NovelToon NovelToon

Feng Ying

1 -Awal Mula

Seorang anak laki laki berumur 12 tahun nampak melihat sebuah poster yang tertempel di papan pengumuman pusat kota. "Hm.. Sekte phoenix api ingin mengadakan turnamen untuk memilih orang orang berbakat dan mereka juga akan mengambil orang orang itu menjadi murid?" gumam anak laki laki tersebut.

Bukan hanya ada dirinya yang melihat poster. Namun banyak orang yang juga melihat poster itu. Tentunya, mereka sangat tertarik dengan pengumuman seperti ini. Karna sekte phoenix api jarang mengambil murid. Juga, karna sekte phoenix api merupakan sekte terkuat aliran netral di kekaisaran 'Liu' ini. Bisa mendapat kesempatan menjadi murid sekte itu saja sudah membuat mereka bersemangat dan bahagia.

Anak laki laki berumur 12 tahun itu bernama Feng Ying. Iapun melihat syarat untuk bisa ikut turnamen.

Ada beberapa syarat, seperti berikut ini:

-Berumur 12-20 tahun.

-Memiliki kekuatan setidaknya Qi condensation bintang 3.

-Memiliki kemampuan bertarung, dsb.

"Untung saja aku baru menembus tingkat Qi condensation bintang 3 tadi" ucap girang seorang pemuda berusia 14 tahun.

"Aku akan ikut turnamen ini dan menjadi juara!" ucap orang lainnya.

"Bisa berkesempatan menjadi murid sekte phoenix api, siapa yang akan menyia nyiakan hal ini? Hanya orang bodoh yang melakukannya."

Feng Ying langsung mendengus ketika mendengar ucapan ucapan orang di sekitar, iapun pergi dari kerumunan itu.

"Kudengar, ujian untuk lolos sangat sulit. Lagi pula, sekte phoenix api adalah sekte terkuat. Jadi pasti mereka juga tidak akan dengan mudahnya memberikan kemenangan bagi peserta" ucap seseorang di kerumunan.

Mendengar ucapan 'sangat sulit' membuat sudut bibir Feng Ying terangkat. "Aku akan ikut turnamen itu. Sekarang aku harus segera bersiap siap. Ada permainan yang sedang menungguku."

Feng Ying langsung berlari seperti anak laki laki biasa. Ia langsung pergi ke restoran untuk membeli banyak makanan. Lagi pula, untuk pergi ke sekte phoenix api membutuhkan waktu yang lama.

Ketika ia akan masuk, penjaga langsung menghadang Feng Ying. "Heh, kenapa kau kemari? Ini bukan tempat yang bisa kau masuki dengan mudah. Karna masuk ke sini, kau harus membayar mahal" ucapnya dengan sombong. Penjaga menatap Feng Ying dengan remeh.

Feng Ying menatap penjaga dengan polos, "Apa semahal itu?"

Penjaga tersenyum meledek, "Heh, tentu saja. Kau orang miskin tidak akan bisa masuk ke dalam. Sebaiknya sekarang kau pergi. Sebelum aku mengusirmu dengan paksa."

Feng Ying mengambil sesuatu dibalik bajunya. Iapun memberikan sekantung kain hitam kepada penjaga, "Apa ini cukup, paman?" ucapnya polos.

Penjaga itu membuka isi kantung hitam. Matanya melebar kala melihat banyaknya tumpukan koin emas.

(*1 koin emas\= 100 koin silver.

*100 koin silver\= 1 koin emas.)

Penjaga menelan ludahnya ketika melihat isi dalam kantung, iapun menatap Feng Ying, "Siapa bocah ini sebenarnya? Dia sangat kaya" batin penjaga.

Feng Ying melambaikan tangannya ke arah penjaga, "Paman ada apa? Apa aku sekarang boleh masuk? Kakiku pegal karna terus berdiri seperti ini."

Penjaga langsung tersadar dari lamunannya. Dia pun memperbolehkan Feng Ying masuk ke dalam restoran. Tak lupa senyuman ramah kini ia perlihatkan pada bocah itu.

Feng Ying tersenyum polos. Iapun masuk ke dalam restoran. "Heh, dasar menyebalkan."

Di dalam restoran nampak cukup ramai. Pakaian yang mereka kenakan juga nampak terlihat mahal. Hanya Feng Ying yang terlihat berpakaian biasa.

