NovelToon NovelToon

The Tale Of Abandoned Dragon

Bab 1- Awal Pertemuan

...Halo Sahabat Readerku, Teman setia novelku. Terima kasih untuk semuanya. Author sungguh terkesan untuk para reader yang ikut support novel karya pertamaku....

...*Untuk saling mendukung, Mari berikan Like, Rate, Vote, Favorit dan Jangan Lupa untuk Kesan dan Pesan nya bisa dicantumkan di Kolom Komentar. Author akan senang hati menerimanya sebagai masukan dan pujian. Terima Kasih semuanya. Salam Hangat dari Zhao Ni**❤️*...

...快樂閱讀~~...

...Happy Reading's~~...

...Selamat Membaca~~...

...........

..........

.........

Pengenalan Karakter🌻🌻🌻

Dylan Wang yang berperan sebagai Wei Heng, Seorang dewa yang menutupi identitasnya dari orang lain, baik itu dengan orang terdekatnya sendiri. sifatnya yang pendiam, susah berdaptasi, bijak, dan lincah. Sampai suatu hari, Ulah kehendak langit, Ia bertemu dengan seorang sahabat sejati yang dapat mengubah sikap dinginnya.

Sean Xiao yang berperan sebagai Jie Ru, yang selalu menemani teman sohibnya. sifatnya yang lebih ceria, Kekanak-kanakan, mudah bergaul, dan dilahirkan sebagai seorang pangeran bangsawan yang memiliki beribu rahasia dengan perkara keluarganya. Dengan sifat alaminya yang mampu mengubah sifat Wei Heng yang dingin seperti es batu.

...*****...

Terjadi Guncangan Bumi kemarin malam hingga menghancurkan sebidang tanah yang membentuk seperti sebuah lubang besar. Seorang Dewa yang dilemparkan seperti meteor langit yang jatuh keras di atas tanah lapang. Dewa berambut putih itu tertidur sehabis lepas dari kutukan dewa yang diberikan Yu Huang Da Di kepadanya.

Yu Huang Da Di\= Kaisar Langit, Kaisar diantara semua dewa yang memimpin istana langit

Dalam dunia langit, Bagi siapapun yang berbuat kekacauan baik dari dewa tingkat atas maupun tingkat rendah tetap akan menerima hukuman, yang tak lain dengan cara dilemparkan ke dunia fana untuk menerima proses pertobatan. Selain itu, kekuatan energi ataupun ilmu sihirnya akan dihapuskan dari raganya, ibaratnya kekuatan dewa yang sudah dilatih dalam susah payah pun tetap akan dilenyapkan ketika sudah menjalani misi hukuman.

Dunia seakan tidak mendukung seorang dewa yang baru menyamar menjadi pemuda di bumi. Yu Huang Da Di berperingatan keras jika kesalahan fatal tidak bisa diganggu gugat bagi siapapun.

Tak hanya itu, bahkan sampai di bumi pun, Ia tetap harus menderita dengan disengat oleh sinar matahari yang begitu menusuk mata dan kulit, hingga menyadarkan bangun yang baru merasakan nikmatnya senja, dilemparkan dengan cara yang tidak senonoh seperti membuang barang tak berguna dari atas langit ke padang rumput yang menjulang tinggi.

Penampakan pemuda ini, tak layak dikatai sebagai manusia peminta, meski berpenampilan yang rusuh dan dekil. tetapi, masih berbadan gagah dan tinggi. Yahh... pemuda itu bernama Wei Heng yang artinya, seseorang yang penuh pendirian. Baru hari ini, ia mengenal dengan kata bertahan hidup.

Manusia peminta\= pengemis

Tanah gersang, Rumput layu. Hati gundah, Siapa yang tahu.

Wei Heng, berjalan menelusuri semua seluk beluk perjalanan desa yang masih sanggup dilampauinya dan bertemu dengan seekor kupu-kupu awan yang berasal dari alam tak terduga, Membawa pesan untuk dirinya, Jika Ia harus menyelesaikan misi pertobatan, kemudian kupu-kupu itu menghilang menjadi sebuah gempulan asap.

Wei Heng yang mengejar kupu-kupu itu merasakan kelelahan, sambil menyeka keringat nya dan berdiri tepat di sekolah bangunan kuno bersama penjaga yang berdiri mematung.

Sekolah Qi Jing adalah sekolah kuno yang berada dibawah gunung. Meski kelihatan nya sudah tua tetapi masih begitu kokoh saat dipandang, dengan halaman luas sebagai arena kompetisi para murid, sekolah yang sangat diincar dan diidamkan para pelajar untuk meningkatkan qi. Semua Kalangan berasal dari yang tinggi sampai bawah, Saling beradu posisi untuk mengembangkan qi yang tertanam.

qi \= kekuatan spiritual

Sinar matahari begitu indah menerangi wajah seorang pemuda, dengan siraman Bunga Hou Pou yang berjatuhan tepat diatas gulungan sanggul nya, seakan pemuda ini adalah Dewa besar yang turun dari khayangan, berjalan dengan paras wibawa dan sombongnya. memasuki perkumpulan barisan orang yang saling berebut posisi.

