NovelToon NovelToon

Mengejar Cinta Kimmy

Prolog

"Bagaimana kalau gue suka sama elu Kim?" Tanya Athar, saat dirinya dan Kimmy sedang menikmati semangkuk bakso saat pulang sekolah.

"Elu? Suka sama gue? Sakit lu ya Thar?" Ucap Kimmy sambil menyentuh dahi Athar yang duduk di depan nya.

Athar tersenyum dan menatap Kimmy dengan lekat.

"Menurut lu, gue bercanda gitu?" Tanya Athar.

Kimmy terdiam dan menatap Athar dengan tak percaya.

"Lu serius?"

Mereka pun saling bertatapan, tubuh Kimmy gemetar, ia tidak menyangka bila sahabat dan juga saudara dari pihak Papa nya itu menyukai dirinya.

"Emang lu gak sadar gitu, kalau gue suka sama elu?" Tanya Athar sambil meraih es kelapa di samping mangkuk baksonya.

Kimmy tertunduk gelisah, ia tidak menyangka Athar mengungkapkan perasaan kepada dirinya.

"Athar.... gue..."

"Tapi bohong...!" Ucap Athar sambil tertawa terpingkal pingkal, hingga terbatuk-batuk.

Kimmy mengerutkan dagunya sambil menatap Athar dengan tatapan yang tajam.

"Gak lucu tau gak lu..!" Bentak Kimmy.

"Lah, kok marah?" Tanya Athar dengan wajah yang menahan tawanya.

"Gue kira beneran ! Gue sudah deg degan aja," Ucap Kimmy yang kembali menyendokkan baksonya.

"Memangnya kalau beneran, lu mau terima gue gitu?" Tanya Athar dengan wajah yang serius.

Kimmy terdiam dan menatap Athar masih dengan tatapan kesalnya.

"Menurut lu?" Tanya Kimmy sambil kembali melahap baksonya.

Athar tersenyum dan menundukkan kepalanya, lalu ia kembali menatap Kimmy dengan seksama.

"Mana gue tau," Ucap Athar sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ya enggak lah gila..! Gue sama elu saudara, terus juga lahir di tanggal yang sama, kecilnya sering bersama, lu kira gue gak bosan liat muka lu itu?"

Athar tersenyum kecil. Lalu, ia mengalihkan pandangannya ke seberang warung bakso itu.

"Jadi lu muak liat muka gue ya?" Tanya Athar.

"Lu pikir aja sendiri," Ucap Kimmy sambil tersenyum geli.

"Ok deh,"

Athar beranjak dari duduk nya dan meraih tas miliknya yang berada di samping bangku nya.

"Lu mau kemana?" Tanya Kimmy dengan wajah yang bingung.

"Lu kan muak liat muka gue, jadi buat apa gue masih di depan elu," Ucap Athar sambil menyandang tas nya.

"Eh, bercanda kali. Baper amat sih lu Thar..!" Ucap Kimmy sambil menarik tangan Athar.

Athar kembali duduk didepan Kimmy. Ia terus menatap gadis yang sudah sejak kecil ia cintai itu.

Kimmy, adalah anak dari keponakan Bundanya Athar yang bernama Bobby. Bobby menikahi sahabat Bundanya Athar yang jauh lebih tua dari Bobby, yang bernama Nia. Karena, cinta memang tidak mengenal logika, pernikahan Bobby dan Nia langgeng sampai di karuniai sepasang anak, salah satunya adalah Kimmy.

Karena bersahabat, Bunda Athar yang bernama Farah dan juga Mama nya Kimmy, tetap berhubungan baik hingga detik ini. Walaupun status Mama nya Kimmy berganti menjadi istri dari keponakan Farah. Maka, Kimmy bisa disebut juga sebagai keponakan Athar, walaupun mereka berdua seumuran dan memiliki tanggal lahir yang sama.

..