Feng Ying kini sudah duduk disalah satu kursi. Ia tidak mempedulikan semua tatapan pengunjung yang diarahkan padanya. Bukan tatapan baik. Namun tatapan merendahkan.

"Siapa anak miskin itu? Kenapa dia dibiarkan masuk ke dalam restoran seperti ini?"

"Entahlah aku juga tidak tahu."

"Huh, dia terlihat biasa saja ketika kita membicarakannya. Apa dia tuli?"

"Sepertinya begitu. Lihat saja ekspresinya. Huh, dasar orang miskin."

Para pengunjung restoran mulai berbisik bisik membicarakan Feng Ying. Orang yang sedang dibicarakan tidak peduli akan hal itu. Ia hanya terus menatap keluar jendela. Hingga seorang pelayan datang dan menanyakan pesanan.

Feng Ying langsung saja memesan makanan termahal di restoran. Hal ini membuat pengunjung restoran tertawa.

"Hahaha, kalian tadi mendengarnya bukan? Dia bilang, dia ingin memesan makanan termahal di sini? Dengan apa di membayarnya? Haha."

"Bocah itu sombong sekali. Dia memesan makanan termahal, tapi ujung ujungnya tidak bisa membayar makanan nanti."

Pelayan yang pergi ke meja Feng Ying juga awalnya terkejut. Namun ia segera tersenyum, "Baik. Pesanan akan segera diantarkan."

"Eh, tunggu. Aku ingin memesan 50 porsi makanan yang sama seperti yang kupesan tadi. Tapi dibungkus" ucap Feng Ying sebelum pelayan pergi.

Pelayan berbalik dan mengangguk, "Baik. Pesanan akan segera siap," iapun langsung pergi.

Para pelanggan kembali mencemooh Feng Ying setelah mendengar bahwa anak itu ingin memesan 50 makanan yang sama. Namun karna terus tidak dipedulikan, mereka akhirnya berhenti menatap Feng Ying dan kembali pada makanan mereka masing masing.

"Kenapa banyak sekali orang menyebalkan hari ini? Jika saja aku tidak akan pergi ke sekte phoenix api, kalian tidak akan bernafas hari ini juga" batin Feng Ying. Iapun menghela nafas dan kembali menatap jendela.

Setelah cukup lama menunggu, akhirnya makanan yang ditunggu sudah tiba. Kini ada 50 bungkus makanan di atas meja Feng Ying. Lalu, ada satu porsi makanan di atas meja yang tidak dibungkus.

"Tuan muda, anda akan membawa semua makanan ini dengan cara apa?" ucap salah satu pelayan yang mengantarkan makanan pada Feng Ying.

Feng Ying mengulurkan tangan dan menunjukkan sebuah cincin di jarinya. "Dengan ini."

Pelanggan yang melihat itupun terkejut ketika tahu bahwa Feng Ying memiliki cincin ruang. Tidak banyak orang yang memiliki benda itu. Karna cincin ruang sulit dibuat.

Feng Ying langsung mengeluarkan sekantung koin emas cukup banyak. Menurutnya, itu cukup untuk membayar semua makanan yang ia pesan. "Ini uangnya. Bila lebih, kalian ambil saja."

Salah satu pelayan langsung mengambil kantung yang Feng Ying pegang. Ia melihat isinya dan mengangguk dengan tidak percaya, "Sepertinya lebih."

"Untuk kalian saja," Feng Ying langsung memasukkan semua makanan yang dibungkus ke dalam cincin ruang. Iapun mulai menyantap makanan yang tergeletak di atas meja. Tanpa mempedulikan tatapan terkejut semua pelanggan.

"Ah, te- terimakasih Tuan muda" ucap semua pelayan yang mengantar makanan pada meja Feng Ying dengan senang. Mereka pun langsung kembali melanjutkan tugas masing masing.

Para pelanggan langsung menatap Feng Ying serakah. Ada niatan buruk yng mereka pikirkan tentang Feng Ying. Tentu mereka ingin mengambil cincin ruang milik anak itu.

"Kenapa makan saja sangat sulit? Mereka terus saja memperhatikanku" batin Feng Ying.

Setelah selesai makan, Feng Ying keluar dari dalam restoran. Beberapa pelanggan restoran saling menatap dengan sengit. Mereka akan mengejar Feng Ying sebelum anak itu pergi jauh dan sebelum orang lain yang mengambil harta Feng Ying.

Segera, banyak pelanggan keluar secara bersamaan. Namun banyak juga pelanggan yang hanya diam saja dan nampak tidak tertarik akan cincin ruang Feng Ying.