Bunga hou po \= Bunga Magnolia

Tak jauh dibelakang sana, Wei Heng yang berjalan di kerumunan orang dengan membawa sebuah tongkat kayu kuno, diratapi begitu intens oleh para manusia yang berdiri di sampingnya.

Berbagai suara yang terdengar mengintimidasi, saling mencibir dari mulut ke mulut " Siapa dia, kenapa rambutnya berwarna putih?, Apa ia terkena penyakit?".

Hanya cacian, makian dan pukulan keras yang sanggup ia hadapi saat ini.

“Mengapa hidup ku sial sekali, Manusia berbudi yang dilupakan kebaikan nya dan manusia bodoh yang dilupakan kejahatannya, Kepercayaan itu tidak pernah ada kebenaran nya," ujar Wei Heng yang meratapi nasib sambil bergumam kecil.

Hanya manusia berhati budi lah yang akan merasa iba melihatnya dan ia adalah seorang pemuda sombong bak dewa itu yang menolong Wei Heng.

Dengan jari putih nan jentiknya, mengeluarkan sebuah putaran angin kecil yang mampu meratakan semua orang yang ikut memukul Wei Heng, dan secepat angin pula pemuda itu membawa Wei Heng masuk ke dalam kamar melewati aula sekolah itu.

*

"Apa yang kamu lakukan? Kenapa kau hanya diam tak bersuara Ketika semua orang memandangmu rendah layaknya seperti sampah," gerutu pemuda memecahkan keheningan, sambil mengobati luka Wei Heng.

“ Saya hanya tak ingin mencari masalah, Biarkan hal yang tidak penting itu terus berlalu layaknya air yang mengalir," Timpal Wei Heng.

“ Peng tan... Kamu adalah manusia bodoh yang pernah saya temui, Bagaimana kamu hanya mampu mengandalkan sikap bodoh mu dan kubilang padamu, kamu hanya akan mati sia-sia disini jika kau masih berlagak lemah di depan mereka semua," Tegur pemuda sombong itu dengan kesal dan menggelengkan kepalanya.

Peng tan\= bodoh dalam arti mandarin

“akhhh…. Sudahlah selama kamu disini hanya saya, Zhao Jie Ru yang dilahirkan dengan otak yang cerdas dan bijaksana ini yang ditakdirkan menjadi pangeran di istana He Tian dan kandidat wajah terbaik diantara semua kakak ku akan siap membantumu!!!" ujar pemuda sombong itu dengan ciri khas berkenalan, dengan gaya santai menarik kerahnya memuja dirinya sendiri.

“Hahaha Saya tidak perlu bantuan mu tuan, Kamu hanya akan menghinaku jika kamu berkata begitu dan segera menyingkir dari sini, Pergi ikut bergabung dengan teman-teman mu itu. Saya Wei Heng hanya perlu dengan kemampuan saya sendiri tanpa perlindungan orang lain," emosi Wei Heng menjawab dengan kasar dan mengusir Jie Ru dari kamar.

“Dasar gila tapi cukup lumayan untuk perkenalan awal," ujar Jie Ru.

suasana menjadi hening seketika saat Jie Ru diusir keluar dan Ia berpikir keras sepertinya ada yang salah dengan ucapan kasar Wei Heng.

Dan “ akhhhh…. sialan kenapa kau mengusirku keluar dari kamarku sendiri, Seharusnya kamu yang keluar dari kamarku," teriak Jie Ru dengan kesal.

Brakkkk… suara pintu terbuka keras, dan malu hanya malu yang dapat menggambarkan raut muka Wei Heng saat ini.

 Wei Heng melabrak pintu kamar mewah Jie Ru dan berjalan keluar pindah ke kamar sebelah yang terlihat kecil dan kumuh seperti keadaan dirinya yang sekarang.

.....................

Pagi berganti menjadi sinar rembulan, Semua peserta yang lolos babak pertama hadir dan berkumpul. Aula menjadi lebih ramai dengan kehadiran semua peserta.

Wei Heng yang hendak keluar, memasuki ruang aula yang kebetulan dicegah oleh Jie Ru yang berpapasan dengan nya.

“Hai sobat gimana perasaan mu, Ketika mengaku kamarku yang megah ini sebagai milikmu sendiri hahaha," Jie Ru tertawa puas meledek, Wei Heng hanya mendengus tanpa bertanggapan dan melanjutkan perjalanan ke aula.

*

Keempat shifu itu berdiri di depan kursi kebesaran nya dengan maksud menyapa semua calon murid.

Shifu\= nama untuk panggilan guru

“Saya Mu Tong yang akan melatih qi kalian dan malam ini, Saya bersama ketiga shifu ini akan menjadi juri, Memantau kerja keras kalian dalam babak kedua," ucap Mu Tong dengan tatapan mata yang cukup mengintimidasi.

