sore itu.. di sudut lorong pasar di tengah kota seribu awan di benua timur
bak buk bak buk..
"habisi sampah itu"
Ming Chun berteriak kepada teman temannya yang saat itu sedang memukuli seorang anak kecil yang telah babak belur tak berdaya..
Ming Chun adalah anak jenius dan merupakan tuan muda dari klan ming,, dia adalah cucu dari ketua klan Ming yang bernama Ming Hong ,,
di umurnya yang baru 15 tahun di sudah berada di tahapan kultivasi Bintang Emas level 2
dan ayahnya adalah Ming Welu,
Ming Welu merupakan seorang kultivator yang sangat disegani di sekitar kota Seribu Awan.
Ming Welu saat ini berada di tahapan kultivasi bintang emas level 6,
sedangkan kakeknya Ming Hong adalah kultivator terkuat di kota seribu awan berada di tahapan kultivasi bintang Sihir level 1
tahapan kultivasi terdiri dari beberapa tingkat
Bintang Perunggu level 1 sampai dengan 9
Bintang Perak level 1 sampai dengan 9
Bintang Emas level 1 sampai dengan 9
Bintang Sihir level 1 sampai dengan 9
Bintang Suci level 1 sampai dengan 9
Bintang Alam level 1 sampai dengan 9
Bintang Dewa Alam
untuk saat ini tahapan tertinggi yang telah dicapai oleh kultivator yang ada di benua timur adalah tahapan kultivasi Bintang Suci,
kultivator itu ialah Gang Butong pemimpin sekte Angin Timur
Klan Ming merupakan klan yang sangat berpengaruh di kota seribu awan.. klan ming merupakan klan terkaya dan terkuat di kota tersebut..
tidak ada satupun pihak yang berani menyinggung klan ming..
sebab itu pula anggota klan ming sering bersikap arogan dan semena-mena kepada siapapun yang mereka tidak suka
"ha ha ha.. rasakan ...
beraninya kau tidak membungkuk saat berjalan di hadapan tuan muda Ming.."
'bak buk bak buk.'... suara pukulan terus terdengar..
diikuti rintihan yang sangat memilukan dari seorang anak yang berumur 14 tahun yang saat ini tengah dipukuli oleh lima orang yang berumur 15-16 tahun..
anak yang sangat menyedihkan tersebut bernama Li liang Jun, yang merupakan keturunan dari klan Li ,
klan Li merupak klan terlemah dan termiskin di kota seribu awan..
sebagian besar anggota klan Li adalah pedangan biasa.. dan sebagian lagi sebagai petani dan ada juga yang berprofesi sebagai pengawal para pedagang,
klan Li juga merupakan klan kultivator.. tapi berhubung keuangan klan yang sangat lemah maka klan Li sulit berkembang disebabkan sumberdaya kultivasi yang mahal..
orang terkuat di klan Li adalah ketua klan bernama Li jing Ma yang saat ini masih di tahapan kultivasi Bintang Emas level 2,
sedangkan ayah Li Liang Jun bernama Li Jiangwu dan ibunya bernama Lien Hua ..
Orang tua Li Liang Jun merupakan pedagang biasa di pasar kota Seribu Awan,,
kejadian ini bermula saat Li Liang jun hendak pulang ke rumahnya yang jaraknya tidak terlalu jauh dari pasar tempat ayah dan ibunya berdagang..
saat berpas-pasan dengan Ming Chun dan teman teman nya yang hendak menuju pasar..
Li Liang Jun tidak membungkuk di hadapan mereka, dan hal inilah yang menjadi awal pemukulan terhadapnya..
beberapa orang yang melewati lorong itupun hanya bisa diam dan menatap kasihan kepada anak tersebut..
tidak ada yang berani menolongnya sebab tidak ada yang berani menyinggung klan Ming yang merupakan klan terkuat di kota seribu awan
aduh kasihan anak itu..
anak itu bernasib sangat buruk ..