Athar melempar tas nya di atas ranjang di kamarnya. Ia pun beranjak mencuci wajahnya yang terasa lengket dikamar mandi. Lalu, ia meraih handuk wajah yang tergantung di samping wastafel. Lalu, ia menatap wajahnya di pantulan cermin. Ia terdiam dan memperhatikan wajahnya yang tampan.

"Sebenarnya gue gak bercanda mengatakan cinta sama elu Kim, tapi gue tahu, lu bakalan menolak cinta gue." Gumam Athar sambil mengusap cermin yang sedikit berdebu itu.

Athar menaruh handuk wajah yang baru saja ia pakai kedalam keranjang baju kotor yang ada di depan pintu kamar mandi, lalu ia mengganti pakaian sekolahnya dengan kaos dan celana pendek yang biasa ia pakai saat berada di rumah.

Tok..! Tok..! Tok..!

Terdengar ketukan dari luar pintu kamarnya, Athar pun beranjak ke arah pintunya dan membuka pintu kamar itu.

"Eh, Bunda," Ucap Athar sambil tersenyum saat melihat Bundanya yang berdiri di depan pintu kamarnya.

"Kamu sudah pulang, kok tidak menemui Bunda dulu sih?" Tanya Bunda Farah sambil mengerutkan dagunya.

Athar tersenyum dan memeluk Bundanya.

"Maaf ya Bun, tadi aku gak lihat ada Bunda. Jadi, langsung ke kamar deh. Ini baru saja mau ke bawah untuk menemui Bunda," Ucap Athar sambil melepaskan pelukannya dari tubuh Bundanya yang masih terlihat cantik walaupun sudah paruh baya.

Bunda Farah menghela nafasnya dan menyentuh pipi anak laki-laki satu-satunya itu.

Athar adalah anak kedua Bunda Farah dari suami pertamanya. Masa lalu Bunda Farah lumayan kelam, Bunda Farah memiliki anak tanpa menikah sebelumnya. Anak itu adalah kakak perempuan Athar yang bernama Queen.

Setelah memiliki Queen selama enam tahun lamanya, akhirnya Farah menemui seorang lelaki yang mau menikahi dirinya yang sudah memiliki anak dari mantan kekasih Bunda Farah.

Lelaki itu adalah Fajar, yaitu Ayah dari Athar. Sayangnya, pernikahan Bunda Farah dan Ayah Fajar, hanya sebentar saja. Setelah Bunda Farah mengandung Athar, Ayah Fajar berubah kepada Bunda Farah, karena beberapa cerita tentang masa lalu yang kelam dari beberapa orang teman-teman nya yang juga mengenal Bunda Farah.

Awalnya Ayah Fajar menerima Bunda Farah dan Queen dengan ikhlas. Tetapi, lama-lama ia pun terpengaruh dengan ledekan dan cerita-cerita teman-temannya. Akhirnya Ayah Fajar malu memiliki istri seperti Bunda Farah yang memiliki anak diluar nikah dan masa lalu yang cukup mencoreng nama baik istrinya itu. Ayah Fajar pun berubah sikap hingga melakukan kesalahan dengan pengasuh yang bekerja di rumah mereka. Akhirnya perceraian pun tidak bisa di hindari. Saat itu, usia Athar masih balita.

Setelah bercerai, Bunda Farah bertemu dengan Andra, seorang lelaki yang menyukai dirinya apa adanya. Lelaki itulah yang kini menjadi Ayah bagi Athar. Lelaki, tulus itu sangat menyayangi Athar dan Queen yang bukan anak kandungnya.

Bunda Farah dan Ayah Andra, suami kedua Bunda Farah, tidak memiliki anak. Karena Ayah Andra tidak bisa memiliki anak, karena mengalami kemandulan. Hadirnya Bunda Farah dan anak-anak nya adalah sebuah anugerah bagi Ayah Andra. Pernikahan itu pun sangat harmonis hingga detik ini.

"Ayo, kita makan siang dulu," Ucap Bunda Farah sambil menggandeng tangan Athar.