“Tapi shifu, tadi di babak pertama Saya tidak melihat kedua peserta ini ikut andil dalam babak pertama dan kelihatannya itu tidak cukup adil untuk peserta yang sudah lolos," Ucap salah satu peserta yang ikut serta dalam perkelahian Wei Heng tadi pagi.

Seketika ruangan aula kembali ramai dengan perbincangan permasalahan kompetisi yang tak seimbang.

“Siapa itu yang bicara?” tanya Mu Tong dengan tegas.

Seorang pemuda sombong dengan warna rambut merah yang tak kalah sombong dari Jie ru kemudian berkata “Saya Wu Hui dari keluarga ternama dan terkaya di negara Su."

Bangsawan kaya dengan paras wajah yang kecil tapi licik, mata runcing bermulut tajam, kulit putih dan hidung kecil serta tanda api merah yang digambarkan di dahi putihnya.

Kenapa semua manusia disini begitu gila dengan kekuasaan nya, pikir Wei Heng dalam hati.

“ Kekuasaan mu tidak penting disini tapi argumen mu akan saya proses," timpal Mu Tong dengan kesal, kemudian membahas dengan ketiga shifu lainnya.

“ Untuk Jie Ru, sekolah ini memang ditugaskan untuk mengajari qi nya dan untuk pemuda ini , Kami tidak tahu kenapa dia bisa berada disini dan mengikuti babak kedua," pertanyaan yang dilontarkan kepada Wei Heng yang masih setia mendengarkan.

“Hormat shifu...dan maaf kelancangan nya. Saya Wei Heng, tiada guru tiada rumah hanya ingin belajar , Tetapi justru diganggu oleh bangsawan sok tinggi ," jawab Wei Heng dengan ramah dan santai.

Wu hui yang mendengarkan hal tersebut diam tak bersuara,

Mu Tong melirik kedua muridnya seakan sudah tahu apa yang terjadi tadi pagi.

“Saya tidak ingin mendengar hal pribadi kalian berdua dan kamu harus tetap mengikuti babak pertama untuk lolos ke babak kedua dan Wu Hui bisa menjadi lawan sepadan mu, Jika tidak kamu bisa keluar dari sekolah ini," tegas Mu Tong.

Wei Heng yang penuh pegangan yang kuat kemudian berucap " Saya akan lolos di babak pertama".

..................

Di luar aula, menjadi lebih terang dari biasanya dengan bantuan sinar rembulan dan bala api arena.

“Hahaha, Akan saya pastikan kamu tidak akan lolos dan pulang ke gubuk rusuhmu itu," ketawa Wu Hui yang memecah keheningan angin malam dan ditimpal oleh semua peserta yang berdiri di luar aula.

Udara semakin mencekam, Langit yang semakin kelap malam dan emosi dari Wu Hui yang semakin membara.

Mereka memulai pertarungan, dengan Wu Hui yang mengeluarkan jurus Naga api yang terus menyerang Wei Heng. Diluar arena semakin panas dan peserta yang hadir ikut bertepuk tangan ikut memeriahkan seperti pelepasan petasan pada saat festival musim semi, Tetapi tidak dengan Jie Ru yang hanya diam melihat.

Sampai sejauh ini, Semua masih belum mengetahui qi apa yang dimiliki oleh Wei Heng, Tapi ia mampu menghindar dari naga api Wu Hui dengan lihai.

Wu Hui yang semakin emosi, Dengan keringat yang mulai bercucuran membakar seluruh arena dengan api nya, tetapi tidak ada satupun yang mengenai tubuh Wei Heng. Api pemusnah, Naga api, Tornado merah sudah dia keluarkan.

Wei Heng hanya menarik nafas, Berlari ke sisi kanan dan kiri dalam arena, menghindar dari api panas yang disembur Wu Hui. Tak ada perlawanan yang dilakukan oleh Wei Heng, ia cukup melihat, memantau, dan mempelajari gerakan dari setiap gerakan Wu Hui.

Ketidaksabaran Wu Hui yang semakin meronta, dia menggunakan jurus fire cyclone yang begitu besar melahap seluruh tubuh Wei Heng. Semua peserta begitu takjub dengan kemampuan Wu Hui, dengan bangganya dia berjalan menuju garis depan dan hendak mengumumkan jika ialah pemenangnya. Tetapi sebelum hal itu terjadi, Wu Hui pingsan di tempat dengan Wei Heng yang keluar dari kobaran api yang begitu besar, mengambil tongkat kayu nya memukul kepala Wu Hui hingga dia terjatuh.

fire cyclone\= tornado api

Arena pertarungan menjadi hening sejenak, Semua peserta tak dapat berkata-kata ketika sanjungannya tergeletak tak berdaya di tanah arena.

Tiada kemampuan khusus tapi sanggup melawan kobaran api, Dibelakang sana Jie Ru yang melihat hal itu hanya tersenyum dan terheran sebenarnya kekuatan apa yang dimiliki oleh Wei Heng.

Wei Heng dianggap lolos babak pertama oleh Shifu dan boleh melanjutkan babak kedua, Sontak semua peserta kembali ke kediaman masing-masing, Merenungi ada yang salah dengan pertarungan yang baru terjadi.

