Rasta Vaelin, seorang gadis remaja yang tidak memiliki kehidupan di dunia nyata atau bisa dibilang dia adalah seorang gadis pengangguran yang tidak memiliki tujuan hidup sama sekali. Setiap hari ia menghabiskan waktunya hanya untuk bermain sebuah game virtual.
Rasta hidup menggunakan uang warisan peninggalan orang tuanya dan tinggal di sebuah apartemen tua yang sudah tak layak untuk ditinggali lagi. Semua itu dilakukan untuk memperkecil biaya hidup.
Hari ini merupakan hari yang paling dinantikan oleh Rasta. Pasalnya, seluruh anggota serikat akan hadir dalam pertemuan yang sudah ditetapkan beberapa minggu yang lalu. Sudah menjadi hal yang wajar bagi dirinya untuk menantikan kedatangan hari ini karena sangat sulit untuk mengumpulkan banyak orang dalam satu waktu secara bersamaan, mengingat mereka memiliki kewajiban yang harus dikerjakan di dunia nyata.
Angin berembus dengan sangat tenang. Menerbangkan dedaunan yang gugur dan menuntunnya pada sebuah tempat yang tak terjamah. Sebuah tempat yang mungkin menjadi peristirahatan terakhir mereka.
Rasta melalui taman yang dikelilingi oleh pepohonan yang rindang. Di tengah taman tersebut terdapat sebuah pancuran air yang sangat indah dengan sebuah ukiran khusus yang dibuat oleh pengrajin tingkat tinggi.
Ia kemudian duduk di bangku taman, mencoba untuk sedikit menenangkan diri sebelum datang ke tempat pertemuan. Karena Rasta merupakan seorang Guild Master, ia memiliki kewajiban untuk berpidato di depan anggota lainnya serta memberi arahan, nasehat, dan amanat.
Rasta tersenyum simpul, “Aku harus segera pergi dari sini. Mereka pasti sudah menungguku.”
Rasta kembali menyusuri jalan setapak dengan ekspresi wajah yang ceria. Tetapi dibalik itu semua, sebenarnya ia merasa sangat gugup untuk berbicara di depan banyak orang. Apalagi, di dalam serikatnya terdapat seorang yang ia sukai.
Ia akhirnya sampai di sebuah istana megah yang merupakan markas dari guild White Pearl, sebuah serikat yang selama ini ia kembangkan dengan susah payah bersama anggota-anggota lainnya.
“Ah, Guild Master! Kami sudah menunggumu!” seorang remaja pria baru saja menyambut Rasta dengan sebuah senyuman.
“Ya, terima kasih.”
Remaja itu membukakan pintu istana dan mempersilakan Rasta untuk memasuki ruangan. Betapa terkejutnya ia saat menyadari anggota serikat sudah melakukan ancang-ancang dan menodongkan senjata pada dirinya. Pintu istana yang besar itu juga ikut dikunci oleh remaja pria yang awalnya menyambut dengan sebuah senyuman.
“Apa yang kalian lakukan?”
Rasta masih mencoba untuk berpikiran positif. Ia berpikiran jika seluruh orang hanya berusaha untuk mengerjainya dan tidak memiliki maksud jahat apa pun. Sampai akhirnya, seorang pria keluar dari kerumunan orang-orang itu.
“Dyon, tolong jelaskan ini? Apa yang sebenarnya kalian lakukan? Apa ini sebuah lelucon?”
Dyon, seorang pria berambut hitam dengan mata sayu. Memakai sebuah masker hitam dan kacamata bulat. Memegang sebuah pedang satu tangan dengan sebuah aura ungu yang memancar. Ia juga merupakan Wakil Guild Master serta orang yang dicintai oleh Rasta.
Dyon melempar sebuah pakaian yang sudah dirobek dengan berbagai kata menghina yang tertulis di sana. Rasta tahu betul, itu adalah pakaian serikat kebanggaannya dan pakaian yang sudah didesain dengan susah payah.
“Dyon ... apa maksudnya ini?”
“Aku sudah muak untuk bermain-main. Selama ini, kami terus mengikuti kehendak gadis egois. Kau itu sampah dan tidak layak untuk memimpin kami semua.”
Ia ikut-ikutan menodong Rasta dengan senjata miliknya. Kemudian Dyon menggerakkan tangannya untuk memberikan aba-aba bahwa serangan akan segera dilakukan.
