NovelToon NovelToon

Dia Milikku!

Prolog

Tangan lembut itu membelai dengan penuh kasih sayang, sedangkan yang menerima belayan memejamkan mata seolah meresapi sesuatu yang sudah lama sangat dirindukannya. Tidak hentinya senyum menawan keluar dari kedua bibir itu tiada henti, seolah-olah dunia ini hanya milik mereka.

"kenapa bisa begini?" tangan lembut itu tidak berhenti. "Rambut yang panjang, kumis yang juga ikut-ikutan, dan lihatlah wajahmu... kau sungguh jelek." wanita itu terus merancau, seolah-olah semua yang ada pada pria itu salah.

Sedangkan sang pria terlihat tidak peduli,ia tetap masih memejamkan matanya.

"Bagaimana kamu masih bisa bertanya, jika sedari dulu kamu tau jawabannya." si pria menarik tangan lembut itu untuk dikecupnya.

"Bagaimana bisa begitu? seharusnya kamu lebih memperhatikan diri sendiri. Bagaimana jika aku kembali dan takut melihat mu?" canda sang istri yang langsung mendapat protes dari sang suami.

"Bagaimana cara diri ini baik-baik saja, jika nyawanya pergi meninggalkan raganya? Seharusnya kamu menyalahkan nyawa yang tidak peka itu," Rajuk sang suami yang dibalas senyum geli sang istri.

"Mungkin nyawa itu ingin tidur sebentar, mungkin dia juga bisa merasakan lelahnya kehidupan."

"Kalau begitu, tolong sampaikan padanya bahwa aku selalu ingin bersama nyawaku. jika dirinya lelah, datanglah ke pelukanku,ia bisa beristirahat dengan tempat ternyaman disana." Ujar sang suami sambil Menatap mata yang sudah mulai berkaca-kaca sang istri.

"Baiklah, nyawamu ini akan berjanji tidak akan kemana-mana lagi, kecuali Tuhan berkehendak lain,"

"Jika begitu,aku akan selalu berdoa di setiap sujud ku untuk dia membiarkan kita selalu bersama." Tak ada lagi yang mereka inginkan,selain membina hubungan ini sampai maut memisahkan mereka.

Saling matapan mata itu seolah menyampaikan semuanya yang tidak bisa terucap oleh lisan selama ini, tatapan yang seolah-olah tak akan pernah mau berakhir untuk selamanya.

****

Kau datang disaat aku merasa kosong, lalu kau mengisi ruang didalam hati ini. Tapi kenapa? kenapa begitu sulit untuk membuat dirimu ku rengkuh dalam pelukan ini?

Andaikan dirimu tau, raga ini tak ada gunanya tanpa nyawanya, lalu kenapa dengan tega kau membawaku pergi dari raga ini?

Ruang yang dulu kau isi dengan kebahagiaan,kembali kau kosongkan lagi tanpa seizin ku.

Kau sangat penting bagiku, kau separuh nyawaku, kau tulang rusukku, bidadari yang akan menemaniku menuju surga nanti. Mengertilah, diri ini bukan siapa-siapa tanpa kamu disisi ku, ku mohon!

Saat aku mengenalmu, aku percaya, dirimu milikku, diciptakan Tuhan hanya untukku!

...'DIA MILIKU'...

****

Takdirku tak seindah yang dibayangkan, tapi kita hanya bisa menerima. Aku tau, diriku belum menjadi manusia yang baik untuk pantas mendapatkan kebahagiaan, Tuhanku masih memberi cobaan tanpa henti agar aku bisa berdiri lebih kokoh lagi.

Tapi tidak ada kata menyerah, sebuah tiang dari keberhasilan usaha seseorang. Aku sendiri merasakannya, menyerah sesuatu hal yang paling buruk dilakukan seseorang, karena itu artinya kau kalah sebelum berperang.

Aku kembali, yahh kembali ke pelukannya sebagimana aku janjikan dulu. Aku rasa belum terlambat untuk memperbaiki semua kesalahanku, karena nyatanya pangeranku masih menunggu dengan penuh cinta tanpa berkurang sedikitpun.

Maafkan diriku yang egois, tapi kali ini aku berjanji akan berjuang bersamamu sampai akhir hayatku karena...,

...'DIA MILIKKU'...

*****

Halo semua....

Ada yang rindu dengan kelanjutan GHYT (goresan hati yang terluka)?

Nah kali ini aku akan menepati janjiku, ini kisah selanjutnya tentang perjuangan cinta mereka.