Bab 2- Babak Kedua Pertarungan

...快樂閱讀~~...

...Happy Reading's~~...

...Selamat Membaca~~...

...........

..........

.........

Pagi yang hangat layaknya mendukung Pertarungan babak kedua yang tertunda, Ruangan yang besar dengan atap-atap langit yang menjulang keatas, Sisi ruangan yang berdiri dengan kokoh ditopang dengan tembok yang berartefak naga, pedang kayu yang tertata rapi berdiri di posisinya serta Lukisan kuno yang digantung jelas di tembok kuning yang sedikit kecoklatan.

Dari semua lukisan yang ada, terselimuti salah satu dari banyaknya lukisan yang terlihat seperti fenomena layaknya sekolah qi jing yang berada dibawah gunung.

Aula utama diisi dengan peserta yang semangat jiwanya menggebu-gebu, menelusuri setiap sisi ruangan aula tersebut.

Wei heng yang merasa terganggu dengan adanya Jie Ru yang terus mengikutinya dari belakang dengan langkah yang cepat pula.

“Untuk apa kau mengikutiku?" tanya Wei Heng dengan cuek.

“Hahaha… Siapa yang mengikutimu toh.. Arah ini menuju aula, lagipula jalan ini bukan mengatasnamakan dirimu," ejek Jie Ru menimpal ucapan Wei Heng.

“Dibalik tubuh yang berwibawa siapa sangka otaknya begitu bodoh," Wei Heng  bergumam kecil yang masih dapat didengar oleh Jie Ru.

*

Di Aula, Mu Shifu telah menginstruksikan aturan babak kedua sebisa mungkin harus membawa pulang Monster iblis yang ada di Kota Terpencil Tanpa Penghuni dan kapanpun Monster iblis dapat membunuh siapapun yang ada disana.

" Babak kedua ini adalah pertarungan yang rumit jika tidak ada keberanian yang tinggi, silahkan mundur dari sekarang dan yang bertahan segera bentuk kelompok berisikan 3 peserta ,tepat 10 dian peserta sudah harus kembali." ujar Mu Tong yang bersilang tangan, berdiri di atas podium aula.

1 dian\= 24 menit, satuan waktu pada zaman dahulu

Keringat dingin mulai bercucuran menyertai wajah pucat pasi setiap murid yang masih berdiri tegang dibawah podium, Setelah mendengar instruksi Mu Tong yang cukup sadis dan perlahan suara kaki mulai melangkah bebas dari pintu keluar, hinga aula menjadi lebih kosong dengan hanya bersisa kan 15 peserta yang bernyali kuat.

*

"Maaf... Xian sheng saya tidak mendapat bagian kelompok, Apakah saya boleh bergabung denganmu?" ujar seorang wanita berambut kepang menawarkan diri kepada Wei Heng, tetapi tak jauh dari sana, kelompok lain yang dihiraukan oleh wanita tersebut merasa kesal dengan perlakuannya yang tak dianngap.

Xian sheng\= Sebutan panggilan Mr atau tuan untuk orang yang masih belum dikenal

“OH... TIDAKK TIDAK! kelompok ini hanya ada Saya dan Wei Heng, tidak menerima siapapun apalagi seorang wanita lemah, yang ada kita kesusahan membawa dirimu yang mati duluan sebelum berperang," papar Jie Ru dengan menindas.

Wei Heng hanya menatap Jie Ru kebingunan dan menggelengkan kepalanya, melihat tingkah laku Jie Ru yang terlalu kekanak-kanakan.

“ Silahkan Xiao Jie jika kami punya takdir untuk bersama, Kami pasti bisa menyelesaikan babak ini," jawab Wei Heng.

Xiao Jie\= Sebutan panggilan Miss atau nona untuk orang yang masih belum dikenal.

Jie Ru yang terkejut dengan jawaban Wei Heng tidak bisa menimpali sepatah katapun, Semua peserta bergegas dengan membawa senjata dan bekal masing-masing berjalan melampaui perjalanan ke Kota Terpencil Tanpa Penghuni.

Suasana yang lebih mencekam dari sebelum kepergian mereka. Padahal langit masih terang diatas sana, Gemuruh petir dari jarak jauh terdengar menggelegar pendengaran, Rumah kosong tanpa penghuni dan Kabut tebal yang menghujani Kota ini, Suara lonceng dari rumah kerumah dihembuskan oleh angin badai. Hingga membuat nyali satu per satu peserta semakin menciut.

Jie Ru yang takut kehilangan akan dirinya.dengan tergesa-gesa, Memegang punggung lengan Wei Heng.

Wanita kepang yang diketahui bernama Chen Fei yang melihat hal itu, tertawa keras mengalahkan suara petir yang memecahkan telinga "Seorang pemuda yang awalnya bernyali besar, tak taunya hanya seorang pembual."

