NovelToon NovelToon

Cinta Nayna

PROLOG

NAYNA ANASTASYA

Seorang gadis berusia 16 Tahun yang memiliki kesederhanaan,dia orang yang ceria,mudah bergaul dengan siapa saja,namun semua berubah saat kematian ke dua orang tua nya,Nayna lebih memilih banyak diam, tidak seperti Nayna yang sebelumnya terlihat selalu ceria.

ARGA PRAYOGA HENDRAWAN

Lelaki yang selama hidup nya sudah hampir menginjak umur 20 tahun selalu dipenuhi dengan kasih sayang oleh ke dua orang tua nya. Dia anak tunggal dari pasangan Budiman Hendrawan dan Marsya Hendrawan. Hidup nya dikelilingi oleh banyak wanita , tapi semua itu tak membuat nya menjadi pribadi playboy

BUDIMAN HENDRAWAN

Ayah dari Arga ini seorang lelaki yg bijaksana dan selalu perhatian kepada anak dan isteri nya,dia selalu menjaga keutuhan keluarga kecil nya

MARSYA HENDRAWAN

Ibu dari Arga,seorang wanita yang berhati lembut,tidak pernah sekalipun terlihat marah kepada suami dan anak nya,tidak jarang dia selalu mengerjakan semua kebutuhan suami dan anak nya seorang diri,meski dia memiliki banyak orang yang digaji suami nya dirumah untuk menangani semua pekerjaan rumah

RENALDI WIRAYUDHA

Dia adalah Kaka kandung Nayna ,seorang lelaki pendiam namun memiliki ketegasan yang diwarisi nya dari ayah mereka. Umurnya tak jauh beda dari Arga. Renaldi sangat menyayangi adik nya,

---------------------------------------------------------------------------

"permisi.." sapa seorang perawat yang membuyarkan lamunan sepasang suami isteri yang tengah menunggu di depan UGD sebuah rumah sakit swasta di kota B.

"ya ada apa suster..?" jawab pa Hendrawan

"maaf dengan keluarga pasien Ibu Sulastri..?" kata perawat tersebut. Mereka terdiam sebentar tanpa mengeluarkan kata-kata,namun sesaat kemudian ,tepukan dari seorang menyadarkan ke dua pasang, suami isteri itu.

"pak Hendrawan,apa yang membuat anda sedang berada disini,siapa yang sedang sakit pa..?" kata seorang dokter yg baru melintas di depan UGD

"oh,dokter Rara..saya sedang mengantarkan seorang teman saya yang mengalami kecelakaan.." kata pa Hendrawan menjawab

"Begini pa Hendrawan, kebetulan saya yang menangani ibu Sulastri,tadi saat saya sedang di ruangan pasien lain,dokter Deni menelpon saya untuk mendiskusikan keadaan pasien sekarang,namun saya tidak bisa memastikan bagaimana sebenarnya keadaan pasien,saya permisi kedalam dulu untuk bisa memeriksa pasien lebih detail.."

Pa Hendrawan terlihat saling pandang bersama sang isteri,beliau tau betul kalau dokter Rara merupakan dokter bedah di rumah sakit tersebut,mereka mengenal dokter tersebut saat 2 tahun yang lalu menangani orang tua Pa Hendrawan

"Dokter saya mohon selamatkan pasien,bagaimanapun cara nya,saya akan membayar semua perawatan pasien" Pa Hendrawan terlihat berbicara dengan nada memohon kepada sang dokter.

"saya akan berusaha sebaik mungkin pak,saya akan menolong pasien saya ,bapak berdo'a saja,baiklah saya tinggal dulu"

Terlihat Bu Marsya menunduk terdiam dikursi,beliau teringat perkataan Bu Sulastri di dalam mobil saat perjalanan ke rumah sakit,beliau mengingat Bu Sulastri memohon kepada nya untuk menjaga anak bungsu nya yg masih bersekolah di SMA Harapan,beliau terlihat berfikir apa yang harus dia lakukan

Keluarga Hendrawan dan Bu Sulastri memang tidak memiliki suatu ikatan yang erat,mereka hanya sebatas mengenal dari salah satu teman . Keluarga Hendrawan biasa memesan makanan dari Bu Sulastri yang menawarkan jasa pembuat makanan.

Nayna gadis itu,yang sering kerumah keluarga Hendrawan mengantarkan makanan yang dipesan mereka dari ibunya.

