MARCO REUS
Seorang pria berusia 33 tahun, pembisnis handal namun mempunyai kelainan.
ANASTASYA BUTTERFLY
Gadis berusia 22 tahun, di selamatkan Marco ketika hendak di perdagangan kan.
"Temani aku, aku akan membayarmu dengan harga yang sangat mahal!" seru seorang pria yang sudah mencekal tangan Butterfly.
"Dengar Tuan, Saya hanya bekerja ditempat ini. saya tidak menjual tubuh saya!" seru Butterfly.
"Ha-ha-ha... siapa pun yang bekerja di klub malam ini, dia adalah wanita penghibur. Dia adalah wanita malam!" seru seorang bos besar yang begitu bangga pada kekayaannya.
"Dengar Tuan, Jika kau berani menyentuhku terus-menerus. Maka jangan salahkan aku jika salah satu sepatuku ini akan melayang di wajahmu!" seru butterfly.
"Jika kau berani melakukannya, maka akan kubuat kau menjadi penghuni tempat pelacuran!" seru pria yang mengaku dirinya sebagai bos besar perusahaan.
"Kau kira aku tidak berani!" seru butterfly.
Tak lama kemudian Gadis itu mengangkat salah satu high heel yang dia pakai.
Buk..
Buk..
Buk..
3 pukulan telah bersarang di wajah bos besar tua itu,
"Dengar pria tua, Jika kau berani mengatakan apapun padaku lagi.. akan kubuat nyawamu ini melayang di tempat ini, dan tidak akan ada salah satu anak buahmu yang akan menemukan mayat mu!" seru Butterfly.
Terlihat gadis itu menyuruh salah satu penjaga yang ada di diskotik itu untuk mengeluarkan pria kurang ajar itu dari tempat hiburan malam itu.
"Ada apa, Sayang?" tanya seseorang waria yang mendatangi butterfly.
"Tidak apa-apa, hanya saja ada sedikit gangguan dari tua bangka itu." jawab butterfly.
"Baiklah sayang, lebih baik kau beristirahat dulu. karena mulai besok aku akan membawamu ke sebuah tempat yang ada di perusahaanku." ucap seorang pria tampan yang ternyata dia adalah pria penyuka sesama jenis.
"Sudah-sudah jangan sentuh-sentuh tubuhku, Kau itu tampan tampan namun kelakuanmu sangat menjijikkan." ucap butterfly yang kemudian mendorong seorang waria yang bernama Marco Reus namun menjadi Maria.
"Dasar.. Gadis itu selalu saja menghinaku, kalau aku ini pria normal, maka lihat saja.. Gadis itu bakal aku tidurkan di ranjang dan kubuat dia mendesah semalaman." ucap Marco yang kemudian keluar dari diskotik miliknya.
Butterfly terduduk di salah satu ruangan yang ada di diskotik itu, tatapan matanya menatap lampu remang-remang yang ada di ruangan itu. nafasnya terasa menghela namun juga terasa berat.
"Mengapa bekerja di tempat ini selalu dikatakan sebagai wanita murahan." ucap Butterfly yang kemudian meminum air mineral yang telah dia bawa.
"Ada apa?" tanya Marco kepada Butterfly.
"Memangnya kenapa kau membawaku ke tempatmu besok?" tanya Butterfly kepada Mariana.
"Aku akan membayarmu dengan uang yang begitu banyak, hingga kau tidak akan mampu untuk menghitungnya." jawab Mariana.
"Cepat waria, katakan apa yang kau inginkan!" seru butterfly.
"Kau itu tidak punya sopan santun sama bosmu." jawab Mariana.
"Kau ini rupa mu sangat menawan, namun mengapa kau mempunyai kebiasaan yang menyimpang!" seru butterfly yang memukul tubuh Mariana.
"Aku juga tidak mau seperti ini tahu, namun bagaimana lagi.. memang ragaku ini seorang pria namun hatiku ini selalu mencintai para pria yang di luar sana." Jawab Marco.
"Dasar waria aneh." jawab Butterfly yang kemudian selonjorkan kakinya dan menidurkan tubuhnya di sofa.
"Apakah kau capek?" tanya Marco atau Mariana.
"Aku capek sekali." jawab Butterfly.
"Apakah kau mau dengan semua yang sudah kukatakan tadi?" tanya Mariana.
"Besok saja aku jawab, biarkan Hari ini aku tidur. temani aku tidur di sini." pinta butterfly yang kemudian tertidur di paha Marco.