Semakin dalam, Desa semakin suram. Bayangan hitam menghantui seluruh penghuni yang masih berdiri mematung dengan memegang erat pedang yang menjadi kuasa hidupnya. Semua bersiap memulai pemburuan dan berpencar, Hanya menyisakan Wei Heng, Jie Ru dan juga Chen Fei yang masih setia di posisi awal.

Angin yang semakin melanda, Dari belakang angin kencang menghantam badan tinggi Wei Heng yang jatuh terkapar tanpa perlawanan, yang diibaratkan seperti musuh dalam selimut.

 Tao Tie Makhluk besar pemakan manusia dengan mata besar membulat tajam keatas, tanduk sekaligus taring harimau yang siap menyantap mangsanya serta wajah dan tangan berbentuk manusia.

 

Jie Ru yang melihat Wei Heng jatuh terkapar dengan sigap ia memapahnya berdiri. Dengan langkah melayang, Jie Ru menyerang Tao Tie dengan Angin penusuk roh, Berdiri tepat diatas badan Tao tie dengan seribu kecepatan tangan.

Mengambil sebuah belati kecil, Kemudian menancapkan ke atas badan nya.Tetapi Belati itu tidak berhasil menjatuhkan Tao tie. Bahkan, tidak ada guna nya belati itu digunakan saat ini, bahkan bentuk belati hanya akan dianggap Tao Tie seperti barang mainan yang jika ditusuk pun tidak akan ada efek sampingnya, sebab ilmu energi qi Jie Ru masih belum dilatih dengan baik, sehingga tidak akan berdampak apapun pada senjata sekalipun itu senjata dewa.

Langit yang mendadak gelap, Petir menyambar pinggiran rumah kosong yang hancur atas pertarungan tersebut.

Chen fei yang melihat hal itu hanya terdiam bersembunyi dibalik jerami penduduk yang masih tertinggal. Wei heng kembali ikut bangkit dan menyerang dengan Tongkat kayu kuno nya yang dalam sekejap berubah menjadi Pedang dewa yang panjang dan tajam.

Kedua insan manusia yang terus saling mengadu kekuatan membunuh Tao Tie, Seisi desa itu telah lenyap dibantai oleh manusia dan makhluk besar.Tao Tie yang begitu lihai dalam menggelapkan penglihatan manusia , Tak sanggup dilawan oleh Wei Heng dan Jie Ru yang begitu sulit untuk ditaklukan. Penyerangan dibalik awan juga tak ada manfaatnya untuk mengalahkan makhluk besar itu.

Dibalik itu Chen Fei yang masih bersembunyi terus menggerakkan jemarinya untuk mengendalikan Tao Tie dengan sihir mantra. Wei heng yang sudah terlampau larut dalam emosi, Mulai mengayunkan dirinya berdiri diatas tanduk Tao Tie dengan bantuan qi yang diciptakan oleh Jie Ru, memutarkan pedang nya membuat lingkaran penuh cahaya silau. alhasil, Cara terakhir berhasil memuaskan. Dengan tancapan pedang dewa tepat di atas kepala tanduknya, refleksTao Tie melempar Wei Heng jatuh jauh ke tanah dengan muntahan darah segar di punggung tangannya.

“Wei Di… Menyingkir dari sana," teriak Jie Ru.

“Siapa yang kamu panggil Wei Di,"ucap Wei Heng memegang dadanya yang terluka.

“Kamu... kamu Wei Di," Jawab Jie Ru sebelum Wei Heng jatuh terkapar tak sadarkan diri.

Afei yang melihat Tao Tie semakin nekat membuka mulut lebarnya, Dengan cepat ia membaca mantra pelumpuh pikiran yang berubah menjadi jarum, menusuk tembus luka bekas yang dibuat oleh pedang Wei Heng sebelumnya,Tao Tie terjatuh menghantamkan diri di sisi kiri rumah tua dan seketika Desa tanpa penghuni terjadi hantaman guncangan yang besar. Jarum pelumpuh pikiran tidak dapat membunuh Tao Tie hanya bisa membuatnya tak sadarkan diri.

Dengan Jie Ru yang memapah Wei heng kembali ke sekolah dan Afei yang menggunakan qi nya memperkecil tubuh Tao Tie sekecil bola untuk masuk kedalam kantong kain bunga yang telah dilapisi mantra.

*

Ruangan kamar yang besar dengan lentera kecil yang menggantung diatas langit atap.

Lampu gantung zaman kuno yang berbentuk pagoda di gantung setiap sisi sudut ruangan, Tertidur seorang pemuda yang masih belum sadarkan diri.

“Ehmm… Sudah berapa lama saya tertidur," gelut Wei Heng sambil mengucek mata.

“Sudah 15 dian yang lalu kamu tertidur," jawab Jie Rui.

“Dan bagaimana dengan makhluk besar itu," Timpal Wei Heng.

 “Sudah diserahkan kepada Mu Shifu," ujar Jie Ru.

Kemudian Wei heng yang tengah berpikir, mencerna isi otak maksud perkataan Jie Ru sebelum ia jatuh pingsan.