Feng Ying yang merasa diikuti, langsung pergi menuju jalanan sempit dan berdiri diam di pojokan jalan sambil melipat tangan di dada dan bersandar pada dinding.

Tak lama, beberapa orang langsung mengepung dan menutup jalan keluar bagi Feng Ying.

"Hei bocah, serahkan cincin ruang milikmu padaku. Bila kau masih ingin hidup," salah satu orang di sana berkata dengan sombong.

"Jangan memberikan cincin ruang itu padanya. Tapi berikan padaku" ucap seorang wanita paruh baya. Ia menatap Feng Ying dengan intimidasi.

Feng Ying berdiri dengan ketakutan. Ia menatap semua orang di depannya dengan polos, "A- apa jika aku memberikan cincin ruang milikku, kalian akan melepaskanku dan membiarkanku hidup?"

"Tentu saja" ucap pria dewasa sambil tersenyum. "Heh, tentu saja tidak. Kau akan mati di sini" batinnya.

"Ja- jadi aku harus memberikannya pada siapa?" ucap Feng Ying dengan nada gugup.

"Berikan padaku, maka kau akan selamat."

"Jangan memberikan cincin ruang padanya. Berikan saja padaku. Setelahnya, aku akan membiarkanmu pergi dengan selamat."

Mereka mulai saling berdebat satu sama lainnya. Feng Ying yang menundukkan wajahnya saat ini menyeringai, "Heh.. Kalian akan membiarkanku hidup? Hahaha, kalau begitu aku yang tidak akan membiarkan kalian tetap hidup."

***

Beberapa saat kemudian, Feng Ying keluar dari jalanan sempit. Ia nampak baik baik saja dan ia hanya keluar seorang diri. Setelahnya, Feng Ying pergi begitu saja.

Beberapa waktu setelah kepergian Feng Ying, seseorang melewati jalanan sempit dimana Feng Ying keluar tadi. Tatapannya pun tak sengaja melihat sesuatu di dalam jalanan sempit. Ia langsung pergi ke sana.

Tubuhnya membeku melihat hal yang ada di hadapannya. Potongan tubuh dan darah yang berceceran dimana mana nampak terlihat. Ada beberapa mayat di sana dengan keadaan mengerikan. Bahkan membuat orang yang melihatnya ingin muntah. Isi perut semua mayat nampak keluar.

>> bersambung

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Tingkat kekuatan di dunia ini:

*Pemula\=1-9

*Qi condensation\=1-9

*Qi foundation\=1-9

*Master\=1-9

*Grandmaster\=1-9

*Prajurit\=1-9

*Jenderal\=1-9

*Kaisar\=1-9

*Bumi\=1-7

*Langit\=1-7

*Immortal

2 -Harimau

Di dalam hutan, nampak seorang anak laki laki yang memegang gumpalan daging. Darah masih terlihat pada gumpalan daging tersebut.

Di hadapan Feng Ying, ada 3 mayat. Mereka memiliki kondisi sama, yakni lubang pada bagian dada kiri mereka. Gumpalan daging yang Feng Ying pegang adalah jantung dari salah satu mayat.

"Huh, dasar lemah. Kalian mengatakan bahwa kalian adalah bandit terkuat di kota ini. Tapi nyatanya, kalian kalah begitu cepat. Membosankan," Feng Ying mendengus. Iapun langsung meletakkan jantung di tangannya ke atas tangan salah satu mayat bandit.

Awalnya Feng Ying pergi menuju sekte phoenix api melewati hutan ini. Namun ada orang bodoh yang meminta harta padanya dan mengancam akan membunuhnya. Namun yang terjadi, bukan Feng Ying yang berubah menjadi mayat. Melainkan para bandit yang menghadang jalan Feng Ying.

Feng Ying pun pergi begitu saja setelah membunuh para bandit. Ia berniat untuk mencari danau dan membersihkan tubuhnya. Setelah sampai, Feng Ying langsung menceburkan diri ke dalam danau.

Beberapa waktu setelah membersihkan diri dan mencuci pakaiannya, Feng Ying duduk di tepi danau. Pakaian yang sudah ia cuci ada di atas sebuah batu. Ia kini sudah memakai pakaian yang lebih bersih. Kaki Feng Ying terlentang ke arah danau. Sementara tubuhnya bertumpu pada kedua tangannya. Suasana tenang dan nyaman dapat Feng Ying rasakan saat ini. Hingga akhirnya seseorang mengacaukan ketenangan Feng Ying. Bukan seseorang, tepatnya seekor demonic beast berwujud harimau yang tiba tiba menerjang ke arah Feng Ying.