Saat ini Rasta sedang menggunakan sebuah mahkota yang menjadi lambang dari kekuatan serikat tersebut. Hal yang terjadi jika mahkota itu hancur adalah pemindahan kepemimpinan atau pembubaran dari serikat.
Berbagai teriakan dan serangan dilepaskan oleh hampir 500 orang anggota tersebut. Mereka menatap Rasta dengan tatapan amarah dan kebencian. Tak seorang pun dari mereka mencoba untuk menghentikan ataupun menolong Rasta yang saat ini terkepung.
Rasta lantas menundukkan muka, ia berdiam diri dan melepaskan harpa yang berada di tangannya. Tak berniat untuk melawan sedikit pun karena ia sudah tak memiliki apa pun lagi. Melawan pun adalah hal yang percuma mengingat sebagian besar anggota White Pearl adalah para Top Player yang berada pada Leaderboard.
Rasta kemudian mencoba untuk menghafal seluruh wajah dan nama-nama orang di sana kemudian bergumam. Namun karena gaduhnya suasana, tak seorang pun dapat mendengarkan ucapan yang keluar dari mulutnya. Tanpa disadari, Rasta telah terbunuh karena telah terkena banyak kerusakan yang diberikan secara bersamaan.
「Simbol serikat telah dihancurkan, melakukan pemindahan kepemimpinan kepada Wakil Guild Master.」
「Pemain telah terbunuh, beberapa item telah terjatuh.」
「Pemain telah terbunuh, hukuman akan segera diberlakukan.」
「Waktu hukuman: 24 jam.」
****
Rasta terbangun dari dunia virtual. Ia lantas melepaskan sebuah alat bernama Asphy dan meletakkannya di atas nakas yang berada di samping tempat tidur. Karena posisi yang tidak seimbang membuat alat itu terjatuh dan membentur lantai.
Rasta tak memedulikannya. Ia kini meringkuk di atas kasur sembari menutup wajahnya dengan bantal. Saat ini ia sudah menangis sejadi-jadinya tanpa mengeluarkan sedikit suara pun.
Kepercayaannya telah dikhianati setelah hampir beberapa tahun melalui banyak hal bersama. Semua kilasan kenangan mulai terbayang di pikirannya. Sebuah momen di mana mereka tertawa bersama dengan sangat ceria. Melalui berbagai rintangan dan saling mendukung satu sama lain.
“Palsu ... senyuman kalian itu palsu! Aku menyesal sudah mempercayai kalian!”
Rasta menendang-nendang kasur dan memukul dinding yang berada di hadapannya. Ia terus-terusan melakukan hal itu dan tanpa sadar melukai dirinya sendiri. Sebuah pikiran untuk bunuh diri pun mulai terlintas di pikirannya.
Ia berjalan menuju dapur dan mengambil sebilah pisau berkarat yang jarang digunakan olehnya. Kemudian Rasta lantas menikam dirinya sendiri. Rasa sakit yang dirasakan olehnya saat ini tidaklah lebih dari rasa sakit pengkhianatan yang baru saja dilakukan oleh teman-temannya.
****
“Di mana ini?”
Mulai terdengar suara riak air. Suara itu terdengar memenangkan namun juga menakutkan. Detik demi detik terasa berjalan dengan sangat lambat. Saat Rasta membuka kedua matanya, ia sudah tenggelam jauh di dalam jurang kegelapan.
“Itu tidak penting.”
Suara itu sontak membuat mata Rasta membelalang. Ia tak percaya jika seseorang berada di tempat yang sama dengannya.
“Siapa kau!?”
“Perkenalkan, aku adalah Dewi Kematian, Zaulla. Aku adalah orang yang bertugas untuk membimbing para roh yang akan melakukan perjalanan.”
“Perjalanan? Apa maksudmu itu?”
“Bisa dibilang aku adalah dewi yang bertugas untuk membuat orang bereinkarnasi atau membimbing mereka ke surga.”
“Apa aku akan dihidupkan kembali?”
“Ya. Karena masalahmu cukup unik, kau akan dihidupkan kembali di saat pertama kali kau mulai untuk bermain.”
Rasta mengernyit, “Apa maksudmu dengan masalah yang cukup unik?”
“Itu adalah rahasia, kau akan menemukan jawabannya suatu hari nanti.”
Sebuah cahaya tiba-tiba mengelilingi Rasta dan membuatnya kembali memejamkan mata tanpa sempat bertanya lebih lanjut. Dan dengan tiba-tiba Rasta terbangun di atas kasur dengan seluruh ingatan dua tahun yang akan datang tanpa kekurangan sedikit pun.