Menjelaskan kepada Nayna

Setelah hampir 2 jam menunggu di kursi depan UGD, Hendrawan dan isteri nya melihat dokter Rara yang keluar dari UGD dengan wajah yang cukup sulit diartikan

Sesaat dokter hanya terdiam melihat sepasang suami isteri tersebut,sampai akhir nya dokter Rara mengajak Hendrawan untuk ikut keruangnya

"bisa pa Hendrawan ikut bersama saya sebentar ke ruangan saya" kata dokter Rara, Hendrawan mengangguk setuju dan menyuruh sang isteri untuk menunggu sebentar

Sesampai nya diruangan dokter ,dengan hati-hati dokter mengatakan bahwa keadaan Bu Sulastri dan suami nya sudah sangat kritis karena banyak nya darah keluar saat perjalanan ke rumah sakit,dokter mengatakan akibat benturan yang terlalu keras membuat beberapa pembuluh darah dibagian kepala pecah.

Dokter menyarankan untuk segera menghubungi keluarga korban secepat nya, Hendrawan hanya bisa mengangguk setuju dan segera menemui isteri nya untuk mencari putri Bu Sulastri yang mereka kenal

Tujuan utama Bu Marsya adalah rumah Bu Sulastri,sesampai disana Bu Marsya hanya menemukan pintu yang terkunci rapat,beruntung ada tetangga yang mengatakan kalau Nayna masih belum pulang dari sekolah nya.

Bu Marsya langsung pergi menuju sekolah Nayna yang letak nya tak jauh dari rumah Nayna. Sesampai di sekolah Bu Marsya langsung ke ruangan guru untuk menjelaskan maksud dan tujuan beliau,sesaat sampai akhir nya Nayna tiba diruangan tersebut

"Bu Marsya,ada apa anda menemui saya ?"

Beberapa pertanyaan muncul dalam benak gadis tersebut,beliau hanya tersenyum dan meminta Nayna ikut bersamanya ke suatu tempat dengan persetujuan dari guru nya.

Saat tiba di mobil, Bu Marsya mengajak bicara Nayna yang dari tadi bingung

"Nay,, sebenarnya itu,,,!!" kalimat itu menggantung saat deringan handphone Bu Marsya berdering, Bu Marsya langsung menjawab panggilan telepon dari sang suami

" iya pah ,ada apa..?? mamah sedang di jalan menuju rumah sakit "

"DEG....." Nayna tercengang mendengar penuturan Bu Marsya,berbagai pertanyaan makin menumpuk di pikiran nya.

"baik lah,mamah segera sampai.."

hanya itu yang terdengar saat panggilan telepon terputus.

Nayna memberanikan diri untuk bertanya apa yang sebenarnya terjadi hingga Bu Marsya menjemput nya ke sekolah " Bu , sebenarnya apa yang terjadi, kenapa Ibu sampai datang ke sekolah ku dan menjemput ku,dan sebenarnya kita mau kemana..??" Semua pertanyaan terlontar dari bibir Nayna.

"sebenarnya orang tua mu mengalami kecelakaan tadi pagi saat akan pergi kepasar, Ibu dan suami Ibu tak sengaja lewat di tempat kejadian,kami melihat Ibu mu sudah tidak sadar kan diri dan akan di bawa ke rumah sakit,jadi Ibu dan suami ibu ikut pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan orang tua mu.."

TES..TES...buliran air mata Nayna lolos begitu saja,tak ada kata yang terucap dari gadis itu,dia hanya diam .

"Nay,kamu tenang saja, Ibu sudah menyuruh seorang dokter terbaik di rumah sakit itu untuk menangani orang tua mu,kamu harus kuat Nay.." Bu Marsya langsung merengkuh tubuh mungil yang tanpa suara itu kedalam pelukan nya.

Beberapa saat hanya terdengar isakan dalam pelukan Bu Marsya,sampai akhir nya Nayna mengatakan kalau dia ingin menghubungi Kaka nya yang sekarang kuliah di kota J.

" Bu,aku ingin menghubungi Abang ku sekarang,dia harus tau.."

Bu Marsya mengangguk dan membiarkan Nayna menelpon seseorang yang disebut Kaka nya itu..!!

Terlambat

Nayna mengambil ponsel di dalam tas nya,dengan tangan gemetar dia mencari kontak seseorang di handphone nya.

