"Yura, Kenapa kau pagi-pagi sekali membuat keributan!" seru seorang pria yang bernama Joni kepada Yura.
"Jangan salahkan aku, salahkan temanmu itu tangannya main sentuh-sentuh tubuh orang!" seru Yura yang tidak terima karena salah satu teman Joni menyentuh pantat Yura.
Hal itu membuat Yura langsung memukul pria itu hingga tersungkur di jalan raya.
"Ampun bos!" seru seorang pria yang berteriak meminta maaf kepada Yura.
"Ampun, ampun. Memangnya kau itu tidak mempunyai adik perempuan atau Kakak atau nenek atau Ibu apa!" seru Yura yang ingin memukulkan tempat sampah kepada pria yang tadi menyentuh pantatnya.
"Sudahlah Yura, diakan tidak sengaja!" seru Joni.
"Enak saja kau bilang begitu, lihat saja bakal aku katakan kepada kekasihmu kalau kau itu sering sekali ke diskotik dan klub malam!" seru Yura yang mengancam Joni.
"Kok malah aku yang diancam!" seru Joni.
"Kalian berdua itu sama saja, sama-sama pria brengsek!" seru Yura yang kemudian meletakkan tong sampah dan meninggalkan dua pria yang salah satunya sudah tersungkur di jalan raya. dengan wajah yang lebam dan hidung yang sudah mengeluarkan darah.
"Kau sih sukanya main pegang sana pegang sini!" seru Joni yang memarahi temannya.
"Aku kan tidak sengaja." jawab teman Joni.
"Tidak sengaja mata lo... Kau tidak tahu ya kalau dia itu preman wanita, bahkan bisa di bilang dia tuh Nenek buyutnya para preman!" seru Joni yang memarahi temannya.
"Apa kau bilang, aku nenek moyang para preman." ucap Yura yang sudah berada di belakang tubuh Joni. Joni tidak bisa berkutik pria itu langsung terdiam dengan wajah yang mulai pucat, ketika dia mengatakan hal itu malah yang dikatain sudah berada di belakangnya.
"Eh Yura... Kok belum pergi juga ya." ucap Joni.
"Kau bilang apa tadi, kau bilang aku ini nenek moyang para preman?" ucap Yura sambil berkacak pinggang.
Orang-orang yang ada di pinggir jalan nampak menatap seorang gadis yang begitu berani telah membekuk seorang pria yang suka mengganggu para wanita yang ada di jalan.
"Bukan begitu Yura, aku tadi cuma salah bicara." Jawab Joni.
"Benarkah!" tanya Yura.
"Dasar nih mulut enggak bisa diajak kerja sama ." gerutu Joni dalam hati yang kemudian memukuli mulutnya sendiri.
'Benarkah kau tidak bilang aku ingin nenek moyang parah preman?' tanya Yura kembali.
"Maaf.. maaf, ya aku tidak sengaja. mulutku ini memang terlalu lepas kontrol." jawab Joni.
Buk..
Buk..
2 pukulan langsung melayang dipantat Joni, saat Yura mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Joni. tentu saja Joni langsung tersungkur di jalan raya dengan posisi menungging.
Plok..
Plok..
Plok..
Orang-orang yang ada di jalan raya bertepuk tangan, Karena ada seorang gadis yang berani melawan seorang pria yang suka mengganggu para wanita yang ada di jalan.
"Apes gua." Guman Joni saat dirinya sudah mendapatkan beberapa pukulan dari Yura.
Terlihat Yura sudah meninggalkan tempat itu, Wanita itu pergi dengan wajah yang begitu cemberut dan ekspresi wajah yang tidak bisa dikatakan.
Hari ini Yura memang kembali agak sore dari tempat kerjanya. Entah mengapa tubuhnya merasa tidak enak beberapa hari ini, Yura selalu memimpikan sesuatu yang sangat Dia benci. sebuah mimpi Kerajaan zaman dulu yang selalu dikatakan oleh orang-orang yang mengenai artis idola mereka.
Brakkk...
Terlihat Yura menutup pintu kamarnya dengan sangat keras, Gadis itu masih emosi dengan semua perlakuan teman Joni.