Demonic beast harimau memiliki bulu berwarna hitam bercampur biru tua. Ia memiliki ukuran setinggi 3 meter. Tingkat kekuatannya berada di tahap Qi condensation bintang 5.

Mendapat serangan tiba tiba tidak membuat Feng Ying kalah. Ia langsung mengulurkan tangan dan menepuk wajah harimau yang ingin memangsanya dan hal itu membuat harimau terdiam, "Hei, diamlah jangan menggangguku."

Harimau menggeram ketika wajahnya ditepuk oleh bocah yang merupakan mangsanya. Bahkan bocah itu tidak terlihat ketakutan ketika melihatnya, "Ggrrhh."

Harimau langsung mengayukan cakarnya untuk menepis tangan Feng Ying. Namun bocah itu sudah menghilang dari hadapannya. Harimau langsung mengubah posisi tubuh ke arah samping dan menatap ke sana. "Gggrhh."

"Sepertinya kau ingin bermain, baiklah aku temani sampai kau merasa senang," Feng Ying mengeluarkan sebilah belati dari dalam cincin ruang miliknya untuk menghadapi harimau di depan. "Baiklah, ayo maju!"

Seakan mengerti dengan ucapan Feng Ying, harimau langsung melompat ke arah Feng Ying dengan cakar yang terayun kuat kepada Feng Ying. Feng Ying menahan serangan dengan menggunakan belati miliknya. Iapun langsung menendang salah satu kaki depan harimau hingga membuat kaki harimau tertekuk.

Feng Ying langsung melompat tinggi dan kini sudah berada di atas punggung harimau. Iapun memasukkan kembali belati ke dalam cincin ruang. "Ayo jalan!"

Feng Ying menarik narik telinga harimau. Hingga membuat harimau geram, "Ggrrhh."

Harimau langsung melompat lompat untuk melemparkan Feng Ying dari atas punggunya. Bukannya lepas, Feng Ying terlihat semakin senang, bahkan tertawa, "Haha sepertinya kau adalah harimau jadi jadian. Buktinya, kau melompat lompat seperti katak, haha."

Harimau semakin geram. Iapun langsung menabrakkan tubuhnya ke pohon dan ingin membuat Feng Ying lepas darinya. Feng Ying semakin kuat menarik telinga harimau, seakan itu adalah tali kekang kuda.

"Ggrraoo!", harimau mengaum keras karna merasakan sakit di telinganya. Bocah manusia yang menaikinya seakan sedang menaiki kuda. Padahal dia adalah harimau dan bukan kuda.

Harimau berhenti menabrakkan dirinya ke pohon. Karna semakin dia berusaha melepaskan Feng Ying, maka telinganya semakin sakit ditarik tarik. Harimau kini mencoba cara lain. Ia langsung berdiri tegak.

"Heh, kau sudah menyerah?" ucap Feng Ying dengan nada mengejek.

Namun ternyata hal yang tidak Feng Ying duga terjadi. Harimau itu langsung berguling guling di tanah. Terkadang Feng Ying yang tertindih. Namun terkadang harimau yang ditindih oleh Feng Ying.

Kepala Feng Ying kini terasa pusing karna terus berguling guling di tanah. Apalagi dengan seekor harimau. "Hei, hentikan huamp, "Feng Ying menahan muntahnya. Ia benar benar ingin lepas dari harimau sekarang.

Harimau kini merasa bahwa cengkraman tangan bocah yang ada di punggungnya melemah. Iapun mengaum bahagia. Hanya butuh beberapa waktu lagi agar bocah itu melepaskannya, "Ggrraoo."

Ketika sedang berguling guling, tak sengaja harimau mengenai batu yang nampak seperti sebagian lingkaran melengkung. Harimau pun terlempar. Begitu juga Feng Ying yang baru saja melepaskan cengkraman tangannya dari telinga harimau.

Melihat bahwa dirinya di udara dan di bawahnya ada air danau, membuat harimau ketakutan. Ia jelas tidak suka air. Ia menggerakkan kakinya dan seakan digunakan seperti sayap. Namun naas, dirinya langsung tercebur setelah beberapa detik di udara. "Ggrraoo."

