu lagi!!!"Tere keceplosan lagi.
"gak, tolong jujur Tere!!"pinta Putra.
"oke kak aku ceritain semua, tapi kakak janji ini jadi rahasia kita berdua aja!!"ucap Tere sedih.
Sebenarnya pak Adlan itu sahabat almarhum ayah aku kak, beliau sangat baik sama aku, dua tahun yang lalu sebelum aku tinggal disini, aku tinggal sama ibu tiri dan ketiga saudara tiriku kak, semua perlakuan yang tidak mengenakkan mereka padaku aku telan selama beberapa tahun sebelum ayah meninggal, sebenarnya bisa saja aku melawan mereka, tapi saat aku sudah bercekcok dengan mereka pasti ayah merasa bingung harus membela yang mana, sedangkan ibu tiriku pinter bersilat lidah kak, sampai pada puncaknya saat ayahku meninggal beberapa minggu kemudian aku difitnah mencuri uang ibu tiriku, aku diusir dan sampai akhirnya bertemu pak Adlan!!"cerita Tere.
"dan bagaimana dengan istri pak Adlan?"tanya Putra lagi.
"pak Adlan belum beristri kak, dia single!!"jawab Tere.
"dari mana kamu tau kalau dia tidak beristri?"Putra penasaran lagi.
"entahlah kak, kata mbak sani juga dia memang belum beristri kak!!"ucap Tere.
"apa kamu yakin dia tidak punya maksud apapun sama kamu??"kata Putra lagi.
"gak kok kak, beliau baik banget!!"jelas Tere
"kalau boleh saran, apa gak sebaiknya kamu pindah dari rumah iti, secara tidak langsung kalian bukan muhrim tapi hidup seatap dengan beliau!!"Putra sebenarnya cemburu.
"beliau kesini cuma hari libur kantor saja kak, kami gak hidup berdua ada mbak sani, ada pak uajng juga!!"terang Tere.
"seandainya beliau suka kamu, dan beliau ingin kamu jadi istrinya gimana, secara beliau sudah dewasa!!"Putra wajahnya lesu.
"tmgak mungkin lah kak, jangan terlalu jauh!!"Tere memastikan.
"ya sudahlah, aku harap kamu benar benar pegang ucapan kamu??"Putra menekankan.
"kakak cemburu?, kok bilangnya gitu??"Tere tersenyum.
"diechhh, pendek ge.er banget, dah pulang aja yuck, males banget!!!"Putra merengut
Akhirnya Tere dan Putra pulang karena udara sudah mulai panas.
"sudah siang, belum pulang?? “Tere melihat ponselnya ternyata pesan dari pak Adlan.
" sudah diperjalanan pak!! "balas Tere pada pak Adlan.
" hati-hati Tere!! "balas Adlan lagi
beberapa menit kemudian Tere dan Putra sampai disambut didepan rumah oleh pak Adlan.
Putra berpamitan untuk pulang pada Adlan
"om saya pamit pulang om, makasih sudah ngijinin Tere keluar sama saya!!"Putra mencium tangan Adlan.
"tidak mampir dulu Putra??"Adlan menawarkan.
"makasih om, karena ada janji sama mama nganter belanja om, pamit om assalamualaikum om!!"Putra lalu pergi setelah berpamitan.
Diperjalanan, Putra terus saja memikirkan tentang semua cerita Tere,
Sesampainya dirumah Putra tetap terngiang ngiang cerita Tere dan Adlan.
"assalamualikum pendek!!"sapa Putra lewat pesan chat
Tere lama tak membalas, karena ia sedang di dapur bersama mbak sani.
"kemana sich Tere!!"Adlan gelisah.
setengah jam kemudian Tere membalas pesan singkat Adlan.
"walaikumsalam kak, maaf tadi lagi di dapur kak!!"balas Tere.
"bener dari dapur niech??"Tanya Putra sedikut kesal.
"ia memang dari dapur kak, kakak kenapa sich kok sekarang gini??"Tere sedikit risih dengan pertanyaan Putra.
"maaf aku lepas kontrol, kamu lagi apa??" Tanya Putra.
"lagi tiduran kak, sambil chat an sama kakak, kakak lagi ap??"Tere bertanya balik.
"aku lagi mikirin kamu ndek!!"jawab Putra
"lebbay!!"balas Tere masih lewat pesan chat.
"beneran, pendek!!"Putra tak mau kalah.
"aku tidur siang dulu ya kak, nagntuk banget!!"pamit Tere.
"boleh video call??"pinta Putra
"orang mau tidur kok disuruh video call, gak mau ah!!"balas pesan Tere pada Putra
"boleh ya pendek, kamu tinggal tidur aja, aku cuma pengen temenin kamu aja!!"pinta Putra.
pesan chatnya sudah tidak dibalas oleh Tere.
sedangkan di bawah Adlan sendirian menyeruput jus yang dibuatkan oleh mbak Sani.