"sheehhht... "
jangan terlalu keras.. nanti tersebut dengar oleh tuan muda ming.. bisa bisa kita dapat masalah....."
beberapa orang yang lewat hanya bisa diam .. mereka lebih memilih untuk tidak ikut campur...
suara rintihan tidak terdengar lagi,,
Li Liang Jun sudah tidak sadarkan diri,,
"haaah.. berhenti.. sepertinya dia telah mati. . . "
bisik salah salah satu dari mereka yang memukuli Li Liang Jun,
"bagai mana ini tuan muda?"
wajah mereka terlihat sedikit khawatir
"Biarkan saja. mari kita tinggalkan dia.. kalau ada yang berani melaporkan hal ini maka kakek taka akan membiarkanku dalam masalah"
Ming Chun segera meninggalkan Li Liang Jun yang terkapar tak sadarkan diri diikuti oleh teman-temannya
sebenarnya ada anggota klan Li yang melihat kejadian itu.. tapi dia tak berani melerai ataupun melindungi Li Liang Jun, sebab dia hanyalah petani biasa yang kebetulan lewat hendak pulang dari mengantar hasil pertaniannya ke pasar..
dia adalah Li bumo
dia takut kalau dia ikut campur maka dia akan dalam masalah.. oleh sebab itu dia hanya diam saat melihat anak dari klannya dipukuli ..
tapi karna Ming Chun telah pergi maka diapun segera menghampiri Li liang jun
Li bumo segera menempelkan telinganya di dada Li Liang Jun untuk memastikan apakah anak ini masih hidup atau telah mati,
"ia hanya pingsan.. aku harus segera membawanya pulang "
Li bumo berkata sendiri,
dengan wajah yang sangat khawatir, dia menggendong tubuh kecil Li Liang Jun dan berlari dengan cepat pulang ke wilayah klannya
________________________________________________ Dukung karya ini dengan cara Like, vote dan share,, agar author bersemangat untuk terus berkarya..
atas semua dukungannya author ucapkan terimakasih yang mendalam..
~ anggoro kasih ~
di halaman aula klan Li, seorang paruh baya sedang duduk di atas sebongkah batu , tampak serius memperhatikan para murid academi klan Li sedang berlatih..
'paman... paman... Jun'er paman,. "
Li Bumo berlari menuju aula ,,
sementara itu Li Jing Ma yang merupakan ketua klan sekaligus paman dari Li Bumo tersentak saat mendengar teriakan dari keponakannya tersebut
"kenapa anak ini?"
"dia dipukuli oleh tuan muda Ming paman.. "
"ayo cepat bawa ke dalam.. aku akan coba mengobatinya.. " pinta Jing Ma kepada keponakannya ..
Xiuan'er cepat panggilkan paman liang di pasar.. pinta Bumo kepada Li Xiuan yang merupakan sepupu dari Liang Jun yang saat itu sedang berlatih bersama murid di depan aula.. dia segera berlari ke pasar untuk memberitahukan hal ini kepada orang tua Liang Jun
Liang Jun sudah di dalam aula , terbaring lemah tak sadarkan diri.. sementara itu Jing ma mengalirkan energi qi kedalam tubuh Liang Jun .. mencoba untuk mengobatinya..
dua jam sudah berlalu.. namun Liang Jun tetap tak sadarkan diri.. tapi untuk saat ini keadaannya sedikit lebih baik.. napasnya sudah mulai teratur.. namun luka luka di tubuhnya masih tampak jelas , Jiangwu dan Lien Hua pun sudah ada di sana..
merasa tida ada yang bisa dilakukan lagi.. akhirnya Jiangwu memutuskan untuk membawa Liang Jun pulang kerumahnya ..
sesampai di rumah Liang Jun dibaringkan di atas dipan kayu di dalam kamarnya.
sementara Lien Hua masih menangis melihat keadaan anak satu satunya yang tak sadarkan diri..
"hua'er .. sudahlah.. semoga saja dia cepat siuman.. biarkan dia istirahat.."
Lien Hua dan Jiangwupun meninggalkan anaknya di kamar sebab hari sudah gelap dan merekapun harus beristirahat, mereka hanya bisa berharap esok pagi anaknya sudah sadarkan diri.
............................................................
Di pinggir sebuah danau tampak pepohonan rindang meneduhkan bagi siapapun yang berlindung dari panasnya dari terik matahari, tapi di tempat ini tidak ada matahari.. walaupun demikian tempat ini tetap terang ..
"haaah. di mana ini?" Li Liang jun terjaga.. tapi dia tidak tahu sedang berada di mana
"Jun'er . "
terdengar suara memanggilnya ,
seorang paruh baya berjubah emas dengan sebilah pedang terselip di pinggangnya, tiba tiaba muncul di hadapan Liang Jun,
"si si siapa kamu?"
Liang jun tampak kaget dengan kemunculan tiba-tiba sosok di hadapannya ..