"Dasar gadis aneh, selalu mengajakku bertengkar. bahkan Lihatlah sekarang di dia malah mengajakku tidur dengannya, apa dia tidak berpikir kalau aku pria sejati Bagaimana jadinya." ucap Marco atau Mariana yang kemudian mengelus kepala butterfly.
"Anastasya, nama itu begitu cantik. wajahmu juga sangat cantik, namun mengapa hatimu seperti membeku tidak mempunyai perasaan sama sekali." ucap Marco yang menatap wajah Anastasia yang begitu cantik.
Malam telah berselang menjadi pagi, terlihat Anastasya membuka matanya, Gadis itu menatap di sekitar tempat dia berada. dia lupa kalau hari ini dia sedang tertidur di salah satu ruangan yang ada di diskotik itu.
"Uhhh.. capek." desah Anastasia yang kemudian menatap wajah Mariana atau Marco yang sedang tertidur bersamanya di sofa ruangan tersebut.
"Lihatlah, wajahmu begitu tampan. Namun sayang kau tidak memiliki hati sebagai seorang pria." guman Butterfly yang kemudian menyentuh wajah Mariana.
"1 jam lagi kita akan pergi ke tempatku." ucap Maria yang tiba-tiba mengatakan hal itu. hingga membuat butterfly yang tangannya sudah berada di wajah Maria Gadis itu langsung tersentak. karena pria itu ternyata sudah bangun.
"Kau ini membohongiku ya." ucap butterfly yang kemudian membersihkan tubuhnya.
"Biarkan aku mandi dulu, Setelah itu kita berbincang-bincang mengenai yang kau katakan kemarin." ucap Butterfly.
15 menit kemudian
Butterfly telah kembali dari kamar mandi, terlihat Gadis itu telah duduk bersama dengan Maria waria yang berwajah sangat tampan.
"Ada apa, cepat katakan?!" tanya Butterfly.
Akhirnya Mariana menceritakan semua permasalahannya mengenai ahli waris semua kekayaan ayahnya, bahkan semua yang harus dilakukan oleh Mariana.
"Memangnya apa yang inginkan dariku?" tanya Butterfly.
"Dengarkan aku Anastasya, Aku ingin kau berkerja untukku akan kuberikan uang berapapun banyaknya. namun kau harus mau menjadi istri bayaran ku dan menjadi menantu bagi keluargaku." ucap Mariana.
"Tunggu-tunggu, maksudmu apa? tanya Anastasia.
Akhirnya Maria menceritakan semuanya.
"Jadi kau ingin aku aku memperkenalkan diriku kepada keluargamu, kalau aku ini calon istrimu?" ucap Butterfly.
Maria menganggukkan kepalanya,
"Lalu apa imbalan yang akan ku terima?" tanya Maria.
Sebuah cek dengan nominal yang begitu luar biasa, hingga membuat mata Anastasia terbelalak.
"Kau yakin?" tanya Anastasia.
Maria menganggukkan kepalanya.
"Deal, sekarang aku akan mengambil bajuku dan ikut denganmu!" seru Marco.
Anastasia yang kemudian menarik Marco untuk membersihkan wajahnya agar tidak terlihat seperti banci.
** bersambung **
Terasa nyeri namun melukaiu
Berdiri pada satu sisi menatap dengan dua bola mata.
"Kau mau apa?" tanya Marco kepada Anastasia.
"Aku akan membersihkan coretan yang ada di wajahmu itu, kalau tidak...kemungkinan besar keluargamu akan pingsan semua kalau melihatmu berdandan seperti ini." jawab Anastasia yang kemudian membersihkan wajah Marco
"Kau ini wajahmu tampan Namun Kau mempunyai kelainan." ucap Anastasia yang membuat Marco menjadi menggerutu.
"Sebentar lagi aku akan membawamu ke tempat keluargaku dan kau harus ingat, kau harus melakukan semua yang aku katakan tadi!" seru Marco kepada Anastasya.
"Tenang saja, aku akan melakukannya. namun kau harus ingat.. uang yang kau janjikan itu tidak boleh berkurang Satu sen pun!" seru Anastasia yang membuat Marco mencincang salah satu bibirnya.
"Kau itu wanita matre!" seru Marco yang membuat Anastasya melotot.
"Aku bukannya matre tahu, kau tadi Yang memberikannya padaku. katanya kau meminta bantuan jadi kau sendiri yang memberikan uang itu!" seru Anastasya.
"Oke oke gak usah marah, pakai ngegas lagi!" seru Marco yang kemudian mengajak Anastasya untuk memasuki mobilnya.