"Iya Bunda," Ucap Athar sambil berjalan mengikuti Bunda Farah ke ruang makan.

Di ruang makan, sudah berkumpul semua anggota keluarga mereka, Ayah Andra dan Kakak Queen. Athar dan Bunda Farah pun bergabung dengan mereka. Seperti biasa, mereka membahas segala yang mereka alami atau yang mereka lihat selama berada di luar rumah. Ayah Andra dan Bunda Farah begitu antusias mendengarkan cerita-cerita dari anak-anak mereka. Hingga terkadang mereka tertawa bersama saat ada cerita lucu yang dialami oleh anak-anak mereka.

Athar tetap bahagia, walaupun Ayah kandungnya bukanlah Ayah Andra. Walaupun ia memiliki kakak yang bukan satu Ayah dengan dirinya. Karena cinta, bisa dari siapa saja, yang penting ketulusannya dapat dirasakan dengan nyata.

01# Kimmy

"Niaaaa...!" Teriak salah satu tetangga yang tinggal tak jauh dari rumah Kimmy.

Dengan tergesa-gesa, Mama Nia keluar dengan wajah yang terlihat bingung.

"Ada apa Mpok?" Tanya Nia kepada tetangganya itu.

"Nih, anak gue tangan nya patah gara-gara anak lu si Kimmy !" Ucap Mpok Leha.

"Astaghfirullah !" Pekik Mama Nia saat melihat tangan anak Mpok Leha yang membengkak.

"Yakin Mpok, itu Kimmy yang matahin tangan si Bagus?"

"Lu kaga percaya? Panggil anak lu keluar !" Teriak Mpok Leha yang terlihat sangat emosi.

"Kimmy belum pulang Mpok," Ucap Mama Nia.

"Gue kaga mau tahu ! Lu obatin nih anak gue !"

"Kan belum tahu Mpok itu kerjaan si Kimmy atau bukan," Ucap Mama Nia sambil mengerutkan keningnya.

"Gue kaga mau tahu Nia ! Anak lu bangir nya naudzubilah emang ! Didik anak lu ! Masa maen matah-matahin tangan anak orang aje, di kira ini tangan ranting pohon ape?"

"Lah emang, eh...." Mama Nia langsung menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

"Emak sama anak, sama aje lu ! Gue bawa ke Dokter dulu anak gue ! Pokoknya biaya berobat nye bakal gue tagih ama elu !" Ucap Mpok Leha sambil berlalu meninggalkan pekarangan rumah Mama Nia.

Mama Nia menggelengkan kepalanya dan menghela napas dengan berat.

"Kimmy.... Kimmy... benar-benar dah kelakuan bocah !" Ucap Mama Nia sambil berjalan masuk kedalam rumah. Lalu, Mama Nia duduk di sofa sambil meraih ponselnya yang berada di atas meja. Ia pun langsung menghubungi Papa Bobby untuk membicarakan kelakuan Kimmy yang sangat meresahkan.

Kimmy, gadis yang tomboy. Bukan hanya sekali dua kali ia mematahkan tangan teman nya dan rata-rata korban nya adalah anak laki-laki.

"Sumpah Ma, Kimmy tuh gak sengaja patahin tangan si Rafa," Ucap Kimmy saat ia mematahkan tangan Rafa, teman sekelasnya.

"Lah, terus masalah nya apa? kenapa bisa patah Kim?" Tanya Nia sambil menahan emosinya.

"Rafa tuh dorong Kimmy duluan, jadi Kimmy dorong balik, eh dia jatuh dan tangan nya patah deh," Ucap Kimmy.

Mama Nia dan Papa Bobby hanya bisa saling bertatapan.

"Kan, bukan salah Kimmy dong? Siapa suruh punya tangan kayak kerupuk, jatoh, eh patah," Ucap Kimmy sambil beranjak dari duduknya.

Mama Nia dan Papa Bobby hanya bisa menghela napas dengan berat.