"Kalau tidak ada orang banyak... pasti pria itu sudah aku bantai habis-habisan." ucap Yura yang kemudian masuk ke dalam kamarnya dan membersihkan diri.
Malam semakin larut, hari itu Yura tidak ingin memikirkan sesuatu yang dia inginkan adalah tidur panjang sampai pagi.
"Kalau aku terus memikirkan semua itu, bisa-bisa kepalaku ini akan pecah." guman Yura yang mencoba untuk menutup matanya. terlihat Gadis itu membolak-balikkan tubuhnya karena matanya tidak juga kunjung terlelap.
"Nih mata Kenapa tidak tidur sih dari tadi, ingin aku plester mataku ini." gerutu Yura. kalau diplester yang rugi Yura juga karena matanya tidak bisa melihat.
Yura memakai earphone di telinganya, mendengarkan musik dengan nuansa yang begitu menenangkan. sedikit demi sedikit mata Yura mulai terlelap. Gadis itu sudah tidak memikirkan semua kejadian sore tadi, entah begitu kesal atau begitu lelah. namun Yura ingin segera membaringkan tubuhnya dan menghilangkan semua beban yang ada di fikirannya.
Duarr..
Drettt...
Di sebuah tempat yang tidak jauh dari rumah Yura, terlihat dari atas langit ada sebuah meteor yang terjatuh di belakang rumah Yura dan para warga. meteor itu terjatuh hingga membuat getaran yang begitu hebat.
Entah apa yang terjadi, namun terlihat meteor itu bukanlah meteor biasa. meteor itu mempunyai kekuatan hingga orang-orang yang berada di sekitar tempat meteor itu jatuh langsung terluka seketika.
Sedangkan Yura saat Gadis itu merasakan guncangan yang begitu hebat.. tiba-tiba Gadis itu membuka matanya dan mencari asal suara yang begitu mengganggu telinganya. Yura terlihat mengucek matanya dan keluar dari rumahnya itu.
"Ada apa sih?" tanya Yura kepada orang-orang yang yang ada di sekitar rumahnya.
"Ada meteor jatuh!" seru tetangga Yura.
"Meteor apaan?" tanya Yura yang kebingungan.
"Ada meteor setan yang jatuh dibelakang rumah kita!" seru tetangga Yura kembali.
Yura begitu kebingungan, terlihat Gadis itu menuju tempat yang dikatakan oleh beberapa tetangganya itu.
Orang-orang semua berlari berhamburan ketika mereka mendapat luka dari meteor yang terjatuh dari langit. Sedangkan Yura nampak Gadis itu malah mendekati tempat yang dikatakan oleh tetangganya itu.
"Meteor apaan sih." ucap Yura.
** bersambung **
Sebuah perjalanan baru yang membuat Yura terdampar di sebuah Kerajaan yang tidak pernah dia kenal.
Sebuah meteor yang begitu misterius tiba-tiba mengeluarkan dentuman yang begitu hebat dan mengeluarkan cahaya yang begitu luar biasa. sebuah cahaya yang membawa Yura pada perjalanannya ke suatu Kerajaan.
Di Sebuah Kerajaan yang begitu Itu terpelosok, bahkan kerajaan itu tidak memiliki luas yang bisa dibilang yang besar. namun seorang pemimpin dari Kerajaan itu sangat terkenal arogan, kejam bahkan sering sekali membunuh tanpa mengenal kata maaf.
"Aaaaa!!!!!!"
suara teriakan dari Yura saat dirinya tiba-tiba tersedot masuk ke dalam sebuah pusara, akibat dari dentuman dan cahaya yang begitu menyilaukan dari meteor yang tiba-tiba jatuh dibelakang pemukiman tempat Yura berada.
Brakkk...
Yura tiba-tiba terbawa kedalam cahaya itu dan dan muncul di suatu tempat yang tidak pernah Yura ketahui. di sebuah tempat yang begitu asing bahkan bisa dibilang teramat sangat asing.
"Auch..."
rintih Yura saat dirinya tiba-tiba langsung terhempas ke sebuah tempat Untung saja tempat itu bisa dibilang empuk dan sangat nyaman.