‘Ah, aku sangat beruntung. Dengan begitu, aku akan membalaskan dendam terhadap seluruh anggota White Pearl yang sudah berkhianat.’ Rasta tersenyum.
Love Live Online, sebuah permainan VRMMORPG atau Virtual Reality Massive Multiplayer Online Role Playing Game yang memberikan kebebasan untuk bertualang tanpa dicampuri oleh sistem cerita yang terkadang dianggap menyebalkan serta mengganggu keseimbangan dalam sebuah permainan. Namun, diberikan kebebasan bukan berarti jika permainan ini tak memiliki peraturan. Setiap pergerakan yang dilakukan oleh pemain selalu diamati oleh sistem dan akan segera diberlakukan hukuman jika terdapat sebuah pelanggaran.
Love Live Online atau biasa disebut sebagai LLO memiliki sistem yang mustahil untuk ditembus bahkan oleh peretas profesional sekali pun.
Lalu, bagaimana jika seseorang berhasil meretas sistem yang terpasang pada game Love Live Online?
Itulah sebaris pertanyaan yang sering dilemparkan oleh pemain Love Live Online. Jawabannya adalah tak ada yang terjadi. Pihak pengembang sendiri sangat percaya diri akan hal itu dan mengklaim bahwa sistem yang terpasang saat ini melebihi batas pikiran manusia itu sendiri.
Love Live Online sendiri memiliki jutaan pemain yang sudah menantinya sejak pertama kali diumumkan tanggal perilisan dan telah menjual lebih dari 20 juta salinan buku panduan yang memberikan berbagai macam tips dan trik saat bermain hanya dalam waktu kurang dari satu minggu.
Fitur yang memungkinkan pemain untuk menukar mata uang game menjadi uang asli adalah salah satu alasan kenapa game ini sangat diminati oleh semua orang.
Berbeda dengan permainan virtual pada umumnya yang di mana pemain hanya dapat menggunakan beberapa indera serta sistem yang dianggap terlalu kaku, Love Live Online sudah di desain sedemikian rupa dengan dunia asli dan dapat menggunakan seluruh indera tanpa masalah sedikit pun.
NPC atau Non Player Character juga memiliki pemikiran masing-masing sehingga pemain dapat berinteraksi langsung dengan mereka serta mendapatkan pengalaman nyata saat bermain.
Lalu, terdapat beberapa tingkatan senjata pada permainan Love Live Online ini. Mulai dari tingkat paling rendah yaitu Old, Normal, Magic, Rare, Unique, Epic, Mystical, dan yang tertinggi adalah Abyssal.
Abyssal adalah tingkatan tertinggi dari seluruh tingkatan senjata lainnya. Memiliki kekuatan unik yang berbeda-beda serta keberadaannya yang tersebar di berbagai penjuru Love Live World. Senjata dengan tingkatan Abyssal sendiri adalah senjata yang dapat melawan peraturan yang ditetapkan dan memiliki kekuatan yang mampu untuk mengguncang dunia.
****
Di dalam sebuah kamar biasa-biasa saja, Rasta terlihat sedang merenungkan sesuatu dan terlelap di dalamnya. Ia masih saja terpikirkan tentang alasan dari Dewi Kematian itu membawanya kembali ke masa lalu, padahal tugasnya hanyalah menghidupkan kembali orang ke dunia lain dan bukan ke dunia asal. Apalagi Dewi Kematian itu mengirimkannya ke beberapa tahun yang lalu. Rasta menganggap bahwa itu adalah sebuah pelanggaran yang akan berdampak besar pada kejadian di masa yang akan datang.
“Sudahlah, itu bukan tugasku. Kenapa aku harus ikut campur dengan urusan Dewi Kematian itu?”
Tak ada yang berubah dari kehidupan Rasta sejak ia kembali ke masa lalu. Ia masih tinggal di apartemen tua tanpa seorang pun yang menemaninya. Orang tuanya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu akibat kecelakaan mobil dan ia tak memiliki sanak saudara.
Detik demi detik terasa mendebarkan. Jam dinding yang berdetak dengan perlahan terdengar begitu menakutkan. Suara ricuhnya burung-burung yang beterbangan ikut menemani lantunan dari jam tua yang terpajang di dinding.
Rasta mengangkat kepalanya dan menilik jam dinding lusuh dengan debu yang tertempel di badannya. Saat ini, ia menunggu waktu di mana server permainan Love Live Online dibuka. Dan betapa terkejutnya ia setelah menyadari sudah lebih dari 10 menit berlalu sejak server dibuka untuk umum.