"mbak sani, saya boleh tau sesuatu tidak??"tanya pak Adlan.
"boleh pak, monggo mau tanya apa??"mbak sani mempersilahkan.
"jmm, selama saya di luar kota bagaimana keseharian Tere??"tanya Adlan.
"hmm, baik pak, neng Tere anak baik, kesehariannya ya bantu mbak, dalam pekerjaan semua rumah tangga juga pak!!"mbak sani menjelaskan.
"bukan itu maksud saya mbak, hmmmmm maksud saya itu??"Adlan ragu untuk bertanya.
"maksud bapak tentang masalah cowok neng Tere gitu pak??"mbak Sani langsung tau maksud Adlan sambil tersenyum.
"ya begitulah mbak!!"Adlan salah tingkah karena maksud senyum mbak sani berbeda.
"oeee, neng Tere ndak pernah bawa laki laki kesini pak, cuma kalau dijemput di depan atau ngetuk pintu mas Putra hampir setiap Hari pak!!"jelas mbak Sani.
"yang kesini hanya Putra saja??"tanya Adlan lagi.
"iya pak, cuma mas Adlan saja, itupun mdak dibolehkan masuk sama neng Tere, katanya ndak enak sama bapak!!"jelas mbak Sani lagi
"kira kira Tere pernah bercerita tidak siapa itu Putra mbak?"Tanya Adlan semakin penasaran.
"tumben bapak pengen taubtentang non Tere sampek ke teman laki lakinya juga, biasanya cuma nanyak bagaimana keadaannya saja!!"mbak sani tersenyum lagi.
"hmmm, gak mbak cuma saya mastikan saja teman yang dia pilih itu baik apa tidak untuk Tere!!"Adlan berkilah.
"oeee mas Putra baik sekali pak, bahkan dulu yang mau berteman sama non Tere cuma mas Putra saja pak, neng Tere sering di isengin sama para mahasiswi disana ya mas Putra yang bantu pak, begitu!!"jelas mbak Sani lagi
"memangnya Tere diisengin siapa mbak??"tanya Adlan.
"hmmm ada non karen dan teman temannya pak, mereka iri karena mas Putra perduli sama neng Tere, mas putra itu di kampusnya idola semua cewek cewek dikampusnya pak, begitu pak!!"cerita mbak Sani.
"mbak Sani kok tau bettul tentang kehidupan Tere?"Adlan bertanya lagi.
"ya tau pak, kan kalau curhat ke saya pak!!"jawab mbak Sani.
Adlan cuma diam seribu bahasa,
"pernah pak neng Tere di isengin sama non karen, parah banget pak, itu yang namanya rok neng Tere nempel dikursinya pak, ndak bisa dilepas, belum selesai itu pak, setelah itu seluruh badan sama bajunya banyak tepung pak, kasian non Tere pak, untungnya mas Putra itu dateng langsung digunting rok neng Tere!!"cerita mbak sani belum selesai.
"terus mbak, yang gunting roknya Putra??"Adlan tambah penasaran.
"ndak pak, neng Tere yang gunting, mas Putra cuma nutupin roknya yang bolong pakek jaketnya sendiri, selesai perkara masalah rok, ech neng Tere disliding sama Temen satunya, langaung ditangkep pinggang non Tere karena mau jatuh, iech saya bayanginnya apa itu ya soweeet gitu pak!!"mbak sani tak henti.
"so sweet mbak!!"Adlan membenarkan.
"ya begitulah pak, pokoknya!!"mbak sani tak mau kalah.
"y sudah terimakasih infonya mbak sani!!"
Adlan sudah puas dengan informasi yang dia dengar dari mbak Sani.
hari sudah mulai petang, dan esok adalah hari senin dimana semua aktifitas semua normal kembali.
"mbak Sani, pak Adlan kok tidak turun sarapan?? “tanya Tere sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya
" bapak sudah berangkat dari subuh tadi neng, oeeee iya bapak tadi titip ini neng, buat neng Tere!! "mbak Sani menyerahkan amplop coklat.
" apa ini mbak??? "tanya Tere
" mbak ndak tau neng, silahkan neng Tere lihat sendiri!! "kata mbak Sani.
" kunci???, ini ada suratnya mbak!!Tere kemudian membaca surat pendek dari pak Adlan.
"alangkah baiknya tidak merepotkan temanmu, pakailah, barangnya di garasi!! " isi surat kecil itu
Tere bergegas ke garasi ternyata motor baru sudah terparkir di sana.
"terimakasih pak hadiahnya,semoga bapak selalu sehat dan dimurahkan rejekinya!! " memberi pesan WA pada pak Adlan.