"Ah..."
terdengar suara dari seseorang ketika Yura terjatuh di tempat dia berada. tatapan mata Yura menatap di sekelilingnya, Karena Wanita itu terjatuh dalam posisi duduk.
"Kenapa terdengar suara orang ya." ucap Yura sambil menatap di sekelilingnya. wanita itu menatap tempat yang sangat aneh, Entah mengapa tiba-tiba dia sudah berada di sebuah ruangan dengan nuansa kuno yang tidak dia ketahui.
Terlihat seorang pria menatap punggung seorang wanita yang menimpah dirinya. seorang wanita yang dari tadi duduk dengan posisi yang begitu Itu kurang ajar, tentu saja pria itu sangat marah hingga membuat dirinya langsung mendorong tubuh Yura yang terduduk di atas dadanya.
"Siapa wanita ini mengapa tiba-tiba dia langsung muncul di atas tubuhku!" seru seorang pria yang sedang menatap punggung Yura.
"Bug..."
Yura yang terjatuh karena didorong oleh seseorang. tentu saja wanita itu tidak tahu saat dirinya terduduk di atas seseorang, karena yang terlihat Yura hanya menatap di sekeliling tanpa menatap tempat dia terduduk.
"Berani sekali kau!" seru seorang pria..
"Auh..
rintih Yura ketika dirinya langsung didorong oleh seseorang.
"Siapa Kau berani sekali kau mendorongku!" seru Yura yang kemudian berdiri. terlihat tatapan matanya menatap seseorang yang ternyata berada di dalam satu ruangan dengan dirinya.
"Aaaaa!!!!! ada artis ada artis... aaaaaaa!!" seru Yura.
"Berani sekali kau berteriak dihadapanku!" seru pria tersebut.
Tatapan mata pria itu menatap seorang wanita yang memiliki fisik yang begitu aneh, rambutnya digerai agak bergelombang. wajahnya begitu mulus tanpa memakai make up sama sekali, bahkan bajunya pun terlihat begitu aneh karena waktu itu Yura sedang memakai baju tidur yang dia miliki.
"Siapa Kau, berani sekali kau ada di kamarku!" seru Seorang pria yang berada di dalam satu kamar dengan Yura. terlihat dia sangat marah karena ada seorang wanita yang tiba-tiba datang dan menimpa dirinya yang sedang tertidur.
"Dasar wanita tidak tahu diri, dari mana asalmu dan berani sekali masuk ke kamarku!" seru seorang pria.
"Hei pria hidup belang. jangan suka berteriak ya, nanti kalau ku hajar kau baru tahu rasa!" seru Yura.
Terlihat tatapan mata Yura menatap pria yang ada di depannya, pakaiannya begitu aneh seperti pakaian-pakaian yang ada di film China.
"Pasti ini mimpi, gara-gara meteor yang jatuh di belakang tempatku." guman Yura. Tentu saja itu bukanlah mimpi.
"Siapa yang menyuruhmu untuk menyusup ke ruanganku!" seru pria itu.
Yura menatap pria itu sambil mengerutkan kedua alisnya.
"Aku yang bertanya, mengapa kau di kamarku?!" seru Yura.
"Ini kamarku!" jawab pria itu sambil menari sebuah pedang yang ada di samping tempat tidurnya.
Tentu saja Yura begitu terkejut saat melihat sebuah pedang yang berbunyi "tring...." yang artinya pedang itu benar-benar pedang sungguhan.
"Kalau kau tidak mengatakan siapa yang menyuruhmu memasuki kamarku, maka akan ku penggal kepala mu sekarang juga!" seru pria itu kembali.
Tentu saja Yura tipikal wanita yang tidak akan takut di gertak oleh pria asing yang ada di depannya. apalagi seorang pria yang memakai pakaian yang begitu aneh dan sangat sangat aneh.
"Hei pria aneh, seharusnya aku yang bertanya padamu. Mengapa kau tiba-tiba muncul dihadapanku!" seru Yura.
"Tataplah tempat ini, apakah tempat ini tempatmu!" seru si pria.