“Apa maksudmu dengan memanggilku Wei Di," Ucap Wei Heng dengan mata yang membulat sempurna.

“Nama yang kuberikan untukmu hehehe… Jangan kau tolak jika kau tak suka, Kau hanya cukup menyahut saja," jawab Jie Ru malu dengan membuang muka.

“Siapa yang sangka, jika aku lebih tua darimu A Ru," timpal Wei Heng tertawa kecil.

“TAK PEDULI!!! Tunggu, tadi kamu panggil aku apa?” tanya balik Jie ru untuk memastikan pendengarannya tak ada masalah.

Mereka seperti bayi kembar yang saling memperkenalkan diri.

”Hahaha… Sudahlah, Tolong ambilkan kendi itu," ujar Wei Heng sembari menunjuk kearah kendi arak.

Jie Ru yang merasa kegirangan mengambil kendi arak itu untuk Wei Heng. Jie Ru dengan sigap memapah bahu belakang Wei Heng melayangkan keduanya di atas atap sekolah. Dengan menikmati arak yang langsung dituangkan dari colong kendi kedalam mulut sambil menatap bulan purnama yang terlihat sangat dekat jika dilihat dari atap sekolah. Wei Heng yang masih menuang arak dan kembali dalam ingatan masa-masa sebelum ia masuk ke sekolah ini.

*flashback on

Menelusuri sepanjang isi kota yang masih dilakukan Wei heng sejak ia dilempar ke bumi, berjalan kesana-kemari mengayunkan tongkat kayunya kedepan kebelakang mencari bekal makanan untuk melanjutkan perjalanan hidupnya.

“Saya tidak mau mati untuk sekali lagi, sudah cukup jiwa mati di surga bahkan raga pun harus mati di neraka? OHHH… Tidak Tidak, bahkan Tian Zun pun tidak berbelas kasihan dengan, setidaknya memberikanku makan sebelum melantarkanku, Sungguh kejam!” tanya dan jawab Wei Heng pada diri sendiri.

Tian Zun\= arti “Yang Mulia Surgawi” gelar untuk dewa.

Wei Heng yang semakin kebingungan mencari tempat untuk duduk. Tepat di pandangan mata sana, ia melihat kedai mie yang tiba membuka tirai jendela dan pintu kayunya.

"Inilah tanda penderitaanku akan segera berakhir."

“Tuan yang berbaik hati," panggil Wei Heng yang masih duduk di kursi kedai itu.

Tuan kedai itu hanya melihat penampilan Wei Heng dari atas sampai bawah dan kembali lagi dari bawah sampai keatas, tidak menghiraukan panggilan Wei Heng.

“Tuan yang berbaik hati, Halo… saya masih ada disini," Wei Heng melambaikan tangan nya tepat di hadapan mata Tuan kedai.

“Tuan yang berbaik hati, Bolehkah saya meminta sedikit makanan?" Tanya Wei Heng kembali.

“Tidak..Tidak.. Apa kau gila saya baru buka kedai, Kamu sudah duduk sini minta makan, Bikin sial!!! Pergi sana!!!" Ucap Tuan kedai itu dengan tangan mengusir seperti mengusir seekor lalat.

Berbuat dosa sedikit tak apalah yah, lagipula saya sudah buat dosa yang lebih besar di istana langit, pikir Wei Heng.

Wei Heng yang mendapat respon kasar dari Tuan kedai langsung sigap melakukan aksinya, Dengan masuk kedalam kedai itu mengambil dua Kendi arak anggur yang berwarna coklat berbentuk besar di tengah tapi ramping dibawahnya dengan 4 sisi yang bulatan kecil dan ditempel dengan kertas kecil seperti note yang bertuliskan “Zhao Wang zi”, dan ia simpan dalam bajunya lari secepat angin.

Zhao Wang Zi\= Pangeran Zhao ( Maksud dari note adalah pesanan untuk pangeran zhao)

“HEII HEIIII… SIALAN kembalikan arak ku," teriak tuan kedai itu.

* flashback off

Wei Heng yang Kembali dari khayalan nya bergumam sambil tertawa kecil “Hahaha... Zhao Wang Zi ternyata arak ini yang kucuri dari laki-laki yang ada disebelah ku."

“ A Ru ini arak anggur terbaik di Kota Lan, suatu kehormatan bagimu bisa menikmati arak anggur ini bersamaku," tawa keras Wei Heng dengan pandangan Jie Ru yang menatapnya heran.

 

Bab 3- Telah terjadi sesuatu

...快樂閱讀~~...

...Happy Reading's~~...

...Selamat Membaca~~...

...........

..........

.........

Hari dimana penentuan murid yang sesungguhnya, bibir pucat dan jari kuku yang berubah warna menjadi putih antara ada atau tidaknya harapan yang tersisa, Dengan tatapan Mu Shifu yang seakan memangsa murid kecilnya itu.

Isi pengumuman bahwa, Seluruh peserta lolos menjadi murid yang sesungguhnya, Tidak membedakan hasil penangkapan mulai dari hewan biasa yang dibawa pulang saat perjalanan kembali ataupun monster iblis yang ganas.