"aamiin, fokuslah kuliah!! balas Adlan
Tere hendak berangkat, ternyata sudah ditunggu didepan gerbang rumah Adlan oleh Putra, lalu melihat Tere mengeluarkan sepedanya,
" widih sepeda baru!!"kata Putra
"Hadiah dari pak Adlan kak!! " ucap Tere
"ayo berangkat! " Putra menghidupkan motornya dan berangkat bareng diikuti Putra di belakangnya.
sesampainya dikampus Tere memarkir sepeda motornya disebelah motor Putra.
"bro!!"sapa salah satu teman Putra.
"hei"!!Putra toss bersama temannya.
"pendek, kamu masuk duluan gih, nanti aku nyusul!!"perintah Putra.
Tere menuju kelas sendirian
"Gimana si Tere?,belum kamu tembak juga??"tanya salah satu temannya
"rencana nanti kalau gua menang di kejuaraan Tenis lapangan minggu depan, aku pengen nembak dia!!!"Putra sambil membayangkan.
"kalau menang, kalau lho kalah giman??"tanya temannya lagi.
"yaaaa, gak jadi kan malu kalau gua nembak dia waktu gua kalah malu maluin bro!!"jawab Putra.
"bener nech, kalau lho gak resmi resmi saya pastiin nech, gua ambil si Tere!!"ucap davin teman Putra
"yang bener aja bro, bukannya dulu lho ill feel sama Tere??"Putra sedikit kesal.
"itu dulu bro, sekarang Tere itu jadi perbincangan di sekolah, karena dia semakin hari semakin cantik bro!!"jelas Davin.
"masak sich, kok aku gak pernah denger ya??"Putra sedikit heran.
"lho liat di mading dech, foto foto Tere cantik-cantik banget, lho tau miko anak seni kan???"Davin ember.
"hmmm, ia tahu, kenapa sama dia??"Putra penasaran.
Ya dia yang foto semua, pose-posenya tuch gak sengaja tapi kerren bro!!"Davin tambah membuat Putra kesal
"ok thanks infonya ya!!"Putra bergegas menuju mading disana sudah ada Tere sedang di bully oleh kareen dan kawan-kawannya.
"oeee jadi ini model dalam mading itu, apa menariknya sich, liat donk bandingin sama gueh!!!"kareen mendorong tubuh Tere dengan jari telunjuknya.
"hueeeeeee"semua mahasiswa menyoraki
"kareen!!!"miko anak seni yang mengambil foto-foto Tere secara diam-diam tanpa sepengetahuan Tere.
"apa lho, fotografer kampungan cari model gak jelas!!"kareen ketus pada Miko.
Tiba-tiba saja sebuah hantaman tepat diwajah damai Miko.
"bruuuk!!"Miko terjatuh karena pukulan keras dari Putra.
"kak, jangan!!!"Tere menghadang Putra karena belum puas memberi pelajaran Miko.
"kurang ajar lho ya, siapa yang memberi ijin lho ngambil foto-foto tanpa ijin Tere haahhhh??"Putra marah besar.
"kak, sudah kak!!"Tere tak di dengarkan.
Miki tidak terima lalu menghajar juga Putra Tanoa sadar Miko menyingkirkan Tere sebagai pelindung Putra.
Mereka bertengkar saling pukul semua mahasiswa hanya menonton tanpa melerainya.
"ohhhh tuhaaan, gue spechless banget,, mereka ribut karena si katak jelek!!!"kareen kebakaran jenggot.
"heiii, brentiii!!"kareen berteriak
Tapi Putra dan Miko tetap tidak mau berhenti, Tere yang sempat didoring tapi tidak jatuh berusaha melerai lagi.
"kak, sudah kak, sudah!!"Tere berusaha melerai lagi.
"bruukkk!!"Tere terkena pukulan Miko dan terkena dorongan Putra dan terdorong keras.
"Tere!!!"Putra dan Miko saama-sama ingin menoling Tere tetapi Telat.
Ternyata saat Tere hendak jatuh, tubuhnya ditahan oleh Adlan, ya Adlan yang tiba-tiba berada di depan mata Tere,
"pak Adlan!!" Tere langsung tersentak kaget dan Miko juga Putra berhenti berduel.
"kamu tidak apa-apa??, ada apa ini???"Adlan bertanya tanpa senyum sedikitpun.
"pak Adlan!!!, dekan yang sejak tadi menunggu tamunya yang tak lain adalah pak Adlan.
Adlan melepas pegangan di tubuh Tere, dan menyapa Dekan kampus.
"pak agus!!"sapa pak Adlan.
"kalian bertiga berempat, cepat keruangan tunggu, saya ada urusan dengan kalian, bikin malu saja!!"pak dekan marah.
"mari-mari pak kita keruangan saya!!"ajak Dekan tersenyum menyambut tamunya.
Adllan hanya tersenyum menanggapi sambutan dekannya.
"kenapa mereka bertengkar pak??"tanya Adlan sembari berjalan menuju ruangan dekan.
"hehehe, biasa pak mungkin masalah remaja pak, silahkan masuk pak!!"Mempersilahkan Adlan masuk.