“Gawat, aku kelamaan melamun.”
Gadis itu dengan segera memakai Asphy di kepalanya. Sebuah kilasan cahaya mulai terlihat di matanya saat ia memejamkan mata dan masuk ke dalam dunia virtual. Sebuah trailer baru saja diputar, namun Rasta memilih untuk melewatkannya karena sudah terlalu sering melihatnya.
「Selamat datang, Nona Rasta Vaelin.」
「Agar dapat bermain, Anda dipersilakan untuk membuat karakter terlebih dahulu.」
「Memindahkan pemain ke dimensi pembuatan karakter.」
「Pemindahan berhasil dilakukan.」
“Selamat datang, Nona Rasta Vaelin,” suara seorang perempuan tiba-tiba terdengar ditelinga Rasta, “Silakan masukan nama karakter Anda!” lanjut perempuan itu.
Rasta sudah memikirkannya sejak lama. Ia saat ini tidak akan lagi menggunakan nama aslinya untuk bermain sebuah permainan, apa lagi di dalam Love Live Online tidak ada fitur yang membiarkan pemainnya untuk mengganti sebuah nama.
「Masukan nama Anda.」
「Renne.」
「Apakah Anda akan menggunakan nama Renne?」
「Ya.」
Karena permainan ini tidak mendukung adanya kesamaan nama, jadi Rasta dapat tenang tanpa harus mengkhawatirkan jika saja seseorang meniru namanya.
“Nona Renne, silakan pilih ras yang akan Anda gunakan.”
「Human」
「Demi-Human」
「Elf」
「Half-Elf」
「Dwarf」
「Lich」
「Beast」
「Giant」
「Undead」
Terlalu banyak hal yang harus dipertimbangkan saat melakukan pemilihan sebuah ras. Semua ini dikarenakan setiap ras memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan tak dapat dipungkiri lagi jika suatu ras pasti akan dapat menyainginya. Tetapi, itu adalah hal yang mudah bagi Renne yang merupakan seorang pemain profesional.
「Human」
Ras paling netral dari segala ras yang ada. Tidak memiliki kelebihan dan kekurangan. Serta ras yang lebih mudah untuk digunakan karena dapat melakukan segala meskipun harus melewati beberapa tahap yang diperlukan untuk mempelajari sebuah keterampilan.
“Untuk pemilihan Job Class, Anda diminta untuk mendaftarkan diri secara langsung di Guild Petualang. Karena itu, saya akan memberi gambaran dari beberapa pekerjaan yang dapat Anda pilih.”
「Swordman」
「Magician」
「Ranger」
「Assassins」
「Healer」
Sebelumnya, Renne adalah seorang Healer handal yang sangat dibutuhkan dalam sebuah kelompok saat melakukan sebuah penjelajahan. Namun saat ini, Renne sudah memutuskan untuk tidak menggunakan pekerjaan itu lagi agar dapat membalaskan dendamnya.
“Apakah Anda akan menggunakan penampilan asli atau memodifikasinya?”
“Aku ingin memodifikasi sedikit.”
“Baiklah. Perlu diketahui jika batas perubahan pada tubuh Anda hanya diperbolehkan hingga mencapai angka 25%, jika lebih dari itu maka sistem akan menghapus secara otomatis perubahan yang dianggap tidak perlu.”
Renne mengerti dan menganggukkan kepala. Sudah sangat lama sejak ia merasakan proses pembuatan karakter yang berlangsung sangat lama ini. Karena hal itulah, ia terlihat bersemangat sekali sampai melupakan waktu yang terbuang sia-sia karenanya.
Puluhan menit telah berlalu, Renne sudah selesai memodifikasi dirinya sendiri. Mulai dari ujung kepala hingga ke ujung kaki ia modifikasi sedemikian rupa dengan karakter sebelumnya. Hal itu dilakukan agar Renne tetap ingat akan dendam yang ingin ia balas.
“Hal terakhir dari segala hal yang harus dilakukan. Silakan pilih kerajaan awal yang akan menjadi langkah pertama dari petualangan Anda!”
「Kerajaan Haor.」
「Kekaisaran Auphawyth.」
「Kerajaan Aezoxolia.」
「Kerajaan Sledo.」
「Kerajaan Vemore.」
「Dinasti Huzia.」
「Kekaisaran Tocalon.」
「Kekaisaran Azotis.」
Sebenarnya terdapat lebih banyak kerajaan yang dapat dikunjungi oleh para pemain, tetapi karena perbedaan level monster yang berbanding jauh dengan pemula maka pemain hanya diperbolehkan memilih beberapa kerajaan rekomendasi dan diminta untuk bertualang jika sudah merasa cukup hebat.