Tut..Tut..panggilan pertama.kedua.hingga ke lima kali,belum membuahkan hasil,tapi Nayna tetap terus mencoba hingga pangggilan ke delapan,dia bernafas lega.

"Bang,cepat pulang,,ayah dan ibu sedang di rumah sakit,, Nay takut bang..Nay sendirian..hiks..hiks. !!"

Hanya itu yang terdengar dari percakapan Nayna dan sang kakak dari telepon. Bu Marsya hanya menatap dari samping melihat Nayna yang menunduk menutup wajah nya dengan ke dua tangan nya. Terlihat begitu rapuh nya gadis itu. Bu Marsya cukup mengenal seorang Nayna yang masih bersekolah kelas 1 SMA itu adalah sosok gadis yang begitu menyayangi Ibu nya. Nayna tidak malu membantu ibunya

mengantarkan makanan yang dipesan oleh orang.

Sesampainya di rumah sakit,Bu Marsya dan Nayna langsung turun dengan tergesa. Sesekali Bu Marsya melirik ke samping melihat bagaimana keadaan Nayna,namun yang terlihat Nayna hanya diam dan meremas ke dua tangan nya,rasa takut nya jelas tergambar pada wajah nya.

Tiba diujung sudut rumah sakit, terlihat pa Hendrawan yang mondar-mandir seperti kebingungan,terkejut melihat isteri dan gadis yang di yakini nya adalah anak dari Bu Sulastri. Dengan langkah nya,pa Hendrawan langsung memeluk sang isteri dan terlihat membisikan sesuatu yang membuat Bu Marsya seketika langsung terduduk.

Melihat perubahan Bu Marsya,Nayna lantas memberanikan diri untuk bertanya apa yang terjadi.

"Tuan, dimana ayah dan ibu ku sekarang, bagaimana keadaan mereka..?" Pa Hendrawan lantas menoleh gadis itu dan melepaskan tangan isteri nya,dia mendekati gadis itu seraya menggenggam tangan gadis kecil,terlihat ragu namun akhir nya Pa Hendrawan berkata

"maaf nak, Ayah mu tidak tertolong,ayah mu sudah meninggal dan sedang dibersihkan di ruangan itu..!!

Bukkk.. Nayna jatuh seketika dengan tangis yang tertahan,Pa Hendrawan berjongkok dan meraih tubuh kecil itu masuk dalam pelukannya,mengusap punggung itu mencoba memberikan kekuatan pada Nayna.

"Nak,menangis lah..jangan menahan nya,kau harus kuat ,masih ada ibu mu yang harus mendapatkan dukungan dari mu.!!" kata Pa Hendrawan sambil mengusap kepala Nayna yang hanya diam tanpa mengeluarkan suara.

" aku ingin melihat ayah, dimana ayah sekarang..?" Kata itu keluar dari Nayna yang sedari tadi hanya diam beberapa saat. Terlihat Pa Hendrawan mengangguk dan berdiri menuntun Nayna ke suatu ruangan yang tertutup. Nayna seketika berhenti sejenak,Pa Hendrawan menoleh dan berkata

"jika kau tidak sanggup melihat nya,lebih baik kita menunggu disini saja sampai para perawat selesai mengurus ayah mu.!"

Nayna menggeleng dan melanjutkan langkahnya membuka pintu yang tertutup itu,terlihat beberapa perawat laki-laki sedang melepas berbagai alat yang terpasang di tubuh ayah nya. Hancur,ya itu lah kata yang mewakili hati nya,betapa tidak saat melihat sosok yang selama 16 tahun ini menemani nya,mengajari nya dan di panggil nya ayah sudah terbujur kaku dengan mata tertutup.

Nayna mendekat dengan gemetar berusaha mengusap tangan sang ayah

"Aa..yaahhh,,apa yang terjadi,bukan kah kau sudah berjanji pada Nay di akhir pekan akan membawa ku ke taman bersama Abang juga..,kenapa ayah tidak menepati janji ayah.." hiks..hiks..

Terdengar tangisan Nayna yang sejak tadi tertahan,dengan tubuh yang gemetar tubuh Nayna merosot kebawah,dengan sigap Pa Hendrawan menangkap tubuh itu sebelum sampai kelantai,dia membopong tubuh itu dengan sesekali meneriaki perawat untuk meminta bantuan mereka.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!