NovelToon NovelToon

LAST MEMORY

LAST MEMORY 1.1

Ketika aku masih remaja hidupku berubah
Tidak semua keinginan kita bisa tercapai
Sama seperti ketika aku menunggu hujan turun di pagi hari
Walaupun langit tampak cerah. Aku sangat suka menghirup aroma kopi saat hujan itu turun.
Sepanjang yang aku tahu , kopi dan juga hujan memiliki filosopi yang berbeda namun kedua maknanya mengisyaratkan hal yang berbau romantis.
Walau aku adalah mahasiswa Administrasi tingkat akhir aku sangat suka membaca puisi yang sering seseorang tulis untukku.
Aku berani bersumpah jika bait pertama dalam puisinya adalah hal yang aku ingat sampai hari ini, ketika aku melangkahkan kakiku masuk kedalam sebuah Cafe yang terletak di area Jalan utama dekat High School Internasional Jakarta.
Aku menarik sebuah kursi ketika seorang pelayan datang menghampiriku lalu menunduk hormat, ada sebuah lesung pipi yang tergambar di wajahnya saat ia tertawa.
Gadis itu meletakkan papan alasnya yang kuduga disana sudah tertulis menu-menu yang telah di sediakan oleh Cafe itu.
Walau nuansa Lux Cafe itu sangat kental aku masih bisa merasakan jika ini adalah tempat yang sama, tempat yang pernah kudatangi sebelumnya
Aku tersenyum kala pelayan itu datang membawakanku secangkir Cofe Mocca kesukaanku.
Aromanya kian menusuk ketika Gadis itu meletakkannya di atas meja.
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Terimah kasih
Gadis Barista
Gadis Barista
Selamat menikmati (Tersenyum ramah)
Ketika aku memperhatikan gadis itu pergi, Aroma kopi itu kian menyeruak dalam penciumanku membuatku menutup mata perlahan mencoba meresapi dengan dalam.
Dan perlahan jantungku berdetak dengan lambat seolah jam berputar kembali kearah yang berlawanan dan ketika aku membuka mataku aku seperti melihat dari bola mata seseorang, jika semuanya perlahan mulai berubah. Baju yang kukenakan perlahan berganti menjadi seragam SMA dan aku tahu jika ini adalah Cafe yang sama di tahun yang berbeda.
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Dan namaku adalah Lidya Naftalis dan umurku masih17 tahun. Kuharap aku tidak melewatkan sedikitpun dari kisahku awalnya kau akan tersenyum dan kemudian bersedih jangan katakan padaku jika aku tidak mengingatkanmu sebelumnya.

LAST MEMORY 1.2

Kediaman Lidya Naftalis
Suasana pagi hari yang indah
Kicauan burung terdengar saling sahut menyahut membuat nuansa pagi lebih cerah walau mungkin langit sedkit berawan
Mery (Ibu Lidya)
Mery (Ibu Lidya)
Halo selamat pagi Nyonya Lewis (berbicara pada seseorang di telpon)
.......
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Biarkan aku menjeda sedikit. Perkenalkan namanya adalah Merry Naftalis dia adalah Ibuku seorang Singgel Perent dengan wajah yang masih cantik. Sekalipun wanita itu sangat enggan untuk tersenyum pada semua orang namun dia berhati sangat lembut, ada banyak beban di pundaknya yang tidak bisa ia bagi kepada semua orang.
Mery (Ibu Lidya)
Mery (Ibu Lidya)
Tentu! Bob akan mengantar gaunnya sekarang..
........
Mery (Ibu Lidya)
Mery (Ibu Lidya)
Baiklah..baiklah.. aku akan menutup telponnya
Klik
Sambungan telpon terputus
Mery (Ibu Lidya)
Mery (Ibu Lidya)
Bob! Apa kau bisa mengantar pesanan Nyonya Lewis.?
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Dan Juga Bob dia adalah anak pelayan keluarga naftalis yang dulu. Dia seumuran denganku walau mungkin dia lebih tua setahun dariku. Ibu selalu memperlakukannya seperti anak sendiri. Dulu kala, Ibu ingin menyekolahkannya namun Pria itu menolak. Supir Ibu yang malang. Ketika ibu memutuskan pindah pria manis itu memohon untuk ikut dengan keluarga kecil kami yang tanpa Ayah sekalaipun ia tidak menuntut gaji, ibu tetap memberinya walaupun dia selalu menolak
Bob (supir pribadi )
Bob (supir pribadi )
Baik Nyonya...
Mery (Ibu Lidya)
Mery (Ibu Lidya)
Tunggu, Bob! (Menahan pria itu)
Mery (Ibu Lidya)
Mery (Ibu Lidya)
Apa kau melihat Lidya.?
Bob (supir pribadi )
Bob (supir pribadi )
Non Lidya sedang joging pagi ini dengan Tuan Dean
Mery (Ibu Lidya)
Mery (Ibu Lidya)
Dean.?
Bob (supir pribadi )
Bob (supir pribadi )
Ia Nyonya
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Aku pulang! (melepas sepatu)
Mery (Ibu Lidya)
Mery (Ibu Lidya)
Dari mana saja kau nak ?
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Aku habis lari pagi tadi.. (Mencium ibunya yang sedang berdiri di balik meja makan)
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Sedang masak apa.?
Mery (Ibu Lidya)
Mery (Ibu Lidya)
Bubur Ayam kesukaanmu
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Sudah masak.?
Mery (Ibu Lidya)
Mery (Ibu Lidya)
Belum, sedkit lagi
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
wow! aku sudah tidak sabar.
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Ngomong-ngomong Bob kau mau kemana.?
Mery (Ibu Lidya)
Mery (Ibu Lidya)
Ibu menyuruhnya untuk mengantar jahitan pada Nyonya Lewis
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
(Mengangguk) Apa keuangan kita menipis lagi ?
Mery (Ibu Lidya)
Mery (Ibu Lidya)
Tidak sayang, hanya saja Tuan Agus meminta Ibu untuk cepat melunasi uang sewa tokoh kita
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Bagaimana kalau aku membantu ibu untuk mengumpulkan uang ?
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Aku bisa bekerja paruh waktu saat akhir pekan
Mery (Ibu Lidya)
Mery (Ibu Lidya)
Tidak usah sayang kau harus belajar dengan baik, dan Juga harus mempersiapkan dirimu dalam Ujian.
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Baiklah, tapi Ibu harus janji padaku untuk banyak istirahat, lingkaran dimatamu sangat terlihat jelas.
Mery (Ibu Lidya)
Mery (Ibu Lidya)
Ibu janji sayang.
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
(Memeluk Ibunya)
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Jadi apa yang harus aku bantu?
TO BE CONTINUE