「Kerajaan Vemore.」
Renne sudah hafal betul seluk-beluk dari Kerajaan Vemore dan merasa jika di sana adalah tempat untuk membalaskan dendam karena sebagian besar anggota guild White Pearl berada di sana saat pertama kali bermain Love Live Online.
Sebuah lingkaran sihir di bawah kaki dengan bola-bola cantik mulai mengelilingi Renne untuk mengirimnya ke Kerajaan Vemore. Sebuah kerajaan yang terletak ditengah-tengah benua. Menjadikannya sebagai tempat paling strategis. Hal ini juga yang menjadi alasan untuk sekian banyaknya alasan yang berada di pikiran Renne saat ini.
Kerajaan Vemore sendiri memiliki sebuah pasukan khusus yang disebut dengan Justice Knight, memang terdengar lucu bagi sebagian pemain. Namun, Justice Knight dari Kerajaan Vemore merupakan bibit-bibit unggul yang dipilih secara langsung melalui sebuah kompetisi yang diadakan setiap tahunnya. Orang-orang yang terpilih pun adalah orang yang memang memiliki bakat serta minat dan kesetiaan yang tak perlu dipertanyakan lagi.
「Selamat datang di Kerajaan Vemore.」
Saat ini, Renne sedang berada di alun-alun kota. Terlihat ramai sekali pemain yang baru saja sampai di sini. Sebagian dari mereka dapat dipastikan adalah pemain veteran yang sudah memiliki banyak pengalaman yang didapat saat Love Live Online masih menjadi sebuah game komputer pada umumnya.
Renne mencoba untuk mencaduk, mengangkat kepalanya untuk melihat langit malam yang begitu menyejukkan. Bintang-bintang yang terlihat begitu memesona dan indah. Lalu terlihat pula beberapa meteor yang melesat dengan kecepatan tinggi hingga membuat sebuah garis cahaya yang begitu indah nan elok.
‘Aku sudah sangat rindu dengan masa-masa ini,’ batin Renne.
Saat sebelum Renne dikembalikan ke masa lampau, ia tak pernah lagi menikmati indahnya langit malam yang menyejukkan. Karena setiap saat yang ada di pikirannya adalah mengurus administrasi serikat, mengatur keuangan dan membuat kelompok untuk sebuah acara spesial yang dilakukan setiap bulannya.
Ia lantas melirik ke bagian badannya. Sudah terpasang sebuah kaos putih lusuh dengan celana pendek ketat. Tak satu pun terlihat peralatan pelindung diri karena memang pada saat ini, ia adalah seorang pemula. Sama seperti jutaan orang yang sedang memainkan permainan ini.
Renne melihat sekitarnya, beberapa orang terlihat sudah akrab satu sama lain atau memang mereka adalah teman di dunia nyata dan berjanji untuk melakukan pertemuan. Sebagian besar orang juga sudah melakukan perjalanan ke Guild Petualang agar dapat mengambil profesi masing-masing.
Renne sudah mengerti hal itu. Tetapi, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk mendaftar di Guild Petualang dan mengambil sebuah pekerjaan. Karena, bagaimanapun saat ini akan ada banyak orang yang mendaftar secara serempak dan memakan banyak waktu walaupun orang yang melayani mencapai 10 orang sekalipun.
Renne kini memutuskan untuk berkeliling sebentar. Ia sudah tahu pekerjaan apa yang akan diambilnya saat ini, menjadi seorang Swordman adalah pilihan yang sangat tepat. Sebelumnya, Renne adalah seorang Healer yang memiliki keterampilan yang sangat baik. Tetapi, jika ia kembali memilih pekerjaan itu, dapat dipastikan rencana balas dendamnya hanya akan berakhir sia-sia.
Ia kini melewati lorong-lorong kumuh yang di sekitarnya hanya tercium bau busuk yang menyengat. Renne sendiri tak tahu pasti alasannya datang ke sini tetapi, di saat sebelum ia dikembalikan ke masa lalu, Renne tak pernah sekalipun menginjakkan kakinya di tempat ini.
Sampai akhirnya, seorang kakek tua terjatuh saat sedang berjalan. Renne yang memang pada dasarnya adalah seorang gadis baik hati dengan spontan membantu kakek itu untuk kembali berdiri.