Feng Ying juga ikut tercebut masuk ke dalam danau. Beberapa saat Feng Ying tidak terlihat di permukaan danau. Namun sedetik kemudian, kepalanya terlihat. "Uh, kepalaku sangat pusing. Dimana harimau itu?" gumam Feng Ying. Iapun melirik ke sekeliling dan mendapati harimau yang tidak jauh darinya sedang kesulitan berenang.

Dengan segera, Feng Ying berenang ke arah harimau. Iapun langsung membawa harimau menuju tepi danau dengan tubuh kecilnya itu. Walaupun tubuhnya tidak sebanding dengan harimau yang berukuran 3 meter, namun nyatanya hal itu bukan masalah besar bagi Feng Ying.

Setelah sampai di tepi danau, Feng Ying meletakkan harimau yang dibawanya ke permukaan tanah. Harimau nampak menggelengkan kepala dan menggerak gerakan tubuhnya untuk mengeringkan tubuh dari air.

"Fiuh, untung saja aku tepat waktu tadi" ucap Feng Ying sambil mengusap wajahnya yang terdapat banyak air.

Harimau yang sudah mengeringkan tubuhnya langsung menatap Feng Ying. "Grraoo," ia seakan berterimakasih.

Feng Ying mengusap kepala harimau dan harimau juga tak masalah akan hal itu. Bahkan ia juga mengusapkan kepalanya pada tangan Feng Ying. Ia tak menyangka ternyata bocah ini akan menolongnya.

Hingga kejadian tak terduga terjadi. Tubuh harimau terjatuh ke tanah. Sementara kepalanya ada di tangan kiri Feng Ying. Lalu tangan kanannya memegang sebuah belati yang terlumuri darah.

Feng Ying mendengus sambil menatap kepala harimau yang ada di tangannya. "Sepertinya kau salah paham dengan apa yang kulakukan. Aku memang berniat menolongmu. Tapi bukan berarti aku tidak akan membunuhmu."

Feng Ying langsung menyimpan kepala harimau di atas permukaan tanah. Feng Ying menolong harimau karna ingin menjadikan harimau itu santapannya hari ini. Namun harimau menyalah artikan tindakan bocah berusia 12 tahun ini.

Feng Ying pergi mencari kayu bakar karna hari akan malam. Ia saat ini ingin membakar daging harimau yang baru saja didapat.

Saat hari sudah malam, Feng Ying duduk di depan api unggun. Ia sedang membakar daging harimau yang sudah ia bersihkan tadi. "Sayang sekali bila aku melepaskannya tadi. Dia datang tepat waktu. Karna aku ingin memakan daging harimau saat ini" gumam Feng Ying. Ia tersenyum senang.

Feng Ying mengeluarkan sesuatu dari dalam cincin ruang miliknya. Iapun langsung menumpahkan cairan kuning yang agak kental pada daging yang masih dibakar. Ternyata itu adalah madu.

Setelah selesai, Feng Ying kembali memasukkan madu ke dalam cincin ruang. Aroma yang sedap langsung tercium setelah Feng Ying menumpahkan madu di atas daging bakar. Bahkan Feng Ying sulit menahan godaan makanan dengan bau sedap ini.

Feng Ying tidak memikirkan tempat sekitarnya. Dengan aroma seperti ini akan mengundang banyak demonic beast berdatangan. Terlebih, demonic beast berwujud serigala maupun harimau yang menyukai daging, hal itu tidak Feng Ying pikirkan sama sekali.

Setelah selesai dan daging sudah matang, Feng Ying langsung mencicipinya. Rasa yang sulit dilupakan mulut mulai terasa. "Rasanya enak sekali," saking enaknya, Feng Ying seperti berada di dunianya sendiri. Ia tidak menyadari banyak pasang mata mengintai dirinya.

"Grrhh"

"Ggrhh"

Serigala, harimau dan singa mulai berdatangan. Mereka muncul di arah belakang, sisi kiri dan kanan Feng Ying. Sementara di depan Feng Ying danau. Jadi tidak muncul demonic beast serigala maupun harimau.

Ketika telinganya mendengar suara geraman geraman demonic beast, Feng Ying tahu bila saat ini banyak demonic beast berada di dekatnya.

Feng Ying menghabiskan daging bakar dengan cepat. Iapun langsung berbalik ke belakang ketika daging sudah dimakannya. Tentu masih ada daging yang tersisa.