Tatapan mata Yura menatap ruangan itu, benar apa yang dikatakan oleh pria aneh itu. karena kamar Yura tidak seperti itu, Sedangkan di kamar itu kamarnya seperti kamar yang diliputi kayu dan ornamen-ornamen perak dan emas.
"Iya juga ya, ini gambar siapa?" ucap Yura
Si pria aneh menatap Yura dengan tatapan mata yang begitu kesal.
"Aku tanya sekali lagi, kalau kau tidak menjawab pertanyaanku Maka jangan salahkan aku jika pedangku ini akan memotong kepalamu!" seru si pria aneh.
"Kau kira aku takut, kau kira aku tidak bisa melawanmu!" seru Yura.
Terlihat sekali pria itu sangat marah ketika dirinya disepelehkan oleh Yura, pria itu langsung menggerakkan tubuhnya dan terus menyerang Yura. bukan Yura namanya kalau dirinya tidak melawan pria itu, seorang pria aneh yang tiba-tiba muncul di hadapannya. bukan terbalik...mungkin tiba-tiba Yura yang muncul di kamar pria itu.
Brakkk...
Brakkk..
Pria itu menghempaskan pedangnya hingga membuat beberapa perabotan yang ada di kamar itu langsung terpotong oleh pedang si pria.
"Kau itu jadi pria kejam amat sih, lihat wanita kok malah diserang seperti itu!" seru Yura yang terus menghindari serangan pria itu.
** bersambung **
Brakkk...
Brakkk...
"Ye tidak kena.. Serang terus!" seru Yura.
Tentu saja pria itu sangat marah saat melihat ada seorang wanita yang mengejeknya. seorang pria yang terkenal karena kekejamannya dan kepandaiannya saat bertarung di medan perang.
Hari ini pria itu seperti dijadikan mainan oleh seorang wanita, seorang pemimpin dari Kerajaan langit biru.
Sebuah Kerajaan yang tidak terlalu besar namun sangat terkenal karena kepemimpinan Raja nya, suara yang begitu keras membuat para pengawal yang berjaga di luar kamar Raja mereka. para pasukan itu langsung berlarian dan mendobrak pintu kamar sang Raja. seorang pria yang begitu terkenal di medan perang sedang bertarung dengan seorang wanita di kamarnya.
Para pasukan terlihat menatap wanita yang berpakaian begitu aneh sedang bertarung dengan Raja mereka.
"Yang Mulia!" seru para pengawal yang melihat Rajanya sedang bertarung dengan seorang wanita. seorang wanita yang berpakaian sangat aneh
"Cepat kalian tangkap penyusup ini!" seru Raja Kerajaan Langit biru, Zagato.
"Dasar pria kejam, masa berbicara seperti itu sama wanita. Kau kira kau itu siapa, berani sekali kau menyuruh para pengawal mu itu untuk menyerang ku!" seru Yura.
Kau kira saat kau mengatakan hal itu kau akan ku ampuni, aku tidak akan membiarkan dirimu terlepas dari Kerajaan ini. karena kau berani menyusup ke kamarku!" seru Raja zagato yang terus memberikan perlawanan kepada Yura.
Yura mengambil salah satu kursi yang ada di ruangan Raja Zagato. tentu saja Yura tidak akan membiarkan dirinya tertangkap oleh orang-orang aneh itu.
"Mundur enggak, mundur enggak, kalau kalian enggak mundur bakal kuhajar kepala kalian dengan kursi ini!" seru Yura.
Tringgg...
Suara pedang dari para pasukan Raja Zagato, tentu saja Yura tidak akan mundur karena mendengar suara pedang seperti itu.
"Wah bakal Mati deh aku. pedang ini kan pedang sungguhan." ucap Yura dalam hati sembari menatap kilauan pedang itu namun tangannya tetap memegang kursi kayu.
"Kau kira dengan hanya membawa kursi seperti itu, kau akan bisa melawan kami!" seru raja Zagato.
"Yang Mulia, Siapa wanita ini!" seru para pengawal Raja Zagato.
"Aku tidak tahu, yang penting kalian segera tangkap wanita ini!" seru Raja Zagato.
Yura langsung memukulkan kursi kayu itu kepada para pengawal.