"Memangnya rumahmu membutuhkan perjalanan berapa lama?" tanya Anastasya kepada Marco.
"Naik pesawat membutuhkan waktu itu 2-3 hari." soalnya transit.
"Lalu naik pesawat lagi." jawab Marco.
"Memangnya kau itu tinggal di negara mana sih?" tanya Anastasia.
"Pokoknya kamu diam aja, enggak usah banyak bawel." jawab Marko.
Akhirnya Anastasia diam dan mengikuti semua yang dikatakan oleh Marco.
2 hari kemudian
Dua hari perjalanan telah selesai, terlihat Marco sudah membawa Anastasia ke sebuah daerah yang ada di negara Belanda.
"Ternyata kau ini dari negara ini ya?" tanya Anastasya.
"Memangnya kenapa?" tanya Marco.
"Pantas saja, Bahkan di sini para sesama penyimpangan jenis bebas berkeliaran." gerutu Anastasia.
"Jangan banyak bawel, ini bukan rumah keluargaku. rumah keluarga aku ada di new York, aku hanya mengambil barang-barang Setelah itu kita pergi lagi ke new York." jawab Marco.
"Aku mau istirahat dulu, capek tahu harus bolak-balik naik pesawat. udah gitu dibohongin.
Ternyata bukan sini rumahnya!" seru Anastasya.
"Jadi cewek bawel banget sih!" Jawab Marko.
"Mending bawel kali.. daripada aneh kayak lu!" jawab Anastasia yang membuat Marco memukul dahi Anastasya.
Akhirnya Setelah dari rumah Marco yang ada di Belanda, akhirnya pria itu mengajak Anastasya ke dataran Amerika. new York, di situlah mereka akan berada.. di sana sebuah negara yang tidak pernah tidur dengan seluruh kebisingan dan kepadatan lalu-lalang para penduduknya
Di sebuah tempat begitu nyata, namun juga begitu megah. terlihat disana sebuah mension yang begitu megah.
"Ini rumahmu?" tanya Anastasia.
"Jangan banyak bicara, kalau kau banyak bicara aku akan memotong separuh dari uang perjanjian kita." ucap Marco.
"Dasar pelit." jawab Anastasya.
"Selamat pagi, tuan!" seru salah satu pekerja yang ada di rumah Marco. pria itu hanya tersenyum sembari memegang pergelangan tangan Anastasya.
"Romantis sedikit kali, masa membawa perempuan kayak gini. Kamu kira aku ini pembantumu." ucap Anastasia yang membuat Marco langsung melotot.
"Diam bawel." jawab Marco.
"Kayak gini dong!" seru Anastasya yang kemudian menarik salah satu tangan Marco. Dan meletakkan di pinggangnya.
"Memang kau mau rencana kita gagal." ucap Anastasia yang membuat Marco mengangguk.
"Tuan Marco!!" seru para pelayan yang melihat tuan muda dari rumah tersebut baru datang. Entah sudah berapa tahun Marco telah meninggalkan rumah kebesaran keluarganya tersebut. salah satu pembantu yang ada di sana langsung berlari menuju sebuah ruangan, ruangan tempat kakek dan ayah Marco berada.
"Tuan-tuan!" seru salah satu pembantu yang memberitahukan kepada majikannya.
"Ada apa?" tanya seorang pria yang bernama Miguel dan kakek Sam.
"Tuan mudah sudah datang!" seru si pembantu.
"Tuan muda Siapa?" tanya Miguel ayah dari Marco.
"Tentu saja tuan muda, Marco." jawab si pembantu. nampak terlihat pria tua itu langsung berdiri, sedangkan kakek dari Marco kakek Sam sangat terkejut. sudah 5 tahun lamanya Marco meninggalkan rumahnya entah ke mana.
Miguel langsung berlari untuk menemui putranya, dia begitu antusias ingin melihat Bagaimana kondisi dari Putra semata wayangnya. Marco tidak mempunyai Ibu karena semenjak Marco berumur 17 tahun, ibunya telah meninggal dunia.
"Marco!" seru Miguel kepada putranya.
Marko memutar tubuhnya, menatap seorang pria yang telah berseru padanya.
"Hai Daddy!" seru Marco kepada Miguel. Anastasya menatap pria yang berumur sekitar 50 tahun lebih langsung meraih putranya dan memeluknya. memberi tepukan di punggung sang putra, lalu melepaskannya.
"Kemana saja kau!" seru Miguel.
"Aku sudah bilang kan, ayah. kalau aku akan kembali suatu saat nanti." jawab Marco.