Feng Ying dapat melihat ada sekitar 8 serigala. Lalu, 7 harimau dan 5 singa. Ia menatap mereka dengan datar, "Sepertinya kalian ingin menjadi daging panggang selanjutnya. Akan kukabulkan," di tangan Feng Ying kini sudah ada belati yang diambilnya dari cincin ruang.

Seperti mengerti ucapan Feng Ying, semua demonic beast menggeram marah. Mereka pun langsung menyerang Feng Ying.

>> Bersambung

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Tingkat kekuatan di dunia ini:

*Pemula\=1-9

*Qi condensation\=1-9

*Qi foundation\=1-9

*Master\=1-9

*Grandmaster\=1-9

*Prajurit\=1-9

*Jenderal\=1-9

*Kaisar\=1-9

*Bumi\=1-7

*Langit\=1-7

*Immortal

3 -Menerobos Antrian

Setelah satu minggu melakukan perjalanan menuju sekte phoenix api, akhirnya Feng Ying sudah sampai di kota Mawar api. Kota Mawar api merupakan kota terdekat untuk menuju sekte phoenix api. Hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja untuk sampai di sekte phoenix api dari kota ini.

Karna pendaftaran peserta akan dimulai tiga hari lagi, Feng Ying memutuskan tinggal di kota Mawar api. Ia menyewa sebuah penginapan untuk dirinya beristirahat.

Setelah menyewa penginapan, Feng Ying tidak diam di penginapan saja. Namun ia pergi untuk berkeliling kota. Hari kini sudah malam. Namun kota masih saja ramai dengan orang orang berlalu lalang.

Beberapa kali Feng Ying melihat orang orang dengan pakaian seragam. Ada yang berpakaian hijau dengan corak daun bambu, ada juga yang berpakaian biru dengan corak gelombang dan banyak lagi.

"Sepertinya mereka dari sekte sekte aliran putih dan netral yang ada di kekaisaran Liu ini" gumam Feng Ying. Iapun memilih untuk tak mempedulikan sekitar.

Ia pergi menuju lapak dagangan seseorang. Feng Ying langsung membeli beberapa makanan. Walaupun ia tahu, makanan yang ia beli di restoran saat itu masih ada. Namun Feng Ying tetap saja membeli makanan.

Setelah mendapatkannya, Feng Ying membayarnya dan langsung pergi dari sana. Ketika sedang berjalan dan fokus dengan makanannya, Feng Ying menabrak seseorang. Bahkan makanan yang ia pegang kini mengotori punggung orang yang ditabraknya.

Orang yang ditabrak pun langsung berbalik dan melihat seorang bocah laki laki yang membawa makanan. Teman yang sedang ia ajak bicara melihat noda pada pakaian dirinya, langsung berkata, "Yu pakaianmu kotor."

Orang yang ditabrak Feng Ying adalah seorang pemuda berusia sekitar 18 tahun. Ia memakai seragam sebuah sekte berwarna hijau dengan corak daun bambu. Namanya Hao Yu.

Mendengar ucapan temannya, Hao Yu memandang Feng Ying dengan kesal. "Apa yang kau lakukan dengan seragamku, Hah?!"

"Memangnya apa yang kulakukan?" ucap Feng Ying yang seakan tak mengetahui apapun.

"Cih, kau sudah mengotori pakaianku dengan makananmu itu," Hao Yu langsung menampar tangan Feng Ying yang sedang memegang makanan. Makanan yang Feng Ying pegang seketika terlempar dan terjatuh ke tanah. Feng Ying menatap ke arah dimana makanan miliknya jatuh.

"Cih, awas saja bila kau menunjukkan wajahmu di hadapanku lagi, maka aku takkan segan segan membunuhmu. Ayo pergi teman teman," Hao Yu dan teman temannya langsung pergi meninggalkan Feng Ying.

Feng Ying pun menatap punggung Hao Yu dan teman teman pemuda itu. "Hmph! Hanya karna pakaian kotor saja sudah marah dan langsung membuang makanan milikku. Mereka itu berasal dari aliran putih dan netral atau aliran hitam?" batin Feng Ying sambil mendengus. Iapun langsung pergi dari sana. Ia berniat akan kembali ke penginapan saja.

Kota Mawar api lebih ramai dari hari hari biasanya. Itu dikarenakan turnamen yang akan diadakan di sekte phoenix api. Banyak para murid juga tetua sekte aliran putih dan netral berdatangan. Penginapan penginapan yang ada di kota Mawar api sudah penuh akibat banyaknya pengunjung yang datang.