Jadi tinggalkan jejak dan beri dukungan kalian ya😁

Salam cinta dari Ara putri 😘❤️💖

sebentar lagi

Sudah hampir dua bulan hidup seorang pria ini bagaikan diterpa badai. Tak ada tampak kebahagiaan diwajahnya, yang ada hanya kegelisahan dan kekhawatiran. Katakanlah dirinya menyedihkan, tapi itulah nyatanya, hidupnya seakan hancur saat kepergian belahan jiwanya, tiada kabar.

Pria yang dulu begitu tampan,rapi,ramah itulah pendapat orang-orang. Sekarang seakan itu sudah tidak ada lagi, yang tinggal hanya seorang pria menyediakan dengan rambut yang terlihat sudah memanjang, wajah yang tidak dirawat, ditambah dengan tidak memperdulikan penampilannya cukup sudah kehancuran wajah tampannya.

Sekali lagi ia harus mencari jawaban dari seseorang yang begitu bungkam dengan pendiriannya. Apa dirinya salah ingin menemui istrinya? Bukankah mereka yang berdosa, memisahkan dua orang yang seharusnya bersatu?

"Nana?" Pria itu menatap penuh harapan. "Tolong katakan, dimana Salva?"

Ini pertanyaan yang sekian kalinya diajukan Arya, tapi keluarga dari istrinya ini tetap bungkam.

"Maafkan aku kak ipar, ini semua atas permintaan kak Salva sendiri," ucap Nana, ia merasa bersalah karena ikut adil dalam urusan rumah tangga kakaknya.

Selalu itu jawaban setiap pertanyaan dari dari Arya, ia sendiri sudah jengah dengan jawaban dari keluarga istrinya ini.

"Baiklah, akan ku lakukan dengan caraku sendiri!"

Tidak butuh jawaban dari adik iparnya lagi, Arya langsung meninggalkan rumah itu dengan kesal dan kecewa. Harapannya untuk bertemu istrinya, pupus sudah.

Ohh ya, dirinya sudah tidak lagi tinggal dirumah keluarga istrinya, semenjak kepergian Salva Arya memutuskan untuk menyewa sebuah apartemen untuk ia tinggali, ia hanya merasa tak enak apalagi istrinya tidak tau kemana perginya.

****

Gemerlap malam tak membuat tekat seorang Arya lemah sedikitpun, hampir setiap sudut rumah sakit didatangi Arya, karena ia mendapat kabar dari bunda jika Salva sedang berobat. Sudah banyak tempat yang ia kunjungi hanya untuk mencari keberadaan sang istri, tapi sampai sekarang belum membuahkan hasil.

Sekarang ia lagi-lagi harus menelan kekecewaan, tempat yang ia datangi tidak menemukan keberadaan istrinya. Malam sudah begitu larut, mungkin ia harus kembali untuk beristirahat, karena besok ia harus kembali bekerja.

"Tunggu!" Teriakan itu membuat langkah Arya berhenti, Ia mengerutkan dahi.

"Kau? Bukankah kau, Kaivan?"

Tak ada jawaban dari kaivan, hanya dibalas dengan anggukan. "Saya akan membantumu,"

"Apa?" Tanya Arya bingung.

Katakanlah dirinya tidak sopan, tapi Arya benar-benar tidak menyukai pria yang ada didepannya ini. Dirinya tidak akan pernah lupa, bawah pria inilah yang sumber masalah dari hilangnya Salva, Arya berdecak kesal.

"Saya tidak butuh bantuan anda! Tolong jangan ikut campur lagi urusan kami!" Arya meningkatkan kaivan dengan kesal.

"Kau tidak ingin tau dimana istrimu?"

Arya yang sudah ingin pergi langsung berbalik, ia menatap tajam kearah kaivan. "Dimana? katakan!!" bentak Arya.

Kaivan terkekeh geli, padahal tadinya Arya terlihat sangat kesal padanya, tapi dengan menyebut nama istrinya,pria itu terlihat menakjubkan.

"Akan ku beri tau, asal...."

"Asal apa?!" ulang Arya yang terlihat tak sabar.

"Sebenarnya aku tidak terlalu yakin, tapi... Kemarin orang-orang suruhan ku melihat dia dirumah RSJ," Ucap Kaivan, sebenarnya ia sendiri tidak yakin tapi foto yang diberikan orang suruhannya sangat jelas.

"Dimana?"

"Akan aku beritahu, tapi sebelum itu...," Kaivan mengantungi Ucapnya. "Aku harus membantuku setelah itu,"

Arya mendengus dingin, ternyata hidup di dunia ini memang tidak ada yang gratis, semua butuh imbalan.

"Katakan! Jika bisa menemukan Salva,akan saya lakukan!"

Kaivan tersenyum senang, entah apa yang sedang dia rencanakan, hanya dirinya dan Allah yang tau.