"Apakah kau memerlukan waktu hingga 5 tahun!" seru Miguel. Tak lama kemudian seorang pria tua datang dengan memakai kursi roda yang dibantu beberapa pelayannya.
"Dasar cucu durhaka!" seru Sam kepada cucunya.
"Hai kakek, Apa kabarmu?" tanya Marco kepada kakeknya.
"Ke mana saja kau selama 5 tahun ini?" seru kakek Sam..
"Cuma mau mencari jati diri aja." jawab Marco.
Tak lama kemudian tatapan mata kedua pria itu menatap seorang wanita yang berada di balik punggung Marco.
"Kau datang bersama siapa?" seru kakek Sam. Marco melirik Anastasia, Sesaat kemudian Anastasia langsung tersenyum kepada dua pria tua yang ada di depannya.
"Hai Ayah, Hai kakek. Namaku Anastasia!" seru Anastasia kepada kakek Sam dan ayah Miguel.
"Oh ya aku lupa, perkenalkan namanya adalah Anastasya. Dia kekasihku!" seru Marco.
Tatapan mata Miguel dan kakek Sam saling menatap satu sama lain.
"Benarkah?" tanya ayah Miguel kepada Marco.
"Iya ya.. Dia adalah kekasihku, Ayah." jawab Marco.
Terlihat kakek Sam sangat terkejut sekaligus merasa bahagia, ternyata cucunya sudah membawa seorang yang gadis yang begitu menawan.
** bersambung **
Anastasya merasa senang karena dirinya di sambut baik oleh keluarga Marco.
"Keluargamu ternyata sangat baik ya." ucap Anastasia.
"Aku senang kalau kau berfikir seperti itu, dengan begitu kau tak akan berusaha untuk kabur." ucap Anastasia.
"Apa yang sedang kau lakukan, Tasya?" tanya Kakek Sam.
Deg.
Marco dan Anastasia sangat terkejut karena tiba-tiba kakek Sam sudah berada ada di taman belakang tempat mereka duduk bersama.
"Eh Kakek.." ucap Anastasia.
"Kamu lagi apa cucuku?" tanya kakek Sam kepada Anastasia.
"Lagi melihat pemandangan yang ada di taman, Kek." jawab Anastasia.
"Tasya suka sama kebun belakang rumah?" tanya Kakek Sam.
Anastasya menganggukkan kepalanya, karena memang gadis itu sangat menyukai pekarangan yang luas dan Dia mempunyai hobi untuk menanam segala sesuatu. Apalagi menanam bunga Bank..
"Kalau begitu besok pagi kakek ajak kamu berjalan-jalan di kebun ya.." ucap Kakek Sam.
"Tapi, kakek akan merepotkan Tasya jika kakek harus di kursi roda." ucap Marco.
"Tidak kok... tidak apa-apa, aku mau kok walaupun harus mendorong kursi roda kakek." ucap Anastasia.
"Lihatlah Marco, bahkan gadis ini mau mendorong kursi rodaku. lalu Mengapa kau malah mengatakan hal itu padanya." ucap Kakek Sam kepada Marco.
"Tentu saja.. dia kan takut sama Kakek." jawab Marco yang membuat kakek Sam memukul cucunya itu.
"Mulai besok, ikutlah ayahmu ke perusahaan. karena aku tidak mau perusahaanku terbengkalai karena keturunanku yang tidak memperhatikan!" seru Kakek Sam.
"Yaelah... ngapain harus ke perusahaan." ucap Marco.
"Anastasia boleh ikut bekerja di perusahaan, tidak Kek?" tanya Anastasia yang secara tiba-tiba kepada kakek Sam.
"Memangnya kamu ngapain ke perusahaan, bikin repot aja!" seru Marco.
"Ye...dasar pria tidak punya perasaan." ucap Anastasia.
"Sudah-sudah, Tasya mau bekerja di perusahaan?" tanya Kakek Sam. Anastasia menganggukkan kepalanya.
"Baiklah kalau begitu, satu minggu lagi Tasya boleh bekerja di perusahaan. tapi Tasya harus tinggal bersama kakek di tempat ini, Bagaimana?" tanya Kakek Sam kepada Anastasia.
"Mengapa harus tinggal di sini, Kek?" tanya Anastasia yang kebingungan.
Karena memang di surat perjanjian itu untuk beberapa bulan Marco dan Anastasia akan berpura-pura menjadi sepasang kekasih bahkan bisa dibilang tunangan.
"Kau ini kan kekasih Marco, Jadi aku minta Tasya tinggal di tempat ini." ucap Kakek Marco.