"apa sering??"baru-baru ini saja pak!!"dekan tersenyum patuh.
"bereskan pak, saya tidak mau nama reputasi sekolah ini rusak, kalau terus seperti ini saya akan cabut saham saya disini!!"Adlan tak banyak bicara, langsung memulai topik dan maksud tujuan dia kesana.
"baik-baik pak, nanti saya atasi!!"jawab dekan kepala plontos dengan perut buncit.
"kalau begitu atasi saja langsung, saya ingin tau masalah mereka apa??"Adlan penasaran.
Sesuai permintaan Adlan mereka diadili di depan Adlan, Adlan pura-pura sibuk dengan ponselnya tapi telinga dia pasang dengan volume tertinggi agar tidak lewat pembicaraan satu pun.
"apa masalah kalian disini, saya sudah beberapa kali bilang, jangan membawa urusan pribadi kalian ke kampus, saya malu!!"dekan marah dengan nada keras.
"Tidak ada yang mau menjawab??, mau kalian saya skors selama 1 bulan??"teriak dekan lagi.
"jangan pak!!"mereka ber empat menjawab bersamaan.
"kalau tidak mau, jelaskan, kamu Tere, kenapa mereka bertengkar??"dekan menunjuk Tere dengan kasar tanpa tau Adlan adalah orang yang sangat dia kenal.
"hmmm, anu pak!!"Tere terus saja melirik Adlan yang sejak tadi cuek dan dingin padahal dia mendengarkan.
"anu apa??"Dekan menggubrak meja.
"saya pak, itu semua karena saya mengambil foto-foto Tere tanpa ijin dan memajangnya di dinding!!"Miko cepat menjawabnya.
"lalu apa masalahnya cuma sekedar fotooooo?"dekannya gregetan.
"jelas itu masalah pak, saya pacarnya Tere gak bisa dia mengumbar wajah cewek saya seenaknya, terlebih lagi itu tanpa ijin.
"kak!!!"Tere kaget dengan jawaban Putra dan melirik Adlan lagi.
"Putra, sejak kapan kamu pacaran sama Tere kuta belum putus Putra!!"karen menimpali.
"sudaaaaahhhh!!!"disana ada tamu kalian masih tidak sungkan bertengkar disini!!"dekan mengubrak meja lagi.
mereka ber 4 akhirnya diam tanpa bicara lagi, Tere melirik Adlan yang bersikap dingin dan cuek dari kebisingan druangan itu, matanya tetap tertuju pada ponselnya.
"sudah begini saja kalian tetap saya skor selama 1 minggu jika kalian berulah lagi pihak kampus terpaksa memberi peringatan lebih keras lagi!!"dekan memberi keputusan.
"tapi pak??"Miko kesal.
"tidak ada tapi-tapi masalah selesai silahkan kalian keluar semua!!"dekan mengusir mereka untuk keluar dari ruangannya.
"ini semua gara-gara kamu Tere!!"karen menyalahkan.
"kareen,ayo Tere kita pergi dari sini percuma kamu melayani dia!!"Tere diajak menjauh dari ruangan dekannya.
Lama berjalan Tere yang sedari tadi tidak nyaman karena ada Adlan menjadi bingung dan kesal atas pengakuan Putra,
"kak, kakak kenapa sich bilang itu di depan pak Adlan??"Tere kesal pada Putra.
"memangnya kenapa Tere, biar dia tau kalau kamu dan aku pacaran!!"terang Putra.
"kapan kak, kakak saja belum putus dari kareen bagaimana kakak bisa bicara seperti itu kak!!"Tere menggenang air mata.
"aku memang tidak dengan lisan putus dengan dia, tapi dengan dia selingkuh di depanku apa itu kurang cukup dengan aku sudah menjauh dari dia, dia bukan anak kecil Tere,dia sudah dewasa??"Putra menjelaskan.
"tapi gak gitu kak masalahnya!!"Tere merengek khawatir
"tapi apa??,oeee atau karena si Adlan itu?, memang dia se special apa buat kamu sampek kamu gak mau dia dengar kalimat kita pacaran??"Putra semakin meninggikan suaranya
"gak gitu kak??"Tere ingin menjelaskan.
"oeeee karena balas budi??, ya ok, kamu kira aku tidak bisa memberikan hidup layak sama seperti dia memberikan kamu kehidupan yang layak seperti sekarang ini!!"Putra sudah melebihi batas.
"kak, aku pengen sendiri dulu kalau boleh tinggalin aku sendiri!!"pinta Tere.
Tanpa membujuk Putra pergi karena dia juga merasa kesal, saat mereka bertengkar tanpa sengaja Adlan ingin pulang dan melewati Tere dan Putra sedang bertengkar.
Sebelum mereka selesai bertengkar Adlan terlebih dahulu pergi dan melanjutkan perjalanannya menuju parkiran.
flash back pertengkaran Tere dan Putra.