"Besok, besok akan saya antar, dan besok juga anda akan tau apa yang saya inginkan," ucap Kaivan, setelah itu berlalu pergi meninggalkan Arya yang masih mematung.

kuharap ini benar-benar terjadi, sebentar lagi, sebentar lagi kita akan bertemu istriku, setelah itu kau tidak akan ku izinkan pergi lagi!

*****

hanya bisa bersabar

Dua bulan sudah Salva ada di tempat rehabilitasi ini, selama itu pula keadaannya semakin parah setiap hari.

Dokter yang menangani Salva sendiri menjadi bingung, karena sepertinya tubuh Salva sendiri menolak untuk menjadi lebih baik. Wanita itu hanya duduk termenung tanpa memperdulikan lingkaran sekitarnya, ia bahkan tidak akan peduli dengan dokter yang mengajaknya berbicara.

"Apa yang harus kita lakukan dok? Saya ingin anak saya kembali seperti semula." Ayah menatap Salva dengan sendu. "Aku pikir anakku akan semakin membaik jika aku bawa kesini, tapi kenapa keadaannya Semakin parah? apa mungkin dia merindukan suaminya?"

"Kami sudah mencoba pak, tapi putri anda tidak merespons setiap upaya yang kami lakukan. Bahkan ia mengasingkan diri dari orang-orang, kamipun berinteraksi dengannya sangat sulit." Dokter itu seakan ingin menyerah.

"Apa dia tertekan? sedih? Saya tidak ingin anak saya semakin stress disini!"

"Tenang pak, Mungkin dia butuh waktu." Dokter itu mencoba untuk meyakinkan bahwa mereka mampu untuk mengatasi semua itu. "Bukankah Anda bilang dia sudah bersuami? Dimana dia? Dengan dukungan keluarga akan membuat keadaanku Semakin membaik."

Ayah berdecak kesal, itu lah masalahnya sekarang. Ia dan keluarganya Masih bungkam dengan keberadaan Salva, ia sendiri takut untuk mengatakan kebenarannya pada Arya.

"Akan saya coba membawanya kemari, jika itu bisa membuat anakku lebih baik."

Dokter itu hanya mengangguk setuju, karena ia sendiri tidak tau apa yang terjadi dengan keluarga pasiennya.

*****

Dengan berat hati Ayah harus meninggalkan Salva, ia harus kembali kerumahnya malam ini untuk membawa Arya bersamanya.

Jika kalian ingin tau dimana salva sekarang, ia masih berada di kota Jakarta. Karena bukan niat hati untuk memisahkan dua insan itu, hanya saja ia ingin membuat mereka saling mengerti, bahwa mereka saling membutuhkan, mungkin setelah ini mereka bisa belajar, tidak akan lagi menjujung tinggi ego mereka lagi, yang bisa menghancurkan hubungan yang terjalin begitu kuat.

"Bagaimana kabar kakak yah?" Nana langsung bertanya saat tau ayahnya telah sampai di rumah.

"Semakin memburuk, ayah tidak tau lagi apa yang akan terjadi pada kakakmu."

Nana hanya bisa diam, ia sangat sedih melihat keadaan kakaknya yang begitu memilukan, ditambah dengan kakak iparnya yang begitu menyediakan.

"Ayah... Tadi kak Arya datang lagi, dia menanyakan keberadaan kakak," ucap gadis itu sendu.

"Kita akan memberi tau Arya, sudah cukup hukuman untuk mereka, sekarang saatnya mereka kembali. Ayah berharap semuanya akan baik-baik saja," Pria tua itu hanya bisa tertunduk diam.

"Bukankah sudah seharusnya Kita melakukan itu dari kemarin yah, tapi ayah malah melarang." Bunda langsung menyembur suaminya.

"Ayah hanya ingin melihat perjuangan Arya, itu hukuman untuk mereka. Sekarang ayah hanya takut, bagaimana jika Arya tidak bisa menerima kenyataan? bahwa istrinya...," Ayah tak sanggup lagi melanjutkan kata-katanya yang menyedihkan itu.

"Semua akan baik-baik saja yah, Mereka pasangan sejati tidak ada yang akan bisa memisahkan mereka." Bunda menganguk Setuju dengan Ucap Nana.

"Kita harus bersabar, mungkin ini ujian dari Allah."

Hanya bisa bersabar, karena apapun yang diinginkan sang maha kuasa tidak akan dapat kita ubah, karena kita hanya umat yang menjalankan perintahnya.

****

Yuhuuuu

apa kabar semuanya...

Udh rindu banget aku sama komen kalian, jadi tolong lepaskan rindu ku ini ya😁

salam cinta dari Ara putri 😘❤️💖💓

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!