Seragam berwarna biru dengan motif lengkukan awan dan tali biru yang mengikat di bagian lengan tangan, yang diberikan secara sah antara guru dan murid itu.

Beriringan dengan waktu, Auman Tao Tie yang seperti tangisan anak kecil itu, terdengar begitu keras yang dapat memekakkan telinga sekaligus menggegerkan siapapun yang mendengarnya.

“Wei Di, auman Tao Tie ternyata lebih besar darimu mphh..." bisik Jie Ru dengan menutup mulutnya, Wei Heng yang sudah terbiasa dengan lelucon hanya menanggapinya dengan senyuman.

“Shifu suara apa itu? Mengapa terdengar begitu keras," tanya salah satu murid yang masih berada di dalam aula.

”Shifu dimana Tao Tie dikurung?” tanya Wei Heng yang ikut menimpali.

“Tao Tie ada diruang penyimpan monster iblis tepat dibawah sana," jawab Mu Tong mengiringi Wei Heng dan Jie Ru ke arah bawah tanah, Sedangkan murid lain nya tidak peduli akan masalah itu.

Tak jauh dibelakang sana, seorang murid yang ikut mengekori jalan mereka bertiga. tanpa perlu bersembunyi dibalik tembok karena murid penyusup itu menggunakan qi penghilang raga.

Mu Tong yang merasa aneh dengan hawa panas dari energi jahat yang sudah lama musnah dan lebih herannya, kenapa Tao Tie hanya terduduk lemah tanpa kesadaran dengan rantai dewa yang masih mengikat ditubuhnya, Suara auman itu tidak terdengar seperti beberapa menit yang lalu.

“Sesuatu telah terjadi, ada yang aneh dengan Tao Tie," ujar Mu Tong.

”Apa yang aneh Shifu, bukannya lebih baik jika makhluk besar itu tetap terdiam," tanya Jie Ru penasaran.

“ A Ru diamlah," tegas Wei Heng.

”Shifu sepertinya Hun Li Tao Tie sudah diambil, Dan tanda hitam apa ini mengapa ada di kepalanya," ucap Wei Heng.

Hun Li\= Kekuatan Roh

“Sudah ratusan tahun yang lalu, Tanda ini telah musnah bahkan penduduk desa sudah lupa dengan tanda ini dan mengapa peristiwa ini bisa muncul kembali," gumam Mu Tong sambil meneliti tanda yang ada di kepala Tao tie.

“Maksud Shifu? Murid kurang mengerti," tanya Wei Heng.

Mu Tong mulai menceritakan tragedi besar yang menelan banyak korban, Bahkan setiap hari tidak pernah ada kata “Tenang”, tragedi yang sudah lama berakhir tuntas dimana dunia telah beranak cucu mengantikan sejarahnya itu, tetapi sekarang dunia akan mengulang kembali tragedi itu.

*Flashback on

Dulu Desa Qin selalu hidup tenang dan damai, penduduk desa yang saling hidup bergantungan satu sama lain. Desa itu kedatangan kunjungan seorang wanita muda. Menurut pemuda di Desa Qin itu, Iblis gagak patut disamain dengan kata “Indah”, rambut hitam panjang tergerai, mengenakan pakaian hitam yang kadang sangat terbuka, wajah cantik namun mengintimidasi, takdir dan kematian seseorang yang dapat mengubahnya ke bentuk yang diinginkannya.

Iblis gagak adalah julukan yang diberikan Penduduk Desa qin untuk wanita itu, Iblis gagak sering menarik perhatian para pemuda. Bahkan pemuda itu rela menuruti dan menyerahkan segalanya untuk iblis gagak. Perlahan dengan pasti iblis gagak akan menyerap seluruh kekuatan roh mangsanya yang dapat memperkuat ilmu spiritualnya sehingga aura dewi gagak semakin hari akan semakin besar dan kemudian mangsanya akan mulai melemah dan mati dengan sendirinya.

Hari demi hari, kekuatan iblis gagak yang semakin meningkat dan mulai menciptakan puluhan monster burung gagak yang dapat menghisap qi manusia.

Desa Qin yang sekejap berubah menjadi lautan mayat manusia tanpa darah, dengan wajah memutih yang terlantar di seluruh pelosok jalanan, Bunga hitam yang hanya ikut berkabung atas tragedi besar ini, Sedangkan yang masih bernyawa hanya bisa bersembunyi dibalik pintu kayu sekalipun melafalkan mantra pelindung yang tiada gunanya itu.

Sampai Dewa Langit yang merasa iba, menurunkan seorang Dewa yang ikut turun tangan atas kekacauan itu. Dewa Zhong Kai memiliki rupa yang tidak rupawan, berpenampilan agak aneh serta berbeda dari kebanyakan dewa pada umumnya, Meski beliau memiliki wajah yang menakutkan namun Zhong Kai memiliki hati yang baik.