"tapi apa??,oeee atau karena si Adlan itu?, memang dia se special apa buat kamu sampek kamu gak mau dia dengar kalimat kita pacaran??"Putra semakin meninggikan suaranya
"gak gitu kak??"Tere ingin menjelaskan.
"oeeee karena balas budi??, ya ok, kamu kira aku tidak bisa memberikan hidup layak sama seperti dia memberikan kamu kehidupan yang layak seperti sekarang ini!!"Putra sudah melebihi batas.
flash back end
Sambil mengendarai mobilnya kalimat itu terus terngiang-ngiang dibpikiran Adlan.
tetapi sikapnya yang dewasa, berwibawa dan bijaksana membuat dirinya tetap tenang meskipun hatinya sangat kecewa.
Tere bergegas pulang kerumahnya ingin menjelaskan kejadian semuanya, sesampainya dirumah Adlan sudah duduk di sofa dengan semua foto-foto yang dia lihat satu-satu.
"hmmm, pak Adlan sebelumnya saya??"Tere gugup untuk menjelaskan pada Adlan.
"pantas saja Miko kagum sama kamu, semua hasilnya memang bagus-bagus!!"Adlan tersenyum tak marah padahal dia sedikit kecewa.
"pak Adlan marah sama saya??"Tere masih takut Adlan kecewa.
"untuk apa aku marah, semuabproblema masalah remaja saya sudah mengalaminya, jadi biasa buat saya!!"Adlan tersenyum lagi.
"pak Adlan benar tidak marah??"Tere masih tak percaya
Adlan mengangkat bahunya dan tersenyum pada tere, Tere merasa lega kemudian memeluk Adlan, hati Adlan tidak karuan karena pelukan itu dariborang yang sudah dia cintai, tetapi dia pendam karena lalimat balas budi yang tadi Putra lontarkan, Adlan berpikir dia tidak pantas untuk Tere, karena disanping usianya yang sudah dewasa tentunya Tere tidak akan punya perasaan apapun padanya, jadi Adlan lebih memilih diam.
sedangkan Putra masih bergriliya dengan amarahnya, dirumahnya dia ingin menghubungi Tere dan juga sebaliknya, keinginan Putra untuk menghubungi Tere sangat besar, perasaan yang ia tahan untuk tidak menghubungi akhirnya tetap menghubungi Tere.
"maaf pendekku!!"pesan chat Putra
"tiada maaf bagimu!!"balas Tere tersenyum
Putra langsung menekan tombol call.
"kok gitu sich pendek!!"Putra senang Tere sudah tidak marah.
"ya memang gitu, kenapa??"jawab Tere tersenyum.
"maaf soal tadi ya, aku keterlaluan Tere!!"Putra serius.
"hmmm, kakak janji jangan ngulangi perkataan yang melibatkan pak Adlan ya, beliau orang baik, tidak seperti yang kakak bicarakan tentang balas budi!!"Tere ikut serius.
"iya pendek!!"Putra menyanggupi.
"hmm, kita seminggu di skors, gimana donk??"tanya Putra.
"hmmm, ya gimana?, ya dirumah lah mau gimana lagi dong??"jawab Tere
"ya udah dech kamu istirahat saja, yang penting sekarang aku lega kamu gak marah lagi sama aku!!"Putra berpamitan menutup ponselnya.
fajar sudah tiba, Tere bergegas ambil wudhu dan sholat manghrib, setelah itu dia turun untuk makan, dan mendapati Adlan masih dirumahnya, yang Tere kira Adlan sudah balik ke kotanya karena hari itu bukan hari libur.
"Tere, sudah sholat??"tanya Adlan.
"sudah pak!!"Tere menjawab singkat
"ada acara kemana malam ini??"tanya adlan lagi.
"tidak ada pak, kenapa pak??"Tanya Tere lagi.
"mau ikut saya jalan-jalan??"tanya Adlan.
"kemana pak??"tanya Tere lagi.
"gak tau, nonton ya??"ajak Adlan.
"ia pak, kalau gitu saya siap-siap dulu pak ya!!"pamit Tere untuk ganti baju
Adlan juga bergegas berganti pakaian, untuk jalan-jalan dengan Tere,
"akubkira kamu tidak mau saya ajak jalan-jalan!!"Adlan memulai pembicaraan di dalam mobil
"kenapa saya harus tidak mau pak, saya senang diajak jalan-jalan sama bapak!!"balas Tere.
Sesampainya di mall dan bioskop Adlan mengajak membeli tiket untuk nonton, Tere lebih senang nonton film horor dari pada film romantis, tak lupa Adlan membeli popcorn dan minuman, lalu mereka mencari tempat duduk sesuai no.tiket mereka, seiring berjalannya film di bioskop tambah lama suasana semakin tegang di dalam ruangan itu, Tere sedikit demi sedikit tanpa sadar meremas tangan Adlan, semakin takut dia semakin kencang mengeggam tangan Adlan dengan kuku lancipnya, Adlan manahan sakit karena Tere tak menyadari apa yang sedang dilakukannya.