LAST MEMORY 1.3

SKIP
High School Internasional Jakarta
Lidya sedang duduk di bawa pohon yang rindang merasakan sejuk angin yang menerpa wajahnya.
Setelah sebelumnya ia telah mengerjakan sejumlah Essai yang di berikan Guru Fisika padanya. setidaknya kepalanya tidak bergeser dari tempatnya sekarang ini.
Farah Anjali
Farah Anjali
Lidya.!!!
Seorang gadis berseragam sama sepertinya berseru padanya
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Namanya Farah Anjali dia sahabatku di High School. aku mengenalnya saat kami dalam masa Orientasi. Ibunya adalah orang Indonesia dan Ayahnya adalah orang India walau ia sedikit blasteran, ia sepenuhnya mengerti bahasa Jawa dan juga bisa melafalkan sepenuhnya bahasa daerah itu.
Lidya menoleh padanya
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Apa.?
Gadis itu berlari mengampiri Lidya
Farah Anjali
Farah Anjali
Hey mau pergi ke Mall bersamaku tidak?
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
untuk apa.??
Farah Anjali
Farah Anjali
Aku ingin membeli buku Komik kesukaanku.
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Tapi kan ini masih jam sekolah?
Farah Anjali
Farah Anjali
Sudahlah.. aku sudah meminta izin pada pak Dan untuk kesana. lagipula Bu Rose juga tidak masuk hari ini
Farah Anjali
Farah Anjali
(Setengah berbisik) Kudengar penulis idolaku telah melakukan pertemuan di sana. Jadi kau harus menemaniku ok
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Tapi kan kita harus mematuhi aturan..
Farah Anjali
Farah Anjali
Kau ini, aku sudah mengaturnya Ayoo!!
Di Mall
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Farah Pelan-pelan aku bisa jatuh..
Farah Anjali
Farah Anjali
Ayolah Lid kita harus cepat penulis Komik Misteri Vampir ada disini aku ingin sekali mendapat tanda tangannya
Keduanya menaiki Elefator dengan Farah yang terus menggandeng manja tangan Lidya
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Kau ini selalu saja begini
Farah Anjali
Farah Anjali
Memang kenapa namanya juga penggemar. hehehe
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Tapi kau terus menempel padaku
Farah Anjali
Farah Anjali
Memangnya aku harus menempel pada siapa.??
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Terserah kau saja
Farah Anjali
Farah Anjali
Baiklah.. (Melompat cepat ketika sudah sampai di lantai 3)
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
cepat sekali!! Farah tunggu aku...
Semua orang tampak berkerumun memperlihatkan Lucas seorang penulis Comik, tampak menggunakan kacamata yang bertengger di hidungnya yang mancung ia masih tampan. sayangnya bisa di perkirakan ia 5 tahun lebih tua dari ayah Lidya..
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Syang sekali
Farah Anjali
Farah Anjali
Tunggu aku disini aku akan segera kembali. (Memberikan tas punggungnya pada Lidya)
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Tapi Farah..??
Apa daya gadis itu pergi meninggalkannya
Lidya Naftalis
Lidya Naftalis
Apa pentingnya mempunyai idola kalau aku ditinggal seperti ini.? (Memandang datar)
Menunggu Farah membuat Lidya Jenuh sampai gadis itu memutuskan untuk melihat-lihat beberapa buku biologi yang bertengger pada rak di sampingnya.
Sampai tiba-tiba seorang gadis menabraknya dengan sengaja
TO BE CONTINUE

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!