Dan, hari ini pun terulang kembali. Kimmy kembali mematahkan tangan teman nya, sialnya kini adalah tetangga mereka.

"Halo, Bee.. ini si Kimmy bikin ulah lagi. Anak nya Mpok Leha, si Bagas di patahin tangan nya," Ucap Mama Nia sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Hah..! terus bagaimana keadaan si Bagas?" Tanya Papa Bobby.

"Itu lagi dibawa orang tuanya ke Dokter. Aku lagi nunggu Kimmy pulang, itu bocah gak pulang-pulang, padahal pamit mau main kelapangan sebentar saja," Ucap Mama Nia.

"Ya sudah, aku segera pulang," Ucap Papa Bobby.

...

Kimmy yang baru kelas enam SD, menundukkan wajahnya saat Papa Bobby dan Mama Nia duduk didepan dirinya di ruang keluarga.

"Apa benar, kamu yang mematahkan tangan si Bagas?" Tanya Papa Bobby kepada Kimmy anak perempuan satu-satunya itu.

Kimmy mengangkat wajahnya dan menatap mata Papa Bobby dan Mama Nia. Lalu, dengan perlahan dia mengangguk dan kembali menundukkan wajahnya.

Mama Nia menghela napasnya yang terasa sesak.

"Mama sudah tidak tahu mau berkata apa lagi Kimmy, ini bukan yang pertama, ini sudah yang keempat kalinya Kimmy !" Ucap Mama Nia sambil mendengus kesal.

Papa Bobby langsung merangkul dan mencoba menenangkan Mama Nia.

"Kimmy gak sengaja kok," Ucap Kimmy dengan suara yang nyaris tak terdengar.

"Gak sengaja? Kimmy, itu tangan orang loh nak......." Ucap Mama Nia dengan panik.

"Dia duluan yang ngeledek Kimmy, katanya Papa Kimmy brondong. Brondong kan berarti brondong jagung, Papa Kimmy ganteng begini masa di samain sama jagung?" Ucap Kimmy dengan wajahnya yang polos.

Mama Nia menatap Papa Bobby yang terlihat cukup tenang.

Memang, pernikahan berbeda usia antara Mama Nia dan Papa Bobby cukup menggemparkan lingkungan, teman dan sahabat mereka. Perbedaan usia empat belas tahun, membuat mereka menjadi omongan di lingkungan itu. Bahkan, karena iri, banyak Ibu-ibu komplek yang bergosip di depan anak-anak mereka. Sehingga kata-kata brondong itu melekat kepada Papa Bobby, hingga anak-anak kecil, tak terkecuali teman-teman Kimmy di lingkungan itu memanggil Papa Bobby dengan sebutan brondong.

Kimmy yang sudah pandai bela diri dari kecil, karena Engkong nya adalah seorang guru silat Betawi pun dengan gampang merobohkan teman-temannya yang kurang ajar kepada dirinya dan juga keluarganya.

"Kimmy, dengerin Mama,"

Kimmy kembali mengangkat wajahnya dan menatap Mama Nia.

"Tidak semua harus diselesaikan dengan kekerasan. Bila apa saja diselesaikan dengan kekerasan, akan menimbulkan masalah baru, seperti sekarang ini. Walaupun kamu benar, akan tetap terlihat salah, karena kamu melakukan hal itu kepada teman mu yang nakal," Ucap Mama Nia.

Kimmy menghela nafasnya dan kembali menundukkan wajahnya.

"Kimmy, kalau orang hanya mengolok kamu, kamu balas dengan prestasi, kaku abaikan, kamu buktikan kalau kamu itu tidak peduli dengan ejekan orang. Kecuali, kalau dia melakukan kekerasan fisik kepada kamu, baru kamu boleh melawan. Mengerti?"

Kimmy mengangguk dan meraih topi nya yang terletak di atas meja di depan nya. Lalu, ia memakai topi itu dengan di balik ke belakang.