"kemarilah .. jangan takut !, kamu saat ini sedang berada di alamku"
"kamu siapa.?.. jangan mendekat! .." Liang jun mundur beberapa langkah, dia semakin takut saat sadar bahwa sosok berjubah emas itu melayang di atas permukaan tanah..
"tenanglah Jun'er.. aku leluhurmu.. aku sudah lama menanti kehadiranmu"
"leluhur?????"
"iya,,, aku kakek dari kakek moyangmu"
"apakah aku sudah mati? " tanya Liang Jun pada kakek di hadapannya
"kau masih hidup Jun'er.. tapi saat ini tubuhmu sedang tidak sadarkan diri di duniamu, dan aku yang memanggil jiwamu kesini"
walaupun Liang Jun tidak mengenalnya.. tapi dari tubuh sosok itu.. terpancar aura yang membuatnya merasa tenang dan rasa takutnyapun berlahan menghilang.
"kemarilah ..! aku akan mewarisi sesuatu untukmu"
Liang Jun berjalan mendekat kepadanya..
tiba-tiba di tangan kakek tersebut muncul cahaya keemasan dan berlahan meredup, tampaklah sebuah cincin giok hitam dengan ukiran tulisan yang aneh..
"ini untukmu! terimalah "
"baik kek" tapi ini apa kek?
'ini adalah cincin semesta... sudah lebih dari 1000 tahun aku menunggumu untuk mewarisi cincin ini"
Liang Jun menerima cincin itu.. tanpa berani bertanya lagi..
saat dia masih terdiam tiba- tiba kakek tersebut menyentuh kening Liang Jun dengan jari tengahnya.. cahaya keemasan keluar dari jari tersebut dan masuk kedalam tubuh Liang Jun diikuti tergambarnya berbagai macam jenis ilmu dan pemahaman tingkat tinggi dalam pikiran Liang Jun
Lian Jun menggenggam erat cincin tersebut di tangannya.. tubuhnya tiba tiba memancarkan aura keemasan yang begitu terang.. energi di tubuhnya terasa begitu bergejolak..
"Jun'er. berbuat baiklah dan gunakan ilmu yang aku berikan untuk mewujudkan kedamaian di duniamu"
baik kek.. terimakasih.. aku berjanji akan mengunakan ilmu ini untuk membela kebenaran kek"
Liang Jun hendak bersujud di hadapan kakek leluhurnya.. namun tiba tiba sosok itu berubah menjadi cahaya halus dan menghilang entah kemana..
"kakek.. kakek... dimana dirimu kek?.."
Liang Jun mencari keberadaan sosok itu.. namu tidak ada jawaban.. tiba tiba cahaya terang menyilaukan matanya.. menjadikan dia tak sanggup membuka matanya..
saat cahaya itu hilang.. Liang Jun membuka maktanya.. namun dia tersentak kaget karena sadar dia telah berada di kamarnya dalam keadaan terbaring..
"hahh.. apakah kejadian tadi mimpi.. ?"
dia coba memeriksa tubuhnya.. dan dia menemukan luka luka di tubuhnya sudah hilang tak berbekas..
dan dia merasakan menggenggam sesuatu di tangannya..
"cincin semesta.. baiklah aku coba mengenakannya"
cincin semesta berukuran cincin orang dewasa.. tapi saat Liang Jun mengenakan di jarinya cincin itupun mengecil sesuai ukuran jarinya..
" saat ini tengah malam.. aku akan mencoba masuk ke dalam cincin semesta untuk mencoba berlatih di dalamnya"
Liang jun dengan pikirannya mencoba masuk kedalam cincin semesta.. tiba tiba tubuhnya tersedot kedalam cincin dan iapun menghilang beserta cincin tersebut
________________________________________________ Dukung karya ini dengan cara Like, vote dan share,, agar author bersemangat untuk terus berkarya..
atas semua dukungannya author ucapkan terimakasih yang mendalam..