Dewa Zhong Kai\= Dewa Pembasmi Iblis, Roh jahat dalam mitologi cina

*

Iblis gagak yang kewalahan melawan Zhong Kai dengan sekuat tenaga, dibantu dengan gagak-gagak buatannya, sekalipun itu tidak berhasil, Kemudian iblis gagak dibawa dan dikuburkan ke Pedalaman Gunung Shan.

*Flashback off

Mu Tong yang khawatir tragedi lautan mayat yang akan terulang kembali “Kacau… dunia akan kacau, Tragedi akan kembali terjadi."

“jadi Shifu, apa yang harus kita lakukan? cara apa yang harus kita lakukan untuk menuntaskan iblis gagak itu," tanya Wei Heng.

“Jalan satu-satu nya adalah membawa ketiga monster iblis pasangan lainnya dan kumpulkan di ruang bawah tanah ini selebihnya nanti akan diserahkan kepada para tetua di Gunung Qi. Jika tidak, iblis gagak akan menyerap semua Hun Li sebagai tunggangan nya," ujar Mu Tong.

...\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=...

 Tao Tie, Hun Dun, Qiong Qi dan Tao Wu adalah Si Xiong yang paling terkenal, Masing- masing memiliki kekuatan jahat seperti mendorong keserakahan, Memutar balikkan kebenaran dan berperang. Si Xiong lahir dari empat pemimpin suku yang jahat dan pemberontak.

Si Xiong\= Empat Kejahatan dalam mitologi cina

Tao Tie adalah monster keserakahan

Menampilkan tubuh domba, gigi harimau, serta wajah dan tangan manusia, Matanya tersembunyi di bawah ketiaknya. Ia memiliki suara bayi, namun memakan manusia. Tao Tie pemakan segalanya bahkan memakan tubuhnya sendiri.

Hun Dun adalah monster yang tidak bisa membedakan yang benar dan yang salah.

Berbentuk seperti anjing besar, memiliki telapak tangan beruang namun tidak memiliki cakar, memiliki mata namun tidak dapat melihat , berjalan namun tidak bisa bergerak, mempunyai telinga tetapi tidak dapat mendengar, memiliki perut namun tidak memiliki organ seperti jantung, hati, limpa, paru-paru dan ginjal, ia memiliki usus namun tidak dapat berputar, apapun yang dimakannya melewati usus secara langsung.

Qiong Qi adalah monster beretikad buruk

Berpenampilan harimau bersayap dan selalu memakan manusia dari kepalanya, ia bisa berbicara bahasa manusia dan pandai membingungkan pikiran manusia.

Tao Wu adalah monster galak dan keras kepala

Berbentuk seperti harimau dengan kaki harimau, wajah berparas laki-laki dan gigi  babi, rambutnya memiliki panjang 2-3 meter dan panjang ekor lebih dari 315 meter.

Mu Tong yang menjelaskan secara rinci fisik dari keempat Si Xiong ini, yang mulai dipahami oleh Wei Heng dan Jie Ru.

“Shifu… Dimana kita harus mencari letak keberadaan makhluk itu," ucap Jie Ru.

“Shifu juga belum mengetahui nya, tapi sebelum kalian kembali dari perjalanan pulang desa tak berpenghuni, ada seorang kakek tua berambut panjang terus menyebut Desa Ru dan iblis, setelahnya kakek itu menghilang di balik pohon," ucap Mu Tong.

“Shifu mungkin itu pertanda Desa Ru sedang dalam masalah dan pertanda untuk perjalanan awal," jawab Jie Ru.

“Ya… kalian harus berangkat ke Desa Ru, ikuti garis peta ini menuju ke timur dan kalian akan sampai di Desa Ru,"ujar Mu Tong dengan memberikan petunjuk lewat peta.

“Baik Shifu besok pagi kita akan berangkat dan tolong rahasiakan kepada semua murid," ujar Wei Heng.

Mu Tong mengambil pedang kembar Gang Jiang dan Mo Ye dari bilik lemari kayu yang berwarna coklat dan mewariskan kepada Wei Heng dan Jie Ru.

Gang Jiang dan Mo Ye\= Nama pembuat senjata yang diberi perintah oleh raja dalam menciptakan pedang kembar

“Shifu apa ini?” tanya Wei heng memegang pedang Gang Jiang.

“Ini pedang kembar legendaris yang sudah lama disimpan dan sekarang pedang ini diserahkan kepada kalian berdua," ujar Mu Tong menyerahkan kedua bilah pedang itu.

dibalik penyelesaian tersebut, masih tersimpan keraguan yang membuat hati Jie Ru semakin risau.

“Wei Di, Apa kamu yakin kita bisa menyelesaikan masalah ini?" ujar Jie Ru.

“Apa kamu takut?" papar Wei Heng.

“TIDAKKKKK!!! Seorang pemuda sejati tidak akan mengenal dengan kata TAKUT," gerutu Jie Ru memecah keheningan dunia malam.

“Hahaha… kalau begitu kamu tak usah mengkhawatirkan nya, persiapkan barangmu besok kita akan berangkat," tawa Wei Heng mengejek Jie Ru.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!