"Sekarang, kamu ikut Mama ke rumah Bagas," Ucap Mama Nia.

Mereka pun datang ke rumah Mpok Leha untuk meminta maaf dan menyerahkan uang ganti rugi untuk Bagas.

"Maafin gue ya, tapi kalau lu kurang ajar lagi, gue patahin kaki lu," Ucap Kimmy dengan wajah datarnya.

Mpok Leha mengernyitkan dahinya dan menatap Kimmy dengan tak percaya.

"Nia ! anak lu !" Ucap Mpok Leha sambil memeluk Bagas yang tampak ketakutan.

"Tante Leha juga, kalau gosipin Mama dan Papa Kimmy lagi, Kimmy juga mau patahin gigi Tante Leha," Ucap Kimmy sambil berlalu keluar dari rumah Mpok Leha.

Mama Nia dan Papa Bobby tampak salah tingkah, sedangkan Mpok Leha juga terlihat salah tingkah.

"Lu ngidam apaan sih Nia, anak lu kek monster gitu," Ucap Mpok Leha.

"Maafin ye Mpok, gue bakal didik anak gue dengan lebih baik. Gue pamit dulu ye Mpok, ini uang ganti rugi buat berobat si Bagas," Ucap Mama Nia sambil menyerahkan sebuah amplop coklat kepada Mpok Leha.

Mpok Leha menyambar amplop coklat itu dan mulai menghitung jumlah uang didalam amplop itu. Perlahan, Mpok Leha pun tersenyum.

"Iye dah, gak ape-ape. Gue udeh maafin kok," Ucap Mpok Leha sambil menimang-nimang amplop itu.

"Ya sudah, makasih ye Mpok," Ucap Mama Nia sambil menyalami Mpok leha dan Bagas.

..

"Nyak, Enyak kok kagak jadi marah-marah?" Tanya Bagas.

"Udeh, maafin si Kimmy, lagian dia ngasih uang banyak begini Tong..!" Ucap Mpok Leha sambil beranjak ke kamar.

"Yah....!" Keluh Bagas.

02# Pov Kimmy

Lima tahun kemudian.

Kimmy Shakila Azalea, kini tumbuh menjadi seorang gadis yang aktiv. Walaupun seorang perempuan, Kimmy lebih memilih untuk masuk ke sekolah yang mayoritas anak laki-laki. Ya, kimmy sekolah di STM (Sekolah Tehnik Mesin). Saat ini dirinya sudah menginjak tahun kedua di sekolah itu.

Kedua orangtuanya tidak bisa melarang Kimmy yang memilih sekolah STM, karena memaksakan kehendak pun kepada anak, tidak akan membuahkan hasil yang baik. Mama Nia dan Papa Bobby hanya bisa mendukung Kimmy untuk menjalani apa yang ia minati saja.

Kimmy sangat berbeda dengan Abian, adik laki-lakinya. Abian lebih pendiam dan penurut. Abian juga tidak pernah keluar rumah, Abian lebih memilih bermain game dari pada bermain di luar seperti Kimmy.

Kimmy yang belum genap berumur tujuh belas tahun, satu sekolah dengan Athar, sahabatnya. Hanya saja, Athar mengambil jurusan Tehnik Listrik, sedangkan Kimmy Tehnik Mesin.

Kimmy, gadis cantik berkulit putih dan berambut hitam dan panjang, memiliki raut wajah yang sangat cantik. Tentu saja, dia menjadi primadona di sekolahnya. Selain cantik, Kimmy juga merupakan siswi satu-satunya di sekolah STM itu.

Kimmy bersekolah memakai seragam yang sama dengan anak laki-laki. Memakai topi favoritnya yang ia balik kebelakang, dengan tas sandang dan motor Vespa nya. Membuat banyak laki-laki disekolah nya sangat menginginkan menjadi kekasihnya.