"Tapi, Tasya kan tidak boleh satu rumah dengan pria yang belum jadi Suamiku, Kek." ucap Anastasya.
Terlihat sebuah senyum di wajah Kakek Sam ketika dia mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Anastasia.
"Kakek mempunyai rumah kecil yang ada di belakang rumah Ini, tasnya. Kao boleh menggunakannya." ucap Kakek Sam.
Anastasya yang begitu kegirangan, terlihat Gadis itu tidak pernah menemukan sosok keluarga yang bisa menerima dengan begitu baik.
"Jangan terlalu baik pada gadis ini, Kek. nanti dia ngelunjak!" seru Marco.
"Dia ini kan calon istrimu, Mengapa aku tidak boleh baik padanya?" tanya kakek Marco. Anastasya dan Marco saling menatap.
"Tentu Kek, dia ini kan calon istriku. tapi tidak seharusnya kakek terlalu baik padanya." ucap Marco kembali.
Akhirnya Kakek sama memutuskan untuk Anastasia tinggal di rumah kecil yang ada di bagian belakang rumahnya, karena Gadis itu tidak ingin terjadi sesuatu kepada dirinya. Kakek Sam melihat Anastasya adalah sosok gadis yang sangat berbeda dari gadis yang lainnya, ada sebuah ketulusan di matanya dan juga rasa iba, Anastasia adalah sosok gadis yang begitu tegar.
Hari pun berganti, terlihat sosok Marco sudah kembali ke perusahaan untuk membantu ayahnya. memang Marco mempunyai wajah yang tampan, hal itu membuat para pekerja yang ada di perusahaan SAM CORP begitu terpukau dengan sosok Marco yang begitu tampan.
Sudah 3 hari lamanya Anastasia berada di rumah kediaman kakek Sam. Gadis itu selalu diterima oleh pria tua itu dengan tangan yang terbuka. hari ini Kakek Sam ingin berbicara sesuatu kepada Anastasia, terlihat pria itu begitu menyukai sosok Anastasya yang ceria dan tidak suka berakting.
"Kakek, mau ku masakan apa?" tanya Anastasia kepada kakek Sam.
"Aku mau makan masakan mu apa saja, masakanmu sangat enak, Tasya." ucap kakek Sam.
"Aku senang, kalau kakek menyukai masakan ku." jawab Anastasia yang kemudian menyuapi Kakek Sam. pria tua itu begitu manja kepada Anastasia hingga membuat Tuan Miguel ayah dari Marko sampai menggelengkan kepalanya. terlihat Anastasia seperti baby sister untuk pria tua itu.
"Tuan Miguel, Kenapa Anda sudah pulang siang ini?" tanya Anastasia kepada pria setengah baya yang ada di hadapannya l.
"Ayah memintaku untuk pulang, karena dia ingin aku dan kau berbicara." jawab Tuan Miguel.
Deg..
Terlihat Anastasia sedikit kebingungan dan takut kalau dia telah melakukan kesalahan.
"Apakah aku telah melakukan kesalahan, Tuan?" tanya Anastasia kepada Tuan Miguel.
"Tidak, aku dan ayah hanya ingin berbicara denganmu secara pribadi." jawab Miguel.
Akhirnya Kakek Sam dan Tuan Miguel membawa Anastasia ke sebuah taman yang sangat jauh dari tempat mereka, taman yang masih ada di pekarangan kediaman kakek Sam.
Anastasia mendorong kursi roda kakek Sam, Gadis itu selalu membuat kakek tua itu tertawa karena perkataannya yang tidak bisa dikontrol sama sekali.
"Oh ya Kek, Tuan. Ada apa, apakah aku telah melakukan kesalahan?" tanya Anastasia kepada kakek Sam dan Tuan Miguel. kedua pria itu menggelengkan kepalanya.
"Tasya, jika ayah Miguel dan kakek Sam bertanya, maukah kau menjawabnya dengan jujur?" tanya Tuan Miguel kepada Anastasia. Gadis itu menganggukkan kepalanya.
"Dengar Anastasia, sebelum kau mengatakannya.. Ayah Miguel akan menceritakan sesuatu kepadamu dan kami berdua ingin meminta pertolongan mu." ucap Ayah Miguel kepada Anastasia.
"Memangnya ada apa?" tanya Anastasia. akhirnya Ayah Miguel menceritakan masa lalu yang pernah terjadi kepada Marco, hingga membuat Marco menjadi mempunyai kelainan secara seksual.
** bersambung **
.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!