~ anggoro kasih ~
padang rumput yang hijau.. beberapa pohon yang tampak tak biasa tubuh mengelilingi kolam kecil berukuran 5x5 meter..
pohon pohon itu memiliki batang daun dan buah yang aneh..
pohon pohon itu batangnya berwarna emas.. berdaun hijau dan buahnya seperti apel berwarna hitam pohon itu bernama pohon Apel Malam,
sementara kolam kecil tersebut airnya berwana putih kemasan, kolam itu bernama kolam Susu Emas..
dua hal ini merupakan sumber daya kultivasi yang sangat langka.. ada beberapa orang yang mengetahui tentang hal ini dari kitab-kitab tua yang mereka baca.. namun tidak ada satupun dari mereka yang pernah melihatnya..
kolam Susu Emas merupakan sumber daya yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas tulang.. sedangkan Apel Malam berfungsi untuk
meningkatkan tahapan kultivasi bagi seorang kultivator
tak jauh dari kolam tersebut.. tiba tiba muncul sosok manusia yang yang tampan .. anak ini berumur sekitaran 14 tahun dia adalah Liang Jun
"haaah.. apakah aku berada di dimensi Cincin Semesta.. "
dia bergumam sendiri..
melihat area sekitar yang begitu menakjubkan.. suasana di sini pun begitu menenangkan..
Liang Jun bisa merasakan energi Qi yang sangat besar di tempat tersebut..
"baik lah.. aku akan mulai dengan kolam Susu emas terlebih dahulu untuk meningkatkan kualitas tulang ku.. " dia berjalan mendekati kolam tersebut..
Kualitas tulang bagi kultivator terdiri dari beberapa tingkat
Tulang Serigala Perunggu
Tulang Serigala Perak
Tulang Serigala Emas
Tulang Harimau Perunggu
Tulang Harimau Perak
Tulang Harimau Emas
Tulang Gajah Perunggu
Tulang Gajah Perak
Tulang Gajah Emas
Tulang Naga Api
Tulang Naga Air
Tulang Naga Bumi
Tulang Naga Angin
Tulang Naga emas
Liang Jun sendiri terlahir dengan kualitas Tulang Harimau perak, itulah sebabnya dia mampu bertahan dari pukulan para Kultivator Bintang Perak yang memukulinya di lorong pasar saat itu.. walaupun dia tak sadarkan diri.. tapi sebenar fisik tubuhnya mampu bertahan..
andai saja Liang Jun saat itu berada di tahapan kultivasi Bintang Perak level 3 saja maka tentu pukulan dari anggota tuan muda Ming yang rata-rata berada di tahapan kultivasi Bintang Perak level 5 tidak akan mampu melukainya..
namun saat itu Liang Jun hanya berada di tahapan kultivasi Bintang Perunggu..
Liang Jun sebenarnya juga ikut belajar sebagai murid di akademi klan Li, namun entah mengapa tahapan kultivasinya tetap saja berada di tahap pemula..
sedangkan teman-teman sebayanya sebagian besar sudah berada di tahapan kultivasi Bintang Perak level 4,
hal itu disebabkan Dantian yang ia miliki adalah Dantian yang cacat tak bisa berkembang..
"Kolam Susu Emas yang sangat istimewa,"
Liang Jun menarik napas dalam-dalam lalu melepaskannya . .... . lalu berlahan masuk kedalam kolam tersebut.. dia duduk dalam posisi Lotus dan segera berkultivasi untuk menyerap energi yang terkandung dalam kolam tersebut..
tak terasa satu jam berlalu.. tiba-tiba tubuh Liang Jun bergetar dan memancarkan aura berwarna keemasan diikuti suara gemertak tulang yang hancur didalam tubuhnya...
"'aaaaaaaakkrrkk... ""
Liang Jun berteriak sangat keras. karena merasakan rasa yang sangat menyakitkan saat tulang tulangnya hancur dan berlahan membentuk tulang baru.. kejadian itu berlalu sekitar setengah jam lamanya dari proses penghancuran sampai tulangnya kembali terbentuk dengan sempurna
setelah tulangnya sempurna kembali rasa sakit itupun berlahan menghilang digantikan dengan perasaan tubuh yang sangat bertenaga..
"huuuuuh..
akhirnya tulangku menjadi Tulang Harimau Emas.. "
Liang Jun bangkit dari kultivasinya dan bejalan keluar dari kolam.. sambil menggerak-gerakkan tubuhnya yang terasa lebih ringan namun sangat bertenaga..