Tetapi, Kimmy yang cuek membuat banyak teman laki-laki nya menjadi patah hati. Di sekolah, Kimmy hanya dekat dengan Athar. Kemana pun mereka berdua. Ke kantin, pulang sekolah, atau hanya sekedar main-main sepulang sekolah.

..

Kimmy terdiam saat Athar mengatakan cinta kepada dirinya. Awalnya ia mengira Athar hanya bercanda saja, tetapi saat ia melihat sorot mata Athar yang terlihat bersungguh-sungguh, Kimmy pun mulai gemetar.

Kimmy tidak mempunyai perasaan cinta sedikit pun dengan Athar. Ia hanya nyaman bersama Athar karena mereka berdua sudah seperti anak kembar yang sedarah.

Tetapi, Kimmy dapat bernafas lega saat Athar tertawa terpingkal-pingkal saat mengatakan dirinya hanya bercanda saat mengatakan cinta kepadanya.

Kimmy takut sekali kehilangan Athar, bila ada sesuatu diantara mereka. Lagi pula, Kimmy mempunyai seorang yang ia kagumi selama ini, yaitu Farhan.

Farhan adalah anak Tante Rara, sahabat Mama Nia. Sejak kecil, diam-diam Kimmy menyimpan rasa kepada Farhan yang lebih tua dari dirinya. Kini, sudah lama ia tidak bertemu dengan Farhan, karena Farhan berkuliah di Negeri kincir angin.

Rasa rindu Kimmy terhadap Farhan, kadang tak bisa ia bendung. Beruntung ada Athar yang selalu menghibur dirinya dikala perasaan rindu itu datang.

Kimmy dan Athar sering hangout bersama. Bahkan, kedua orang tua mereka mencurigai mereka berpacaran, tetapi hal itu di bantah mentah-mentah oleh Kimmy dan Athar.

"Andai yang mengatakan cinta sama gue itu, Bang Farhan. Pasti gue akan langsung terima. Lah, ini si kura-kura ninja, walaupun bercanda, tetap aja bikin ilfil," Gumam Kimmy sambil menatap Athar yang duduk di depannya sambil mengunyah bakso yang baru saja ia suapkan ke dalam mulutnya.

Kimmy bergidik ngeri, saat membayangkan bila dirinya berjodoh dengan Athar yang terlihat sangat selebor. Lelaki cuek itu terlihat memakai seragam sekolah yang kusut, dengan potongan rambut yang sedikit bukan selera Kimmy.

Terbayangkan juga oleh Kimmy, waktu kecil, dirinya dan Athar sering bertengkar, hingga Athar ngompol di celana saat Kimmy memukul Athar.

"Hhhhhhhh...!" Kimmy menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kenapa?" Tanya Athar.

"Geli gue sama lu," Ucap Kimmy.

Athar tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke depan wajah Kimmy.

"Nanti cinta loh ama gue," Ucap Athar.

"Najis..!" Celetuk Kimmy sambil mendorong wajah Athar menjauh dari wajahnya.

Athar kembali tertawa terpingkal-pingkal. Lalu, ia beranjak dari kursinya.

"Mau kemana lu?" Tanya Kimmy.

"Bayar lah, emang lu mau bayarin bakso gue?" Tanya Athar.

Kimmy tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya.

"Bayarin gue sekalian yak..!" Ucap Kimmy dengan wajah merayu.

"Ih, kagak mau sama gue, eh mau sama duit gue," Celetuk Athar.

"Duit lu lebih ganteng dari pada wajah lu Thar !" Ucap Kimmy sambil tertawa.

"Ck,"

Athar berlalu dari hadapan Kimmy dan membayar dua mangkuk bakso dan es kelapa yang mereka pesan.

Tak lama kemudian, mereka pun pergi meninggalkan warung bakso itu menuju rumah masing-masing.

..

Brakkkk...!

Abian terkejut saat mendengar pintu kamarnya di buka dengan kasar oleh Kimmy.

"Ngapain sih lu?" Tanya Abian.