Tiga hari berlalu dengan sangat cepat. Feng Ying kini pergi menuju sekte phoenix api untuk mendaftar turnamen. Ia tidak tertarik dengan menjadi murid sekte terkuat aliran netral itu. Tapi yang membuatnya tertarik hanyalah tantangan dari ujian yang akan dihadapi peserta turnamen yang dikatakan akan sulit.

Feng Ying ingin bersenang senang dengan mengikuti tantangan turnamen yang ada. Itulah tujuannya datang ke sekte phoenix api dan mendaftar menjadi peserta.

Setelah berjam jam diperjalanan, Feng Ying telah sampai di depan gerbang sekte yang nampak sangat besar. Di atas wilayah sekte phoenix api nampak seperti pelindung transparan.

Di bagian gerbang besar sekte terlihat gambar setengah tubuh phoenix di setiap bagian pintu. Jadi ketika pintu tertutup, maka tubuh phoenix akan nampak utuh.

Feng Ying melihat banyak atrian di depannya. Padahal ia tadi berangkat cukup pagi. Namun tetap saja, ia mendapatkan giliran yang lama juga jauh. "Panjang sekali atriannya" gumam Feng Ying.

Feng Ying yang tidak suka menunggu lama langsung berlari melewati semua antrian. Iapun langsung mendapat tatapan dari banyak orang mengantri.

"Hei, apa yang kau lakukan?! Bila ingin mendaftar, kau harus mengantri."

"Kau curang! Jangan menyela antrian!"

Teriak orang orang. Mereka menjadi marah ketika melihat Feng Ying menerobos antrian begitu saja dan tidak mau menunggu. Anak itu bahkan mengabaikan ucapan mereka.

Di bagian paling depan, satu orang yang mendaftar menjadi peserta langsung pergi setelah mendapatkan sebuah token peserta. Setelah kepergiannya, orang yang mengantri di belakang orang tersebut berniat maju. Namun sebelum ia bisa melakukannya, seseorang langsung mencuri tempat. Ya, ia adalah Feng Ying yang menerobos antrian.

Dirinya terkejut dengan kedatangan orang yang mencuri tempatnya. Namun ia segera berkata dengan marah sekaligus heran, "Kenapa kau menerobos antrian? Sekarang adalah giliranku!"

Feng Ying menatap orang tersebut. Iapun berkata, "Karna aku tidak suka menunggu lama dan tadi aku sudah puluhan menit menunggu antrian. Namun tidak juga giliranku. Jadi akupun menerobos antrian.

Tindakanku tidak salah bukan? Lagi pula, penjaga yang ada di dekat gerbang tadi mengatakan agar kami merasa nyaman di sini. Sementara saat mengantri, aku tidak nyaman. Jadi aku pindah kemari" ucapnya dengan santai dan tanpa rasa bersalah.

Seorang penjaga yang menyusul Feng Ying tadi langsung terdiam mendengar ucapan bocah itu. Ia juga bahkan tidak langsung menangkap Feng Ying. Ia berdiri diam. Memang benar, tadi ia mengatakan hal seperti itu pada semua orang. Namun tak disangka, ucapannya akan dijadikan sebuah alasan kekacauan yang diperbuat bocah berumur 12 tahun.

Dua orang murid wanita yang berada di bagian tugas pendaftaran peserta turnamen langsung tertawa mendengar ucapan Feng Ying. Tidak pernah ada seseorang yang berani membuat kekacauan di sekte phoenix api. Bahkan bila itu hanya sekedar mengantri. Namun kini bocah 12 tahun berani melakukannya bahkan dengan alasan yang cukup lucu dan masuk akal bagi mereka.

Orang yang diambil tempatnya oleh Feng Ying nampak terdiam mendengar penjelasan Feng Ying.

Salah satu murid sekte phoenix api yang bertugas dibagian pendaftaran langsung berkata dengan nada lembut, "Walaupun alasanmu masuk akal, namun kau jangan menerobos antian seperti tadi. Orang lain akan marah padamu. Bila kau berada di posisi mereka, kamu juga pasti akan merasakan hal yang sama."

Feng Ying memegang dagunya, "Ada benarnya. Tapi aku sudah ada di sini. Tidak mungkin aku kembali ke barisanku. Lagi pula, aku juga lupa di mana aku berbaris sebelumnya."