Film akhirnya selesai Tere dan Adlan bergegas keluar dari ruangan bioskopnya, lalu nereka mencari cafe yang nyaman disana, Tere duduk berhadapan dengan Adlan lalu mereka memesan makanan, tangan Adlan tanpa sengaja di tampa di atas meja dan Tere melihat beberapa luka yang darahnya sudah mau kering.
"pak tangannya kenapa??"tanya Tere tak merasa.
"tidak apa-apa, cuma luka karna film horor tadi!!"jawab Adlan.
"hooohhhh, bapak kenak cakar kuku saya ya pak, tunggu saya cari obat??"Tere merasa bersalah.
"sudah, tidak usah, duduk saja disini!!"menahan tangan Tere hendak mencari obat.
"pak, bisa kita pindah dari cafe ini pak??"Tere melihat saudara dan ibu tirinya juga berada disana sebelah tempat duduk pintu keluar.
"kenapa harus pindah, kan sudah pesen makanan??"ucap tere ketakutan karena Trauma.
"ayo pak!!"menarik tangan Adlan.
mereka berdua berjalan mengendap-ngendap, Tere berjalan disamping Adlan berharap tubuh kekar Adlan menutupi badannya, mereka berusaha membaur dengan pelanggan yang keluar masuk restoran agar tidak terlihat oleh saudara dan ibu tirinya.
"ma, itu pak Adlan ma, sahabat almarhum ayah!!"Diar anak pertama dari ibu tirinya.
"mana?, oee iya mas Adlan!!"panggil ibu tiri Tere yang bernama Hamzah.
Adlan tetap tenang, lalu menoleh perlahan kepada Hamzah ibu tiri Tere.
"apa kabar mas???"berjabat tangan dengan Adlan.
"baik, mbak saya ada urusan sebentar saya sedang terburu-buru, maaf ya mbak, lain waktu kita sambung lagi!!"Adlan berpamitan.
"lho, mau kemana kok buru-buru, ini istrinya ya??"tanya Hamzah.
"hmmmm, i,i,i ya mbak!!"Adlan meng iyakan.
"oeee, salam kenal ya mbak, Hamzah mengulurkan tangannya.
"dia lagi tidak enak badan mbak, maaf ya!!"Adlan menutupi wajahnya dengan jasnya.
"oeee iya, iya!!"Hamzah tersenyum.
"ya sudah saya pamit dulu kasian istri saya kurang enak badan!!"Adlan berpamitan lagi
"oeee, mungkin hamil tuch istrinya mas, iya-iya segera dibawa ke dokter ya mas!!"dan pada akhirnya Hamzah mengiyakan Adlan pergi
Rupanya nasib keberuntungan tak berpihak pada Adlan dan Tere jas untuk menutupi wajah Tere tersangkut di gagang pintu cafe, secara tidak langsung jasnya tertarik gagang pintu cafe.
"ma, ma coba liat istri pak Adlan kayaknya pernah liat dech dimana ya???"Diar mengingat ngingat.
"bukan pernah liat itu kak Tere ma!!"ucap adik tiri satunya lagi dias.
"mana???"Hamzah menoleh pada Tere sedang dipeluk Adlan hendak mempercepat langkahnya
"heiii Tere tunggu, tunggu!!!"Hamzah mengejar Tere dan Adlan.
Adlan dan Tere menghentikan langkahnya tanpa menoleh, lalu Hamzah menghampiri di susul anak-anaknya.
"ini kamu kan Tere??"Tanya Hamzah.
"ia, bu!!" Tere menunduk enggan berkomentar banyak.
"jadi, yang disebut istri pak Adlan itu kamu??"Hamzah tak percaya.
"ia dia, istri saya!!!"Adlan menimpali.
"bagus ya kamu Tere, maennya sama sahabat ayah kamu!!"Hamzah menghina Tere.
"maaf mbak, kami lagi terburu-buru tolong beri kami jalan!!"pinta Adlan.
"mas kenapa kamu mau menikah dengan dia, dan menper istri dia???"Hamzah merasa iri karena sebenarnya dia menyimpan rasa untuk Adlan.
Saat Hamzah sibuk mengatai Tere, Tere memergoki Putra berada di belakang Hamzah hendak ingin masuk cafe, mendengar semuanga Putra diam terpaku tak beranjak, hatinya merasa seakan dibanting saat itu ketika mendengar oengakuan Adlan bahwa Tere adalah istrinya, Putra merasa dibohongi oleh Tere selama ini.
"kak!!"Tere hendak mengejar Putra saat Putra memutar badannya dan bergegas pulang.
Adlan menarik tangan tere, agar tidak mengejar Putra dulu, Adlan yang paham dan juga melihat Putra saat itu masih tetap tenang menghadapi Hamzah yang sejak tadi mengatai Tere.