"Gue minjem kaos lu yang warna hitam itu," Ucap Kimmy sambil berjalan menuju lemari Abian, adiknya.

"Apa-apaan sih lu, kagak modal amat ! Itu kaos gue yang kemaren aja belum lu balikin. Malah kena oli lagi !" Keluh Abian.

"Perhitungan amat lu sama Kakak sendiri !" Ucap Kimmy sambil mengobrak abrik lemari Abian demi mendapatkan kaos yang ia incar.

"Ya Allah, itu baju gue jadi berantakan Kak !" Ucap Abian sambil memunguti Pakaiannya yang di lempar Kimmy ke atas ranjang.

"Lu kan bisa beresin lagi, sekalian beresin lemari gue yak," Ucap Kimmy sambil meraih kaos hitam yang ia maksud dari dalam lemari.

"Dapat...!!! Gue pinjem dulu ya, thank you Abian !" Ucap Kimmy sambil beranjak keluar dari kamar Abian.

Abian hanya bisa menghela napasnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Punya kakak, satu-satunya begini amat yak, ngeselin," Keluh Abian.

Kimmy kembali ke kamarnya, ia memakai kaos yang ia pinjam dari Abian, memakai celana jeans dan menyandang tasnya. Lalu, ia menyambar kunci Vespa nya dan keluar dari kamarnya untuk menemui Mama Nia yang sedang memasak.

Kimmy tidak pernah berdandan, ia tidak mengenal make-up. Jangankan make-up, deodorant dan parfum pun tidak pernah ia pakai. Karena pembawaan dirinya yang tomboy.

"Kamu mau kemana?" Tanya Mama Nia.

Kimmy langsung menghampiri Mama Nia dan mencium tangan Mamanya itu.

"Pamit dulu Ma, Kimmy ada janji dengan Athar. Kita mau ke toko buku, mau beli buku tugas dari sekolah," Ucap Kimmy.

"Oh begitu, ya sudah, hati-hati ya," Ucap Mama Nia sambil tersenyum.

"Iya Ma, dah Mama," Ucap Kimmy, lalu ia beranjak keluar lewat pintu belakang rumahnya.

"Loh, kok lewat belakang?" Tanya Mama Nia.

"Mau pamit dulu sama Engkong," Ucap Kimmy sambil berlalu.

Mama Nia hanya bisa termenung mendengar ucapan Kimmy. Kimmy sangat dekat dengan Engkong nya. Walaupun Engkongnya sudah lama meninggal dunia, sejak Kimmy kecil. Tetapi, Kimmy terus berpamitan ke kuburan Engkong nya yang berada di belakang rumah peninggalan kedua orang tua Mama Nia.

Kehilangan Kimmy atas Engkong nya sempat membuat Kimmy sakit-sakitan karena menahan rindu kepada Engkong nya. Bagaimana tidak, hari-hari Kimmy selalu di isi oleh Engkong Mamat. Engkong Mamat lah yang mengajari dirinya silat, Engkong Mamat lah yang selalu bersedia mengajak Kimmy jalan-jalan keliling komplek, bermain dirumah, memanjat pohon dan memelihara Ayam.

Bersama Engkong Mamat, tidak ada larangan. Engkong selalu mendukung Kimmy, bisa dibilang Engkong Mamat adalah partner in crime nya Kimmy. Sayangnya, Ngkong Mamat terlaku cepat meninggalkan Kimmy dan juga keluarganya.

"Kong, Kimmy jalan dulu yak. Kong baek-baek disana ya Kong, Kimmy rindu Engkong," Ucap Kimmy sambil mengusap batu nisan di kuburan Engkong Mamat.

Kimmy pun beranjak dari kuburan Kong Mamat, lalu ia berjalan menuju Vespanya yang terparkir di halaman rumahnya. Lalu, ia menyalakan Vespa itu dan pergi menuju rumah Athar, untuk menjemput sahabatnya itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!