"aku akan mencoba mengelilingi tempat ini dengan berlari"
Dimensi cincin semesta merupakan hamparan berbentuk lingkaran yang diameter lingkarannya sekitar 1km ..
dimensi Cincin Semesta memiliki perbedaan waktu yang sangat cepat dibandingkan dengan dunia diluar Cincin tersebut . .. 1 bulan di dimensi Cincin semesta sebanding dengan 1 jam di dunia luar..
dengan kualitas tulang Harimau emasnya dia berlari dengan sangat cepat.. jauh lebih cepat dari sebelumnya saat dia masih dengan tulang Harimau Perak yang ia miliki.. dengan tulang Harimau Emasnya maka ia memiliki kekuatan yang sanggup mengimbangi seorang kultivator Bintang Perunggu level 6... walaupun saat ini dia masih berada di tahapan kultivasi Bintang Perunggu level 3
setelah selesai mengitari area sekitarnya sambil membiasakan tubuhnya dengan kualitas baru tulang tersebut..
Liang Jun menghampiri pohon Apel malam,
dia memetik 1 buah Apel Malam lalu mulai mengambil posisi lotus untuk segera menyerap energi yang tersimpan di dalam buah tersebut..
saat ia memakan buah apel malam tiba tiba energi Qi yang sangat murni mengaliri masuk kedalam Dantiannya.. energi Qi tersebut berputar di dalam Dantiannya yang cacat dan berlahan memperbaiki Dantiannya .. saat Dantiannya sudah sempurna energi Qi tersebut mengisi penuh Dantiannnya dan bersirkulasi menuju meredian-meredian yang ada di dalam tubuh Liang Jun
setelah satu jam berlalu Liang Jun masih terus berkultivasi menyerap energi dari buah Apel Malam,
tiba-tiba
"DOOOM"
Suara dentuman tertahan terdengar jauh di dalam tubuh Liang Jun , saat itu pula tahapan kultivasi Liang Jun naik menjadi Bintang Perunggu level 4..
namun liang Jun masih tetap melanjutkan kultivasinya sebab energi Qi murni dari buah tersebut masih terus mengisi Dantiannya dan bersirkulasi kedalam Meridian Meridian yang ada pada tubuhnya...
Sebenarnya tekhnik kuntivasi ini berbeda dari tekhnik kultivasi yang digunakan kultivator pada umumnya .. perbedaanya terletak pada pengaliran energi ke seluruh meridian .. sedangkan tekhnik kultivasi biasa hanya mengisi penuh Dantian tanpa mengalirkannya ke Meridian
itulah sebabnya Liang Jun tidak perlu menstabilkan energi barunya karena dengan Tekhnik kultivasi tersebut energi qi didalam tubuhnya tetap stabil walaupun baru menembus tingkatan kultivasi selanjutnya berbeda dengan kultivator pada umumnya .. saat mereka menembus tingkatan kultivasi mereka harus menstabilkan energi didalam tubuhnya dalam waktu beberapa hari baru bisa melaksanakan kultivasi selanjutnya
1 bulan sudah berlalu..
Li Liang Jun masih dalam kultivasinya.. energi Qi dari buah Apel Malam yang dimakannya pun sudah terserap habis..
tahapan kultivasi Liang jun sudah berada di Bintang Perak level 2..
Liang Jun membuka matanya dan bangun dari kultivasi panjangnya..
dia ingin mencoba kekuatan barunya dengan cara berlatih salah satu jurus yang ada dalam pikirannya ,
Jurus ini dikenal dengan jurus Tapak Dewa ..
jurus Tapak Dewa merupakan jurus beladiri tangan kosong tingkat Langit yang dia dapatkan dari kakek leluhurnya ..
Dia berlatih sekitar 2 jam di padang rumput tak jauh dari kolam Susu Emas , energi pukulan dan tapak yang ia keluarkan menimbulkan hembusan angin yang kencang karena setiap gerakan dari jurus tersebut memiliki kecepatan dan kekuatan yang sangat besar.. gerakannya indah dan teratur . antara menyerang dan bertahan saling menutupi sehingga tanpa celah..
Liang Jun sudah mampu menguasai jurus tersebut walaupun baru 2 jam berlatih..
dia menyudahi latihannya .. lalu perjalan menuju kolam.. dia berdiri di pinggir kolam
"Aku masih punya waktu 3 bulan lagi di dimensi ini.. sebelum fajar tiba di duniaku.. "
liang Jun masuk kembali ke dalam kolam dan duduk dalam posisi lotus kemudian mulai berkultivasi menyerap energi dari Kolam Susu Emas yang sangat melimpah tersebut
________________________________________________ Dukung karya ini dengan cara Like, vote dan share,, agar author bersemangat untuk terus berkarya..
atas semua dukungannya author ucapkan terimakasih yang mendalam..
~ anggoro kasih ~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!