"maaf apakah sudah selesai mbak???kalau sudah saya ijin pamit pergi, karena saya ada urusan mendadak!!"pamit Adlan baik-baik.
"maaf bu, saya ijin pulang dulu!!"Tere sejak Tadi tak menggubris Hamzah!!"Tere minta ijin baik-baik dan mencium tangan Hamzah tetapi Hamzah menepisnya.
"oeee iya, pesan saya mbak, kalau Tere terganggu saya juga merasa terganggu, tolong bedakan, dia sekarang hak saya, jadi anda tidak bisa mengatur Tere sekarang, Terimakasih!!"Adlan lalu pergi menuju mobilnya.
setelah sampai di parkiran, Adlan menyuruh Tere menghubungi Putra secepatnya, tetapi tidak ada jawaban, berkali-kali Tere hubungi terap tak ada jawaban.
"apa kita mau cari Putra dulu??"ajak Adlan meskipun hatinya enggan untik melakukannya.
"tidak perlu pak, percuma dia dicari meskipun bertemupun dia pasti sangat emosional sekali pak, biarlan saja, nanti ketika dikampus masuk, baru saya jelaskan, paling tidak kalau dia telfon saya jelaskan!!"jelas Tere sedih
"maaf, saya tidak tau akan jadi seperti ini!!"Adlan meras bersalah
"bapak jangan minta maaf, justru tadik bapak nyelamatin saya, seandainya dia tau saya bukan istri bapak mungkin saya akan dibawa ke kampung lagi!!"Tere sangat trauma.
"ya sudah lita pulang saja dulu!!"ajak Adlan.
Tere terus saja memandangi ponselnya berharap Putra akan menghubunginya balik, Adlan sedikit kecewa karena disaat dia sudah mulai membuka hati, tapi cintanya tak terbalas, Tere sepertinya lebih sayang pada Putra.
"kamu menangis??"Adlan menghentikan mobilnya.
"tidak pak, saya cuma kelilipan!!"mengahpus air matanya dan tersenyum kecut.
sebegitu sayangnya kamu pada Putra??"Adlan benar-benar patah hati tapi dengan sikap tenangnya dia mampu menyembunyikannya.
Adlan memeluk Tere,
"sudahlah, nanti saya yang akan menjelaskan pada Putra!!"Adlan menyanggupi.
"tidak usah pak, biarkan saja!!"tolak Tere
"ya sudah hapus air mata kamu, kita lanjutkan perjalanan!!"ajak Adlan kembali menyetir mobilnya
Pelukan Adlan benar-benar menenangkan hati dan pikiran Tere, aroma parfumnya yang khas benar-benar Tere nyaman dibuatnya,,
setibanya di rumah, Tere minta ijin untuk langsung kekamar dan Adlan meng iyakan.
"ia maenatap layar ponselnya lagi tapi yak ada satupun balasan pesan dari Putra.
"aaaaaaaaaaaaaaaa, tega kamu Tereeee!!!!"suara Putra pecah saat dia berteriak di tepi pantai.
Putra terisak dari saking kecewanya pada Tere, karena Putra merasa ditipu mentah-mentah oleh Tere,
"kenapa kamu tidak bilang sebelumnya kalau kamu sudah bersuami Tere!!!"Putra terisak sakit hati.
Putra yang frustari duduk sendiri ditepi pantai, ditemani udara malam yang dihgon, dan deru ombak yang saling bersusulan, suara musik yang keras dari sebuah cafe di bibir pantai yang tak jauh dari Putra duduk terdengar sangat menyedihkan untuk di dengar karena pas dengan suasana hati Putra, Putra mendengarkan dengan seksama sambil menatap kosong ke arah laut.
Ada band manusia bodoh
Dahulu terasa indah
Tak ingin lupakan
Bermesraan s'lalu jadi
Satu kenangan manis
Tiada yang salah
Hanya aku, manusia bodoh
Yang biarkan semua
Ini permainkanku berulang-ulang kali
Mencoba bertahan sekuat hati
Layaknya karang yang dihempas sang
ombak
Jalani hidup dalam buai belaka
Serahkan cinta tulus di dalam takdir
Tak ayal tingkah lakumu
Buatku putus asa
Kadang akal sehat ini
Tak cukup membendungnya
Hanya kepedihan
Yang s'lalu datang menertawakanku
Dia belahan jiwa
Tega menari indah di atas tangisanku
Mencoba bertahan sekuat hati
Layaknya karang yang dihempas sang ombak
Jalani hidup dalam buai belaka
Serahkan cinta tulus di dalam takdir
Tapi sampai kapankah
Ku harus menanggungnya?