“Apa Kakek baik-baik saja?” tanya Renne sembari mengambil tongkat kakek itu dan menyerahkannya.
“I-iya. Terima kasih sudah menolongku, Nak.” balas kakek itu, ia mengambil tongkat itu dari tangan Renne.
“Kakek mau ke mana? Mau saya antar?”
“Kalau begitu tolong antar saya kembali ke rumah saya yang berada di luar Kerajaan Vemore.”
Sebuah jendela notifikasi yang membuat Renne sedikit terkejut pun muncul untuk memberikannya keterangan tentang misi yang akan dilakukan.
「Hidden Quest, Story Quest.
Level kesulitan: Terjadi sebuah kesalahan pada sistem.
Deskripsi: Kakek Zou sudah sangatlah tua untuk melakukan perjalanan jauh. Jadi ia memintamu untuk mengantar ke rumahnya yang berada di luar Kerajaan Vemore. Hukuman akan diberikan jika misi yang dilakukan dianggap gagal.
Tujuan: Mengantar Kakek Zou dengan selamat.
Hadiah: Hadiah tersembunyi.」
Hal yang membuat Renne terkejut adalah misi yang dengan tiba-tiba muncul di hadapannya. Apa lagi jika mengingat Love Live Online tak pernah menambahkan fitur Story Quest pada permainan dan dapat dipastikan jika ini adalah misi yang memiliki akar dan sebuah inti dari permasalahan.
Hal selanjutnya yang membuat Renne tak habis pikir adalah kesalahan yang terjadi pada sistem. Padahal, selama Renne bermain LLO, tak pernah sekalipun ia menemukan sebuah misi dengan tingkat kesulitan yang tak dapat dijelaskan, bahkan oleh sistem itu sendiri.
Renne sudah terlalu lama bengong dan tanpa sadar membuat kakek itu menunggu, “Kek, aku akan mengantarmu.”
「Terima.」
“Terima kasih, Nak.” kakek tua itu kini menunjukkan sebuah senyuman.
Mereka mulai berjalan dengan perlahan dan penuh kesabaran. Semua itu dilakukan Renne agar kakek tua dengan pakaian lusuh dan rambut yang sudah memutih ini dapat berjalan dengan benar.
Sudah beberapa puluh menit berlalu sejak pertama kali Renne membantu kakek itu berjalan, namun mereka bahkan belum sampai di gerbang keluar dari Kerajaan Vemore yang seharusnya hanya memakan waktu beberapa menit jika berjalan kaki dengan cara biasa.
Mereka baru saja sampai di depan sebuah toko senjata, pada saat itu juga Renne tersadarkan bahwa yang sangat diperlukan olehnya adalah sebuah senjata untuk melindungi dirinya sendiri. “Kek, boleh tunggu sebentar di sini? Aku ingin membeli sebuah senjata.”
Bagi seseorang yang belum memiliki pekerjaan, mereka memiliki keuntungan untuk memakai sebuah senjata apa pun itu asalkan level dari senjata tersebut tidak lebih besar dari levelnya saat ini. Namun, pemain yang belum memiliki pekerjaan tidak dapat menaikkan levelnya lebih dari 5.
“Tunggu sebentar, Nak.” Kakek tua itu mengambil sesuatu yang tersangkut di celananya, “Ini, ambillah untuk kau gunakan.” kakek memberikan sebuah belati kecil dengan sarung kulit berwarna coklat.
「Menerima sebuah barang dari Kakek Zou.」
“Ini sangat membantuku, terima kasih!” Renne menjadi bersemangat, setidaknya untuk sekarang ia bisa menghemat pemakaian uang yang diberikan oleh sistem kepada seluruh pemula yang baru saja mendaftarkan diri.
Dengan begitu, mereka melanjutkan perjalanan di malam hari itu. Tak seseorang pun memedulikan mereka berdua, semua orang terlihat sibuk dengan urusannya masing-masing dan bergerak secara sendiri-sendiri serta berkelompok.
Tanpa terasa, mereka sudah sampai di gerbang keluar dari Kerajaan Vemore. Terlihat beberapa orang prajurit sedang melakukan patroli dan mengecek para pedagang yang datang dari luar.
Renne melihat sebuah kursi kayu yang berada tak jauh darinya, “Kek, bagaimana kalau kita beristirahat terlebih dahulu?” ajak Renne.
“Ba-baiklah, Nak. Aku memang sudah sangatlah lelah.”
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!