Salah satu murid wanita langsung menatap temannya yang bertugas menjadi penjaga. "Kau kembali saja ke bagian tugasmu. Biar kami yang menangani ini."

Penjaga mengangguk dengan ekspresi rumit. Iapun langsung pergi berlalu begitu saja.

Salah satu murid wanita langsung berkata kepada Feng Ying, "Yah.. Apa boleh buat. Kau pintar sekali mencari alasan. Jadi kami akan mendaftarkan namamu terlebih dahulu," iapun menatap orang yang disela Feng Ying, "Kau tidak keberatan?"

Pemuda yang disela oleh Feng Ying hanya bisa mengangguk pasrah. Dia tidak bisa melakukan protes dan membuat sebuah keributan nantinya. Jadi lebih baik ia mengalah saja. Lagi pula, ia hanya disela oleh satu orang.

Feng Ying berdiri di depan meja pendaftaran.

"Siapa namamu? Umur? Kau berasal dari sekte mana? Lalu alasanmu mengikuti turnamen?" ucap salah satu murid wanita. Sebenarnya tidak perlu memberikan alasan mengapa seseorang ingin mengikti turnamen ini. Namun ia hanya ingin tahu saja, apakah bocah di depannya memiliki tujuan yang sama seperti peserta lain.

"Namaku Feng Ying. Umurku 12 tahun. Aku tidak berasal dari sekte manapun di sini. Alasanku mengikuti turnamen karna aku ingin mengetahui seperti apa ujian yang akan dilalui untuk dapat menang" ucap Feng Ying sambil tersenyum.

Kedua murid wanita mengangkat sebelah alis mereka, "Hanya itu?" ucap mereka serempak.

Feng Ying mengangguk. "Hanya itu. Junior ini sudah menjawab semua pertanyaan senior. Jadi apa namaku sudah terdaftar?"

Kedua murid wanita saling memandang. Salah satu dari mereka pun langsung memberikan token peserta pada Feng Ying. Di sana tertulis nama 'Feng Ying' dan umur dirinya. "Turnamen akan dimulai besok. Sekarang hanya pendaftaran saja. Jadi jangan terlambat datang kemari besok."

Feng Ying mengangguk setelah mendapatkan token peserta. "Baiklah, terimakasih senior. Selamat tinggal, "Feng Ying langsung pergi begitu saja.

Kedua murid wanita saling memandang, menghela nafas dan lalu tersenyum. Mereka pun kembali melanjutkan tugas yang sempat tertunda.

Di perjalanan untuk kembali, Feng Ying mendapat tatapan menusuk dari orang orang yang ia sela. Namun Feng Ying sekali lagi tak mempedulikan tatapan mereka dan terus berjalan pergi.

Ketika Feng Ying melewati penjaga, ia langsung melambaikan tangan, "Selamat tinggal senior penjaga" ucapnya sambil tersenyum.

Penjaga itu menatap Feng Ying dan langsung tersenyum kecut. Iapun hanya melambaikan tangan.

***

Keesokan harinya, sekte phoenix api kembali ramai oleh para peserta yang ikut turnamen dan para tetua yang mengantar murid murid dari sekte mereka.

Feng Ying juga sudah sampai di sekte phoenix api. Ia melihat ke arah penjaga kemarin yang tugasnya masih tetap sama. "Hai senior."

Penjaga itu tersenyum, "Sebaiknya kau segera masuk ke dalam. Agar kau tidak terlambat dan semoga kau bisa menjadi murid sekte ini."

Feng Ying, "Aku tidak peduli tentang itu. Aku hanya ingin mengikuti ujian penerimaan murid saja. Sampai jumpa, lain kali anda harus berhati hati dalam berucap senior. Bila tidak, kau akan dalam masalah," Feng Ying langsung masuk ke dalam sekte melalui gerbang yang terbuka.

Penjaga itu menghela nafas, "Dia teliti sekali dalam pendengaran. Aku jadi mendapat hukuman kemarin. Karna diriku, pendaftaran peserta turnamen agak terhambat. Huft, semoga aku tidak bertemu dengannya lagi" gumam penjaga.

>> Bersambung

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Tingkat kekuatan di dunia ini:

*Pemula\=1-9

*Qi condensation\=1-9

*Qi foundation\=1-9

*Master\=1-9

*Grandmaster\=1-9

*Prajurit\=1-9

*Jenderal\=1-9

*Kaisar\=1-9

*Bumi\=1-7

*Langit\=1-7

*Immortal

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!