Kutukan cinta ini
"aaaaaaaaaaaaaaaa!!!"Putra berteriak sekali lagi setelah mendengar syair lagu yang tak sengaja dia dengar.
sekian lama semenjak kejadian itu, Putra tak pernah menghubungi Tere, atau membalas chat dari Tere, sampai pada waktunya dan masa skorsing mereka habis barulah Tere menemui Putra dikampusnya.
Saat bertemu di kampus.
"kak,kakak aku bisa jelasin kok, jangan kayak gini aku ngerasa kurang nyaman kalau kamu begini kakak!! " mengejar Putra yang berusaha menghindar
"kamu ngerasa kurang nyaman???, jelas-jelas laki-laki itu bilang kalau kamu istrinya, apalagi yang mau kamu jelasin Tere!!! " Putra tak menghiraukan Tere.
"Dulu kamu ngejelasin kalau kamu dan pak Adlan itu tidak ada apa-apa, hanya sebatas orang yang ingin membantu kamu, tapi kenapa aku liat dan aku dengar tadi malam itu sangat jelas sekali kalau kamu adalah istri pak Adlan kemudian kamu mengiyakan, apa itu kurang jelas Tere??, bahkan kamu tidak merasa canggung dengan dia!! " ucap Putra menahan amarah dan kesal.
"ta.. tapi dia sudah aku anggap kayak ayah aku kak!! " Tere ketakutan menatap mata Putra saat kemarahannya memuncak.
"ayah???, ayah kamu bilang??? mana bisa dia kamu anggap ayah Tere, sedangkan dia gak ada pendamping hidup!! " kata Putra kesal dan menghantam tembok.
"dia baik kak, gak kayak kakak pikirkan, makanya kakak dengerin aku dulu kak??? “ Tere ketakutan
"apalagi yang harus aku dengar Tere!!! "Putra sudah kehilangan kontrol lalu pergi.
Tere cuma bisa diam menyaksikan Putra hendak pergi
" kak!!! "Tere memanggil Putra
" apa??? “tanya Putra yang membelakangi Tere
"tolong jangan kayak
gini kak, alu bisa jelasin semua??? Tere memeluk Putra dari belakang
Putra langsung terdiam, saat Tere memeluknya dari belakang, Putra tetap emosi lalu berbalik dan langsung menyentuh dagu Tere lalu menciumnya dengan bercampur amarah.
"plak!!! " Tere menampar putra
"Tere, dari pada harus kamu berikan kepada lelaki perjaka tua itu, mending kamu berikan padaku!!! " Putra berucap
"plakkkkkkk!!! " tamparan tere mendarat lagi di pipi Putra
putra terdiam.
"aku akui kak, aku gak mau kehilangan kakak, tapi jangan kakak kira aku wanita murahan, beliau tidak seperti yang kakak pikir, bahkan kalau di dunia ini ada kakak dan dia lebih baik aku pilih dia kalau mulut kakak tidak bisa kakak jaga, aku salah menilai kakak selama ini!! " Tere menunjuk dan pergi meninggalkan Putra.
Putra merasa menyesal lalu menghantam tembok tangannya,
"kenapa aku bisa marah pada dia!! " Putra tersadar dengan perbuatannya
"bodoh, bodoh!! duduk lalu menyesali perkataannya, kemudian Putra mengejar Tere.
" Tere, Tere,tunggu please maafin aku!!! "meraih tangan Tere.
" lepas kak, cukup kita memendam perasaan yang sama ini,sekarang aku janji, aku tidak akan pernah mencari mu kak!! "Tere pulang dan menangis.
Tere pulang kerumahnya dengan mata sembab kemudian mbak sani memergoki mata Tere sembab.
" non,buka non!!! "mbak Sani mengetuk pintu
" ceklekkkk!!, masuk mbak Sani
"non kenapa???, kok nangis! " ucap mbak Sani yang sudah sangat dekat dengan Tere.
Tere menceritakan semuanya dan mbak sani memeluk Tere, Tere menangis sejadi - jadinya.
"pak Adlan orang baik mbak, aku gak Terima Putra berkata seperti itu, sakit hati kalau pak Adlan direndahkan seperti itu, apalagi beliau orang baik!! " Tere menangis sesegukan
"iya non, bapak orang baik, dia tipe laki-laki takut wanita, makanya dia tidak menikah-menikah, dia takut kalau dia menjalani hubungan dengan wanita, takutnya gak jodoh malah dia menyakiti hati wanita, gitu katanya non!!! " kata mbak Sani
"aku kagum mbak sama pak Adlan, Allah swt mengirimnya untuk membantu saya mbak, saat didekat
pak Adlan jujur aku nyaman banget Mbak!! "Tere menceritakan pada mbak Sani
" ia non bapak orang baik, dia sangat menghargai perempuan, dulu ada yang mendekati tapi malah pengen harta bapak, kepergok waktu menunggu bapak disini telfon sama laki-laki, mbak rekam aja non terus kasih sama bapak, orang sebaik bapak kasian non kalau dimanfaatin!! "mbak Sani bercerita.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!