"Coba sini kalian, maju sini. bakal aku buat wajah kali yang itu remuk seketika!" seru Yura.
Tentu saja para pengawal Kaisar langsung maju secara serempak, Yura yang notabene adalah wanita kasar Tentu saja dia langsung mengambil satu kursi lagi dan memukulkan pada para pengawal yang membawa pedang.
1 ayunan pedang membuat 1 kursi langsung terbelah, sebuah Vas jumbo langsung diangkat Yura dan di dilemparkan ke arah para pengawal. Hal itu membuat para pengawal langsung terhuyung mundur, sedangkan Yura Gadis itu langsung berlari keluar dari kamar Raja Zagato, seorang pria yang terlihat begitu arogan.
"Lari... lari..lari ke mana ini." ucap Yura yang kemudian mencari tempat. terlihat ketika dia keluar dari kamar itu tatapan matanya benar-benar tertuju pada dunia yang begitu aneh, Sebuah Kerajaan seperti di novel dan drama-drama televisi.
"Mengapa aku ada di tempat seperti ini, mengapa tiba-tiba seperti ini." ucap Yura sambil menatap tempat dia berada. sebuah tempat yang begitu megah dengan bangunan yang terbuat dari batu-batu yang menumpuk tinggi, sebuah bangunan yang benar-benar kokoh.
"Tempat apa sih?!" seru Yura yang kemudian menyentuh bangunan tersebut.
"Tangkap wanita itu!" seru Raja Zagato yang membuat Yura mengurungkan niatnya untuk melihat sebuah karya yang begitu luar biasa.
"Bodoh amat sama tempat ini, Pokoknya kabur dulu ah...." guman Yura yang kemudian berlari sambil terus menghindar dari kejaran para pengawal yang ada di tempat tersebut.
Sebuah tempat telah ditemukan oleh Yura untuk bersembunyi, sebuah gentong raksasa yang begitu besar yang terbuat dari logam dan emas.
"Lebih baik masuk ke sini dah, daripada ketemu sama mereka di bacem bacem lalu dijadikan makanan para pasukan." ucap Yura yang kemudian memasuki sebuah gentong yang terbuat dari logam.
Tak ada orang disana, hingga membuat Yura langsung masuk dan menutup mulutnya. terlihat gentong itu bersih sebuah air yang mengandung kadar keasaman yang begitu besar.
"Ini gentong apaan sih kok asem banget, seperti keringat ketiak...huek.." ucap Yura.
"Mending asem deh, daripada dibunuh." guman Yura kembali yang kemudian memasukkan kepalanya dan menutup hidungnya.
Tentu saja hal itu dilakukan agar tidak terjadi pergerakan dan suara yang keluar dari gentong.
"Cepat cari dimana wanita itu!" seru Raja Zagato.
"Pria jelek itu ngapain Masih nyari aku sih...anggap aja aku udah ilang atau apa gitu." guman Yura.
Tatapan mata Yura menatap sekitar gentong, tangannya meraba gentong itu sambil memikirkan sesuatu.
"Ini gentong halus banget ya, pasti terbuat dari logam dan emas. kalau di zamanku.. ditempatku logam itu kan harganya lumayan mahal, kalau dibawa pulang laku berapa ya in." guman Yura dalam hati sambil memegang genteng yang terbuat dari logam, tentu saja Yura adalah seorang wanita mata duitan tingkat dewa.
Tak berapa lama kemudian tiba-tiba gentong itu diangkat hingga membuat Yura begitu terkejut, ingin keluar pasti dia akan langsung ditangkap oleh para pengawal dan pria itu. jika tidak keluar entah kemana Yura akan di bawa oleh orang yang mengangkatnya.
"Pasrah aja deh, daripada mati dibunuh oleh mereka." ucap Yura yang kemudian Diam tanpa bergerak sama sekali.
"Kenapa gentongnya tiba-tiba lebih berat dari tadi ya." ucap 4 orang yang telah menggotong gentong itu.
"Ini orang yang enak banget ngatain aku berat, lihat aja ya kalau aku udah keluar bakal ku remes-remes mulut kalian." ucap Yura yang kemudian menutup mulutnya agar tidak kelepasan bicara.
** bersambung **
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!